Makalah Pendidikan Anti Korupsi

13
MAKALAH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Sungguh ironi permasalahan di negeri tercinta ini yang notabenya penduduk muslim terbesar di dunia terjadi korupsi, kini sudah menjadi permasalahan serius di negeri ini, budaya korupsi sudah sangat mengakar dari generasi pendahulu sampai sekarang kasus korupsi sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Meskipun sudah ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan beberapa Instansi anti korupsi lainnya. Namun faktanya negeri ini masih menduduki rangking atas sebagai Negara terkorup didunia. Karena dari itu, korupsi patut menjadi perhatian serius bagi kita semua. Pendidikan anti korupsi sesungguhnya sangat penting guna mencegah tindak pidana korupsi. Jika KPK dan beberapa instansi anti korupsi lainnya menangkapai para koruptor, maka Pendidikan anti korupsi juga penting guna mencegah adanya koruptor. Seperti pentingnya pelajaran akhlak, moral dan sebagainya. Pelajaran akhlak penting guna mencegah terjadinya kriminalitas. Begitu halnya pendidikan anti korupsi itu penting guna mencegah aksi korupsi. B. Rumusan Masalah Pada makalah ini kami akan membahas tentang:

description

MAKALAH ANTI KORUPSI DI PERGURUAN TINGGI

Transcript of Makalah Pendidikan Anti Korupsi

Page 1: Makalah Pendidikan Anti Korupsi

MAKALAH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Sungguh ironi permasalahan di negeri tercinta ini yang notabenya penduduk muslim

terbesar di dunia terjadi korupsi, kini sudah menjadi permasalahan serius di negeri ini,

budaya korupsi sudah sangat mengakar dari generasi pendahulu sampai sekarang kasus

korupsi sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Meskipun sudah ada Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK) dan beberapa Instansi anti korupsi lainnya. Namun faktanya negeri ini masih

menduduki rangking atas sebagai Negara terkorup didunia. Karena dari itu, korupsi patut

menjadi perhatian serius bagi kita semua.

Pendidikan anti korupsi sesungguhnya sangat penting guna mencegah tindak pidana

korupsi. Jika KPK dan beberapa instansi anti korupsi lainnya menangkapai para koruptor,

maka Pendidikan anti korupsi juga penting guna mencegah adanya koruptor. Seperti

pentingnya pelajaran akhlak, moral dan sebagainya. Pelajaran akhlak penting guna mencegah

terjadinya kriminalitas. Begitu halnya pendidikan anti korupsi itu penting guna mencegah

aksi korupsi.

B. Rumusan Masalah

Pada makalah ini kami akan membahas tentang:

1. Apakah yang dimaksud korupsi?

2. Pendidikan anti Korupsi Perspektif Islam.

3. Pendidikan anti Korupsi menurut beberapa ulama dan para pakar.

4. Pendidikan anti Korupsi yang dibahas dalam buku.

Dan disusunnya makalah ini adalah bertujuan agar kita memahami Justifikasi yang

diberikan Islam dalam pelaksanaan Pendidikan anti korupsi.

BAB II

PAMBAHASAN

Page 2: Makalah Pendidikan Anti Korupsi

A. Pengertian Korupsi.

Secara etimologi Korupsi berasal dari bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere

yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyuap. Secara harfiah,

korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang

secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat

dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-

unsur sebagai berikut:

1. Perbuatan melawan hukum;

2. Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;

3. Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;

4. Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;

Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, di antaranya:

1. Memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);

2. Penggelapan dalam jabatan;

3. Pemerasan dalam jabatan;

4. Ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);

5. Menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi

untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah pemerintahan rentan korupsi dalam

prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk

penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai

dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah

kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, dimana pura-pura

bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.

The Encyclopedia Americana mendefinisikan korupsi sebagai “a general term for the

misuse of public position of trust for private gain. Its specific definition and application vary

according to time, place and culture…political corruption concerns the illegal pursuit or

misuse of public office”.

Sedangkan The Harper Collin Dictionary of Sociology mendefinisikan korupsi sebagai

“the abandonment of expected standards of behavior by those in authority for the sake of

unsanctional personal advantage”.

Menurut Bank Dunia, korupsi adalah “the abuse of public power for private benefit”.

