Makalah Network Planning

14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan proses penetapan tujuan. Untuk dapat melaksanakan proses ini perlu adanya informasi yang tepat dan kemampuan pengambilan keputusan yang tinggi. Proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan serta proses penyelenggaraan merupakan sistem operasi pada perencanaan proyek. Bila perencanaan proyek merupakan sebuah total sistem, maka penyelenggaraan proyek tersebut terdiri dari dua sub sistem, yaitu sub sistem operasi dan sub sistem informasi. Sub sistim operasi menjawab pertanyaan “bagaimana cara melaksanakan kegiatan” sedang sub sistem informasi menjawab pertanyaan “kegiatan apa saja yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan”. Network planning merupakan sub sistem informasinya. Konsep network ini mula-mula disusun oleh perusahaan jasa konsultan manajemen Boaz, Allen dan Hamilton (1957) yang berada dibawah naungan perusahaan pesawat terbang Lockheed. Kebutuhan penyusunan network ini dirasakan perlu karena adanya koordinasi dan pengurutan kegitan-kegiatan pabrik yang kompleks, yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Hal Makalah Network Planning 1

description

Makalah

Transcript of Makalah Network Planning

Page 1: Makalah Network Planning

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan

proses penetapan tujuan. Untuk dapat melaksanakan proses ini perlu adanya

informasi yang tepat dan kemampuan pengambilan keputusan yang tinggi. Proses

pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan serta proses penyelenggaraan

merupakan sistem operasi pada perencanaan proyek.

Bila perencanaan proyek merupakan sebuah total sistem, maka

penyelenggaraan proyek tersebut terdiri dari dua sub sistem, yaitu sub sistem

operasi dan sub sistem informasi. Sub sistim operasi menjawab pertanyaan

“bagaimana cara melaksanakan kegiatan” sedang sub sistem informasi menjawab

pertanyaan “kegiatan apa saja yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan”.

Network planning merupakan sub sistem informasinya.

Konsep network ini mula-mula disusun oleh perusahaan jasa konsultan

manajemen Boaz, Allen dan Hamilton (1957) yang berada dibawah naungan

perusahaan pesawat terbang Lockheed. Kebutuhan penyusunan network ini

dirasakan perlu karena adanya koordinasi dan pengurutan kegitan-kegiatan pabrik

yang kompleks, yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain.

Hal ini dilakukan agar perencanaan dan pengawasan kegiatan dapat dilakukan

secara sistimatis, sehingga dapat diperoleh efisiensi kerja.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa masalah

yang terdiri dari:

1. Bagaimana penggunaan konsep Network Planning (N. P)?

2. Bagaimana teknik-teknik PERT dan CPM?

3. Bagaimana analisis network dengan metode Algorithma?

Makalah Network Planning 1

Page 2: Makalah Network Planning

C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH

Penulisan makalah ini memiliki tujuan antara lain :

Menjelaskan penggunaan konsep Network Planning

Menjelaskan teknik-teknik PERT dan CPM

Menjelaskan analisa network dengan metode Algorithma

Makalah Network Planning 2

Page 3: Makalah Network Planning

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penggunaan Konsep Network planning (N.P)

Pada prinsipnya network dipergunakan untuk perencaan penyelesaian

berbagai macam pekerjaan terutama pekerjaan yang terdiri atas berbagai unit

pekerjaan yang semakin sulit dan rumit.

Menurut Sofwan Badri (1997 : 13) dalam bukunya “Dasar-Dasar Network

Planning” adalah sebagai berikut :

Network planning pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara

bagian-bagian pekerjaan (variabel) yang digambarkan / divisualisasikan

dalam diagram network”. Dengan demikian diketahui bagian-bagian

pekerjaan mana yang harus didahulukan, bila perlu dilembur (tambah

biaya), pekerjaan mana yang menunggu selesainya pekerjaan yang lain,

pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga alat dan tenaga dapat

digeser ke tempat lain demi efesiensi.

