makalah PANCASILA

30
PANCASILA TUJUAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas mata kuliah pancasila Dosen Pembimbing : Drs. Baidi, M. Pd. Disusun Oleh : 1. Khoirurizal Santri ( 113111199 ) 2. Kholida Muhajiroh ( 113111200 ) 3. Kusni Widyawati ( 113111201 ) 4. Laili Rahmawati ( 113111202 )

description

Pada tanggal 9 Agustus 1945 tentara sekutu mnejatuhkan bom atom kedua di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki. Ini menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat atau tanpa perjanjian kepada Sekutu. Maka tanggal 15 Agustus 1945 dapat disebut sebagai hari perdamaian dunia karena seluruh rangkaian Perang Dunia, baik di Eropa maupun di Asia telah berakhir. Kedudukan jepang harus digantikan oleh Sekutu. Berita penyerahan Jepang kepda sekutu memang dirahasiakan agar tidakdiketahuai oleh para pemimpin bangsa Indonesia, dengan maksud agar bangsa imdonesia tidak melakukan proklamasi Kemerdekaan. Tetapi rahasia itu dapat diketahui oleh kelompok pemuda dan beberapa orang pemimpin Indonesia melalui sebuah radio.2. peristiwa- peristiwa penting menjelang kemerdekaana. Pembentukan BPUPKIBPUPKI ( Badan penyelidik usaha- usaha persiapan kemerdekaan Indonesia) dibentuk pada tanggal 1 maret 1945 dengan tujuan untuk menyelidiki hal- hal penting menyangkut pembentukan Negara Indonesia merdeka. BPUPKI dilaksanakan sebanyak 2 kali, yakni tanggal 29 mei 1945 untuk merumuskan dasar Negara indonesia dan 14 juli 1945 untuk merumuskan undang- undang dasar.b. Pembentukan PPKIPPKI (panitia persiapan kemerdekaan Indonesia ) di bentuk pada tanggal 7 agustus 1945 dengan tujuan untuk mempesiapkan kemerdekaaan Indonesia.c. Peristiwa RengasdenglokDisebabkan oleh adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda berkaitan dengan waktu yang tepat untuk mengumandangkan proklamasi kemerdekaan. Akibat munculnya perbedaan pendapat tersebut , maka golongan muda melakukan penculikan terhadap golongan tua, yaitu Ir. Soekarno dan Muhammad Hatta dan di asingkan di Rengasdenglok.d. Perumusan Konsep Proklamasi KemerdekaanPerumusan konsep proklamasi kemerdekaan di buat di kediaman laksamana muda maeda. Konsep naskah proklamasi dibuat bedasarkan sumbangan pemikiran ahmad subardjo (pernyataan kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sensisri) dan Muhammad hatta (mengenai pengalihan kekuasaanatau transfer of sovereignty.e. Pelaksanaan Proklamasi KemerdekaanProklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada tanggal 17 agustus 1945di jalan pegangsaan timur no. 56 jakarta, pukul 10.000 WIB. Adapun susunan acaranya: pidato pendahuluan (ir. Soekarno) sekaligus pembacaan teks proklamasi, pengibaran bendera merah putih, sambutan dari walikota. 3. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan diberbagai daeraha. Pertempuran SurabayaPertempuran ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 yang diawali dengan munculnya insiden bendera di hotel Yamato yang melibatkan pemuda Surabaya dan sekutu.b. Pertempuran palangan ambarawaPertempuran ini terjadi pada tanggal 20 November 1945 dan berakhir pada tanggal 15 Desember 1945. Pertempuran ini terjadi antara pasukan TKR bersama rakyat Indonesia dan pasukan sekutu- iggris. c. Pertempuran medan areaPertempuran ini terjadi pada tanggal 9 Oktober 1945, pasukan AFNEI pimpinan Brigjen TED Kelly mendarat di Medan yang diboncengin oleh NICA.d. Bandung lautan apiPertempuran ini terjadi pada tanggal 17Oktober 1945, pasukan Sekutu dating di Bandung yang diboncengin oleh tentara NICA yang ingin mengembalikan kekuasaannya di Indonesia.e. Peristiwa merah putih di manadoPeristiwa merah putih terjadi pada tanggal 14 Februari 1946 di Manado yang disebabkan oleh kedatangan Sekutu yang diboncengi NICA. f. Peristiwa merah putih di biakPada tanggal 14 Maret 1948 terjadi perlawanan rakyat Biak terhadap pasukan NICA, yang menjadi sasarannya adalah kamp pertahanan NICA yang berada di daerah Sondo.g. Pertempuran puputan margaranaPada tanggal 2-3 Maret 1946 pasukan Belanda tiba di Bali dan membujuk I Gusti Ngurah Rai agar mau bekerja sama dengan pihak Belanda.Di samping tindakan-tindakan kekerasan di atas, wujud penentangan terhadap pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia juga Nampak dari adanya perundingan-perundi

