Makalah PBL_Muskuloskeletal

download Makalah PBL_Muskuloskeletal

of 18

description

aa

Transcript of Makalah PBL_Muskuloskeletal

Pembengkakan Pada Jari

Nama : Rilus Salawane*Nim : 102010086Kelompok : B3

*Mahasiswa Semester 1 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaAlamat Korespondensi :Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacanajl. Terusan Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510No. telp 081247397486 Email: [email protected]

PendahuluanDidalam tubuh manusia tersusun oleh bermacam-macam tulang, organ, dan otot. Pada saat kita bergerak pergerakan itu dibantu dengan adanya otot yang mampu membantu kita menggerakan setiap anggota tubuh kita. Tanpa otot tidak mungkin kita dapat bergerak seperti sedia kalanya, bahkan apabila kita tidak memiliki otot, tulang-tulang pada tubuh kita tidak dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu setiap tulang, organ, dan otot yang terdapat didalam tubuh kita bekerja dengan fungsinya masing-masing dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya, agar kita dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan normal. Otot,tulang dan organ lainya sangat penting untuk kelangsungan hidup kita. Tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita tahu dan mengerti akan peranan masing-masing dari tulang,otot,dan organ lainya yang terdapat dalam tubuh kita.1 Dalam makalah ini penulis ingin menjelaskan bagaimana mekanisme otot yang dapat menyebabkan jari bengkak.

Pembahasan

A. Struktur Tangan

a) Tulang Ossa carpiTerdapat delapan buah ossa carpi yang tersusun atas dua baris, masing masing terdir dari empat tulang. Baris proksimal terdiri atas (dari lateral ke medial) scaphoideum, lunatum, triquentrum, dan pisiforme. Basis distal terdiri atas (dari lateral ke medial) trapezium, trapezoideum, capitatum, dan hamatum. Secara bersama-sama ossa carpi pada permukaan anteriornya membentuk cekungan, yang ada pada ujung lateral dan medialnya melekat sebuah pita membranosa yang kuat disebut flexor retinaculum. Dengan cara ini membentuk saluranosteo-fascial, canalis carpi, untuk lewatnya nervus medianus dan tendo-tendo flexor jari. Ossa carpi pada waktu lahir merupakan tulang rawan. Os capitatum mengalami ossifikasi selama tahun pertama kehidupan dan tulang-tulang lainnya mengalami ossifikasi dengan berbagai interfal waktusampai umur 12 tahun, pada tahun ini semua tulang telah mengalami ossifikasi.1Os naviculare merupakan tulang terbesar dalam deretan proksimal. Pada permukaan volarnya terdapat tuberculum, yang dapat diraba melalui kulit. Os naviculare di proksimal bersendi dengan os radius, di distal dengan os multangulum majus dan os multangulum minus, dan di medial dengan os lunatum dan os capitatum. Pembuluh darah masuk pada permukaan kasar tulang. Pada satu pertiga kasus, pembuluh darah hanya mencapai os naviculare pada permukaan dorsalnya dan pada mereka, fraktura os navivulare dapat diikuti oleh nekrosis fragmen proksimal tulang.

Os lunatum yang berbentuk bulan sabit di proksimal bersendi dengan os radius dan diskus artikularis, di medial dengan os triquetrum, di lateral dengan os naviculare dan di distal dengan os capitatum dan kadang-kadang juga dengan os hamatum.

Os triquetrum bentuknya hampir menyerupai piramid dengan bagian apeksnya mengarah ke medial. Dasarnya menghadap ke lateral dan bersendi dengan os lunatum. Di proksimal ia bersendi dengan diskus artikularis dan di distal dengan os hamatum. Permukaan volar mempunyai permukaan sendi yang kecil untuk os pisiforme.

Os pisiforme merupakan os carpal yang paling kecil. Ia mudah diraba dan bersama-sama dengan os triquetrum dan hamalus ossis hamati, suatu tonjolan seperti kait os hamatum, membentuk eminentia carpi media.

Os multangulum majus mempunyai tuberculum yang dapat diraba pada tangan yang berada dalam posisi dorsofleksio, dan medial terhadapnya terdapat alur untuk tendo m.flexor carpi radialis. Distal terhadapnya terdapat permukaan sendi yang menyerupai pelana untuk os metacarpal I. Permukaan sendi untuk bersendi dengan os multangulum minus terletak di medial, dan antara permukaan sendi distal dan medial terdapat permukaan sendi yang lebih kecil untuk bersendi dengan os metacarpal II. Di proksimal, os multangulum majus bersendi dengan os naviculare.

