MAKALAH pancasila

15
7/21/2019 MAKALAH pancasila http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-56d96e8686cec 1/15 MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA BHINEKA TUNGGAL IKA Disusun Oleh : Yusuf Hafandi (!"#"!!""$% D&sen 'ena)'u : Ba)*an Sui+an,&-S.'d. I.-M.Si P/OG/AM STUDI AKUNTANSI 0AKULTAS EKONOMI UNI1E/SITAS SAINS AL23U/4AN (UNSI3% 5A6A TENGAH DI 6ONOSOBO  (!"#%

description

pkn

Transcript of MAKALAH pancasila

Page 1: MAKALAH pancasila

7/21/2019 MAKALAH pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-56d96e8686cec 1/15

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

BHINEKA TUNGGAL IKA

Disusun Oleh :

Yusuf Hafandi (!"#"!!""$%

D&sen 'ena)'u : Ba)*an Sui+an,&-S.'d. I.-M.Si

P/OG/AM STUDI AKUNTANSI

0AKULTAS EKONOMI

UNI1E/SITAS SAINS AL23U/4AN (UNSI3%

5A6A TENGAH DI 6ONOSOBO

 (!"#%

Page 2: MAKALAH pancasila

7/21/2019 MAKALAH pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-56d96e8686cec 2/15

Ka,a Penan,a7

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik sertahidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul

“Bhine8a Tunal I8a”,tepat pada waktu yang telah ditentukan.Makalah ini

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Study keangsaan.

Atas terselesaikannya makalah ini maka penulis mengu!apkan terima kasih kepada"

#. Allah SWT yang telah memerikan kemudahan dan kelan!aran dalam penulisan

makalah ini,

$. %&sen mata kuliah Study keangsaan

'. Serta, semua pihak yang turut memantu terselesaikannya makalah ini.

(arena keteratasan pengetahuan penulis maka penulisan makalah ini jauh dari

sempurna,&leh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

memangun dari semua pihak untuk peraikan makalah ini. )esar harapan penulis

agar makalah ini memper&leh nilai yang memuaskan , Amiiin*++

W&n&s&&, $ %esemer $-#

Penulis

  Yusuf Hafandi

Page 3: MAKALAH pancasila

7/21/2019 MAKALAH pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-56d96e8686cec 3/15

DA0TA/ ISI

HALAMAN 5UDUL

KATA PENGANTA/ ..............................................................................

DA0TA/ ISI............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

#.#................................................................................................. /atar

)elakang ................................................................................

#.$................................................................................................. 0umusanMasalah ..................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

.A. Se9a7ah Bhine8a Tunal I8a.........................................

.B. Pene,a'an La)*an Bhine8a Tunal I8a se*aai Pila7 Bansa

Ind&nesia.................................................................................

.C. Pene7a'an Bhine8a Tunal I8a.....................................

.D. I)'le)en,asi Bhine8a Tunal I8a dan Ci,a2Ci,a Luhu7 Bansa

Ind&nesia.................................................................................

BAB III PENUTUP

.A. Kesi)'ulan.........................................................................

DA0TA/ PUSTAKA..............................................................................

Page 4: MAKALAH pancasila

7/21/2019 MAKALAH pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-56d96e8686cec 4/15

BAB I

PENDAHULUAN

". La,a7 Bela8an

1nd&nesia adalah negara kesatuan yang penuh dengan keragaman. 1nd&nesia terdiri atas

 eraneka ragam udaya, ahasa daerah, ras, suku angsa, agama dan keper!ayaan, dll. Namun

1nd&nesia mampu mepersatukan eragai keragaman itu sesuai dengan sem&yan angsa

1nd&nesia “)hineka Tunggal 1ka” , yang erarti ereda2eda tetapi tetap satu jua.

(eragaman udaya atau “!ultural di3ersity” adalah keper!ayaan yang ada di umi 1nd&nesia.

(eragaman udaya di 1nd&nesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keeradaannya.%alam k&nteks pemahaman masyarakat majemuk, selain keudayaan kel&mp&k sukuangsa,

masyarakat 1nd&nesia juga terdiri dari eragai keudayaan daerah ersifat kewilayahan yang

merupakan pertemuan dari eragai keudayaan kel&mp&k suku angsa yang ada didaerah

terseut. %engan jumlah penduduk $-- juta &rang dimana mereka tinggal tersear dipulau2 pulau

di 1nd&nesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan k&ndisi ge&grafis yang er3ariasi.

Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perk&taan. 4al ini

 juga erkaitan dengan tingkat peradaan kel&mp&k2kel&mp&k suku angsa dan masyarakat di

1nd&nesia yang ereda.

Pertemuan2pertemuan dengan keudayaan luar juga mempengaruhi pr&ses asimilasi

keudayaan yang ada di 1nd&nesia sehingga menamah ragamnya jenis keudayaan yang ada di1nd&nesia. (emudian juga erkemang dan meluasnya agama2agama esar di 1nd&nesi juga ikut

mendukung perkemangan keudayaan 1nd&nesia sehingga men!erminkan keudayaan agama

tertentu. )isa dikatakan ahwa 1nd&nesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman

 udaya atau tingkat heter&genitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman udaya kel&mp&k

suku angsa namun juga keanekaragaman udaya dalam k&nteks peradaan, tradsi&nal hingga ke

m&dern, dan kewilayahan. %engan keanekaragaman keudayaannya 1nd&nesia dapat dikatakan

mempunyai keunggulan diandingkan dengan negara lainnya.