Transcript of makalah PANCASILA

Page 1: makalah PANCASILA

PANCASILA

TUJUAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

Makalah ini disusun guna memenuhi

Tugas mata kuliah pancasila

Dosen Pembimbing : Drs. Baidi, M. Pd.

Disusun Oleh :

1. Khoirurizal Santri ( 113111199 )

2. Kholida Muhajiroh ( 113111200 )

3. Kusni Widyawati ( 113111201 )

4. Laili Rahmawati ( 113111202 )

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN BAHASA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

TAHUN 2012

Page 2: makalah PANCASILA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat

dan hidayahnya kepada kita sampai saat ini. Sehingga kami dapat menyelesaikan

penulisan makalah ini dengan baik sebagai pemenuhan tugas mata kuliah

Pancasila.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada teman-teman

semua mengenai upaya mencapai dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia

pada periode 1945- Sekarang. Sehingga kita dan mengisi kemerdekaan RI, tentu

saja dengan lingkup kita sebagai Mahasiswa.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan masalah ini, untuk

itu kami mengharap kritik dan saran dari teman-teman semoga dapat memperbaiki

dan menyempurnakan kualitas karya kami berikutnya.

Surakarta, April 2012

Page 3: makalah PANCASILA

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Suatu negara mempunyai sejarah masing-masing, tak terkecuali negara

Indonesia yang juga memiliki beragam suku bangsa, bahasa, dan agama.

Disini akan membahas perjuangan mempertahankan dan mengisi

kemerdekaan terutama pada periode 1945 - Sekarang. Yang dimana lahirlah

organisasi penolakan presiden Soeharto dengan gerakan reformasi turunnya

jabatan kepresidenan Soeharto dan pergantian kepemimpinan.

Negara Indonesia telah Merdeka pada tanggal 17 agustus 1945 . Tetapi

kenyataanya Negara Indonesia masih harus menghadapi berbagai permasalahan

yang menimpanya . Seperti berbagai pemberontakan yang terjadi di berbagai

wilayah di Indonesia

Konflik perpecahan pasca Orde Baru muncul, seperti konflik Ambon,

Timor konflik Madura-Dayak di Kalimantan, hingga gejolak di Papua pun

terpicu karena rasa tidak adil dalam pembagian keuntungan pengelolaan

sumber alamnya. Terdapat juga kelebihan dan kekurangan pada sistem

pemerintahan Orde Baru. Pas Orde Baru muncul pemerintahan-pemerintahan

baru yang berbeda penilaian hingga saat ini.

B. Tujuan

Agar Mahasiswa lebih Mengetahui bagaimana cara Indonesia mengisi dan

mempertahankan kemerdekaan, terutama pada periode 1945 – Sekarang.

Selain itu, juga mengetahui sejarah- sejarah kepemimpinan Indonesia.

C. Rumusan Masalah

Page 4: makalah PANCASILA

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pada Periode 1945 – 1949

1. Kekalahan jepang dan persiapan kemerdekaan

Pada tanggal 9 Agustus 1945 tentara sekutu mnejatuhkan bom

atom kedua di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki. Ini menyebabkan Jepang

menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Pada tanggal 15

Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat atau tanpa perjanjian kepada

Sekutu. Maka tanggal 15 Agustus 1945 dapat disebut sebagai hari

perdamaian dunia karena seluruh rangkaian Perang Dunia, baik di Eropa

maupun di Asia telah berakhir. Kedudukan jepang harus digantikan oleh

Sekutu. Berita penyerahan Jepang kepda sekutu memang dirahasiakan

agar tidakdiketahuai oleh para pemimpin bangsa Indonesia, dengan

maksud agar bangsa imdonesia tidak melakukan proklamasi

Kemerdekaan. Tetapi rahasia itu dapat diketahui oleh kelompok pemuda

dan beberapa orang pemimpin Indonesia melalui sebuah radio.

