Makalah Pengantar Teknik Sipil

16
MAKALAH PENGANTAR TEKNIK SIPIL BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh rakyat sebagai peningkatan kesejahteraan lahir dan batin secara adil dan merata. Sebaliknya, berhasilnya pembangunan tergantung partisipasi seluruh rakyat, yang berarti pembangunan harus dilaksanakan secara merata oleh segenap lapisan masyarakat. Perkembangan dan kemajuan masyarakat dalam masa pembangunan sekarang ini menimbulkan pengaruh yang besar terhadap perkembangan hukum. Pengembangan hukum yang dimaksudkan serasi dengan adanya perjanjian-perjanjian yang dipergunakan sehari-hari. Hukum perjanjian merupakan bagian yang memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam rangka pelaksanaan pembangunan saat ini, ditambah dengan kemajuan teknologi khususnya di bidang konstruksi yang mengakibatkan pesatnya hubungan anatara orang yang satu dengan yang lainnya. Hubungan tersebut diwujudkan melalui hubungan hukum yang merupakan perjanjian, khususnya perjanjian pemborongan pekerjaan. Pengharapan agar terwujudnya Pembangunan Nasional adalah bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu Jasa konstruksi -1- UNIVERSITAS GUNADARMA

description

Jasa KOnstruksi

Transcript of Makalah Pengantar Teknik Sipil

Page 1: Makalah Pengantar Teknik Sipil

MAKALAHPENGANTAR TEKNIK SIPIL

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan

rakyat. Oleh karena itu hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh rakyat

sebagai peningkatan kesejahteraan lahir dan batin secara adil dan merata. Sebaliknya,

berhasilnya pembangunan tergantung partisipasi seluruh rakyat, yang berarti

pembangunan harus dilaksanakan secara merata oleh segenap lapisan masyarakat.

Perkembangan dan kemajuan masyarakat dalam masa pembangunan sekarang ini

menimbulkan pengaruh yang besar terhadap perkembangan hukum. Pengembangan

hukum yang dimaksudkan serasi dengan adanya perjanjian-perjanjian yang dipergunakan

sehari-hari. Hukum perjanjian merupakan bagian yang memegang peranan penting dalam

kehidupan sehari-hari. Terutama dalam rangka pelaksanaan pembangunan saat ini,

ditambah dengan kemajuan teknologi khususnya di bidang konstruksi yang

mengakibatkan pesatnya hubungan anatara orang yang satu dengan yang lainnya.

Hubungan tersebut diwujudkan melalui hubungan hukum yang merupakan perjanjian,

khususnya perjanjian pemborongan pekerjaan.

Pengharapan agar terwujudnya Pembangunan Nasional adalah bertujuan untuk

mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu Jasa konstruksi merupakan salah

satu kegiatan dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya yang mempunyai peranan

penting dalam pencapaian berbagai sasaran guna menunjang terwujudnya tujuan

pembangunan nasional. Berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku belum

berorientasi baik kepada kepentingan pengembangan jasa konstruksi sesuai dengan

karakteristiknya, yang mengakibatkan kurang berkembangnya iklim usaha yang

mendukung peningkatan daya saing secara optimal, maupun bagi kepentingan

masyarakat.

-1- UNIVERSITAS GUNADARMA

Page 2: Makalah Pengantar Teknik Sipil

MAKALAHPENGANTAR TEKNIK SIPIL

2. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan peraturan perundang-undangan tentang jasa

konstruksi ?

2) Apa saja peraturan perundang-undangan yang berlaku sampai ke tingkat daerah ?

3) Bagaimana hubungan pelaksanaan peraturan daerah dengan peraturan diatasnya ?

4) Apa saja ruang lingkup/cakupan dalam pelaksanaan jasa konstruksi di indonesia?

3. Tujuan Penulisan

1) Mengetahui pengertian peraturan perundang-undangan jasa konstruksi.

2) Mengetahui peraturan perundang-undangan jasa konstruksi yang berlaku sampai

ke tingkat daerah.

3) Mengetahui hubungan pelaksanaan peraturan daerah dengan peraturan diatasnya.

