makalah pancasila

34
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia dan jiwa seluruh rakyat Indonesia yang membimbing bangsa Indonesia menjadi bangsa yang luhur dan memiliki kepribadian yang khas. Pancasila berasal dari diri bangsa Indonesia itu sendiri sehingga pancasila tidak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia. Oleh sebab itu , perlu adanya tindakan nyata dari rakyat Indonesia untuk menghayati dan mengamalkan semua cita-cita mulia bnagsa Indonesia yang sudah tercantum dalam setiap sila pancasila. B. BATASAN MASALAH Untuk menghindari adanya kesimpangsiuran di dalam pembahasan makalah ini, maka penulis akan membatasi pokok bahasan yang akan dibahas, yaitu : 1. Landasan pendidikan Pancasila, serta tujuan pendidikan Pancasila. 2. Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia. 3. Pancasila sebagai sistem filsafat. 4. Pancasila sebagai etika politik. 1

Transcript of makalah pancasila

Page 1: makalah pancasila

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia dan jiwa seluruh rakyat

Indonesia yang membimbing bangsa Indonesia menjadi bangsa yang luhur

dan memiliki kepribadian yang khas. Pancasila berasal dari diri bangsa

Indonesia itu sendiri sehingga pancasila tidak dapat dipisahkan dari bangsa

Indonesia. Oleh sebab itu , perlu adanya tindakan nyata dari rakyat Indonesia

untuk menghayati dan mengamalkan semua cita-cita mulia bnagsa Indonesia

yang sudah tercantum dalam setiap sila pancasila.

B. BATASAN MASALAH

Untuk menghindari adanya kesimpangsiuran di dalam pembahasan

makalah ini, maka penulis akan membatasi pokok bahasan yang akan dibahas,

yaitu :

1. Landasan pendidikan Pancasila, serta tujuan pendidikan Pancasila.

2. Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

3. Pancasila sebagai sistem filsafat.

4. Pancasila sebagai etika politik.

5. Pancasila sebagai iddeologi nasional.

6. Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan republic Indonesia.

7. Pancasila sebagai paradigma kehidupan.

1

Page 2: makalah pancasila

BAB II

PENGERTIAN, LANDASAN, SERTA TUJUAN

PENDIDIKAN PANCASILA

A. PENGERTIAN PANCASILA

1) Secara Etimolologis

Pancasila berasal dari sansekerta dari India. Menurut Moh. Yamin,

dalam bahasa sansekerta pancasila memiliki dua arti secara leksial yaitu :

Panca : lima

Syila (vokal i pendek) : batu sendi, alas, atau dasar

Syiila (vokal i panjang) : peraturan tingkah laku yang baik, yang penting

atau yang senonoh

Secara etimologis kata “Pancasila” yang dimaksud yaitu “panca syila”

yang bermakna “ berbatu sendi lima” atau secara harafiah “dasar yang

memiliki lima unsur”.

2) Secara Historis

Pada tanggal 1 juni 1945 di dalam siding BPUPKI Ir. Soekarno

berpidato secara lisan tentang rumusan dasar negara dan beliau memberikan

nama “Pancasila” untuk dasar negara tersebut yang artinya lima dasar.

Menurut beliau nama tersebut atas saran dari salah seorang temannya yang

merupakan ahli bahasa.

Proses perumusan Pancasila secara Terminology histories yaitu :

a. Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)

Pidato Mr. Moh Yamin pada sidang pertama BPUPKI berisikan lima asas

dasar negara Indonesia Merdeka yang diidam-idamkan , yaitu :

1. Peri kebangsaan

2. Peri kemanusiaan

3. Peri ketuhanan

4. Peri kerakyatan

2

Page 3: makalah pancasila

5. Kesejahteraan rakyat

Usul tertulis yang diberikan Mr. Moh Yamin untuk rancangan UUD yaitu :

1. Ketuhanan yang Maha Esa

2. Kebangsaan persatuan Indonesia

3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

b. Ir. Soekarno

Usulan lima asas sebagai dasar negara Indonesia (1 juni 1945) :

