Makalah Fix Discharge Planning

44
DISCHARGE PLANNING Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan DISUSUN OLEH: Adriati I31112007 Irfan Hidayat I31112008 Arief Zumantara I31112060 Karilla Paristi I31112053 Astin Biyansi I31112058 Nurdiana I31112052 Cornelita Dumaria Sihombing I31112059 Rendra Tri Saputra I31112061 Denny Kurniawan I31112006 Reza Juliandi I31112005 Elsa Pernanda Utari I31112093 Taufik Kurniawan I31112055 Ery Sandi I31112023 Tri Darsih I31112002 Faisal Mahlufi I31112001 Yosepha I31112095 Ira Febrianti I31112043 FAKULTAS KEDOKTERAN i

description

uu77889bbgff566

Transcript of Makalah Fix Discharge Planning

DISCHARGE PLANNINGMata Kuliah : Manajemen Keperawatan

DISUSUN OLEH:AdriatiI31112007Irfan HidayatI31112008Arief ZumantaraI31112060Karilla ParistiI31112053Astin BiyansiI31112058NurdianaI31112052Cornelita Dumaria SihombingI31112059Rendra Tri SaputraI31112061Denny KurniawanI31112006Reza JuliandiI31112005Elsa Pernanda UtariI31112093Taufik KurniawanI31112055Ery SandiI31112023Tri DarsihI31112002Faisal MahlufiI31112001YosephaI31112095Ira FebriantiI31112043

FAKULTAS KEDOKTERANPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS TANJUNGPURA2015

19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Discharge PlanningMakalah ini ditulis untuk memenuhi tugas perkuliahan, yaitu sebagai tugas terstruktur mata kuliah Manajemen Keperawatan Tahun Akademik 2015/2016 di Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura.Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan dorongan dari pihak-pihak luar, sehingga makalah ini terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Ucapan terima kasih tidak lupa diucapkan kepada :1. Ns. Arina Nurfianti, M.Kep selaku dosen mata kuliah Sistem Imun dan Hematologi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura,1. Pihak yang membantu baik secara langsung maupun tak langsung.Segala sesuatu di dunia ini tiada yang sempurna, begitu pula dengan makalah ini. Saran dan kritik sangatlah penulis harapkan demi kesempurnan makalah berikutnya. Penulis harapkan semoga makalah ini dapat memberikan suatu manfaat bagi kita semua dan memilki nilai ilmu pengetahuan.

Pontianak, Juni 2015

Penulis

DAFTAR ISI

Kata PengantariDaftar isiiiBAB I PENDAHULUAN11. Latar Belakang11. Rumusan Masalah21. Tujuan2BAB II PEMBAHASAN31. Definisi31. Jenis-Jenis31. Tujuan41. Manfaat41. Struktur51. Prinsip51. Proses51. Komponen10

BAB III PENUTUP121. Kesimpulan121. Saran12DAFTAR PUSTAKA13Lampiran 114Lampiran 216

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangDischarge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Discharge Planning menunjukkan beberapa proses formal yang melibatkan team atau memiliki tanggung jawab untuk mengatur perpindahan sekelompok orang ke kelompok lainnya (RCP,2001).Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan sebagai discharge planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan menggunakan data yang berhubungan untuk mengidentifikasi masalah actual dan potensial, menentukan tujuan dengan atau bersama pasien dan keluarga, memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dan mengevaluasi kesinambungan Asuhan Keperawatan. Merupakan usaha keras perawat demi kepentingan pasien untuk mencegah dan meningkatkan kondisi kesehatan pasien, dan sebagai anggota tim kesehatan, perawat berkolaborasi dengan tim lain untuk merencanakan, melakukan tindakan, berkoordinasi dan memfasilitasi total care dan juga membantu pasien memperoleh tujuan utamanya dalam meningkatkan derajat kesehatannya. Oleh karena itu pasien perlu dipersiapkan untuk menghadapi pemulangan. Orem (1985 dalam Alligood & Tomey, 2006) mengatakan bahwa intervensi keperawatan dibutuhkan karena adanya ketidakmampuan untuk melakukan perawatan diri sebagai akibat dari adanya keterbatasan. Salah satu bentuk intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah discharge planning (perencanaan pemulangan pasien) untuk mempromosikan tahap kemandirian tertinggi kepada pasien, teman-teman, dan keluarga dengan menyediakan, memandirikan aktivitas perawatan diri (The Royal Marsden Hospital 2004).Discharge planning yang tidak baik dapat menjadi salah satu faktor yang memperlama proses penyembuhan di rumah (Wilson-Barnett dan Fordham, 1982 dalam Torrance, 1997). Kesuksesan tindakan discharge planning menjamin pasien mampu melakukan tindakan perawatan lanjutan yang aman dan realistis setelah meninggalkan rumah sakit (Hou, 2001 dalam Perry &Potter, 2006).

B. Rumusan Masalah1. Apa itu Discharge Planning?2. Apa saja jenis-jenis Discharge Planning?3. Apa tujuan dari Discharge Planning?4. Apa saja manfaat Discharge Planning ?5. Bagaimana Struktur Discharge Planning ? 6. Apa saja Prinsip Discharge Planning?7. Bagaimana Proses Discharge Planning?8. Apa saja Komponen dari Discharge Planning ?

