makalah pancasila
-
Upload
deli-indra-wahyudi -
Category
Documents
-
view
134 -
download
22
Transcript of makalah pancasila
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Sebagai sebuah konsensus nasional, Pancasila
merupakan sebuah pandangan hidup Indonesia yang terbuka
dan bersifat dinamis. Sifat keterbukaan Pancasila dapat dilihat
pada muatan Pancasila yang merupakan perpaduan antara
nilai-nilai keindonesiaan yang majemuk dan nilai-nilai yang
bersifat universal. Universalitas Pancasila dapat dilihat pada
semangat ketuhanan (sila pertama), kemanusiaan, keadilan
dan keadaban (sila kedua), dan keadilan (sila kelima) dan
sekaligus keindonesiaan (persatuan Indonesia) dan semangat
gotong royong (sila keempat).
Di jaman yang penuh dengan persaingan ini makna
Pancasila seolah-olah terlupakan oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia. Padahal sejarah perumusannya melalui
proses yang sangat panjang oleh para pendiri negara ini.
Pengorbanan tersebut akan sia-sia apabila kita tidak
menjalankan amanat para pendiri negara yaitu pancasila yang
termaktub dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4.
Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan
kebulatan yang tidak terpisahkan karena setiap sila dalam
pancasila mengandung empat sila lainnya dan kedudukan dari
1
masing-masing sila tersebut tidak dapat ditukar tempatnya
atau dipindah-pindahkan. Hal ini sesuai dengan susunan sila
yang bersifat sistematis-hierarkis, yang berarti bahwa kelima
sila pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian urutan-urutan
yang bertingkat-tingkat, dimana tiap-tiap sila mempunyai
tempatnya sendiri di dalam rangkaian susunan kesatuan itu
sehingga tidak dapat dipindahkan.
Sebagai dasar negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya.
Pancasila memang merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata
merupakan light-star bagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya,
baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat
pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup
untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari, dan yang jelas tadi telah
diungkapkan sebagai dasar serta falsafah negara Republik Indonesia.
Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia,
terkecuali bagi mereka yang tidak Pancasilais. Pancasila lahir 1 Juni 1945,
ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945.
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus
Pancasila itu ialah, Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir
Soekarno. Dapat dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat
bertahan dari guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu pertama ialah karena
secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang
menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi.
2
Kedua, Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat
mencakup faham-faham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan faham
lain yang positif tersebut mempunyai keleluasaan yang cukup untuk
memperkembangkan diri. Yang ketiga, karena sila-sila dari Pancasila itu terdiri
dari nilai-nilai dan norma-norma yang positif sesuai dengan pandangan hidup
bangsa Indonesia, dan nilai serta norma yang bertentangan, pasti akan ditolak
oleh Pancasila, misalnya Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama
akan ditolak oleh bangsa Indonesia yang bertuhan dan ber-agama.
Diktatorisme juga ditolak, karena bangsa Indonesia
berprikemanusiaan dan berusaha untuk berbudi luhur. Kelonialisme juga
ditolak oleh bangsa Indonesia yang cinta akan kemerdekaan. Sebab yang
keempat adalah, karena bangsa Indonesia yang sejati sangat cinta kepada
Pancasila, yakin bahwa Pancasila itu benar dan tidak bertentangan dengan
keyakinan serta agamanya.
Dengan demikian bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar
menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah
dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah
berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan
muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia.
II. RUMUSAN MASALAH
3
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis menarik suatu
perumusan masalah yaitu “Bagaimana Peranan Pancasila Sebagai Pandangan
Hidup Berbangsa dan Bernegara Dalam Kerangka Pembangunan Nasional ?”
BAB II
PEMBAHASAN
I. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Dasar Negara
1. Pengertian Dasar Negara
Dasar negara adalah landasan kehidupan berbangsa dan bernegara yang
keberadaannya wajib dimiliki oleh setiap negara dalam setiap detail
kehidupannya. Dasar negara bagi suatu negara merupakan suatu dasar
untuk mengatur semua penyelenggaraan yang terbentuk dalam sebuah
negara. Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak
memiliki pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka
akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas,
sehingga memudahkan munculnya kekacauan. Dasar negara sebagai
pedoman hidup bernegara mencakup norma bernegara, cita-cita negara,
dan tujuan negara.