1. Nasionalisme atau kebangsaaan Indonesia

2. Internasionalisme atau perikemanusiaan

3. Mufakat atau demokrasi

4. Kesejahteraan sosial

5. Ketuhanan yang berkebudayaan

c. Piagam Jakarta

Rumusan Pancasila yang termuat dalam Piagam Jakarta yaitu :

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk-

pemeluknya

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

3) Secara Terminologis

Pada tanggal 18 Agustus 1945 , PPKI berhasil mengesahkan UUD 1945. UUD

1945 terdiri dari dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal .

Rumusan Pancasila yang tercantum dalam bagian pembukaan UUD 1945 :

1. Ketuhanan yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

3

Page 4: makalah pancasila

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh himat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

5. Keadillan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

B. LANDASAN PANCASILA

1) Landasan Historis

Bangsa Indonesia terbentuk karena melalui suatu proses sejarah

yang cukup panjang sejak zaman kerajaan Kutai , Sriwijaya , Majapahit

sampai datangnya bangsa asing menjajah bangsa kita. Setelah melalui

proses sejarah yang cukup panjang dalam perjalanan sejarah bangsa

Indonesia akhirnya menemukan jati dirinya , yang di dalamnya tersimpul

cirri khas , sifat dan karakter bangsa Indonesia yang berbeda dengan bangsa

lain. Kemdian para pendiri negara merumuskannya dalam suatu rumusan

yang sederhana namun mendalam yang meliputi lima prinsip (lima sila)

yang kemudian diberi nama Pancasila .

Jadi , secara historis bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam setiap

sila pancasila sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia sebelum dirumuskan

dan disahkan menjadi dasar negara . Sehingga asal nilai-nilai pancasila

tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri , dengan kata lain

bangsa Indonesia sebagai kausa materialis pancasila .

Atas dasar itulah maka generasi penerus bangsa terutama kalangan

intelektual kampus harus mengkaji , memahami dan mengembangkan

berdasarkan pendekatan ilmiah , yang pada gilirannya akan memiliki

kesadaran dan wawasan kebangsaan yang kuat berdasarkan nilai-nilai yang

dimilikinya sendiri . Materi inilah yang dalam kurikulum internasiona

disebut civic education , yaitu mata kuliah yang membahas tentang national

philosophy bangsa Indonesia .

2) Landasan Kultural

Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat memiliki

pandangan hidup , filsafat hidup dan pegangan hidup yang berbeda antara

satu bangsa dengan bangsa lainnya . Negara komunisme dan liberalisme

4

Page 5: makalah pancasila

meletakkan filsafat negaranya pada suatu konsep ideologi tertentu misalnya

komunisme mendasarkan ideologinya pada suatu konsep pemikiran Karl

Marx .

Berbeda dengan bangsa linnya , bangsa Indonesia mendasarkan

pandangan hidupnya pada suatu asas cultural yang sudah melekat dan

dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri . Nilai-nilai kenegaraan dan

kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila pancasila bukanlah hanya

suatu hasil konseptual seseorang saja melainkan suatu hasil karya besar

bangsa Indonesia sendiri , yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang

bangsa ini miliki , melalui proses refleksi filosofis para pendiri negara

seperti Soekarno , M Yamin , M Hatta , Soepomo serta para pendiri negara

lainnya.

3) Landasan Yuridis

Landasan yuridis perkuliahan Pendidikan Pancasila di perguruan

tinggi tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa sistem pendidikan

nasional berdasarkan pancasila . Hal ini mengandung makna bahwa secara

material pancasila merupakan sumber hokum pendidikan nasional.

Meskipun secara eksplisit nama mata kuliah pancasila tidak

disebutkan dalam Undang-Undang Sisdiknas , namun mata kulih Pancsila

adalah mata kuliah yang mendidik warga negara akan dasar filsafat

negaranya, nilai-nilai kebangsaan serta kecintaan terhadap tanah air yang

dalam kurikulum internasional disebut sebagai civic education, citizenship

education.