C. Tujuan1. Mengetahui definisi dari Discharge Planning2. Mengetahui jenis-jenis Discharge Planning3. Mengetahui tujuan dari Discharge Planning4. Mengetahui manfaat Discharge Planning5. Mengetahui bagaimana struktur Discharge Planning6. Mengetahui prinsip Discharge Planning7. Mengetahui proses Discharge Planning8. Mengetahui komponen Discharge Planning

BAB IIPEMBAHASANA. DefinisiDischarge planning merupakan suatu rencana yang disusun untuk klien, sebelum keluar dari Rumah Sakit yang dimulai dari mengumpulkan data sampai dengan masuk area perawatan yaitu meliputi pengkajian, rencana perawatan, implementasi dan evaluasi (Fisbach, 1994).Discharge planning adalah suatu pendekatan interdisipliner meliputi pengkajian kebutuhan klien tentang perawatan kesehatan diluar Rumah Sakit, disertai dengan kerjasama dengan klien dan keluarga klien dalam mengembangkan rencana-rencana perawatan setelah perawatan di Rumah Sakit (Brunner & Sudarth, 2002).Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa discharge planning atau perencanaan pemulangan adalah suatu proses pembelajaran yang melibatkan klien dan keluarga untuk meningkatkan pemahaman dan mengembangkan kemampuan klien dan keluarga tentang perawatan di rumah, masalah kesehatan yang dihadapi, untuk mempercepat penyembuhan menghindari kemungkinan komplikasi dengan pembatasan aktifitas menciptakan memberikan lingkungan yang aman bagi klien di rumah.

B. Jenis-Jenis1. Conditinal discharge (pulang sementara atau cuti), keadaan pulang ini dilakukan apabila kondisi pasien bagus tidak terdapat kompilikasi. Pasien untuk sementara dirawat di rumah namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau Puskesmas terdekat.2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selmanya) cara ini merupakan akhir dari hubungan pasien dengan rumah sakit. Namun apabila pasien perlu dirawat kembali maka prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.3. Judical discharge (pulang paksa) kondisi ini pasien diperbolehkan pulang walaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi pasien harus dipantau dengan melakukan kerjsama dengan perawat puskesmas terdekat.

C. TujuanTujuan dari perencanaan pemulangan pasien adalah :a. Meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga tentang masalah kesehatan, kemungkinan komplikasi dan pembatasan yang diberlakukan pada pasien di rumah. b. Mengembangkan kemampuan merawat pasien dan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pasien dan memberikan lingkungan yang aman untuk pasien di rumah. c. Menyakinkan bahwa rujukan yang diperlukan untuk perawatan selanjutnya dibuat dengan tepat (Ester, 2005).

D. Manfaat Bagi Pasien : Dapat memenuhi kebutuhan pasien Merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari proses perawatan sebagai bagian yang aktif dan bukan objek yang tidak berdaya Menyadari haknya untuk dipenuhi segala kebutuhannya Merasa nyaman untuk kelanjutan perawatannya dan memperoleh support sebelum timbulnya masalah. Dapat memilih prosedur perawatannya Mengerti apa yang terjadi pada dirinya dan mengetahui siapa yang dapat dihubunginya Menurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali di rumah sakit, dan kunjungan ke ruangan kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk beberapa diagnosa Membantu klien untuk memahami kebutuhan setelah perawatan dan biaya pengobatan

Bagi Perawat : Merasakan bahwa keahliannya di terima dan dapat di gunakan Menerima informasi kunci setiap waktu Memahami perannya dalam sistem Dapat mengembangkan ketrampilan dalam prosedur baru Memiliki kesempatan untuk bekerja dalam setting yang berbeda dan cara yang berbeda Bekerja dalam suatu sistem dengan efektif Sebagai bahan pendokumentasian dalam keperawatan

E. StrukturMenurut Mc.Kecnan dan Coulton (1970) yang dikutip oleh Jackson (1994) menyatakan bahwa struktur dari perencanaan pemulangan terdiri dari struktur formal dan informal. Model informal adalah model tradisional dimana perawat harus berkonsultasi dengan dokter atau pekerja sosial dalam menyusun dalam sebuah perencanaan pemulangan dan belum adanya suatu dokumentasi tertulis dalam pelaksanaannya. Struktur formal dimana perencanaan pemulangan dibuat secara tertulis yang berisikan tentang uraian peran, proses seleksi, penilaian sistem dokumentasi serta metode evaluasi yang berkelanjutan.Dugan dan Mossel (1992) yang dikutip oleh Jackson (1994) menyatakan bahwa pada saat ini telah terjadi perubahan dalam pelaksanaan perencanaan pemulangan dengan struktur tersendiri dimana perawat sebagai koordinasi dalam pelaksanaannya dan selalu berkonsultasi dengan klien dan keluarga serta para profesional lainnya dalam perencanaan pemulangan baik dalam pelaksanaannya.

E. Prinsip1. Kordinasi (saling berhubungan)2. Interdisiplin (saling menjaga, disiplin ilmu,keterampilan sesuai standar keperawatan)3. Pengenalan secara dini mungkin (penjelasan tentang apa yang kita informasi)4. Perencanaan secara hati-hati5. Melibatkan klien dan keluarga dalam memberikan perawatan