Page 3: Makalah Pendidikan Anti Korupsi

Dari aspek hukum, korupsi merupakan “all illegal or unethical use of governmental

authority as result of considerations of personal or political gain”.

Jika melihat dari pengertian korupsi diatas, bisa disimpulkan jika korupsi adalah sejenis

penghianatan, dalam hal ini adalah penghianatan terhadap rakyat yang telah memberikan

amanah dalam mengemban tugas tertentu.

B. Pendidikan anti Korupsi perspektif Islam

Allah SWT melarang Korupsi karena korupsi adalah salah satu bentuk penghianatan.

Bahkan Rosulluloh menerangkan lebih rinci dalam hal ini. Beliau bersabda: “Terlaknatlah

orang yang disuap dan yang menyuap” (HR. Ahmad)

: , : �ه�ا؟ ض�اع�ت إ �ف� �ي ك ف�ق�ال� اع�ة� الس� �ظر �ت ف�ان �ة� �م�ان �ال ا �ع�ت ض�ي ذ�ا ف�إ ق�ال� �ه� ع�ن الله� ضي� ر� ة� �ر� ي ه�ر� ى �ب ا ع�ن�

, اع�ة: لس� �ظرا �ت ف�ان ه �ه�ل ا �ر غ�ي ل�ى إ �م�ر� �ال ا د�ا �و�س ذ�ا ا ق�ال�

Artinya: Dari Abu Hirairah ra., ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Jika amanah

disia-siakan, maka tunggulah kehancuran. Kemudian dinyatakan: “bagaimana maksud

amanah disia-siakan itu? Rasul menjawab: “Jika suatu perkara (amanat/ pekerjaan)

diserahkan pada orang yang tidak ahli (profesional), maka tunggulah saat kehancuran” (HR.

Bukhori).

Korupsi, selain diartikan sebagai khianat, suap dan sebagainya. Juga dapat diartikan

memakan harta sebagian yang lain dengan jalan bathil. Dengan bathil karena korupsi adalah

menghabiskan milik Negara yang harusnya untuk kebutuhan umum dan untuk memfasilitasi

rakyat. Maka dari itu jelas jika hal tersebut dilarang.

Berkenaan tentang Pendidikan anti korupsi, maka kita patut menganalogikan hal

tersebut. Jika Allah mewajibkan sholat misalkan, maka kita harus belajar ilmu-ilmu sholat.

Jika kita tidak belajar ilmu-ilmu sholat, mustahil kita bisa sholat dengan baik. Begitu pula

ketika Alloh menyuruh umatnya untuk amanat. Maka kitapun arus belajar tentang amanat

tersebut agar manusia senantiasa wara’ dalam hidupnya.

Jadi, jika Alloh telah memberikan lampu merah pada perbuatan korupsi. Maka jelas ini

adalah lampu hijau untuk menjalankan pendidikan anti korupsi. Seperti halnya pendidikan

Islam yang didalamnya mengkaji segala kewajiban-kewajiban dan larangan manusia, maka

jelas pendidikan anti korupsi perlu guna memberikan pemahaman lebih matang kepada umat

manusia dalam bertndak amanah dan menjauhi khianat yang salah satu didalamnya adalah

korupsi. Karena bukan tidak mungkin jika orang yang korupsi itu karena serakah, melainkan

karena tidak memahami bentuk-bentuk dari korupsi itu sendiri.

Page 4: Makalah Pendidikan Anti Korupsi

C. Pendidikan Anti Korupsi Menurut Beberapa Tokoh.

Banyak tokoh yang cukup vocal dalam berbicara masalah ini. Menurut mereka

pendidikan korupsi adalah suatu hal penting dalam upaya pemberantasan korupsi. Salah satu

tokoh yang cukup vocal dalam hal ini adalah Mantan Nahkoda KPK sebelum digantikan

Antasari Azhar yaitu Taufiequrachman Ruki. Dia berpendapat jika pemberantasan korupsi

bukan hanya menyangkut bagaimana menangkap dan memidanakan pelaku tindak pidana

korupsi, tapi lebih jauh adalah bagaimana mencegah tindak pidana korupsi agar tidak

terulang pada masa yang akan datang melalui pendidikan anti korupsi, kampanye antikorupsi

dan island of integrity (daerah percontohan bebas korupsi). Hal ini dinyatakannya mengacu

definisi korupsi yang telah jelas diatur dalam UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun

2001.