Sejarah memuktikan ahwa keudayaan di 1nd&nesia mampu hidup se!ara erdampingan,

saling mengisi, dan ataupun erjalan se!ara paralel. Misalnya keudayaan krat&n atau kerajaan

yang erdiri sejalan se!ara paralel dengan keudayaan eruru meramu kel&mp&k masyarakat

tertentu. %alam k&nteks kekinian dapat kita temui agaimana keudayaan masyarakat urandapat erjalan paralel dengan keudayaan rural atau pedesaan, ahkan dengan keudayaan

 eruru meramu yang hidup jauh terpen!il. 4uungan2huungan antar keudayaan terseut

dapat erjalan terjalin dalam ingkai ”)hinneka Tunggal 1ka” , dimana isa kita maknai ahwa

k&nteks keanekaragamannya ukan hanya menga!u kepada keanekaragaman kel&mp&k

sukuangsa semata namun kepada k&nteks keudayaan. %idasari pula ahwa dengan jumlah

kel&mp&k sukuangsa kurang leih 5--6an sukuangsa di seluruh nusantara, dengan eragai

tipe kel&mp&k masyarakat yang eragam, serta keragaman agamanya, pakaian adat, rumah adat

kesenian adat ahkan makanan yang dimakan pun eraneka ragam.

Masyarakat 1nd&nesia adalah masyarakat majemuk yang memiliki karakteristi yang unik ini

dapat dilihat dari udaya g&t&ng r&y&ng, tep&slir&, udaya mengh&rmati &rang tua 7!ium tangan8,

dan lain seagainya.

Page 5: MAKALAH pancasila

7/21/2019 MAKALAH pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-56d96e8686cec 5/15

)hinneka Tunggal 1ka seperti kita pahami seagai m&tt& Negara, yang diangkat dari

 penggalan kita Sutas&ma karya esar Mpu Tantular pada jaman (erajaan Majapahit 7aad #98

se!ara harfiah diartikan seagai er!erai erai tetapi satu 7ereda2eda tetapi tetap satu jua8.

M&tt& ini digunakan seagai ilustrasi dari jati diri angsa 1nd&nesia yang se!ara natural, dan

s&sial2kultural diangun diatas keanekaragaman.

)hinneka Tunggal 1ka adalah sem&yan angsa yang ter!antum dan menjadi agian dari

lamang negara 1nd&nesia, yaitu :aruda Pan!asila. Seagai sem&yan angsa, artinya )hinneka

Tunggal 1ka adalah pementuk karakter dan jati diri angsa. )hinneka Tunggal 1ka seagai

 pementuk karakter dan jati diri angsa ini tak lepas dari !ampur tangan para pendiri angsa

yang mengerti enar ahwa 1nd&nesia yang pluralistik memiliki keutuhan akan seuah unsur

 pengikat dan jati diri ersama.

)hinneka Tunggal 1ka pada dasarnya merupakan gamaran dari kesatuan ge&p&litik dan

ge&udaya di 1nd&nesia, yang artinya terdapat keeragaman dalam agama, ide, ide&l&gis, suku

 angsa dan ahasa.

(ehinekaan 1nd&nesia itu ukan sekedar mit&s, tetapi realita yang ada di depan mata kita.4arus kita sadari ahwa p&la pikir dan udaya &rang ;awa itu ereda dengan &rang Minang,

Papua, %ayak, Sunda dan lainnya. <lite pemimpin yang erasal dari k&ta2k&ta esar dan

metr&p&litan isa jadi memandang 1nd&nesia se!ara gl&al akan tetapi elite pemimpin nasi&nal

dari udaya l&kal tertentu memandang 1nd&nesia erdasarkan jiwa, perasaan dan keiasaan

l&kalnya. 1ni saja menunjukkan kalau !ara pandang kita tentang 1nd&nesia ereda. ;adi tanpa

kemauan untuk menerima dan menghargai kehinekaan maka sulit untuk mewujudkan persatuan

dan kesatuan angsa. Apa yang dilakukan &leh pendahulu angsa ini dengan memangun

kesadaran keangsaan atau nasi&nalisme merupakan upaya untuk menjaga l&yalitas dan

 pengadian terhadap angsa.

Selama ini sifat nasi&nalisme kita kurang &perasi&nal atau hanya erhenti pada tataran k&nsep

dan sl&gan p&litik. Nasi&nalisme isa erfungsi seagai pemersatu eragam suku, tetapi perlu

se!ara &perasi&nal sehingga mampu memenuhi keutuhan &jektif setiap warga dalam suatu

negara2angsa. Tradisi dari suatu angsa yang gagal memenuhi fungsi pemenuhan keutuhan

hidup &jektif akan kehilangan peran seagai peneguh nasi&nalisme. Saat ini diperlukan tafsir

 aru nasi&nalisme seagai kesadaran k&lektif di tengah p&la kehidupan aru yang menggl&al

dan teruka. )atas2atas fisik negara2angsa yang terus men!air menyeakan kesatuan negara

kepulauan seperti 1nd&nesia sangat rentan terhadap serapan udaya gl&al yang tidak seluruhnya

sesuai tradisi negeri ini. %isamping itu realisasi &t&n&mi daerah yang kurang tepat akan

memperlemah nilai dan kesadaran k&lektif keangsaan di awah payung nasi&nalisme.

%i samping itu angsa 1nd&nesia relatif erhasil mementuk identitas nasi&nal. )eerapa

 entukidentitas angsa 1nd&nesia adalah seagai erikut"

#. )ahasa Nasi&nal atau persatuan, ahasa 1nd&nesia.

$. %asar filsafat Negara yaitu pan!asila.

'. /agu keangsaan 1nd&nesia 0aya.

9. /amang Negara :aruda Pan!asila.

. Sem&yan negara )hinneka Tunggal 1ka

=. )endera Negara Sang Merah Putih.

Page 6: MAKALAH pancasila

7/21/2019 MAKALAH pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-56d96e8686cec 6/15

5. (&nstitusi Negara yaitu >>% #9.

?. )entuk Negara kesatuan 0epulik 1nd&nesia.

. (&nsep Wawasan Nusantara.

#-. (eudayaan daerah yang diterima seagai keudayaan nasi&nal.

%ari ke2#- identitas angsa 1nd&nesia terseut akan diahas salah satu yaitu mengenai

sem&yan )hinneka Tunggal 1ka yang merupaka sem&yan pemersatu angsa 1nd&nesia.

>>% 0epulik 1nd&nesia menyatakan dengan tegas tentang realitas multikultural )angsa

1nd&nesia. (enyataan terseut dilukiskan di dalam lamang negara “)hinneka Tunggal 1ka.”

