Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Rvisi 1

28
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENERAPAN PANCASILA Disusun Oleh Kelas 1C Kelompok 1 : 1. Amalia Rizky Primadika P17420213078 2. Andina Citra Nugraheni P17420213079 3. Annisatul Maqhfiroh P17420213081 4. Apri Zulkhum P17420213083 5. Arief Eri Setiawan P17420213086 6. Hanifah Dwi Nuramaliah P17420213096 7. Haris Iqbal Ma’rufi P17420213097 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO 1

description

hb

Transcript of Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Rvisi 1

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENERAPAN PANCASILA

Disusun OlehKelas 1C Kelompok 1 :1. Amalia Rizky Primadika

P174202130782. Andina Citra Nugraheni

P174202130793. Annisatul Maqhfiroh

P174202130814. Apri Zulkhum

P174202130835. Arief Eri Setiawan

P174202130866. Hanifah Dwi Nuramaliah

P174202130967. Haris Iqbal Marufi

P17420213097KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

TAHUN AJARAN 2013/2014KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Penerapan Pancasila ini dengan lancar. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan .Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami peroleh dari buku panduan, serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan Pendidikan Kewarganegaraan. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pengajar matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan atas bimbingan dan arahan dalam penulisan tugas, juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Purwokerto, 7 November 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................Kata Pengantar.....................................................................................I

Daftar isi.............................................................................................II

BAB I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang........................................................................1

B.Rumusan masalah...................................................................2

C.Tujuan......................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN TEORI

A.Pengertian penerapan Pancasila...................................................B.Penerapan Pancasila dalam Berbangsa dan Bernegara................C.Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat...................BAB III. ANALISIS

A.Realita penerapan Pancasila dalam Berbangsa dan Bernegara.....B.Realita Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat......BAB IV. PENUTUP

A.KESIMPULAN............................................................................B.SARAN..........................................................................................DAFTAR PUSTAKA...........................................................................BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangDasar negara Republik Indonesia adalah Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 dan secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, kemudian diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No. 7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945. Dalam sejarahnya, eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan yang berlindung dibalik legitimasi ideologi negara Pancasila. Dengan kata lain, dalam kedudukan yang seperti ini Pancasila tidak lagi diletakkan sebagai dasar filsafat serta pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia, melainkan direduksi, dibatasi dan dimanipulasi demi kepentingan politik penguasa pada saat itu. Dalam kondisi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa yang sedang dilanda oleh arus krisis dan disintegrasi, maka Pancasila tidak terhindar dari berbagai macam gugatan, sinisme, serta pelecehan terhadap kredibilitas dirinya sebagai dasar negara ataupun ideologi, namun demikian perlu segera kita sadari bahwa tanpa suatu platform dalam format dasar negara atau ideologi maka suatu bangsa mustahil akan dapat survive dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman.

Kedudukan Pancasila sudah jelas, bahwa Pancasila adalah pandangan hidup bangsa, dasar negara Republik Indonesia, dan sebagai ideologi nasional. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang kebenarannya diakui, dan menimbulkan tekad untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila Pancasila bukanlah merupakan hasil konseptual seseorang saja melainkan merupakan suatu hasil karya bangsa Indonesia sendiri yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang dimiliki melalui proses refleksi filosofis para pendiri negara. Oleh karena itu generasi penerus terutama kalangan intelektual kampus sudah seharusnya untuk mendalami serta mengkaji karya besar tersebut dalam upaya untuk melestarikan secara dinamis dalam arti mengembangkan sesuai dengan tuntutan jaman.B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian penerapan Pancasila ?2. Bagaiman penerapan Pancasila dalam berbangsa dan bernegara ?3. Bagaimana penerapan Pancasila dalam kehidupan masyarakat sehari-hari ?4. Apa kendala dan solusi penerapan Pancasila ?C. Tujuan Penulisan1. Untuk mengetahui pengertian penerapan pancasila.

2. Untuk mengetahui penerapan pancasila dalam berbangsa dan bernegara.

3. Untuk mengetahui penerapan pancasila dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

4. Untuk Mengetahui Kendala dan solusi penerapan pancasila.BAB IIPEMBAHASAN

1. Pengertian Penerapan PancasilaPancasila berasal dari bahasa sansekerta India (kasta brahmana). Sedangkan menurut Muh Yamin, dalam bahasa sansekerta , memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu : panca : yang artinya lima, syila : vokal i pendek, yang artinya batu sendi, alas, atau dasar. Syiila vokal i panjang artinya peraturan tingkah laku yang baik atau penting.

