Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

30
LAPORAN INTEROPERABILITAS Disusun Oleh : Adrian Hafiz David (15-2011-009) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG 2014

Transcript of Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

Page 1: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

LAPORAN

INTEROPERABILITAS

Disusun Oleh :

Adrian Hafiz David (15-2011-009)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

BANDUNG

2014

Page 2: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

BAB I

Pengertian

Interoperabilitas adalah dimana suatu aplikasi bisa berinteraksi denganaplikasi lainnya melalui

suatu protokol yang disetujui bersama lewat bermacam-macam jalur komunikasi, biasanya

lewat network TCP/IP dan protokol HTTP dengan memanfaatkan file XML. Adapun aplikasi disini

boleh berada di platform yang berbeda: Delphi Win32, .NET, Java, atau bahkan pada O/S yang

berbeda.

Kata "interoperability" terdiri dari 3 kata, yaitu: "inter" yg artinya antar (beberapa hal),

"operate" yg artinya bekerja, dan "ability" yg artinya kemampuan/kebisaan. Sehingga apabila

digabung menjadi "inter-opera-bility" yang artinya menjadi "kemampuan bekerja antar

beberapa hal" atau terjemahan bebasnya kira - kira "kemampuan saling bekerja sama antar

beberapa hal".Salah satu contoh aplikasi yang punya interoperability adalah aplikasiWeb

Services, SOA, XML-RPC.

Interoperabilitas menjadi persoalan komplek dalam pertukaran data antar sistem dengan

platform berbeda, seperti terjadi pada e-banking dan e-government. Adalah tidak mungkin

menyeragamkan format dan skema data pada semua sistem, juga lebih tidak mungkin

menyeragamkan sistem, apalagi menggunakan vendor yang sama. Salah satu pendekatan yang

diterima adalah standardisasi format data yang dipertukarkan, dan XML memberikan jawaban

yang tepat.

XML adalah keturunan SGML, secara genetik bersifat interoperability,seperti saudara tuanya

HTML yang telah mengubah dunia berkat sifatinteroperabilitasnya. Sementara HTML hanya

Page 3: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

terbatas pada wilayah browser,XML dilahirkan untuk dikembangkan, sesuai namanya XML

dimana X-nya adalah extensible. XML diterima secara luas dan telah memegang peran

utamasebagai aktor dalam pertukaran data di web dan di wilayah lainnya, sepertiXHTML, RSS,

MathML, MusicML, GraphML, SVG, Office Open XML, danribuan lainnya.Inti dari definisi

Interoperabilitas adalah kemampuan sebuah sistem untuk menggunakan atau memakai bagian

dari sistem lain tanpa diketehui oleh pengguna sistem, kemampuan ini melebihi kemampuan

komunikasi antar sistem. Inti dari definisi interoperabilitas adalah kemampuan sebuah system

untuk menggunakan informasi yang telah diterima dari sistem lain. MenurutISO 19119 services

definisi dari interoperabilitas adalah: kemampuan untuk berkomunikasi, mejalankan program,

atau mentransfer data diantara berbagai jenis teknologi dan unit data yang digunakan oleh

paket perangkat lunak SIG dimana pengguna tidak memerlukan pengetahuan mengenai

karakteristik unit datanya.

Terdapat sebuah miskonsepsi tentang interoprabilitas, interoperabilitastidak berasumsi bahwa

semua orang harus memiliki format file yang sama,tetapi interoperabilitas adalah sebuah

kemampuan untuk mengerti ataumengadopsi format file yang berbeda tersebut.

OGC (Open Geospatial Consortium) telah mendefinisikan tujuh hal yangterjadi pada Geographic

Information (GI) interoperability, yaitu kemudahan untuk:

1. mencari data spatial

2. memperoleh data spatial

Page 4: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

3. mengintegrasikan data-data spatial dari berbagai sumber

4. mendisplay data spatial dalam sebuah tampilan

5. melakukan analisa data spatial

6. mengolah data-data spatial khusus, walaupun berasal dari sumber dan tipedata yang

berbeda-beda

7. menyatukan sebuah sistem informasi data spatial dengan fitur-fitur tebaik dari berbagai

provider software.

