Makalah Pajak Lanjutan Kel 7

27
PERPAJAKAN LANJUTAN KEBIJAKAN PEMAJAKAN ATAS TRANSAKASI DEREVATIF Disusun Oleh: KELOMPOK 7 FAJRI RONALDI (1110532058) DARA TAHNIA SHABRINA (1110532056) KARTIKA MACELINA (1110532055) YOLLANDA ARNAZ (1110532054) Dosen Pengampu: Drs. H. Rinaldi Munaf, MM, Ak, CPA, CA PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

description

makalah

Transcript of Makalah Pajak Lanjutan Kel 7

PERPAJAKAN LANJUTANKEBIJAKAN PEMAJAKAN ATAS TRANSAKASI DEREVATIF

Disusun Oleh:

KELOMPOK 7FAJRI RONALDI(1110532058)DARA TAHNIA SHABRINA (1110532056)KARTIKA MACELINA (1110532055)YOLLANDA ARNAZ(1110532054)

Dosen Pengampu:Drs. H. Rinaldi Munaf, MM, Ak, CPA, CA

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS ANDALAS2014Kebijakan Pemajakan atas Transaksi Derivatif

ABSTRAKTransaksi derivatif berkembang pada pasar perdagangan uang dan khsususnya pada jual beli valuta asing yang awalnya dilatar belakangi adanya fluktuatif nilai mata uang. Dalam perkembangan saat ini, transaksi derivative ternyata banyak juga berkembang di Pasar Modal. Perdagangan saham di pasar sekunder mulai terlihat ketika perdagangan saham sudah melewati masa penawaran umum di pasar perdana, dan saham-saham tersebut telah tercatat di bursa efek untuk diperdagangkan. Transaksi yang terjadi di Pasar Modal terjadi di pasar primer dan pasar skunder. Pada transaksi yang terjadi di pasar sekunder lebih banyak terjadi transaksi derivative, yakni sebagai turunan dari transaksi lainnya (saham, obligasi dll).Pengunaan mata uang asing memang cukup rentan terhadap risiko fluktuasi nilai tukar mata uang dan tingkat suku bunga. Untuk melindungi aktiva atau pasiva yang rentan terhadap perubahan nilai tukar mata uang dan tingkat suku bunga, Wajib Pajak dapat menggunakan instrumen keuangan derivatif, risiko kerugian akibat perubahan-perubahan tersebut dapat dihindari atau diperkecil. Bahkan dengan lindung nilai (hedging), Wajib Pajak dapat menciptakan keuntungan melalui pergeseran risiko. Oleh karena itu, perlindungan nilai melalui penggunaan istrumen derivatif merupakan fenomena menarik untuk menentukan pengenaan pajaknya.

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahTransaksi derivatif berkembang pada pasar perdagangan uang dan khsususnya pada jual beli valuta asing yang awalnya dilatar belakangi adanya fluktuatif nilai mata uang. Kemerosotan perekonomian Indonesia pada tahun 1997, sebagian besar disebabkan karena para pengusaha nasional dan perbankan nasional berlomba-lomba untuk meminjam uang dari luar negeri dalam US$ atau mata uang asing lainnya, sehingga jumlah pinjaman luar negeri dalam waktu singkat membumbung tinggi secara tidak terkendali dan ternyata melampoi ambang kemampuan untuk membayar kembali hutang luar negeri dan menyebabkan perusahaan-perusahaan seakan langsung dihadapkan pada risiko kebangkrutan. Hal itu disebabkan oleh ekspansi perusahaan yang dibiayai melalui pinjaman dengan sumber berbeda dan bukan dengan penerbitan saham baru. Akibatnya terjadi over leverage, yang mengancam solvabilitas dan profitabilitas perusahaan. Memburuknya kondisi ekonomi, yang ditandai dengan meningkatnya suku bunga dan menurunnya nilai tukar IDR, mengakibatkan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pinjamannya atau mengalami gagal bayar (default payment). Selain itu, banyak juga perusahaan besar yang menggunakan pembiayaan jangka panjang ( long-term financing) dengan denominasi dalam bentuk mata uang asing.Penggunaan mata uang asing rentan dengan risiko yang diakibatkan oleh fluktuasi nilai tukar mata uang dan fluktuasi tingkat suku bunga ( fluctuation exchange rate). Bercermin dari krisis ekonomi dan finansial ini, banyak perusahaan mengambil langkah untuk mengurangi risiko dengan cara memberikan perlindungan nilai (hedging) melalui penggunaan instrumen keuangan derivatif dalam bentuk Forward, Option, Futures danSwap. Tujuan penggunaan instrumen keuangan derivatif adalah sebagai alat untuk mengendalikan risiko perusahaan yang disebabkan oleh adanya perubahan harga, tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang. Dengan instrumen keuangan derivatif, risiko kerugian akibat perubahan-perubahan tersebut dapat dihindari atau diperkecil. Bahkan dengan lindung nilai, Wajib Pajak dapat menciptakan keuntungan melalui pergeseran risiko kerugian yang timbul karena fluktuasi nilai tukar mata uang dan suku bunga.