Sedangkan menurut Soetomo Kajatmo (1977: 26) adalah :

“Network planning merupakan sebuah alat manajemen yang memungkinkan

dapat lebih luas dan lengkapnya perencanaan dan pengawasan suatu

proyek”. Adapun definisi proyek itu sendiri adalah suatu rangkaian

kegiatan-kegiatan (aktivitas) yang mempunyai saat permulaan dan yang

harus dilaksanakan serta diselesaikan untuk mendapatkan tujuan tertentu.

Pengertian lainnya yang dikemukakan oleh Tubagus Haedar Ali (1995: 38) yaitu:

“Network planning adalah salah satu model yang digunakan dalam

penyelenggaraan proyek yang produknya adalah informasi mengenai

kegiatan-kegiatan yang ada dalam network diagram proyek yang

bersangkutan.

Manfaat dan kegunaan NWP

Network planning merupakan teknik perencanaan yang dapat mengevaluasi

interaksi antara kegiatan-kegiatan. Manfaat yang dapat dirasakan dari pemakaian

analisis network adalah sebagai berikut :Mengkoordinasikan berbagai pekerjaan.

Makalah Network Planning 3

Page 4: Makalah Network Planning

1. Mengetahui apakah suatu pekerjaan bebas atau tergantung dengan

pekerjaan lain.

2. Mengetahui logika proses yang berlangsung dan hasil proses itu sendiri.

3. Dapat mengenali (identifikasi) jalur kritis (critical path) dalam hal ini

adalah jalur elemen yaitu kegiatan yang kritis dalam skala waktu

penyelesaian proyek secara keseluruhan.

4. Dapat diketahui dengan pasti kesukaran yang akan timbul jauh sebelum

terjadinya sehingga dapat diambil tindakan yang presentatif.

5. Mempunyai kemampuan mengadakan perubahan-perubahan sumber

daya dan memperhatikan efek terhadap waktu selesainya proyek.

6. Sebagai alat komunikatif yang efektif.

7. Memungkinkan tercapainya penyelenggaraan proyek yang lebih

ekonomis dipandang dari sudut biaya langsung dan penggunaan sumber

daya yang optimum.

8. Dapat dipergunakan untuk memperkirakan efek-efek dari hasil yang

dicapai suatu kegiatan terhadap keseluruhan rencana.

Bentuk Network Planning

Network adalah grafik dari suatu rencana produk yang menunjukkan

interelasi dari berbagai aktivitas. Network juga sering disebut diagram panah,

apabila hasil-hasil perkiraan dan perhitungan waktu telah dibubuhkan pada

network maka ini dapat dipakai sebagai jadwal proyek (project schedulle). Untuk

membentuk gambar dari rencana network tersebut perlu digunakan simbol-simbol,

antar lain :

a. : Arrow / anak panah yang menyatakan aktivitas / kegiatan

yaitu suatu kegiatan atau pekerjaan dimana

penyelesaiannya membutuhkan durasi (jangka waktu

tertentu) dan resources (tenaga, alat, material dan biaya).

b. : Kepala anak panah menjadi pedoman arah tiap kegiatan,

dimana panjang dan kemiringan tidak berpengaruh.

c. : Node / event, yang merupakan lingkaran bulat yang

artinya saat peristiwa atau kejadian yaitu pertemuan dari

permulaan dan akhir kegiatan.

Makalah Network Planning 4

Page 5: Makalah Network Planning

d. : Dummy /anak panah terputus-putus yang menyatakan

kegiatan semu yaitu aktivitas yang tidak membutuhkan

durasi dan resources. Double arrow / dobel anak panah

yang menunjukkan kegiatan di lintasan kritis (critical path)

B. Penggunaan teknik-teknik PERT dan CPM

Pengertian PERT dan CPM

PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk

melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan

yang ada didalam suatu proyek. PERT yang memiliki kepanjangan Program

Evalution Review Technique adalah suatu metodologi yang dikembangkan oleh

Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1950 untuk mengatur program misil.

Sedangkan terdapat metodologi yang sama pada waktu bersamaan yang

dikembangkan oleh sektor swasta yang dinamakan CPM atau Critical Path

Method.

Dalam metode PERT waktu setiap kegiatan dihitung atas dasar-dasar

pemikiran yaitu: waktu optimis, waktu realistis, dan waktu pesimis.