Karakteristik Interoperabilitas berdasarkan level;

- Level hardware:

bagaimana perbedaan karakteristik (fisis, elektronis) komponen-komponen hardware dijembatani dalam

rangka mewujudkan suatu fungsi/tujuan tertentu.

Contoh: interaksi antara CPU – RAM –> interoperabilitas diwujudkan dengan cache dan buffer

- Level network:

bagaimana perbedaan hardware+OS bisa dijembatani, sehingga dua komputer yang berbeda bisa saling

berkomunikasi

Pendekatan: protokol, standarisasi

- Level software:

bagaimana menjembatani perbedaan format data dan bahasa pemrograman

Page 5: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

Interoperabilitas data

Interoperabilitas komunikasi aktif (function/procedure calls).

BAB II

Sejarah

Interoperabilitas di Indonesia

Secara teknologi Interoperabilitas sendiri sebenarnya telah dikenal secara luas di Indonesia,

namun karena bersifat Back Engine Maka End User tidak begitu aware akan adanya

Interoperabilitas ini. Di dunia perbankan, pertukaran antarsistem Informasi ditunjukkan dalan

bentuk pertukaran dana antar bank melalui Sistem Informasi perbankan dan atau melalui ATM,

hal yang sangat umum dilakukan masyarakatsehari-hari. Sedangkan di Web, Interoperabilitas

telah muncul dalam bentuk yang lebih kompleks, yaitu cloudcomputing.

Sebagai contoh, dengan Google API, kita dengan mudah memasukkan posisi pada Google map

dan menampikannya pada web kita, dimana ini adalah salah satucontoh interoperabilitas.

Namun sedemikian hebatnyapenetrasi teknologi pertukaran data antar sistem informasi

ini,amat disayangkan bahwa ternyata Sistem Informasi yang dikembangkan oleh pemerintahan

di Indonesia sebagian besarsangat tidak memperhatikan aspek Interoperabilitas ini.Selama ini

kebanyakan Sistem Informasi yangdikembangkan oleh instansi pemerintahan hanya

dapatmemberikan manfaat secara lokal, terutama bagi satkerpemilik anggaran pengembangan

Page 6: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

Sistem Informasi tersebut.Sebagai akibatnya, Informasi dasar yang ada pada suatu Sistem

Informasi (contoh : Informasi Kependudukan) seringkali menjadi redundan terhadap Sistem

Informasi lain dan tidak sinkron.

Akibat lainnya adalah sulitnya melakukan pertukarandata yang harus melalui proses

pengkopian dan penyesuaiandata yang panjang dan memakan waktu. Hal ini membuat Tata

Sistem Informasi Kepemerintahan di Indonesia carut marut dengan pulau-pulau sistem

informasi yang tersebar dimana-mana.Meskipun demikian, bukan tidak ada Sistem Informasi

Kepemerintahan yang ternyata mendukung Interoperabilitas dengan baik. Ambil contoh

program National Single Window(NSW) yang dicanangkan pemerintah, datanya mengambil dari

Departemen Perindustrian, Bea cukai, Dirjen Postel danbeberapa Instansi lainnya. Namun

walaupun mengusung nama National Single Window, Sistem iNSW ini diperuntukkanhanya bagi

sistem ekspor impor di indonesia. Dirjen Pajak juga saat ini telah sukses mengembangakan

Interoperabilitas untuk pajak hingga dapat digunakan oleh Sistem Informasilainnya, seperti

Sistem Informasi Pelelangan (SePP) yang saatini dipegang oleh KemKominfo, dan beberapa

informasilainnya.Namun sayang, sisi layanan publik Nasional lain diIndonesia ternyata belum

tersentuh oleh Interoperabilitas. Halini sangat disesalkan, mengingat Pemerintah Daerah pun

adayang telah sukses memperkuat SIstem Informasi di aerahnyadengan Interopeabilitas

sehingga mampu membawa LayananPublik bersifat satu atap, seperti Jajaran Pimpinan

Pemerintahan Jawa Timur yang telah sukses membawa SistemInformasi pengurusan Kendaraan

ke level Interoperabilitasantar kota sehingga membawa kemudahan untuk mutasi

danpengurusan kendaaran yang berada di kota yang berbedadengan kota asalnya di Jawa

Timur. Menuju ke Sistem Interoperabilitas Nasional bukan perkaragampang.

