Proposal Lanjutan

30
BAB I PENDAHULIAN 1. Latar belakang Di negara – negara maju, pasar modal sejak lama telah merupakan lembaga yang sangat diperhitungkan bagi perkembangan ekonomi negara, sebab itu pula pemerintah suatu negara selalu berkepentingan untuk turut mengatur jalan nya pasar modal. Di indonesia sendiri istilah pasar modal ini sejak lama telah di kenal oleh masyarakat baik pada masa penjajahan belanda maupun pada zaman sesudah kemerdekaan meskipun sempat mengalami kelesuan bahkan kemandekan beberpa waktu yang lalu. Kegiatan pasar modal pada umumnya dilakukan oleh berbagai lembaga antara lain adalah pusat perdagangan sekuritas atau resminya disebut bursa efek ( stock market ), yang di dalam nya terdapat 1

Transcript of Proposal Lanjutan

Page 1: Proposal Lanjutan

BAB I

PENDAHULIAN

1. Latar belakang

Di negara – negara maju, pasar modal sejak lama telah merupakan

lembaga yang sangat diperhitungkan bagi perkembangan ekonomi negara,

sebab itu pula pemerintah suatu negara selalu berkepentingan untuk turut

mengatur jalan nya pasar modal.

Di indonesia sendiri istilah pasar modal ini sejak lama telah di kenal oleh

masyarakat baik pada masa penjajahan belanda maupun pada zaman

sesudah kemerdekaan meskipun sempat mengalami kelesuan bahkan

kemandekan beberpa waktu yang lalu. Kegiatan pasar modal pada

umumnya dilakukan oleh berbagai lembaga antara lain adalah pusat

perdagangan sekuritas atau resminya disebut bursa efek ( stock market ),

yang di dalam nya terdapat berbagai lembaga seperti lembaga kliring dan

lembaga keuangan lain nya yang kegiatan nya terkait satu dengan lain nya.

Bursa efek ini terdapat hampir diseluruh negara, di indonesia anggota

bursa efek tersebut sekaligus merupakan pemegang saham bursa efek

karena di indonesia bursa efek di dirikan dalam bentuk perseroan terbatas

(PT), namun demikian perushaan efek yang berhak menjadi anggota bursa

efek adalah perusahaan efek yang telah memiliki izin usaha sebagai

1

Page 2: Proposal Lanjutan

perantara pedagang efek yang dikeluarkan oleh badan pengawas pasar

modal (BAPEPAM).

Tahun 1950 pemerintah indonesia mengeluarkan obligasi, ini mendorong

untuk mengaktifkan kembali pasar modal di indonesia. Dengan UU

Darurat No. 13 tanggal 1 september 1951, yang berubah menjadi UU No.

15/1952 tentang bursa dan keputusan menteri keuangan No. 189737/UU

tanggal 1 November 1951. Hingga tanggal 3 juni 1952 dibuka kembali

bursa efek jakarta, setelah terhenti selama kurang lebih 12 tahun. Dengan

di buka nya kembali bursa efek jakarta, aktivitas pasar modal semakin

berkembang, hanya keadaan ini berlangsung sampai tahun 1958.

Para investor indonesia lebih cenderung bergerak di bidang penanaman modal

atau dikenal dengan istilah investasi, pasar saham termasuk salah satu instrumen

pasar modal yang bisa di jadikan lahan berbisnis bagi para pemilik modal.

Ketika investor mengevaluasi dan memperdagangkan obligasi mereka akan

mempertimbangkan hasil obligasi hingga jatuh tempo yaitu tingkat pengembalian

yang diperoleh investor bila mereka membeli obligasi dan tetap memilikinya

hingga saat jatuh tempo obligasi tiba.

Para investor dominan memilih berinvestasi di bidang obligasi karena dapat

memperoleh keuntungan yang tetap. Akan tetapi perekonomian pun tidak jauh

berbeda dengan hal lain yang ada dalam kehidupan sehari - hari selalu ada

fenomena yang akan terjadi dan tidak lepas dari harga - harga yang berfluktuasi.

2

Page 3: Proposal Lanjutan

Pengamat pasar modal Reza (Senin, 02 Januari 2012 , 08:20:00 WIB,

KANTOR BERITA POLITIK. RMOL.co ) mengatakan prediksi awal tahun 2011

terhadap IHSG tidak tepat. Di awal tahun, para pengamat pasar modal mem-

prediksi IHSG akan ditutup di atas 4.500, bahkan ada yang berani mematok angka

penutupan IHSG di 5.000.