(ehinnekaan masyarakat dan angsa 1nd&nesia diakui ahkan dijadikan seagai dasar

 perjuangan nasi&nal permulaan aad ke2$-. >ntuk itu integrasi nasi&nal angsa 1nd&nesia pun

harus diwujudkan di tengah masyarakat 1nd&nesia yang majemuk karena masyarakat yang

majemuk merupakan salah satu p&tensi sumer k&nflik yang menyeakan disintegrasi angsa.

Agar identitas angsa 1nd&nesia di mata dunia terkenal dengan angsa yang majemuk tetapi satudalam keanekaragaman 7suku, ahasa, agama, dll, yang ereda2eda8 sem&yan )hinneka

Tunggal 1ka harus diwujudkan.

$. /u)usan Masalah

)erdasarkan latar elakang yang kami jaarkan diatas, maka dapat diamil eerapa rumusan

masalah guna menunjang isi makalah ini, antara lain "

#. )agaimana perjalanan Sejarah tentang )hineka Tunggal 1ka seagai entuk identitas )angsa

1nd&nesia. (apan pertama ditetapkannya, penerapan )hineka Tunggal 1ka, dan

Pengimplementasiaan /amang )hineka Tunggal 1ka pada saat ini@

BAB II

PEMBAHASAN

 

A. Se9a7ah Bhine8a Tunal I8a

Awalnya, sem&yan yang dijadikan sem&yan resmi Negara 1nd&nesia sangat panjang, yaitu

)hineka Tunggal 1ka Tan 4ana %harmma Mangrwa. Sem&yan )hineka Tunggal 1kadikenal untuk pertama kalinya pada masa Majapahit era kepemimpinan Wisnuwardhana.

Perumusan sem&yan )hineka Tunggal 1ka ini dilakukan &leh Mpu Tantular dalam kita

Sutas&ma.

Perumusan sem&yan ini pada dasarnya merupakan pernyataan kreatif dalam usaha mengatasi

keanekaragaman keper!ayaan dan keagamaan. 4al itu dilakukan sehuungan usaha ina

 Negara kerajaan Majapahit saat itu. Sem&yan Negara 1nd&nesia ini telah memerikan

nilai2nilai inspiratif terhadap sistem pemerintahan pada masa kemerdekaan. )hineka

Tunggal 1ka pun telah menumuhkan semangat persatuan dan kesatuan Negara (esatuan

0epulik 1nd&nesia.

%alam kita Sutas&ma, definisi )hineka Tunggal 1ka leih ditekankan pada peredaan dalamhal keper!ayaan dan keanekaragaman agama yang ada di kalangan masyarakat Majapahit.

Page 7: MAKALAH pancasila

7/21/2019 MAKALAH pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-56d96e8686cec 7/15

 Namun, seagai sem&yan Negara (esatuan 0epulik 1nd&nesia, k&nsep )hineka

Tungggal 1ka ukan hanya peredaan agama dan keper!ayaan menjadi f&kus, tapi

 pengertiannya leih luas. )hineka Tunggal 1ka seagai sem&yan Negara memiliki

!akupan leih luas, seperti peredaan suku, angsa, udaya 7adat istiadat8, eda pulau,

dan tentunya agama dan keper!ayaan yang menuju persatuan dan kesatuan Nusantara.

;ika diuraikan kata per kata, )hineka erarti )ereda, Tunggal erarti Satu, dan 1ka erarti

1tu. ;adi, dapat disimpulkan ahwa walaupun ereda2eda, tapi pada hakekatnya satu.

%engan kata lain, seluruh peredaan yang ada di 1nd&nesia menuju tujuan yang satu atau

sama, yaitu angsa dan Negara 1nd&nesia.

)eri!ara mengenai lamang Negara (esatuan 0epulik 1nd&nesia, lamang :aruda

Pan!asila dengan sem&yan )hineka Tunggal 1ka ditetapkan se!ara resmi menjadi agian

dari Negara 1nd&nesia melalui Peraturan Pemerintah N&m&r == Tahun ## pada #5

kt&er ## dan di2>ndang2kan pada $? kt&er ## seagai /amang Negara. >saha

 pada masa Majapahit maupun pada masa pemerintahan 1nd&nesia erlandaskan pada

 pandangan yang sama, yaitu pendangan mengenai semangat rasa persatuan, kesatuan dan

keersamaan seagai m&dal dasar untuk menegakkan Negara.

Sementara itu, sem&yan “Tan 4ana %arma Mangrwa dipakai seagai m&tt& lamang

/emaga Pertahanan Nasi&nal 7/emhanas8. Makna dari sem&yan itu adalah “Tidak ada

keenaran yang ermuka dua”. Namun, /emhanas kemudian menguah sem&yan

terseut mejadi yang leih praktis dan ringkas, yaitu “)ertahan karena enar”. Makna

“Tidak ada keenaran ermuka dua” seenarnya memiliki pengertian agar hendaknya

manusia senantiasa erpegangan dan erlandaskan pada keenaran yang satu.

Sem&yan )hineka Tunggal 1ka Tan 4ana %arma Mangrwa adalaha ungkapan yang

meamaknai keenaran aneka unsur keper!ayaan pada Majapahit. Tidak hanya Siwa dan

)udha, tapi juga seajumlah aliran 7sekte8 yang sejak awal telah dikenal leih duku

seagian esar angg&ta masyarakat Majapahit yang memiliki sifat majemuk.

Sehuungan dengan sem&yan Bhineka Tunggal Ika, !ikal akal dari Singasari, yakni pada

masa Wisnuwardhana sang dhinarmeng ring ;ajaghu 7!andi ;ag&8, sem&yan terseut dan

Bandi ;ag& disempurnakan pada masa (erajaan Majapahit. leh karena itu, kedua sim&l

terseut leih dikenal seagai hasil peradaan masa (erajaan Majapahit.

