Makalah Pancasila

28
Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Disusun oleh: Disusun oleh: Nama Nama : Misbakhudin : Misbakhudin NIM NIM : 5302412065 : 5302412065 Prodi Prodi : PTIK 2012 : PTIK 2012 Rombel Rombel : : PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Transcript of Makalah Pancasila

Page 1: Makalah Pancasila

Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila

dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegaradalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Disusun oleh:Disusun oleh:

NamaNama : Misbakhudin: Misbakhudin

NIMNIM : 5302412065: 5302412065

ProdiProdi : PTIK 2012: PTIK 2012

RombelRombel : :

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTERPENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIKFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Page 2: Makalah Pancasila

20122012

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sekarang ini, tak bisa dipungkiri lagi kita hidup di zaman yang serba

cepat, instan, global yang biasa kita sebut era globalisasi, yang dimana

waktu, ruang, dan jarak bukan lagi menjadi pembatas. Globalisasi dapat

berpengaruh terhadap perubahan nilai-nilai budaya suatu bangsa. Yang mau

tidak mau, suka tidak suka telah datang dan menggeser nilai-nilai yang telah

ada. Nilai-nilai tersebut, ada yang bersifat positif ada pula yang bersifat

negatif. Semua ini merupakan ancaman, tantangan, dan sekaligus sebagai

peluang bagi bangsa ini untuk berkreasi dan berinovasi di segala aspek

kehidupan, khususnya pada generasi muda Indonesia.

Seiring dengan derasnya arus globalisasi saat ini yang mana setiap

individu sering melupakan bahkan mempertanyakan nilai-nilai yang ada

dalam pancasila maka dirasakan makin kuat pula desakan untuk terus

menerus mengkaji nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yang

merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di negara

Republik Indonesia ini.

Berbicara tentang nilai, nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila

memiliki arti yang mendalam baik itu secara historis maupun

pengimplementasiannya dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai

pancasila ini bagi bangsa Indonesia meupakan landasan atau dasar, cita-cita

dalam melakukan sesuatu juga sebagai motivasi dalam perbuatannya, baik

dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat maupun dalam kehidupan

kenegaraan.

Bila kita lihat babak pergantian pemerintahan di Indonesia, tanpa

disadari, pancasila sedikit mengalami perubahan dalam hal penghayatannya.

Page 3: Makalah Pancasila

Setidaknya penghayatan yang berbeda ini telah berdampak bagi reformasi

hukum di indonesia. Pancasila telah menjiwai anak-anaknya untuk terus

mempertahankan cita-cita yang ada hingga masa reformsi kini. Akan tetapi

lambat tahun, nilai-nilai pancasila yang tertanam di hati masyarakat sedikit

demi sedikit memulai memudar akibat pengaruh dari globalisasi dan lain-

lain.

Dalam kehidupan bermasyarakat saat ini, nilai-nilai kepancasilaan

yang kita pertahankan tersebut yang ada, seakan dikesampingkan dan itu

menjadi sebuah permasalahan baru dewasa ini. Pertanyaan yang paling

dikedepankan adalah bagaimana bentuk nyata penerapan yang cocok

terhadap nilai-nilai pancasila tersebut di dalam kehidupan bermasyarakat

saat ini, berbangsa dan bernegara seiring dengan derasnya arus globalisasi

dan juga bagaimana penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan

masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat diketahui rumusan masalah sebagai berikut:

1) Apa makna yang terkandung dalam nilai-nilai pancasila?

2) Bagaimana mengimplementasikan Nilai – Nilai Pancasila dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara?

3) Bagaimana aktualisasi pancasila?

4) Apa pedoman penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-

hari, berbangsa dan bernegara?

1.3. Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah :

1) Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

2) Untuk mengetahui makna nilai-nilai yang terkandung dalam

pancasila.