1.2 Rumusan Masalaha. Pengertian Transaksi Derivatifb. Jenis-Jenis Transaksi Derivatifc. Peranan Ekonomi Transaksi Derivatifd. Pengguna Pasar Derivatife. Instrumen Transaksi Derivatiff. Lindung Nilai atas Nilai Wajarg. Pengakuan, Pengukuran dan Pengungkapan Transaksi Derivatif

1.3 Tujuan Penulisan a. Untuk mengetahui kebijakan perpajakan penghasilan transaksi derivatif dan hal-hal terkait transaksi derivatif itu sendiri.b. Tujuan penulisan makalah ini merupakan pelengkap tugas penulis dalam Mata Kuliah Perpajakan Lanjutan yang penulis ikuti disamping harapan penulis bahwa kelak makalah ini bisa menjadi bahan bacaan yang berguna bagi pembaca yang tertarik dengan materi yang penulis tulis .

BAB 2PEMBAHASANA. PENGERTIAN DEREVATIFMenurut Siahaan (2008) derevatif adalah semacam kendaraan keuangan yang diturunkan atau diperanakkan dari induknya apakah induknya ini asset keuangan saham atau obligasi, komoditi, atau berbagai macam indeks seperti IHSG, LQ45, Hanseng, dan jenis-jenis lainnya. Menurut Wikipedia mendefinisikan derevatif sebagai sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi acuan pokok.Menurut PSAK 55 Derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak lain dengan tiga karakteristik berikut ini:1. Memiliki:1. a.Satu atau lebih variabel pokok yang mendasari (under-lying) dan2. b.Satu atau lebih jumlah nosional(notional amount)atau syarat pembayaran atau keduanya.3. Persyaratan perjanjian tidak memerlukan investasi awal bersih(initial net investment),atau memerlukan investasi awal bersih dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis perjanjian lainnya yang diperkirakan akan menghasilkan efek yang sama terhadap perubahan dalam faktor-faktor pasar.4. Persyaratan perjanjian mengharuskan atau memungkinkan penyelesaian sekaligus(net settlement), atauinstrumen derivativedapat segera diselesaikan dengan sarana terpisah di luar perjanjian tersebut, atau persyaratan perjanjian mengakibatkan penyerahan aktiva sehingga penyelesaian yang terjadi secara substansial tidak berbeda dengannet settlement.

Definisi diatas memberikan pandangan bahwa derevatif merupakan kontrak perjanjian dan kesepakatan antara dua belah pihak pembeli dan penjual yang didalam kontraknya telah disepakati sekarang, namun realisasinya dimasa yang akan datang.

B. JENIS-JENIS DEREVATIF

Berdasarkan sifatnya derevatif dikelompokkan menjadi dua bagian (Madura: 2006) yaitu;1) Derevatif KomoditasDerevatif komuditas merupakan kontrak derevatif yang terjadi pada barang-barang komoditi, seperti produk hasil pertanian, perkebunan, perikanan (soft commodities)dan hasil pertambangan, emas dll.(hard commodities).2) Derevatif KeuanganDerevatif keuangan merupakan kontrak derevatif yang terjadi pada instumen keuangan, seperti mata uang, saham, indeks gabungan, tingkat bungan jangka pendek, surat pembendaharaan negara dan obligasi.

