Discharge Planning and Documentation

29
Konsep Discharge Planning Pengertian Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Discharge Planning menunjukkan beberapa proses formal yang melibatkan team atau memiliki tanggung jawab untuk mengatur perpindahan sekelompok orang ke kelompok lainnya (RCP, 2001). Kozier (2004) mendefinisikan discharge planning sebagai proses mempersiapkan pasien untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain di dalam atau di luar suatu agen pelayanan kesehatan umum. Sedangkan Jackson (1994, dalam The Royal Marsden Hospital, 2004) menyatakan bahwa discharge planning merupakan proses mengidentifikasi kebutuhan pasien dan perencanaannya dituliskan untuk memfasilitasi keberlanjutan suatu pelayanan kesehatan dari suatu lingkungan ke lingkungan lain. Rondhianto (2008) mendefenisikan discharge planning sebagai merencanakan kepulangan pasien dan memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya tentang hal-hal yang perlu dihindari dan dilakukan sehubungan dengan kondisi/penyakitnya pasca bedah. Discharge planning sebaiknya dilakukan sejak pasien diterima di suatu agen pelayanan kesehatan, terkhusus di rumah sakit dimana rentang waktu pasien untuk menginap semakin diperpendek. Discharge planning yang efektif seharusnya mencakup pengkajian berkelanjutan untuk mendapatkan informasi

description

m nrefnkernfkernfk jfnrefkrew ferkfmri f

Transcript of Discharge Planning and Documentation

Konsep Discharge PlanningPengertian Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Discharge Planning menunjukkan beberapa proses formal yang melibatkan team atau memiliki tanggung jawab untuk mengatur perpindahan sekelompok orang ke kelompok lainnya (RCP, 2!".#o$ier (2%" mendefinisikan discharge planning sebagai proses mempersiapkan pasien untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain di dalam atau di luar suatu agen pelayanan kesehatan umum. &edangkan 'ackson (!((%, dalam )he Royal *arsden+ospital, 2%" menyatakan bahwa discharge planning merupakan proses mengidentifikasi kebutuhan pasien dan perencanaannya dituliskan untuk memfasilitasi keberlanjutan suatu pelayanan kesehatan dari suatu lingkungan ke lingkungan lain. Rondhianto (2," mendefenisikan discharge planning sebagai merencanakan kepulangan pasien dan memberikan informasi kepadapasien dan keluarganya tentang hal-hal yang perlu dihindari dan dilakukan sehubungan dengan kondisi.penyakitnya pasca bedah. Discharge planning sebaiknya dilakukan sejak pasien diterima di suatu agen pelayanan kesehatan, terkhusus di rumah sakit dimana rentang waktu pasien untuk menginap semakin diperpendek. Discharge planning yang efektif seharusnya mencakup pengkajian berkelanjutan untuk mendapatkan informasi yang komprehensif tentang kebutuhan pasien yang berubah-ubah, pernyataan diagnosa, perencanaan untuk memastikan kebutuhan pasien sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pemberi layanan kesehatan (#o$ier, 2%". Pemberi Layanan Discharge planning Proses discharge planning harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan multidisiplin, mencakup semua pemberi layanan kesehatan yang terlibat dalammemberi layanan kesehatan kepada pasien (Perry / Potter, 20". Discharge planning tidak hanya melibatkan pasien tapi juga keluarga, teman-teman, serta pemberi layanan kesehatan dengan catatan bahwa pelayanan kesehatan dan sosial bekerja sama ()he Royal *arsden+ospital, 2%". &eseorang yang merencanakan pemulangan atau koordinator asuhan berkelanjutan (continuing care coordinator" adalah staf rumah sakit yang berfungsi sebagai konsultan untuk proses discharge planning bersamaan dengan fasilitas kesehatan, menyediakan pendidikan kesehatan, dan memoti1asi staf rumah sakit untuk merencanakan dan mengimplementasikan discharge planning (Discharge planning 2ssociation, 2,". Penerima Discharge planning &emua pasien yang dihospitalisasi memerlukan discharge planning (Discharge planning 2ssociation, 2,". 