Makalah Pengembangan Kognitif Nurul

15
MAKALAH PENGEMBANGAN KOGNITIF,AFEKTIF DAN BAHASA OLEH FAJRIAH H LAHAMADO NIM : 111 184 016 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN PGRA TAHUN AJARAN 2011-2012

Transcript of Makalah Pengembangan Kognitif Nurul

Page 1: Makalah Pengembangan Kognitif Nurul

MAKALAH PENGEMBANGAN KOGNITIF,AFEKTIF DAN BAHASA

OLEHFAJRIAH H LAHAMADO

NIM : 111 184 016

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALUFAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN PGRATAHUN AJARAN 2011-2012

Page 2: Makalah Pengembangan Kognitif Nurul

KATA PENGANTAR

Assalamu’Alaikum War.WabPuji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNyalah sehingga saya

dapat menyelesaikan tugas makalah ini.Tugas makalah ini berjudul “ PENGEMBANGAN KOGNITIF,AFEKTIF,KREATIF DAN BAHASA “.

Makalah ini berisi tentang “PENGEMBANGAN KOGNITIF,AFEKTIF,KREATIF DAN BAHASA “, di lingkungan Taman Kanak kanak,semoga makalah yang sangat sederhana ini dapat memberikan informasi kepada para pembacanya.

Makalah ini masih sangat sederhana dan masih banyak kekurangan dan kesalahan oleh karena itu demi kesempurnaan makalah ini maka penyusun mengharapkan saran saran dari semua pihak.

Terima kasih penyusun ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan tugas ini,sehingga dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.Wassalamu ‘Alaikum War.Wab

Mojokerto, 31 Desember 2013

Penulis,

Page 3: Makalah Pengembangan Kognitif Nurul

BAB IIPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGTingkat perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang

diharapkan dicapai anak pada rentang usia tertentu.Perkembangan anak yang dicapai merupakan intergrasi aspek pemahaman nilai nilai agama dan moral,fisik,kognitif,bahasa,dan sosial-emosional.Pertumbuhan anak yang mencakup pemantauan kondisi kesehatan dan gizi mengecu pada panduan kartu menuju sehat (KMS) dan deteksi dini tumbuh kembang anak.

Perkembangan anak berlangsung secara berkesinambungan yang berarti bahwa tingkat perkembangan yang dicapai pada suatu tahap diharapkan meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada tahap selanjutnya.walaupun setiap anak adalah unik,karena perkembangan anak berbeda satu sama lain yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal,namun demikian ,perkembangan anak tetap mengikuti pola yang umum.Agar anak mencapai tingkat perkembangan yang optimal,dibutuhkan keterlibatan orang tua dan orang dewasa untuk memberukan rangsangan yang bersifat menyeluruh dan terpadu yang meliputi pendidikan, pengasuh, kesehatan, gizi,dan perlindungan yang di berikan yang di berikan secara konsisten melalui pembiasaan.

Tingkat pencapaian perkembangan pada standar mutu disusun berdasarkan kelompok usia 2-6 tahun, engan pertimbangan pada sebaran penyelenggaraan pendidikan usia dini di jaringan islam terpadu indonesia, banyak melayani pendidikan pada rentang usia tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH1. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan kognitif pada anak?2. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan afektif pada anak?3. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan psikomotorik pada anak?

1.3 TUJUANUntuk mengetahui pengertian pengembangan kognitif, afektif, psikomotorik dan bahasa pada anak

Page 4: Makalah Pengembangan Kognitif Nurul

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Hakekat Pengembangan KognitifKognitif atau intelektual adalah suatu proses berfikir berupa kemampuan atau daya untuk

menghubungkan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya serta kemampuan menilai dan mempertimbangkan segala sesuatu yang diamati dari dunia sekitar.