C. PERAN EKONOMI PASAR DEREVATIFMenurut Madura (2006) peran dari ekonomi dalam pasar derevatif adalah sebagai berikut, yaitu;1)Risk TransferSalah satu fungsi ekonomi derevatif adalah sebagai alat pemindahan resiko pasar(transfer of market risk)yaitu pemindahan resiko akibat perubahan harga asset secara drastis atau perubahan harga portofolio asset yang tidak rasional oleh pihak lain yang ingin menghindari(hedgers)kepada pihak lain yang bersedia dan mampu mengendalikannya dengan lebih baik(speculators). Derevatif memperbaiki efisiensi perekonomian dengan memungkinkan pemakai mengenal secara pasti, mengisolir, dan mengelolah resiko harga dasar.2)Prince DiscoveryMaksudprice discoverydalam hal ini adalah proses terjadinya harga suatu asset dimana seseorang bersedia membelinya dan orang lain bersedia untuk menjual asset pada harga tersebut. Jika pasar berjangka(futures)digunakan secara kompetitif, harga-harga yang terjadi pada bursa berjangka dianggap dan dipertimbangkan masyarakat sebagai refleksi penawaran dan permintaan suatu komoditi.3)Transaction IntegrityMaksud daritransaction integritydalam perekonomian yang hukumnya dan prasarana komersialnya belum berkembang, bursa komoditi berjangka dapat memainkan peranan penting sebagai penengah untuk menjembatani kredit sehingga merangsang bursa di dalam pembentukan harga berdasarkan pasar. Negara-negara yang sudah maju dan modern, banyak lembaga keuangan yang memanfaatkan bursa berjangka yang telah mapan, karena integritas kredit yang disediakan olehclearing houseyang dimiliki bursa. Sehingga kekuatan keuangan bursa sendiri menjadi pusat perhatian masyarakat keuangan internasional. Adanya bursa derevatif membuat keuangan lebih dipercaya.D. PENGGUNA PASAR DEREVATIFMunculnya pasar derevatif merupakan dampak dari kebutuhan pelaku bisnis, yang sering disebut dengan pengguna pasar deravatif, terdiri dari:1. Commercial users, adalah pengguna komersialfuturesdanoptionsmeliputi partisipan pasar tunai (komoditi dan keuangan) yang menggunakan derevatif untuk melindungi dirinya dari resiko pasar, mengalokasikan assetnya sehingga dapat melaksanakan operasi usahanya yang utama.2. Speculator, yang termasukspeculatoradalah para peserta yang aktif dalam perdaganganfuturesdanoptionsuntuk mendapatkan keuntungan karena adanya pergerakan harga. Kelompok ini terdiri dari pengelola dan berjangka pelanggan besar dan kecil pada perusahaan efek, pedagang harta benda di bank komersial, dan perusahaan efek. Seorangspeculatordi dalam perdagangan kontrak berjangka mempunyai satu tujuan, yaitu mendapatkan keuntungan(profit)dari keberhasilannya mengantisipasi pergerakan harga.3. Professional user, kelompok yang termasuk dalam pengguna professional adalah meliputi perusahaan pialang, perusahaan pembuat harga dan perusahaan yang melakukan operasi arbitrase (Madura: 2006). Fungsi dari dealer / pialang antara lain menjaga likuiditas dan terus menerus tersedianya transaksi, memenuhi permintaan pengguna akhir dengan segera, serta memberikan kemampuan untuk mempertinggi likuiditas pasar dan efisiensi harga dalam mekanisme pasar.