F. ProsesProses perencanaan pemulangan mengikuti struktur yang sama dengan proses perawatan yang meliputi : pengkajian, analisa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kebutuhan klien ( Kee & Borchers, 1998).a. PengkajianPengkajian perencanaan pemulangan terdiri dari apa dan kapan maksud dari apa adalah apa yang harus dikaji dalam perencanaan pemulangan dan kapan yang berarti kapan pengkajian tersebut dilaksanakan (Bull & Robert, 2001).Pengkajian tentang apa meliputi lima area yaitu pengkajian area kognitif, psikologis, status ekonomi atau finansial, akses dan dukungan lingkungan baik formal maupun informal. Sedangkan untuk mengetahui kapan pengkajian perencanaan pemulangan dilakukan adalah sejak pasien masuk ke Rumah Sakit atau pada saat screening atau kontrol kesehatan. Pada tahap ini diharapkan discharge planner mengetahui semua kebutuhan pasien (Bull & Robert, 2001).Pengkajian memerlukan seseorang yang diharapkan mampu melakukan pengkajian yang meliputi pengkajian terhadap keluarga dan pengkajian pada support dan dukungan dari masyarakat yang dapat mendukung dalam perencanaan pemulangan dan pengkajian tentang pengetahuan dan ketrampilan dari pasien tentang penyakit yang dihadapi, selanjutnya pengkajian untuk rencana pemulangan akan didiskusikan oleh tim dari multidisiplin ilmu, pasien dan keluarga. Dalam hal ini perlu kerjasama dengan tim dari komunitas yaitu puskesmas (Bull & Robert, 2001). b. PerencanaanPenyusunan sebuah rencana pemulangan perlu dibentuk sebuah tim dari berbagai disiplin ilmu yang melibatkan keluarga, sebab keluarga akan membantu proses pelaksanaan dari perencanaan pemulangan setelah pasien dipulangkan dari Rumah Sakit.Literatur Medis menjelaskan bahwa rencana pemulangan merupakan tanggung jawab dari dokter, sehingga disini dokterlah yang berhak mengendalikan kerja dari tim dan setiap anggota tim bekerja dan berinteraksi dalam rangka memenuhi kebutuhan dari klien dan keluarga atas dasar keahlian masing-masing (Jackson, 1994).Menurut Markey dan Igo (1987) dikutip oleh Jackson (1994) menyatakan bahwa yang memiliki peran penting disini justru perawat terutama dalam menyusun rencana pendidikan kesehatan klien dan keluarga, hal ini didasarkan bahwa perawat lebih mengerti pada kebutuhan klien selama dua puluh empat jam, terutama setelah klien di rumah atau post hospitalisasi.Menurut Simmons (1986) dikutip oleh Jackson (1994) bahwa suatu rencana pemulangan akan efektif bila ada tanggung jawab bersama dalam memberikan pelayanan pada klien dan keluarga.Perencanaan pemulangan didasarkan pada kebutuhan klien yang didapatkan dari hasil pengkajian lengkap oleh tim sehingga dapat direncanakan tanggal pemulangan dengan melibatkan pasien dan keluarga dan pemberi pelayanan. Perencanaan pemulangan juga melibatkan petugas pelayanan komunitas dalam hal ini adalah puskesmas ( Bull & Robert, 2001).Perencanaan pemulangan dengan menyiapkan klien dan keluarga bagaimana memberikan perawatan lanjutan di rumah diantaranya :1) Mengajarkan pasien dan anggota keluarga tentang cara menangani perawatan di rumah. Menyakinkan bahwa pasien dan keluarga memahami apa masalahnya. Memberitahu mereka kemungkinan yang akan terjadi dan kapan mereka diharapkan pulih total. Memberitahu mereka bagaimana mengenali kemungkinan masalah kesehatan, dan apa yang dilakukan bila mereka melihat tanda dan gejala masalah tersebut. 2) Memberitahu pembatasan aktifitas pasien, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan pasien. Sebagai contoh pasien harus tidur pada sisi yang tidak dioperasi.Pasien mungkin perlu menghindari aktifitas yang meningkatkan tekanan pada mata seperti meregang sewaktu buang air besar.3) Mendiskusikan dengan pasien dan keluarga hal-hal yang perlu mereka lakukan untuk membuat rumah lebih aman dan lebih mudah untuk pasien. Bila pasien tidur jauh dari kamar mandi dan belum dapat berjalan dengan baik karena gangguan penglihatan perlu menaruh wadah disamping tempat tidur dan mendekatkan benda-benda yang kesehariannya dibutuhkan klien. 4) Memberitahu pasien dan keluarga tentang medikasi yang perlu digunakan pasien. Menyakinkan mereka memahami kapan meminumnya dan seberapa banyak. Menyakinkan bahwa pasien dan keluarga memahami penggunaan obat minum sesuai dengan aturan. 5) Mendiskusikan perlunya pola makan atau diit nutrisi yang adekuat. Memberitahu keluarga ada dan tidaknya makanan pantang tertentu sehubungan dengan penyakit yang diderita. 6) Memberi pasien dan keluarga instruksi jelas untuk mengatasi nyeri. Mencoba untuk membantu pasien menjalankan jadwal medikasi sehingga tidak perlu bangun malam hari. Nyeri berkurang bila obat diberikan dengan teratur sesuai jadwal. Menjelaskan bahwa nyeri terkontrol bila obat digunakan sebelum nyeri menjadi hebat. 7) Memberi pasien bahan atau alat yang diperlukan atau memberikan instruksi tentang cara mendapatkan hal-hal yang diperlukan. Memberitahu pasien dengan jelas hal-hal yang harus dilakukan dengan instruksi tertulis. Memeriksa pemahaman mereka dengan meminta mereka untuk menunjukan cara melakukan prosedur tersebut. 8) Berbicara dengan hati-hati pada pasien dan keluarga tentang ramuan buatan rumah dan penyembuh tradisional. Mendorong keluarga untuk memberitahu dokter atau perawat bila pasien mengalami masalah kesehatan serius. 9) Jika pasien perlu mengikuti perawatan lanjutan di rumah, membuat rujukan sebelum pasien meninggalkan rumah sakit (Monica, 2005). Ketika menyiapkan pasien dan keluarga untuk pulang, selalu mengikuti prinsip dasar penyuluhan pasien yang baik yaitu:1) Menjadwalkan penyuluhan ketika pasien sadar dan berminat terhadap pembelajaran. 2) Memulai dengan bahan yang paling ingin pasien ketahui. 3) Bila mempunyai beberapa hal yang ingin diberitahukan kepada pasien, selalu dengan informasi yang paling sederhana. Selanjutnya informasi yang lebih rumit. 4) Menggunakan kata-kata yang jelas, umum, bukan kata-kata medis. 5) Menghentikan bila pasien tampak bingung dan tanyakan apakah ia memahami. 6) Bila perlu mengulangi informasi tersebut, atau menjelaskan dalam kata-kata yang berbeda sampai anda yakin bahwa ia memahami anda. 7) Mendorong pasien untuk memberikan komentar dan mengajukan pertanyaan dan untuk menunjukan pada anda apa yang ia ketahui. 8) Mendorong anggota keluarga untuk mengajukan pertanyaan. Memastikan bahwa mereka memahami apa yang perlu dilakukan. 9) Menggunakan gambar dalam penyuluhan anda dan berikan makalah, leflet/ folder sederhana dalam bahasa pasien. 10) Memberikan jawaban yang jelas untuk pertanyaan dan memberikan kenyamanan setenang mungkin, dengan cara tanpa mengatakan bahwa ada yang tidak benar (Ester, 2005).