3) Untuk mengetahui apa pentingnya nilai-nilai pancasila dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Page 4: Makalah Pancasila

4) Untuk mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan

pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

b. Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini antara lain adalah :

1) Sebagai sumber bacaan dan tambahan bagi semua pihak yang ingin

mengetahui nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari,

berbansa dan bernegara serta bagaimana implementasinya.

2) Sebagai bahan perbandingan dengan makalah lain yang

mengangkat masalah yang sama.

Page 5: Makalah Pancasila

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Nilai-nilai Pancasila

Bagi bangsa Indonesia, Pancasila telah diterima sebagai kesepakatan

bangsa bersama tiga pilar yang lain yaitu UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika

dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Pancasila secara de yure telah

disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai dasar negara,

ideologi dan falsafah bangsa.    Rumusan Pancasila sebagaimana tertuang

dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV terdiri dari lima sila, azas atau

prinsip yaitu : 1) Ketuhanan Yang Maha Esa; 2) Kemanusiaan yang adil dan

beradab; 3) Persatuan Indonesia; 4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan; 5) Keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan Pancasila secara material memuat nilai-nilai dasar

manusiawi, sedangkan sebagai dasar negara, Pancasila memiliki ciri khas

yang hanya diperuntukkan bagi bangsa Indonesia.   Atas dasar itu,

keberadaan Pancasila yang pada hakekatnya adalah nilai (value) yang

berharga, yang memuat nilai-nilai dasar manusiawi dan nilai-nilai kodrati

yang melekat pada setiap individu manusia diterima oleh bangsa Indonesia

(Paulus Wahana, 2001: 73). 

Mencermati nilai-nilai dasar yang melekat dalam kehidupan

manusia, Notonagoro yang membahas Pancasila secara ilmiah populer,

menjelaskan bahwa sesuai sifatnya manusia memiliki sifat individual dan

sekaligus sebagai makhluk sosial.   Dengan memaknai nilai-nilai dasar

manusiawi tersebut, wajar bahwa nilai-nilai Pancasila dapat diterima oleh

seluruh bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memiliki landasan hubungan

Page 6: Makalah Pancasila

antara manusia dengan Tuhan Penciptanya, dengan sesamanya dan dengan

lingkungan alamnya (Notonagoro, 1987: 12-23).

Sebagai nilai-nilai dasar manusiawi, Pancasila dalam

implementasinya dapat dijabarkan kedalam nilai-nilai yang lebih khusus,

lebih terperinci dan lebih operasional, sehingga dapat ditemukan dan

dikembangkan dalam berbagai aspek kehidupan.   Sehubungan dengan hal

itu, perlu dipahami bahwa nilai-nilai Pancasila sebenarnya memiliki sifat

sebagai realitas yang abstrak, umum, universal, tetap tidak berubah,

normatif dan berguna sebagai pendorong tindakan manusia (Paulus Wahana,

Loc. Cit : 29-33).  

Kelima sila, azas atau prinsip Pancasila dapat dikristalisasikan

kedalam lima dasar yaitu nilai keTuhanan, kemanusiaan, persatuan, 

kerakyatan  dan  keadilan.    Pancasila merupakan jalinan nilai-nilai dasar

dan merupakan kristalisasi dari nilai-nilai budaya, nilai-nilai asli yang

hidup, yang berasal dan berakar dari bangsa Indonesia. 

Sebagai ideologi nasional, nilai-nilai dasar Pancasila menjadi cita-

cita masyarakat Indonesia, sekaligus menunjukkan karakter dan jati diri

bangsa.   Selama ini jati diri bangsa Indonesia diterima sebagai  bangsa yang

religius, bersatu, demokratis, adil, beradab dan manusiawi.    Adapun wujud

dari jati diri bangsa ditunjukkan dengan kesepakatan untuk menggunakan

prinsip kemanusiaan, keadilan, kerakyatan dan prinsip Ketuhanan dalam

menyelesaikan masalah kebangsaan (Tilaar, 2007: 32).  