E. INSTRUMENT DEREVATIF1)Forward ContractMenurut Siahaan (2008) definisi dariforward contractatau kontrak penyerahan kemudian adalah perjanjian antara dua pihak, dimana satu pihak diwajibkan menyerahkan sejumlah asset tertentu pada tanggal tertentu yang akan datang dan pihak lainnya wajib membayar sesuai dengan jumlah tertentu yang dikenakan atas asset pada tanggal penyerahan. Sebagai kesepakatan pribadi antara dua pihak,forward contractdiatur secara khusus untuk memenuhi kebutuhan masing-masing pihak, oleh karena itu sifatnya disebutprivate(bergantung pada pribadi kedua belah pihak). Tujuan untuk melindungi kedua belah pihak dari fluktuasi nilai asset yang mungkin terjadi selama kurun waktu tertentu, yaitu sejak kontrak ditandatangani hingga penyerahan atau pembayaran yang dilakukan. 2) Future ContractMenurut Hull (2006) kontrak berjangka merupakan perjanjian atau kesepakatan untuk membeli atau menjual asset tertentu pada saat tententu dengan atau pada harga tertentu dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang. Hal ini senada dengan definisi menurut Eiteman, dkk (2010) Kontrak future adalah sebuah alternatif dari kontrak forward yang menuntut penyerahan suatu jumlah faluta asing standar di masa depan dengan waktu, tempat, dan harga yang sudah ditentukan. Future contractberbeda denganforward contractdimanafuture contractbentuknya sudahstandard(sudah dibuat baku), telah disekuritisasi dan diperdagangkan di pasar tententu, di tengah-tengah masyarakat. Kontrak tidak dilakukan secara pribadi oleh dua pihak, tetapi dilakukan melalui bursa yang terorganisir. 3) Kontrak OpsiKontrak opsi pada dasarnya dibedakan menjadi dua macam, yaitucallssebagai hak beli danputssebagai hak jual. Pembelicallsatau pemilikcallsmemiliki hak membeli asset tertentu pada harga tertentu dan tanggal tertentu di masa yang akan datang. Sebaiknya pembeliputatau pemilikputmemiliki hak menjual asset tertentu pada harga tertentu dan pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Harga dalam kontrak disebutstrike priceatauexercise price, dan tanggal pada kontrak disebutmaturity date. Gaya opsi ini ada dua, gaya Eropa dan gaya Amerika. Opsi eropa dapatdiexercisehanya persis pada tanggal jatuh tempo saja, sedangkan opsi Amerika dapatdiexercisekapan saja sepanjang hidup opsi atau selama opsi belum jatuh tempo maupun persis pada tanggal jatuh tempo. 4) Swaps ContractMerupakan kesepakatan antara dua pihak atau perusahaan untuk saling mempertahankan arus kas di masa tertentu (selama kurun waktu tertentu) yang akan datang. Kesepakatan ini ditentukan secara spesifik tanggal pembayaran tunai dan cara menghitung jumlah tunai yang akan saling dipertukarkan (dibayarkan masing-masing pihak). Biasanya di dalam perhitungan telah dipertimbangkan nilai yang akan datang, tingkat bunga, kurs mata uang, dan variabel-variabel lainnya yang relevan.F. INSTRUMEN DERIVATIF MELEKATInstrumen derivativemelekat harus dipisahkan dari kontrak utama dan diperlukan sebagaiinstrument derivativemenurut pernyataan ini jika dan hanya jika seluruh criteria berikut dipenuhi:1. Karakteristik dan resiko instrument derivatif melekat tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan karakteristik dan resiko ekonomis kontrak utama;2. Instrument derivativemencakup instrumen derivatif melekat kontrak utama tidak dinilai kembali sesuai dengan nilai wajarnya berdasarkan prinsip akuntasni yang diterima umum; dan3. Instrument terpisah dengan kondidi yang sama dengan instrument derivatif melekat adalah instrumen derivative yang tunduk pada persyartan ini.G. LINDUNG NILAI ATAS NILAI WAJAR1. Suatu entitas dapat