Tujuan dari PERT adalah pencapaian suatu taraf tertentu dimana waktu

merupakan dasar penting dari PERT dalam penyelesaian kegiatan-kegiatan bagi

suatu proyek. Dalam metode PERT dan CPM masalah utama yaitu teknik untuk

menentukan jadwal kegiatan beserta anggaran biayanya dengan maksud

pekerjaan-pekerjaan yang telah dijadwalkan itu dapat diselesaikan secara tepat

waktu serta tepat biaya.

Critical Path Method / CPM adalah suatu rangkaian item pekerjaan dalam

suatu proyek yang menjadi bagian kritis atas terselesainya proyek secara

keseluruhan. Ini artinya, tidak terselesaikannya tepat watu suatu pekerjaan yang

masuk dalam pekerjaan kritis akan menyebabkan proyek akan mengalami

keterlambatan karena waktu finish proyek akan menjadi mundur atau delay. CPM

dibangun atas suatu network yang dihitung dengan cara tertentu dan dapat pula

dengan software sehingga menghasilkan suatu rangkaian pekerjaan yang kritis.

Teknik penyusunan jaringan kerja yang terdapat pada CPM, sama dengan

yang digunakan pada PERT. Perbedaan yang terlihat adalah bahwa PERT

Makalah Network Planning 5

Page 6: Makalah Network Planning

menggunakan activity oriented, sedangkan dalam CPM menggunakan event

oriented. Pada activity oriented anak-panah menunjukkan activity atau pekerjaan

dengan beberapa keterangan aktivitasnya, sedang event oriented pada peristiwalah

yang merupakan pokok perhatian dari suatu aktivitas. Pengertian PERT dan CPM

seperti yang dikemukakan oleh para ahli dikutipkan seperti berikut :

“Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak

mungkin mengurangi adanya penundaan maupun konflik dan gangguan produksi,

serta mengkoordinasikan dan mengsingkronisasikan berbagai bagian dari

keseluruhan pekerjaan dan mempercepat selesainya proyek. Sedangkan CPM

adalah suatu teknik perencanaan dan pengendalian yang dipergunakan dalam

proyek berdasarkan pada data biaya dari masa lampau (past cost data)”.

T. Hari Handoko (1993 hal. : 401) mengemukakan bahwa : “PERT adalah

suatu metode analisis yang dirancang untuk membantu dalam penjadwalan dan

pengendalian proyek-proyek yang kompleks, yang menuntut bahwa masalah

utama yang dibahas yaitu masalah teknik untuk menentukan jadwal kegiatan

beserta anggaran biayanya sehingga dapat diselesaikan secara tepat waktu dan

biaya, sedangkan CPM adalah suatu metode yang dirancang untuk

mengoptimalkan biaya proyek dimana dapat ditentukan kapan pertukaran biaya

dan waktu harus dilakukan untuk memenuhi jadwal penyelesaian proyek dengan

biaya seminimal mungkin”

Perbedaan dan Persamaan Pert dan CPM

a. Perbedaan CPM dan PERT

PERT menganggap proyek terdiri dari peristiwa-peristiwa yang

susul menyusul, sedangkan CPM proyek yang terdiri dari kegiatan-

kegiatan yang membentuk lintasan / beberapa lintasan.

b. Persamaan CPM dan PERT

Perbedaannya terletak pada visualisasi proyek, visualisasi tersebut

berbentuk diagram. Manfaat CPM terletak pada waktu dan peristiwa,

sedangkan PERT terletak pada biaya dan kegiatan.

C. Teknik perencanaan PERT dan CPM

Makalah Network Planning 6

Page 7: Makalah Network Planning

PERT adalah konsep peristiwa atau dikenal event yang mengandung

pengertian pencapaian suatu taraf tertentu dari penyelesain suatu proyek. Hal

dasar yang dalam PERT adalah waktu yang diperlukan untuk penyelesaian

kegiatan-kegiatan suatu proyek.

CPM pada dasarnya menitikberatkan keseimbangan antara biaya dan waktu

penyelesaian proyek besar. CPM lebih menekankan pada buruh atau tenaga

manusia dalam hubungannya dengan pelaksanaan proyek atau sumber lainnya.