2.2. Makna nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila

Ketuhanan (Religiusitas)

Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu

dengan sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung

dan mulia. Memahami Ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah

mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun masyarakat

Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridlo

Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang

etis keagamaan, negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah

Page 7: Makalah Pancasila

negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk

agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Dari

dasar ini pula, bahwa suatu keharusan bagi masyarakat warga Indonesia

menjadi masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang

beragama, apapun agama dan keyakinan mereka

Kemanusiaan (Moralitas)

Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran

tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia

mempunyai potensi untuk menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang

beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu lebih mudah menerima

kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola

kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum universal.

Kesadaran inilah yang menjadi semangat membangun kehidupan

masyarakat dan alam semesta untuk mencapai kebahagiaan dengan usaha

gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang

harmoni penuh toleransi dan damai.

Persatuan (Kebangsaan) Indonesia

Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran

Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa.

Bangsa Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang kepada segenap

suku bangsa dari Sabang sampai Marauke. Persatuan Indonesia, bukan

sebuah sikap maupun pandangan dogmatik dan sempit, namun harus

menjadi upaya untuk melihat diri sendiri secara lebih objektif dari dunia

luar. Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dalam proses sejarah

perjuangan panjang dan terdiri dari bermacam-macam kelompok suku

bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk dipertentangkan tetapi justru

dijadikan persatuan Indonesia.

Permusyawaratan dan Perwakilan

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan

dengan orang lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan

saling menghargai satu sama lain atas dasar tujuan dan kepentingan

bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita utama untuk

Page 8: Makalah Pancasila

membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam

dunia modern, yakni kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah

menguasai diri, walau berada dalam kancah pergolakan hebat untuk

menciptakan perubahan dan pembaharuan. Hikmah kebijaksanaan adalah

kondisi sosial yang menampilkan rakyat berpikir dalam tahap yang lebih

tinggi sebagai bangsa, dan membebaskan diri dari belenggu pemikiran

berazaskan kelompok dan aliran tertentu yang sempit.

Keadilan Sosial

Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak

berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal.

Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-

cita bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna mewujudkan keadaan

masyarakat yang bersatu secara organik, dimana setiap anggotanya

mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuhdan berkembang serta

belajar hidup pada kemampuan aslinya. Segala usaha diarahkan kepada

potensi rakyat, memupuk perwatakan dan peningkatan kualitas rakyat,

sehingga kesejahteraan tercapai secara merata.

2.3. Lunturnya nilai-nilai ideologi pancasila

Dewasa ini, akibat kemajuan ilmu dan teknologi, khususnya

teknologi komunikasi, terjadilah perubahan pola hidup masyarakat yang

begitu cepat. Tidak satupun bangsa dan negara mampu mengisolir diri dan

menutup rapat dari pengaruh budaya asing. Demikian juga terhadap masalah

ideologi.Dalam kaitan ini, M.Habib Mustopo (1992: 11 -12) menyatakan,

bahwa pergeseran dan perubahan nilai-nilai akan menimbulkan

kebimbangan, terutama didukung oleh kenyataan masuknya arus budaya

asing dengan berbagai aspeknya. Kemajuan di bidang ilmu dan teknologi

komunikasi & transportasi ikut mendorong hubungan antar bangsa semakin

erat dan luas. Kondisi ini di satu pihak akan menyadarkan bahwa kehidupan

yang mengikat kepentingan nasional tidak luput dari pengaruhnya dan dapat

menyinggung kepentingan bangsa lain. Ada semacam kearifan yang harus

dipahami, bahwa dalam kehidupan dewasa ini,  teknologi sebagai bagian

Page 9: Makalah Pancasila

budaya manusia telah jauh mempengaruhi tata kehidupan manusia secara

menyeluruh. Dalam keadaan semacam ini, tidak mustahil tumbuh suatu

pandangan kosmopolitan yang tidak selalu sejalan dengan tumbuhnya

faham kebangsaan.Beberapa informasi dalam berbagai ragam bentuk dan

isinya tidak dapat selalu diawasi atau dicegah begitu saja.Mengingkari dan

tidak mau tahu “tawaran” atau pengaruh nilai-nilai asing merupakan

kesesatan berpikir, yang seolah-olah menganggap bahwa ada eksistens yang

bisa berdiri sendiri. Kesalahan berpiklir demikian oleh Whitehead disebut

sebagai the fallacy of misplace concretness (Damardjati Supadjar, 1990:

68). Jika pengaruh itu tidak sesuai dengan nilai-nilai yang hidup dalam

masyarakat, atau tidak mendukung bagi terciptanya kondisi yang sesuai

dengan Pancasila, maka perlu dikembangkan sikap yang kritis terutama

terhadap gagasan-gagasan, ide-ide yang datang dari luar.

2.4. Sebab-sebab lunturnya nilai-nilai pancasila

Jika dibandingkan pemahaman masyarakat tentang Pancasila

dengan lima belas tahun yang lalu, sudah sangat berbeda, saat ini sebagian

masyarakat cenderung menganggap Pancasila hanya sebagai suatu simbol

negara dan mulai melupakan nilai-nilai filosofis yang terkandung di

dalamnya. Padahal Pancasila yang menjadi dasar negara dan sumber dari

segala hukum dan perundang-undangan adalah nafas bagi eksistensi bangsa

Indonesia. Sementara itu, lunturnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, akibat tidak satunya kata dan

perbuatan para pemimpin bangsa, Pancasila hanya dijadikan slogan di bibir

para pemimpin, tetapi berbagai tindak dan perilakunya justru jauh dari nilai-

nilai luhur Pancasila. Contoh yang tidak baik dari para pemimpin bangsa

dalam pengamalan Pancasila telah menjalar pada lunturnya nilai-nilai

Pancasila di masyarakat.

Kurangnya komitmen dan tanggung jawab para pemimpin bangsa

melaksanakan nilai-nilai Pancasila tersebut, telah mendorong munculnya

kekuatan baru yang tidak melihat Pancasila sebagai falsafah dan pegangan

hidup bangsa Indonesia. Akibatnya, terjadilah kekacauan dalam tatanan

Page 10: Makalah Pancasila

kehidupan berbangsa, di mana kelompok tertentu menganggap nilai-nilainya

yang paling bagus. Lunturnya nilai-nilai Pancasila pada sebagian

masyarakat dapat berarti awal sebuah malapetaka bagi bangsa dan negara

kita. Fenomena itu sudah bisa kita saksikan dengan mulai terjadinya

kemerosotan moral, mental dan etika dalam bermasyarakat dan berbangsa

terutama pada generasi muda. Timbulnya persepsi yang dangkal, wawasan

yang sempit, perbedaan pendapat yang berujung bermusuhan dan bukan

mencari solusi untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, anti

terhadap kritik serta sulit menerima perubahan yang pada akhirnya

cenderung mengundang tindak anarkhis.

2.5. Aktualisasi Pancasila

Perwujudan Pancasila yang mudah ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari adalah bentuk rumusan Pancasila.   Secara otentik rumusan

Pancasila terdapat di dalam Pembukaan UUD 1945, yang telah disahkan

oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.   Selain diwujudkan dalam bentuk

rumusan, Pancasila juga diwujudkan dalam bentuk sikap dan perilaku

sehari-hari baik dalam kaitan dengan kegiatan sosial,  budaya, ekonomi,

kesehatan, pendidikan, dan tersedianya peranti lunak berupa pedoman untuk

mengatur, mengarahkan, proses dan cara pelaksanaan organisasi

(Moedjanto, 1989: 82-86).

Sebagai sistem nilai, Pancasila merupakan cita-cita luhur yang

digali, ditemukan dan dirumuskan oleh para pendiri bangsa, yang menjadi

motivasi bagi sikap, pemikiran, perkataan dan perilaku bangsa dalam

mencapai tujuan hidupnya dan mendukung terwujudnya nilai-nilai

Pancasila.  Secara formal nilai-nilai Pancasila harus diterima, didukung dan

dihargai oleh bangsa Indonesia, karena merupakan cita-cita hukum dan cita-

cita moral seluruh bangsa Indonesia (Paulus Wahana, Op.cit., 75-76). 