memperlakukan instrumen derivatif sebagai lindung nilai atas resiko perubahan nilai wajar aktiva atau kewajiban atau porsi tertentu yang diidentifikasi (transaksi/saldo yang dilindung nilai) disebabkan oleh resiko tertentu.2. Apabila aktiva/kewajiban yang dilindungi diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar dilaporkan sebagai bagian ekuitas, penyesuaian untuk nilai tercatat transaksi/saldo yang dilindung nilainnya sebagimana dijelaskan harus diakui sebagai laba/rugi dan tidak sebagai bagian ekuitas untuk saling menghapuskan laba atau rugi instrumen lindung nilai.3. Suatu entitas dapat menghentikan secara prospektif pencatatan akuntansi seperti yang dijelaskan atas lindung nilai apabila satu dari kondisi berikut terjadi:a. Derivatif tidak berlaku lagi atau dijual, dikhiri atau dieksekusi; ataub. Entitas membatalkan tujuan hubungan lindung nilai atas nilai wajar.H. PERSYARATAN LINDUNG NILAI Berikut ini merupakan beberapa persyaratan terjadinya lindung nilai, yaitu:1. Pada awal timbulnya lindung nilai, terdapat kebijakan-kebijakan tertulis mengenai lindung nilai, tujuan manajemen risiko entitas dan strategi untuk melaksanakan lindung nilai, termasuk identifikasi instrumen lindung nilai, transaksi/saldo yang dilindungi, sifat dari risiko yang dilindungi, dan bagaimana menilai efektivitas instrument lindung nilai dalam menutup risiko perubahan nilai wajar transaksi/ saldo yang dilindungi sebagai akibat dari risiko yang dilindungi. Entitas juga harus memiliki dasar yang wajar untuk menilai efektivitas instrumen lindung nilai.1. Pada awal timbulnya lindung nilai atas nilai wajar komitmen pasti, entitas harus menyusun dokumentasi formal yang mencakup penetapan metode pengakuan laba/rugi yang timbul dari komitmen yang dilindung nilainya beserta pencatatan aktiva/kewajiban yang timbul.2. Penetapan strategi manajemen risiko untuk lindung nilai tertentu dapat mengecualikan komponen tertentu dari perubahan nilai wajar lindung nilai derivatif tertentu, seperti perhitungan nilai tunai, dari penilaian efektivitas lindung nilai.3. Baik pada awal timbulnya lindung nilai maupun selama periode lindung nilai, hubungan lindung nilai diharapkan efektif untuk saling menghapuskan perubahan nilai wajar yang disebabkan oleh risiko yang dilindung nilai selama periode dimana lindung nilai berlaku. Penilaian terhadap efektivitas diperlukan pada saat laporan keuangan atau laporan rugi laba disajikan, dan paling tidak dilakukan setiap tiga bulan. Apabila instrumen lindung nilai (seperti kontrakopsi atthe-money) memungkinkan saling menghapuskan satu sisi laba/ rugi dari risiko yang dilindung nilainya, kenaikan (atau penurunan) nilai wajar instrumen lindung nilai diharapkan efektif dalam mengoffset penurunan (atau kenaikan) nilai wajar transaksi/saldo yang dilindung nilainya. Seluruh penilaian efektivitas harus konsisten dengan strategi pengelolaan risiko yang didokumentasikan untuk hubungan lindung nilai tertentu.4. Apabila opsi yang diterbitkan diperlakukan sebagai lindung nilai atas aktiva atau kewajiban, kombinasi dari transaksi/saldo yang dilindung nilai dengan opsi yang diterbitkan setidaknya laba mengandung kemungkinan atas hasil yang diperoleh dari perubahan menguntungkan pada nilai wajar dari instrumen gabungan sebesar kemungkinan kerugian dari perubahan yang tidak menguntungkan pada nilai wajar gabungan. Pengujian tersebut terpenuhi bila seluruh kemungkinan persentase perubahan yang menguntungkan pada variabel pokok (dari 0% sampai dengan 100%) akan menghasilkan laba atau rugi yang akan terjadi akibat perubahan yang tidak menguntungkan atas variabel pokok.