Menurutnya, tindakan preventif dan represif ini dilakukan dengan memosisikan KPK

sebagai katalisator (trigger) bagi aparat atau institusi lain agar tercipta good and clean

governance dengan pilar utama transparansi, partisipasi dan akuntabilitas.

Taufiequrachman Ruki mengemukakan data hasil survei Transparency Internasional

mengenai penilaian masyarakat bisnis dunia terhadap pelayanan publik di Indonesia. Hasil

survei itu memberikan nilai IPK (indeks persepsi korupsi) 2,2 kepada Indonesia. Nilai ini

menempatkan Indonesia pada urutan 137 dari 159 negara tersurvei. Survei Transparency

International Indonesia berkesimpulan bahwa lembaga yang harus dibersihkan menurut

responden, adalah lembaga peradilan (27%), perpajakan (17%), kepolisian (11%), DPRD

(10%), kementerian/departemen (9%), bea dan cukai (7%), BUMN (5%), lembaga

pendidikan (4%), perijinan (3%), dan pekerjaan umum (2%).

Lebih lanjut disampaikan, survei terbaru Transparency International yaitu "Barometer

Korupsi Global", menempatkan partai politik di Indonesia sebagai institusi terkorup dengan

nilai 4,2 (rentang penilaian 1-5, 5 untuk yang terkorup). Masih berangkat dari data, di Asia,

Indonesia menduduki prestasi sebagai negara terkorup dengan skor 9.25 (terkorup 10) di atas

India (8,9), Vietnam (8,67), Philipina (8,33) dan Thailand (7,33).

Dengan adanya fakta terukur bahwa keberadaan korupsi di Indonesia telah membudaya

sistemik dan endemik maka Taufiequrachman berasumsi bahwa kunci utama dalam

pemberantasan korupsi adalah integritas yang akan mencegah manusia dari perbuatan tercela,

entah itu corruption by needs, corruption by greeds atau corruption by opportunities.

Selain Taufiequrachman Ruki, tokoh yang juga berpendapat senada adalah Faisal

Djabbar yang juga Fungsional Direktorat Pendidikan & Pelayanan Masyarakat Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia berpendapat jika Memerangi korupsi bukan cuma

Page 5: Makalah Pendidikan Anti Korupsi

menangkapi koruptor. Sejarah mencatat, dari sejumlah kejadian terdahulu, sudah banyak

usaha menangkapi dan menjebloskan koruptor ke penjara. Era orde baru, yang berlalu, kerap

membentuk lembaga pemberangus korupsi. Mulai Tim Pemberantasan Korupsi di tahun

1967, Komisi Empat pada tahun 1970, Komisi Anti Korupsi pada 1970, Opstib di tahun

1977, hingga Tim Pemberantas Korupsi. Nyatanya, penangkapan para koruptor tidak

membuat jera yang lain. Koruptor junior terus bermunculan. Mati satu tumbuh seribu, kata

pepatah.

Salah satu kekeliruan upaya pemberantasan korupsi selama ini adalah terlalu fokus pada

upaya menindak para koruptor. Sedikit sekali perhatian pada upaya pencegahan korupsi.

Salah satunya lewat upaya pendidikan antikorupsi. Terakhir, era reformasi melahirkan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang selain diserahi tugas penindakan, juga tugas

pencegahan tindak pidana korupsi, seperti pendidikan antikorupsi kepada masyarakat.

Menyadari hal ini, timbul gagasan memasukkan materi antikorupsi dalam kurikulum

pendidikan tingkat SD hingga SMU, sebagai bentuk nyata pendidikan antikorupsi. Tujuan

pendidikan antikorupsi adalah menanamkan pemahaman dan perilaku antikorupsi.

Ide memasukkan materi antikorupsi dalam kurikulum mendapat respons positif

masyarakat. Hasil jajak pendapat harian Seputar Indonesia terhadap 400 responden (27/5),

sebanyak 87% menyatakan perlunya memasukkan pendidikan antikorupsi dalam kurikulum.

Keyakinan masyarakat juga relatif besar. Hampir 200 responden menyatakan keyakinannya

bahwa pendidikan antikorupsi bisa berjalan efektif membendung perilaku korupsi di

Indonesia.