Penutupan IHSG tahun 2011 tidak sesuai harapan sempat jatuh ke level terendah

di 3.269,45. Tetapi ternyata di pertengahan tahun perekonomian global mulai ter-

lihat buruk, pergerakan pasar modal tahun 2011 akan berlanjut ke 2012. Sentimen

negatif dari daratan Eropa serta AS masih akan memberi tekanan kuat pada IHSG.

Pasalnya, pasar belum melihat ada penyelesaian nyata dari krisis utang di Eropa.

Seperti diketahui, IHSG menutup tahun 2011 di level 3.818,072 setelah

menguat 13,220 poin (0,34 persen). Penelitian yang membahas mengenai faktor –

faktor yang mempengaruhi reaksi pasar terhadap pengumuman peringkat obligasi

dilakukan oleh luthfi dan linda purnama sari ( 2004) mengkaji berbagai faktor

terkait dengan reaksi pasar saham terhadap pengumuman peringkat obligasi.

Raharja dan Sari (2008) peringkat obligasi sangat penting bagi investor

karena mampu memberikan pernyataan informatif dan memberikan sinyal tentang

kemungkinan kegagalan utang suatu perusahaan.

Oleh karena itu saya tertarik mengangkat judul ini reaksi pasar saham

terhadap pengumuman perubahan peringkat obligasi pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012 untuk meneliti faktor – faktor apa

3

Page 4: Proposal Lanjutan

saja yang menyebabkan kondisi pasar SAHAM indonesia memburuk sehingga

penutupan IHSG tidak sesuai harapan investor.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, maka rumusan masalah

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Apakah keuntungan berinvestasi pada obligasi ?

2. Bagai manakah tindakan investor ketika ada pengumuman perubahan

peringkat obligasi di pasar saham ?

3. Apakah faktor – faktor yang dapat mempengaruhi perubahan peringkat

oblisasi ?

1.3 Tujuan penelitian.

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui manfaat berinvestasi pada obligasi.

2. Untuk menganalisis apakah tindakan investor ketika ada pengumuman

perubahan peringkat obligasi.

3. Untuk menganalisis faktor – faktor yang dapat mempengaruhi peringkat

obligasi.

4

Page 5: Proposal Lanjutan

1.4 Manfaat penelitian.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Bagi peneliti

Dapat menambah wawasan sebagai pengetahuan tentang investasi dan

pasar saham.

2. Investor

Sebagai media informasi untuk dapat menetahui bagai mana siklus

pertumbuhan petumbuhan pasar saham di BEI.

3.Peneliti selanjutnya

Dapat dijadikan sebagai referensi jika melakukan penelitian selanjut nya.

5

Page 6: Proposal Lanjutan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan teoritis.

2.1.1 Pengertian obligasi

Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh

perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal (nilai pari / par

value) dan waktu jatuh tempo tertentu.

Obligasi merupakan bukti pengakuan hutang diterbitkan atas unjuk

dengan jangka waktu terbatas yang telah di tentukan pada saat emisi, Pemegang

obligasi tidak memiliki hak suara atau hak untuk menentukan jalannya

perusahaan.

2.1.1.1kentungan berinvestasi pada obligasi

ada beberapa keuntungan yang ditawarkan pada investasi obligasi :

1. Memberikan keuntungan tetap ( fixed income )

hal ini merupakan ciri utama obligasi, dimana pemegang obligasi akan

mendapat kan bunya secara rutin selama waktu berlaku nya obligasi. Bunga yang

di tawarkan obligasi, umum nya lebih tinggi dari pada bunga yang diberikan

deposito atau SBI.

6

Page 7: Proposal Lanjutan

2. Keuntungan atas penjualan obligasi ( capital gain ).

Disamping penghasilan berupa kupon, pemegang obligasi dapat memperjual

belikan obligasi yang dimiliki nya, jika ia menjual lebih tinggi dibanding dengan

harga belinya maka tentu saja pemegang obligasi tersebut mendapat selisih yang

disebut dengan capital gain.

2.1.1.2 Risiko obligasi

Meskipu termasuk surat berharga dengan tingkat risiko yang relatif rendah,

obligasi mengandung beberapa risiko antara lain :

1.risiko perusahaan tidak mampu membayar kupon obligasi maupun risiko

perusahaan tidak mampu mengembalikan pokok obligasi.