%ari segi agama dan keper!ayaan, masyarakat Majapahit merupakan masyarakat yang

majemuk. Selain adanya eerapa aliran agama dan keper!ayaan yang erdiri sendiri,

mun!ul juga gejala sinkretisme yang sangat men&nj&l antara Siwa dan )udha serta

 pemujaan terhadap r&h leluhur. Namun, keper!ayaan priumi tetap ertahan. )ahkan,

keper!ayaan priumi memiliki peranan tertinggi dan teranyak di kalangan may&ritasmasyarakat.

Pada saat itu, masyarakat majapahiat teagi menjadi eerapa g&l&ngan. Pertama, g&l&ngan

&rang2&rang 1slam yang datang dari arat dan menetap di Majapahit. (edua, g&l&ngan

&rang2&rang Bhina yang may&ritas easal dari Bant&n, Bhang2!h&u, dan Cukien yang

kemudian ermukin di daerah Majapahit.

 Namun, anyak dari mereka masuk agama 1slam dan ikut menyiarkan agama 1slam. (etiga,

g&l&ngan penduduk priumi. Penduduk priumi ini jika erjalan tidak menggunakan alas

kaki, ramutnya disanggul di atas kepala. Penduduk priumi sepenuhnya per!aya pada

r&h2r&h leluhur.

B. Pene,a'an La)*an Bhine8a Tunal I8a se*aai Pila7 Bansa Ind&nesia

Page 8: MAKALAH pancasila

7/21/2019 MAKALAH pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-56d96e8686cec 8/15

Page 9: MAKALAH pancasila

7/21/2019 MAKALAH pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-56d96e8686cec 9/15

C. Pene7a'an Bhine8a Tunal I8a

Pemahaman nilai2nilai ke2)hinneka Tunggal 1ka2an masyarakat multikulturalEmajemuk

seagai pilar nasi&nalisme, sekaligus untuk memeri wa!ana dan sumang saran kepada

semua pihak, terutama para pelaksana dan penentu keijakan dieragai instansi tekait,

agar dapat dijadikan tamahan a!uan dalam menentukan peraturan erkaitan denganaktualisasi pemahaman nilai2nilai ke2)hinneka Tunggal 1ka2an &leh masyarakat

multikultural seagai pilar nasi&nalisme yang k&k&h dan trengginas dalam menghadapi

 peruahan gl&al(alimat yang terpampang pada pita putih yang ter!engkeram &leh kaki

 urung garuda, lamang negara 1nd&nesia yaitu )41NN<(A T>N::A/ 1(A memiliki

makna yang menggamarkan keragaman yang dimiliki angsa 1nd&nesia, meskipun

 ereda2eda tetapi pada hakikatnya merupakan satu kesatuan 1nd&nesia.

)hinneka tunggal ika yang erarti ereda tetapi satu, ila diteng&k dari asal usul kalimatnya

yang tertuang dalam syair kita sutas&ma adalah penggamaran dari dua ajaran atau

keyakinan yang ereda kala itu, namun pada dasarnya memiliki satu kesamaan tujuan.

<mpu Tantular seagai pen!etus kalimat yang tertuang itu tentunya memahami enar arti danmakna yang tersimpan di dalamnya. Walaupun kalimat itu merupakan entuk pernyataan

 eliau dari suatu keadaan yang sedang dialami, namun kenyataannya dapat diterapkan

dan diterima hingga saat sekarang ini. %an memang seperti itulah se&rang yang p&pulis,

 erani menyampaikan sesuatu yang elum pernah diperdengarkan seelumnya dan

menyampaikan dengan ahasa yang p&puler, yaitu ahasa yang isa diterima saat itu, saat

ini dan suatu saat yang akan datang.

4anya &rang ijaklah yang mampu menyampaikan kata2katanya dengan ahasa yang dapat

dipahami atau dimengerti &leh masing2masing pendengar atau pema!anya sesuai tingkat

 pemahamannya masing2masing.

Sangat eragam juga ila kita dapat mengartikan hinneka tunggal ika dalam perwujudan

sehari2hari. )hinneka tunggal ika dalam kehidupan sehari2hari seringkali ditemui, namun

untuk memahaminya terkadang masih terasa sulit, apalagi mengakuinya. Ada ungkapan

yang menyatakan “peredaan adalah rahmat” dan inipun terkadang menjadi ahan

 perdeatan.

Matahari dan ulan itu ereda akan tetapi saling menerangi umi, siang dan malam itu

 ereda tetapi saling melengkapi hari, laki2laki dan perempuan eda tapi saling mengisi

dalam kehidupan, salah dan enar, aik dan uruk yang Tuhan !iptakan tentu tidak dapat

disangkal, lalu mengapa Tuhan !iptakan itu semua@ Apaila peredaan itu seharusnya

tidak perlu ada, apakah kemudian kita erpikir agaimana seaiknya Tuhan@ Mengakui

 peredaan terkadang terasa sulit seperti halnya mengakui keenaran &rang lain daripadamelihat sisi salahnya. Tangan dan kaki, telinga dan mata, yang kanan dan kiri memiliki

 entuk dan fungsi yang ereda tetapi saling menyempurnakan entuk manusia itu se!ara

utuh. (etika dalam satu keluarga yang terdiri dari ayah, iu dan anak2anaknya masing2

masing memiliki peredaan pendapat apakah itu tidak &leh@ dan apaila si anak

memiliki keinginan yang ertentangan dengan &rang tuanya apakah kemudian

menjadikan terputusnya huungan darah@ (emudian apaila alam semesta yang eraneka

ragam ini ter!ipta karena adanya huungan Tuhan dengan !iptaan2Nya, apakah akan

menjadikan putusnya huungan, apaila !iptaan tidak mengakui pen!iptanya@ Peredaan

adalah kenyataan yang tidak isa terelakan lagi, mulai dalam diri sendiri, keluarga,

masyarakat, negara atau dunia.