Page 7: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

Ada hal yang lebih dalam dari sekedar dukunganteknologi dan jaringan infrastruktur IT. Kultur

dalam pemerintahan masih mengedepankan ego Instansi, membuatkeseganan dalam

pertukaran informasi, apalagi bila tidak didukung dengan dasar hukum yang kuat. Jangankan

datadigital, saat ini sangat sulit memperoleh data dari satu instansibila ada permintaan dari

instansi lainnya. Budaya inilah yangtentunya harus bisa dikikis oleh aparatur negara, dengan

tidakmengabaikan prinsip kehati-hatian. Selain itu, harus ada standar pengembangan Sistem

Informasi di lingkungan Kepemerintahan yang menegaskanmengenai standar Interoperabilitas.

Page 8: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

BAB III

Contoh Kasus

3.1. INTEROPERABILITAS DATA DALAM e-Government

Berdasarkan fakta yang ada pelaksanaan e-Government di Indonesia sebagian besar barulah

pada tahap publikasi situs oleh pemerintah atau baru pada tahap pemberian informasi. Data

Maret 2002menunjukkan 369 kantor pemerintahan telah membuka situs mereka. Akan tetapi

24% dari situstersebut gagal untuk mempertahankan kelangsungan waktu operasi karena

anggaran yang terbatas. Saatini hanya 85 situs yang beroperasi dengan pilihan yang lengkap.

(Jakarta Post, 15 Januari 2003). Akantetapi perlu digaris bawahi bahwa e-Government bukan

hanya sekedar publikasi situs oleh pemerintah.Pemberian pelayanan sampai dengan tahap full-

electronic delivery service perlu diupayakan. Situsinstitusi publik di Indonesia selain dapat

diakses secara langsung dapat diakses melalui entry pointlembaga publik Indonesia

www.indonesia.go.id yang merupakan portal nasional Indonesia. Dari situsini selain

memperoleh informasi pengunjung juga dapat mengakses secara langsung beberapa

situsinstitusi publik dan media. Beberapa contoh implementasi e-Government yang

mendominasi di seluruhdunia saat ini berupa pelayanan pendaftaran warga negara antar lain

pendaftaran kelahiran, pernikahandan penggantian alamat, perhitungan pajak (pajak

Page 9: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

penghasilan, pajak perusahaan dan custom duties), pendaftaran bisnis, perizinan kendaraan

dsb.

3.2.1 Kebijakan Aplikasi E-Gov di Indonesia

Sebagai negara berkembang, aplikasi e-gov di Indonesia sebenarnya tidak termasuk

menggembirakan kendatipun pemerintah sudah berusaha untuk merumuskan banyak

peraturan perundangan terkait dengan teknologi informasi. Dibandingkan dengan negara

tetangga sepertiSingapura dan Malaysia, misalnya, tampak sekali bahwa aplikasi e-gov

Indonesia masih tertinggal. Ada banyak faktor yang mempengaruhi keterlambatan ini, dan

tentu saja yang palingmenentukan adalah kurang adanya komitmen untuk memperkecil

kesenjangan digital kitadengan negara-negara maju disamping faktor infrastruktur dan kondisi

geografis yangmenyulitkan. Saat ini sebenarnya perangkat perundangan mengenai e-gov di

Indonesia sudah cukup lengkap walaupun dibandingkan dengan negara-negara maju relatif

terlambat. Dukungan pemerintah mengenai pentingnya e-gov baru mulai tampak pada awal

tahun 1990-an walaupundi sektor swasta sudah banyak pelaku bisnis besar yang menggunakan

teknologi dengan konsep e-commerce, e-banking atau tele-marketing .Menyadari pentingnya

penerapan konsep e-gov, pemerintah menerbitkan Inpres No.3tahun 2003 mengenai Strategi

Pengembangan E-Government. Instruksi Presiden No 3 tahun2003 tentang kebijakan dan

strategi nasional pengembangan E-government tidak bias dipungkiri adalah angin bagus bagi

penerapan teknologi komunikasi dan informasi di pemerintahan. Seperti apa strategi

Page 10: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

pengembangan E-goverment?Dalam lampiran Inpres E-goverment, dipaparkan enam strategi

yang disusun pemerintah dalammencapai tujuan strategis e-government .Antara lain:

1.Strategi pertama adalah mengembangkan sistem pelayanan yang andal, terpercaya

sertaterjangkau masyarakat luas. Sasarannya antara lain, perluasan dan peningkatan kualitas

jaringan komunikasi ke seluruh wilayah negara dengan tarif terjangkau. Sasaran lain adalah

pembentukan portal informasi dan pelayanan publik yang dapat mengintegrasikan

sistemmanajemen dan proses kerja instansi pemerintah.

