Makalah Pengantar Bisnis_5
-
Upload
projolhiya-ahciezmail -
Category
Documents
-
view
11 -
download
1
description
Transcript of Makalah Pengantar Bisnis_5
Makalah Pengantar Bisnis
Usaha Bisnis
Perseroan
Service dan Sparepart Karya Mandiri Motor
Martapura, Kalimantan Selatan
Kelompok :
Nadia Disca (041113249)
Sabrina Amalia (041113253)
Gustiar Afif (04121121790)
Aprian Hendy S. K. (041211332125)
Henydria Dwi A. (041211332126)
1
1. Pendahuluan
1.1 Kata PengantarUntuk mengelola suatu usaha bisnis, diperlukan keahlian-keahlian manajemen
tertentu seperti keahlian untuk mengendalikan produksi, tenaga kerja, bahan baku, dan
biaya produksi agar hasil produksi bisa menjadi maksimal dan pemilik mendapatkan untung
sebesar-besarnya dengan biaya produksi yang sekecil-kceilnya. Namun, tidak sedikit pula
pemilik usaha yang hanya kurang memiliki kompeten di bidang ini dan tetap bisa
menjalankan bisnisnya dengan lancar.
1.2 PermasalahanPada Karya Mandiri Motor, tentukanlah :
1. Bagaimana usaha bisnis itu mengendalikan produksi yang dilakukan dan tenaga kerja
yang dimiliki?
2. Bagaimanakah usaha bisnis tersebut mengendalikan bahan baku? Apakah
menggunakan analisa EOQ? Berikan alasannya?
3. Bagaimana usaha bisnis tersebut mengendalikan biaya produksi? Apakah
menggunakan Break Even Poin? Berikan alasannya
2
2. Dasar Teori
Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi digunakan untuk mengendalikan produksi agar apa yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dapat dicapai.
Adapun tahap-tahap dalam pengendalian produksi :
Planning, yaitu merencanakan jumlah, waktu produksi dan sebagainya.
Routing, yaitu penengtuan urutan dari suatu kegiatan dalam kegiatan produksi
Scheduling, yaitu pembuatan jadwal untuk pelaksanaan dalam proses produksi
Dispatcing, yaitu suatu perintah yang dibuat untuk mulai melakukan pekerjaan atau
kegiatan proses produksi.
Follow Up, yaitu tindak lanjut dari planning, routing, scheduling dan dispatcing agar
sesuai dengan rencana.
Pengendalian Tenaga Kerja
Penyusunan perencanaan kerja oleh manajemen memegang peranan pentinng di sini
untuk pedoman pelaksanaan kegiatan dan juga untuk memudahkan pengawasan.
Pemahaman tentang jaringan kerja dan Metode Jalur Kritis akan dapat membantu dalam
pembuatan rencana kerja tersebut.
EOQ (Economic Order Quantity)
Berkembangnya dunia bisnis di Indonesia menyebabkan perusahaan harus
bersaing secara sehat sehingga eksistensinya tetap bertahan dalam bisnis itu sendiri.
Persaingan bisnis ini turut pula dirasakan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak
dalam bidang dagang maupun manufaktur. Agar kondisi perusahan tetap dapat bertahan
dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, perusahaan dituntut untuk selalu tanggap akan
kebutuhan konsumennya yaitu :
1. penyediaan barang yang lengkap,
2. berkualitas,
3. pelayanan yang memuaskan,
4. keamanan,
3
5. serta harga barang yang kompetitif.
Salah satu usaha yang paling penting yang harus dilakukan oleh perusahaan yang
bergerak di bidang penjualan barang dagang maupun manufaktur adalah memperhatikan
persediaan barang, dan pembelian barang yang untuk di jual (persediaan ini meliputi
barang jadi maupun barang setengah jadi) oleh karenanya pihak perusahaan harus
mampuh menganalisis dan membuat kebijakan strategis dalam memanejerialkan
persediaan;
Biaya pemesan variabel dan biaya penyimpanan variabel mempunyai hubungan
terbalik, yaitu semakin tinggi frekuensi pemesanan, maka semakin rendah biaya
penyimpanan variabel. Agar biaya pemesanan variabel dan biaya penyimpanan variabel
dapat ditekan serendah mungkin, maka perlu dicari jumlah pembelian yang paling
ekonomis, yaitu dengan rumus :
EOQ = 2 A S / C P
EOQ = Economic Order Quantity
A = Kebutuhan Bahan Baku untuk Tahun yang akan datang
S = Biaya pemesanan variabel setiap kali pemesanan
C = Biaya/unit, harga faktur dan biaya angkut/unit yang dibeli
P = Biaya penyimpanan variabel yang dihitung berdasarkan % dari Menentukan
bagaimana cara meningkatkan iklan guna meningkatkan penjualan.