;ika kita perhatikan malam yang digantikan siang, ini erjalan selaras tidak saling mendahuluitentu terasa sempurna hari yang terlewati, &leh karena keselarasan itu maka dalam

Page 10: MAKALAH pancasila

7/21/2019 MAKALAH pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-56d96e8686cec 10/15

 pertemuan malam dengan siang terlahir fajar yang indah, egitu pula siang yang

digantikan malam ter!ipta senja yang penuh misteri, hal itu terwujud karena adanya

keselarasan alam yang ereda tetapi ersatu men!iptakan hari./alu agaimana dengan

 peredaan diantara kita, apakah isa erjalan selaras agar ter!ipta kedamaian@

Para pendiri angsa 1nd&nesia terdahulu tentu memiliki harapan yang sangat esar denganmenjadikan kalimat “)41NN<(A T>N::A/ 1(A” ini seagai sim&lis Negara

(esatuan 0epulik 1nd&nesia. %engan memahami arti dan makna yang terkandung

didalamnya serta dengan mewujudkan dalam kehidupan sehari2hari mulai dari diri

sendiri, erharap angsa ini erjalan dengan selaras dan tumuh menjadi angsa yang

 esar.

)angsa 1nd&nesia menjadikan Pan!asila seagai landasan ide&l&gi yang erjiwa persatuan

dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai serta mengh&rmati ke2)hinneka Tunggal

1ka2an 7persatuan dalam peredaan8 untuk setiap aspek kehidupan nasi&nal guna

men!apai tujuan nasi&nal. Artinya, sudah menjadi hal yang tidak dapat dinafikan ahwa

masyarakat 1nd&nesia itu jamak, plural, dan daerah yang eragam, terdiri dari eragai

ma!am suku, ahasa, adat2istiadat dan keiasaan, agama, keper!ayaan kekayaan yangterentang dari Saang sampai Merauke. leh karena itu nilai2nilai ke2)hinneka Tunggal

1ka2an harus diwujudkan dan diaktualisasikan dalam kehidupan ermasyarakat,

 erangsa, dan ernegara. 1mplementasinya dalam kehidupan nasi&nal adalah, memahami

kemajemukan s&sial dan udaya atau multikulturalisme seagai dasar untuk memangun

kehidupan ermasyarakat, ernegara dan erangsa. Pemahaman terhadap nilai2nilai ke2

)hinneka Tunggal 1ka2an dimaksud adalah menerapkan atau melaksanakan nilai2nilai (e2

)hinneka Tunggal 1ka2an dalam kehidupan sehari2hari, aik se!ara indi3idu, kel&mp&k

masyarakat, dan ahkan se!ara nasi&nal, men!akup kehidupan p&litik, ek&n&mi, s&sial

dan udaya, serta pertahanan nasi&nal di seluruh lapisan masyarakat yang jumlahnya

 esar 7sekitar $'- juta jiwa8 dan eragam, sehingga ter!ipta stailitas nasi&nal yang

k&ndusif untuk pemangunan masyarakat sejahtera, adil2makmur dan merata.

Sepanjang era ref&rmasi 1nd&nesia menampilkan anyak kesaksian peristiwa yang

menunjukkan peruahan kehidupan warga, aik se!ara indi3idu atau kel&mp&k, dalam

 erkehidupan kemasyarakatan, kehidupan erkenegaraan, dan kehidupan erkeangsaan

Cakt&r utama mend&r&ng terjadinya pr&ses peruahan terseut adalah pemahaman nilai2

nilai ke2)hinneka Tunggal 1ka2an, aik &leh rakyat, dan ahkan pemimpin atau penguasa

mengindikasikan gejala memudar. (&ndisi ini dapat dilihat dari ke!enderungan terjadinya

k&nflik antar indi3idu, kel&mp&k masyarakat yang ereda agama, ras, sukuEetnik,

 udaya, dan ereda kepentingan, serta rendahnya m&ral penguasa seperti anyaknya

kepala daerah dan angg&ta dewan yang terjerat hukum akiat k&rupsi.

)erkaitan dengan pemahaman nilai2nilai ke2)hinneka Tungal 1ka2an yang syarat denganintegrasi nasi&nal dalam masyarakat multikultural, nilai2nilai udaya angsa seagai

keutuhan, kesatuan, dan persatuan negara angsa harus tetap dipelihara seagai pilar

nasi&nalisme. ;ika hal ini tidak wujud, apakah persatuan dan kesatuan angsa itu akan

lenyap tanpa ekas, atau akan tetap k&k&h dan mampu ertahan dalam terpaan nilai2nilai

gl&al yang menantang kesatuan negara angsa 7uni&n state8 1nd&nesia@ )agamanakah

mengaktualisasikan pemahaman nilai2nilai ke )hinnekatunggal 1kaan 4al inilah yang

menjadi permasalahan dalam kajian ini agar terwujud dan terpelihara se!ara langgeng

integrasi seagai pilar nasi&nalisme

Ada eerapa !ara untuk menjadikan )hinneka Tunggal 1ka leih memumi dalam priadi

masyarakat yang heter&gen ini, salah satunya yaitu dengan identitas s&sial mutual

differentiation model  dari )rewer F :aertner 7$--'8 yang diterapkan pada diri setiap1ndi3idu dalam angsa ini. Mutual differentiation model  adalah suatu m&del dimana

Page 11: MAKALAH pancasila

7/21/2019 MAKALAH pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-56d96e8686cec 11/15

sese&rang atau kel&mp&k tertentu yang mempertahankan identitas asal 7kesukuan atau

daerah8 namun se!ara ersamaan kesemua kel&mp&k terseut juga memiliki suatu tujuan

 ersama yang pada akhirnya mempersatukan mereka semua.

M&del ini akan memun!ulkan identitas ganda yang ersifat hirarkis, dengan artian sese&rang

tidak akan melepaskan identitas asalnya dan memiliki suatu identitas ersama yang leihtinggi nilainya. Seagai !&nt&h sese&rang tidak melupakan asalnya seagai &rang

Minang, namun memiliki suatu kesatuan ersama yang leih diutamakan yaitu seagai

rakyat 1nd&nesia. %engan demikian identitas kesukuan atau daerah leih rendah nilai dan

keutamaannya daripada identitas nasi&nal, Sesuai dengan makna )hinneka Tunggal 1ka itu

sendiri, dimana persatuan adalah harga mati.