2.Strategi kedua adalah menata sistem dan proses kerja pemerintah dan pemerintah

daerahotonom secara holistik. Dengan strategi ini, pemerintah ingin menata sistem manajemen

dan prosedur kerja pemerintah agar dapat mengadopsi kemajuan teknologi informasi

secaracepat.

3.Strategi ketiga adalah memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Sasaran yang ingin

dicapai adalah standardisasi yang berkaitan dengan interoperabilitas pertukaran dantransaksi

informasi antarportal pemerintah. Standardisasi dan prosedur yang berkaitandengan

manajemen dokumen dan informasi elektronik. Pengembangan aplikasi dasar sepertie-billing,

e-procurement, e-reporting yang dapat dimanfaatkan setiap situs pemerintah untuk menjamin

keamanan transaksi informasi dan pelayanan publik. Sasaran lain adalah pengembangan

jaringan intra pemerintah.

4.Strategi keempat adalah meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkanindustri

telekomunikasi dan teknologi informasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah adanya partisipasi

dunia usaha dalam mempercepat pencapaian tujuan strategis e-government. Itu berarti,

Page 11: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

pengembangan pelayanan publik tidak perlu sepenuhnya dilayani oleh pemerintah.5.Strategi

kelima adalah mengembangkan kapasitas sumber daya manusia, baik pada pemerintah

maupun pemerintah daerah otonom disertai dengan meningkatkan e-literacymasyarakat.

Strategi keenam adalah melaksanakan pengembangan secara sistematik melaluitahapan yang

realistik dan terukur Dalam pengembangan e-government, dapat dilaksanakandengan empat

tingkatan yaitu, persiapan, pematangan, pemantapan dan pemanfaatan.

3.2.2 Langkah-langkah pengembangan

E-Government Berdasarkan perkembangan e-Gov di berbagai negara, khususnya Indonesia,

maka dapat diperoleh lesson learned dari good practices dan bad practices yang masing-masing

Negara alami. Apabila lesson learned dipadukan dengan teori yang ada, maka dapat diusulkan

suatumetodologi (langkah-langkah) pengembangan e-Gov yang bisa dijadikan panduan untuk

lingkungan pemerintah di Indonesia.Menurut Center for Democracy and Technology dan

InfoDev, proses implementasi e-Government terbagi menjadi 3 tahapan. Tahapan itu harus

dilakukan secara berurutan dan masing-masing tahapan harus menjelaskan tujuan dari e-

Government . Adapun ketiga tahapan tersebut, antara lain, yaitu :

1.Publish, yaitu tahapan yang menggunakan teknologi informasi untuk meluaskan aksesuntuk

informasi pemerintah, misalnya dengan cara pembuatan situs informasi di setiaplembaga,

penyiapan sumber daya manusia, sosialisasi situs informasi baik untuk internalmaupun untuk

publik, serta penyiapan sarana akses yang mudah.

.

Page 12: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

Beberapa contoh implementasi e-government yang termasuk tahap publish ini adalah

- Masyarakat dapat melihat profil pejabat serta wakil rakyat di daerahnya, peraturan- peraturan

daerah yang telah ditetapkan, Rencana Anggaran Belanja Daerah(RAPBD).

- Seorang peneliti dapat melihat data statistik daerah tersebut untuk menjadi bahankajian dan

penelitiannya.

- Seorang investor dapat mengetahui prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhiuntuk

melakukan investasi di daerah tersebut.

- Masyarakat dapat melihat pengumuman lowongan dan penerimaan calon pegawainegeri sipil

daerah (CPNSD) di kabupatennya.

- Wisatawan dari luar daerah dapat melihat potensi pariwisata yang dimiliki, pilihantransportasi

serta hotel.

