Makalah Pancasila

23
UNIVERSITAS PASUNDAN EKONOMI / AKUNTANSI 25 JUNI 2006 Makalah : PRINSIP-PRINSIP KETATANEGARAAN YANG TEKANDUNG DALAM BATANG TUBUH UUD 1945 DAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA BERDASARKAN UUD 1945 Disusun Oleh : AKC M. MARADONA ( 054020145 ) SHAHIFA ANBIYA ( 054020142 ) ADE DEDI MULYADI ( 054020155 ) SUKARNI TEJA KOMARA ( 054020146 )

Transcript of Makalah Pancasila

Page 1: Makalah Pancasila

UNIVERSITAS PASUNDAN

EKONOMI / AKUNTANSI

25 JUNI 2006

Makalah :

PRINSIP-PRINSIP KETATANEGARAAN

YANG TEKANDUNG DALAM BATANG TUBUH UUD 1945

DAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA

BERDASARKAN UUD 1945

Disusun Oleh :

AKC

M. MARADONA ( 054020145 )

SHAHIFA ANBIYA ( 054020142 )

ADE DEDI MULYADI ( 054020155 )

SUKARNI TEJA KOMARA ( 054020146 )

SRI HARYANI ( 054020152 )

Page 2: Makalah Pancasila

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum.Wr.Wb,

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kesehatan sehingga

kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun dengan maksud

untuk memenuhi tugas mata perkuliahan Pendidikan Pancasila untuk membahas

prinsip-prinsip ketatanegaraan yang terkandung dalam batang tubuh UUD 1945

dan sistem pemerintahan negara berdasarkan UUD 1945. Mengingat negara kita

ini mempunyai susunan sistem pemerintahan yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya. Mengingat akan hal itu kami merasa tergugah untuk

menyajikan makalah prinsip-prinsip ketatanegaraan yang terkandung dalam

batang tubuh UUD 1945 dan sistem pemerintahan negara berdasarkan UUD

1945.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Yasril Ilyas, Drs, orang

tua kami serta pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini

sehingga dapat selesai tepat waktu, dan kami menyadari akan kekurangan

dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan pembaca

dapat memberikan kritik dan saran kepada kami. Sehingga menjadi makalah

dengan hasil yang diharapkan dan dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.

Bandung,Juni 2006

Penyusun

Page 3: Makalah Pancasila

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................

Daftar Isi......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................I.1 Latar Belakang...................................................................

BAB II PERMASALAHAN...........................................................

BAB III PEMBAHASAN...............................................................III.1 Prinsip-prinsip Ketatanegaraan yang terkandung dalam

batang tubuh UUD 1945..................................................III.2 Sistem Pemerintahan Negara Berdasarkan

UUD 1945........................................................................III.3 Hubungan dan Tata Aliran Kerja Antar Lembaga-

lembaga Tinggi Negara..................................................

BAB IV PENUTUP................................................................................IV.1 Kesimpulan......................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................

Page 4: Makalah Pancasila

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sistem pemerintahan negara Republik Indonesia memiliki berbagai

macam lembaga-lembaga, baik itu lembaga-lembaga tinggi negara maupun

lembaga-lembaga tertinggi negara yang ada di Indonesia, seperti : MPR,

Presiden ( Wakil Presiden ), DPA, DPR, BPK, MA, dll. Lembaga-lembaga

tinggi atau lembaga-lembaga tertinggi tersebut mempunyai keterkaitan atau

hubungan antara satu sama lain yang tidak bisa dilepaskan atau dipisahkan.

Page 5: Makalah Pancasila

BAB II

PERMASALAHAN

Memperhatikan kehidupan bangsa Indonesia yang terus berkembang

yang mengikuti zaman, khususnya dalam hal pemikiran rakyat Indonesia yang

semakin maju. Maka dari itu, masyarakat Indonesia ingin mengetahui secara

gamblang atau jelas bagaimana cara kerja lembaga-lembaga tinggi dan

tertinggi negara, apa saja tugas-tugas masing-masing lembaga tersebut serta

apakah yang dilakukan oleh lembaga tinggi dan tertinggi tersebut telah

melaksanakan makna dari Pancasila dan UUD 1945.