Os multangulum minus, permukaan volarnya, di dorsal lebih lebar daripada permukaan volar. Ia bersendi di proksimal dengan os naviculare, di distal dengan os metacarpal II, di lateral dengan os multangulum majus dan di medial dengan os capitatum.

Os capitatum merupakan os carpal yang paling besar. Di proksimal ia mempunyai permukaan sendi untuk bersendi dengan os naviculare dan os lunatum, di lateral untuk bersendi dengan os multangulum minus, di medial dengan os hamatum dan di distal terutama dengan os metacarpal III serta sebagian dengan ossa metacarpalia II dan IV.

Os hamatum mudah diraba. Pada permukaan volarnya terdapat hamulus, yang melengkung ke lateral. Hamulus berhubungan dengan m.flexor digini minimi brevis dan ligamentum pisohamatum. Di distal ia bersendi dengan ossa metacaepalia IV dan V, di lateral dengan os capitatum, di proksimal dan medial dengan os triquetrum, dan di proksimal dan lateral dengan os lunatum. 2

Osifikasi

Pusat-pusat endokondral hanya berkembang setelah lahir. Pada tahun pertama kehidupan pusat-pusat timbul pada os capitatum dan os hamatum, dan pada tahun kedua sampai ketiga pada os triquetrum. Antara usia 2-6 tahun pusat-pusat pertulangan os lunatum berkembang, diikuti antara tahun ke 3 dan ke 6 pada os naviculare. Osifikasi pada os multangulum majus dan os multangulum minus paling sering terjadi antara usia 4 dan 6 tahun. Os pisiforme mengalami osifikasi antara 8 dan 12 tahun.2Ossa metacarpi dan phalangesAda lima buah ossa metacarpi, masing-masing mempunyai basis, corpus dan carpus. Os metacarpi I pollex adalah yang terpendek dan sangat mudah bergerak. Tulang tersebut tidak terletak pada bidang yang sama dengan tulang-tulang metacarpi yang lainnya, tetapi terletak lebih anterior. Tulang ini juga berotasi ke medial Sembilan puluh derajat, sehingga permukaan ekstensor menghdap ke lateral bukan dorsal. Basis ossa carpi bersendi dengan barisan distal ossa carpi, capurnya yang membentuk buku tangan bersendi dengan phalanges proximal . corpus dari masing-masing ossa metacarpal sedikit cekung ke depan dan mempunyai penampang berbentuk segitiga. Corpus mempunyai permukaan posterior, lateral dan medial.1 Kelima ossa metacarpalia tangan masing-masing mempunyai capitulum, corpus, dan basis. Pada mereka semua terdapat permukaan sendi pada salah satu ujungnya (basis) untuk bersendi dengan ossa carpalia dan pada ujung lainnya (capitulum) untuk phalanges.Permukaan volar sedikit konkaf dan permukaan dorsal seikit konveks. Permukaan dorsal, ke arah capitulum menunjukkan bentuk segitiga. Permukaan sendi proksimal dari os metacarpal I berbentuk pelana; metacarpal II mempunyai lekukan yang menghadap ke proksimal untuk bersendi dengan os carpal dan pada sisi medial dengan metacarpal III.Pada sisi dorsoradial basis metacarpal III terdapat processus styloideus dan di sisi radial terdapat permukaan sendi untuk metacarpal II. Di proksimal, terdapat satu permukaan sendi untuk berhubungan dengan ossa carpalia, dan pada sisi ulnar terdapat dua permukaan sendi untuk bersendi dengan os metacarpal IV. Os metacarpal IV di sisi radial mempunyai dua permukaan sendi tetapi di sisi ulnar hanya mempunyai satu permukaan sendi.2

Tulang-tulang jari: tiap-tiap jari terdiri lebih dari satu tulang, dinamakan phalanx proksimal, medial dan distal. Satu-satunya kekecualian adalah ibu jari, yang hanya mempunyai dua phalanx. Tiap-tiap phalanx proksimal mempunyai permukaan volar yang rata, di dorsal dan transversal ia konveks dan mempunyai pinggir yang kasar untuk perlekatan selubung-selubung fibrosa tendo otot-otot fleksor. Ia mempunyai corpus, capitulum (juga dinamakan trochlea) dan basis. Basis mempunyai lekuk sendi oval, suatu permukaan sendi untuk ossa metacarpalia.