c. ImplementasiMenurut Feater dan Nicholas (1985) dikutip oleh Jackson (1994) menyatakan hubungan yang aktif dan baik antar tim pelaksana dan tersedianya dukungan dari semua pihak serta adanya fleksibilitas dari organisasi pelayanan yaitu Rumah Sakit dan Puskesmas. Hal ini adalah faktor yang berpengaruh pada keberhasilan dalam rencana pemulangan. Oleh karena itu untuk pelaksanaan pasien meninggalkan rumah sakit perlu diperhatikan yaitu:1. Ketika pasien meninggalkan rumah sakit, sekali lagi menekankan informasi yang telah anda berikan sebelumnya dan program dokter untuk medikasi, tindakan, atau peralatan khusus. 2. Menekankan perjanjian rujukan sehingga pasien jelas tentang hal-hal yang harus dilakukan. 3. Menyakinkan pasien dan keluarga memahami keterbatasan pasien, seberapa lama hal ini akan berlangsung, bagaimana mengenali tanda dan gejala yang perlu diwaspadai, dan tindakan yang harus mereka lakukan untuk membantu pemulihan pasien semaksimal mungkin.4. Mendorong pasien dan keluarga untuk datang kembali ke rumah sakit bila kondisinya tidak membaik atau memburuk. 5. Ketika pasien pulih, memberikan motivasi untuk kembali ke kehidupan dan perannya yang normal seperti sebelum sakit (Ester, 2005).

d. Out Come Menurut Staff (1983) dikutip oleh Jackson (1994) bahwa suatu hasil rehabilitasi yang efektif merupakan kombinasi dari penyusunan perencanaan pemulangan sebelum klien masuk hingga klien keluar dari Rumah Sakit.Menurut Coble dan Mayers (1983) dikutip oleh Jackson (1994) menyatakan evaluasi secara kualitatif akan memberikan gambaran adanya hubungan antara lamanya hari perawatan dengan besarnya biaya pelayanan yang dikeluarkan dan proses kepuasan klien terhadap hal tersebut. Apabila adanya pendekatan tim pada klien secara pribadi akan memberikan hasil positif yaitu terjadinya pengurangan hari dan biaya perawatan bagi klien. Marchete dan Holloman(1986) dikutip oleh Jackson (1994) menyatakan bahwa pendekatan tim pada masa rehabilitasi akan meningkatkan kemampuan klien dalam menentukan dan mengatur kebutuhannya sehari-hari, melalui tim ini juga akan mempermudah untuk memperoleh informasi dari pelayanan kesehatan di masyarakat.

e. Dokumentasi Perencanaan pemulangan dalam pelaksanaannya perlu adanya standar dalam dokumentasi (Mc.Kenna, 2000). Perencanaan pemulangan dimulai dari pencatatan saat pengumpulan data, sampai klien masuk karena perawatan (Fisbach,1994). Dokumentasi keperawatan merupakan catatan klien pada proses keperawatan dan pencatatan ini merupakan tanggung jawab dan tanggung gugat dari pelaksana perawatan. Dokumentasi yang akurat pada proses perencanaan pemulangan sangat penting dalam proses perawatan yang aman dan dapat dipertanggungjawabkan ( Nordstrom dan Garduff, 1996). Hal ini juga untuk menjamin perawatan klien secara berkelanjutan dan terorganisir.

G. Komponen1. Jadwal kontrol dan menjelaskan pentingnya melakukan kontrol.2. Perawatan di rumahMeliputi pemberian pengajaran atau pendidikan kesehatan (health education) mengenai : diet, mobilisasi, waktu kontrol dan tempat kontrol. Pemberian pembelajaran disesuaikan dengan tingkat pemahaman pasien dan keluarga. mengenai perawatan selama pasien di rumah nanti. 3. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnyaPada pasien yang akan pulang dijelaskan obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara pemberian, dan waktu yang tepat minum obat.4. Obat-obatan yang dihentikan Meskipun ada obat-obatan yang tidak diminum lagi oleh pasien, obat- obatan tersebut tetap dibawakan ke pasien.5. Hasil pemeriksaanHasil pemeriksaan luar sebelum MRS dan hasil pemeriksaan selama MRS dibawakan ke pasien waktu pulang6. Surat-surat seperti : surat keterangan sakit, surat kontrol dan lain-lain.

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanDischarge planning adalah komponen sistem perawatan berkelanjutan sebagai perencanaan kepulangan pasien dan memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya yang dituliskan untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain didalam atau diluar suatu agen pelayanan kesehatan umum, sehingga pasien dan keluarganya mengetahui tentang hal-hal yang perlu dihindari dan dilakukan sehubunagan dengan kondisi penyakitnya.Tujuan utama discharge planning adalah membantu klien dan keluarga untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Sedangkan, manfaat discarge planning bagi pasien diantaranya dapat menurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali ke rumah sakit, dan kunjungan ke ruangan kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk beberapa diagnosa serta dapat kembantu klien untuk memahami kebutuhan setelah perawatan dan biaya pengobatan.Tahap-tahap discharge planning pada dasarnya sama dengan tahap-tahap dalam asuhan keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

B. Saran Bagi institusiDiharapkan institusi dapat melaksanakan tahap-tahap discharge planning dalam memberikan suhan keperawatan pada pasien secara tepat. Bagi mahasiswaDiharapkan mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang tata cara pelaksanaan discarge planning dalam memberikan suhan keperawatan pada pasien secara tepat.