Terlebih lagi sekarang ini banyak sekali rakyat Indonesia yang kurang

puas terhadap kerja lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara. Hal ini

dilakukan karena masyarakat tahu bahwa makna dari Pancasila dan UUD

1945 belum sepenuhnya dijalankan oleh lembaga-lembaga tersebut.

Page 6: Makalah Pancasila

BAB III

PEMBAHASAN

III.1 Prinsip-Prinsip Ketatanegaraan Yang Terkandung Dalam Batang

Tubuh UUD 1945

UUD 1945 terdiri dari 37 pasal ditambah 4 pasal aturan peralihan dan 2

ayat aturan tambahan yang mengandung semangat dan merupakan

perwujudan dari pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan

UUD 1945, juga merupakan rangkaian kesatuan pasal-pasal yang bulat dan

terpadu. Didalamnya berisi materi yang pada dasarnya dapat dibedakan dua

bagian, yaitu :

1. Pasal-pasal yang berisi materi pengaturan sistem pemerintahan negara di

dalamnya termasuk pengaturan tentang kedudukan, wewenang, tugas dan

saling hubungan dari kelembagaan negara.

2. Pasal- pasal yang berisi materi hubungan negara dan penduduknya serta

dengan dipertegas oleh Pembukaan UUD 1945 berisi konsepsi negara

diberbagai bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam dan lain-lain, kea

rah mana negara , bangsa, rakyat Indonesia akan bergerak mencapai cita-cita

nasional.

UUD 1945 bersifat singkat dan supel. UUD 1945 juga menunjukkan

identitas negara Republik Indonesia yang didalamnya mengandung prinsip-

prinsip penting yang harus diperhatikan baik oleh penyelenggara negara

maupun oleh setiap warga negara Indonesia.

Prinsip-prinsip itu adalah :

1. Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik

( pasal 1 ayat 1 )

2. Menjunjung tinggi hak azasi manusia dengan kesadaran pengakuan

manusia sebagai mahluk yang mono pluralis

3. Sistem politik atas dasar kesamaan kedudukan semua warga negara

dalam hukum dan pemerintahan ( pasal 27 ayat 1 )

4. Sistem ekonomi yang disusun sebagai usaha bersama atas dasar

kekeluargaan ( pasal 33 )

5. Sistem sosial budaya berdasarkan asas Bhineka Tunggal Ika ( pasal 32 )

Page 7: Makalah Pancasila

6. Sistem pembelaan negara berdasarkan hak dan kewajiban bagi semua

warga negara ( pasal 30 )

7. Sistem pemerintahan yang berkedaulatan rakyat/berdemokrasi ( pasal 1

ayat 2 )

A. Lembaga-lembaga Tinggi Negara

1. MPR ( Majelis Permusyawaratan Rakyat )

Menurut UUD 1945 bahwa tugas majelis adalah menetapkan UUD dan

GBHN ( pasal 3 ) serta memilih Presiden dan Wakil Presiden (pasal 6 ayat 2).

Bangsa Indonesia telah menetapkan dalam UUD pasal 1 ayat 2 bahwa

kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR.

Penjelasan umum tentang UUD 1945 menyatakan bahwa MPR adalah organ

yang merupakan penjelmaan kehendak dari rakyat negara ( Vertretungsorgan

des Willens des Staatsvolkes ) yaitu kehendak rakyat Indonesia yang

berdaulat sebagai penjelmaan seluruh rakyat. MPR pada hakekatnya adalah

rakyat itu sendiri, kehendak MPR adalah kehendak rakyat.

MPR bersidang sedikitnya 5 tahunsekali dan tidak menutup

kemungkinan mengadakan siding lebih dari sekali dalam 5 tahun yang disebut

dengan siding istimewa.