Teori perkembangan kognitif dikemukakan oleh:

1. Charles Spearman dengan teori Two Factors 2. Thurstone dengan teori Primary Mental Abilities 3. J. P. Guilford dan 4. Howard Gardner dengan teori Multiple Inteligence Robert Stenberg dengan te

2.2    Arti Kognisi Dan Tahap Perkembangan Kognitif

1. Kognisi dapat diartikan sebagai pengetahuan yang luas, daya nalar, kreativitas (daya cipta), kemampuan berbahasa, serta daya ingat.

2. Seperti halnya komputer, otak manusia juga menerima informasi, memprosesnya kemudian memberi jawaban. Proses jalannya informasi tersebut pada manusia disebut kognisi.

3. Kualitas perkembangan kognitif, diusahakan pendidikan dan latihan yang lebih ditujukan pada latihan meneliti dan menemukan, yang memerlukan berfungsinya kedua belahan otak.

4. ori Triachic of Intelligence

2.3 Klasifikasi Dan Profil Kemampuan Kognitif Klasifikasi pengembangan kognitif terdiri dari pengembangan visual, pengembangan

auditori, pengembangan taktil, pengembangan kinestetik, pengembangan geometri dan pengembangan aritmatika, pengembangan sains permulaan. Sebagai guru kita wajib menstimulasi munculnya kemampuan-kemampuan kognitif tersebut dalam pembelajaran di TK, melalui permainan-permainan.

2.4 Metode yang Digunakan pada Pengembangan Kognitif Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Setiap guru TK menggunakan metode

sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Page 5: Makalah Pengembangan Kognitif Nurul

Sebagai alat untuk mencapai tujuan tidak selamanya metode berfungsi secara optimal. Oleh karena itu dalam memilih metode, guru TK perlu memiliki alasan yang kuat dan perlu memperhatikan karakteristik tujuan dan karakteristik anak yang dibinanya.

Sesuai dengan karakteristik, tidak semua metode mengajar cocok digunakan pada program kegiatan anak TK, seperti metode ceramah, kurang cocok karena menuntut anak memusatkan perhatian dalam waktu cukup lama, padahal rentang waktu perhatian anak relatif singkat.

• Metode mengajar yang sesuai dengan karakteristik anak usia TK adalah: bermain, pemberian tugas, demonstrasi, tanya jawab, mengucapkan syair, percobaan, bercerita, karyawisata, dan dramatisasi. Afektif menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah berkenaan dengan rasa takut atau cinta, mempengaruhi keadaan, perasaan dan emosi, mempunyai gaya atau makna yang menunjukkan perasaan.

• Perbuatan atau perilaku yang disertai perasaan tertentu disebut warna afektif à kadang-kadang kuat, lemah atau tidak jelas.

• Pengaruh dari warna afektif akan berakibat perasaan menjadi lebih mendalam. Perasaan ini di sebut emosi (Sarlito, 1982).

2.5 Perkembangan Afektif

• Afektif menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah berkenaan dengan rasa takut atau cinta, mempengaruhi keadaan, perasaan dan emosi, mempunyai gaya atau makna yang menunjukkan perasaan.

• Perbuatan atau perilaku yang disertai perasaan tertentu disebut warna afektif à kadang-kadang kuat, lemah atau tidak jelas.

• Pengaruh dari warna afektif akan berakibat perasaan menjadi lebih mendalam. Perasaan ini di sebut emosi (Sarlito, 1982).

• Pada usia anak di taman kanak-kanak, guru harus memberikan dasar-dasar ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk perkembangan diri kelak, baik yang bersifat kurikuler maupun ekstrakurikuler. Selain itu, seorang anak akan menghadapi berbagai tugas perkembangan, seperti belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya, membentuk konsep diri yang baik, mulai mengembangkan peran sosial sesuai gender-nya serta mengembangkan hati nurani, akhlak dan tata nilai pengertian. Pada masa itu pula seorang anak tidak saja membutuhkan bimbingan dari orang tua, tetapi juga guru, tokoh-tokoh masyarakat lainnya dan juga teman-teman. Selain itu, kesempatan untuk memperoleh pengalaman belajar juga memegang peran kritis, tidak seperti ketika berusia balita, dimana pengalaman belajar tersebut dilakukan hanya dengan bantuan orang tua dan orang di sektar lingkungan terdekatnya.