Jajak pendapat itu menjaring pula pendapat masyarakat seputar pentingnya pendidikan

antikorupsi. Masyarakat berharap pendidikan antikorupsi memberikan pengetahuan seputar

korupsi dan bahayanya, mencetak daya manusia yang berkesadaran tinggi terhadap hukum,

serta memutus mata rantai korupsi.

Lebih dari itu, masyarakat berkeinginan agar upaya pendidikan antikorupsi berjalan

paralel dengan upaya lainnya, yakni maksimalisasi penegakan hukum, fungsi pengawasan

yang ketat, sosialiasi dan kampanye gerakan antikorupsi secara berkala dan

berkesinambungan, dan menghilangkan praktik korupsi dalam birokrasi.

Sementara itu, tokoh lain yaitu pakar Pendidikan Arief Rahman berpendapat lain. Dia

berpendapat jika tidak tepat bila pendidikan antikorupsi menjadi satu mata pelajaran khusus.

Alasannya, karena siswa sekolah mulai SD, SMP, hingga SMU sudah terbebani sekian

banyak mata pelajaran. Dari segi pemerintah, menurut Arief Rachman, akan berbuntut pada

Page 6: Makalah Pendidikan Anti Korupsi

kesulitan-kesulitan, seperti pengadaan buku-buku antikorupsi dan repotnya mencari guru

antikorupsi.

Arief Rahman memberikan saran jika pendidikan anti korupsi lebih tepat dijadikan

pokok bahasan dalam mata pelajaran tertentu. Sebuah usulan yang mesti dicermati. Materi

pendidikan antikorupsi nantinya bisa saja diselipkan dalam mata pelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), Matematika, Bimbingan Karir, Bahasa. Pokok

bahasan mencakup kejujuran, kedisiplinan, kesederhanaan, dan daya juang. Selain itu, juga

nilai-nilai yang mengajarkan kebersamaan, menjunjung tinggi norma yang ada, dan

kesadaran hukum yang tinggi.

Pendapat lainnya adalah dari H. Abdul Djamil (Rektor IAIN Walisongo Semarang) dia

berpendapat jika peran agama untuk pemberantasan korupsi sebenarnya bagus yakni

mengajarkan dalam bentuk Pendidikan, berlomba-lomba meraih kebajikan dan menjahui

segala kemungkaran atau kejahatan. Sayangnya hidup manusia yang beragama, tidak pernah

konsisten. Manusia beragama masih bergantung pada situasi dan kondisi. Jika di lingkungan

tempat ibadah, patuh pada hukum agama, namun sebaliknya jika kondisi memungkinkan,

jauh pada aturan agama. Karena itu, korupsi yang juga terjadi di tingkat masyarakat bawah

sangat mungkin terinspirasi dari korupsi di tingkat atas. Sistem pemerintahan yang ada belum

mampu menciptakan masyarakat bersih karena dalam diri pribadi tersimpan watak korup.

Mantan Ketua MPR Hidayat Nurwahid, menyatakan bahwa pendidikan perlu dielaborasi

dan diinternalisasikan dengan nilai-nilai anti korupsi sejak dini. Pendidikan anti korupsi yang

diberikan di sekolah diharapkan dapat menyelamatkan generasi muda agar tidak menjadi

penerus tindakan-tindakan korup generasi sebelumnya. Tapi hanya saja memberikan

pendidikan anti korupsi bukan hal mudah. Sebab, bahkan lahirnya fenomena praktik korupsi

juga berawal dari dunia pendidikan yang cenderung tidak pernah memberikan sebuah

mainstream atau paradigma berperilaku jujur dalam berkata dan berbuat. Termasuk sekolah-

sekolah di negeri ini. Misalnya guru menerangkan hal-hal idealis dalam memberikan

pelajaran, menabung pangkal kaya, tetapi realitanya banyak guru yang korupsi, seperti

korupsi waktu, korupsi materi pelajaran yang diberikan,. korupsi berupa absen mengajar

tanpa izin kelas. Hal-hal yang dilakukan itu, juga dapat memicu praktik korupsi yang lebih

buruk di dunia pendidikan.

