MAKALAH Pemasaran Global

22
MAKALAH Pemasaran Global “KOMUNIKASI PEMASARAN GLOBAL” (Perusahaan Sony Ericson Dengan Pendekatan Kebudayaan) Disusun Oleh : Kelompok 2 Natalia Bahiu 110612262 Herlin Ie 110612144 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

description

pemasaran global

Transcript of MAKALAH Pemasaran Global

Page 1: MAKALAH Pemasaran Global

MAKALAH

Pemasaran Global

“KOMUNIKASI PEMASARAN GLOBAL”

(Perusahaan Sony Ericson Dengan Pendekatan Kebudayaan)

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Natalia Bahiu 110612262

Herlin Ie 110612144

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

Page 2: MAKALAH Pemasaran Global

2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari dalam penulisan makalah  ini jauh dari sempurna karena keterbatasan dan

kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang

sifatnya membangun untuk perbaikan penulisan makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

menyumbangkan tenaga, pikiran dan materi baik moril maupun materil serta dorongan

kepada kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, sehingga makalah  ini dapat

terselesaikan.

            Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat umumnya bagi para

pembaca dan khususnya bagi kami.

Penulis

Kelompok 2

Page 3: MAKALAH Pemasaran Global

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Variabel Kunci yang Mempengaruhi Komunikasi Pemasaran Global

B. Strategi Komunikasi Pemasaran Global

C. Isu – isu Khusus dalam Komunikasi Pemasaan Global

Komunikasi Pemasaran Global Sony Ericson dengan Pendekatan Kebudayaan

Hubungan antara konsep teori dan perusahaan

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: MAKALAH Pemasaran Global

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sony (saat itu nama perusahaannya menggunakan bahasa Jepang “Tokyo Tsushin

Kogyo”) merupakan perusahaan terbesar di Jepang dan juga di dunia yang diperdagangkan

dalam bursa saham Tokyo (6758) dan bursa saham  New York (SNE melalui ADR). Kata

Sony diserap dari bahasa latin “Sonus” yang berarti akar dari sonik dan bunyi, dan serapan

dari bahasa Inggris “Sonny” yang diartikan sebagai anak kecil yang memiliki arti adanya

sekelompok anak muda yang berusaha keras menciptakan inovasi yang tidak terbatas. Sony

didirikan pada Mei 1946 sebagai perusahaan elektronik yang saat itu baru memiliki 20

karyawan dengan hasil produksi pertama ialah alat penanak nasi (1940). Sekitar tahun 1958

Tokyo Tsushin Kogyo resmi mengganti nama perusahaan menjadi Sony Corporation.

Semakin berjalannya waktu, semakin berkembang dan besar pula perusahaan yang

didalangi oleh Akio Morita ini. Sony Corporation  mempunyai penjualan sebesar US$63

milyar dan 189.700 karyawan. Tahun 1988 Sony Corporation membeli Colombia (CBS)

Records Group dari CBS dan merubah nama perusahaannya menjadi Sony Music

Entertainment. Lalu mengakuisisi perusahaan Aiwa tahun 2002. Sony juga mempunyai

saluran-saluran TV di India bahkan komunitas India di Eropa. Perkembangan perusahaan

Sony Music Entertainment pada tahun 2004 berhasil melakukan merger dengan BMG

menjadi Sony BMG Music yang disetujui oleh Uni Eropa dan juga bersama RIAA Universal

menguasai 60% pasar musik dunia. Kemudian pada tahun yang sama, Sony membeli

perusahaan Metro Goldwyn-Mayer seharga US$5 milyar dan masih menyisihkan hutang

sebesar US$2 milyar.

Dalam produksi film, Sony Pictures Entertainment bekerja sama dengan Colombia

Pictures, TriStar pictures, Mandalay Entertainment, Phoenix Pictures, Sony Pictures Classics,

Sony Pictures Entertainment, Colombia-TriStar Home Video, Truimph Films, Metro-

Goldwyn Mayer, United Artist, Screen Gems. Dalam bidang musik, Sony BMG Music

Page 5: MAKALAH Pemasaran Global

Entertainment dengan Colombia Records, Epic Records, Legacy Recordings, Sony Classical,

Sony Nashville, dan Sony Wonder. Dalam bisnis Handphone bersama dengan Ericsson

menciptakan hasil karya baru Sony Erricsson. Dalam bidang Video menghasilkan produk

PlayStation dan juga Tape Recorder dan juga Hardware komputer.