Disadari bahwa rumusan Pancasila terlihat abstrak dan umum,

sehingga perlu penjabaran lebih lanjut, yang dilengkapi dengan pedoman

bagi terwujudnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara.    Adapun tata urutan peraturan perundangan di Indonesia diawali

Page 11: Makalah Pancasila

dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, yang

merupakan cita-cita hukum, dijabarkan kedalam pasal-pasal UUD 1945

sebagai norma hukum tertinggi, yang menjadi sumber hukum bagi peratutan

perundangan yang lebih rendah.  Proses selanjutnya diharapkan norma-

norma hukum dapat mewujudkan nilai-nilai Pancasila secara operasional

dan nyata dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bangsa dan keamanan

negara.

2.6. Implementasi Pancasila

Berdasarkan pengalaman sejarah dapat diketahui bahwa upaya

implementasi Pancasila telah dilakukan sejak masa Pemerintahan Presiden

Soekarno, yang dibagi menjadi tiga yaitu (a) tahap perjuangan 1945-1949,

(b) pemerintahan RIS, dan (c) tahap setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

Secara de yureupaya untuk mengimplementasikan Pancasila tersurat dalam

UU No. 4 Tahun 1959 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di

Sekolah, pasal 3 dan pasal 4 yang dengan tegas menyatakan bidang

pendidikan dan pengajaran adalah untuk mewujudkan Pancasila dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Namun secara de

facto indoktrinasi Pancasila secara  terencana dan sistematis belum dapat

direalisasikan karena hambatan politik, ekonomi dan keamanan

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, implementasi Pancasila

gencar dilaksanakan dengan Penataran P4 dengan tujuan agar setiap warga

negara dapat memahami hak dan kewajibannya sehingga mampu bersikap

dan berperilaku dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.   

Secara institusional kebijakan tersebut juga ditempuh melalui jalur

pendidikan, baik tingkat dasar, menengah hingga Perguruan Tinggi, dengan

kurikulum yang berisi materi untuk meningkatkan kemampuan peserta didik

dalam hidup bernegara berdasarkan Pancasila.    Selanjutnya paradigma

yang diangkat adalah menciptakan stabilitas politik yang dinamis, namun

paradigma dan kebijakan yang digulirkan ternyata tidak sesuai dengan jiwa

Pancasila. Bahkan Pancasila ditafsirkan dalam hubungan dengan

kepentingan kekuasaan pemerintah yang sentralistik dan otoritarian.   

Page 12: Makalah Pancasila

Akhirnya periode ini tidak mencapai hasil yang optimal karena metode dan

materi tidak tepat, dan pendidik serta penatar kurang profesional.

Pada pasca reformasi, pemahaman dan pengamalan Pancasila

mengalami berbagai hambatan yang berat dan sulit diprediksi, yang

bermuara  pada  ancaman  disintegrasi  bangsa  serta penurunan kualitas

kehidupan dan martabat bangsa.  Perkembangan yang sangat

memprihatinkan itu terutama disebabkan oleh dinamika politik yang

menyalahgunakan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa

dengan mengingkari nilai-nilai luhur untuk tujuan kekuasaan.  

Perilaku politik para pemegang kekuasaan yang mengingkari

Pancasila tersebut akhirnya berpengaruh pada rentannya elemen bangsa

dibawahnya untuk melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen

(Kristiadi, 2011: 529).    Akibatnya  Pancasila mulai ditinggalkan, tidak lagi

difungsikan sebagai wacana, baik dalam forum diskusi, sarasehan, seminar

maupun dalam program-program pemerintah.   