Menurut Hasyim Muzadi (Mantan ketua PBNU) bahwa Pendidikan anti korupsi harus

ditekankan pada nilai Moralitas. Moralitas menjadi bidikan utama langkah preventif

pemberantasan korupsi karena moralitas akan menentukan tingkah laku. Secara kriminologis,

penyebab utama korupsi adalah moralitas yang bobrok yang mengakibatkan keserakahan.

Page 7: Makalah Pendidikan Anti Korupsi

Karena itu, wajar jika moralitas perlu mental masyarakat. Kesehatan mental (mental health

higine) masyarakat juga terus ditingkatkan melalui pendidikan formal, informal dan

nonformal, termasuk melalui pendidikan budipekerti, wawasan kebangsanaan, dan

pendidikan agama. Anak-anak juga perlu ditingkatkan kesadaran moralnya, termasuk

meningkatkan kesejahteraannya.

D. Pendidikan anti Korupsi dalam buku

Buku-buku yang membahas tentang korupsi dan pendidikan anti korupsi. Antara lain:

Buku berjudul NU Melawan Korupsi: Kajian Tafsir dan Fiqih yang diterbitkan oleh Tim

Kerja Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (GNPK

PB NU), 2006. Buku ini mengelaborasi fenomena korupsi di Indonesia serta membahasnya

melalui pandangan Islam dan strategi pemberantasannya.

Buku berjudul Ayat-Ayat Korupsi yang dibuat Hakim Muda Harahap, M.Ag. dan

diterbitkan oleh Gama Media, 2009. Buku ini hanya membahas ayat-ayat al-qur’an yang

relevan dengan tindakan korupsi dan hukuman bagi perilaku korupsi.

Dalam buku yang ditulis oleh Abu Fida’ Abdur Rafi’ yang berjudul Terapi Penyakit

Korupsi Dengan Tazkiyatun Nafs dan di terbitkan oleh Republika, 2006. Buku ini hanya

membahas bagaimana mengatasi praktek-praktek korupsi dan memberikan terapi dan tips

agar sembuh dari penyakit korupsi.

Buku berjudul Fiqih Korupsi Amanah Vs Kekuasaan yang di terbitkan solidaritas

masyarakat Transparansi NTB (SOMASI NTB), 2003. Buku ini berisikan kumpulan artikel

dari berbagai pakar yang intinya membahas bagaimana memberantas korupsi di Indonesia

dan pentingnya peran ulama’ dalam memberantas korupsi.

 BAB III

KESIMPULAN

Dari berbagai pemaparan diatas dapat disimpukan jika Pendidikan anti korupsi

penting guna mencegah praktek korupsi yang kian hari kian memprihatinkan ini. Islam

dengan beberapa ayatnya dengan tegas melarang perilaku korupsi. Diantaranya QS.

Annisa:58 yang artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada

yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara

manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran

Page 8: Makalah Pendidikan Anti Korupsi

yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha

Melihat.

Dan beberapa tokohpun juga banyak yang mendukung akan pentingnya pendidikan

atikorupsi. Meskipun ada beberapa pihak yang mengatakan jika hal itu sulit dan butuh waktu

yang lama, namun secara umum mereka menyetujui adanya pendidikan anti korupsi sebagai

upaya pencegahan penyakit kronis yang telah mengakar di negeri ini. Karena hal itu adalah

salah satu jalan mutlak jika ingin mencapai kehidupan yang adil dan makmur serta Negara

yang maju.

Semoga dengan kita memahami betapa sangat bahaya yang ditimbulkan akibat

perbuatan korupsi maka kita selayaknya harus kita awali dari diri kita sendiri yaitu berprilaku

jujur dalam segala aspek kehidupan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. Alquran dan Terjemahnya.1998. Surabaya: Al Hidayah

http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi diakses 28-05-2010

http://tokohindonesia.com/TaufiequrachmanRuki diakses 26-05-2010

Jurnal Al-Marawid Prodi Hukum Islam Fakultas Ilmu Agama Universitas Islam Indonesia, terbitan

2009 ditulis Hujair AH. Sanaky.

http://imamsuprayogo.com/IslamdanPendidikanAntiKorupsi diakses 26-05-2010

www.pendidikan.net/tentangkurikulumantikorupsi diakses 26-05-2010

http://si-fahri.blogspot.com/