4) Mengetahui ruang lingkup dalam pelaksanaan jasa konstruksi

-2- UNIVERSITAS GUNADARMA

Page 3: Makalah Pengantar Teknik Sipil

MAKALAHPENGANTAR TEKNIK SIPIL

BAB 2

PEMBAHASAN

1. Jasa Konstruksi

A. Pengertian

Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa

konsultansi pengawasan konstruksi. Sedangkan Pekerjaan Konstruksi merupakan

keseluruhan atau sebagian dari rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan

beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal,

elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya, untuk

mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain.

Perencanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan

yang dinyatakan ahli yg profesional di bidang perencanaan jasa konstruksi yg mampu

mewujudkan pekerjaan dalam bentuk dokumen perencanaan bangunan fisik lain. Lain

halnya dengan Pelaksanaan Konstruksi yang merupakan pemberian jasa oleh orang

pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yg p[rofesional di bidang pelaksanaan jasa

konstruksi yg mampu menyelenggarakan kegiatannya utk mewujudkan suatu hasil

perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk fisik lain, termasuk di dalamnya

pekerjaan konstruksi terintegrasi yaitu penggabungan fungsi layanan dlm model

penggabungan perencanaan, pengadaan, dan pembangunan (engineering, procurement

and construction) serta model penggabungan perencanaan dan pembangunan (design

and build).

Pengawasan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan

yang dinyatakan ahli yg profesional di bidang pengawasan jasa konstruksi, yg mampu

melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi

sampai selesai dan diserahterimakan. Sedangkan Pengguna Jasa adalah orang pribadi

atau badan termasuk bentuk usaha tetap yang memerlukan layanan jasa konstruksi.

Berbeda dengan pengguna jasa, Penyedia jasa adalah orang perseorangan atau badan

termasuk bentuk usaha tetap, yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa

kontruksi baik sebagai perencana konstruksi, pelaksana konstruksi, dan pengawas

konstruksi maupun sub-subnya

-3- UNIVERSITAS GUNADARMA

Page 4: Makalah Pengantar Teknik Sipil

MAKALAHPENGANTAR TEKNIK SIPIL

B. Peranan Jasa Konstruksi

Jasa konstruksi mempunyai peranan strategis dalam pembangunan nasional

sehingga perlu dilakukan pembinaan baik terhadap penyedia jasa, pengguna

jasa, maupun masyarakat guna menumbuhkan pemahaman dan kesadaran akan

tugas dan fungsi serta hak dan kewajiban masing-masing dan meningkatkan

kemampuan dalam mewujudkan tertib usaha jasa konstruksi, tertib

penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, dan tertib pemanfaatan hasil pekerjaan

konstruksi. Dalam Pasal 35 Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa

Konstruksi perlu adanya penetapkan Peraturan Pemerintah tentang

Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi yaitu pembinaan meliputi pengaturan,

pemberdayaan dan pengawasan.

1) Pembinaan jasa konstruksi terhadap penyedia jasa diIakukan untuk

meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan hak dan kewajibannya.

a. pengembangan sumber daya manusia di bidang jasa konstruksi;

b. pengembangan usaha termasuk upaya mendorong kemitraan fungsional

yang sinergis;

c. dukungan lembaga keuangan untuk memberikan prioritas, pelayanan,

kemudahan, dan akses dalam memperoleh pendanaan;

d. dukungan lembaga pertanggungan untuk memberikan prioritas, pelayanan,

kemudahan, dan akses dalam memperoleh jaminan pertanggungan risiko;

e. peningkatan kemampuan teknologi, sistem informasi serta penelitian dan

pengembangan teknologi.

2) Pembinaan jasa konstruksi terhadap pengguna jasa dilakukan untuk

menumbuhkan pemahaman dan kesadaran akan hak dan kewajiban pengguna

jasa dalam pengikatan dan penyelenggarean pekerjaan konstruksi.

a. memberikan penyaluhan tentang peraturan perundang-undangan jasa

konstruksi; memberikan informasi tentang ketentuan keteknikan,

keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja serta tata lingkungan setempat;

b. menyebarluaskan ketentuan perizinan pembangunan;

c. melaksanakan pengawasan untuk terpenuhinya tertib penyelenggaraan dan

tertib pemanfaatan jasa konstruksi.