Dasar negara merupakan suatu norma dasar dalam penyelenggaraan
bernegara. Sebagai suatu konsep norma hukum tertinggi atau sumber
dari segala sumber hukum dalam suatu negara yang berintikan
4
seperangkat nilai yang bersifat menyeluruh dan mendalam sebagai
fandemen yang kokoh dan kuat serta bersumber dari pandangan hidup
serta cerminan dari peradaban, kebudayaan, keluhuran budi dan
kepribadian yang tumbuh dalam sejarah perkembangan suatu negara
dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
2. Pengertian pandangan hidup.
Pandangan Hidup adalah Konsep atau cara pandang manusia yang
bersifat mendasar tentang diri dan dirinya. Pandangan hidup berarti
pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman,
arahan, petunjuk hidup didunia. Pendapat atau pertimbangan itu
merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah
berdasarkan waktu dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian,
pandangan hidup bukanlahtimbul seketika ataupun dalam waktu yang
singkat, melain dalam waktu yang lama dan prses terus menerus
sehingga hasil pemikiran tersebut dapat di uji kenyataannya, serta dapat
diterima oleh akal dan diakui kebenarannya. Dan atas dasr tersebut
manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman,
arahan, atau petunjuk yang dapat disebut sebagi pandangan hidup.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup.
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Sebagaimana
yang ditujukan dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1979, maka
Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, pandangan hidup
bangsa Indonesia dan dasar negara kita. Setiap bangsa yang ingin
5
berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah serta tujuan yang ingin
dicapainya sangat memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjung sebagai
pandangan/filsafat hidup. Dalam pergaulan hidup terkandung konsep
dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa,
terkandung pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan suatu bangsa
mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Dengan demikian,
pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia juga harus
berdasarkan pada Bhineka Tunggal Ika yang merupakan asas pemersatu
bangsa sehingga tidak boleh mematikan keanekaragaman.
Hakekat Bhineka Tunggal Ika sebagai perumusan dalam salah
satu penjabaran arti dan makna Pancasila menurut Notonegoro adalah
bahwa perbedaan itu adalah kodrat bawaan manusia sebagai makhluk
Tuhan yang Maha Esa, namun perbedaan itu bukan untuk
dipertentangkan dan diperuncingkan melainkan perbedaan itu untuk
dipersatukan, disintesakan dalam suatu sintesa yang positif dalam suatu
negara kebersamaan, Negara Persatuan Indonesia.
4. Arti Pandangan Hidup Suatu Bangsa.
Setiap bangsa mempunyasi cita-cita untuk masa depan dan menghadapi
masalah bersama dalam mencapai cita-cita bersama. Cita-cita kita
sebagai bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945,
yakni mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang adil dan makmur
materil dan spirituan berdasarkan Pancasila. Seperti halnya keluarga,
sutau bangsa yang bertekad mencapai cita-cita bersama memerlukan
6
suatu pandangan hidup. Tanpa pandangan hidup, suatu bangsa akan
terombang ambing. Dengan pandangan hidup suatu bangsa dapat secara
jelas mengetahui arah yang dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu
bangsa :
1) Akan dengan mudah memandang persoalan-pesoalan yang
dihadapi;
2) Akan dengan mudah mencari pemecahan masalah-masalah yang
dihadapi;
3) Akan memiliki pedoman dan pegangan;
4) Akan membangun dirinya.
Dengan uraian di atas jelaslah betapa pentingnya pandangan hidup
suatu bangsa. Dengan demikian, pandangan hidup suatu bangsa adalah :
1) Cita-cita bangsa;
2) Pikiran-pikiran yang mendalam;
3) Gagasan mengenai wujud kehidupan yang lebih baik.
Jadi pandangan hidup suatu bangsa adalah inti sari (kristalisasi) dari
nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu dan diyakini kebenaranya, yang
berdasarkan pengalaman sejarah dan yang telah menimbulkan tekad
pada bangsa itu untuk mewujudkanya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas
ke arah mana tujuan yang ingin dicapai sangat memerlukan pandangan
hidup. Dengan pandangan hidup inilah sesuatu bangsa akan
7
memandang persoalan-persoalan yang dihadapi dan menetukan arah
serta bagaimana cara bangsa itu memecahkan persoalan-persoalan tadi.
Tanpa memiliki pandangan hidup maka sesuatu bangsa akan merasa
terus terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar
yang timbul, baik persoalan-persoalan di masyarakat sendiri maupun
persoalan-persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat
bangsa-bangsa di dunia ini. Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu
bangsa akan memiliki pedoman dan pegangan bagaimana ia
memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial budaya yang
timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman
pada pandangan hidup itu pula sesuatu bangsa akan membangun
dirinya.
Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai
kehidupan yang dicita-citakan oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran
yang dianggap baik. Pada akhirnya pandangn hidup suatu bangsa
adalah suatu kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri,
yang diyakini kebenaranya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu
untuk mewujudkanya. Karena itulah dalam melaksanakan
pembangunan misalnya, kita tidak dapat begitu saja mencontoh atau
meniru model yang dilakukan oleh bangsa lain tanpa menyesuaikan
dengan pandangn hidup, dan kebutuhan-kebutuhan yang baik dan
memuaskan bagi suatu bangsa, belum tentu baik dan memuaskan bagi
8
bangsa lain. Oleh karena itu pandangan hidup suatu bangsa merupakan
masalah yang sangat asasi bagi kekohan dan kelestarian suatu bangsa.
Negara Republik Indonesia memang tergolong muda dalam barisan
Negara-negara lain di dunia. Tetapi bangsa Indonesia lahir dari sejarah
dan kebudayaan yang tua, melalui gemilangnya Kerajaan Sriwijaya,
Majapahit dan Mataram.
Kemudian mengalami penderitaan penjajahan sepanjang tiga setengah
abad, sampai akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan
kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah perjuangan
bangsa Indonesia untuk merebut kembali kemerdekaan nasionalnya
sama tuanya dengan sejarah penjajahan itu sendiri. Berbagai babak
sejarah telah dilalui dan berbagai jalan ditempuh dengan cara yang
berbeda-beda, mulai dari cara yang lunak sampai dengan cara yang
kasar, mulai dari gerakan kaum cendikiawan yang terbatas smapai pada
gerakan yang menghimpun kekuatan rakyat banyak, mulai dari bidang
pendidkan, kesenian daerah, perdagangan sampai pada gerakan-gerakan
politik.
Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya
sendiri yang merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau,
tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa yang akan datang,
yang secara keseluruhan membentuk kepribadianya sendiri. Oleh
karena itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadianya sendiri, yang
bersamaan dengan lahirnya bangsa dan Negara itu, kepribadian itu
9
ditekankan sebagai pandangan hidup dan dasar Negara Pancasila.
Bangsa Indonesia lahir dengan kekuatan sendiri, maka percaya pada diri
sendiri juga merupakan salah satu cirri kepribadian bangsa Indonesia.
Karena itulah, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945,
melainkan telah melalui proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah
perjungan bangsa kita sendiri, dengan melihat pengalaman bangsa-
bangsa lain, dengan diilhami oleh bangsa kita dan gagasan-gagasan
besar bangsa kita sendiri.
Karena pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar
dalam kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai Dasar Negara yang
mengatur hidup ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa
meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun dalam
tiga buah UUD yang pernah kita miliki yaitu dalam pembukaan UUD
1945, Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan UUD
sementara Republik Indonesia tahun 1950 pancasila itu tetap tercantum
di dalamnya.
Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional kita,
Pancasila selalu menjadi pegangan bersama pada saat terjadi krisis
nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti
sejarah bahwa Pancasila memang selalu dikehendaki oleh bangsa
Indonesia sebagai dasar kerohanian bangsa, dikehendaki sebagai Dasar
Negara.
II. PEMBAHASAN
10
Manusia yang diciptakan oleh Tuhan yang Maha Kuasa, dikodratkan hidup
secara berkelompok. Kelompok manusia itu akan selalu mengalami perubahan
dan perkembangan. Perkembangan manusia dari yang mengelompok itu
sampai pada suatu keadaan dimana mereka itu terjalin ikatan hubungan yang
kuat dan serasi. Ini adalah pertanda adanya kelompok manusia itu dengan cirri-
ciri kelompok tertentu, yang membedakan mereka dengan kelompok-kelompk
manusia lainya. Kelompok ini membesar dan menjadi suku-suku bangsa. Tiap
suku bangsa dibedakan oleh perbedaan nilai-nilai dan moral yang mereka
patuhi bersama. Berdasarkan hal ini kita dapat menyebutkan adanya kelompok
suku bangsa Minangkabau, Batak, Jawa, Flores, Sunda, Madura, dan lain
sebagainya. Semua suku itu adalah modal dasar terbentuknya kesadaran
berbangsa dan adanya bangsa Indonesia yang kita miliki adalah bagian dari
bangsa itu sekarang ini.