Break Even Point
Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak
mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya)
BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa
itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP adalah :
1. Alat perencanaan untuk hasilkan laba
4
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta
hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan
yang bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti
Setelah kita mengetahui betapa manfaatnya BEP dalam usaha yang kita rintis,
kompenen yang berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya
variabel dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau menentukan
suatu biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang mudah, Biaya tetap
adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh kita untuk produksi ataupun tidak, sedangkan
biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi jadi
kalau tidak produksi maka tidak ada biaya ini
Salah satu kelemahan dari BEP yang lain adalah Bahwa hanya ada satu macam barang
yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi
penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa
perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk jadi
sangat sulit dan ada satu asumsi lagi yaitu Harga jual persatuan barang tidak akan berubah
berapa pun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum.
Hal ini demikian pun sulit ditemukan dalam kenyataan dan prakteknya.
Untuk menghitung BEP kita bisa hitung dalam bentuk unit atau price tergantung untuk
kebutuhan
PERHITUNGAN BEP
Atas dasar unit Atas dasar sales dalam rupiah
Keterangan:
FC : Biaya Tetap
5
P : Harga jual per unit
VC : Biaya Variabel per unit
Biaya tetap adalah total biaya yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi
perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat
kapasitas penuh. Biaya tetap merupakan biaya yang akan selalu terjadi walaupun
perusahaan tidak berproduksi.
Biaya variable adalah total biaya yang berubah-ubah tergantung dengan perubahan
volume penjualan/produksi. Biaya variable akan berubah secara proposional dengan
perubahan volume produksi
6
3. Pembahasan
3.1 Pengendalian Produksi dan Tenaga Kerja1) Adapun tahap-tahap dalam pengendalian produksi :
Planning : Pemilik memiliki jadwal tersendiri untuk pembelian sparepart untuk
dijual, kecuali jika terjadi kehabisan mendadak. Mengenai jasa service, pemilik
mengestimasi jumlah pengguna jasa tiap harinya adalah 5-10 orang.
Routin: pemilik membuka jasa service dan penjualan sparepart bersamaan.
Scheduling: Tidak ada jadwal tertentu
Dispatcing : Tidak ada perintah tertentu, karyawan sudah mengetahui
bagaimana aturan kerja mereka.
Follow Up : Tidak ada.
2) Tenaga kerja dikendalikan dengan pengawasan langsung
3.2 Pengendalian Bahan BakuPemilik perusahaan ini berusaha untuk selalu menyediakan barang yang lengkap,
apabila ada suatu jenis barang yang habis lebih cepat daripada waktunya maka pemilik
akan segera menelepon supplier untuk memesan sparepart tersebut kemudian pemilik
sendirilah yang akan mengambil barang pesanan. Pemilik juga selalu berusaha memberi
pelayanan yang memuaskan bagi pembeli, tentu saja dengan harga umum yang sesuai.
Pemilik mengerti bila ia sering memesan barang yang ia jual, ia akan lebih
meminimalkan biaya penyimpanan variabel. Namun pemilik tidak menggunakan
penghitungan EOQ.
3.3 Pengendalian Biaya ProduksiTidak menggunakan BEP, pemilik menekan sendiri biaya produksi dengan selalu
menggunakan cara yang sama setiap harinya
7
4. Penutup
4.1. Kesimpulan Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Karya Mandiri motor
dipimpin sendiri oleh pemiliknya. Semua proses pengendalian diatur oleh pemilik usaha
dengan caranya sendiri untuk menghasilkan laba. Pengendalian produksi dilakukan sesuai
teori yang ada dan menggunakan cara yang sangat sederhana, begitu pula dengan
pengendalian tenaga kerja, bahan baku dan biaya produksi. Pemilik tidak menggunakan
rumus-rumus seperti BEP dan EOQ untuk memaksimalkan pendapatan dan meminimalkan
beban.
8
Daftar Pustaka
Sumarni, Murti. John Soeprihanto. 1987. Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi
Perusahaan). Yogyakarta : Liberty
http://nurieas.blogspot.com/2012/07/mengelola-bisnis-secara-efektif-dan.html
9