-4- UNIVERSITAS GUNADARMA

Page 5: Makalah Pengantar Teknik Sipil

MAKALAHPENGANTAR TEKNIK SIPIL

3) Pembinaan jasa konstruksi terhadap masyarakat dilakukan untuk

menumbuhkan pemahaman akan peran strategis jasa konstruksi dalam

pembangunan nasional, kesadaran akan hak dan kewajiban guna

mewujudkan tertib usaha, tertib penyelenggaraan, dan tertib pemanfaatan.

a) memberikan penyuluhan tentang peraturan perundang-undangan jasa

konstruksi;

b) memberikan informasi tentang ketentuan keteknikan, keamanan,

keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja, serta tata

lingkungan setempat;

c) meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap kewajiban pemenuhan

tertib penyelenggaraan konstruksi dan tertib pemanfaatan hasil pekerjaan

konstruksi;

d) memberikan kemudahan peran serta masyarakat dalam pelaksanasn

pengawasan untuk turut serta mencegah terjadinya pekerjaan konstruksi

yang membahayakan kepentingan dan keselamatan umum

C. Pentingnya Jasa Konstruksi Pembangunan

Peranan jasa konstruksi semakin meningkat tetapi belum optimal sebagaimana

terlihat pada kenyataan bahwa pangsa jasa konstruksi asing di Indonesia masih cukup

besar, juga proses pembangunan yang belum efektif dan efisien. Peran industri

konstruksi dalam ekonomi juga dapat dilihat dari segi potensi lapangan kerja,

kebutuhan material dan dampaknya, peraturan publik yang mendukung ekonomi, dan

termasuk dampak perluasan industri konstruksi terhadap ekonomi serta distribusi

pendapatan bagi masyarakat lapisan bawah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

World Bank pada Tahun 1984 terhadap negara-negara berkembang juga menunjukkan

bahwa sektor konstruksi mempunyai kontribusi dan pengaruh yang cukup penting

terhadap pembangunan. Sektor ini mempengaruhi hampir seluruh sektor di bidang

perekonomian. Jalan, bendungan, pekerjaan irigasi, perumahan, sekolah, dan

pekerjaan konstruksi lain adalah landasan fisik dimana usaha pengembangan dan

peningkatan standar hidup dibentuk. Dimana pada sebagian besar negara berkembang,

-5- UNIVERSITAS GUNADARMA

Page 6: Makalah Pengantar Teknik Sipil

MAKALAHPENGANTAR TEKNIK SIPIL

meningkatkan kapasitas dan kapabilitas konstruksi adalah penting, termasuk

meningkatkan efisiensi biaya, waktu, dan kualitas pekerjaan konstruksi.

Berdasarkan gambaran diatas, sebagai usaha yang menghasilkan produk berupa

prasarana dan sarana fisik, industri konstruksi mempunyai peran yang sangat penting

bagi pertumbuhan perekonomian nasional sehingga perlu diperhatikan berbagai

permasalahan yang sering terjadi yang dapat mengakibatkan penurunan kinerja

perusahaan jasa kosntruksi. Tolak ukur kesuksesan perusahaan dapat dilihat dari

kinerja perusahaan yang dihasilkannya. Semakin tinggi kinerja perusahaan tersebut

maka akan semakin sukses juga perusahaannya. Indikator kinerja perusahaan itu dapat

dilihat dari kinerja profitability, growth, sustainability dan competitive.

2. Peraturan Perundang-Undangan Jasa Konstruksi

1. UU No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

Terdiri dari 11 bab dan 46 pasal. Tujuan dibuatnya undang-undang ini adalah

untuk memberi arah pertumbuhan dalam rangka mewujudkan struktur usaha yg

kokoh dan berdaya saing tinggi, menertibkan penyelenggaraan penyetaraan

kedudukan antara penyedia dan pengguna jasa dan kepatuhan terhadap peraturan

jasa konstruksi, serta meningkatan peran masyarakat di bidang jasa konstruksi. Di

dalam undang-undang ini di bahas jenis, bentuk, dan bidang usaha jasa konstruksi,

tata cara pelaksanaan usaha di bidang jasa konstruksi, jenis-jenis pelanggaran serta

sanksi terhadap pelanggaran tersebut.

2. Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2000 tentang Usaha & Peran Masyarakat jasa

konstruksi

Terdiri dari 8 bab dan 40 pasal. Tujuan dibuatnya peraturan pemerintah ini adalah

untuk menindaklanjuti Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa

Konstruksi dan diperlukanya pengaturan lebih lanjut mengenai jenis, bentuk dan

bidang usaha, registrasi, sertifikasi keterampilan, dan keahlian kerja, perizinan

usaha jasa konstruksi, serta pengaturan peran masyarakat jasa konstruksi yang

diwujudkan dalam bentuk Forum dan Lembaga.