3amun ada beberapa kondisi yang menyebabkan pasien beresiko tidak dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan setelah pasien pulang, seperti pasien yang menderita penyakit terminal atau pasien dengan kecacatan permanen (Perry / Potter, 20". Pasien dan seluruh anggota keluarga harus mendapatkan informasi tentang semua rencana pemulangan (*edical *utual of 4hio, 2,". Tujuan Discharge planning Discharge planning bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik untuk mempertahankan atau mencapai fungsi maksimal setelah pulang (Carpenito, !(((". 'uga bertujuan memberikan pelayanan terbaik untuk menjamin keberlanjutan asuhan berkualitas antara rumah sakit dan komunitas dengan memfasilitasi komunikasi yang efektif (Discharge planning 2ssociation, 2,". Discharge Planning dapatmengurangi hari rawatan pasien, mencegah kekambuhan, meningkatkan perkembangan kondisi kesehatan pasien dan menurunkan beban perawatan pada keluarga (3aylor, !((". Dan menurut *amon et al (!((2", pemberian discharge planning dapat meningkatkan kemajuan pasien, membantu pasien untuk mencapai kualitas hidup optimum sebelum dipulangkan, beberapa penelitian bahkan menyatakan bahwa discharge planning memberikan efek yang penting dalam menurunkan komplikasi penyakit, pencegahan kekambuhan dan menurunkan angka mortalitas dan morbiditas (5eimnet$er et al,!((67 +ester, !((8". &eorang Discharge Planners bertugas membuat rencana, mengkoordinasikan dan memonitor dan memberikan tindakan dan proses kelanjutan perawatan (Powell,!((8".)he Royal *arsden+ospital (2%" menyatakan bahwa tujuan dilakukannya discharge planning antara lain untuk mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk di transfer ke rumah atau ke suatu lingkungan yang dapat disetujui, menyediakan informasi tertulis dan 1erbal kepada pasien dan pelayanan kesehatan untuk mempertemukan kebutuhan mereka dalam proses pemulangan, memfasilitasi proses perpindahan yang nyaman dengan memastikan semua fasilitas pelayanan kesehatan yang diperlukan telah dipersiapkan untuk menerima pasien, mempromosikan tahap kemandirian yang tertinggi kepada pasien, teman- teman, dan keluarga dengan menyediakan, memandirikan akti1itas perawatan diri. Prinsip Discharge planning #etika melakukan discharge planning dari suatu lingkungan ke lingkungan yang lain, ada beberapa prinsip yang harus diikuti.diperhatikan. 9erikut ini adalah beberapa prinsip yang dikemukakan oleh )he Royal *arsden+ospital (2%", yaitu 7!. Discharge planning harus merupakan proses multidisiplin, dimana sumber-sumber untuk mempertemukan kebutuhan pasien dengan pelayanan kesehatan ditempatkan pada satu tempat. 2. Prosedur discharge planning harus dilakukan secara konsisten dengan kualitas tinggi pada semua pasien6. #ebutuhan pemberi asuhan (care gi1er" juga harus dikaji.%. Pasien harus dipulangkan kepada suatu lingkungan yang aman dan adekuat.0. #eberlanjutan perawatan antar lingkungan harus merupakan hal yang terutama.8. :nformasi tentang penyusunan pemulangan harus diinformasikan antara tim kesehatan denganpasien.care gi1er , dan kemampuan terakhir disediakan dalam bentuk tertulis tentang perawatan berkelanjutan. ;. #ebutuhan atas kepercayaan dan budaya pasien harus dipertimbangkan ketika menyusun discharge planning . Langkah-Langkah Persiapan Discharge Planning:!. Penentuan 5ength of &tay (54&"Penentuan 54& merupakan hal yang paling penting dalam discharge planning.