Ketidak mampuan perusahaan dalam membayar kewajiban dikenal dengan istilah

default. Walaupun jarang terjadi, namun dapat bisa saja terjadi suatu ketika

penerbit obligasi tidak mampu membayar baik bunga maupun pokok obligasi.

2.Risiko tingkat suku bunga ( interesr rate risk ).

Pergerakan harga obligasi sangat ditentukan oleh pergerakan tingkat suku bunga.

Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga, artinya

jika suku bunga naik maka harga obligasi akan turun, sebalik nya jika suku bunga

turun maka harga obligasi akan naik.

7

Page 8: Proposal Lanjutan

2.1.2Pasar saham.

Saham adalah Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam

berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan

sebuah perusahaan. [1]Dengan menerbitkan saham, memungkinkan

perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka

panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham

(efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai.

Dikatakan pasar saham yaitu dimana saham atau saham perusahaan publik

diperjual belikan. Setiap tahun perusahaan akan mengadakan rapat umum

pemegang sahan ( RUPS ) Pemegang saham memiliki hak suara untuk di dengar.

Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.

Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di

perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 5).

Ada beberapa jenis saham yang di perdagangkan di pasar modal :

1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim

a. Saham biasa

b. Saham preferen

2 Ditinjau dari cara peralihannya

a. Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)

8

Page 9: Proposal Lanjutan

b. Saham Atas Nama (Registered Stocks)

3. Ditinjau dari kinerja perdagangan

a. Blue – Chip Stocks

b. Income Stocks

c. Growth Stocks

d. Speculative Stock

e. Counter Cyclical Stockss

2.1.3 BEI ( bursa efek indonesia )

Bursa efek  adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan

penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di bursa itu. Bursa efek tersebut,

bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan eksternal

bagi perusahaan dan pemerintah.

2.1.3.1 perusahaan manufaktur yang terdaftar / listing di BEI

Perusahaan manufaktur yang listing di BEI berjumlah 487 perusahaan, terdiri dari

beberapa

Sektor yaitu :

Sektor industri dasar dan kimia

Sektor aneka industri

Sektor industri barang konsumsi

9

Page 10: Proposal Lanjutan

Tetapi yang diperhaharui pada tahun 2012 yaitu tanggal 30-12-2011 hanya

berjumlah 131 perusahaan, sebagai berikut :