Perusahaan Sony juga meluas di Indonesia, PT. Sony Indonesia didirikan tahun 1995

berpusat di gedung Sentra Mulia Jakarta Selatan. Awalnya Sony memiliki dua pabrik di

Cibitung yaitu PT. Sony Electronics Indonesia dan PT. Sony Manufacturing Indonesia,

namun telah ditutup. Sedangkan dengan perusahaan Ericsson yang didirikan oleh Larn

Magnus Ericsson (1876) merupakan perusahaan besar di Swedia yang berpusat di Kista.

Awalnya Larn membangun sebuah toko perbaikkan telegram dan memperbaiki telepon asing

oleh Carl Johan Anderson yang berpusat di Stockholm (1876). Pada tahun 1878 Ericsson

mulai menjual sendiri peralatan telepon dan switchboards untuk perusahaan telekomunikasi

pertma di Swedia, Stockholm Allmanna Tellefonaktiebolag.

Ericsson beroperasi dalam bidang telekomunikasi dan sistem komunikasi data

khususnya jaringan selular. Ericsson memperluas pasarnya ke luar negeri. Inggris dan Rusia

merupakan negara awal tujuan pemasaran. Beberapa negara seperti Inggris, Australia, dan

selandia baru merupakan pelanggan sekaligus pasar Ericsson terbesar non-Eropa tahun 1890-

an. Ericsson pernah mengalami krisis keuangan sehingga Ericsson harus mengurangi

keterlibatan dalam operasi perusahaan telepon. Namun, Ericsson tetap menjadi perusahaan

pertama dalam merilis telepon yang dilengkapi dengan handsfree pada tahun 1960-an.

Sebelumnya juga merilis Ericofon pada tahun 1956.

Ericsson memutuskan untuk membuat chip di philips facility. Namun, sejak

kebakaran yang menimpa pabrik tersebut, Ericsson menderita kerugian akibat pemasaran

produk yang tertunda. Selang kejadian tersebut Ericsson mengalami kerugian yang sangat

besar. Oleh karena itu, Ericsson memutuskan untuk melakukan penggabungan atau merger

dengan perusahan asia yang dapat menghasilkan biaya yang lebih rendah untuk pemasaran

handset. Lalu bergabunglah perusahan Sony dan Ericsson pada Agustus 2001 dengan

menandatangani syarat-syarat penggabungan kedua perusahaan dan segera diumumkan pada

bulan april 2001. Akhirnya terbentuklah sebuah perusahaan besar  yang namanya sudah tidak

asing hingga saat ini yaitu Sony Ericsson (oktober 2001) dengan  nama  lengkap Sony

Ericsson Mobile Communication AB. Sony Ericsson menjadi perusahaan terbesar ke enam

setelah Nokia, Samsung, LG, Research in Motion, dan Apple.

Page 6: MAKALAH Pemasaran Global

Menciptakan model baru berkemampuan fotografi digital merupakan strategi Sony

Ericsson yang sukses di pasar dunia tahun 2002-2003 dengan pencapaian target keuntungan

pertama. Kemudian pada Juni 2003, SE menghentikan produk CDMA untuk pasar Amerika

Serikat dan terfokus pada pemasaran GSM. Pada Oktober 2003, SE kembali melancarkan

P900 yang diperkenalkan di Las Vegas dan Beijing. Tahun 2004, pasar saham SE meningkat

hingga 7% dari 5,6% disusul pada bulan Juli, SE mengeluarkan produk P910 communicator

dengan fitur thumbboard terintegrasi, e-mail, dan memory eksternal. Pada tahun 2005, SE

kembali merilis ponsel erbaru K750i dengan fitur kamera 2 megapixel dan juga W800i

sebagai kesuksesan pertama SE dalam memproduksi ponsel Walkman. Selanjutnya SE juga

memproduksi operasi Symbian UIQ P990 (Oktober 2005), CyberShot K750 (2005),

CyberShot K850 (2007), C905 (2008).