Sidang istimewa diselenggarakan oleh MPR dalam hal :

a. Wakil Presiden berhalangan tetap, serta Presiden dan atau DPR

meminta Majelis mengadakan siding istimewa untuk memilih Wakil Presiden.

b. Presiden dan Wakil Presiden keduanya berhalangan tetap, maka

majelis dalam waktu selambat-lambatnya satu bulan setelah Presiden dan

Wakil Presiden berhalangan tetap itu menyelenggarakan sidang istimewa

untuk memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden.

2. Presiden ( dan Wakil Presiden )

Presiden adalah kepala negara, hal ini dinyatakan dalam Penjelasan

UUD 1945 mengenai sistem pemerintahan negara yang menyangkut

kekuasaan dan wewenang MPR dan menjelaskan bahwa MPR mengangkat

kepala negara dan wakil kepala negara dan Presiden adalah mandataris dari

majelis dan berkewajiban menjalankan putusan-putusan majelis. Presiden

Page 8: Makalah Pancasila

juga harus menjalankan haluan negara menurut garis-garis besar yang telah

ditetapkan oleh majelis.

Presiden memegang kekuasaan membentuk UU dengan persetujuan

DPR demikian bunyi pasal 5 ayat 1 UUD 1945. Dengan demikian, selain

memegang kekuasaan eksekutif, Presiden RI bersama DPR juga

menjalankan kekuasaan legislatif. Pasal 7 mengatur masa jabatan Presiden

dan Wakil Presiden, yaitu 5 tahun sekali dan sesudahnya dapat dipilih

kembali. Pasal 9 menetapkan rumusan sumpah atau janji yang harus

diucapkan Presiden dan Wakil Presiden sebelum memangku jabatannya.

Sumpah ini harus diucapkan dihadapan MPR atau DPR. Pasal 10 sampai

dengan 15 mengatur kekuasaan Presiden selaku kepala negara.

3. DPA ( Dewan Pertimbangan Agung )

DPA merupakan lembaga tinggi negara penasehat pemerintah. Dewan

ini berkewajiban memberikan jawaban atas pertanyaan Presiden dan berhak

mengajukan usul serta wajib mengajukan pertimbangan kepada pemerintah.

Susunan dewan ini sebagaimana dinyatakan dalam pasal 16 ayat 1 UUD

1945 ditetapkan pengaturannya dengan UU. Undang-undang yang mengatur

DPA adalah UU No. 31967 jo UU No. 4/1978.

Anggota DPA terdiri atas unsur-unsur masyarakat seperti tokoh-tokoh

politik, karya, daerah ataupun nasional.

4. DPR ( Dewan Permusyawaratan Rakyat )

DPR semua anggotanya merangkap anggota MPR, mempunyai tugas :

a) Senantiasa mengawasi tindakan-tindakan Presiden ;

b) Mengabulkan ( atau tidak mengabulkan ) persetujuan dalam

pembentukan undang-undang ;

c) Memberikan ( tidak memberikan ) persetujuan dalam penetapan APBN ;

d) Memberikan ( tidak memberikan ) persetujuan dalam tindakan lainnya

yang memerlukan persetujuan DPR seperti menyatakan perang, membuat

perdamaian, dan membuat persetujuan dengan negara-negara lain.

Susunan DPR menurut pasal 19 ayat 1 ditetapkan dengan undang-

undang. Para anggota dewan ini menurut ketentuan pasal 2 ayat 1 secara

Page 9: Makalah Pancasila

otomatis adalah juga anggota MPR. Didalam menjalankan tugasnya dewan

bersidang sedikit-dikitnya satu kali dalam setahun.

Pasal 21 ayat 1 mengatur kemungkinan DPR untuk mengajukan

rancangan UU yang lazim disebut hak inisiatif dan ayat 2-nya menyatakan bila

rancangan UU dari DPR tidak disahkan oleh Presiden, rancangan itu tidak

bole diajukan lagi oleh dewan dalam masa persidangan itu.

5. BPK ( Badan Pemeriksa Keuangan )

BPK merupakan lembaga tinggi negara dengan tugas khusus untuk

memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara, yang hasil

pemeriksaannya diberitahukan kepada DPR ( pasal 23 ayat 5 UUD 1945 ).

