makalah pancasila 13

download makalah pancasila  13

of 13

description

pancasila

Transcript of makalah pancasila 13

TAP MPR RI No

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPada hakikatnya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhanya sendiri, manusia senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara berkelompok dan membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur dan mengarahkan tercapainya tujuan hidup kelompok tersebut, di mulai dari kelompok terkecil ke kelompok yang besar ,mulanya hidup dalam keluarga selanjuntya mereka membentuk kelompok lebih besar lagi seperti suku, masyarakat, bangsa dan negara yang bersatu untuk mencapai tujuan dan kepentingan yang sama.

Atas persamaan itulah terbentuk bangsa dan negara, yang masing - masing memiliki arti yang berbeda tetapi bermakna sama. bangsa dan negara adalah orang orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta berpemerintahan sendiri dan mempunyai kepentingan yang sama.

Dewasa ini, kita telah terbiasa dengan berbagai aspek kehidupan baik itu dalam lingkup keluarga, masyarakat ataupun bangsa. Berkaitan dengan hal ini maka penyusun menyadari bahwa begitu pentingnya upaya untuk menjaga kelestarian budaya hidup antar masyarakat dalam suatu negara yang aman, nyaman , tentram dan sejahtera.

Serta dalam hidup bermasyarakat harus disadari bahwa adanya keterikatan kita dengan norma norma yang berlaku pada saat itu. Misalnya di lingkungan daerah masih ada yang namanya adat istiadat atau kebiasaan yang secara turun temurun melekat pada diri setiap orang tua kita, tentunya pada kita sendiri. Adat istiadat tersebut harus dipenuhi karena telah disepakati oleh masyarakat terdahulu.

Tetapi pada kenyataannya norma atau adat istiadat tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan, karena mungkin adanya modernisasi baik itu dalam hal budaya, ideologi, ataupun dalam bidang lain. Oleh karena itu kita harus mempunyai filter dalam menghadapi globalisasi zaman tersebut supaya hal yang positif dapat kita ambil dan tetap melestarikan budaya hidup berbangsa dan bernegara yang baik.1.2 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Akhir Semester ( UAS ) mata kuliah Pancasila pada khususnya, serta untuk mengetahui tentang pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya. 1.3 Rumusan MasalahMakalah tentang Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara , mencakup beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara?2. Apa sajakah norma- norma yang ada dalam hidup berbangsa?3. Bagaimana hubungan norma yang satu denagn norma yang lainnya?4. Apakah hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara yang sebenarnya?5. Bagaimana peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?1.4 Sistematika PenulisanKarya tulis ini terdiri dari tiga Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan, yang memuat latar belakang, rumusan masalah, dan

sistematika penulisan.Bab II : Pembahasan, berisikan tentang pengenalan, hakikat, norma norma serta peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan berbangsa. Bab III: Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.BAB 11PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan BernegaraSeorang ahli / negarawan mengatakan bahwa manusia dinamakan Zoon Politicon yang artinya manusia selalu mempunyai keinginan untuk hihup secara bersama sama. Untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut, maka manusia harus saling berhubungan, komunikasi, saling menolong satu sama lain. Jadisetiap manusia, baik sebagai individu atauanggotamasyarakatselalu membutuhkan bantuan oranglain.Dalaminteraksisosialtersebut, setiap individu bertindak sesuai dengan kedudukan, status sosial, dan peran yang mereka masing-masing.Tindakan manusia dalam interaksi sosial itu senantiasa didasari oleh nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Di dalam TAP MPR RI No.VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. dijelaskan tentang pengertian etika kehidupan 1998, serta kaitannnya dengan pancasila yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara .

Dalam hal ini juga harus adanya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keterbukaan artinya memberikan peluang pihak luar untuk masuk dan menerima berbagai hal dari luar masuk, baik di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan, ideology, paham, dan aliran maupun ekonomi. Keterbukaaan sangat erat kaitanya dengan arus informasi dan komunikasi. Bagi bangsa bangsa di dunia yang menutup informasi dan komunikasi, mereka akan dikucilkan dari percaturan dunia. Oleh karena itu, mutlak bagi suatu bangsa dan negara untuk masuk dalam kancah informasi dan komunikasi.