DAFTAR PUSTAKAChesca, (1990). Perencanaan Pulang Pasien. Makalah Kuliah untuk Perawat. Jakarta.Harper E.A. 1998. Discharge planning: An interdisciplinary method. Chicago, IL : Silverberg PressNursalam. 2002. Manajemen keperawatan Aplikasi dalam Praktik keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika. Nursalam. 2007. Manajemen keperawatan Aplikasi dalam Praktik keperawatan Profesional Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika. Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika

Lampiran 1:LEMBAR DISCHARGE PLANNINGNo. Reg: 0221Nama: Tn. TaufikJenis Kelamin: Laki-LakiAlamat: Jln. Karya Baru No.5Ruang Rawat : Rawat Inap Kelas 2

Tanggal MRS: 24 Mei 2015Diagnosa MRS : DM Tipe 2Tanggal KRS: 30Mei 2015Diagnosa KRS : DM Tipe 2

Diagnosa Keperawatan :1. Nyeri b.d adanya luka gangren 2. Kerusakan integritas kulit b.d luka diabetic; gangren3.Gangguan mobilitas fisik b.d sulit bergerak ; luka gangrene pada ekstremitas bawah

Rencana Intervensi :- Perawatan kaki- Perawatan Luka- Diet Rendah lemak dan gula- Pemilihan sepatu- Kontrol rutin- Olahraga- pemberian insulin via IV secara teratur

Intervensi yang telah dilakukan :- Kaji tingkat nyeri klien- atur posisi tidur klien- Mengkaji Luka- Perawatan Luka- Pemberian insulin via IV- Kontrol diet rendah lemak dan gula

Aturan Diet : - Diet rendah lemak dan rendah Gula

Daftar ObatDosisCara Pemberian

GlibenklamidKlorpropamidAsam mefenamatSagestamInsulinGliquidone 2 x 3 tablet (25 mg)1 x 2 tablet3 x 500 mg1 X ganti balutan3 x 1 3 x 15 mg sebelum makan oral oraloralbalutanivOral

Aktifitas dan istirahat :- Olahraga minimal 1 minggu sekali

Tanggal / tempat kontrol : 6 Juni 2015 / di rumah

Yang dibawah pulang (hasil Lab, Foto, ECG) :Tidak ada

Dipulangkan dari RSTD dengan keadaan :SembuhAPSMeneruskan dengan obat jalan LariPindah ke RS lainMeninggal

Lain-lain : (Surat keterangan istirahat)

Pasien / Keluarga

(TaufikKurniawan )Koordinator Fungsional Ruangan

(Ns. Nurdiana. S.Kep)

MengetahuiManager Sistem Rawat Inap

(Ns. Faisal MahlufiCWCN.)

Lampiran 2 :Pembagian peran:1. Narrator: Irfan Hidayat2. Dokter: Denny Kurniawan 3. Kepala ruangan: Faisal Mahlufi4. PP 1: Tri Darsih5. PP 2: Nurdiana6. PA 1: Reza Juliandi 7. PA 2: Arief Zumantara8. PA 3: Ira Febriyanti9. PA 4: Karilla Paristi 10. Perawat IGD: Astin Biyansi11. Pasien 1: Adriati12. Pasien 2: Taufik Kurniawan13. Keluarga pasien 1: Cornelita Dumaria14. Keluarga pasien 1: Ery Sandi15. Keluarga pasien 2: Elsa Pernanda16. Keluarga pasien 2: Rendra Tri Saputra17. Presentasi : Yosepha

Scene 1Di Nurse StationSuatu pagi di ruang rawat inap kelas 2 RSTD (Rumah Sakit Tri Darsih) datang pasien bernama Nn. Adriati 17 tahun dengan diagnose medis DBD.PA 1: Hallo, dengan Perawat Reza ruang rawat inap kelas 2. Ada yang bisa dibantu?P IGD: Saya Perawat Astin dari ruang IGD. Ini ada pasien baru mau pindah ke ruang rawat inap kelas 2. Bisa disiapkan kamarnya?PA 1: OK.Kemudian perawat Reza menyiapkan kamar untuk pasien baru tersebut. Tak berapa lama kemudian perawat Astin datang membawa pasien Adriati.P IGD : Tolong antarkan ke kamarnya ya.PA 1: Oke, lewat sini ya pak, bu.Perawat Reza membawa pasien ke kamarnya.P IGD: Ini statusnya ya.PP 1: Ok, terima kasih.

Scene 2Kemudian datang lagi seorang pasien bernama Tn. Taufik 60 tahun dengan diagnose medis DM dengan gangrene di tungkai kiri.PA 2: Hallo, dengan Perawat Arief ruang rawat inap kelas 2. Ada yang bisa dibantu?P IGD: Saya Perawat Astin dari ruang IGD. Ini ada pasien baru mau pindah ke ruang rawat inap kelas 2. Bisa disiapkan kamarnya?PA 2: OK.Kemudian perawat Arief menyiapkan kamar untuk pasien baru tersebut. Tak berapa lama kemudian perawat Astin datang membawa pasien Taufik.P IGD : Tolong antarkan ke kamarnya ya.PA 2: Oke, lewat sini ya pak, bu.Perawat Arief membawa pasien ke kamarnya.P IGD: Ini statusnya ya.PP 2: Ok, terima kasih.Kemudian PP mendatangi pasien untuk melakukan pengkajian, orientasi dan sentralisasi terhadap pasien.