Basis phalanx tengah mempunyai permukaan konveks yang dipisahkan oleh peninggian ringan untuk meyesuaikan diri dengan bentuk capitulum phalanx proksimal. Basis phalanx distal juga mempunyai peninggian. Pada ujung distal terdapat permukaan volar yang kasar untuk insersio tendo m. flexor digitorum profundus serta lempeng berbentuk sekop kasar yang menghadap ke volar pada ujungnya. Ossa sesamoidea secara teratur terdapat pada sendi-sendi antara metacarpal dan phalanx proksimal atau ibu jari. Satu terletak di medial dan lainnya di lateral. Ossa sesamoidea juga terdapat dalam jumlah yang variabel pada jari-jari lainnya.2

OsifikasiPada os metacarpal dan phalanx hanya terdapat satu pusat osifikasi epifisis selain diafisis perikondral (bulan ketiga intrauteri). Pada os metascarpal pusat epifisis distal berkembang pada tahun kedua kehidupan, kecuali untuk os metacarpal I, dimana pusat ujung proksimal timbul pada tahun ke 2- ke 3, pada phalanx, pusat osifikasi epifisis hanya terjadi di proksimal.2

Gambar 1. Struktur tulang tangan. http://www.physioweb.org/skeletal/skeletal_struct.html

b) KulitKulit dilekatkan pada fascia protunda oleh beberapa pita fibrosa. Kulit memperlihatkan banyak garis flexio pada tempat kulit bergerak, yang tidak harus terletak pada persendian. Pada kulit banyak ditemukan kelenjar keringat. Musculus Palmaris brevis adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum muscolorum flexorum dan apeneurosis Palmaris serta berinsertio pada kulit telapak tangan. Otot ini dipersarafi oleh ramus seperficialis nevri ulnaris. Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan demikian memperkuat genggaman tangan sewaktu memegang benda yang bulat.Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nevri medianus yang menyilang di depan reticulum muscolarum flexorum dan menyarafi kulit bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nevri ulnaris yang juga menyilang di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan . kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutancus lateralis lengan antebrachii atau ranus superficialis nevri radialis.1

c) Otot

Insertio tendo otot flexor panjang Tendo muscular flexor pollicis longus berinsertio ke facies anterior basis phalanges distalis pollex. Tiap-tiap tendo musculi flexor digito rum superficialis memasuki selubung fibrosa otot flexor di depan phalanges proximal membelah dua yang kemudian berjalan di sekitar tendo musculi flexor digitorum.1 Otot-otot kecil tanganMusculi lumbricalesMusculi lumbricales berjumlah empat buah Origo : tendo musculi flexor digitorum profundus pada telapak tangan . Insertio : setiap otot berinsertio pada sisi lateral espansi extensor yang sesuai. Persarafan : musculis lumbricalis I dan II yaitu dua musculi yang di lateral dipersarafi oleh nervus medianus, musculus lumbricalis III dan IV dipersarafi oleh ramus profundus nervi ulnaris Fungsi : dengan dibantu oleh musculi interossei, otot-otot ini melakukan gerakan flexio pada articulation metacarpophalangea dan extension articulation interphalangea.

Musculi interoseiTerdapat delapan buah musculi interossei, terdiri atas empat musculi dorsales dan empat musculi interssei palmares. Otot-otot tersebut menempati ruang-ruang diantara ossa metacarplia. Musculi interssoi dorsales mempunyai dua caput dan lebih besar dari musculi interssei palmares yang hanya mempunyai satu caput.1 Musculi interossei palmares

Origo : musculus interossai Palmaris satu berasal dari sis medial basis os metacarpal I, sedangakn musculus interosseus II,III dan IV masing-masing berasal dari facies anterior os metacarpal II,IV dan V. Insertio : musculus interosseus Palmaris I berinsertio pada sisi medial basis phalanges proximal pollex.musculus interosseus Palmaris II berinsertio ke sisi medial basis phalanges proximal index. Musculus interosseus Palmaris III dan IV berinsertio pada sisi lateral tulang-tulang digitus alunaris dan digitus minimus yang sesuai. Selain itu semua musculi interssei berinsertio pada ekspansi ekxtensor jari di tempatnya bekerja. Persarafan : ramus profundus nevri ulnaris Fungsi : adductio jari kea rah pusat jari ketiga pada articulation metacarpophalangea, flexio articulation metacarpophalangea, dan extension articulation interphalangea.