Pada masa kepemimpinan 1r.S&ekarn&, eliau pernah melakukan usaha mempersatukan

seluruh angsa dengan jarg&n “:anyang Malaysia”, “Amerika kita Seterika”, “;epang

kita Panggang”, dan “1nggris kita /inggis” dimana pada kesempatan terseut eliau

menear pr&paganda ahwa setiap warga negara 1nd&nesia memiliki musuh ersama yaitu

Malaysia, ;epang, Amerika dan 1nggris.

%engan adanya >ltimate :&al maka persatuan akan semakin kuat dikarenakan tumuhnya

 perasaan senasi2sepenanggungan dalam masyarakat seangsa dan setanah air. Perasaan,

semangat dan tujuan seperti itulah yang akan memuat masyarakat heter&gen menjadi

 ersatu, mementuk suatu identitas s&sial nasi&nal yang leih kuat daripada kepentingan

kel&mp&k, g&l&ngan dan priadi.

%engan mengakui peredaan dan mengh&rmati peredaan itu sendiri ditamah kuatnya

mempertahankan ikrar satu nusa, satu angsa dan satu ahasa merupakan suatu m&del

identitas s&sial yang sangat aik dalam angsa ini. Sehingga terjalin kerjasama antar

semua g&l&ngan tanpa pernah menyinggung peredaan karena memiliki suatu tujuan

utama dan keanggaan ersama atas persatuan angsa.

T&leransi dalam k&nteks kehidupan erangsa adalah sikap menghargai satu sama lain,

melarang adanya dikriminasi dan ketidak2adilan dari kel&mp&k may&ritas terhadap

min&ritas, aik se!ara suku, udaya dan agama dengan tujuan untuk mewujudkan !ita2!ita

luhur ersama.

Selain masalah keangsaan, tantangan kedepan pada masa mendatang dari angsa ini adalah

menghadapi era gl&alisasi ek&n&mi, kapitalisme yang menggurita, imperialis, &rientalis,

 penyusupan paham2paham menyimpang dari pihak luar, serta dari dalam negeri sendiri

seperti pengkhianatan, fundamentalis dan Garisan sakit hati6 yang ertujuan

memperkeruh keadaan, menyulut k&nflik dan kesenjangan sehingga terjadi aksi2aksidengan hasil keadaan yang menjauhkan kita dari jalur pen!apaian !ita2!ita luhur.

D. I)'le)en,asi Bhine8a Tunal I8a dan Ci,a2Ci,a Luhu7 Bansa Ind&nesia

>ntuk dapat mengimplementasikan )hinneka Tunggal 1ka dalam kehidupan erangsa dan

 ernegara dipandang perlu untuk memahami se!ara mendalam prinsip2prinsip yang

terkandung dalam )hinneka Tunggal 1ka. Prinsip2prinsip terseut adalah seagai erikut "

#. %alam rangka mementuk kesatuan dari keaneka ragaman tidak terjadi pementukan k&nsep

 aru dari keanekaragaman k&nsep2k&nsep yang terdapat pada unsur2unsur atau k&mp&nen

 angsa. Suatu !&nt&h di negara ter!inta ini terdapat egitu aneka ragam agama dankeper!ayaan. %engan ke2tunggalan )hinneka Tunggal 1ka tidak dimaksudkan untuk

mementuk agama aru. Setiap agama diakui seperti apa adanya, namun dalam kehidupan

Page 12: MAKALAH pancasila

7/21/2019 MAKALAH pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-56d96e8686cec 12/15

 eragama di 1nd&nesia di!ari common denominator , yakni prinsip2prinsip yang ditemui dari

setiap agama yag memiliki kesamaan, dan common denominator  ini yang kita pegang seagai

ke2tunggalan, untuk kemudian dipergunakan seagai a!uan dalam hidup erangsa dan

 ernegara. %emikian pula halnya dengan adat udaya daerah, tetap diakui eksistensinya

dalam Negara (esatuan 0epulik 1nd&nesia yang erwawasan keangsaan. Caham )hinneka

Tunggal 1ka, yang &leh 1r Sujamt& diseut seagai faham Tantularisme, ukan faham

sinkretisme, yang men!&a untuk mengemangkan k&nsep aru dari unsur asli dengan unsur

yang datang dari luar.

$. )hinneka Tunggal 1ka tidak ersifat sektarian dan eksklusifD hal ini ermakna ahwa dalam

kehidupan erangsa dan ernegara tidak dienarkan merasa dirinya yang paling enar,

 paling heat, dan tidak mengakui harkat dan martaat pihak lain. Pandangan sektarian dan

eksklusif ini akan memi!u terentuknya keakuan yang erleihan dengan tidak atau kurang

memperhitungkan pihak lain, memupuk ke!urigaan, ke!emuruan, dan persaingan yang tidak

sehat. )hinneka Tunggal 1ka ersifat inklusif. :&l&ngan may&ritas dalam hidup erangsa

dan ernegara tidak memaksakan kehendaknya pada g&l&ngan min&ritas.

'. )hinneka Tunggal 1ka tidak ersifat f&rmalistis yang hanya menunjukkan perilaku semu.)hinneka Tunggal 1ka dilandasi &leh sikap saling per!aya memper!ayai, saling h&rmat

mengh&rmati, saling !inta men!intai dan rukun. 4anya dengan !ara demikian maka

keanekaragaman ini dapat dipersatukan.

9. )hinneka Tunggal 1ka ersifat k&n3ergen tidak di3ergen, yang ermakna peredaan yang

terjadi dalam keanekaragaman tidak untuk diesar2esarkan, tetapi di!ari titik temu, dalam

 entuk kesepakatan ersama. 4al ini akan terwujud apaila dilandasi &leh sikap t&leran, n&n

sektarian, inklusif, ak&m&datif, dan rukun.