Perusahaan Sony Ericsson memberikan penciptaan fitur dan layanan untuk barang-

barang produksinya. Sebagian ponsel Sony Ericsson menggunakan layanan suara GSM  2G

dan 3D dan juga layanan EDGE (2.5G) dan 3.5G. sebagiannya juga menggunakan layanan

1G, cdma 2G, 3G, 2.5G dan 3.5G (EV-DO). Sony Ericsson juga menggunakan layanan

jaringan dari jepang, seperti au by KDDI, softBank Mobile, dan NTT docomo. Selain itu,

Sony Ericsson juga memiliki fitur PlayNow Area yang dapat digunakan untuk mengunduh

file yang tersedia dalam fitur tersebut. Tahun 2009, perusahan SE mengalami penurunan

tajam sehingga harus memecat hingga ribuan karyawan sebagai upaya untuk mengendalikan

biaya dan gejolak ekonomi yang berkelanjutan serta  memindahkan markasnya ke Atlanta.

SE memilih Atlanta karena berdekatan dengan AT&T Inc yang merupakan salah satu

perusahaan sebagai pelanggan terbesar. Kemudian SE mengkonsolidasikan pengembangan

produk dengan menutup site research di berbagai negara seperti di Swedia, Chennai, India,

Miami, San Diego, Seattle, Kista dan Traingle Park.

Standar penamaan ponsel SE setelah Mobile World Congress (2008), SE

menggunakan 4 karakter dalam sistem penamaannya. Perusahaan SE memberikan metode

penamaan terhadap barang produksinya(ponsel) bukan hanya sekedar seri biasa. Namun,

karakter-karakter tersebut memiliki arti sebagai berikut: karakter pertama melambangkan

inisial seri. Karakter kedua sebagai segmen atau kelas mana ponsel tersebut di tujukan. Lalu

karakter ketiga menggambarkan versi atau urutan angka kelahiran atau peluncuran ponsel

tersebut. Karakter keempat sebagai form factor atau bentuk. Karakter keempat seperti i, a, c

biasanya ada di akhir penamaan. Untuk pasar internasional huruf i akan dihilangkan.

Page 7: MAKALAH Pemasaran Global

Ada 3 model penamaan ponsel-ponsel SE, yaitu: pertama, menggunakan 5 karakter.

Kedua, 3 karakter. Ketiga, 4 karakter. Pada metode yang pertama misalnya kita ambil contoh

K750i. Huruf K melambangkan seri. Lalu diikuti dengan 3 angka dibelakangnya, angka 

yang pertama menunjukan sub-seri, angka kedua menunjukan update dari seri sebelumnya,

sedangkan angka ketiga akan selalu dituliskan angka 0 atau 8. Angka 8 menunjukan variasi

ponsel dengan pasar yang berlainan tanpa fitur. Lalu karakter kelima yang menunjukkan

huruf  i adalah menjelaskan di wilayah mana ponsel tersebut di pasarkan atau diproduksi.

Huruf i untuk wilayah internasional (global) sedangkan a dan c untuk Amerika Serikat dan

Cina. Pada metode kedua menggunakan 3 karakter. Pola ini diambil dari sistem penamaan

Ericsson. Karakter pertama sebagai seri, kedua sebagai sub-seri, kettiga sebagai

perkembangan dari rilis sebelumnya dan yang terakhir update dari model sebelumnya (T68

ke T68i).

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam makalah ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. apa strategi yang dilakukan perusahaan sony Ericson untuk bersaing dengan

competitor lain ?

2. bagaimana cara perusahaan dalam melakukan komunikasi pemasaran global

terhadap produk sony ericson?

B. Tujuan

1. Bisa memahami , menjelaskan , serta mempresentasikan isi dari makalah ini

2. Menjadi salah satu syarat dalam mengikuti ujian semester.

Page 8: MAKALAH Pemasaran Global

BAB II

PEMBAHASAN

A. Variabel kunci yang mempengaruhi Komunikasi Pemasaran Global

Ada sejumlah variabel yang bisa mempengaruhi efektifitas komunikasi pemasaran

yang melewati batas-batas Negara. Beberapa di antara factor tersebut bisa dikendalikan

oleh manajemen local atau manajemen antor pusat. Dua factor yang paling berdampak

langsung dan segera pada organisasi dan aktivitas komunikasinya adalah budaya dan

media.