2.Interact ,yaitu meluaskan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan, misalnya dengancara

pembuatan situs yang interaktif dengan publik, serta adanya antarmuka yangterhubung dengan

lembaga lain.Contoh aplikasi yang dapat digunakan adalah; situs portal, e-mail, mailing list,

Internet Relay Chatting, tele-conference, web-TV dansebagainya. Beberapa contoh penerapan

e-government pada tahap ini adalah:

- Seorang pasien dapat melakukan pendaftaran ke puskesmas atau rumah sakit yangdiinginkan

didalam pemeriksaan penyakitnya.

Page 13: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

- Suatu dinas pemerintahan yang membuka lowongan kerja dapat melakukan tes penerimaan

secara langsung dan online melalui Internet.

- Masyarakat dapat berdiskusi secara langsung melalui metoda mailing list denganwakil

rakyatnya.

- Suatu perusahaan swasta yang akan membuka cabang disuatu daerah dapat berdiskusi dan

tanya jawab dengan instansi terkait mengenai prosedur dan persyaratan yang harus ditempuh.

- Masyarakat dapat memilih atau memberikan pendapat tentang wakil rakyat dan pejabat

secara langsung menggunakan media elektronik ( electronic voting ).

3.Transact, yaitu menyediakan layanan pemerintah secara online. Pada tahap Transaction juga

terjadi interaksi dua arah seperti halnya pada tahap interactivity. Hanya disini user dapat

mencari dan membeli suatu produk, atau membayar jasa layanan danmengumpulkan suatu

informasi yang akan diolah. Aplikasi yang digunakan disini jauhlebih kompleks, serta melibatkan

sistem kemanan (security) yang baik agar perpindahanuang dapat dilakukan dengan aman dan

melindungi hak-hak Privacy pihak yang bertransaksi.Contoh implementasi e-government pada

tahap ini adalah:

- Masyarakat dapat mengurus permohonan baru atau memperpanjang KTP, SIM atau

passport secara langsung melalui Internet.

- Wajib pajak dapat langsung mengisi formulir-formulir pajak yang panjang

sertamembayar kewajibanya secara online melalui Internet.

Page 14: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

- Proses tender berbagai proyek pemerintah dapat dilangsungkan secara online

danrelatime melalui media Internet (konsep e-Procurement).

- Petani dan nelayan dapat menjual produknya pada pasca panen ke institusi yang

berkaitan.

Gambar 4: Tingkatan layanan e-government

Situs web pemerintah daerah merupakan salah satu strategi didalam melaksanakan

pengembangan egovernment secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan

terukur.Pembuatan situs web pemerintah daerah merupakan tingkat pertama dalam

pengembangan e-government di Indonesia dengan sasaran agar masyarakat Indonesia dapat

dengan mudahmemperoleh akses kepada informasi dan layanan pemerintah daerah, serta ikut

berpartisipasi didalam pengembangan demokrasi di Indonesia dengan menggunakan media

internet.Berdasarkan sifat transaksi informasi dan pelayanan publik yang disediakan

olehPemerintah Daerah melalui jaringan informasi, pengembangan e-government

dapatdilaksanakan melalui 4 (empat) tingkatan, yaitu :

Page 15: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

a. Tingkat 1 – Persiapan

• Pembuatan situs web sebagai media informasi dan komunikasi pada setiap lembaga.•

Sosialisasi situs web untuk internal dan publik.• Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia

menuju penerapan e-government

• Penyediaan sarana akses publik antara lain dalam bentuk Multipurpose CommunityCenter

(MCC),warung dan kios internet dan lain-lain

• Pengembangan motivasi kepemimpinan (e-leadership) dan kesadaran akan

pentingnyamanfaat e-government (awareness buliding).

•Penyiapan peraturan pendukung

b. Tingkat 2 – Pematangan

• Pembuatan situs web informasi publik yang bersifat interaktif, antara lain

denganmenambahkan fasilitas mesin pencari ( search engine),fasilitas tanya jawab dan lain-

lain.• Pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain (hyperlink ).

c. Tingkat 3 – Pemantapan

• Pembuatan situs web yang bersifat transaksi pelayanan publik.

