MAKALAH PANCASILA

15
MAKALAH Penerapan Pancasila Sila Pertama Dalam Ilmu Pertanian Berbasis Teknologi Disusun Oleh : KELOMPOK 2 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)

description

tpugm

Transcript of MAKALAH PANCASILA

MAKALAH

Penerapan Pancasila Sila Pertama

Dalam Ilmu Pertanian Berbasis Teknologi

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)

PENDIDIKAN PANCASILA

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2012

Kata Pengantar

Pertama-tama kami mungucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan ridha-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Pancasila dengan judul Hubungan Sila Pertama Pancasila dengan Teknologi Pertanian. Kemudian kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Septiana Dwiputri Maharani selaku dosen pancasila karena berkat beliau kami dapat mengenal dan mengembangkan makna dari sila pertama Pancasila. Selain itu kami juga mengucapkan rasa terima kasih kepada orang tua serta teman-teman kami atas dukungannya secara moral ataupun moril kepada kami.

Dalam makalah ini kami membahas mengenai

1. sejarah singkat dan makna pancasila sila pertama,

2. hubungan pancasila sila pertama dengan perkembangan iptek di Indonesia khususnya bidang teknologi pertanian,

3. peran serta Pancasila sila pertama dengan perkembangan iptek di Indonesia khususnya di bidang teknologi pertanian,

4. konsekuensi pancasila sila pertama dengan perkembangan iptek di Indonesia khususnya di bidang teknologi pertanian,

5. contoh dan penerapan rekayasa genetika di Indonesia khususnya di bidang teknologi pertanian.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Sebelum mengakhiri kami yakin dalam pembuatan serta isi dari makalah ini masih memiliki kekurangan dan kesalahan, baik kata hingga pengertian. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya saran atau kritik yang membangun untuk memperbaiki makalah-makalah kami selanjutnya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 2 Oktober 2012

Kelompok 2

BAB 1

PENDAHULUAN1.1.Latar BelakangPada zaman sekarang, manusia tak henti-hentinya mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Berbagai gagasandan teori mulai bermunculan demi pengembangan ilmu pengetahuan. Gagasan dan teori tersebut diuji untuk mendapatkan kebenaran sehingga akan tercipta sebuah teori yang dapat berlaku secara umum.Ilmu pengetahuan yang saat ini dikembangkan, tentu memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Dampak yang diberikan terhadap kehidupan manusia ada berbagai macam. Terdapat dampak yang positif, ada pula dampak yang negatif. Salah satu dampak positif yaitu dengan munculnya sebuah teknologi di dalam kehidupan manusia.

Teknologi merupakan sebuah aplikasi ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh manusia. Adanya teknologi semakin memudahkan kegiatan manusia. Saat ini, hampir semua kegiatan manusia tal dapat lepas dari peran teknologi.Saat ini, berbagai macam teknologi berhasil diciptakan oleh manusia. Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, salah satunya teknologi pertanian. Teknologi pertanian merupakan sebuah perkembangan teknologi yang terpusat pada bidang pertanian.

Penduduk Negara Indonesia yang setiap tahunnya mengalami kenaikan, menuntut semakin terrcukupinya kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia. Tuntutan yang sangat besar, karena terjadi ledakan penduduk, mendorong pengembangan teknologi di bidang pertanian. Teknologi di bidang pertanian yang mampu membantu berbagai proses pertanian, sehingga dapat bekerja secara maksimal dengan hasil yang memuaskan.Dengan adanya tuntutan yang besar tersebut, teknologi di bidang pertanian dapat berkembang pesat. Para ilmuwan dan mahasiswa semakin termotivasi untuk memunculkan berbagai inovasi mereka dalam bidang teknologi pertanian. Motivasi yang begitu besar telah berhasil mendorong mereka dalam mengembangkan teknologi pertanian. Saat ini, terdapat berbagai macam teknologi di bidang pertanian di dunia.