1. Budaya

Nilai , keyakinan , gagasan , kebiasaan , tindakan dan symbol yang dipelajari oleh

anggota masyarakat tertentu dikenal dengan istilah budaya . budaya berperan penting

memberikan identitas dan pedoman bagi setiap individu mengenai perilaku yang bisa

diterima . selain itu, budaya memiliki berbagai aspek : nilai dan keyakinan yang

berhubungan dengan symbol , seperti bahasa dan estetika ;

Symbol . bahasa , baik dalam bentuk tertulis maupun lisan , memungkinkan

anggota masyarakat untukmelakukan dialog dan bertukar pikiran.

Institusi dan kelompok . berbagai institusi yang membantu pembentukan struktur

masyarakat dan budaya tertentu memberikan wahana komunikasi dan pelestarian

budaya.

Nilai . salah satu riset yang paling berpengaruh dalam literature pemasaran global

menyangkut aspek budaya adalah penelitian yang dilakukan Hofstede (1985 ,

1990) . penelitian hofstede mengidentifikasi beberapa dimensi budaya. Dimensi

pertama menekankan tujuan pribadi dan keinginan untuk diberdayakan ,

berkembang dan menjadi pemimpin yang baik. Dimensi budaya berikutnya

berkaitan dengan peranan wewenang dalam masyarakat . dalam high – power –

distance cultures , wewenang sangat penting dan menentuka sebagian besar

Page 9: MAKALAH Pemasaran Global

keputusan yang dibuat . sebaliknya dalam low – power – distance cultures orang

lebih suka menggunakan pemrosesan kognitif dan membuat keputusan beralasan

berdasarkan informasi yang tersedia.

2. Media

Perkembangan teknologi berdampak besar pada bentuk dan jenis media yang bisa

diakses audiens. Perkembangan media dipengaruhi oleh perubahan struktual dan regulasi

menyangkut industry media disetiap Negara. Beberapa tren yang dijumpai dalam

perkembangan media global antara lain meliputi :

Belanja iklan untuk media elektronik berkembang pesat dan bahkan menyedot

sebagian anggaran belanja media cetak.

Belanja iklan untuk surat kabar diseluruh dunia mengalami penuruan

signifikan

Jumlah majalah umum berkurang dan sebaliknya , jumlah majalah spesifik

berkembang pesat.

Pertumbuhan fasilitas satelit memfasilitasi perkembangn jaringan televisi dan

TV kabel.

Pemrograman dan distribusi televisi semakin hari semakin penting.

Media diluar rumah , khususnya media diluar gedung dan media alternative

baru ,mengalami pertumbuhan signfikan.

Webvertising , mengalami perkembangan dramatis , terutama dalam beberapa

tahun terakhir.

B. Strategi Komunikasi Pemasaran Global

Debat mengenai sejauh mana sebuah organisasi harus mengadaptasikan pesan

eksternalnya agar bisa lebih sesuai dengan kondisi Negara local atau regional telah lama

berlangsung. Pendapat yang mendukung strategi adaptasi pesan agar bisa memenuhi

kebutuhan local atau regional tertentu didasarkan pada beberapa argument berikut :

Page 10: MAKALAH Pemasaran Global

1. Kebutuhan konsumen berbeda-beda dan bervariasi intensitasnya. Asumsi bahwa

terdapat stimuli iklan tertentu yang memilki daya tarik universal cenderung tidak

realistis. Oleh sebab itu , gagasan dan konsep pesan yang dirancang secara

terpusat besar kemungkinanya tidak sesuai dengan pasar local.

2. Infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukungpenyampaian pesan standar

sangat bervariasi , baik antar Negara maupun antar daerah dalam Negara yang

sama.

3. Tingkat pendidikan antar Negara berbeda-beda , ini berarti bahwa kemampuan

konsumen untuk memberikan makna pada pesan diterima juga berbeda-beda.