-6- UNIVERSITAS GUNADARMA

Page 7: Makalah Pengantar Teknik Sipil

MAKALAHPENGANTAR TEKNIK SIPIL

3. Peraturan Pemerintah N0.29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

Terdiri dari 10 bab dan 64 pasal. Tujuan dibuatnya peraturan pemerintah ini adalah

agar jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam pembangunan nasional

sehingga penyelenggaraannya perlu diatur untuk mewujudkan tertib pengikatan

dan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, hasil pekerjaan konstruksi yang

berkualitas, dan peningkatan peran masyarakat.

4. Kepres RI No.80 Tahun 2003 tentang panduan pelaksanaan Pengambilan Barang

/Jasa Pemerintah

Terdiri dari 9 bab dan 53 pasal. Tujuan dibuatnya Kepres ini adalah agar pengadaan

barang/jasa pemerintah yang dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN/APBD) dapat dilaksanakan

dengan efektif dan efisien dengan prinsip persaingan sehat, transparan, terbuka , dan

perlakuan yang adil bagi semua pihak, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan

baik dari segi fisik, keuangan maupun manfaatnya.

5. Peraturan Menteri (PerMen No.10/PRT/M/2010 tentang Tata Cara Pemilihan

Pengurus, Masa bakti, Tugas pokok dan fungsi, serta Mekanisme Kerja Lembaga

Pengembangan Jasa Konstruksi)

Terdiri dari 6 pasal. Peraturan ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai pedoman

dalam tata cara pemilihan pengurus, masa bakti, tugas pokok dan fungsi,

mekanisme kerja serta dukungan pendanaan untuk kegiatan kesekretariatan

Lembaga. Tujuan Peraturan Menteri ini untuk meningkatkan ketertiban dan

efektivitas penyelenggaraan peran masyarakat jasa konstruksi.

6. Peraturan Daerah (Perda No.8 Tahun 2003 Kota Depok tentang Retribusi izin

Usaha Jasa Konstruksi)

Terdiri dari 21 bab dan 25 pasal. Peraturan Daerah ini dibentuk sebagai pedoman

retribusi perizinan pelaksanaan usaha jasa konstruksi di daerah kawasan depok

dan sekitarnya. Tujuannya menertibkan izin-izin pendirian usaha jasa konstruksi

dan sebagai pemasukan daerah kota depok

-7- UNIVERSITAS GUNADARMA

Page 8: Makalah Pengantar Teknik Sipil

MAKALAHPENGANTAR TEKNIK SIPIL

3. Ruang Lingkup Pelaksanaan Jasa Konstruksi

A. Retribusi Izin Usaha Jasa Konstruksi

Retribusi Daerah adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah

Daerah untuk kepentingan orang pribadi/badan. jenis-jenis Retribusi Daerah yang

berlaku diantaranya terdiri dari 2 jenis retribusi, Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan

(IMB) dan Retribusi Ijin Gangguan (HO).

Berdasarkan uu pasal 25 Tahun 1998, Izin Gangguan adalah Izin yang diberikan

bagi Tempat Usaha yang dapat menimbulkan dapat bahaya, kerugian dan gangguan

dan tercemarnya lingkungan, dikecualikan kepada Tempat Usaha yang lokasinya telah

ditunjuk oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. Selain itu, Perizinan Tertentu

sebagaimana dimaksud pada point 5 berupa Retribusi Izin Undang-undang Gangguan

sedangkan perusahaan yang tidak menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan

masyarakat serta kelestarian lingkungan tidak dipungut retribusinya dan harus

mendapat izin Tempat Usaha dari Kepala Daerah. Setiap orang pribadi atau badan

yang mendirikan atau memperluas tempat usahanya dilokasi tertentu yang dapat

menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan, tidak termasuk tempat usaha yang

lokasinya telah ditunjuk oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah, diwajibkan

memiliki Izin Gangguan dan Izin Tempat Usaha, dan lain-lain.