Diantara beberapa faktor yang mendukung kesiapan warga negara untuk menyongsong perubahan menuju kehidupan yang modern, antara lain adalah suasana keterbukaan. Negara dan bangsa tidak boleh menutup diri dari segala sesuatu yang datang dari luar, baik dalam bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun berbagai pola hidup, pola berpikir, dan konsep yang siap pakai untuk suatau pembaharuan.

Dalam menghadapi keterbukaan, kita harus tetap bersikap waspada bahwa tidak semua kemajuan yang berasal dari luar itu cocok dengan kepribadian bangsa kita. Oleh karena itu, pancasila harus menjadi filter untuk semua karena pancasila merupakan pandangan hidup bangsa. Suasana keterbukaaan dimaksudkan sebagai keterbukaaan dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain keterbukaan iklim politik, yaitu bahwa setiap warga berhak mengemukaakan pendapatnya sejauh tidak bertentangan dalam Undang Undang Dasar 1945. Jika dimaksudkan untuk menjujnjung tinggi dasar Negara kita, keterbukaaan itu hendaknya benar benar ditegakan dalam kesatuan nafas dengan semangat filafat pancasila dan UUD 1945.

Selain itu, dengan adanya keterbukaaan sudah barang tentu semuanya boleh di ungkapkan ke public (umum). Pornografi yang terlarang misalnya tidak boleh di publikasikan dengan dallih keterbukaan atau kebebasan. Kita telah bersepakat bahwa keterbukaaan itu bukan tanpa batas. Keterbukaan tanpa batas dapat memperbesar peluang timbulnya konflik yang sulit dikendalikan, yang akhirnya menjurus kearah timbulnya keresahan dan kekacauan, hal itulah yang harus kiata hindari.

Disamping suasana keterbukaan adalah sistem mobilitas sosial terbuka, yakni Negara republik Indonesia mennganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama di depan hukum dan pemerintahan dan ini merupakan prinsip kedaulatan rakyat yang terdapat dalam pasal 27 ayat (1) UUD 1945, 28D ayat (1) dan (2) yang menpunyai ketentuan kesamaan di dalam hukum dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya dan setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil atau tidak ada diskriminasi .Keadilan diartikan sebagai tindakan yang tidak sewenang - wenang. Keadilan pada hakikatnya adalah memberikan atau memperlakukan seseorang atau suatu pihak sesuai dengan apa yang menjadi haknya. Karenanya, sesuatu yang menjadi hak setiap manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat martabatnya, yang sama derajatnya.

Menegakan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting karena keadilan merupakan suatu ukuran keabsahan dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu harus ada jaminan terhadap tegaknya keadilan. Menurut John Rawis jaminan terhadap keadilan harus diberlakukan dua prinsif yaitu:

a. Prinsif kebebasan yang sama sebesar besarnya ( principle of the greatest equallibertty ) atau setiap orang memiliki hak yang sama atas seluruh sistem kebebasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.b. Prinsip perbedaan ( the difference principle ) serta prinsip persamaaan yang adil dalam kesempatan baik dalam bidang pemerintahan dll.

Jadi, jaminan keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang professional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Hal ini memungkinkan tidak adanya monopoli dan pemusatan salah satu aspek kehidupan pada suatu kehidupan berbangsa dan bernegara, dari jaminan yang berlaku ditengah tengah kehidupan berbangsa dan bernegara itu akan mendorong integritas bangsa yang hakiki .