2. peristiwa- peristiwa penting menjelang kemerdekaan

a. Pembentukan BPUPKI

BPUPKI ( Badan penyelidik usaha- usaha persiapan

kemerdekaan Indonesia) dibentuk pada tanggal 1 maret 1945 dengan

tujuan untuk menyelidiki hal- hal penting menyangkut pembentukan

Negara Indonesia merdeka. BPUPKI dilaksanakan sebanyak 2 kali,

yakni tanggal 29 mei 1945 untuk merumuskan dasar Negara indonesia

dan 14 juli 1945 untuk merumuskan undang- undang dasar.

b. Pembentukan PPKI

PPKI (panitia persiapan kemerdekaan Indonesia ) di bentuk

pada tanggal 7 agustus 1945 dengan tujuan untuk mempesiapkan

kemerdekaaan Indonesia.

Page 5: makalah PANCASILA

c. Peristiwa Rengasdenglok

Disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat antara golongan

tua dan golongan muda berkaitan dengan waktu yang tepat untuk

mengumandangkan proklamasi kemerdekaan. Akibat munculnya

perbedaan pendapat tersebut , maka golongan muda melakukan

penculikan terhadap golongan tua, yaitu Ir. Soekarno dan Muhammad

Hatta dan di asingkan di Rengasdenglok.

d. Perumusan Konsep Proklamasi Kemerdekaan

Perumusan konsep proklamasi kemerdekaan di buat di

kediaman laksamana muda maeda. Konsep naskah proklamasi dibuat

bedasarkan sumbangan pemikiran ahmad subardjo (pernyataan

kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sensisri) dan

Muhammad hatta (mengenai pengalihan kekuasaanatau transfer of

sovereignty.

e. Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada tanggal

17 agustus 1945di jalan pegangsaan timur no. 56 jakarta, pukul 10.000

WIB. Adapun susunan acaranya: pidato pendahuluan (ir. Soekarno)

sekaligus pembacaan teks proklamasi, pengibaran bendera merah

putih, sambutan dari walikota.

3. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan diberbagai daerah

a. Pertempuran Surabaya

Pertempuran ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 yang

diawali dengan munculnya insiden bendera di hotel Yamato yang

melibatkan pemuda Surabaya dan sekutu.

b. Pertempuran palangan ambarawa

Pertempuran ini terjadi pada tanggal 20 November 1945 dan

berakhir pada tanggal 15 Desember 1945. Pertempuran ini terjadi

antara pasukan TKR bersama rakyat Indonesia dan pasukan sekutu-

iggris.

Page 6: makalah PANCASILA

c. Pertempuran medan area

Pertempuran ini terjadi pada tanggal 9 Oktober 1945, pasukan AFNEI

pimpinan Brigjen TED Kelly mendarat di Medan yang diboncengin

oleh NICA.

d. Bandung lautan api

Pertempuran ini terjadi pada tanggal 17Oktober 1945, pasukan Sekutu

dating di Bandung yang diboncengin oleh tentara NICA yang ingin

mengembalikan kekuasaannya di Indonesia.

e. Peristiwa merah putih di manado

Peristiwa merah putih terjadi pada tanggal 14 Februari 1946 di

Manado yang disebabkan oleh kedatangan Sekutu yang diboncengi

NICA.

f. Peristiwa merah putih di biak

Pada tanggal 14 Maret 1948 terjadi perlawanan rakyat Biak terhadap

pasukan NICA, yang menjadi sasarannya adalah kamp pertahanan

NICA yang berada di daerah Sondo.

g. Pertempuran puputan margarana

Pada tanggal 2-3 Maret 1946 pasukan Belanda tiba di Bali dan

membujuk I Gusti Ngurah Rai agar mau bekerja sama dengan pihak

Belanda.

Di samping tindakan-tindakan kekerasan di atas, wujud penentangan

terhadap pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia juga Nampak

dari adanya perundingan-perundingan yang menolak kemerdekaan

Indonesia seperti:

- Perundingan linggarjati

Perundingan Linggarjati dilakukan pada tangga 10 November 1946

di Linggarjati, pihak Indonesia diwakili oleh jenderal Soedirman

dan Jenderal Oerip Soemohardjo sedangkan sebagai penengah dari

Inggris adalah Lord Killearn. Yang isi dari perjanjianya adalah :

Page 7: makalah PANCASILA

1. Pemerintah belanda mengakui kekuasaan de facto Republik

Indonesia atas Jawa,Madura dan Sumatra.

2. Pemerintah Indonesia dan Belanda akan mendirikan Negara

Serikat pada tanggal 1 Januari 1949.