Objek Retribusi adalah pemberian izin tempat usaha kepada orang pribadi atau

badan dilokasi tertentu yang menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan,

Dikecualikan dari obyek retribusi adalah tempat usaha yang lokasinya telah ditunjuk

oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. Sedangkan Subjek Retribusi adalah

orang pribadi atau badan yang memperoleh izin gangguan.

B. Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open

spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi

(endemik, introduksi) guna mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung

yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan,

kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut.

-8- UNIVERSITAS GUNADARMA

Page 9: Makalah Pengantar Teknik Sipil

MAKALAHPENGANTAR TEKNIK SIPIL

RTH, baik RTH publik maupun RTH privat, memiliki fungsi utama (intrinsik)

yaitu fungsi ekologis, dan fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu fungsi arsitek-tural,

sosial, dan fungsi ekonomi. Dalam suatu wilayah perkotaan empat fungsi utama ini

dapat dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan, kepenting-an, dan keberlanjutan

kota. Pola RTH kota merupakan struktur RTH yang ditentukan oleh hubungan

fungsional (ekologis, sosial, ekonomi, arsitektural) antar komponen pemben-tuknya.

Pola RTH terdiri dari RTH struktural dan RTH non struktural.

RTH dibangun dari kumpulan tumbuhan dan tanaman atau vegetasi yang telah

diseleksi dan disesuaikan dengan lokasi serta rencana dan rancangan peruntukkannya.

Lokasi yang berbeda (seperti pesisir, pusat kota, kawasan industri, sempadan badan-

badan air, dll) akan memiliki permasalahan yang juga berbeda yang selanjutnya

berkonsekuensi pada rencana dan rancangan RTH yang berbeda. Dalam rencana

pembangunan dan pengembangan RTH yang fungsional suatu wilayah perkotaan, ada

4 (empat) hal utama yang harus diperhatikan yaitu :

1) Luas RTH minimum yang diperlukan dalam suatu wilayah perkotaan di-tentukan

secara komposit oleh tiga komponen berikut ini, yaitu:

a. Kapasitas atau daya dukung alami wilayah

b. Kebutuhan per kapita (kenyamanan, kesehatan, dan bentuk pela-yanan

lainnya)

c. Arah dan tujuan pembangunan kota

RTH berluas minimum merupakan RTH berfungsi ekologis yang ber-lokasi,

berukuran, dan berbentuk pasti, yang melingkup RTH publik dan

RTH privat. Dalam suatu wilayah perkotaan maka RTH publik harus

berukuran sama atau lebih luas dari RTH luas minimal, dan RTH privat

merupakan RTH pendukung dan penambah nilai rasio terutama dalam

meningkatkan nilai dan kualitas lingkungan dan kultural kota.

2) Lokasi lahan kota yang potensial dan tersedia untuk RTH

3) Sruktur dan pola RTH yang akan dikembangkan (bentuk, konfigurasi dan

distribusi)

4) Seleksi tanaman sesuai kepentingan dan tujuan pembangunan kota.

-9- UNIVERSITAS GUNADARMA

Page 10: Makalah Pengantar Teknik Sipil

MAKALAHPENGANTAR TEKNIK SIPIL

BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN :

1. Peraturan perundang-undangan jasa konstruksi.mewujudkan struktur usaha yg kokoh

dan berdaya saing tinggi, menertibkan penyelenggaraan penyetaraan kedudukan antara

penyedia dan pengguna jasa dan kepatuhan terhadap peraturan jasa konstruksi, serta

meningkatan peran masyarakat di bidang jasa konstruksi

2. Pelaksanaan kegiatan jasa konstruksi indonesia telah dilaksanakan berdasarkan

sistematika peraturan perundang-undangan dari tingkat pusat ke tingkat daerah.

3. Peraturan daerah berperan dalam menyelaraskan kepentingan pusat dan kepentingan

daerah mengenai pelaksanaan jasa konstruksi.

4. Ruang lingkup pelaksanaan jasa konstruksi meliputi Retribusi izin usaha jasa

konstruksi dan ruang terbuka hijau.

SARAN :

Peraturan melalui jasa konstruksi telah disusun dangan baik. Namun pemerintah masih

memiliki pekerjaan rumah untuk benar-benar memaksimalkan penerapan peraturan

tersebut.pemerintah diharapkan saling bekerja sama dengan mengedepankan masyarakat

sebagai pilar utama pelaksanaan jasa konstruksi.

-10- UNIVERSITAS GUNADARMA