• Salah satu cara anak agar proses belajar mereka memperoleh pengetahuan adalah melalui kegiatan bermain sambil belajar. Dengan bermain dan belajar, seorang anak akan memperoleh kesempatan untuk mempelajari berbagai hal baru. Belajar dan bermain bagi

Page 6: Makalah Pengembangan Kognitif Nurul

mereka juga merupakan sarana dalam mengembangkan berbagai keterampilan sosialnya. Kegiatan bermain dan belajar mereka akan mengembangkan otot dan melatih gerakan motorik mereka di dalam penyaluran energi yang berlebih. Dengan adaanya kegiatan belajar dan bermain, seorang anak akan menemukan bahwa merancang suatu hal baru dan berbeda dapat menimbulkan kepuasan dan pada akhirnya seorang anak akan menjadi lebih kreatif dan inovatif.

Khusus mengenai pemahaman tentang peranan guru sebagai orang terdekat anak di sekolah harus pula dirubah. Guru tidak lagi sebagai orang dewasa dan pembimbing yang hanya mengatur dan menjalankan kurikulum. Guru adalah orang dewasa sangat harus disukai anak. Peran guru sebagai teman, model, motivator, dan fasilitator akan menjadikan anak senang datang ke sekolah TK dan akan menjadikan setiap proses belajar menjadi bermakna. Inilah yang akan selalu dituntut oleh masyarakat di era pengetahuan di mana guru menjadi seorang profesional. Ia juga akan dituntut kematangan yang mempersyaratkan willingness dan ability, baik secara intelektual maupun pada kondisi yang prima. Profesionalisasi seperti ini harus dipandang sebagai proses yang terus menerus. .  

2.6 Mengembangkan daya cipta dan kreativitas anak

      Aspek-aspek kreativitas dan daya cipta anak harus dikembangkan dalam impelementasi kurikulum PAUD. Anak yang memiliki daya cipta dan kreativitas tinggi akan mampu memecahkan berbagai masalah-masalah kehidupan, mampu menghasilkan berbagai hal yang positif dan berguna bagi orang lain. Mengembangkan daya cipta dan kretaivitas anak dapat dimulai dengan mengidentifikasi bakat dan minat anak sejak dini, agar dapat dibimbing perkembangannya. Pengembangan ini bertujuan agar anak dapat dan mampu :1. Menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya (menggambar, menari, suka humor).2. Mengembangkan kepekaan dan dapat menghargai hasil karya yang kreatif.

2.7 Psikomotorik (keterampilan)

Psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik.Menurut Davc (1999) klasifikasi tujuan domain psikomotor terbagi lima kategori yaitu :

a. Peniruanterjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai memberi respons serupa dengan

yang diamati. Mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot saraf. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tidak sempurna.

b. ManipulasiMenekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan,

gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan melalui latihan. Pada tingkat ini siswa menampilkan sesuatu menurut petunjuk-petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku saja.

Page 7: Makalah Pengembangan Kognitif Nurul

c. Ketetapanmemerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilan.

Respon-respon lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan dibatasi sampai pada tingkat minimum.

d. ArtikulasiMenekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan yang tepat

dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal di natara gerakan-gerakan yang berbeda.

e. PengalamiahanMenurut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit mengeluarkan energi

fisik maupun psikis. Gerakannya dilakukan secara rutin. Pengalamiahan merupakan tingkat kemampuan tertinggi dalam domain psikomotorik.Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa domain psikomotorik dalam taksonomi

instruksional pengajaran adalah lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku atau pelaksanaan, di mana sebagai fungsinya adalah untuk meneruskan nilai yang terdapat lewat kognitif dan diinternalisasikan lewat afektif sehingga mengorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk nyata oleh domain psikomotorik ini.