3. Negara Indonesia serikat Indonesia dihubungkan dengan

Belanda dalam suatu Uni Indonesia dan Belanda.

- Perundingan Roem royem

Pada tanggal 14 Mei 1949, Republik Indonesia dan Belanda

menyepakati Perjanjian Roem Royen.Isinya :

1. Pemerintah Indonesia akan mengeluarkan perintah

menghentikan perang gerilya.

2. Kerjasama dalam hal pengembalian perdamaian dan menjaga

keamanan serta ketertiban

3. Turut serta dalam KBM yang bertujuan untuk mempercepat

penyerahan kedaulatan yang lengkap dan tidak bersyarat

kepada Negara Repoblik Indonesia

- Perundingan Renville

Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Indonesia dan

Belanda yang ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948 di atas

geladak kapal perang Amerika Serikat sebagai tempat netral, USS

Renville, yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Perundingan dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 dan ditengahi

oleh Komisi Tiga Negara (KTN), Committee of Good Offices for

Indonesia, yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia, dan

Belgia.Delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Amir

Syarifuddin Harahap. Delegasi Kerajaan Belanda dipimpin oleh

Kolonel KNIL R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo. Delegasi Amerika

Serikat dipimpin oleh Frank Porter Graham.Isi perjanjian:

1. Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan

Sumatra sebagai bagian wilayah Republik Indonesia

Page 8: makalah PANCASILA

2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan

wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda

3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di

wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur Indonesia

di Yogyakarta

Pada tanggal 19 Januari ditandatangani persetujuan

Renville Wilayah Republik selama masa peralihan sampai

penyelesaian akhir dicapai,. Perdana menteri Belanda menjelaskan

mengapa persetujuan itu ditandatangani agar Belanda tidak

"menimbulkan rasa benci Amerika".Nasib dan kelanjutan

Perundingan Renville relatif sama dengan Perundingan

Linggarjati. Belanda kembali melanggar perjanjian dengan

- KMB (Konferensi meja bundar)

Konferensi ini di adakan di Den Haag Belanda pada tanggal

23 agustus 1949. Berikut ini keputusan KMB bagi rakyat

Indonesia:

a. Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS)sebagai

Negara merdeka dan berdaulat.

b. Akan dibentuk Uni-Indonesia Belanda berdasarkan kerja sama

sukarela dan sederajat.

c. Status Irian Barat akan diselesaikan dalam waktu satu tahun

sesudah pengakuan kedaulatan

d. RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak

konsesi dan izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.

e. RIS harus membayar semua utang Belanda yang ada sejak

tahun 1942.

Page 9: makalah PANCASILA

B. PADA PERIODE 1950 - 1959

Era di mana presiden Soekarno memerintah menggunakan

konstitusi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950.

Periode ini berlangsung mulai dari 17 Agustus 1950 sampai 6 Juli 1959.

1. Pemberontakan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Negara Islam Indonesia (disingkat NII; juga dikenal dengan nama

Darul Islam atau DI) adalah gerakan politik yang diproklamasikan pada 7

Agustus 1949 (12 Syawal 1368 Hijriyah) oleh Sekarmadji Maridjan

Kartosoewirjo di Desa Cisampah, Kecamatan Ciawiligar, Kawedanan

Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Gerakan ini bertujuan membela Republik Indonesia yang saat itu

baru saja diproklamasikan kemerdekaannya dan ada pada masa perang

dengan tentara Kerajaan Belanda sebagai negara teokrasi dengan agama

Islam sebagai dasar negara. tetapi, setelah makin kuat, Kartosuwiryo

memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) pada tanggal

17 Agustus 1949 dan tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII).

Dalam proklamasinya bahwa "Hukum yang berlaku dalam Negara Islam

Indonesia adalah Hukum Islam", lebih jelas lagi dalam undang-undangnya

dinyatakan bahwa "Negara berdasarkan Islam" dan "Hukum yang tertinggi

adalah Al Quran dan Hadits". Proklamasi Negara Islam Indonesia dengan

tegas menyatakan kewajiban negara untuk membuat undang-undang yang

berlandaskan syari'at Islam, dan penolakan yang keras terhadap ideologi

selain Alqur'an dan Hadits Shahih, yang mereka sebut dengan "hukum

kafir",gerakan ini juga menyebar di beberapa wilayah Indonesia.