Musculi interossei dorsales

Origo : keempat musculi interossei dorsales masing-masing berasal dari sisi-sisi yang bersebelahan dari os metacarpal I,II,II dan III,III dan IV, serta IV dan V. Insertio : musculus interosseus dorsalis I berinsertis pada sisi lateral basis phalanges proximal index, musculus interosseus dorsalis II pada sisi lateral basis phalanges proximal jari tengah, musculus interosseus dorsalis III pada sisi medial tulang yang sama, dan musculus interosseus dorsalis IV pada sisi medial basis phalanges proximal digitus anularis. Selain itu, semua musculi interossei berinsertio berinsertio pada ekspansi estensor jari di tempat otot tersebut bekerja. Persarafan : ramus profundus nervi ulnaris Fungsi : otot-otot ini melakukan abduction jari dari pusat jari ketiga pada articulation metacarpophalanges, flexio articulation metacarpophalangea dan extentio articulation interphalangea.

Otot-otot pendek pollexOtot-otot pendek pollex terdiri atas muscular abductor pollicis brevis, muscular flexor pollicis brevis, muscular oppones pollicis, muscular adductor pollicis brevis. Ketiga otot yang pertama membentuk eminentia thenar.1 muscular abductor pollicis brevis

Origo : os schaapoideum, trapezium dan reticulum musculorum flexorum. Insertio : ke sisi lateral basis phalanges proximal pollex bersama dengan musculus flexor pollicis brevis. Persarafan : nervus medianus Fungsi : abduction pollex pada articulation metacarpophalangea. Abductio pollex dapat didefinisikansebagai gerakan ke depan pollex pada bidang anteroposterior.

muscular flexor pollicis brevis

Origo : permukaan anterior reticulum musculorum flexorum. Insertio : ke permukaan lateral basis phalanges proximal pollex bersama dengan musculus abductor pollicis brevis. Os sesamoid yang kecil biasanya terdapat pada tendo gabungan ini. Persarafan : nervus medianus Fungsi : flexio articulation metacarpophalanges pollex

muscular opponens pollicis

Origo : permukaan anterior reticulum musculorum flexorum. Insertio : sepanjang pinggir lateral corpus ossis metacarpi I. Persarafan : nervus medianus Fungsi : menarik pollex ke medial dan depan melintang telapak tangan sehingga permukaan palmar ujung pollex bersentuhan dengan permukaan palmar ujung jari yang lain. Otot ini merupakan otot yang penting dan memungkinkan pollex membentuk cakar pada gerakan menjepit untuk mengambil benda-benda.

muscular adductor pollicis

Origo : caput obliquum berasal dari facies anterior basis metacarpi II dan III dn ossa carpi yang berdekatan. Caput transversum berasala dari facies anterior corpus ossis metacarpi III. Insertio : serabut-serabut kedua caput bersatu dan berinsertio bersama musculus interosseus Palmaris I, melalui tendo gabungan pada sisi medial basisi phalangesproximal phollex. Os sesamoideum yang kecil biasanya terdapat pada gebungan kedua tendo ini. Persarafan : ramus profundus nevrus ulnaris Fungsi : adductio polex pada articulatio carpometacarpea.

Otot-otot pendek digitus minimus

Otot-otot pendek digitus minimus terdiri atas muscular abductor digitus minimi, muscular flexor digitus minimi, muscular oppones digitus minimi, yang secara bersama-sama membentuk eminetia hyphotenar.1

muscular abductor digitus minimi

Origo : os pisiforme Insertio : sisi medial basis phalanges proximal digitus mininmus. Persarafan : ramus provundus nevri ulnaris. Fungsi : abduction digitus minimus pada articulation metacarpaphalangea.

muscular flexor digitus minimi

Origo : permukaan anterior retinaculum musculorum flexorum Insertio : sisi medial basis phalanges proximal digitus mininmus. Persarafan : ramus provundus nevri ulnaris. Fungsi : flexio digitus minimus pada articulation metacarpaphalangea.

muscular oppones digitus minimi

Origo : : permukaan anterior retinaculum musculorum flexorum Insertio : sepanjang pinggir medial os metacarpal V Persarafan : ramus provundus nevri ulnaris. Fungsi : otot ini hanya sedikit merotasikan os metacarpl V. walaupun demikian, otot ini membantu musculus flexor digiti minimi untuk melakukan gerakan flexio pada articulation carpometacarpea digitus minimus dengan menarik os metacarpal V ke depan dan mengucupkan tangan.