Scene 3Di Ruang Rawat InapPP 1: Selamat pagi.Titi & Keluarga: Pagi, sus.PP 1: Ini keluarganya ya?Lita: Iya, sus. Saya Lita ibunya Titi dan ini Sandi ayahnya.PP 1: Baiklah. Perkenalkan, saya Ners. Darsih, saya yang akan bertanggung jawab untuk pengobatan Titi. Bagaimana keadaannya hari ini?Titi: Masih pusing, meriang, dan mual sus.PP 1: Kami cek suhu dan tekanan darahnya ya.Titi: Silahkan sus.PP 1: Tolong cek TTV nya ya. (menyuruh PA 3)PA 3: Baik, Ners.PP 1: Kalau mau dikompres, kompres pakai air hangat ya bu, di ketiak atau selangkangan, dan jangan memakai pakaian atau selimut yang tebal.Lita: Oh, gitu ya sus. BaiklahPP 1: harus banyak minum air putih ya, untuk mengganti cairan tubuhnya yang hilang.Sandi: Tapi Titi sedikit aja minumnya, ndak mau banyak-banyak.PP 1: Gak apa-apa kok pak, biarpun sedikit asal sering aja.Selesai melakukan TTV.PA 3 : Sudah selesai Ners. Suhunya 380C, TD 110/80 mmHg, RR 20x/menit, Nadi 80x/menit.Lita: Itu normal gak, sus?PP 1: Iya bu, hanya suhunya masih tinggi ya. Nanti obatnya diberikan jam 9 ya. Apakah ada keluhan lain?Titi: Tidak ada sus.PP 1 : Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu. Selamat pagi

Scene 4Di Ruang Rawat InapPP 2: selamat pagiTaufik & keluarga: Selamat pagi, susPP 2: Ini keluarganya ya?Elsa: Iya, sus. Saya Elsa anaknya Pak Taufik dan ini Rendra suami saya.PP 2: Baiklah. Perkenalkan, saya Ners. Diana, saya yang akan bertanggung jawab untuk pengobatan Pak Taufik. Bagaimana keadaannya hari ini?Taufik: Lemas dan pusing, sus.PP 2: Kami cek suhu dan tekanan darahnya ya, pak.Taufik: Silahkan sus.PP 2: Tolong cek TTV nya ya. (menyuruh PA 4)PA 4: Baik, Ners.PP 2: Insulinnya masih terus dipakai kan pak?Rendra: Iya, sus. Ada suster yang biasa datang ke rumah untuk nyuntikkannya.Elsa: Saya juga sudah diajarkan cara menyuntikkan insulinnya.PP 2: Ada keluhan lain tidak pak?Taufik: Tidak ada sus.Selesai melakukan TTV.PP 2 : Bagaimana hasilnya sus?PA 4: TD 150/100 mmHg, Suhu 37,80C, Nadi 88x/menit, RR 16x/menit.Elsa : Itu normal gak sus?PP 2: Tekanan darahnya agak tinggi ni. Obat untuk menurunkan tekanan darahnya masih ada pak?Taufik: Masih sus.PP 2: Diminum ya pak. Baiklah kalau begitu saya permisi dulu. Selamat pagi.

Scene 5Di Ruang Rawat InapKemudian dokter datang untuk melakukan visit.PP 1: Ini Mbak Titi dengan DBD, Suhunya 380C, TD 110/80 mmHg, RR 20x/menit, Nadi 80x/menit. Terapi PCT PO 3x1 500mg.Dokter: (memeriksa pasien) Oh, masih tinggi ya suhunya.PP 1: Iya, dok. Terapinya dilanjutkan ya.Dokter: oke, ini resepnya.PP 2: Ini Pak Taufik dengan DM dengan gangren di tungkai kiri TD 150/100 mmHg, Suhu 37,80C, Nadi 88x/menit, RR 16x/menit. Perawatan lukanya 2x sehari dok.Dokter: Oke.

Scene 6Di Ruang Rawat InapSetelah selesai diperiksaPP menyampaikan: kemungkinan penyakit pasien, perkiraan lama pasien dirawat, intervensi keperawatan/medis yang biasa dilakukan di ruangan, biaya perawatan.PP1: selamat pagi Titi?Titi : selamat pagi susPP1: bagaimana perasaannya setelah diperiksa dokter?Titi: baik sus, pusingnya sedikit berkurangPP1: oh, gitu ya. Baik dek Titi, Bu Lita, dan Pak Sandi disini saya akan meyampaikan bahwa anak bapak dan ibu mengalami DBD. DBD ini diakibatkan gigitan nyamuk Aedes Aegepty, kebanyakan nyamuk ini tinggal di tempat-tempat genangan air yang terbuka dan bersih, seperti bak mandi. Tanda-tanda perdarahan pada DBD seperti bintik-bintik merah, lebam, perdarahan di konjungtiva, dan kalau sudah parah itu bisa menjadi hidung berdarah, perdarahan gusi, dan muntah darah. Terus harus diberikan banyak minum, sekitar 2L/hari, sedikit sedikit saja juga tidak apa apa. Jadi kira-kira perawatannya selama seminggu. Untuk biaya keperawatan dan lain-lain seperti obat dan alat nanti akan direkap diruangan dan diserahkan kepada bapak dan ibu untuk dilunasi, bagaimana dek Titi, Bu Lita, dan Pak Sandi, apakah sudah jelas?Titi&keluarga: iya sus sudah cukup jelasPP1: baik dek Titi, selain saya nanti juga ada perawat Ira yang akan merawat Titi selama diruangan ini. Untuk perawat yang akan merawat Titi pada dinas sore, nanti akan saya perkenalkan ya.Titi: iya sus.PP1: baik dek Titi, silahkan istirahat kembali, dan terima kasih atas kerjasamanya.Titi: baik sus.