Pemberontakan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

terjadi di empat daerah, yaitu :

a. DI/TII Jawa Barat

Pemberontakan ini dipimpin oleh Sekar Marijan

Kartosuwiryo,Pemerintah menumpas dengan operasi militer yang

Page 10: makalah PANCASILA

disebut Operasi Bharatayuda. Pada tanggal 4 juni 1962,

Kartosuwiryo berhasil ditanggap oleh pasukan Siliwangi di Gunung

Geber, Majalaya, Jawa Barat. Kartosuwiryo dijatuhi hukuman mati

16 Agustus 1962.

b. DI/TII Jawa Tengah

Pemberontakan ini dipimpin oleh Amir Fatah,bergerak di

daerah Tegal, Brebes dan Pekalongan,Untuk menghancurkan

gerakan ini, Januari 1950 dibentuk Komando Gerakan Banteng

Negara (GBN) dibawah Letkol Sarbini.

c. DI/TII Aceh

Gerakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Tengku Daud

Beureueh yang pada tanggal 20 September 1953 memproklamasikan

daerah Aceh sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia dibawah

pimpinan Kartosuwiryo. Pemberontakan DI/TII di Aceh diselesaikan

dengan kombonasi operasi militer dan musyawarah. Hasil nyata dari

musyawarah tersebut ialah pulihnya kembali keamanan di daerah

Aceh.

d. DI/TII Sulawesi Selatan

Pemberontakan ini dipimpin oleh Kahar,Kahar Muzakar

mengubah nama pasukannya menjadi Tentara Islam Indonesia dan

menyatakan sebagai bagian dari DI/TII Kartosuwiryo pada tanggal 7

Agustus 1953. Tanggal 3 Februari 1965, Kahar Muzakar tertembak

mati oleh pasukan TNI.

2. Pemilihan Umum Indonesia 1955

adalah pemilihan umum pertama di Indonesia dan diadakan

pada tahun 1955. Pemilu ini sering dikatakan sebagai pemilu

Indonesia yang paling demokratis.Pemilu tahun 1955 ini

dilaksanakan saat keamanan negara masih kurang kondusif;

beberapa daerah dirundung kekacauan oleh DI/TII (Darul

Islam/Tentara Islam Indonesia) khususnya pimpinan Kartosuwiryo.

Dalam keadaan seperti ini, anggota angkatan bersenjata dan polisi

Page 11: makalah PANCASILA

juga memilih. Mereka yang bertugas di daerah rawan digilir datang

ke tempat pemilihan. Pemilu akhirnya pun berlangsung aman.

Sesuai tujuannya, Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap,

yaitu:

Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Tahap

ini diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955, dan diikuti

oleh 29 partai politik dan individu,

Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih anggota Konstituante.

Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955.

Lima besar dalam Pemilu ini adalah Partai Nasional

Indonesia mendapatkan 57 kursi DPR dan 119 kursi Konstituante

(22,3 persen), Masyumi 57 kursi DPR dan 112 kursi Konstituante

(20,9 persen), Nahdlatul Ulama 45 kursi DPR dan 91 kursi

Konstituante (18,4 persen), Partai Komunis Indonesia 39 kursi DPR

dan 80 kursi Konstituante (16,4 persen), dan Partai Syarikat Islam

Indonesia (2,89 persen).Partai-partai lainnya, mendapat kursi di

bawah 10.Pada masa ini terjadi banyak pergantian kabinet

diakibatkan situasi politik yang tidak stabil. Tercatat ada 7 kabinet

pada masa ini.

1950-1951 - Kabinet Natsir

1951-1952 - Kabinet Sukiman-Suwirjo

1952-1953 - Kabinet Wilopo

1953-1955 - Kabinet Ali Sastroamidjojo I

1955-1956 - Kabinet Burhanuddin Harahap

1956-1957 - Kabinet Ali Sastroamidjojo II

1957-1959 - Kabinet Djuanda

Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 ialah dekrit yang mengakhiri

masa parlementer dan digunakan kembalinya UUD 1945. Masa

sesudah ini lazim disebut masa Demokrasi TerpimpinIsinya ialah:

Page 12: makalah PANCASILA

1. Kembali berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi

UUDS 1950

2. Pembubaran Konstituante

3. Pembentukan MPRS dan DPAS

C. PADA PERIODE 1960 - 1966

1. Gerakan 30 September

Gerakan 30 September atau yang sering disingkat G 30 S

PKI, G-30S/PKI, Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh),

Gestok (Gerakan Satu Oktober) adalah sebuah peristiwa yang terjadi

selewat malam tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965

di mana enam perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa

orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan kudeta yang

kemudian dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia.PKI

merupakan partai komunis yang terbesar di seluruh dunia, di luar

Tiongkok dan Uni Soviet.