. Prinsip atau asas pluralistik dan multikultural )hinneka Tunggal 1ka mendukung nilai"

#. inklusif, tidak ersifat eksklusif,

$. teruka,

'. k&2eksistensi damai dan keersamaan,

9. kesetaraan,

. tidak merasa yang paling enar,

=. t&leransi,

5. musyawarah disertai dengan penghargaan terhadap pihak lain yang ereda.

Setelah kita fahami eerapa prinsip yang terkandung dalam )hinneka Tunggal 1ka, maka

langkah selanjutnya adalah agaimana prinsip2prinsip )hinneka Tunggal 1ka ini

diimplementasikan dalam kehidupan erangsa dan ernegara.

#. ". Pe7ila8u in8lusif.

%alam kehidupan ersama yang menerapkan sem&yan )hinneka Tunggal 1ka memandang

 ahwa dirinya, aik itu seagai indi3idu atau kel&mp&k masyarakat merasa dirinya hanya

merupakan seagian dari kesatuan dari masyarakat yang leih luas. )etapa esar dan penting kel&mp&knya dalam kehidupan ersama, tidak memandang rendah dan

Page 13: MAKALAH pancasila

7/21/2019 MAKALAH pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-56d96e8686cec 13/15

menyepelekan kel&mp&k yang lain. Masing2masing memiliki peran yang tidak dapat

diaaikan, dan ermakna agi kehidupan ersama.

#. . Mena8&)&dasi sifa, 'lu7alis,i8.

)angsa 1nd&nesia sangat pluralistik ditinjau dari keragaman agama yang dipeluk &lehmasyarakat, aneka adat udaya yang erkemang di daerah, suku angsa dengan

 ahasanya masing2masing, dan menempati riuan pulau yang tiada jarang terpisah

demikian jauh pulau yang satu dari pulau yang lain. Tanpa memahami makna pluralistik

dan agaimana !ara mewujudkan persatuan dalam keanekaragaman se!ara tepat, dengan

mudah terjadi disintegrasi angsa. Sifat t&leran, saling h&rmat mengh&rmati,

mendudukkan masing2masing pihak sesuai dengan peran, harkat dan martaatnya se!ara

tepat, tidak memandang remeh pada pihak lain, apalagi menghapus eksistensi kel&mp&k

dari kehidupan ersama, merupakan syarat agi lestarinya negara2angsa 1nd&nesia.

(erukunan hidup perlu dikemangkan dengan sepatutnya. Suatu !&nt&h seelum terjadi

ref&rmasi, di Am&n erlaku suatu p&la kehidupan ersama yang diseut pela gandong ,

suatu p&la kehidupan masyarakat yang tidak melandaskan diri pada agama, tetapi semata2

mata pada kehidupan ersama pada wilayah tertentu. Pemeluk eragai agama erlangsung sangat rukun, antu memantu dalam kegiatan yang tidak ersifat ritual

keagamaan. Mereka tidak memedakan suku2suku yang erdiam di wilayah terseut, dan

seagainya. Sayangnya dengan terjadinya ref&rmasi yang mengusung keeasan, p&la

kehidupan masyarakat yang demikian ideal ini telah tergerus arus ref&rmasi.

#. . Tida8 )en;a7i )enann+a sendi7i. 

Mengh&rmati pendapat pihak lain, dengan tidak eranggapan ahwa pendapatnya sendiri

yang paling enar, dirinya atau kel&mp&knya yang paling heat perlu diatur dalam

menerapkan )hinneka Tunggal 1ka. %apat menerima dan memeri pendapat merupakan

hal yang harus erkemang dalam kehidupan yang eragam. Peredaan ini tidak untuk

diesar2esarkan, tetapi di!ari titik temu. )ukan dikemangkan di3ergensi, tetapi yang

harus diusahakan adalah terwujudnya k&n3ergensi dari eragai keanekaragaman. >ntuk

itu perlu dikemangkan musyawarah untuk men!apai mufakat.

#. $. Mus+a<a7ah un,u8 )en;a'ai )ufa8a,.

%alam rangka mementuk kesatuan dalam keanekaragaman diterapkan pendekatan

“musyawa2rah untuk men!apai mufakat.” )ukan pendapat sendiri yang harus dijadikan

kesepakatan ersama, tetapi common denominator , yakni inti kesamaan yang dipilih

seagai kesepakatan ersama. 4al ini hanya akan ter!apai dengan pr&ses musyawarah

untuk men!apai mufakat. %engan !ara ini segala gagasan yang timul diak&m&dasi dalam

kesepa2katan. Tidak ada yang menang tidak ada yang kalah. 1nilah yang iasa diseutseagai win win solution.

#. #. Dilandasi 7asa 8asih sa+an dan 7ela *e78&7*an.

%alam menerapkan )hinneka Tunggal 1ka dalam kehidupan erangsa dan ernegara perlu

dilandasi &leh rasa kasih sayang. Saling !uriga men!urigai harus diuang jauh2jauh.

Saling per!aya memper!ayai harus dikemangkan, iri hati, dengki harus diuang dari

kamus )hinneka Tunggal 1ka. 4al ini akan erlangsung apaila pelaksanaan )hnneka

Tunggal 1ka menerap2kan adagium “leladi sesamining dumadi, sepi ing pamrih, rame ing 

 gawe, jer basuki mowo beyo.” <ksistensi kita di dunia adalah untuk memerikan

 pelayanan kepada pihak lain, dilandasi &leh tanpa pamrih priadi dan g&l&ngan, disertai

dengan peng&ranan. Tanpa peng&ranan, sekurang2kurangnya mengurangi kepentingan

dan pamrih priadi, kesatuan tidak mungkin terwujud.

Page 14: MAKALAH pancasila

7/21/2019 MAKALAH pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-56d96e8686cec 14/15

#. =. T&le7an dala) 'e7*edaan.

Setiap penduduk 1nd&nesia harus memandang ahwa peredaan tradisi, ahasa, dan adat2

istiadat antara satu etnis dengan etnis lain seagai, antara satu agama dengan agama lain,

seagai aset angsa yang harus dihargai dan dilestarikan. Pandangan sema!am ini akan

menumuhkan rasa saling mengh&rmati, menyuurkan semangat kerukunan, sertamenyuurkan jiwa t&leransi dalam diri setiap indi3idu.