Dalam SK Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/KEP/2006, dijelaskan

bahwa Misi Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk memantapkan

kepribadian mahasiswa agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-

nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai

dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi, berdasarkan

ketentuan tersebut maka materi pendidikan pancasila wajib diberikan di

perguruan tinggi.

5

Page 6: makalah pancasila

4) Landasan Filosofis

Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara

adalah sebagai bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini

berdasarkan fakta objektif bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang

Maha Esa. Syarat mutlak suatu negara adalah adanya persatuan yang

terwujudkan sebagai rakyat(merupakan unsure pokok negara), sehingga

secara filosofis negara berpersatuan dan berkerakyatan. Konsekuensinya

rakyat adalah merupakan dasar ontologis demokrasi, karena rakyat

merupakan asal mula kekuasaan negara.

Atas dasar itulah maka pancasila merupakan dasar filsafat negara.

Maka sudah menjadi keharusan bahwa Pancasila merupakan sumber nilai

dalam pelaksanaan kenegaraan, baik dalam pembangunan nasional,

ekonomi, politik, hokum, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan.

C. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

Pendidikan Pancsila bertujuan untuk menghasilkan peserta didik

yang berperilaku :

1. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab

sesuai dengan hati nuraninya.

2. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan

kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya.

3. Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni.

4. Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai

budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.

6

Page 7: makalah pancasila

BAB III

PANCASILA DALAM KONTEKS

PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Nilai-nilai essensial yang terkandung dalam Pancsila yaitu ketuhanan,

kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan, dalam fakta objektif telah

dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu. Proses terbentuknya negara

dan bangsa Indonesia melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang yakni

sejak zaman batu , kemudian zaman kerajaan-kerajaan, sampai datangnya para

penjajah, sampai akhirnya diproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia

tanggal 17 agustus 1945.

A. Zaman Kutai

Kerajaan Kutai memberikan andil terhadap nilai-nilai Pancasila seperti

nilai-nilai sosial poltik dalam bentu kerajaan dan nilai-nilai ketuhanan dalam

bentuk Kenduri yaitu sedekah kepada para Brahmana.

B.Zaman Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritime yang mengandalkan

kekuatan lautnya , dan kerajaan Sriwijaya pun merupakan kerajaan yang

berjaya pada masanya. Selain itu , kerajaan Sriwijaya pun medirikan

universitas agama Budha yang sangat terkenal di Asia.

C. Zaman Majapahit

Kerajaan Majapahit berjaya saat dipimpin oleh raja hayam wuruk dan

patih gajah mada. Dan pada masa itu, agama Hindu dan Budha dapat hidup

berdampingan. Majapahit melahirkan beberapa empu , yaitu empu Prapanca

menulis buku Negara Kertagama (1365) yang di dalamnya terdapat istilah

7

Page 8: makalah pancasila

pancasila. Sedangkan empu Tantular menulis buku Sutasoma yang di

dalamnya terdapat seloka persatuan Bhineka Tunggal Ika yang artinya

walawpun berbeda tetapi tetap satu jua. Dan pada tahun 1331 , patih gajah

mada mengucapkan sumpah palapa yang berisi cita-cita mempersatukan

nusantara.

Kemudian perlahan-lahan seiring berjalannya waktu, Majapahit runtuh

dan kemudian masuklah islam dan dilanjutkan dengan kedatangan bangsa

asing ke Indonesia.

D. KEBANGKITAN NASIONAL

Dengan kebangkitan dunia timur pada abad XX di panggung poitik

Internasional tumbuh kesadaran akan kekuatan sendiri. Dan di Indonesia di

awali dengan berdirinya Budi Utomo yang dipelopori oleh dr.Wahidin

Sudirohusodo (20 Mei 1908). Kemudian dilanjutkan dengan organisasi-

organisasi lainnya.