Akan tetapi terdapat beberapa hal yang sangat disayangkan dari pengembangan teknologi pertanian tersebut. Saat ini masih banyak berbagai pengembangan ilmu pengetahuan yang tidak mengutamakan adanya ketuhanan. Pengembangan ilmu pengetahuan yang tanpa batasan saat ini dirasa telah melampau adanya batas-batas ketuhanan. Manusia dirasa mampu mengembangkan berbagai disiplin ilmu tanpa ada yang membatasi mereka. Mereka tidak mampu membedakan apa yang seharusnya dapat mereka ketahui dengan apa yang seharusnya tidak mereka ketahui. Memang, hal tersebut dapat memberikan dampak yang positif bagi mereka, salah satunya pengembangan ilmu yang tanpa batas dapat memperluas cakupan mereka, sehingga ilmu yang mereka miliki tentu akan lebih maju daripada yang dimiliki oleh Negara lain yang memiliki nilai ketuhanan. Hal tersebut tentu dirasa tidak cocok dengan Negara yang selalu menjunjung nilai ketuhanan, salah satunya adalah Negara Indonesia.

Negara Indonesia merupakan Negara yang selalu menjunjung tinggi nilai ketuhanan, meskipun di dalam Negara Indonesia sendiri mengakui adanya 6 agama. Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat, terutama di bidang pertanian tentu tidak dapat dielakkan di Negara Indonesia. Adanya pengaruh yang kuat dari negara-negara lain yang ada di dunia semakin memaksa Negara Indonesia untuk terbawa arus globalisasi di bidang ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pertanian. Ilmu pengetahuan juga tidak lepas dengan teknologi. Jadi, apabila terdapat sebuah ilmu pengetahuan, tentu terdapat sebuah teknologi.

Negara Indonesia memiliki sebuah ideologi dan sebuah identitas, yaitu pancasila. Pancasila memiliki lima sila, dan dalam sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa. Dalam sila pertama tersebut jelas dirasa tidak cocok adanya pengembangan ilmu pengetahuan yang tidak memiliki nilai ketuhanan. Ilmu pengetahuan tersebut tentu juga akan berdampak pada pengembangan teknologi, terutama di bidang pertanian. Teknoogi pertanian yang tidak memiliki nilai ketuhanan tentu dirasa kurang cocok dengan Negara Indonesia, salah satunya adalah rekayasa genetika.1.2.TujuanKedudukan dan fungsi pancasila bila mana kita kaji secara ilmiah memiliki manfaat yang bisa mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik dalam kedudukan sebagai dasar negara, sebagai pandangan hidup bangsa, ataupun sebagai idiologo bangsa.Oleh karana itu dengan di adakannya penulisan makalah ini diharapkan bisa mengimplementasikan nilai-nilai dari pancasila terkhususnya sila pertama, sila ketuhanan Yang Maha Esa. Tujuan mengimplementasikan nilai-nilai dasar pancasila adalah agar terwujudnya nilai-nilai yang tertera dalam pancasila sebagai tujuan hidup bangsa Indonesia, pandangan hidup, cita-cita moral yang meliputi watak yang sudah berakar dan membudaya bagi masyarakat Indonesia. Kita menyadari bahwa pancasila sebagai norma dasar dan nilai yang hidup, berkembang dalam kehidupan masyarakat indonesia. Nilai-nilai itu adalah pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum, cita-cita mengenai kemerdekaan, keadilan sosial, politik, ekonomi, keagamaan, dan lain-lain.

1.3. Rumusan Masalah Bagaimana peran dan hubungan Pancasila sila pertama dalam perkembangan iptek ?

Bagaimana konsekuensi Pancasila sila pertama dengan perkembangan iptek khususnya dalam teknologi pertanian?

Bagaimana sejarah Pancasila, khususnya sila pertama?

Apa saja contoh penyimpangan terhadap nilai ketuhanan dalam perkembangan teknologi pertanian?