#arena dengan dasar inilah seluruh perencanaan pulang pasien dibuat dan dilaksanakan.2gar 54& ini dapat ditentukan dengan baik, diperlukan upaya-upaya berikut ini7a" Prioritaskan pada diagnosis penyakit rawat inap terbanyakb" Penetuan 54& harus dengan persetujuan dan kesepakatan kelompok dokter spesialis terkaitc" Data 54& yang sudah disepakati dan disetujui, dilakukan sosialisasi kepada seluruh pihak-pihak yang terlibat< dokter spesialis, dokter ruangan, perawat, petugas admission, dll.d" Data 54& terus dilakukan pemantauan, e1aluasi, dan pemutakhiran berdasarkan datariil yang terjadie" Penting untuk dipahami, bahwa data 54& bukan untuk memastikan lama rawat, tetapi sebagai bahan perkiraan dan perencanaan.f" #eputusan memulangkan pasien tetap dikembalikan kepada kondisi klinis pasien dan diputuskan oleh dokter yang merawat.2. Penentuan 'adwal 'am #epulangan Pasien&etelah 54& ditentukan, hal berikutnya adalah penentuan jam berapa pasien akan dipulangkan.Pasien perlu dipulangkan pada waktu yang tetap setiap harinya. +al ini penting, dan dalam 5ean )hinking ini disebut dengan &tandard =ork.Dengan tetapnya jadwal waktu kepulangan pasien, maka pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengannya dapat direncanakan.'ika kepulangan pasien mempunyai jam yang tetap setiap harinya, maka alokasi staf pun dapat direncanakan dengan baik mengikuti jadwal tersebut. Penetapan jam kepulangan pun mempunyai implikasi ekonomi.*isalnya batas waktu check-out adalah jam !2. =:9.*akajika pasien dapat dipulangkan sebelum jam !2. =:9, pasien mendapat keuntungan berupa tidak membayar ekstra akibat melampaui batas waktu check-out.Rumah sakit pun dapat terhindar dari kerugian berlipat ganda, yaitu7a" Pasien baru tidak dapat masuk akibat pasien lama belum keluarb" Pasien lama tidak mau membayar ekstra jika penyebab keterlambatannya adalah pihak rumah sakit.c" )erjadi antrian panjang di admission sampai >?D akibat ketidakpastian jadwal kepulangan.d" Peningkatan keluhan pasiene" )erjadi kejadian yang tidak diharapkan akibat pasien yang perlu penanganan lebih lanjut gagal masuk rawat inap lebih cepat.6. Pengaturan 'adwal @isit Dokter2gar jadwal jam kepulangan pasien ini dapat terlaksana dengan baik, perlu kesepakatan dengan seluruh dokter yang merawat pasien.#esepakatan itu adalah7a" Dokter yang merawat pasien dapat 1isit sebelum jadwal jam kepulangan pasien.*isal7 jam kepulangan pasien adalah jam ! pagi.*aka dokter 1isit jam , pagi.b" 'ika dokter tidak dapat 1isit pagi, maka perlu ada kesepakatan dimana dokter menyetujui kepulangan pasien tanpa menunggu kedatangannya, atau yang biasa disebut dengan istilah )>)D (tidak usah tunggu dokter".c" Dokter yang merawat pasien dapat mendelegasikan penilaian klinis akhir untuk penentuan boleh tidaknya pasien pulang kepada dokter ruangan.case manager dengan berdasarkan kepada criteria kepulangan yang jelas.%. *enyusun Pedoman #riteria *asuk.#eluar PasienDiperlukan kesepakatan untuk criteria masuk.keluar pasien yang jelas.*isal7 criteria keluar.masuk untuk7a" >?Db" Rawat :napc" :C>.:CC>d" :solasie" DllDengan criteria itu, setiap staf yang bertugas di tempat-tempat tersebut terbantu secarasistim untuk menilai kapan seorang pasien boleh masuk atau keluar dari tersebut.Aaktor waktu.response time termasuk dalam penentuan criteria tersebut.*isal7 di >?D harus ada criteria masuk dan keluar >?D disertai response time berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh pasien sejak masuk sampai dilayani dokter.'uga berapa lama maksimal pasien diperbolehkan tetap ada di >?D.0. Discharge 5oungeDischarge lounge adalah ruang transit pasien yang sudah boleh pulang. Ruang ini digunakan oleh pasien dan keluarganya dalam keadaan pasien sudah boleh pulang, tapi karena satu dan lain hal belum dapat pulang.