2.7 Mengembangkan  kemampuan berbahasa.      Bahasa adalah cermin seseorang. Kemampuan berbahasa merupakan perwujudan dari

sikap, perilaku dan harga diri seseorang. Oleh karena itu, kurikulum PAUD harus berfungsi mengembangkan kemampuan berbahasa anak, sehingga anak mempunyai ragam bahasa yang kaya dan baik.

Dalam aspek ini, anak didorong untuk menguasai kemampuan berkomunikasi sesuai dengan masa perkembangannya. Kemampuan berbahasa dilihat dari usia perkembangan anak dapat dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode prelinguistik (0-1 tahun) dan periode linguistik (1-5 tahun).

Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia.

Page 8: Makalah Pengembangan Kognitif Nurul

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULANDari seluruh penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam membangun pengetahuan

pada anak, guru terlebih dahulu harus memahami inti dari setiap pengetahuan yang akan dibangun pada anak. Karena pengetahuan di dapat dari interaksi terhadap lingkungan sekitar. Dalam membangun pengetahuan pada anak, guru juga harus memperhatikan tahap perkembangan kognitif anak yang sangat mempengaruhi kemampuan anak dalam berpikir. Guru harus memiliki keterampilan dalam membangun pengetahuan sesuai dengan kemampuan berpikir anak.

Perubahan merupakan proses bukan hasil, oleh karena itu dalam membangun pengetahuan pada anak untuk memahami proses sangatlah sulit, karena diperlukan lingkungan yang dapat merangsang perkembangan kemampuan berpikir anak. Misalnya, jika anak melihat seekor kucing berlari ke belakang pohon, diharapkan bahwa anak tidak berpikir kucing itu hilang begitu saja, tetapi diharapkan anak mampu menjelaskan posisi kucing itu sekarang. Artinya anak juga mampu membuat perbedaan antara tidak ada dengan tersembunyi.

Membangun pengetahuan pada anak sangat berbeda dengan orang dewasa. Membangun pengetahuan pada anak haruslah berdasarkan kepada bermain dan permainan. Dengan melalui kegiatan bermain anak-anak dapat mengembangkan berbagai aspek yang diperlukan untuk persiapan masa depan. Bermain antara lain membantu perkembangan tubuh, perkembangan emosional, perkembangan sosial, perkembangan kognitif dan moral serta kepribadian maupun bahasa. Bermain juga bisa dijadikan media untuk membina hubungan yang dekat antar anak, atau anak dengan orang tua/guru/orang dewasa lainnya sehingga tercipta komunikasi yang efektif.

Page 9: Makalah Pengembangan Kognitif Nurul

DAFTAR PUSTAKA

William Crain. 2007. Teori Perkembangan Konsep Dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka pelajar

Martini Jamaris. 2006. Perkembangan Dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Yogyakarta: Grasindo

Tim prima pena. 2003. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta : Gitamedia press

S.C Utami Munandar. 1992. Mengembangkan bakat dan kreativitas anak sekolah. Jakarta : Grasindo

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR ..............................................................................................................1DAFTAR ISI ........................................................................................................................2BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................3A.LATAR BELAKANG .....................................................................................................4B.TUJUAN .......................................................................................................................4C.RUMUSAN MASALAH ................................................................................................4BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................51.HAKEKAT PENGEMBANGAN KOGNITIF ..................................................................52.ARTI KOGNISI DAN TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ......................................53.PENGERTIAN AFEKTIF ..............................................................................................74.MENGEMBANGKAN DAYA CIPTA DAN KREATIFITAS ANAK ...............................85,MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ..................................................9

Page 10: Makalah Pengembangan Kognitif Nurul

BAB III PENUTUP ........................................................................................................11A.KESIMPULAN ..........................................................................................................11DAFTAR ISI