Scene 7Di Ruang Rawat InapPP2: selamat pagi pak Taufik?Taufik : selamat pagi susPP2: Baik Pak Taufik, Bu Elsa dan Pak Rendra, disini saya akan menyampaikan bahwa Pak Taufik mengalami DM (Kencing manis), perkiraan perawatan bapak diruangan ini selama 1 minggu, kemudian untuk tindakan yang biasanya dilakukan untuk pasien seperti kondisi bapak adalah perawatan luka karena luka dikaki bapak apabila tidak dirawat akan semakin parah dan sulit sembuh. Menu makanan yang baik untuk bapak seperti: pagi= roti putih dengan selai kacang, telur rebus atau lalap daun selada/tomat; jam 10.00= apel; siang= nasi 250gram lauknya sumur daging atau tempe goreng, bisa juga pecal ditambah jeruk, jam 16.00=puding pepaya; malam= nasi 200gram dengan pepes ikan atau cah tahu atau tumis kankung, ditambah apel; jam 21.00= krekers tawar atau buah. Untuk biaya keperawatan dan lain-lain seperti obat dan alat nanti akan direkap diruangan dan diserahkan ke keluarga bapak untuk dilunasi, bagaimana Pak Taufik, apakah sudah jelas?Taufik: iya sus sudah cukup jelasPP2: baik pak Taufik, selain saya nanti juga ada perawat Karilla yang akan merawat bapak selama diruangan ini. Untuk perawat yang akan merawat bapak pada dinas sore, nanti akan saya perkenalkan ya pak.kalau begitu saya permisi dulu. Selamat pagi.Sebelum dinas sore dimulai, PP merencanakan dan mendelegasikan tindakan keperawatan kepada PA untuk dinas siang.Setelah 6 hari dirawat pasien Adriati diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik. Sedangkan pasien Taufik meminta untuk dipulangkan karena beliau ingin dirawat di rumah saja. Untuk itu Karu beserta TIM di Ruang Rawat Inap kelas 2 akan melakukan tindakanDischarge Planning.

Scene 8Tahap Persiapan di Nurse StationKaru: selamat pagi rekan-rekan, agenda kita pagi hari ini untuk pasien Adriati adalah melakukan Discharge Planning karena kondisi pasien sudah membaik, dan untuk Pak Taufik kita juga akan melakukan discharge planning karena beliau ingin dirawat di rumah saja, Bagaimana persiapan PP dari pasien Adriati dan Pak Taufik?PP 1: baik, untuk persiapan discharge planning pada Adriati sudah siap. Status pasien dan format discharge planning sudah dipersiapkan. Jadi, saya akan memberikan penkes ke titi dan keluarga tentang pencegahan demam berdarah dengan 3M plus.Karu: Bagaimana persiapan PP dari Pak Taufik?PP 2: baik, untuk persiapan discharge planning pada Pak Taufik walaupun beliau meminta pulang tiba-tiba, jadi saya segera menyiapkan berkasnya dan sekarang sudah siap. Status pasien dan format discharge planning sudah dipersiapkan. Untuk masalah pada klien saat ini adalah luka pada kaki sebelah kiri pasien yang memungkinkan untuk kambuh kembali sehingga perlu diinformasikan kepada pasien dan keluarga mengenai diet, tempat kontrol, cara perawatan kaki dirumah, dan tanda-tanda terjadi kekambuhan dan kegawatan pada pasien.Karu: baik, terima kasih untuk PP1 dan PP 2. Untuk berkas-berkasnya saya periksa dulu.PP: baik pak ini berkas-berkasnya beserta format discharge planningnya.Setelah Karu memeriksa kelengkapan berkas, Karu beserta TIM ke ruangan pasien untuk melakukan discharge planning

Scene 9Tahap pelaksanaanDi Ruang Rawat InapPP 1: selamat pagi, bagaimana kabarnya hari ini?Titi: selamat pagi sus. Alhamdulillah semakin baik.PP 1: alhamdulilah, hari ini ada kabar gembira untuk Titi. Jadi hari ini Titi diperbolehkan untuk pulang. Namun sebelum pulang keluarga harus mengurus administrasi.Sandi: mohon maaf sus untuk administrasinya sudah diurus semua, ini berkas-berkasnya.PP 1: oh, baik, bagus sekali kalau begitu. Namun ada satu hal lagi yang perlu dilakukan terkait dengan kepulangan Titi. Ini nanti saya dan perawat Ira akan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan pencegahan DBD, bagaimana apakah Titi, Bu Lita dan Pak Sandi bersedia?Lita: iya sus, boleh. SilahkanPP 1: baik pak disini saya akan menyampaikan beberapa hal, yaitu bagaimana cara pencegahan DBD, yaitu dengan cara 3M Plus : Menguras, Menutup dan Mengubur. Cara pertama dan kedua, Menguras penampungan air dan membersihkannya secara berkala; kemudian menutup bak-bak penampungan air sehingga nyamuk tidak masuk ke sana untuk bertelur masih relevan dan digunakan. Karena di musimnya, jika seminggu saja sebuah bak mandi tidak dibersihkan, bisa sudah penuh dengan nyamuk jentik nyamuk; bagi yang tinggal di daerah endemis sudah tentu mengerti maksud saya. Sehingga pembersihan berkala adalah kewajiban. Cara ketiga yang mengalami sedikit modifikasi. Ketika menanam bahan-bahan yang tidak mudah terurai seperti sampah plastik, walau di satu sisi mengurangi kemungkinan sarang nyamuk muncul karena genangan air hujan, namun di sisi lain memunculkan kekhawatiran bahwa ini akan membuat pencemaran lingkungan menjadi lebih buruk. Anda pasti bisa menduga ketika kaleng, plastik, keramik dan banyak lainnya masuk ke dalam tanah namun tidak bisa membusuk, alhasil menjadi masalah sendiri bagi lingkungan di situ.Alternatifnya adalah dengan (3) mendaur ulang sampah-sampah yang bisa menjadi tempat sarang nyamuk, tidak dengan menguburnya. Untuk sampah-sampah organik, masih masuk akal dan malah baik jika dikubur; tapi sampah-sampah anorganik yang menjadi perhatian besar di sini. Jika ada ember bekas tidak digunakan, mungkin malah bagus dijadikan pot bunga atau diserahkan pada pemulung untuk didaur-ulang.PA 3: Dan plus nya yang bisa kita lakukan, ini sebenarnya tergantung kreativitas kita. Untuk plus nya yaitu upaya mencegah "gigitan" nyamuk penyebar virus dengue. Misalnya dengan menggunakan repelan, obat nyamuk, atau kelambu saat tidur. Menata ruangan di dalam rumah sedemikian hingga cukup terang dan tidak sumpek, menjadikan nyamuk tidak memiliki tempat bersembunyi.PP 1: bagaimana Titi, bu Lita dan Pak Sandi sudah jelas?Tiiti & Keluarga:sudah susPP 1: coba ulangi lagiPasien dan keluarga menyampaikan kembali materi yang telah diajarkan dengan baikPP1: bagus sekali, saya kira Titi, bu Lita dan Pak Sandi cukup paham dengan apa yang disampaikan oleh kami. Terima kasih atas kerjasamanya.Titi&keluarga: iya sus, sama-samaPP 1: baik, saya kira semua sudah disampaikan dan Titi, bu Lita dan Pak Sandi sudah paham. Sekarang Titi dan keluarga diperbolehkan untuk bersiap-siap meninggalkan ruangan ini. Dan kami mohon maaf apabila selama perawatan Titi disini ada yang kurang. Semoga Titi dan keluarga sehat selalu.Titi :iya sus, tidak apa-apa. Terima kasih banyakPP 1:iya pak sama-sama. selamat pagi pakTiti & Keluarga:selamat pagi