BAB 2

PEMBAHASAN2.1. Arti dan Makna Sila Ketuhanan yang Maha EsaKedudukan pokok Pancasila bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)adalah sebagai dasar negara. Pernyataan demikian berdasarkan ketentuan Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan sebagai berikut :maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kata berdasarkan tersebut secara jelas menyatakan bahwa Pancasila merupakan dasar dari NKRI. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara ini merupakan kedudukan yuridis formal oleh karena tertuang dalam ketentuan hukum negara, dalam hal ini UUD 1945 pada Pembukaan Alenia IV. Secara historis pula dinyatakan bahwa Pancasila yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa (the founding fathers) itu dimaksudkan untuk menjadi dasarnya Indonesia merdeka.

Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara berarti nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman normatif bagi penyelenggaraan bernegara.Konsekuensi dari rumusan demikian berarti seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintah negara Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan merupakan pencerminan dari nilai-nilai Pancasila. Penyelenggaraan bernegara mengacu dan memiliki tolok ukur, yaitu tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai Ketuhanan, nilai Kemanusiaan, nilai Persatuan, nilai Kerakyatan, dan nilai Keadilan

Arti dan Makna Sila Ketuhanan yang Maha Esa1. Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan yang Maha Esa

2. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.

3. Tidak memaksa warga negara untuk beragama.

4. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama.

5. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut agamanya masing-masing.

6. Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan mediator ketika terjadi konflik agama.

2.2. Hubungan Pancasila Sila Pertama Terhadap teknologi

Sila ini mengimplementasikan ilmu pengetahuan, menciptakan sesuatu berasaskan pertimbangan antara rasional dan irasional, antara akal, rasa dan kehendak. Berdasarkan sila ini IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan dibuktikan dan diciptakan tetapi juga dipertimbangkan maksudnya dan akibatnya apakah merugikan manusia disekitarnya atau tidak.. Sila ini menempatkan manusia di alam semesta bukan sebagi pusatnya melainkan sebagai bagian yang sistematik dari alam yang diolahnya(T.Jacob, 1986).

Contoh perkembangan IPTEK dari sila ketuhanan yang maha esa adalah ditemukannya teknologi transfer inti sel atau yang dikenal dengan teknologi kloning yang dalam perkembangannya pun masih menuai kotroversi. Persoalannya adalah terkait dengan adanya intervensi penciptaan yang semestinya dilakukan oleh Tuhan YME.

Dalam upaya mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan martabatnya maka manusia mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). IPTEK pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreatifitas rohani manusia. Unsur jiwa (rohani) manusia meliputi akal, rasa dan kehendak.Akalmerupakan potensi rohaniah manusia yang berhubungan dengan intelektualitas,rasamerupakan hubungan dalam bidang estetis dankehendakberhubungan dengan bidang moral (etika).

Atas dasar kreatifitas akalnya itulah maka manusia mengembangkan IPTEK untuk mengolah kekayaan alam yang disediakan oleh Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu tujuan yang esensial dari IPTEK adalah semata-mata untuk kesejahteraan umat manusia. Dalam masalah ini pancasila telah memberikan dasar-dasar nilai bagi pengembangan IPTEK demi kesejahteraan hidup manusia. Pengembangan IPTEK sebagai hasil budaya manusia harus didasarkan pada moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab dari sila-sila yang tercantum dalam pancasila.

Kemudian iptek tersebut juga diteruskan didalam teknologi pertanian dengan menggunakan nilai nilai ketuhanan yang ada.karena sesuai sila pertama iptek tersebut harus digunakan untuk kesejahteraan manusia. Misalnya dalam teknologi pertanian ada pembuatan alat alat baru, didalam pembuatan tersebuat kita harus memiliki nilai nilai yang baik jangan sampai pemanfaatan alat tesebut dapat menyengsarakan umat manusia, selain itu dalam teknologi pertanian kita sering mendengar penemuan-penemuan baru dalam tanaman unggulan, saat kita menemukan tanaman unggulan tetapi kita tidak mengerti apa dampak buruk dari penemuan tersebut,karena perlakuan tersebut dapatmerusak keseimbangan lingkungan sehingga itu tidak sesuai dengan sila pertama.