Badan ini terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah tetapi tidak

berdiri di atas pemerintah. BPK memeriksa semua pelaksanaan dan

dilaporkan kepada DPR sebagai bahan penilaian atau pengawasan dan

bahan pembahasan RAPBN tahun berikutnya.

UU yang mengatur BPK adalah UU No. 5/1973. Dalam UU ini ditetapkan

tugas BPK yakni :

a) Memeriksa tanggung jawab pemerintah tentang keuangan negara ;

b) Memeriksa semua pelaksanaan APBN.

6. MA ( Mahkamah Agung )

MA dan badan peradilan lainnya adalah pemegang kekuasaan

kehakiman yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan

pemerintah. Salah satu jaminan bagi kebebasan kekuasaan kehakiman itu

antara lain terletak pada jaminan kedudukan hakim yang harus diatur dengan

UU pasal 25, UU yang mengatur kekuasaan kehakiman ialah UU No.

14/1970.

Adapun lingkungan kekuasaan kehakiman berdasarkan masing-masing

UU-nya terdiri dari :

a) Peradilan Militer

b) Peradilan Umum

c) Peradilan Tata Usaha Negara

d) Peradilan Agama

Page 10: Makalah Pancasila

Susunan kekuasaan dan hukum acara pada MA diatur dalam UU No.

14/1985 tentang peradilan dalam lingkungan peradilan umum dan MA.

Menurut UU ini susunan MA terdiri atas pimpinan, hakim, anggota, panitera,

dan sekretariat jendral.

Pimpinan MA terdiri dari :

a) Seorang ketua

b) Seorang wakil ketua

c) Beberapa orang ketua muda

Selanjutnya UU No. 14/1985 tentang MA menyatakan pasal 31 sebagai

berikut :

a) MA mempunyai wewenang menguji secara materil hanya terhadap

peraturan perundang-undangan di bawah UU.

b) MA berwenag menyatakan tidak sah semua peraturan perundang-

undangan lebih rendah dari pada UU atas alas an bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

c) Utusan tentang pernyataan tidak sahnya peraturan perundang-undangan

tersebut dapat diambil berhubungan dengan pemeriksaan dalam tingkat

kasasi. Pencabutan peraturan perundang-undangan yang dinyatakan tidak

sah tersebut dilakukan segera oleh instansi yang bersangkutan.

III.2 Sistem Pemerintahan Negara Bardasarkan UUD 1945

Berdasarkan pasal 1 ayat 2, bahwa system pemerintahan negara RI

merupakan sistem pemerintahan yang berkedaulatan rakyat atau

berdemokrasi. Sistem pemerintahan negara RI bersendikan kepada tujuh

pokok atau tujuh kunci. Tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara RI

tersebut terdiri dari :

1) Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum tidak

berdasarkan kekuasaan belaka.

2) Sistem konstitusional pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi tidak

bersifat absolutisme ( kekuasaan yang tidak terbatas ).

3) Kekuasaan negara yang tertinggi ditangan MPR.

4) Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi di

bawah majelis ( MPR ). Presiden ialah penyelenggara pemerintahan tertinggi,

Page 11: Makalah Pancasila

dalam menyelenggarakan negara, kekuasaan dan tanggung jawab ada di

tangan Presiden.

5) Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR.

6) Menteri negara adalah pembantu Presiden, menteri negara tidak

bertanggungjawab kepada DPR.

7) Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.

III.3 Hubungan dan Tata Aliran Kerja Antar Lembaga-lembaga Tinggi

Negara

1. Hubungan antara MPR dengan Presiden

MPR pemegang kekuasaan tertinggi mengangkat Presiden. sesuai

dengan pasal 8 UUD 1945, maka Presiden dapat berhenti sebelum masa

jabatannya ataupun diberhentikan oleh MPR. Presiden tidak hanya

menjalankan tugas pokok di bidang eksekutif melainkan juga di bidang

legislatif yang dijalankan bersama-sama dengan DPR.