I. TRANSAKSI SALDO YANG DILINDUNGI NILAINYASuatu aktiva atau kewajiban memenuhi syarat untuk diperlakukan sebagai transaksi yang dilindung nilainya dalam lindung nilai atas nilai wajar apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:1. Aktiva/kewajiban yang dilindungi secara spesifik diidentifikasi sebagai keseluruhan atau sebagian dari aktiva atau kewajiban yang telah diakui atau dari komitmen yang belum diakui(unrecognized firm commitment).Aktiva/kewajiban yang dilindungi merupakan aktiva atau kewajiban tunggal (atau sebagian tertentu) atau portofolio dari aktiva sejenis atau portofolio dari kewajiban sejenis (atau sebagian tertentu).a. Apabila aktiva sejenis atau kewajiban sejenis dilindung nilai sebagai suatu kesatuan portofolio, masing-masing aktiva dan kewajiban individu memiliki risiko yang sama atas mana mereka dilindung nilai. Perubahan nilai wajar yang diakibatkan oleh risiko yang dilindung nilai untuk masing-masing aktiva/kewajiban individu dalam portofolio yang dilindung nilai diharapkan untuk memberikan reaksi proporsional terhadap perubahan nilai wajar akibat risiko yang dilindung nilai dari portofolio secara keseluruhan. Artinya, apabila perubahan nilai wajar dari portofolio yang dilindung nilai akibat risiko yang dilindung nilai adalah 10% selama periode yang dilaporkan, perubahan nilai wajar akibat dari risiko yang dilindung nilai untuk masing-masing aktiva/kewajiban dalam portofolio diharapkan berada dalam interval yang wajar, antara 9% sampai dengan 11%. Jika perubahan nilai wajar yang diharapkan sebagai akibat dari risiko yang dilindung nilai untuk masing-masing akun/kewajiban dalam portofolio berkisar antara 7% sampai dengan 13% tidak konsisten dengan ketentuan ini. Dalam menggabungkan pinjaman ke dalam suatu portofolio yang dilindung nilai, suatu entitas dapat memilih untuk mempertimbangkan beberapa dari karakteristik berikut: jenis pinjaman, jumlah pinjaman, jenis dan lokasi jaminan, jenis tingkat bunga (tetap atau variabel) dan coupon interest rate(untuk tingkat bunga tetap), jadwal pembayaran kembali, pembayaran pinjaman lebih awal (jika berfluktuasi), dan pembayaran yang diharapkan pada berbagai skenario tingkat bunga.b. Apabila aktiva/kewajiban yang dilindungi adalah bagian tertentu dari suatu aktiva atau kewajiban (atau dari portofolio aktiva sejenis atau portofolio kewajiban sejenis), transaksi yang dilindung nilai merupakan salah satu dari:1) Persentase tertentu dari seluruh aktiva atau kewajiban (atau dari seluruh portofolio)2) Satu atau lebih arus kas kontraktual tertentu (seperti bagian dari aktiva atau kewajiban yang merupakan nilai sekarang dari pembayaran bunga selama dua tahun pertama dari instrumen pinjaman untuk periode empat tahun)3) Opsi jual(put option), opsi beli(call option),tingkat bunga maskimum(interest rate cap),atau tingkat bunga minimum(interest rate floor)yang melekat pada aktiva atau kewajiban yang bukan merupakan derivatif melekat yang diperlakukan secara terpisah sesuai dengan paragraf 13 pernyataan ini.4) Nilai sisa investasi lessorpada perjanjian sewa guna usaha direct financingatau sales type lease.5) Apabila seluruh aktiva atau kewajiban merupakan instrumen dengan arus kas variabel, transaksi/saldo yang dilindung nilai tidak dapat dianggap sebagai arus kas tetap yang dituliskan dengan arus kas variabel secara implisit(implicit fixed-to-variable swap).2. Aktiva/kewajiban yang dilindungi mengandung risiko perubahan nilai wajar yang dapat mempengaruhi pendapatan yang dilaporkan.3. Aktiva/kewajiban yang dilindungi bukan (1) aktiva atau kewajiban yang dinilai kembali berdasarkan perubahan nilai wajar yang diakibatkan risiko yang dilindungi yang dilaporkan pada pendapatan periode berjalan (contoh, apabila risiko valuta asing dilindung nilainya, aktiva dalam valuta asing dimana laba atau rugi transaksi valuta asing diakui sebagai pendapatan), (2) suatu investasi dicatat dengan metode ekuitas sesuai dengan persyaratan dalam PSAK 14, (3) ke-laba atau rugi atas nilai wajar yang memenuhi persyaratan lindung nilai harus diperhitungkan sebagai berikut:a) Laba atau rugi instrumen lindung nilai harus diakui dalam pendapatan periode berjalan.b) Laba atau rugi (perubahan nilai wajar) dari aktiva/kewajiban yang dilindungi yang diakibatkan risiko yang dilindungi mengakibatkan penyesuaian terhadap nilai tercatat dari aktiva/kewajiban yang dilindungi dan diakui sebagai laba/rugi periode berjalan.4. Apabila aktiva/kewajiban yang dilindungi diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar dilaporkan sebagai bagian ekuitas (seperti surat berharga yang tersedia untuk dijual), penyesuaian untuk nilai tercatat transaksi/saldo yang dilindung nilainya sebagaimana dijelaskan pada paragraf 33 harus diakui sebagai laba/rugi dan tidak sebagai bagian ekuitas untuk saling menghapuskan laba atau rugi instrumen lindung nilai.J. PENURUNAN NILAIPersyaratan untuk penurunan nilai diterapkan setelah akuntansi lindung nilai diterapkan selama periode tertentu dan nilai tercatat dari aktiva atau kewajiban yang dilindung nilainya telah disesuaikan menurut paragraph 33 pernyataan ini. Karena instrumen lindung nilai diakui secara terpisah dari aktiva atau kewajiban, nilai wajar atau arus kas yang diharapkan tidak dipertimbangkan dalam penerapan persyaratan penurunan nilai terhadap aktiva atau kewajiban yang dilindungi nilainya.1. Lindung Nilai Arus KasSuatu entitas dapat memperlakukan instrumen derivatif sebagai lindung nilai atas risiko fluktuasi jumlah arus kas pada masa yang akan datang yang diakibatkan risko tertentu, dan dapat dikaitkan dengan aktiva dan kewajiban yang diakui.Secara spesifik, lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat dapat di pertanggungjawabkan sebagai berikut:a. Jika strategi manajemen yang ditentukan oleh entitas untuk suatu hubungan maka komponen laba atau rugi yang dikecualikan akan diakui dalam laporan laba atua rugi periode berjalanb. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi atas sisa laba atau rugi dari lindung nilai transaksi derivatif Akumulasi pendapatan komprehensif lain yang diakui sebagai bagian ekuitas secara terpisah yang berhubungan dengan transaksi yang dilindungi harus disesuaikan ke saldo yang paling rendah dari hal berikut ini:a. Laba atau rugi kumulatif dari transaksi derivatifb. Bagian dari laba atau rugi kumulatif diakui sebagai bagian ekuitas terpisah ke laporan laba rugi