Dengan CPM jumlah waktu untuk menyelesaikan berbagai taraf dari proyek

dianggap diketahui dengan pasti. Lebih-lebih hubungan antara jumlah sumber-

sumber yang digunakan da waktu yang diperlukan untuk penyelesaian proyek

juga lebih dianggap diketahui.

CPM hanya berurusan anatara waktu dan biaya. PERT digunakan dalam

proyek-proyek research dan development. CPM dipergunakan dalam proyek –

proyek seperti pembanguna gedung-gedung atau kontruksi bangunan dimana

sudah dapat pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan – pekerjaan serupa,

sehingga unsur waktu dengan pasti dapat diketahui dengan seksama

Setiap proyek memiliki ciri yang penting bagi CPM dan PERT yang

meliputi:

1. Setiap proyek terdiri dari sekumpulan pekerjaan dan aktifitas tertentu dan

jelas.

2. Pekerjaan tersebut dapat dimulai dan dihentika tanpa saling mengganggu

dalam urutan tertentu.

3. Pekerjaan – pekerjaan tersebut harus dilaksanakan dalam urutan yang logis.

D. ANALISA NETWORK DENGAN METODE ALGORITHMA

Metode algoritma adalah metode untuk mempermudah analisis network

dalam mencari jalur kritis. Mempergunakan metode algoritma di dalam menyusun

dan menganalisis network, maka akan dapat diadakan perhitungan yang lebih

cepat, terutama di dalam hal menentukan jalur kritis tidak perlu mengadakan

perhitungan waktu yang dipergunakan untuk penyelesaian setiap jalur secara satu

persatu.

Makalah Network Planning 7

Page 8: Makalah Network Planning

Ada beberapa istilah atau pengertian yang akan digunakan di dalam analisa

network yaitu :

1) Earliest start time (ES)

Adalah waktu yang paling awal (tercepat) suatu kegiatan dapat

dimulai, dengan memperhatikan waktu kegiatan yang diharapkan dan

persyaratan urutan pekerjaan.

2) Latest start time (LS)

Adalah waktu yang paling lambat untuk dapat memulai suatu

kegiatan tanpa penundaan keseluruhan proyek

3) Earliest finish time (EF)

Adalah waktu yang paling awal suatu kegiatan dapat diselesaikan,

atau sama dengan ES + waktu kegiatan yang diharapkan.

4) Latest finish time (LF)

Adalah waktu yang paling lambat untuk dapat menyelesaikan suatu

kegiatan tanpa penundaan penyelesaian proyek secara keseluruhan, atau

sama dengan LS + waktu kegiatan yang diharapkan (Handoko, 1994: 404).

Makna simbol dalam diagram network:

Makalah Network Planning 8

Node = EVENT (Peristiwa)

Arrow = ACTIVITY (Kegiatan)

Dummy = KEGIATAN SEMU (Penghubung peristiwa)

Page 9: Makalah Network Planning

Makalah Network Planning 9

Page 10: Makalah Network Planning

BAB III

PENUTUP

Network Planning adalah suatu perpaduan pemikiran yang logis

digambarkan dengan suatu jaringan yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan

memungkinkan pengolahan secara analitis. Analisa jaringan kerja memungkinkan

suatu perencanaan yang Efektif dari suatu rangkaian yang mempunyai

interaktivitas.

Adapun Manfaat Analisis Jaringan Kerja yakni:

a. Untuk melengkapi rancangan

b. Untuk memperbaiki metode perencanaan dan pengawasan

c. Memperbaiki komunikasi dan pengambilan keputusan dan secara

umum untuk mempertinggi effektivitas manajemen dalam

menyelesaikan proyek.

d. Untuk penghematan biaya

Untuk penghematan waktu, dan Mempertinggi daya guna (effisiensi) kerja,

baik manusia maupun peralatan serta menjamin ketepatan selesainya suatu

proyek.

Makalah Network Planning 10

Page 11: Makalah Network Planning

DAFTAR PUSTAKA

Ukasah martadisastra, 1969, Teknologi Administrasi, NOVA, Bandung.

Makalah Network Planning 11