2.3. Sejarah Lahirnya Pancasila,Sila Pertama

Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut.[1] Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila". Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:

Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah:

Rumusan Pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945 Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945 Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember 1949 Rumusan Keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus 1950 Rumusan Kelima: Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)

Pada mulanya sila pertama dari pancasila berbunyi: "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya". Karena kearifan dan kebijaksanaan para pemimpin kita kala itu -kebanyakan muslim- yang memahami kebhinekaan dan keberagaman akhirnya diganti menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".

perubahan sila pertama adalah

A.A. Maramis (salah seorang anggota Panitia Sembilan) yang berasal dari Sulawesi Utara, secara serius menolak sila pertama dalam piagam Jakarta yang menyatakan: "Ketuhanan dengan menjalankan Syar'at Islam bagi para pemeluknya". Kemudian Muhammad Hatta, yang memimpin rapat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) itu, setelah berkonsultasi dengan Teuku Muhammad Hassan dan Kasman Singodimedjo (keduanya bukan anggota panitia sembilan), menghapus tujuh kata dari Piagam Jakarta yang menjadi keberatan dimaksud. Sebagai gantinya, atas usul Ki Bagus Hadikusumo (yang kemudian menjadi ketua gerakan pembaharu Islam Muhammadiyah), ditambahkan sebuah ungkapan baru dalam sila Ketuhanan itu, sehingga berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa dan di cantumkan dalam preambule (pembukaan) UUD'45 sampai sekarang dan tidak ada seorangpun yang berani merubahnya. 2.4.Konsekuensi Negative dan Positif Pancasila Sila Pertama Sebagai Pedoman Etika Teknolog di Bidang Teknologi Pertanian.

Sebagai Negara beragama dan memiliki norma - norma luhur yang kuat, Indonesia menjadi Negara yang terkenal akan kebudayaan yang sopan dan ramah. Dan setiap daerah memiliki memiliki batas-batas tersendiri dalam kehidupan sehari-hari, ada yang keras dan ada yang dapat bertoleransi. Semua dikarenakan banyak faktor, dimulai karena perbedaan tatanan hidup, ekonomi, wilayah geografis, hingga kebudayaan leluhur.

Norma - norma sendiri mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud: perintah dan larangan. Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat - akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat - akibatnya dipandang tidak baik. Ada bermacam - macam norma yang berlaku di masyarakat. Beberapa diantaranya adalah norma agama, norma kesusilaan, dan norma sosial.

Namun, sayangnya hal tersebut cukup berdampak pada penelitian di Indonesia. Percaya atau tidak selain karena kurang dihargai setiap hasil penelitian, hasil penelitian kurang dapat dimplementasikan karena dibeberapa daerah hasil penelitian dianggap tabu atau tidak boleh dilakukan.

Sebagai konsekuensinya norma norma di Indonesia memiliki dampak positif dan negatif dalam kehidupan di Indonesia, khususnya dibidang Teknologi Pertanian. Sebagai dampak negatif berikut adalah beberapa diantaranya,

1. Sulitnya melakukan penelitian dibeberapa wilayah

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya dibeberapa daerah penelitian kadang dianggap hal tabu atau tidak diperbolehkan. Penyebabnya banyak hal, mulai dari hal yang diteliti adalah hal yang dianggap keramat hingga sikap apatis dari masyarakat sekitar.

2. Sulitnya menwujudkan hasil penelitian

Hal ini terjadi karena warga mengaanggap cara yang mereka lakukan telah benar dan tidak merugikan alam serta melanggar adat istiadat. Padahal hasil temuan sendiri tidak merusak alam dan lebih memberikan keefesiensian dalam pengambilan.

3. Penghambat perkembangan Teknologi, khususnya Teknologi Pertanian

Hal ini terjadi karena ketidaktahuan masyarakat akan pentingnya pengembangan pangan dan teknologinya serta hal hal agama dan adat yang membuat perubahan genetika pada pangan membuat beberapa kelompok masyarakat tidak terima. Bagi mereka merubah hal yang sudah sewajarnya adalah hal tidak diperbolehkan.