Mereka sebagai warga negara merasa bangga memiliki negara yang benar - benar mengedepankan keadilan dan norma - norma hukum yang ditetapkan, jaminan keadilan akan mampu menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung ( kondusif ), sehingga stabilitas nasional diharapkan semakin mantap dalam upaya memajukan keamanan dan ketertiban dalam berbangsa dan bernegara.Selain itu juga dibutuhkan norma - norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini sangat penting karena berhubungan dengan segala sesuatu permasalahan yang terjadi di masyarakat pada umummya dan untuk lebih memudahkan batasan pengertian hukum dan sanksinya.2.2 Hakikat Norma, Kebiasaan, Adat Istiadat dan Peraturan yang berlaku Di masyarakat Setiap manusia atau negara diikat oleh norma yang menjamin keamanan, ketertiban demi kelangsungan hidupnya. Manusia dilahirkan dan hidup tidak terpisahkan satu sama lain, melainkan berkelompok. Hidup berkelompok inimerupakankodratmanusiadalammemenuhi kebutuhannya. Selain itujuga untuk mempertahankan hidupnya, baikterhadapbahayadari dalam maupun yang datang dari luar. Setiap manusia akan terdorong melakukan berbagai usaha untuk menghindari atau melawan dan mengatasi bahaya - bahaya itu. Dalam hidup berkelompok itu terjadilah interaksi antar manusia. Kalianjuga senantiasa mengadakan interaksi dengan teman-teman kalian, bukan? Interaksi yang kalian lakukan pasti ada kepentingannya, sehingga bertemulah dua atau lebih kepentingan. Pertemuan kepentingan tersebutdisebut kontak. Menurut Surojo Wignjodipuro, ada dua macam kontak, yaitu: 1. Kontak yang menyenangkan, yaitu jika kepentingan-kepentinganyang bertemu saling memenuhi. Misalnya, penjual bertemu dengan pembeli. 2. Kontak yang tidak menyenangkan, yaitu jika kepentingan-kepentingan yang bertemu bersaingan atau berlawanan. Misalnya, pelamar yang bertemu dengan pelamar yang lain, pemilik barang bertemu dengan pencuri.

Mengingat banyaknya kepentingan, terlebih kepentingan antar pribadi, tidak mustahil terjadi konflik antar sesama manusia, karena kepentingannya saling bertentangan. Agar kepentingan pribadi tidak terganggu dan setiap orang merasa merasa aman, maka setiap bentuk gangguan terhadap kepentingan harus dicegah. Manusia selalu berusaha agar tatanan masyarakat dalam keadaan tertib, aman, dan damai, yang menjamin kelangsungan hidupnya. Sebagai manusia yang menuntut jaminankelangsungan hidupnya, harus diingat pula bahwa manusiaadalahmahluksosial. Menurut Aristoteles, manusia itu adalah Zoon Politikon, yang dijelaskan lebih lanjut oleh Hans Kelsen man is a social and politcal being artinya manusia itu adalah mahluk sosial yang dikodratkan hidup dalam kebersamaan dengan sesamanya dalam masyarakat, dan mahluk yang terbawa oleh kodrat sebagai mahluk sosialitu selalu berorganisasi.

Kehidupan dalam kebersamaan ( ko-eksistensi ) berarti adanya hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Hubungan yang dimaksud dengan hubungan sosial ( social relation ) atau relasi sosial. Yang dimaksud hubungan sosial adalah hubungan antar subjek yang saling menyadari kehadirannya masing - masing. Dalam hubungan sosial itu selalu terjadi interaksi sosialyang mewujudkan jaringan relasi-relasi sosial (a web of social relationship) yang disebut sebagai masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat menuntut cara berperilaku antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu ketertiban. Ketertiban didukung oleh tatanan yang mempunyai sifat berlain-lainan karena norma-norma yang mendukung masing-masing tatanan mempunyai sifat yang tidak sama. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang teratur setiap manusia sebagai anggota masyarakat harus memperhatikan norma atau kaidah, atau peraturan hidup yang ada dan hidup dalam masyarakat.