Bahkan di lingkungan perguruan tinggi tidak lagi diajarkan materi

Pancasila.   Selanjutnya tantangan lain yang dihadapi adalah munculnya ego

kedaerahan dan primordialisme sempit.   Fenomena ini mengindikasikan

bahwa Pancasila seolah-olah tidak lagi memiliki kekuatan untuk dijadikan

paradigma dan batas pembenaran dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara.   Dalam perkembangannya, gerakan reformasi yang sebenarnya

amat diperlukan, tampak tergulung oleh derasnya arus eforia kebebasan.

Sehingga sebagian masyarakat seperti lepas kendali dan tergelincir

ke dalam perilaku yang anarkis,  timbul berbagai konflik sosial yang tidak

kunjung teratasi, dan bahkan di berbagai daerah timbul gerakan yang

mengancam persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan NKRI.   Bangsa

Indonesia sampai saat ini terus dilanda krisis multidimensional di segenap

aspek kehidupan, sehingga terjadi krisis moral yang mengarah pada

demoralisasi.

Mencermati pengalaman sejarah perjuangan bangsa tersebut dan

dalam kaitan dengan perspektif ilmu, khususnya teori  fungsionalisme

struktural, maka Indonesia sebagai suatu negara yang majemuk sangat

Page 13: Makalah Pancasila

membutuhkan nilai bersama yang dapat dijadikan sebagai nilai pengikat

integrasi (integrative value), titik temu (common denominator), jati diri

bangsa (national identity) dan sekaligus nilai yang baik dan mampu

diwujudkan (ideal value).  

Nilai bersama ini diharapkan dapat diterima, dimengerti, dan

dihayati.   Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, nilai-nilai

tersebut dapat diimplementasikan oleh setiap individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat sehingga dapat berperan untuk membangun stabilitas dan

komunitas politik, sehingga perlu diinternalisasikan agar dapat dihayati

melalui pendidikan  kewarganegaraan  (civic  education).     Implementasi

Pancasila melalui pendidikan kewarganegaraan diperlukan bagi

pembangunan manusia seutuhnya kedepan karena Pancasila mengandung

nilai-nilai penting tentang dasar negara, ideologi dan falsafah hidup bangsa.

2.7. Pedoman pengimplementasian nilai-nilai Pancasila

Sesuai dengan penggagas awal, Ir. Soekarno, nilai-nilai Pancasila

digali dari bumi Indonesia sendiri dan dikristalisasikan dari nilai-nilai yang

berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk. Nilai-

nilai tersebut dapat diamati diberbagai kelompok masyarakat yang tersebar

dari Sabang sampai Merauke. Diakui bahwa dalam mempraktikkan nilai-

nilai tersebut terdapat perbedaan pada berbagai kelompok masyarakat

yang berbeda sekedar nilai praktiknya, namun nilai dasarnya tetap sama.

Dengan demikian maka Pancasila memang merupakan living reality dalam

kehidupan masyarakat Indonesia.

Sementara pada jaman sekarang ini, beberapa konflik yang muncul

akibat kesenjangan ekonomi, ketidakadilan, kesalahpahaman, rasa

primordialisme (perasaan mengutamakan hal-hal yang dibawa sejak lahir,

melingkupi blood, mind dan place) dan ethnosentrisme (sikap atau cara

pandang terhadap etnis dan budaya lain dari sudut pandang etnis dan budaya

kita) yang berlebihan, untuk itu diperlukan beberapa pedoman yang

hendaknya dijadikan patokan bagi warga masyarakat yang bersifat

majemuk.

Page 14: Makalah Pancasila

Kebenaran dan ketangguhan Pancasila tidak perlu diragukan lagi.

Namun tanpa pemahaman oleh masyarakat luas secara mendalam terhadap

konsep, prinsip dan nilai yang terkandung di dalamnya, disertai dengan

sikap, kemauan dan kemampuan untuk menerapkannya, maka Pancasila

hanya sebagai simbol belaka. Hubungan antar warga masyarakat yang

majemuk tidak akan menuju pada integritas bangsa namun setiap kelompok

masyarakat akan lebih memikirkan kepentingan kelompoknya, apalagi jika

ditambah dengan adanya kesenjangan sosial ekonomi dan kesalahpahaman

atau miscommunication, maka yang muncul adalah konflik antar golongan,

suku, agama dan budaya.