1. Hubungan antara MPR dengan DPR

MPR terdiri atas anggota –anggota DPR. Oleh karena itu DPR

seluruhnya merangkap anggota MPR, maka MPR menggunakan DPR

sebagai tangan kanannya dalam melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan GBHN sebagaimana ditetapkan MPR. Dalam hal ini DPR

menggunakan hak-hak tertentu yang dimilikinya seperti : hak angket, hak

amandemen, hak interpelasi, hak budget, hak bertanya dan hak inisiatif.

2. Hubungan antara DPR dengan Presiden

DPR dan Presiden bersama-sam mempunyai tugas membuat Undang-

undang dan menetapkan UU tentang APBN.Presiden harus memperhatikan,

mendengarkan, berkonsultasi dan dalam banyak hal memberikan keterangan-

keterangan serta laporan-laporan kepada DPR dan meminta pendapatnya.

Untuk pengawasan tersebut maka DPR mempunyai beberapa

wewenang, yaitu :

1) Menurut UUD 1945

a) Hak budget yaitu hak untuk menyusun rancangan anggaran belanja dan

pendapatan Negara.

Page 12: Makalah Pancasila

b) Hak inisiatif yaitu hak untuk mengusulkan rancangan undang-undang.

2) Menurut UU No. 7/DPR/III/71,72

a) Hak amandemen ( mengadakan perubahan )

b) Hak interpelasi ( meminta keterangan )

c) Hak bertanya

d) Hak angket yaitu hak untuk mengadakan suatu penyelidikan

3. Hubungan antara DPR dengan Menteri-menteri

Dalam UUD1945 dinyatakan bahwa menteri-menteri diangkat dan

diberhentikan oleh Presiden. Menteri-menteri tidak bertanggungjawab kepada

DPR.

4. Hubungan antara Presiden dengan Menteri-menteri

Menteri-menteri adalah pembantu Presiden. Oleh karena itu, menteri-

menterilah yang terutama menjalankan pemerintahan dalam prakteknya

sebagai pemimpin departemen.

5. Hubungan antara MA dengan Lembaga Negara Lainnya

Mahkamah Agung sebagai lembaga tinggi negara dalam bidang

kehakiman, berwenang untuk menyatakan tidak sah peraturan perundangan

dari tingkat yang lebih tinggi. Dalam proses reformasi dewasa ini, Mahkamah

Agung merupakan ujung tombak terutama dalam pemberantasan KKN untuk

mewujudkan pemerintahan yang bersih sebagaimana yang diamanatkan oleh

TAP MPR No. XI/MPR/1998.

6. Hubungan antara BPK dengan DPR

Badan Pemeriksa Keuangan bertugas memeriksa langsung tanggung

jawab tentang keuangan negara dan hasil pemeriksaannya itu diberi tahukan

kepada DPR ( pasal 23 ayat 5 ).

7. Hubungan antara DPA dengan Presiden

Menurut pasal 16 ayat (2) UUD 1945, DPA berkewajiban memberi

jawaban atas pertanyaan Presiden dan berhak mengajukan usul kepada

pemerintah dalam bidang politik dan kebijaksanaan pemerintah. DPA adalah

Page 13: Makalah Pancasila

badan penasehat yang kedudukannya tidak berada di bawah kekuasaan

Presiden.

8. Kedudukan dan Hubungan Tata Kerja Lembaga Tertinggi Negara

dengan/atau Lembaga-lembaga Tinggi Negara menurut Ketetapan MPR

No. 111/MPR/1978

Hubungan tata kerja lembaga tertinggi Negara dengan lembaga-

lembaga tinggi Negara, menurut ketetapan MPR No. 111/MPR/1978, adalah

sebagai berikut :

Presiden

Dewan Pertimbangan Agung

Dewan Perwakilan Rakyat

Badan Pemeriksa Keuangan

Mahkamah Agung

10.Susunan Kekuasaan dan Hubungan Lembaga Negara menurut Sistem

UUD 1945

Keterangan :

a. Semua lembaga-lembaga negara termasuk MPR, setelah MPR

menetapkan UUD terikat dan mematuhi UUD.