Sejak saat itulah perjuangan nasional Indonesia mempunyai tujuan

jelas yaitu Indonesia merdeka. Kemudian perjuangan dilanjutkana dengan

sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menyatakan satu bahasa,

satu bangsa dan satu tanah air Indonesia.

E. DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959

Isi dekrit presiden 5 Juli 1959 yaitu :

1. Membubarkan konstituante.

2. Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUds

1950.

3. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

8

Page 9: makalah pancasila

BAB IV

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

A. PENGERTIAN FILSAFAT

Secara etimologi , filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu

Philoshopia. Terdiri dari dua kata Philos/philem yang artinya suka, cinta,

mencintai. Sedangkan Sophia berarti kebijaksanaan, hikmah, kepandaian ilmu.

Jadi, Philosophia berarti cinta kepada kebijaksanaan.

B. RUMUSAN KESATUAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI

SUATU SISTEM

Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan,

saling bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan

merupakan suatu kesatuan yang utuh.

Ciri-ciri sistem :

1. Suatu kesatuan bagian-bagian.

2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri.

3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan.

4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu

(tujuan sistem).

5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.

Setiap sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu asas

sendiri, fungsi sendiri-sendiri namun secara keseluruhan merupakan suatu

kesatuan yang sistematis.

1) Susunan Kesatuan Sila-Sila Pancasila yang Bersifat Organis

Kesatuan sila-sila pancsila yang bersifat organis pada hakikatnya

secara filosofis bersumber pada hakikat dasar ontologis mausia sebagai

pendukung dari inti, isi dari sila-sila Pancasila yaitu hakikat manusia

9

Page 10: makalah pancasila

monopluralis yang memiliki unsure-unsur, susunan kodrat jasmani-

rokhani, sift kodrat individu-makhluk sosial, dan kedudukan kodrat

sebagai pribadi berdiri sendiri-makhluk Tuhan yang Maha Esa. Oleh

karena sila-sila Pancasila merupakan penjelmaan hakikat manusia

monopluralis yang merupakan kesatuan organis maka sila-sila Pancasila

juga memiliki kesatuan yang bersifat organis pula.

2) Susunan Pancasila yang Bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal

Pengertian matematis pyramidal digunakan untuk menggambarkan

hubungan hierarki sila-sila Pancasila dalam urut-urutan luas(kwuantitas)

dan juga dalam hal isi sifatnya(kualitas).

Rumusan Pancasila yang Bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal

:

1. Sila pertama : Ketuhanan yang Maha Esa adalah meliputi dan menjiwai

sila-sila kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

2. Sila kedua : kemanusiaan yang adil dan beradab adalah diliputi dan

dijiwai oleh sila Ketuhanan yang Maha Esa, meliputi dan menjiwai sila

persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaaan dalam permusyawaratan perwakilan serta keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Sila ketiga : persatuan Indonesia adalah diliputi dan dijiwai sila

Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,

meliputi dan menjiwai sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanan dalam permusyawaratan perwakilan serta keadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia.

4. Sila keempat : kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan perwakilan adalah diliputi dan dijiwai oleh

sila-sila Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan

10

Page 11: makalah pancasila

beradab, persatuan Indonesia, serta meliputi dan menjiwai sila keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

5. Sila kelima : keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah

diliputi dan dijiwai oleh sil-sila Ketuhanan yang Maha Esa,

kemanusiaan yang adil dan beradab persatuan Indonesia, kerakyatan

yang dipimpin oleh hikma kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3) Rumusan Hubungan Ksatuan Sila-Sila Pancasila yang Saling Mengisi

dan Saling Mengkualifikasi

Kesatuan sila-sila Pancasila Majemuk Tunggal, Hierarkis Piramidal,

juga memiliki sifat saling mengisi dan saling mengkualifikasi. Setiap sila

senantiasa dikualifikasi oleh keempat sila lainnya.

C. KESATUAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI SUATU

SISTEM FILSAFAT

Secara filosofis Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem fisafat

memiliki dasar ontologis, dasar epitomologis, dan dasar aksiologis sendiri

yang berbeda dengan sistem filsafat lainnya misalnya materialisme,

liberalisme, pragmatisme, komunisme, idealisme, dan lain paham filsafat

di dunia.

1. Dasar Antropologis Sila-Sila Pancasila

Dasar antropologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia

yang memiliki hakikat mutlak monopluralis, oleh karena itu hakikat

dasar ini juga disebut sebagai dasar antropologis. Manusia pendukung

pokok sila-sila Pancasila secara ontologis memiliki hal-hal mutlak,

yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa jasmani dan rokhani.

Sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu am makhluk

sosial, serta kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri

sendiri dan sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa.

11

Page 12: makalah pancasila

2. Dasar Epitomologis Sila-Sila Pancasila

Suatu ideologi maka Pancasila memiliki tiga unsur pokok agar

dapat menarik loyalitas dari pendukungnya yaitu : logos (rasionalitas

atau penalarannya), pathos (penghayatan), ethos (kesusilaannya).

Tiga persoalan yang mendasar dalam Epitomologis :

1. Sumber pengetahuan manusia.

2. Teori kebenaran pengetahuan manusia.

3. Watak pengetahuan manusia.

3. Dasar Aksiologis Sila-Sila Pancasila

Sila-sila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu

kesatuan dasar aksiologisnya sehingga nilai-nilai yang terkandung

dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.

Nilai menurut tinggi rendahnya (Max Sheler) :

1. Nilai-nilai kenikmatan : nilai yang berhubungan dengan indra

manusia.

2. Nilai-nilai kehidupan : nilai-nilai yang penting bagi kehidupan

manusia.

3. Nilai-nilai kejiwaan : dalam tingkatan ini terdapat nilai-nilai

kejiwaan (geistige werte) yang sama sekai tidak tergantung dari

keadaan jasmani maupun lingkungan.

Menurut Notonegoro, nilai dibedakan menjadi tiga :

1. Nilai material : segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.

2. Nilai vital : segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk

mengadakan suatu aktivitas atau kegiatan.

3. Nilai-nilai kerohanian : segala sesuatu yang berguna bagi rokhani

manusia.

12

Page 13: makalah pancasila

BAB V

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

A. PENGERTIAN ETIKA

Etika merupakan kelompok filsafat praktis dan dibagi menjdai dua

bagian, yaitu etika umuum dan etika khusus. Etika adalah suatu ilmu yang

membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral

tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab

berhadapan dengan berbagai ajaran moral (Suseno, 1987). Etika umum

mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia.

Sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya

dengan berbagai aspek kehidupan manusia (Suseno, 1987). Etika khusus

dibagi menjadi etika individual yang membahas kewajiban manusia terhadap

diri sendiri, dan etika sosial yang membahas tentang kewajiban manusia

terhadap manusia lain dalam hidup bermasyarakat, yang merupakan suatu

bagia terbesar dari citra khusus.

B. PENGERTIAN NILAI, NORMA, dan MORAL

a) Pengertian Nilai

Istilah nilai dalam bidang filsafat dipakai untuk menunjuk kata

benda abstrak yang artinya “keberhargaan” atau “kebaikan”, dan kata kerja

yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau

melakukan penilaian.

Di dalam Dictionary of Sosciology and Related Sciences

dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada

pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Jadi, nilai itu pada hakikatnya

13

Page 14: makalah pancasila

adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu

sendiri.

b) Hierarki Nilai

Empat tingkatan nilai menurut tinggi rendahnya (Max Sceler) :

1. Nilai-nilai kenikmatan : dalam tingkatan ini terdapat deretan nilai-nilai

yang mengenakan dan tidak mengenakan (die wertreihe des angenehmen

und unangenehmen), yang menyebabkan orang senang atau menderita tidak

enak.