Gambar 2. Struktur otot tanganhttp://www.joint-pain-expert.net/hand-anatomy.html

B. Mekanisme kontraksi otot tanganOtot manusia merupakan suatu alat yang penting untuk menunjang pergerakan atau selama aktifitas. Pergerakan otot sadar diawali dengan adanya sebuah sinyal dari syaraf motorik (gerak) yang memerintahkan agar otot ini bergerak sesuai dengan batasan kemampuan geraknya. Tanggapan atau reaksi otot ini sepenuhnya tergantung pada kondisi otot itu sendiri. Sehingga apabila kondisi otot tersebut terganggu, maka pergerakan yang terjadi akibat kontraksi otot tersebut akan berjalan lambat dan tidak maksimal.3,4 Kontraksi otot diawali dengan adanya pengantar impuls (potensial aksi) syaraf motorik alfa menuju motor endplate di membrane otot rangka. Sebelum terjadi potensial aksi syaraf motorik alfa, pada motor endplate telah terjadi depolarisasi sebagai akibat terlepasnya asetikolin (ACh) dalam kuantum kecil secara terus menerus. Dengan adanya potensial aksi di syaraf motoriknya, pelepasan ACh dalam akan sangat banyak sehingga depolarisasi di endplate menjadi potensial aksi otot yang kemudian menjalar sepanjang membrane sel otot dan tubulus T. Akibatnya, pintu Ca di retikulum sarkoplasma membuka dan melepaskan ion Ca ke sitoplasma sel otot. Ion Ca kemudian menyebar keseluruh sitoplasma dan berikatan dengan troponin C.3,4Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang relatif darifilamen-filamen, aktindanmyosin. Otot yang mendapat rangsangan akan bekerja dengan cara berkontraksi. Kontraksi otot ditandai dengan memendeknya otot. Serta menegang dan memendeknya otot di bagian tengah. Apabila otot tidak tidak bekerja maka otot akan kembali mengendur dan beristirahat atau relaksasi. Otot dapat berkontraksi karena adanya pemecahan molekul energy yang disebut adenosine triphosphate (ATP). Untuk aktifitas berat selama 5 menit sel otot membutuhkan 85 gram ATP. Pemecahan ikatan kimia ATP ini menghasilkan produk sampingan yaitu adenosine diphospate (ADP). Energy yang di lepaskan oleh molekul ATP meningkatkan filament-filamen protein mendorong otot untuk memendek (berkontraksi). Mekanisme kerja otot tersebut juga melibatkan kalsium.4,5 Kontraksi otot dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :1. Treppeatau staircase effect, yaitu meningkatnya kekuatan kontraksi berulang kali pada suatu serabut otot karena stimulasi berurutan berseling beberapa detik. Pengaruh ini disebabkan karena konsentrasi ionCa2+di dalam serabut otot yang meningkatkan aktivitas miofibril.2. Summasi, berbeda dengan treppe, pada summasi tiap otot berkontraksi dengan kekuatan berbeda yang m3. erupakan hasil penjumlahan kontraksi dua jalan (summasi unit motor berganda dan summasi bergelombang).4. Fatiqueadalah menurunnya kapasitas bekerja karena pekerjaan itu sendiri.5. Tetaniadalah peningkatan frekuensi stimulasi dengan cepat sehingga tidak ada peningkatan tegangan kontraksi.6. Rigorterjadi bila sebagian terbesar ATP dalam otot telah dihabiskan, sehingga kalsium tidak lagi dapat dikembalikan ke RS melalui mekanisme pemompaan.4,6

Gambar 3. Mekanisme kontraksi otot. http://ahmadihcan.blogspot.com/2011/01/mekanisme-kerja-atau-kontraksi-otot_12.html C. Mekanisme kerja enzim otot