Kelompok-kelompok manusia tersebut dikatakan suku bangsa, karena
mempunyai tujuan hidup. Tujuan hidup kelompok ini akan membedakan
mereka dengan kelompok suku bangsa lain di Nusantara ini. Jadi kita kenal
dengan pandangan hidup suku Jawa, Sunda, Batak, Flores, Madura, dan lain-
lain sebagainya.
Pandangan hidup merupakan wawasan atau cara pandang mereka untuk
memenuhi kehidupan di dunia dan bekal di hari akhir. Bangsa Indonesia yang
terdiri dari suku bangsa tersebut, meyakini adanya kehidupan di dunia dan hari
akhir. Berdasarkan hal tersebut kita menemukan persamaan pandangan hidup
di antara suku-suku bangsa di tanah air ini, ialah keyakinan mereka adanya dua
11
dunia kehidupan. Inilah yang menyatukan pandangan hidup bangsa Indonesia,
walaupun mereka terdiri atas berbagai suku yang berbeda.
Bangsa Indonesia yang terikat oleh keyakinan Kepada Tuhan yang Maha
Kuasa dan kuatnya tradisi sebagai norma dan nilai kehidupan dalam
masyarakat adalah tali persamaan pandangan hidup antara berbagai suku
bangsa di Nusantara ini. Pandangan hidup kita berbangsa dan bernegara
tersimpul dalam falsafah kita Pancasila. Pancasila memeberikan pancaran dan
arah untuk setiap orang Indonesia tentang masa depan yang ditempuhnya.
Inilah pandangan hidup bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam kelima
Sila Pancasila.
Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah mencipatakan masyarakat
yang adil, makmur dan sejahtera.
Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas
ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan
hidup. Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang
persoalan yang dihadapinya sehingga dapat memecahkannya secara tepat.
Tanpa memiliki pandangan hidup, suatu bangsa akan merasa terombang –
ambing dalam menghadapi persoalan yang timbul, baik persoalan
masyarakatnya sendiri maupun persoalan dunia.
Menurut Padmo Wahjono : “Pandangan hidup adalah sebagai suatu prinsip
atau asas yang mendasari segala jawaban terhadap pertanyaan dasar, untuk apa
seseorang itu hidup”.
12
Jadi berdasarkan pengertian tersebut, dalam pandangan hidup bangsa
terkandung konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita – citakan,
terkandung pula dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud
kehidupan yang dianggap baik.
Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of life, pegangan
hidup, pedoman hidup, pandangan dunia atau petunjuk hidup. Walaupun ada
banyak istilah mengenai pengertian pandangan hidup tetapi pada dasarnya
memiliki makna yang sama. Lebih lanjut Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa dipergunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari – hari
masyarakat Indonesia baik dari segi sikap maupun prilaku haruslah selalu
dijiwai oleh nilai – nilai luhur pancasila.
Hal ini sangat penting karena dengan menerapkan nilai – nilai luhur pancasila
dalam kehidupan sehari – hari maka tata kehidupan yang harmonis diantara
masyarakat Indonesia dapat terwujud. Untuk dapat mewujudkan semua itu
maka masyarakat Indonesia tidak bisa hidup sendiri, mereka harus tetap
mengadakan hubungan dengan masyarakat lain. Dengan begitu masing –
masing pandangan hidup dapat beradaftasi artinya pandangan hidup
perorangan / individu dapat beradaptasi dengan pandangan hidup kelompok
karena pada dasarnya pancasila mengakui adanya kehidupan individu maupun
kehidupan kelompok.
Selain sebagai dasar Negara, Pancasila juga merupakan pandangan hidup
bangsa Indonesia. Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila
berarti konsepsi dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa
13
Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani hidup.
Dalam konsepsi dasar itu terkandung gagasan dan pikiran tentang kehidupan
yang dianggap baik dan benar bagi bangsa Indonesia yang bersifat majemuk.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya merupakan perwujudan
dari nilai-nilai budaya milik bangsa Indonesia sendiri yang diyakini kebaikan
dan kebenarannya. Pancasila digali dari budaya bangsa sendiri yang sudah ada,
tumbuh, dan berkembang berabad-abad lamanya. Oleh karna itu, Pancasila
adalah khas milik bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah
bangsa. Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama yang terkandung dalam
adat-istiadat, kebudayaan, dan agama-agama yang ada di Indonesia. Dengan
demikian, Pancasila sebagai pandangan hidup mencerminkan jiwa dan
kepribadian bangsa Indonesia.
Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila juga berperan sebagai pedoman
dan penuntun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dengan demikian, ia menjadi sebuah ukuran/kriteria umum yang diterima dan
berlaku untuk semua pihak Secara sederhana, ideologi dipahami sebagai
gagasan-gagasan dan nilai-nilai yang tersusun secara sistematis yang diyakini
kebenarannya oleh suatu masyarakat dan diwujudkan di dalam kehidupan
nyata. Nilai-nilai yang tercermin di dalam pandangan hidup ditempatkan secara
sistematis kedalam seluruh aspek kehidupan yang mencakup aspek politik,
ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan didalam upaya mewujudkan
cita-citanya. Jadi, dengan kata lain ideologi berisi pandangan hidup suatu
bangsa yang menyentuh segala segi kehidupan bangsa. Setiap bangsa yang
14
ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas kearah mana tujuan yang
ingin dicapainya sangat membutuhkan pandangan hidup. Dengan pandangan
hidup yang jelas, suatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman
bagaimana mereka memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial dan
budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan
berpedoman pada pandangan hidup sebagai ideologi, sebuah bangsa akan
membangun diri dan negerinya.
Pandangan hidup yang dijadikan ideologi bangsa mengandung konsep dasar
mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh sebuah bangsa dan pikiran-
pikiran terdalam serta gagasan-gagasan sebuah bangsa mengenai wujud
kehidupan yang dianggap baik. Pandangan hidup sebuah bangsa adalah
perwujudan nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu yang diyakini
kebenarannya dan menimbulkan tekad bagi bangsa itu.
Sebagai sebuah karya luhur anak bangsa, Pancasila selayaknya ditempatkan
secara terhormat dalam khazanah kehidupan berbangsa dan bernegara bangsa
Indonesia. Psosisinya sebagai panduan nilai dan pedoman bersama (common
platform) untuk mewujudkan tujuan atau kesejahteraan bersama bangsa
Indonesia, Pancasila tidak bias digantikan oleh pandangan-pandangan sectarian
manapun, yang berpotensi mengancam keutuhan Indonesia sebagai sebuah
bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
15
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
1. Dasar negara adalah landasan kehidupan berbangsa dan bernegara yang
keberadaannya wajib dimiliki oleh setiap negara dalam setiap detail
kehidupannya. Dasar negara bagi suatu negara merupakan suatu dasar
untuk mengatur semua penyelenggaraan yang terbentuk dalam sebuah
negara. Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki
pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka akibatnya
negara tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, sehingga
memudahkan munculnya kekacauan.
2. Pandangan hidup suatu bangsa dapat secara jelas mengetahui arah yang
dicapai, yaitu :
a) Dengan pandangan hidup, suatu bangsa :
b) Akan dengan mudah memandang persoalan-pesoalan yang dihadapi;
c) Akan dengan mudah mencari pemecahan masalah-masalah yang
dihadapi;
d) Akan memiliki pedoman dan pegangan;
e) Akan membangun dirinya.
16
3. Sebagai sebuah karya luhur anak bangsa, Pancasila selayaknya ditempatkan
secara terhormat dalam khazanah kehidupan berbangsa dan bernegara bangsa
Indonesia. Psosisinya sebagai panduan nilai dan pedoman bersama (common
platform) untuk mewujudkan tujuan atau kesejahteraan bersama bangsa
Indonesia, Pancasila tidak bias digantikan oleh pandangan-pandangan sectarian
manapun, yang berpotensi mengancam keutuhan Indonesia sebagai sebuah
bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
II. SARAN
Perlu ada sosialisasi yang lebih mendalam tentang Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa, agar semua warga negara dapat melaksanakan
sebaik-baiknya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Kosasih Djahiri, Pancasila sebagai ideologi bangsa,
Prenada Media, Jakarta, 2008
Komarudin Hidayat, Azyumardi Azra, Pendidikan Kewargaan (Civil
education) Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat
Madani, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008
Lembaga Pancasila Indonesia,Pancasila Sebagai Dasar
Negara,Jakarta:2000
http://pancasila.univpancasila.ac.id/?p=306
http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/05/pancasila-sebagai-pandangan-
hidup.html
http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/05/pengertian-pancasila.html
http://journey.adhiwus.com/kuliah/pancasila/fungsi-pancasila/
18