2.2.1 Pengertian Norma, Kebiasaan, Adat-istiadat dan Peraturan Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan individu atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi sosial di dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya.Masyarakat yang menginginkan hidup aman, tentram dan damai tanpa gangguan, maka bagi tiap manusia perlu menjadi pedoman bagi segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing-masing dapat terpelihara dan terjamin. Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban masing-masing. Tata itu lazim disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) ataunorma (berasal dari bahasa Latin) atau ukuran-ukuran.. Norma dalah kaidah atau aturan yang berlaku ebagai petunjuk dalam kehidupan ehari hari. Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud: perintah dan larangan. Apakah yang dimaksud perintah dan larangan menurut isi norma tersebut? Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik. Ada bermacam-macam norma yang berlaku di masyarakat. Macam-macam norma yang telah dikenal luas ada empat, yaitu:

a. Norma Agama: Ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah - perintah, larangan - larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa siksa kelak di akhirat. Contoh norma agama ini diantaranya ialah:a) Kamu dilarang membunuh.b) Kamu dilarang mencuri.c) Kamu harus patuh kepada orang tua.d) Kamu harus beribadah.e) Kamu jangan menipu.

b. Norma Kesusilaan: Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia. Contoh norma ini diantaranya ialah:a) Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain.b) Kamu harus berlaku jujur.c) Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia.d) Kamu dilarang membunuh sesama manusia.

c. Norma Kesopanan:

Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya, karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri. Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama atau adat istiadat. Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan bersifat khusus dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagi segolongan masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian. Contoh norma ini diantaranya ialah:a) Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus dan ain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi.b) Jangan makan sambil berbicara.c) Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat dan.d) Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua.

d. Norma Hukum:

Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundangundangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara. Contoh norma ini diantaranya ialah:a) Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun.b) Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan mengganti kerugian, misalnya jual beli.c) Dilarang mengganggu ketertiban umum.

Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau disebut juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang sifatnya nasional maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi kewenangan untuk membuatnys.Oleh karena itu,norma hukum sangat mengikat bagi warga negara. Kebiasaan merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima sebagai aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah. Kebiasaan adalah tingkah laku dalam masyarakat yang dilakukan berulangulangmengenai sesuatu hal yang sama, yang dianggap sebagai aturan hidup . Kebiasaan dalam masyarakat sering disamakan dengan adat istiadat.

Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan sosial yang sejak lama ada dalam masyarakat dengan maksudmengatur tata tertib. Ada pula yang menganggap adat istiadat sebagai peraturan sopan santun yang turun temurun Pada umumnya adat istiadat merupakan tradisi. Adat bersumber pada sesuatu yang suci (sakral) dan berhubungan dengan tradisi rakyat yang telah turun temurun, sedangkan kebiasaan tidak merupakan tradisi rakyat. 2.2.2 Hubungan Antar Norma

Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga diatur oleh norma-norma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah-kaidah lainnya. Kaidah-kaidah sosial itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota masyarakat di mana kaidah itu berlaku. Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah sosial lainnya itu saling mengisi. Artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dalam hal-hal hukum tidak mengaturnya. Selain saling mengisi, juga saling memperkuat. Suatu kaidah hukum, misalnya kamu tidak boleh membunuh diperkuat oleh kaidah sosial lainnya. Kaidah agama, kesusilaan, dan adat juga berisi suruhan yang sama.

Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun dalam masyarakat sudah ada larangan untuk membunuh sesamanya. Hal yang sama juga berlaku untuk pencurian, penipuan, dan lain-lain pelanggaran hukum. Hubungan antara norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak dapat dipisahkan itu dibedakan karena masing-masing memiliki sumber yang berlainan. Norma Agama sumbernya kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Norma kesusilaan sumbernya suara hati (insan kamil). Norma kesopanan sumbernya keyakinan masyarakat yang bersangkutan dan norma hukum sumbernya peraturan perundang-undangan.3.2 Peranan Maahaia Dalam kehidupan Berbanga Dan Bernegara Apa yang terlintas dibenak kita ketika kita mendengar katamahasiswa, mungkin tidak .hanya satu jawaban yag akan terucap dari banyak orang dengan beranekaragam latar belakang pendidikan. Mahasiswa merupakan sebuah status yang disandang seseorang ketika ia menjalani pendidikan formal pada sebuah perguruan tinggi. Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang mahasiswa apabila ia tercatat sebagai mahasiswa secara administrasi sebuah perguruan tinggi yang tentunya mengikuti kegiatan belajar dan mengajar serta kegiatan lainnya. Status ini menjadi mutlak apabila kita berbicara dalam konteks pendidikan formal. Ternyata dbalik statusnya itu, masih banyak sekali peranan seorang yang menyandang status mahasiswa untuk menunjukkan peranannya pada kehidupan masyarakat terlebih lagi pada tingkat kehidupan berbangsa danbernegara. Sejarah membuktikan bagaimana kekuatan mahasiswa dalam pergantian rezim yang diktator menuju perubahan kearah lebih baik, sebagai contoh gerakan mahasiswa bersama komponen bangsa lainnya yang ketika itu masyarakat, parpol dan ABRI dalam menyuarakan TriTura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang berhasil menggantikan rezim kekuasaan saat itu yang dinilai cenderung terlau berpihak pada haluan kiri. Kemudian bagaimana peristiwa Malari (Petaka Lima Belas Januari) yang dimotori oleh Hariman Siregar yang notabene sebagai mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia, dan masih membekas diingatan kita ketika kekuatan mahasiswa untuk menggulingkan rezim orde baru yang otoriter yang telah berkuasa selama 32 tahun. Itu merupakan bukti-bukti nyata dimana mahasiswa menunjukkan peranannya dikancah perpolitikan nasional yang tentunya untuk menciptakan keselarasan menuju masyarakat yang makmur sentosa, meskipun sampai sekarang buah tangan dari perjuangan mahsiswa tersebut masih jauh panggang dari api. Sehinnga dapat disimpulkan bahwa kekuatan mahasiswa dalam kancah perpolitikan nasional menjadi patut diperhitungkan sebagai gerakan yang murni membelakepentinganrakyatsemata. Sekarang mari kita tengok aktivitas mahasiswa zaman sekarang, Amien Rais pernah mengutarakan intensitas dan kualitas dari gerakan kemahasiswaan cenderung mengalami penurunan seiring datangya era globalisasi ke negeri kita tercinta ini, kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa sebaliknya tempat-tempat hiburan malah disesaki para mahasiswa. Penulis tidak melarang tentunya sebatas itu tidak melanggar syariat, karena sebagai manusia tentunya kita juga butuh yang namanya hiburan. Tetapi hal itu juga harus disaring dengan kekuatan iman kita. Kembali kepada kualitas gerakan kemahsiswaan masa sekarang yang cenderung menurun, maka sadar atupun tidak itu merupakan efek dari masuknya era globalisasi ke indonesia tanpa diharmonisasi dengan manajemen waktu dan diri yang baik. Untuk membangun citra mahasiswa sebagai agen pembaharu ataupun kaum intelektual yang mana dipundaknya ada masa depan bangsa ini yang akan dilabuhkan dimana, maka kita harus memupuk rasa persaudaraan dan senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Selain itu tentunya kita perlu membangun konsep intelektual dalam gerakan yang sinergi dan terarah menuju masyarakat yang adil dan makmur. Sehingga kedepan mahasiswa tidak hanya dikenal lewat aktivitasnya ketika menjalani perkuliahan saja, tetapi sebagai elemen bangsa yang peka terhadap kondisi permasalahan disekitarnya .

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seperti kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk social yang saling membutuhkan satu sama lain, maka dalam menjalin silahturahmi dengan sesama haruslah harmonis meskipun terdapat berbagai macam perbedaan atau konflik. Secara umum kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting karena ini yang menjadi salah satu factor untuk mendukung berbagai macam kegiatan Negara demi kepentingan bersama dan kemajuan bangsa Indonesia. Tetapi pada masa kini kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mulai sedikit pudar, itu dicontohkan dengan adanya tawuran antar masyarakat di berbagai daerah.

Jadi dapat dikatakan kesadaran masyarakat akan kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut masih kurang. Oleh karena itu, setiap individu haruslah lebih menyadari akan manfaat kerukutan hidup bangsa agar dapat menciptakan lingkungan hidup bangsa yang aman, nyaman, tentram. 3.2 Saran

Didalam pembuatan makalah ini tentunya masih terdapat banyak sekali kekurangan, maka dari itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna memperbaiki dalam penyusunan makalah saya berikutnya.

- 3 -