)ila setiap warga negara memahami makna )hinneka Tunggal 1ka, meyakini akan

ketepatannya agi landasan kehidupan erangsa dan ernegara, serta mau dan mampu

mengimplementasikan se!ara tepat dan enar, Negara 1nd&nesia akan tetap k&k&h dan

 ersatu selamanya.

)hineka Tunggal 1ka pada era :lalisasi saat ini, 1nd&nesia pada saat ini anyak mengalami

kemunduran persatuan dan kesatuan. Penyeanya adalah adanya ketimpangan s&sial,

kesenjangan ek&n&mi, elum stailnya k&ndisi p&litik pemerintahan di 1nd&nesia

menjadikan rakyat tumuh menjadi rakyat yang apatis terhadap pemerintah. %ampak 

 uruk gl&alisasi yang memawa keudayaan2keudayaan aru menjadikan k&mp&sisikeudayaan masyarakat 1nd&nesia menjadi leih k&mpleks atau rumit. (arena anyaknya

keudayaan aru yang datang dan diterima egitu saja, menyeakan terjadinya

 penyimpangan keudayaan di masyarakat. )elum lagi masalah klasik yang sepele namun

 erdampak serius seperti peredaan suku, agama, ras dan antar g&l&ngan yang semakin

meme!ah elah kesatuan dan kesatuan angsa 1nd&nesia. Melihat k&ndisi seperti ini tentu

kita semua tidak &leh pesimis dan patah semangat, Sem&yan negara )hinneka Tunggal

1ka yang erarti ereda2eda tetapi tetap satu jua, selamanya akan tetap rele3an untuk

mengiringi kehidupan ernegara di negeri yang multikultural ini, karena k&mp&sisi

kehidupan rakyat 1nd&nesia akan terus eragam sampai kapanpun. (etimpangan s&sial,

kesenjangan ek&n&mi, peredaan suku, agama, ras dan antar g&l&ngan di antara kita

 janganlah dijadikan pemeda. Perkemangan jaman yang !epat dan masuknya udaya

 aru iarkanlah erlalu, karena pada dasarnya kita semua satu, satu angsa, )angsa1nd&nesia. Satu tanah air, Tanah air 1nd&nesia. Satu ahasa, ahasa 1nd&nesia. )hinneka

Tunggal 1ka, ereda2eda namun tetap satu jua. ;aya 1nd&nesia +

BAB III

PENUTUP

A. Kesi)'ulan

Pemahaman nilai2nilai )hinneka2Tunggal 1ka dalam masyarakat 1nd&nesia dapat wujud

se!ara integral dengan kerjasama seluruh k&mp&nen angsa, aik &leh pemerintah selaku penyelenggara negara maupun setiap insan priadi warga. Peningkatan s&sialisasi

aktualisasi pemahaman nilai2nilai ke2)hinneka Tunggal 1ka2an harus dilakukan melalui

tindakan nyata dalam kehidupan keseharian seluruh k&mpenen warga dalam rangka

memperkuat integrasi nasi&nal, karena 1nd&nesia dengan keeragaman udaya,

sukuEetnik, ahasa, agama, k&ndisi ge&grafis, dan strata s&sial yang ereda. 1nd&nesia

dengan gamaran masyarakat majemuk yang terdiri dari suku2suku angsa yang erada di

 awah kekuasaan seuah sistem nasi&nal, termasuk di dalamnya pemerintah yang

menjalankan pr&ses pemangunan masyarakat harus ersinergis untuk ersama2sama

dengan rakyat tanpa memedakan keeragaman udaya, ahasa, agama, sukuEetnik, dan

 ahkan strata s&sial, mewujudkan !ita2!ita angsa sesuai dengan k&mitmen ersama,

 erlandaskan nilai2nilai yang terkandung dalam ke2)hinneka Tungal 1ka2an yang

termaktu dalam Pan!asila. Biri kemajemukan masyarakat 1nd&nesia yang terintegrasise!ara nasi&nal adalah sangat penting seagai kekayaan dan merupakan p&tensi yang

Page 15: MAKALAH pancasila

7/21/2019 MAKALAH pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pancasila-56d96e8686cec 15/15

dapat dikemangkan sehingga dapat dimanfaatkan dalam sistem k&munikasi seagai

a!uan utama agi menunjukkan jati diri angsa 1nd&nesia seagai nasi&nalisme

Peningkatan pemahaman terhadap kemajemukan s&sial udaya seagai pen!itraan dari

 udaya angsa 1nd&nesia yang semakin dewasa merupakan upaya memangun !itra diri

didasarkan aktualisasi pemahaman nilai2nilai ke2)hinneka2an yang dimiliki, dapatmenjadi in3estasi yang diandalkan pada pelaksanaan pemangunan nasi&nal seagai salah

satu pilar dem&krasi. >ntuk itu diharapkan tindakan nyata &leh pemerintah agar

memaknai pentingnya k&ndisi kemajemukan yang terintegrasi se!ara nasi&nal melalui

wawasan keangsaan di era gl&alisasi saat ini untuk menjaga kedaulatan N(01. >ntuk

merealisasikan harapan ini, masyarakat dan segenap k&mp&nen angsa harus leih

dewasa dalam mengaktualisasikan pemahaman nila2nilai ke2)hinneka Tunggal 1ka2an

dalam mewujudkan integrasi nasi&nal di negara yang dikenal dengan kemajemukannya

 erlandaskan Pan!asila dan >>% #9 demi pen!apaian tujuan nasi&nal.

%aftar Pustakahttp://sdn4sidorejo.blogspot.com/2012/11/lunturnya-makna-bhineka-

tunggal-ika.htmlv

http://artikelilmiahlengkap.blogspot.com/2012/12/pentingnya-semboyan-bhineka-tunggal-ika.html

http://www.anneahira.com/bhineka-tunggal-ika.htm

http://www.erepublik.com/ei/article/pentingnya-semboyan-bhinneka-tunggal-ika-16!0!0/1/20