Kepemimpinan PKI makin lama makin berusaha

memprovokasi bentrokan-bentrokan antara aktivis massanya dan

polisi dan militer. Pemimpin PKI DN Aidit mengilhami slogan

"Untuk Ketentraman Umum Bantu Polisi". Di bulan Agustus 1964,

Aidit menganjurkan semua anggota PKI membersihkan diri dari

"sikap-sikap sektarian" kepada angkatan bersenjata. Di akhir 1964

dan permulaan 1965 ribuan petani bergerak merampas tanah yang

bukan hak mereka atas hasutan PKI. Bentrokan-bentrokan besar

terjadi antara mereka dan polisi dan para pemilik tanah.

Bentrokan-bentrokan tersebut dipicu oleh propaganda PKI

yang menyatakan bahwa petani berhak atas setiap tanah, tidak peduli

tanah siapa pun (milik negara=milik bersama)..Pada permulaan

1965, para buruh mulai menyita perusahaan-perusahaan karet dan

minyak milik Amerika Serikat. Kepemimpinan PKI menjawab ini

dengan memasuki pemerintahan dengan resmi. Menteri-menteri PKI

juga duduk di sebelah para petinggi militer di dalam kabinet Sukarno

Page 13: makalah PANCASILA

ini.Rezim Sukarno mengambil langkah terhadap para pekerja dengan

melarang aksi-aksi mogok di industri.Kepemimpinan PKI tetap

berusaha menekan aspirasi revolusioner kaum buruh di Indonesia.

Sejak tahun 1964 sampai menjelang meletusnya G30S telah beredar

isu sakit parahnya Bung Karno. Hal ini meningkatkan kasak-kusuk

dan isu perebutan kekuasaan apabila Bung Karno meninggal dunia.

Namun menurut Subandrio, Aidit tahu persis bahwa Bung Karno

hanya sakit ringan saja, jadi hal ini bukan merupakan alasan PKI

melakukan tindakan tersebut.Tahunya Aidit akan jenis sakitnya

Sukarno membuktikan bahwa hal tersebut sengaja dihembuskan PKI

untuk memicu ketidakpastian di masyarakat.

Faktor G30S PKI:

Faktor Malaysia

Negara Federasi Malaysia yang baru terbentuk pada tanggal

16 September 1963 adalah salah satu faktor penting dalam insiden

ini.Konfrontasi Indonesia-Malaysia merupakan salah satu penyebab

kedekatan Presiden Soekarno dengan PKI, menjelaskan motivasi

para tentara yang menggabungkan diri dalam gerakan G30S/Gestok

(Gerakan Satu Oktober), dan juga pada akhirnya menyebabkan PKI

melakukan penculikan petinggi Angkatan Darat.Soekarno yang

murka karena hal itu mengutuk tindakan Tunku yang menginjak-

injak lambang negara Indonesia[2] dan ingin melakukan balas

dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan sebutan

"Ganyang Malaysia" kepada negara Federasi Malaysia yang telah

sangat menghina Indonesia dan presiden Indonesia.

Perintah Soekarno kepada Angkatan Darat untuk

meng"ganyang Malaysia" ditanggapi dengan dingin oleh para

jenderal pada saat itu. Di satu pihak Letjen Ahmad Yani tidak ingin

melawan Malaysia yang dibantu oleh Inggris dengan anggapan

bahwa tentara Indonesia pada saat itu tidak memadai untuk

peperangan dengan skala tersebut, sedangkan di pihak lain Kepala

Page 14: makalah PANCASILA

Staf TNI Angkatan Darat A.H. Nasution setuju dengan usulan

Soekarno karena ia mengkhawatirkan isu Malaysia ini akan

ditunggangi oleh PKI untuk memperkuat posisinya di percaturan

politik di Indonesia.Pada saat PKI memperoleh angin segar, justru

para penentangnyalah yang menghadapi keadaan yang buruk;

mereka melihat posisi PKI yang semakin menguat sebagai suatu

ancaman, ditambah hubungan internasional PKI dengan Partai

Komunis sedunia, khususnya dengan adanya poros Jakarta-Beijing-

Moskow-Pyongyang-Phnom Penh

Faktor ekonomi

Ekonomi masyarakat Indonesia pada waktu itu yang sangat

rendah mengakibatkan dukungan rakyat kepada Soekarno (dan PKI)

meluntur. Mereka tidak sepenuhnya menyetujui kebijakan "ganyang

Malaysia" yang dianggap akan semakin memperparah keadaan

Indonesia.Inflasi yang mencapai 650% membuat harga makanan

melambung tinggi, rakyat kelaparan dan terpaksa harus antri beras,

minyak, gula, dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya.