2. Lindung Nilai Valuta AsingSuatu entitas dapat melakukan lindung nilai atas risiko valuta asing, seperti:a. Lindung nilai atas nilai wajar dari suatu komitmen yang belum diakui atau dari surat berharga yang tersedia untuk dijualb. Lindung nilai arus kas dari transaksi dalam valuta asing yang diperkirakan akan terjadic. Lindung nilai atas nilai investasi bersih dalam kegiatan usaha di luar negeri.

K. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN1. Suatu entitas harus mengakui seluruh instrumen derivatifnya di dalam laporan posisi keuangan sebagi aktiva atau kewajiban berdasarkan hak atau kewajiban menurut perjanjian. Seluruh instrumen derivatif harus disajikan dengan nilai wajar.2. Apabila proyeksi arus kas pada masa yang akan datang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar, proyeksi arus kas tersebut harus diestimasi berdasarkan asumsi dan proyeksi yang wajar dan mendukung.3. Perubahan nilai wajar dari keseluruhan aktiva atau kewajiban keuangan untuk periode tertentu merupakan selisih antara nilai wajar pada awal periode (atau tanggal perolehan) dan akhir periode yang disesuaikan untuk mengecualikan :1. Perubahan nilai wajar yang diakibatkan berlalunya waktu; dan2. perubahan nilai wajar yang berkaitan dengan pembayaran yang diterima atau dilakukan, seperti pengembalian sebagian nilai aktiva atau pelunasan sebagian kewajiban.

L. PENGUNGKAPANSuatu entitas yang memiliki atau menerbitkan instrument derivatif (atau non-derivatif yang ditujukan untuk dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai harus mengungkapkan tujuan pemilikan atau penerbitan instrumen tersebut, latar belakang yang diperlukan untuk memahami tujuan tersebut, dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Penjelasan yang dibuat harus dapat membedakan antara instrumen derivatif (daninstrumen nonderivatif)yang ditujukan sebagai instrumen lindung nilai wajar, instrument derivatif yang ditujukan sebagai instrumen lindung nilai arus kas, instrumen derivatif (daninstrumen non-derivatif) yang ditujukan sebagai instrumen lindung nilai atas risiko valuta asing dari investasi bersih pada kegiatan usaha di luar negeri, dan derivatif yang lain.Penjelasan tersebut juga harus mengindikasikan kebijakan manajemen risiko entitas yang bersangkutan untuk setiap jenis lindung nilai, termasuk penjelasan mengenai aktiva/kewajiban dan jenis transaksi yang dilindungi. Untuk instrumen derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai, penjelasan yang dibuat harus menyatakan tujuan dari aktivitas derivatif yang dilakukan. Pengungkapan kualitatif mengenai tujuan dan strategi entitas tersebut untuk penggunaan instrumen derivatif akan lebih bermanfaat jika tujuan dan strategi dijelaskan sehubungan dengan profil manajemen risiko keseluruhan dari entitas yang bersangkutan. Jika memungkinkankan, suatu entitas disarankan, tetapi tidak diharuskan untuk memberikan pengungkapan kualitatif tambahan seperti yang dijelaskan di atas.Sehingga pengungkapan dalam laporan keuangan lengkap untuk setiap periode pelaporan harus meliputi hal-hal sebagai berikut:a.Lindung nilai atas nilai wajar1) Untuk instrumen derivatif, dan instrumen non-derivatif yang dapat menimbulkan laba atau rugi transaksi valuta asing sesuai dengan PSAK 10, yang ditujukan untuk dan telah memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai wajar untuk masing-masing aktiva/kewajiban yang dilindungi Laba/rugi bersih yang diakui dalam periode pelaporan yang mencerminkan :1. Ketidakefektifan suatu lindung nilai dan2. Komponen dari laba/rugi instrumen derivatif, jika ada, yang dikecualikan dari penilaian efektivitas suatu lindung nilai dan penjelasan mengenai dimana laba atau rugi bersih dilaporkan, dalam laporan laba rugi atau dalam laporan kinerja keuangan yang lain.2) Jumlah laba/rugi bersih yang diakui pada saat komitmen yang dilindungi tidak lagi memenuhi syarat sebagai lindung nilai atas nilai wajar.