2. Nilai-nilai kehidupan : dalam tingkatan ini terdapat nilai-nilai yang

penting bagi kehidupan (werte des vitalen fuhlens) misalnya kesehatan,

kesegaran jasmani, kesejahteraan umum.

3. Nilai-nilai kejiwaan : dalam tingkatan ini terdapat nilai-nilai kejiwaan

(geistige werte) yang sama sekali tidak tergantung dari keadaan jasmani

maupun lingkungan.

4. Nilai-nilai kerohanian : dalam tingkatan ini terdapat modalitas nilai dari

yang suci dan tak suci (wermodalitas des heiligen ung unheiligen).

Macam-macam nilai-nilai manusiawi menurut Walter G Everet :

1. Nilai ekonomis : harga pasar dan semua benda yang dapat dibeli.

2. Nilai kejasmanian : kesehatan, efisiensi, dan keindahan badan.

3. Nilai hiburan : permainan dan waktu senggang untuk pengayaan hidup.

4. Nilai sosial : berasal mula keutuhan kepribadian dan sosial yang

diinginkan.

5. Nilai watak : keseluruhan keutuhan kepribadian dan sosial yang

diinginkan.

6. Nilai estetis : niai keindahan dalam alam dan karya seni.

7. Nilai intelektual : pengetahuan dan pengajaran kebenaran.

8. Nilai keagamaan.

Dalam kaitannya dengan derivasi atau penjabarannya, nilai dikelompokkan

menjadi 3:

1. Nilai dasar

14

Page 15: makalah pancasila

Setiap nilai memiliki nilai dasar yaitu merupakan hakikat, esensi,

intisari atau makna yang terdalam dari nilai-nilai tersebut.

2. Nilai instrumental

Nilai instrumental merupakan suatu pedoman yang dapat diukur dan

dapat diarahkan.

3. Nilai praksis

Nilai praksis pada hakikatnya merupakan penjabaran lebih lanjut

dari nilai instrumental dalam suatu kehidupan yang nyata.

c) Hubungan nilai, norma dan Moral

Agar suatu nilai lebih berguna dalam menuntun sikap dan tingkah laku

manusia, maka perlu dikongkritkan lagi dan diformulasikan menjadi lebih

objektif sehingga memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam tingkah

laku secara kongkrit. Maka wujud dari sesuatu yang kongkrit itu adalah norma.

Selanjutnya nilai dan norma senantiasa berkaitan erat dengan moral dan etika.

Moral dan etika sebenarnya memiliki perbedaan. Moral yaitu suatu ajaran-

ajaran atau wejangan-wejangan, patokan-patokan, kumpulan peraturan, baik

lisan maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus bertindak agar menjadi

manusia yang baik. Sedangkan etika adalah suatu cabang filsafat yaitu suatu

pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan moral

tersebut.

d) Nilai-Nilai Pancasila sebagai Sumber Etika Politik

Negara Indonesia yang berdasarkan sila pertama bukanlah negara

“teokrasi” yang mendasarkan kekuasaan negara pada penyelenggaraan negara

dalam legitimasi religius, melainkan legitimasi hokum serta legitimasi

demokrasi. Walaupun dalam negara Indonesia tidak mendasarkan pada

legitimasi religius, namun secara moralitas kehidupan negara harus sesuai

dengan nilai-nilai yang berasal dari Tuhan terutama hukum serta moral dalam

kehidupan negara.

15

Page 16: makalah pancasila

BAB VI

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

A. PENGERTIAN ASAL MUA PANCASILA

Secara kausalitas asal mula Pancasila dibedakan dua yaitu asal mula yang

langsung dan asal mula yang tidak langsung.

a) Asal Mula yang Langsung

Rincian asal mula langsung Pancasila menurut Nitinegoro :

1) Asal mula bahan (Kausa Materialis)

Asal bahan Pancasila adalah pada bangsa Indonesia sendiri

yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan hidup bangsa

Indonesia.