Beberapa faktor yang berperan kenaikan harga ini adalah keputusan

Suharto-Nasution untuk menaikkan gaji para tentara 500% dan

penganiayaan terhadap kaum pedagang Tionghoa yang

menyebabkan mereka kabur. Sebagai akibat dari inflasi tersebut,

banyak rakyat Indonesia yang sehari-hari hanya makan bonggol

pisang, umbi-umbian, gaplek, serta bahan makanan yang tidak layak

dikonsumsi lainnya; pun mereka menggunakan kain dari karung

sebagai pakaian mereka.

Gerakan 30 September memakan korban yaitu dari kalangan

Petinggi Militer,antara lain :

Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan

Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi)

Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD

bidang Administrasi)

Page 15: makalah PANCASILA

Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III

Menteri/Panglima AD bidang Perencanaan dan Pembinaan)

Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima

AD bidang Intelijen)

Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV

Menteri/Panglima AD bidang Logistik)

Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur

Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat)

Sedangkan Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi

sasaran utama, selamat dari upaya pembunuhan tersebut.

Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan

beliau, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean tewas dalam usaha

pembunuhan tersebut.

Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil

Perdana Menteri II dr.J. Leimena)

Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Korem

072/Pamungkas, Yogyakarta)

Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem

072/Pamungkas, Yogyakarta)

Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di

Pondok Gede, Jakarta yang dikenal sebagai Lubang Buaya. Mayat

mereka ditemukan pada 3 Oktober.Pasca pembunuhan beberapa

perwira TNI AD, PKI mampu menguasai dua sarana komunikasi

vital, yaitu studio RRI di Jalan Merdeka Barat dan Kantor

Telekomunikasi yang terletak di Jalan Merdeka Selatan. Melalui

RRI, PKI menyiarkan pengumuman tentang Gerakan 30 September

yang ditujukan kepada para perwira tinggi anggota “Dewan

Jenderal” yang akan mengadakan kudeta terhadap pemerintah.

Diumumkan pula terbentuknya “Dewan Revolusi” yang diketuai

oleh Letkol Untung SutopoDi Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta, PKI

melakukan pembunuhan terhadap Kolonel Katamso (Komandan

Page 16: makalah PANCASILA

Korem 072/Yogyakarta) dan Letnan Kolonel Sugiyono (Kepala Staf

Korem 072/Yogyakarta).

Mereka diculik PKI pada sore hari 1 Oktober 1965. Kedua

perwira ini dibunuh karena secara tegas menolak berhubungan

dengan Dewan Revolusi. Pada tanggal 1 Oktober 1965 Sukarno dan

sekretaris jendral PKI Aidit menanggapi pembentukan Dewan

Revolusioner oleh para "pemberontak" dengan berpindah ke

Pangkalan Angkatan Udara Halim di Jakarta untuk mencari

perlindungan.Pada tanggal 6 Oktober Sukarno mengimbau rakyat

untuk menciptakan "persatuan nasional", yaitu persatuan antara

angkatan bersenjata dan para korbannya, dan penghentian

kekerasan.Pada tanggal 16 Oktober 1965, Sukarno melantik Mayjen

Suharto menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat di Istana Negara.

Berikut kutipan amanat presiden Sukarno kepada Suharto pada saat

Suharto disumpah:

Supersemar

Lima bulan setelah itu, pada tanggal 11 Maret 1966, Sukarno

memberi Suharto kekuasaan tak terbatas melalui Surat Perintah

Sebelas Maret. Ia memerintah Suharto untuk mengambil "langkah-

langkah yang sesuai" untuk mengembalikan ketenangan dan untuk

melindungi keamanan pribadi dan wibawanya. Kekuatan tak terbatas

ini pertama kali digunakan oleh Suharto untuk melarang PKI.

Surat ini berisi perintah yang menginstruksikan Soeharto,

selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban

(Pangkopkamtib) untuk mengambil segala tindakan yang dianggap

perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat

itu.Presiden Soekarno mengadakan sidang pelantikan Kabinet

Dwikora yang disempurnakan yang dikenal dengan nama "kabinet

100 menteri".