Proses-proses biokimia utama selama satu siklus kontraksi dan relaksasi otot dapat disajikan dalam lima tahap, yaitu :1. Dalam fase relaksasi kontraksi otot, kepala S-1 pada mison menghidrolisis ATP menjadi ADP dan Pi , tetapi produk-produk ini tetap terikat. Kompleks ADP- Pi - miosin yang terbentuk telah mengalami penguatan dan disebut konformasi berenergi-tinggi.2. Ketika kontraksi otot distimulasi (melalui proses-proses yang melibatkan Ca2+, troponin, tropomiosin, dan aktin), aktin dapat diakses dan kepala S-1 miosin menemukannya, mengikatnya, dan membentuk kompleks aktin-miosin-ADP- Pi.3. Pembentukan kompleks ini mendorong pembebasan Pi , yang memicu power stroke. Hal ini diikuti oleh pembebasan ADP dan disertai oleh perubahan konformasi mencolok di kepala miosin dalam kaitannya dengan ekornya, yang menarik aktin sekitar 10 nm ke arah pusat sarkomer. Ini adalah power stroke( kayuhan bertenaga). Miosin sekarang dikatakan berada dalam keadaan berenergi rendah, yang ditunjukkan sebagai aktin-miosin.4. Molekul ATP lain mengikat kepala S-1, dan membentuk kompleks aktin-miosin-ATP.5. Miosin-ATP memiliki afinitas yang rendah terhadap aktin sehingga aktin terlepas. Langkah terakhir ini adalah kunci pada relaksasi dan bergantung pada pengikatan ATP dengan kompleks aktin-miosin.4,6Ca2+ Berperan Sentral dalam Pengaturan Kontraksi OtotKontraksi semua otot terjadi melalui mekanisme umum yang dijelaskan sebelumnya. Otot dari organisme yang berbeda dan dari sel dan jaringan berbeda dalam organisme yang sama dan dari sel dan jaringan berbeda dalam organisme yang sama dapat memiliki mekanisme molekular yang berbeda dalam mengatur kontraksi dan relaksasinya. Pada semua sistem, Ca2+ berperan dalam regulasi. Terdapat dua mekanisme umum mengenai regulasi kontraksi otot: berbasis aktin dan berbasis miosin. Mekanisme pertama bekerja di otot rangka dan jantung, yang kedua di otot polos.Sekitar 40 persen dari seluruh tubuh kita terdiri dari otot rangka, dan sekitar 10 persen lainnya berupa otot polos dan otot jantung. Semua otot rangka dibentuk oleh sejumlah serabut yang diameternya berkisar dari 10 sampai 80 mikrometer. Masing masing serabut terbuat dari rangkaian subunit yang lebih kecil, yang juga diperlihatkan pada gambar berikut ini.Pada sebagian besar otot rangka masing masing serabutnya membentang di seluruh panjang otot. Kecuali pada sekitar 2 persen serabut, masing masing serabut biasanya hanya dipersarafi oleh satu ujung saraf yang terletak di dekat bagian tengah serabut.7Troponin dan peranannya pada kontraksi ototMolekul ini merupakan kompleks yang terdiri dari tiga subunit protein yang terikat secara longgar, masing masing memiliki peran spesifik pada pengaturan kontraksi otot. Troponin I: afinitas yang kuat terhadap aktin Troponin T: terhadap tropomiosin Troponin C: terhadap ion kalsiumKompleks ini diduga untuk melekatkan tropomiosin pada aktin. Afinitas troponin yang kuat terhadap ion ion kalsium diduga mencetuskan proses kontraksi.Mekanisme Kontraksi. Potensial aksi motor neuron Pelepasan substansi neurotransmiter (asetilkolin) Reseptor asetilkolin Potensial aksi otot Depolarisasi membran otot Pelepasan sejumlah besar ion kalsium oleh retikulum sarkoplasma berikatan dengan troponin C Aktin miosin bergeser memendek kontraksi ATP habis relaksasi miosin lain.5

KesimpulanTangan merupakan alat gerak yang terdiri dari tulang dan otot yang sama-sama mempunyai fungsi masing-masing. Pada tangan tulang terbagi dari carpi, metacarpi dan phalanges dan otot terdiri dari Otot-otot kecil tangan, Otot-otot pendek pollex, Otot-otot pendek digitus minimus. Pembengkakan yang terjadi pada jari disebabkan adanya disebabkan adanya gangguan pada phalanges II dan III dan musculus flexor digitorum superfisialis.

Daftar Pustaka1. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2006.2. Kahle W, Leonhardt H, Platzer W. Atlas berwarna dan teks anatomi manusia: system lokomotor. Edisi 6. Jakarta: Hipokrates; 19973. Sherwood L. Fisiologi manusia : dari sel ke system. Jakarta: EGC, 2001.4. Guyton A.C. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC, 20085. Murray R.K, Granner D.K, Rodwell. V.W. Biokimia harper. Edisi 27. Jakarta: EGC, 2009.6. Ganong W.F. Fisiologi kedokteran. Edisi 22. Jakarta : EGC ; 20087. Guyton A.C. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 5. Jakarta: EGC, 2002