2) Asal mula bentuk (Kausa Formalitas)

Asal mula bentuk Pancasila adalah Ir. Soekarno bersama-sama

Drs, Moh. Hatta serta anggota BPUPKI lainnya merumuskan dan

membahas Pancasila terutama dalam hal bentuk, rumusan serta nama

Pancasila.

3) Asal mula karya (Kausa Effisien)

Asal mula karya adalah PPKI sebagai pembentuk negara dan

atas kuasa pembentuk negara yang mengesahkan Pancasila menjadi

dasar negara yang sah, setelah dilakukan pembahasan baik dalam

sidang-sidang BPUPKI, panitia sembilan.

4) Asal mula tujuan (Kausa Finalis)

Asal mula tujuan tersebut adalah para anggota BPUPKI dan

panitia sembilan termasuk Soekarno dan Hatta yang menentukan tujuan

dirumuskannya Pancasila sebelum ditetapkan oleh PPKI sebagai dasar

negara yang sah.

16

Page 17: makalah pancasila

B) Asal Mula yang Tidak Langsung

Asal mula tidak langsung Pancasila adalah terdapat pada kepribadian

serta dalam pandangan hidup sehari-hari bangsa Indonesia.

C) Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam “Tri Prakara”

Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam tiga asas atau “Tri Prakara”, yaitu :

1. Pancasila asas kebudayaan.

2. Pancasila asas religius.

3. Pancasila asas kenegaraan.

B. KEDUDUKN dan FUNGSI PANCASILA

a) Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa dalam

perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa

memerlukan nilai-nilai yang luhur. Nilai-nilai yang luhur adalah sebagai

tolak ukur kebaikan yang berkenaan dengan hal-hal yang bersifat mendasar

dan abadi dalam hidup manusia. Pandangan hidup berfungsi sebagai

kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun interaksi

antar manusia.

b) Pancsila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara :

1. Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala

sumber hukum (sumber tertib hukum) Indonesia.

2. Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang

Dasar 1945.

3. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar

tertulis maupun lisan)

4. Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar

mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara

lainnya (termasuk para penyelenggara partai dan golongan fungsional)

memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.

17

Page 18: makalah pancasila

5. Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945, bagi penyelenggara negara,

para pelaksana pemerintah.

c) Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Bangsa Indonesia

1. Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti “gagasan, konsep,

pengertian dasar, cita-cita” dan “logos” yang berarti “ilmu”. Kata “idea”

berasall dari bahasa Yunani yaitu “eidos” yang berarti “bentuk”. Selain itu,

dari kata “idein” yang berarti “melihat”. Maka secara harafiah, ideology

berarti ilmu pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari

“idea” disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaksudkan yaitu

cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang

bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham.

2. Ideologi terbuka dan Ideologi Tertutup

Ideologi terbuka merupakan suatu sistem pemikiran terbuka. Ciri

khasnya yaitu nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar,

melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya

masyarakat itu sendiri.

Ideologi tertutup merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ciri

khas ideology tertutup yaitu adanya tuntutan mutlak bahwa masyarakat harus

taat kepada ideology yang berkembang pada masyarakat.

3. Ideologi Partikular dan Ideologi Komprehensif

Ideologi Partikular diartikan sebagai suatu keyakinan-keyakinan yang

tersusun secara sistematis dan terkait erat dengan kepentingan suatu kelas

sosial tertentu dalam masyarakat. Sedangkan Ideologi Komprehensif

diartikan sebagai suatu sistem pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek

kehidupan sosial.

C. PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA dengan PAHAM

IDEOLOGI BESAR lainnya di DUNIA

18

Page 19: makalah pancasila

a) Paham Negara Persatuan

Negara Persatuan yaitu negara yang mengatasi segala paham

golongan dan paham perseorangan. Jadi Negara Persauan bukanlah negara

yang berdasar individualisme sebagimana diterapkan di negara liberal.