b.Lindung nilai arus kas1. Untuk instrumen derivatif yang ditujukan untuk dan memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai arus kas dan untuk masing-masing transaksi yang dilindungi nilainya:a) Laba/rugi bersih yang diakui pada periode pelaporan yang mencerminkan (a) ketidakefektifan suatu lindung nilai dan (b) komponen laba atau rugi instrumen derivatif, jika ada, yang dikecualikan dari penilaian efektivitas suatu lindung nilai dan penjelasan mengenai dimana laba atau rugi bersih dilaporkan, dalam laporan laba/rugi atau dalam laporan kinerja keuangan yang lain.b) Penjelasan mengenai transaksi atau kejadian lain yang mengakibatkan reklasifikasi laba atau rugi yang dilaporkan dalam akumulasi pendapatan komprehensif lain yang semula dilaporkan terpisah dalam bagian ekuitas menjadi laba/rugi, dan perkiraan jumlah bersih atas laba atau rugi yang tersisa pada tanggal pelaporan yang diperkirakan akan direklasifikasi menjadi laba/rugi dalam periode 12 bulan mendatang.c) Jangka waktu maksimum lindung nilai atas risiko fluktuasi arus kas pada masa yang akan datang untuk transaksi yang diperkirakan akan terjadi kecuali perkiraan transaksi yang berhubungan dengan pembayaran beban bunga mengambang atas instrumen keuangan yang ada.d) Jumlah laba atau rugi yang direklasifikasi sebagai laba/ rugi akibat dari dihentikannya lindung nilai arus kas, karena terdapat kemungkinan bahwa transaksi yang diperkirakan, tidak akan terjadi. Lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan usaha di luar negeri2. Untuk instrumen derivatif, dan instrumen non-derivatif yang dapat menimbulkan laba atau rugi transaksi valuta asing, yang ditujukan untuk dan memenuhi persyaratan sebagai instrument lindung nilai risiko valuta asing atas investasi bersih pada kegiatan usaha luar negeri, jumlah bersih laba/rugi yang dimasukkan dalam penyesuaian penjabaran kumulatif (cumulative translation adjustments) selama periode pelaporan diungkapkan.Pengungkapan kuantitatif atas transaksi derivatif akan lebih bermanfaat, dan kemungkinan terjadinya salah pengertian dapat dikurangi, jika informasi serupa mengenai instrumen keuangan lainnya atau aktiva dan kewajiban non-keuangan yang berkaitan dengan instrumen derivatif karena suatu aktivitas, juga diungkapkan.BAB 3PENUTUPKesimpulan dan SaranTransaksi derivatif merupakan intrumen keuangan yang transaksinya dilakukan berdasarkan nilai atau kejadian yang lain,yang disebut underlying. Fungsi transaksi derivatif adalah spekulasi, hedging dan arbitrage. Derivatif yang termasuk Plain Vanilla adalah Forward Contract, Future Contrac, Option, Swap, dan kombinasinya. Transaksi derivatif yang masuk jenis Plain Vanilla hanya mempunyai 1 (satu) underlying assest. Dengan perkembangan transaksi, maka tercipta transaksi derivatif yang mempunyai lebih dari 1 (satu) underlying assets, yang disebut exotic derivatives. Transaksi derivatif ini bisa terjadi dengan kesepakatan kedua belah pihak saja dan bisa juga menjadi komoditi yang dijual di pasar keuangan.

Referensi:Mardiasmo,Perpajakan, Edisi Revisi,Andi, Yogyakarta, 2011

Diana, Anastasia. Perpajakan Indonesia, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2004Gunadi. Akuntansi Pajak Edisi Revisi 2009, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2009Agoes, Sukrisno. Akuntansi Perpajakan edisi 2 Revisi, Penerbit Salemba empat, Jakarta, 2010Sembel, Roy, Intro to Derivatives & Tax Evasion, Ditjen Pajak, Nov 2005

Mansury R (1999), Pajak Penghasilan Atas Transaksi-Transaksi Khusus, Jakarta:Yayasan Pengembangan dan Penyebaran Pengetahuan Perpajakan (YP4)

www.pajak.go.idwww.presidenri.go.id