Kata kata tersebut kemudian dalam bahasa indonesia terutama bahasa jawa diartikan susila yang memiliki hubungan dengan moralitas. oleh karena itu secara etimologi kata pancasila yang dimaksud adalah istilah pancasyila dengan vokal i yang memiliki makna leksikal berbatu sendi lima atau secara harfiah dasar yang memiliki lima unsur. adapun istilah pancasyiila dengan huruf Dewanagari i bermakna lima aturan tingkah laku yang penting.Sedangkan secara sederhana yang dimaksud dengan penerapan adalah suatu implementasi atau pelaksanaan. Majone dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan penerapan sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan bahwa penerapan adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan. Pengertian penerapan sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdin dan Usman, 2004).

Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata penerapan bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa penerapan/implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan

Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan bersama bangsa Indonesia, yang tercantum dalam pancasila sebagai dasar negara harus kita terapan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan pancasila merupakan bagaimana cara kita dalam kehidupaan berbangsa dan bernegara serta dalam kehidupan sehari-hari harus selalu berdasarkan atas nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila agar jati diri kita yang terdapat dalam pancasila tetap ada dan tidak hilang.2. Penerapan Pancasila

a. Dalam Berbangsa dan Bernegara

Pancasila sebagai dasar negara dan landasan idiil bangsa Indonesia. Tantangan terhadap pancasila sebagai kristalisasi pandangan politik berbangsa dan bernegara bukan hanya berasal dari faktor domestik, tetapi juga dunia internasional. Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian pancasila sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini zaman globalisasi begitu cepat menjangkiti negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Gelombang demokratisasi, hak asasi manusia, neo-liberalisme, serta neo-konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki cara pandang dan cara berfikir masyarakat Indonesia. Hal demikian bisa meminggirkan pancasila dan dapat menghadirkan sistem nilai dan idealisme baru yang bertentangan dengan kepribadian bangsa. Adapun pengimplementasian tersebut di rinci dalam berbagai macam bidang antara lain POLEKSOSBUDHANKAM.

1. Penerapan Pancasila dalam bidang Politik

Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan pada dasar ontologis manusia. Hal ini di dasarkan pada kenyataan objektif bahwa manusia adalah sebagai subjek Negara, oleh karena itu kehidupan politik harus benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia. Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dam esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera diakhiri2. Penerapan Pancasila dalam bidang Ekonomi Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang menang, sehingga lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang lebih tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistic yang mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas (Mubyarto,1999). Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa. 3. Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka bangsa Indonesia melakukan reformasi di segala bidang dewasa ini. Sebagai anti-klimaks proses reformasi dewasa ini sering kita saksikan adanya stagnasi nilai social budaya dalam masyarakat sehingga tidak mengherankan jikalau di berbagai wilayah Indonesia saat ini terjadi berbagai gejolak yang sangat memprihatinkan antara lain amuk massa yang cenderung anarkis, bentrok antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya yang muaranya adalah masalah politik. 4. Penerapan Pancasila dalam bidang Pertahanan dan keamanan.Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum. Demi tegaknya hak-hak warga negara maka diperlukan peraturan perundang-undangan negara, baik dalam rangka mengatur ketertiban warga maupun dalam rangka melindungi hak-hak warganya.

b. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari1) Ketuhanan Yang Maha Esa Menggambarkan bahwa bangsa ini adalah bangsa yang ber-Tuhan. Seluruh aktivitas hidup bernegara harusnya sesuai dengan nilai-nilai kebenaran bukan kekuasaan dan kepuasan. Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil, Maha Bijaksana dan sebagainya.Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua perintah- NYA dan menjauhi larangan-larangannya. Dalam memanfaatkan semua potensi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah manusia harus menyadari, bahwa setiap benda dan makhluk yang ada di sekeliling manusia merupakan amanat Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya; harus dirawat agar tidak rusak dan harus memperhatikan kepentingan orang lain dan makhluk-makhluk Tuhan yang lain.2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.Menjadikan kita manusia yang manusiawi, tidak suka membantai, membunuh, menyakiti fisik dan/atau psikis saudara kita sebangsa. dengan alasan apapun tidak ada kesempatan kita untuk tidak berlaku manusiawi. Kita bangsa yang beradab bukan biadab. cukuplah perseteruan perbedaan agama, partai, calon yang diusung yang telah melahirkan kerugian materi dan immateri.a) Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia dengan sehala hak dan kewajiban asasinya.b) Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia, terhadap diri sendiri, alam sekitar dan terhadap Tuhan.c) Manusia sebagai makhluk beradab atau berbudaya yang memiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan.3) Persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan bangsa, dalam arti dalam hal-hal yang menyangkut persatuan bangsa patut diperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :a) Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia serta wajib membela dan menjunjung tinggi (patriotisme).b) Pengakuan terhadap kebhinekatunggalikaan suku bangsa (etnis) dan kebudayaan bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa.c) Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia (nasionalisme).4) Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, terkandung nilai-nilai kerakyatan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus dicermati, yakni:a) Kedaulatan negara adalah di tangan rakyat;b) Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat;c) Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.d) Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakil-wakil rakyat.5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung nilai keadilan sosial.Dalam hal ini harus diperhatikan beberapa aspek berikut :a) Perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan terutama di bidang politik, ekonomi dan sosial budayab) Perwujudan keadilan sosial itu meliputi seluruh rakyat Indonesia.c) Keseimbangan antara hak dan kewajiband) Menghormati hak milik orang laine) Cita-cita masyarakat yang adil dan makmur yang merata material spiritual bagi seluruh rakyat Indonesia.f) Cinta akan kemajuan dan pembangunan.BAB III

ANALISISA. Kehidupan Berbangsa dan BernegaraDalam implementasi nilai-nilai pancasila tidak selalu berjalan mulus. Banyak sekali hambatan yang terjadi. Disebutkan bahwa hambatan itu terjadi karena proses globalisasi nyang begitu cepat setelah Perang Dunia II,membawa masyarakat indonesia cenderung beorientasi pada nilai yang datang dari luar. Adapun hambatan-hambatannya antara lain sebagai berikut :1. Pada sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa)

Hambatan : Munculnya terorisme, perusakan tempat ibadah, paham-paham aliran sesat yang jelas-jelas bertentangan dengan nilai yang tersirat dalam sila pertama yaitu toleransi antar umat beragama. Solusi

: Dari setiap individu sebaiknya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,tidak mudah percaya kepada orang lain,dan menghargai perbedaan agama.

2. Pada sila kedua (Kemanusiaan yang adil dan beradab)

Hambatan : Terdapat perbuatan yang tidak manusiawi seperti penganiayaan terhadap anak sendiri, majikan kepada pembantunya, suami terhadap istri. Hambatan yang lain adalah masih berpihaknya hukum terhadap kalangan tertentu atau orang yang punya duit. Hal itu bertentangan dengan prinsip kemanusiaan yang mengedepankan kasih sayang sesama manusia dan rasa saling menghormati antar manusia Solusi

: mempertegas hukum yang telah ada, adanya sosialisasi dari komnas HAM, komnas perlindungan anak, komnas perlindungan perempuan.3. Pada sila ketiga (Persatuan Indonesia)

Hambatan: Banyak sekali daerah-daerah yang ingin melepaskan diri dari NKRI, juga perang antar suku, antar daerah, antar desa yang hanya karena masalah kecil. Solusi

: Dengan cara pendekatan sosial, mengadakan suatu perkumpulan antar suku, daerah, antar desa untuk memusyawahkan masalah yang ada. Dan saling menghargai adanya perbedaan karena bangsa Indonesia berdiri dengan prinsip kebhinekatunggalikaan4. Pada sila keempat (Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan)

Hambatan

: Dalam mengambil keputusan, kalangan atas masih mengutamakan kepentingan sendiri tanpa memikirkan nasib rakyat kecil (bersama). Hal ini sangat bertolak belakang dengan tujuan dewan perwakilan sebagai wakil rakyat yang mengutamakan kepentingan rakyat. Solusi

: rakyat harus lebih kritis terhadap segala keputusan pemerintah, jika tidak sesuai dengan kepentingan rakyat, rakyat berhak untuk menyampaikan aspirasinya.5. Pada sila kelima (Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia)

Hambatan: Tampak sekali ketidakadilan yang terjadi di Indonesia. Seperti kasus penyuapan terhadap hakim dan kasus-kasus korupsi di Indonesia. Solusi

: lembaga hukum negara harus tidak boleh pandang bulu dan harus lebih menegakkan hukum yang berlaku di masyarakat.B. Kehidupan Masyarakat Sehari-hari1. Ketuhanan yang maha esa

Contoh penerapannya :