Pembukaan dan UUD 1945

MPRPasal 2 dan 3

PRESIDENPasal: 4,5,6,7,8,

9,10,11,12,22

DPRPasal

5,19,2021,22

DPRPasal 16

DPRPasal 24

DPRPasal 23

Page 14: Makalah Pancasila

b. UUD 1945 menjadi sumber kekuasaan serta pedoman bagi segala

penyelenggaraan pemerintahan negara.

c. MA dan BPK adalah lembaga-lembaga yang ditetapkan UUD agar

lembaga-lembaga tersebut tidak dipengaruhi oleh kekuasaan apapun.

d. DPA sebagai lembaga negara yang ditetapkan oleh UUD terikat dan

bertanggung jawab kepada nasehat dan usulnya yang diterima Presiden.

e. Presiden bertanggung jawab kepada MPR dalam menjalankan

pemerintahan negara.

f. Presiden bersama DPR membuat UU

g. DPR sebagai bagian dari MPR menjalankan tugas penilaian dan

pengawasan terhadap pelaksanaan jalannya pemerintahan negara.

11.Bagan Eksekutif

Keterangan :

a. Dalam bidang eksekutif Presiden merupakan “ central figure “ sebagai

penyelenggara pemerintahan tertinggi di bawah MPR.

b. Pelaksanaannya dibantu DPA dan kerja sam dengan DPR.

c. Presiden sebagai pemimpin penyelenggaraan pemerintahan

bertanggung jawab kepada MPR.

UUD

MPR

PRESIDENDPR DPA

Page 15: Makalah Pancasila

12.Bagan Pengawasan

Keterangan :

a. Dalam bidang pengawasan DPR sebagai bagian utama dari MPR

mempunyai peranan penting terhadap badan eksekutif.

b. Dalam melaksanakan tugas, DPR mendapat bahan-bahan tentang

penggunaan uang Negara dari laporan BPK.

c. Untuk tugas pengawasan ini DPR mempunyai hak-hak sebagai berikut

: bertanya, interpelasi, angket dan amandemen.

13.Bagan Legislatif

Keterangan :

a. Dalam bidang legislatif DPR dan Presiden bekerjasama dalam ikatan

partnership.

b. Presiden dapat minta nasihat dari DPA dan DPA dapat mengajukan

usulnya tanpa diminta.

UUD

MPR

DPRBPK PRESIDEN

UUD

MPR

UUDPRBPK PRESIDEN DPA

Page 16: Makalah Pancasila

c. DPR menggunakan hak budgetnya dalam menyetujui rancangan

anggaran belanja negara dan pendapatan.

14.Bagan Penilaian

Keterangan :

a. MA merupakan peradilan kasasi dan mengawasi kegiatan-kegiatan

pengadilan-pengadilan lainnya.

b. MA berhak menguji keserasian peraturan-peraturan yang lebih rendah

dari UU terhadap peraturan-peraturan serta kaidah-kaidah lainnya.

c. BPK menilai dan meneliti kemanfaatan / penggunaan serta sahnya

penggunaan uang negara.

UUD

MPR

1. Produk legislatif 2. Produk yudikatif3. Penggunaan uang

negara

BPK MA

Page 17: Makalah Pancasila

BAB IV

PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Atas dasar, analisa, kajian dan perkembangan pemikiran masyarakat

bangsa Indonesia dan tuntutan masyarakat Indonesia untuk segera

dilaksanakannya makna dari Pancasila dan UUD 1945 secara menyeluruh

kepada rakyat Indonesia. Dengan demikian, dengan diketahuinya bagaimana

bentuk sistem pemerintahan dan cara atau tugas-tugas masing-masing

lembaga-lembaga negara tersebut oleh masyarakat Indonesia maka

masyarakat tahu lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara tersebut

sedang melaksanakan dan akan terus melaksanakan makna dari Pancasila

dan UUD 1945 supaya makna dari Pancasila dan UUD 1945 dapat dirasakan

oleh seluruh Bangsa Indonesia dari Sabang sampai Marauke.

Page 18: Makalah Pancasila

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, Drs, M.S, “ Pendidikan Pancasila “ : 2002