Padahal di luar negeri, terutama eropa, karena memiliki adat yang bebas mereka mampu mengembangkan teknologi dan pangannya akhirnya mereka menajadi Negara maju. Tetapi, apa tidak bisa mengembangkan dengan batas atau norma? Jawabannya adalah bisa, tetapi setiap warga harus saling membantu dan membuka pikiran akan pentinganya perkembangan teknologi. Jadi dampak positif dari adanya norma dan pengamalan sila pertama pancasila yang dapat diambil adalah

1. Memeliki sikap beradab dalam meneliti

Dalam hal ini adalah bukti perbedaan teknolog dan peneliti di Indonesia dengan di eropa. Karena dengan batas batas dari norma agama dan adat membuat hasil penelitian dapat diterima dengan bauik dikalangan masyarakat.

2. Tidak membuat peneliti menjadi tergila-gila atau terobsesi tanpa bisa mengendalikan diri

Hal ini karena dengan agama seorang teknolog dan peneliti menjadi lebih dapat berpikir tenang dan tidak tergesa-gesa.

2.5.Peran Sila Pertama dalam Perkembangan Iptek, Khususnya Teknologi Pertanian

Sila pertama dari dasar negara Indonesia berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila tersebut merupakan sila yang paling mendasar bagi sila-sila lainnya. Masalah ketuhanan dan kepercayaan seseorang tidak dapat diganggu gugat karena merupakan hal yang paling hakiki yang dimiliki manusia. Ketuhanan dan kepercayaan adalah sesuatu yang sangat sakral dan memiliki makna yang sangat mendalam. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi Pancasila sebagai pandangan hidup, sudah seharusnya kita menghayati dengan sungguh-sungguh dan mengamalkan sila pertama Pancasila tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya yang harus merupakan sumber nilai, kerangka berfikir, serta asas moralitas bagi pembangunan iptek.

Sila Ketuhanan yang Maha Esa

Mengimplementasikan ilmu pengetahuan, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan kehendak. Berdasarkan sila pertama iptek tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan, diciptakan, dan dibuktikan, tetapi juga mempertimbangkan maksud dan dampak bagi manusia dan sekitarnya. Sila pertama menempatkan manusia di alam semesta bukan sebagai sentral, melainkan sebagai actor dari alam yang diolahnya.

2.6.Contoh Penyimpangan Sila Pertama Dalam Perkembangan Teknologi ( rekayasa genetika)Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering) dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.

Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing.

Contoh rekayasa genetika :

1.Kloning

2. Inseminasi buatan

3.Transgenik

4.PartenokarpiBAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

3.1.KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan yaitu :1.Pancasila adalah ideologi yang sangat baik untuk diterapkan di negara Indonesiayang terdiri dari berbagai macam agama, suku, ras dan bahasa karena Pancasilamengakui adanya pluralitas.2.Dengan mempertahankan ideologi Pancasila sebagai dasar negara, jika melak-sanakannya dengan baik, maka perwujudan untuk menuju negara yang aman dansejahtera pasti akan terwujud.3.Dalam memahami sila Ketuhanan Yang Maha Esa tak dapat dipisahkan dari ke-empat sila lainnya.4.Pancasila pantas dijadikan pedoman dalam beretika para teknolog ketika mengembangkan suatu ilmu pengetahuan dan teknologi3.2.SARANBerdasarkan pembahasan diatas, ada beberapa saran yang perlu untuk diper-timbangkan untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap nilai Pancasila, yaitu :1.Untuk semakin memperkokoh rasa bangga terhadap Pancasila, maka perlu ada-nya peningkatan pengamalan butir-butir Pancasila khususnya sila ke-1. Salahsatunya dengan saling menghargai antar umat beragama.2.Untuk menjadi sebuah negara Pancasila yang nyaman bagi rakyatnya, diperlukanadanya jaminan keamanan dan kesejahteraan setiap masyarakat yang ada di da-lamnya. Khususnya jaminan keamanan dalam melaksanakan kegiatan beribadah. 3.teknolog hendaknya dibekali pengetahuan tentang etika dan pengamalan pancasila terkhususnya perilaku berketuhanan, tidak hanya berpedoman pada pengetahuaan dunia dan pemikiran sendiri semata