Beberapa pedoman pengimplementasian Pancasila dalam

kehidupan sehari-hari, diantaranya;

a. Mengembangkan pola pikir dan pola tindak berdasar pola konsep, prinsip

dan nilai yang terkandung dalam Pancasila

b. Mengembangkan sikap-sikap perilaku dalam mempertahankan dan

menjaga kelestarian pembukaan UUD 1945

c. Mengembangkan kemampuan mengoperasionalisasikan demokrasi dan

HAM berdasarkan Pancasila.

d. Mengembangkan kemampuan dalam penyusunan peraturan perundang-

undangan yang sejalan dan tidak bertentangan dengan Pancasila dan

dasar negara.

e. Mengembangkan kemampuan mengoperasionalisasikan perekonomian

nasional berdasarkan Pancasila.

f. Mengembangkan pola pikir Bhineka Tunggal Ika yang terjadi sikap,

tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan bangsa yang pluralistik.

g. Mengembangkan pemikiran baru dalam menghadapi perkembangan

zaman tentang Pancasila tanpa meninggalkan jati dirinya.

Untuk mengantisipasi munculnya sikap primordialisme dan

ethnosentrisme, maka dalam menerapkan Pancasila diperlukan strategi,

yang dapat dilakukan dengan pendekatan:

Page 15: Makalah Pancasila

a. Tahap artikulasi: pemberian penjelasan yang mantap tentang isi

kandungan, kebenaran rasional, struktur dan tujuan implementasi

Pancasila.

b. Tahap internalisasi: usaha memasukkan gagasan tersebut dalam hati

sanubari setiap warga negara sehingga benar-benar memahami dan

bersedia menerimanya sebagai suatu kebenaran.

c. Tahap aktualisasi: aplikasi gagasan tersebut dalam berbagai bidang

kehidupan secara nyata, baik dalam pemikiran maupun perbuatan.

Ketiga tahap dapat dijalankan melalui; lembaga pendidikan yang

tersebar di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke, melalui

instansi-instansi pemerintahan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Selain tiga tahap tersebut, ada beberapa pendekatan yang dapat

dilakukan, yaitu;

a. Menimbulkan atensi: sajian mengenai Pancasila diupayakan menarik

perhatian setiap orang sehingga khalayak sasaran (target audience) tidak

merasa terpaksa, tetapi dengan senang hati, ikhlas, dan sukarela

menerimanya.

b. Mengembangkan komprehensi upaya untuk memahami, substansi

konsep, prinsip dan nilai Pancasila, secara mendalam sehingga paham

akan makna, esensi, maksud, dan tujuan gagasan yang apabila

dilaksanakan bermanfaat dalam menjangkau masa depan yang lebih baik.

c. Menimbulkan akseptasi, pengakuan secara jujur dan menerima secara

sadar kebenaran konsep, prinsip, dan nilai yang terkandung dalam

Pancasila.

d. Menimbulkan retensi, terbentuknya keyakinan akan kebenaran dan

ketangguhan gagasan tersebut sehingga dapat dijadikan

pegangan/pedoman dan panduan dalam menentukan pilihan tindakan.

e. Mengadakan aksi menerapkan konsep, prinsip, dan nilai Pancasila untuk

memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam

kegiatan berbangsa dan bernegara.

Dengan dasar seperti itu, sikap saling menghormati (mutual respect),

mengakui eksistensi masing-masing (mutual recognition), berpikir dan

Page 16: Makalah Pancasila

besikap positip (positive thinking and attitude), serta pengayaan iman

(enrichment of faith) perlu terus-menerus dikembangkan. Sikap lain yang

juga perlu ditumbuhkan adalah relatively absolute sekaligus absolutely

relative, bahwa kebenaran yang saya miliki tetap relative bila dikaitkan

dengan yang lain. Dengan demikian, demokrasi yang dikembangkan

berdasarkan Pancasila adalah demokrasi yang religius. Sikap tersebut

kemudian akan menumbuhkan toleransi. Terciptanya toleransi dlam

kehidupan beragama dan bersuku bangsa akan meminimalkan terjadinya

politisasi dan radikalisme agama. Jika kemajemukan tidak memiliki nila-

nilai toleransi, tentu akan mengarah pada fanatisme berlebihan. Pada

dasarnya nilai toleransi itu telah melembaga dalam kehidupan masyarakat

Indonesia selama berabad-abad.