Page 16: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

• Pembuatan penyatuan penggunaan (interoperabilitas) aplikasi dan data denganlembaga lain.

d. Tingkat 4 – Pemanfaatan

• Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat Government to Government

(G2G),Government to Business (G2B),Government to Consumers (G2C) yang terintegrasi.( Buku

Panduan Penyelenggaran situs Pemerintah Daerah, Depkominfo, 2003 ).

• Pengembangan proses layanan e-government yang efektif dan efisien

• Penyempurnaan menuju kualitas layanan terbaik (best practice). Selain itu tahapan yang

harus dilalui oleh suatu negara dalam pengembangan e-government yang relatif sama di

rekomendasikan oleh United Nations Online Network in Public Administration and Finance

(www.unpan.org), yang merupakan organ PBB yangmenjembatani studi di bidang administrasi

publik dan keuangan. Tahapan-tahapan tersebut adalah:

1. Emerging:

yaitu, tahapan di mana negara melakukan komitmen awal untuk menjadi pelaku e-government.

Beberapa situs internet dibuat untuk menyediakan informasi poliltik dan organisasional

pemerintahan. Situs-situs ini menyediakan informasikontak (contact information) bagi

penggunanya, namun pada banyak kasus tidak terdapat fitur FAQ (Frequently Asked

Questions) dalam situs tersebut. Situs inipun jarang di-update.

Page 17: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

2. Enhanced

yaitu tahapan di mana kehadiran suatu negara di Internet semakindiperkukuh dengan

bertambahnya situs-situs departemen dan lembaga-lembaga pemerintahan. Isinya pun semakin

kaya dengan informasi yang dibutuhkan olehmasyarakat dan up-to-date. Publikasi pemerintah,

legislasi, dan bulettin digital(news letter) mulai tersedia, lengkap dengan fitur pencarian

dokumen, alamat e-mail,dan lain-lain.

3. Interactive

Pada tahapan ini, terbukalah akses yang luas terhadap bermacam-macam situs institusi dan

pelayanan pemerintah. Situs-situs ini mulai menawarkan interaksikepada penggunanya yang

sedang online lewat e-mail maupun ruang untuk memberikan komentar ( chat box). Kapasitas

data yang tersedia semakin banyak, dandata-data ini diperbaharui (update) secara teratur.

4.Transactional

pada tahapan ini, telah tersedia layanan yang menyeluruh dan amanuntuk digunakan sebagai

media transaksi. Masyarakat, misalnya, dapat mengurus paspor, visa, berbagai surat izin, dan

dapat melakukan pembayaran pajak dan bukan pajak secara online. Tahapan ini membutuhkan

Page 18: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

infrastruktur internet yang “kebal”terhadap serangan cyber crime yang dilakukan oleh para

cracker atau black hackers.

5. Fully Integrated

pada tahapan akhir ini, telah tercapai kapasitas atau kemampuanuntuk mendapatkan seluruh

aspek-aspek pelayanan pemerintah. Di sini, tidak adagaris pemisah antara departemen

pemerintah yang satu dengan yang lainnya.Pembayaran pajak, misalnya, dapat juga dilakukan

pada situs Kepolisian. Layananakan di-cluster -kan ke dalam kebutuhan masyarakat yang paling

umum.

Page 19: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

BAB IV

Kelebihan dan kekurangan

4.1. Kelebihan Interoperabilitas

- Memberikan layanan dan informasi tanpa ada batasan waktu dan tempat. Masyarakatdapat

mengakses informasi serta layanan tanpa harus terikat batasan waktu dantempat. Informasi

dan layanan disediakan 24 jam sehari 7 hari seminggu dengan pencari informasi tidak harus

datang secara fisik ke kantor pemerintah penyediainformasi dan layanan yang diperlukannya.

- Memperluas jangkauan pemberian layanan dan informasi. Denganmenggunakan Internet

sebagai salah satu media penyampaian layanan dan informasi,seorang investor Amerika dan

Eropa dapat mengetahui potensi sumberdaya alamyang ada di propoinsi Lampung misalnya

dengan hanya melihat informasi tersebut pada ofisial website dari propinsi tersebut.

- Memberikan layanan yang lebih berkualitas. Dengan adanya teknologi informasi

dankomunikasi, layanan yang diberikan dalam bentuk elektronik dan multimedia ( electronic

form) bisa lebih menarik dan berkualitas dibandingkan layanan dan informasi yang berbasis

kertas ( paper form) saja.