A. Sektor industri dasar dan kimia

A.1 Semen

1. INTP (Indocement Tunggal Prakasa Tbk)

2. SMCB (Holcim Indonesia Tbk)

3. SMGR (Semen Gresik Tbk)

A.2 Keramik, porselen & kaca

1. AMFG (Asahimas Flat Glass Tbk)

2. ARNA (Arwana Citra Mulia Tbk)

3. IKAI (Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk)

4. KIAS (Keramika Indonesia Assosiasi Tbk)

5. MLIA (Mulia Industrindo Tbk)

6. TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk)

A.3 Logam & sejenisnya

1. ALKA (Alaska Industrindo Tbk)

2. ALMI (Alumindo Light Metal Industry Tbk)

3. BTON (Beton Jaya Manunggal Tbk)

4. CTBN (Citra Turbindo Tbk)

5. GDST (Gunawan Dianjaya Steel Tbk)

10

Page 11: Proposal Lanjutan

6. INAI (Indal Aluminium Industry Tbk)

7. ITMA (Itamaraya Tbk)

8. JKSW (Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk)

9. JPRS (Jaya Pari Steel Tbk)

10. KRAS (Krakatau Steel Tbk)

11. LION (Lion Metal Works Tbk)

12. LMSH (Lionmesh Prima Tbk)

13. MYRX (Hanson International Tbk)

14. NIKL (Pelat Timah Nusantara Tbk)

15. PICO (Pelangi Indah Canindo Tbk)

16. TBMS (Tembaga Mulia Semanan Tbk)

A.4 Kimia

1. BRPT (Barito Pasific Tbk)

2. BUDI (Budi Acid Jaya Tbk)

3. DPNS (Duta Pertiwi Nusantara)

4. EKAD (Ekadharma International Tbk)

5. ETWA (Eterindo Wahanatama Tbk)

6. INCI (Intan Wijaya International Tbk)

7. SOBI (Sorini Agro Asia Corporindo Tbk)

8. SRSN (Indo Acitama Tbk)

9. TPIA (Chandra Asri Petrochemical)

10. UNIC (Unggul Indah Cahaya Tbk)

11

Page 12: Proposal Lanjutan

A.5 Plastik & Kemasan

1. AKKU (Alam Karya Unggul Tbk)

2. AKPI (Argha Karya Prima Industry Tbk)

3. APLI (Asiaplast Industries Tbk)

4. BRNA (Berlina Tbk)

5. FPNI (Titan Kimia Nusantara Tbk)

6. IGAR (Champion Pasific Indonesia Tbk)

7. IPOL (Indopoly Swakarsa Industry Tbk)

8. SIAP (Sekawan Intipratama Tbk)

9. SIMA (Siwani Makmur Tbk)

10. TRST (Trias Sentosa Tbk)

11. YPAS (Yana Prima Hasta Persada Tbk)

A.6 Pakan Ternak

1. CPIN (Charoen Pokphand Indonesia Tbk)

2. JPFA (Japfa Comfeed Indonesia Tbk)

3. MAIN (Malindo Feedmill Tbk)

4. SIPD (Siearad Produce Tbk)

A.7 Kayu & Pengolahahnya

1. SULI (Sumalindo Lestari Jaya Tbk)

2. TIRT (Tirta Mahakam Resources Tbk)

12

Page 13: Proposal Lanjutan

A.8 Pulp & Kertas

1. ALDO (Alkindo Naratama Tbk)

2. FASW (Fajar Surya Wisesa Tbk)

3. INKP (Indah Kiat Pulp & paper Tbk)

4. INRU (Toba Pulp Lestari Tbk)

5. KBRI (Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk)

6. SAIP (Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk)

7. SPMA (Suparma Tbk)

8. TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk)

B. Sektor aneka industri

B1. Otomotif & Komponen

1. ASII (Astra International Tbk)

2. AUTO (Astra Auto Part Tbk)

3. BRAM (Indo Kordsa Tbk)

4. GDYR (Goodyear Indonesia Tbk)

5. GJTL (Gajah Tunggal Tbk)

6. IMAS (Indomobil Sukses International Tbk)

7. INDS (Indospring Tbk)

8. LPIN (Multi Prima Sejahtera Tbk)

9. MASA (Multistrada Arah Sarana Tbk)

10. NIPS (Nipress Tbk)

13

Page 14: Proposal Lanjutan

11. PRAS (Prima alloy steel Universal Tbk)

12. SMSM (Selamat Sempurna Tbk)

B2. Tekstil & Garment

1. ADMG (Polychem Indonesia Tbk)

2. ARGO (Argo Pantes Tbk)

3. CNTB (Centex Tbk – Saham Seri B )

4. CNTX (Centex Tbk)

5. ERTX (Eratex Djaya Tbk)

6. ESTI (Ever Shine Textile Industry Tbk)

7. HDTX (Pan Asia Indosyntec Tbk)

8. INDR (Indo Rama Synthetic Tbk)

9. KARW (Karwell Indonesia Tbk)

10. MYTX (Apac Citra Centertex Tbk)

11. PAFI (Pan Asia Filament Inti Tbk)

12. PBRX (Pan Brothers Tbk)

13. POLY (Asia Pasific Fibers Tbk)

14. RICY (Ricky Putra Globalindo Tbk)

15. SSTM (Sunson Textile Manufacturer Tbk)

16. UNIT (Nusantara Inti Corpora Tbk)

17. UNTX (Unitex Tbk)

B3. Alas kaki

14

Page 15: Proposal Lanjutan

1. BIMA (Primarindo Asia Infrastructure Tbk)

2. SIMM (Surya Intrindo Makmur Tbk)

B4. Kabel

1. IKBI (Sumi Indo Kabel Tbk)

2. JECC (Jembo Cable Company Tbk)

3. KBLI (KMI Wire and Cable Tbk)

4. KBLM (Kabelindo Murni Tbk)

5. SCCO (Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk)

6. VOKS (Voksel Electric Tbk)

B5. Elektronika

1. PTSN (Sat Nusa Persada Tbk)

B6. Lainnya

C. Sektor industri barang konsumsi

C1. Makanan & Minuman

1. ADES (Akasha Wira International Tbk)

2. AISA (Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk)

3. CEKA (Cahaya Kalbar Tbk)

4. DAVO (Davomas Abadi Tbk)

5. DLTA (Delta Djakarta Tbk)

15

Page 16: Proposal Lanjutan

6. ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk)

7. INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk)

8. MLBI (Multi Bintang Indonesia Tbk)

9. MYOR (Mayora Indah Tbk)

10. PSDN (Prashida Aneka Niaga Tbk)

11. ROTI (Nippon Indosari Corporindo Tbk)

12. SKLT (Sekar Laut Tbk)

13. STTP (Siantar Top Tbk)

14. ULTJ (Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk)

C2. Rokok

1. GGRM (Gudang Garam Tbk)

2. HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk)

3. RMBA (Bentoel International Investama Tbk)

C3. Farmasi

1. DVLA (Darya Varia Laboratoria Tbk)

2. INAF (Indofarma Tbk)

3. KAEF (Kimia Farma Tbk)

4. KLBF (Kalbe Farma Tbk)

5. MERK (Merck Tbk)

6. PYFA (Pyridam Farma Tbk)

16

Page 17: Proposal Lanjutan

7. SCPI (Schering Plough Indonesia Tbk)

8. SQBI (Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk)

9. TSPC (Tempo Scan Pasific Tbk)

4. Kosmetik & Barang keperluan rumah tangga

1. MBTO (Martina Berto Tbk)

2. MRAT (Mustika Ratu Tbk)

3. TCID (Mandom Indonesia Tbk)

4. UNVR (Unilever Indonesia Tbk)

C5. Peralatan rumah tangga

1. KDSI (Kedawung Setia Industrial Tbk)

2. KICI (Kedaung Indag Can Tbk)

3. LMPI (Langgeng Makmur Industry Tbk)

2.1.4 IHSG (indek harga saham gabungan).

IHSGsuatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga

saham gabungan, sampai tanggal tertentu dan mencerminkan suatu nilai yang

berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang ada di pasar modal sangat

berpengaruh terhadap investasi portofolio yang akan dilakukan oleh para investor.

Karena peningkatan keuntungan IHSG akan meningkatkan investasi portofolio

yang akan di lakukan oleh para investor untuk menambah penanaman modal pada

17

Page 18: Proposal Lanjutan

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek melalui informasi-informasi

yang diterima oleh para investor mengenai sekuritas-sekuritas yang ada di bursa

efek dengan melihat tingkat keuntungan yang diharapkan oleh para investor dari

tahun ke tahun.

Ri = (Pit – Pit-1) / Pit-1

Ket :     Ri            = Return indeks pasar (IHSG)

            Pit           = Indeks pasar (IHSG) pada periode t.

Pit – 1     = Indeks pasar (IHSG) pada periode t -1 (tahun

sebelumnya).

2.1.5kerangka pemikiran

obligasi adalah : surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan

atau pemerintah dengan nilai nominal (nilai pari / par value) dan waktu jatuh

tempo tertentu. Karena memberikan pinjaman uang kepada perusahaan atau

pemerintah, maka peminjam (perusahaan atau pemerintah) akan mengembalikan

pinjaman tersebut ditambah dengan bunganya selama jangka waktu tertentu.

saham adalah : Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan

seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud

saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut

18

Page 19: Proposal Lanjutan

adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi

kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di

perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 5).

dari uraian diatas maka diperoleh kerangka berfikir sebagai berikut :

19

OBLIGASI

PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PASAR SAHAM

Page 20: Proposal Lanjutan

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 lokasi penelitian

Penelitian ini di lakukan pada pasar modal yaitu perusahaan

manufaktur yang listing di BEI tahun 2012.

3.2 populasi dan sampel

Poulasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposiv

sampling dengan kriteria perusaahaan yang listing di tahun 2012.

3.3 jenis dan sumber data

Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data skunder. Jenis data

dan sumber data nya adalah dengan menggunakan metode

dokumentasi mengumpulkan data data perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI serta studi prpustakaan yaitu buku – buku yang

berhubungan dengan judul penelitian ini.

3.4 Operasional variabel

3.4.1 Variabel Dependen

20

Page 21: Proposal Lanjutan

variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat ( sugiono, 2004 : 33 ). Variabel devenden yang

digunakan dalam penelitian ini adalah peringkat obligasi yang di ukur

dengan IHSG ( indek harga saham gabungan ).

21

Page 22: Proposal Lanjutan

KEPUTAKAAN

Darmadji tjiptono hendy. 2006, ‘’ pasar modal di indonesia ‘’salemba empat :

jakarta

Ahmad khamaruddin. 2004,” dasar – dasar manajemen fortofolio dan

investasi”PT. Rineka cipta : jakarta.

 

22