Sedangkan tujuan implementasi Pancasila dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara antara lain;

1. Masyarakat memahami secara mendalam konsep, prinsip, dan nilai

Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Masyarakat memiliki keyakinan akan ketangguhan, ketepatan, dan

kebenaran pancasila sebagai ideologi nasional, pandangan, nilai bangsa

dan negara dalam NKRI.

3. Masyarakat memiliki pemahaman, kemauan, dan kemampuan

mengimplementasikan pancasila dalam berbagai bidang kehidupan.

Kemudian siapa saja yang menjadi sasaran implementasi nilai-

nilai Pancasila tersebut? Sasaran implementasi nilai-nilai Pancasila antara

lain adalah : elite politik, insan pers, anggota legislatif, eksekutif, yudikatif

pusat dan daerah, tokoh agama, pendidikan, cendekiawan, pemuda, wanita,

adat dan masyarakat, pengusaha, masyarakat luas.

Meskipun kita sebagai bangsa pernah beberapakali “terluka”

karena ada pertikaian antar agama, suku, budaya dan bahasa, namun masih

ada harapan di masa mendatang untuk sebuah kehidupan berbangsa dan

bernegara yang aman, tenteram, adil, makmur dan sejahtera sebagai hasil

dari penerapan nilai-nilai pancasila yang dilaksanakan oleh masing-masing

sasaran implementasi diatas.

Page 17: Makalah Pancasila

BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Dari beberapa ulasan diatas maka dapat disimpulkan:

Pancasila sebagai dasar negara Repubik Indonesia sangatlah penting untuk

dijadikan pedoman hidup seluruh warga negara Indonesia. Nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila sangatlah luhur untuk dijadikan sebagai tameng

untuk membentengi dari efek negatif globalisasi yang dapat mempengaruhi

nilai-nilai budaya suatu bangsa. Oleh karena itu, penerapan atau

pengimplementasian nilai-nilai pancasila sangatlah penting untuk diterapkan

didalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara demi terciptanya

sebuah kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman, tenteram, adil,

makmur dan sejahtera.

3.2. Saran

Saran yang dapat diberikan adalah agar terciptanya suatu

kehidupan berbangsa dan benegara yang kondusif, aman, sejahtera makmur,

diharapkan untuk semua lapisan masyarakat mulai dari kalangan pejabat

sampai orang kecil dapat mempelajari makna-makna yang terkandung

dalam nilai pancasila kemudian mau menerapkan nilai-nilai yang

terkandung dalam pancasila tersebut dan tentunya tidak hanya sebatas

mengetaui saja namun melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Page 18: Makalah Pancasila

DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Erlangga.

Latif, Yudi. 2011. “Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas

Pancasila”, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Moedjanto, G. dkk. 1987. Pancasila, Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta :

Gramedia.

Soegito, A.T. dkk. 2012. Pendidikan Pancasila. Semarang: Unnes Press.

Toyibin Aziz, M. 1997. Pendidikan Pancasila. Jakarta : Rineka Cipta.

lppkb.wordpess.com/....../pedoman-umum-implementasi-pancasila-dalam

kehidupan-sehari-hari.

http://eprints.undip.ac.id/3241/2/3_artikel_P'_Mulyono.pdf

http://francmartinno.blog.friendster.com/2009/01/penerapan-nilai-nilai-

pancasila/

http://muamartarifazis.blogspot.com/2012/03/pengamalan-nilai-nilai-pancasila-

dalam.html