- Mengurangi total biaya administrasi dan waktu yang dikeluarkan oleh masyarakat.Informasi

dan layanan dapat diperoleh oleh masyarakat dengan lebih gampang tanpaharus melewati

berbagai meja birokrasi dan mengeluarkan banyak biaya administrasiuntuk mendapatkannya.

Page 20: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

- Menjamin transparansi, akuntabilitas dan kontrol dari masyarakat terhadap penyelenggaraan

pemerintahan dalam rangka penerapan konsep good corporate governance.Transparansi,

akuntabilitas dan kontrol yang baik dapat menghilangkan kecurigaan dan kekesalan dari

masing-masing pihak.

- Kerahasiaan data masih tetap bisa terjaga.

4.2. Kekurangan

- Tidak memiliki dokumentasi sistem.

- Belum tersedianya kamus data (data dictionary) yang jelas.

- Adanya perbedaan persepsi mengenai interoperabilitas.

- Belum dikenalnya interoperabilitas sistem informasi.

- Belum merasa perlu adanya interoperabilitas sistem informasi

BAB V

Faktor Penghambat Dan Pendukung

5.1. Hambatan

Page 21: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

beberapa hal yang menjadi hambatan atau tantangan dalam mengimplementasikan E-

Government di Indonesia.

1.Kultur berbagi belum ada. Kultur berbagi ( sharring ) informasi dan mempermudah urusan

belum merasuk di Indonesia. Bahkan ada pameo yang mengatakan: “Apabila bisa

dipersulitmengapa dipermudah?”. Banyak oknum yang menggunakan kesempatan dengan

mepersulitmendapatkan informasi ini.

2.Kultur mendokumentasi belum lazim. Salah satu kesulitan besar yang kita hadapi

adalahkurangnya kebiasaan mendokumentasikan (apa saja). Padahal kemampuan

mendokumentasi inimenjadi bagian dari ISO 9000 dan juga menjadi bagian dari standar

software engineering.

3.Langkanya SDM yang handal.Teknologi informasi merupakan sebuah bidang yang

baru.Pemerintah umumnya jarang yang memiliki SDM yang handal di bidang teknologi

informasi.SDM yang handal ini biasanya ada di lingkungan bisnis / industri. Kekurangan SDM

inimenjadi salah satu penghambat implementasi dari e-government. Sayang sekali

kekurangankemampuan pemerintah ini sering dimanfaatkan oleh oknum bisnis dengan menjual

solusi yangsalah dan mahal.

4.Infrastruktur yang belum memadai dan mahal. Infrastruktur telekomunikasi

Indonesiamemang masih belum tersebar secara merata. Di berbagai daerah di Indonesia masih

belumtersedia saluran telepon, atau bahkan aliran listrik. Kalaupun semua fasilitas ada,

harganyamasih relatif mahal. Pemerintah juga belum menyiapkan pendanaan (budget) untuk

keperluan ini.

Page 22: Makalah Pengertian Interoperabilitas.docx

5.Tempat akses yang terbatas. Sejalan dengan poin di atas, tempat akses informasi jumlahnya

juga masih terbatas. Di beberapa tempat di luar negeri, pemerintah dan masyarakat

bergotongroyong untuk menciptakan access point yang terjangkau, misalnya di perpustakaan

umum( public library). Di Indonesia hal ini dapat dilakukan di kantor pos, kantor pemerintahan,

dan tempat-tempat umum lainnya.

5.2. Pendukung

Faktor pendukung pada kasus egovernment yaitu

- Menurut struktur organisasi nya harus direncanakan secara matang dan dapat

diimplementasikan dengan sistemis. Hal-hal penting yang mempengaruhi perubahan organisasi

antara lain Kepemimpinan yang kuat, Komitmen, Perencanaan manajemen Teknologi Informasi

dan Manajemen Perubahan, Persiapan dan Pelaksanaan Anggaran, Koordinasi dan Kolaborasi,

Pemantauan, pengukuran kinerja dan kemitraan antara pemerintah-sektor swsata dan

masyarakat.

- Proses bisnis dimaksudkan perancangan ulang alur kerja dalam/antar level departemen untuk

meningkatkan efisiensi proses.