Merawat lingkungan dengan menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan, tidak membakar lahan yang membuat orang lain terganggu, merawat binatang dengan kasih sayang, merawat hutan dan tidak menebangi sembarang, dll.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradabContoh penerapannya :

Memberikan hak setiap orang untuk memperoleh informasi, kenyamanan dalam bertetangga, hak untuk mendapat kesehatan dan hidup yang layak. Saling menjaga keseimbangan dalam kehidupan. Seperti tidak membuat keributan dan kerusuhan kecil yang mengakibatkan bencana besar. 3. Persatuan indonesia

Penerapannya dalam kehidupan :

Di beberapa daerah tidak sedikit yang mempunyai ajaran turun temurun mewarisi nilai-nilai leluhur agar tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh ketentuan-ketentuan adat di daerah yang bersangkutan, misal dilarang menebang pohon tertentu atau larangan memakan/membunuh binatang tertentu di daerah tersebut. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawarahan perwakilan.

Penerapannya dalam kehidupan :

Mewujudkan dan menumbuh kembangkan hak dan tanggung jawab terhadap pengelolaan lingkungan hidup.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Penerapan dalam kehidupan :Meningkatkan dan mengelola Sumber Daya Alam yang akan menjadi warisan generasi selanjutnya.Analisis dengan menggunakam metode wawancara

Pertanyaan :

1) Apakah saudara hafal sila pancasila ? 2) Menurut anda apa yang dimaksud dengan penerapan Pancasila ?

3) Menurut anda apa penerapan Pancasila yang sudah dilakukan dimasyarakat ?

4) Apakah ada kendala ? Solusinya apa ?

Jawaban :Narasumber 1 : Bapak Wagino S.Pd1) Iya saya hafal

2) Penerapan pancasila merupakan pelaksanaan dari sila-sila pancasila

3) Penerapan pancasila contohnya masyarakat memeluk agamanya masing-masing,adanya pemilu yang mencerminkan penerapan sila ke-4

4) Kendala yang ada yaitu mutu pendidikan atau pengetahuan masyarakat tentang pancasila masih cukup rendah, solusinya menurut saya dengan mengenalkan pancasila lebih jauh dalam pendidikan formal dan nonformal.

Narasumber 2 : Andika Yunawan Pratomo1) Sila pancasila ada 5 yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaaan dalam permusyawaratan perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

2) Penerapan pancasila yaitu tindakan yang didasari oleh nilainilai pancasila dalam kehidupan seharihari

3) Penerapan yang sudah dilakukan dimasyarakat yaitu warga yang senang bergotong royong dan bekerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekitar,Masyarakat yang berdondongnbondong ke masjid saat waktu sholat tiba terutama saat sholat maghrib.

4) Kendala yang ada untuk penerapan pancasila yaitu tidak semua masyarakat melaksanakan penerapan pancasila,ada masyarakat yang acuh tak acuh terhadap penerapan pancasila, tidak menyadari apa pentingnya nilainilai pancasila. Solusi untuk penerapan pancasila yaitu menyadarkan masyarakat untuk lebih mengharagai pancasila dan menerapkan nilainilai pancasila.BAB IV

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Penerapan pancasila merupakan bagaimana cara kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta dalam kehidupan sehari-hari harus selalu berdasarkan atas nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila agar jati diri kita yang terdapat dalam pancasila tetap ada dan tidak hilang.

Penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari masih terdapat beberapa kendala seperti kedaran dalam diri masyarakat bangsa indonesia itu sendiri masih sangat kurang. Solusi paling dasar adalah meningkatkan kesadran individu tersebut agar penerapan pancasila dalam kehidupan sehari-hari menjadi lebih baik.2. SARAN

Dapat mengetahui penerapan pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Jika terdapat kendala dalam menjalankannya maka kita bisa mencari solusinya dengan baik.

DAFTAR PUSTAKAardimoviz,2012. http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/landasan-historis-kultural-yuridis-dan.html diakses tanggal 5 november 2013. Jam 17.33 WIB

rizasyarifudin.2012. http://rizasyarifudin.blogspot.com/2012/12/implementasi-pancasila-dalam-kehidupan_4855.html diakses tanggal 4 november 2013. Jam 16.44 WIB

Vertydeffian.2012. http://Vertydeffian.wordpress.com/2012/09/28/hambatan-nilai-nilai-pancasila/

Diakses tanggal 6 november 2013.jam 17.45 WIB

18