4. Tingkat dan cara pengendalian terhadap komunikasi pemasaran di setiap Negara

merupakan refleksi dari kondisi ekonomi , budaya dan politik setempat. Ini berarti

bahwa apa yang dianggap sebagai aktifitas ekonomi pemasaran yang bisa

doterima satu Negara mungkin saja tidak boleh dinegara lain.

5. Manajemen local terhadap implementasi standar yang ditentukan secara terpusat

sangat mungkin tidak efetif karena kurangnya rasa kepemilikan atas pesan

bersangkutan.

Meskipun strategi standarisasi yang memilki argument berbeda – beda dalam

praktik jarang ada perusahaan yang menerapkan adaptasi total maupun standarisasi

total. Sebaliknya mayoritas perusahaan lebih memilih pendekatan kontingensi

(glocalization) .

C. Isu – isu khusus dalam komunikasi pemasaran global

Ada beberapa isu yang perlu dicermati oleh setiap pemasar global di antaranya :

1. Perbedaan bahasa

Penerjemah merek atau slogan kamapnye iklan ke dalam bahsa setempat bisa

menimbulkan masalah besar jika ternyata makna atau artinya sama sekali berbeda

dengan yang dimaksud.

2. Ketersediaan media

Page 11: MAKALAH Pemasaran Global

Ketersediaan media sangat tergantung pada regulasi pemerintah dan infrastruktur

media.

3. Kendali pemerintah

Regulasi pemerintah bisa menyangkut penggunaan media , pesan yang

disampaikan , anggaran periklanan , dan kepemilikan agen periklanan.

4. Ketersediaan agen periklanan

Jumlah dan kualitas agen periklanan sangat bervariasi antar Negara . di Negara

maju seperti amerika dan inggris , jumlahnya lebih dari 500 agen.

5. Ketentuan mengenai promosi penjualan

Komunikasi Pemasaran Global Sony Ericson dengan Pendekatan Kebudayaan

Sebagai salah satu perusahaan internasional yang ternama, Sony Ericsson tidak

terlepas dari usaha untuk selalu beradaptasi dengan kebudayaan (culture) dari wilayah di

mana produk Sony Ericsson dipasarkan. Berdasarkan pendekatan budaya, dikenal dua jenis

budaya berdasarkan pengaruh komunikasinya, yaitu high-context dan low-context cultures.

Negara-negara yang menganut high-context cultures seperti Jepang, Indonesia, Korea, dan

negara-negara di Asia pada umumnya. Sedangkan negara-negara yang menganut low-context

cultures adalah Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan lain-lain. Disini dibahas mengenai

pendekatan yang dilakukan Sony Ericsson di negara yang dianggap mewakili dua budaya

high dan low-context cultures tersebut.

Sony Ericsson memiliki keterkaitan

yang erat dengan Jepang karena Sony

sendiri merupakan brand yang identik

dengan negara ini. Di Jepang, yang

termasuk ke dalam high-context cultures,

Sony Ericsson menggunakan pendekatan

yang sifatnya lebih polychronic. Hal ini

bisa dilihat dalam cara Sony Ericsson

Page 12: MAKALAH Pemasaran Global

Jepang menyediakan informasi

seputar produknya, yang salah satunya

adalah melalui website resmi Sony

Ericsson Jepang. Dalam tampilannya,

website resmi Sony Ericsson Jepang dan

Amerika Serikat sangatlah berbeda,

terutama dari display atau tampilannya.

Dalam website resmi Sony Ericsson

Jepang, yang terlihat sangat menonjol

adalah tampilan visual produk

dibandingkan dengan kata-kata.

Hal ini karena salah satu bentuk budaya polychronic adalah adanya bentuk

komunikasi yang lebih bersifat indirect. 