Pada saat sidang dimulai, Brigadir Jendral Sabur sebagai

panglima pasukan pengawal presiden' Tjakrabirawa melaporkan

Page 17: makalah PANCASILA

bahwa banyak "pasukan liar" atau "pasukan tak dikenal" yang

belakangan diketahui adalah Pasukan Kostrad dibawah pimpinan

Mayor Jendral Kemal Idris yang bertugas menahan orang-orang

yang berada di Kabinet yang diduga terlibat G-30-S di antaranya

adalah Wakil Perdana Menteri I Soebandrio.Berdasarkan laporan

tersebut, Presiden bersama Wakil perdana Menteri I Soebandrio dan

Wakil Perdana Menteri III Chaerul Saleh berangkat ke Bogor dengan

helikopter yang sudah disiapkan. Sementara Sidang akhirnya ditutup

oleh Wakil Perdana Menteri II Dr.J. Leimena yang kemudian

menyusul ke Bogor.Situasi ini dilaporkan kepada Mayor Jendral

Soeharto (yang kemudian menjadi Presiden menggantikan Soekarno)

yang pada saat itu selaku Panglima Angkatan Darat menggantikan

Letnan Jendral Ahmad Yani yang gugur akibat peristiwa

G-30-S/PKI itu.

Mayor Jendral (Mayjend) Soeharto saat itu tidak menghadiri

sidang kabinet karena sakit. (Sebagian kalangan menilai

ketidakhadiran Soeharto dalam sidang kabinet dianggap sebagai

sekenario Soeharto untuk menunggu situasi. Sebab dianggap sebagai

sebuah kejanggalan).Mayor Jendral Soeharto mengutus tiga orang

perwira tinggi (AD) ke Bogor untuk menemui Presiden Soekarno di

Istana Bogor yakni Brigadir Jendral M. Jusuf, Brigadir Jendral

Amirmachmud dan Brigadir Jendral Basuki Rahmat. Setibanya di

Istana Bogor, pada malam hari, terjadi pembicaraan antara tiga

perwira tinggi AD dengan Presiden Soekarno mengenai situasi yang

terjadi dan ketiga perwira tersebut menyatakan bahwa Mayjend

Soeharto mampu mengendalikan situasi dan memulihkan keamanan

bila diberikan surat tugas atau surat kuasa yang memberikan

kewenangan kepadanya untuk mengambil tindakan.

Menurut Jendral (purn) M Jusuf, pembicaraan dengan

Presiden Soekarno hingga pukul 20.30 malam.Presiden Soekarno

setuju untuk itu dan dibuatlah surat perintah yang dikenal sebagai

Page 18: makalah PANCASILA

Surat Perintah Sebelas Maret yang populer dikenal sebagai

Supersemar yang ditujukan kepada Mayjend Soeharto selaku

panglima Angkatan Darat untuk mengambil tindakan yang perlu

untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.

D. Periode 1966-1998

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan :

Dari pembahasan di depan, kita dapat menyimpulkan bahwa : pada periode

1945 – 1949

Cara Indonesia dalam mengisi dan mempertahankan

kemerdekaan adalah dengan berbagai perjajnjian.

Pada Periode 1950 – 1959

Page 19: makalah PANCASILA

Cara Indonesia dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan

adalah dengan me;awan pemberontakan di berbagai daerah,

mengadakan pemilu presiden.

Periode 1960 – 1966

Cara Indonesia dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan

adalah dengan menumpang G30 S PKI dan dikeluarkannya Supersemar.

DAFTAR PUSTAKA

- http/www. Geogle.com/Sejarah Nasional Indonesia.

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Pada masa Orde Baru (1967-1998), Pemerintah menyatakan kembali

menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara mumi dan konsekuen. Namun

Page 20: makalah PANCASILA

dalam pelaksanaannya terjadi juga penyelewengan UUD 1945 yang

mengakibatkan terlalu besarnya kekuasaan pada Presiden.

Dari penjelasan diatas menyimpulkan Perilaku konstitusional

menunjuk pada perilaku para pejabat pemerintah dan penyelenggara negara

untuk bersikap dan bertindak tesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada

dalam konstitusi.

Salah satu tuntutan reformasi adalah dilakukannya perubahan

(amandemen) terhadap UUD 1945. Tuntutan / tujuan reformasi UUD 1945

waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara,

kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekliasaan, eksistensi negara demolcrasi

dan negara hukum. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya

tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.