Scene 10Di Ruang Rawat InapPP 2: selamat pagi, bagaimana kabarnya hari ini?Taufik: selamat pagi sus. Alhamdulillah sudah agak enakan.PP 2: alhamdulilah, jadi sesuai dengan permintaan bapak dan setelah berkonsultasi dengan dokter, hari ini Bapak diperbolehkan untuk pulang. Namun sebelum pulang keluarga harus mengurus administrasi.Elsa: Baiklah, sus.PP 2: Ada beberapa hal lagi yang perlu dilakukan terkait dengan kepulangan Bapak. Saya dan Perawat Karilla akan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan perawatan bapak dirumah, bagaimana apakah Pak Taufik, Bu Elsa, dan Pak Rendra bersedia?Rendra: iya sus, boleh. SilahkanPA4: baik pak disini saya akan menyampaikan beberapa hal, yaitu yang pertama :1.Bapak harus mematuhui diet yang sudah ditetapkan yaitu rendah lemak, rendah glukosa, ini untuk mengendalikan lemak darah, gula darah dan kolesterol. Makanan yang harus dihindari seperti keju, abon, dendeng,susu fullkrim, buah-buahan yang manis dandiawetkan, alkohol, susu kental manis, softdrink, ice cream, yogurt, gula pasir, beras merah, hindari asin, jeroan, masakan bersantan, dan bapak harus berolah raga yang teratur.2.Tanda-tanda kadar gula darah turun seperti mengantuk, binggung, lemas, keringat dingin, mula muntah maka bapak harus segera mencari bantuan untuk segera ke yankes.3.Perawatan kaki dan mencegah luka baru seperti tidak memakai sepatu yang sempit harus memakai alas kaki, hindari kulit yang lembab.4.Jaga luka tetap bersih dan kering5.Hindari penekanan yang lama pada kaki yang luka6.tetap kontrol gula darah secara rutin7.jangan menghentikan terapi obat tanpa konsultasi dengan dokter8.Minum obat secara teraturPA 4: bagaimana ada yang ditanyakan?Taufik: tidak ada sus.PP2: baik kalau tidak ada, kita lanjutkan pak ya, selain yang disampaikan perawat Karilla tadi hal ini juga perlu bapak dan keluarga ketahui, yaitu:1.cara perawatan kakibapak sendiri atau bisa dibantu keluarga harus membersihkan kaki dengan sabun terutama disela-sela jariPotong kuku jari kaki mengikuti lekukkan jari kaki jangan memotong kuku berbentuk lurus pada tepinya karena dapat menyebabkan tekanan pada jari-jari yang berdekatanHati-hati saat mengikir tepi kuku yang kasar untuk mencegah kerusakan kukuHindari merendam kaki berlama-lama dan mengunakan air panasGunakan pelembab untuk kulit yang keringPakai kaos kaki yang terawat dari bahan kualitas baiklatihan kaki untuk mempertahankan sirkulasi2.mengenai alas kakiHindari berjalan tanpa alas kakiPakaisepatu yang pas, tidak sempitPeriksa sepatu dari benda asing setiap hariHindari memakai kaos kaki yang sempitGunakan sepatu yang terbuat dari bahan yang menyerapGanti sepatu bila sudah rusakPP 2:bagaimana Pak Taufik, Bu elsa, dan Pak Rendra sudah jelas?Taufik & Keluarga:sudah susPP2:coba ulangi lagiPasien dan keluarga menyampaikan kembali materi yang telah diajarkan dengan baikPP2: bagus sekali, saya kira bapak cukup paham dengan apa yang disampaikan oleh perawat. Terima kasih atas kerjasamanya.Taufik : iya sus, sama-samaPP 2: baik pak Taufik, saya kira semua sudah disampaikan dan bapak sudah paham. Sekarang bapak dan keluarga diperbolehkan untuk bersiap-siap meninggalkan ruangan ini. Ini ada catatan untuk hal-hal yang sudah kami sampaikan tadi juga ada obat yang harus bapak konsumsi di rumah nanti beserta cara minumnya, juga ada jadwal kontrol ke RS dan jadwal kunjungan ke rumah oleh perawat. Dan kami mohon maaf apabila selama perawatan bapak disini ada yang kurang. Semoga bapak dan keluarga sehat selalu.Taufik: iya sus, tidak apa-apa. Terima kasih banyakPP 2: iya pak sama-sama. selamat pagi pakTaufik& keluarga: selamat pagiKemudian Karu dan TIM kembali keruangan

Scene 11Tahap penutupKaru: terima kasih atas kerjasama rekan-rekan semua, saya kira untuk kegiatan discharge planning pada pagi hari ini cukup bagus, namun saya harap untuk kedepannya lebih ditingkatkan lagi untuk kenyamanan dan kepuasan pasien dan keluarga.PP: baik pak.Karu: baik selamat bertugas kembali, dan tetap jaga diri dan semangatPP: baik Pak.Demikianlah roleplay tentang discharge planning.