Penjelmaan persatuan bangsa dan wilyah negara RI dissimpulkan dalam

PP.No.6 Tahun 1951, 17 Oktober dan diundangkan 28 November 1951 dan

termuat dalam lembaran negara No. II/ tahun 1951 yaitu dengan lambang

burung garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

b) Paham Negara Kebangsaan

● Hakikat bangsa

Deklarasi bangsa Indonesia sebagai suatu pernyataan hak kodrat

manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Maka dalam

pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa “…Kemerdekaan adalah hak

segala bangsa”. Pernyataan tersebut merupakan pernyataan universal hak

kodrat manusia sebagai bangsa, dan merealisasikannya sebagai makhluk

individu dan makhluk sosial.

19

Page 20: makalah pancasila

BAB VII

PANCASILA DALAM KONTEKS

KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG 1945

a) Pembukaan UUD 1945 sebagai Tertib Hukum Tertinggi

Kedudukan pembukaan UUD 1945 dalam kaitannya dengan tertib

hukum Indonesia memiliki dua aspek yang sangat fundamental, yaitu

memberikan factor-faktor mutlak bagi terwujudnya tertib hukum dan

memasukkan diri dalam tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum tertinggi.

Syarat-syarat tertib hukum :

1. Adanya kesatuan subjek, yaitu penguasa yang mengadakan peraturan

hukum.

2. Adanya kesatuan asas kerokhanian, merupakan suatu dasar dari segala

peraturan-peraturan huku dan sumber dari segala sumber hukum.

3. Adanya kesatuan daerah, di mana peraturan-peraturan hukum itu berlaku,

terpenuhi oleh kalimat seluruh tumpah darah Indonesia.

4. Adanya kesatuan waktu, di mana seluruh peraturan-peraturan hukum itu

berlaku.

b) Tujuan Pembukaan UUD 1945

1. Alenia I : untuk mempertanggungjawabkan bawa pernyataan kemerdekaan

sudah selayaknya, karena berdasarkan atas hak kodrat yang bersifat mutlak

dari moral bangsa Indonesia untuk medeka.

2. Alenia II : untuk menetapkan cita-cita bangsa Indonesia yang ingin dicapai

dengan kemerdekaan yaitu terpeliharanya secara sungguh-sungguh

kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan bangsa negara dan daerah

atas keadilan hukum dan moral, bagi diri sendiri dan pihak lain serta

kemakmuran bersama yang berkeadilan.

20

Page 21: makalah pancasila

3. Alinea III : untuk menegaskan bahwa demokrasi kemerdekaan menjadi

permulaan dan dasar hidup kebangsaan dan kenegaraan bagi seluruh warga

Indonesia, yang luhur dan suci dalam lindungan Tuhan yang Maha Esa.

4. Alinea IV : Untuk melaksanakan segala sesuatu dalam perwujudan dasar-

dasar tertentu sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan.

21

Page 22: makalah pancasila

BAB VIII

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang sudah disampaikan, penulis

menyimpulkan bahwa Pendidikan Pancasila sangat penting diajarkan kepada

para pelajar agar para pelajar mengerti dan memiliki pedoman dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan Pendidikan Pancasila bukan hanya

sebuah materi dalam ilmu pendidikan saja akan tetapi sebuah pembuktian

tentang bagaimana bangsa Indonesia terbentuk dan apa saja perangkat-

perangkat sebuah negara.

B. SARAN

Dengan adanya penjelasan tentang Pendidikan Pancasila ini diharapkan

setiap warga negara bisa mengaplikasikan dan mengamalkan semua yang

tercantum dalam setiap sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya.

Bukan hanya mengerti tetapi juga menghayati dan mengamalkannya. Bukan

hanya rakyat saja yang perlu mengaplikasikan setiap sila-sila Pancasila , akan

tetapi semua warga negara Indonesia termasuk para anggota pemerintahan.

22

Page 23: makalah pancasila

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, 2004. Pendidikan Pancasila. Edisi Reformasi, 2008. Paradigma :

Yogyakarta.

23