Sedangkan website resmi Sony Ericsson low-context cultures misalnya Amerika lebih

bersifat langsung (direct), di mana tampilan visualnya tidak terlalu menonjol dibandingkan

dengan tampilan informasi yang disusun dalam bentuk pointers. Hal ini mempengaruhi

perusahaan dalam melakukan pendekatan marketing terhadap customernya. Karena itulah,

Sony Ericsson membuat tampilan yang lebih sederhana dalam visual, namun lengkap dari

segi informasi karena bagi masyarakat dalam budaya monocronic tidaklah penting siapa yang

menyampaikan informasi, tetapi yang lebih penting adalah isi dari informasi itu sendiri

Sedangkan untuk website resmi Sony Ericsson Jepang, segi visual lebih ditonjolkan karena

dalam budaya polychronic komunikasi yang bersifat tidak langsung merupakan pilihan

utama. Selain itu, bahasa non-verbal juga lebih dipilih. Karena itu tampilan visual dengan

tidak terlalu banyak kata-kata menjadi pilihan dalam website ini. Selain itu, tampilan dengan

visual yang menonjol juga memberikan penekanan yang lebih kepada gaya hidup dan

terkesan tidak terlalu ’menjual’ atau mendorong orang secara langsung dengan kata-kata

yang persuasif.

Page 13: MAKALAH Pemasaran Global

Hubungan antara konsep teori dan perusahaan

1. Berdasarkan teori diatas dikatakan bahwa ada dua variabel kunci yang mempengaruhi

perusahaan yaitu budaya dan media jika dikaitkan dengan perusahaan Sony Ericson

hubunganya terlihat jelas dimana perusahaan menggunakan pendekatan kebudayaan

untuk beradaptasi dengan kebudayaan (culture dari wilayah di mana produk sony

Ericson dipasarakan. Sedangkan media , sony Ericson menggunakan media eletronik ,

serta webvertising (iklan diinternet , baik diportal , fasilitas e-mail , chatting) dalam

memasarkan produk mereka.

2. Dalam penerapan staretegi komunikasi pemasaran global pada teori diatas dikatakan

bahwa mayoritas perusahaan lebih memilih pendekatan kontingensi (glocalization)

pada strategi ini dijelaskan tujuan pemasaran untuk mengadaptasinya adalah dengan

memenuhi kebutuhan budaya setempat dengan cara menyesuaikan bahasa dan

komponen lainya.hubungannya dengan strategi pemasaran pada perusahaan sony

Ericson adalah perusahaan ini melakukan penyesuaian aspek kebudayaan dimana

produk sony dipasarkan . tidak hanya dilihat dari komponen aspek budaya saja tetapi

sony Ericson melakukan inovasi – inovasi dalam mengembangkan produknya agar

bisa menarik minat dari calon pelanggan, hal ini dilakukan agar pelanggan tidak

merasa jenuh dengan produk yang sudah dipasarkan.

Page 14: MAKALAH Pemasaran Global

Grafik Perkembangan “Sony Ericson”

Page 15: MAKALAH Pemasaran Global

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Sony Ericson menerapkan pendekatan kebudayaan untuk beradaptasi dengan

kebudayaan dimana produk ini dipasarkan. Dengan mengkategorikan beberapa

Negara yang ada dalam high – context dan low context.

2. Startegi yang dilakukan Sony Ericson adalah selalu melakukan upaya – upaya dalam

pengembangan produk baik agar lebih menarik minat para pelanggan.

3. Dengan melihat konsep teori diatas dapat dikatakan bahwa ada kaitanya antara konsep

teori seperti variabel kunci yang mempengaruhi pemasaran global dengan strategi

komunikasi pemasaran gobal.

Saran

Agar penerapan strategi perusahaan dalam mengembangkan dan berinovasi dengan

produk-produk sony Ericson dapat maksimal maka perusahaan harus melakukan riset

pasar terlebih dahulu dengan melihat kondisi serta perkembangan pasar . hal ini perlu

dilakukan oleh perusahaan agar perusahaan bisa mengetahui apa yang menjadi kebutuhan

dan keinginan dari konsumen .

Page 16: MAKALAH Pemasaran Global

DAFTAR PUSTAKA

Pemasaran Global : Internasionalisasi dan Internetisasi

Oleh : Gregorius Chandra , Fandy Tjiptono & Yanto Chandra

http://deusastory.wordpress.com

http://planet-directory.blogspot.com

http://gmarcom.wordpress.com