*isalnya7 administrasi belum selesai, menunggu jemputan, dll.Contoh7&eorang pasien sudah dinyatakan boleh pulang oleh pasien.2dministrasi kepulangan pun sudah diselesaikan. )api sampai jam ! pagi, penjemputnya belum datang karena terjebak macet.4leh karena itu, pasien kemudian ditransfer ke discharge lounge.*anfaat discharge lounge ini sangat besar.#arena, pasien yang akan masuk rawat inap tidak terhambat akibat pasien lama belum keluar.2ntrian rawat inap pun dapat dihindarkan. 9egitupun dengan rangkaian antrian proses di belakangnya.&ebaliknya, pasien lama tetap dapat menunggu penyelesaian masalahnya di rumah sakit dan tetap mendapat pelayanan dari rumah sakit.2gar discharge lounge ini efektif, diperlukan penataan sebagai berikut7a" Ruangan cukup luas agar dapat menampung sejumlah orang dalam jumlah cukup sesuai kondisi rumah sakit.b" #eselamatan pasien tetap menjadi perhatian utama.&ehingga diperlukan perawat yang berjaga di ruang tersebut selama ada pasien.Ruangan perlu dilengkapi juga dengan peralatan medis gawat darurat.c" &edapat mungkin ruangan terletak di area yang strategis agar memudahkan lalu lintas pasien yang hendak pulang.*isal7 di area sekitar lobby rumah sakit di lantai !.d" Dilengkapi dengan fasilitas untuk kenyamanan pasien.keluarganya selama menunggu.8. )im *ultidisiplin)im multidisiplin adalah tim yang anggotanya terdiri dari semua pihak yang terlibat dalam proses kepulangan pasien.&udah barang tentu tim ini anggotanya adalah7 dokter, perawat, penunjang, admission, kasir, housekeeping, security, dan lain-lain yang diperlukan sesuai kondisi rumah sakit. )im ini selanjutnya menjadi Bsteering committeeC bagi discharge planning.)im ini bertugas membuat segala hal mulai dari perencanaan, kebijakan, prosedur, koordinasi, pengawasan, sampai penanganan keseluruhan masalah yang berkaitan dengan discharge planning.&ecara rinci, hal-hal yang harus dilakukan tim ini antara lain7a" *embuat kebijakan discharge planningb" *embuat :ntegrated Care Pathway untuk discharge planningc" *engkoordinir pembuatan checklist criteria kepulangan pasien, kelengkapan kepulangan pasien, dlld" *engkoordinir penetapan 54&e" *embuat uraian tugas pihak-pihak terkait sehubungan dengan discharge planning.f" Dll.;. )im Dokter Ruangan.Case *anager)im ini bertugas sebagai pengendali harian discharge planning. )ugasnya adalah7a" *engedukasi pasien perihal discharge planning saat awal masuk rawat inapb" *emberi informasi rencana penatalaksanaan yang akan diberikan kepada pasien selama di rumah sakit.c" *elakukan pemantauan kesesuaian antara 54& yang direncanakan dengan kondisi klinis pasien.d" 9erkoordinasi dengan dokter owner perihal discharge planning yang direncanakan dengan kondisi klinis pasiene" Dll.,. Discharge CoordinatorPosisi ini dipegang oleh perawat ruangan.9iasanya dijabat oleh kepala ruangan saat jam kerja, dan 3urse in Charge di luar jam kerja.)ugasnya adalah mengkoordinasikan seluruh aktifitas perawatan pasien dalam rangka discharge planning, misalnya7a" *enanyakan kepada pihak tim dokter ruangan perihal kepastian kepulangan pasien.b" *empersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk kepulangan pasien satu hari sebelum kepulangan pasien, seperti7 administrasi, retur obat, persiapan obat yang akandibawa pulang, pemeriksaan penunjang, discharge summary, transportasi pasien saat pulang, dll.c" *elakukan koordinasi pada hari kepulangan pasien, sehingga pasien dapat pulang tepat waktu. d" 'ika pasien tidak dapat pulang tepat waktu, koordinasi dengan pihak discharge lounge untuk penaganan selanjutnya.e" Dll.(. Penentuan +al-+al Dang +arus Diselesaikan Pada 2% jam &ebelum #epulangan2gar pada hari kepulangan pasien dapat pulang dengan cepat, maka perlu direncanakan segala hal yang dapat diselesaikan sehari sebelum kepulangan.+al-hal itu diantaranya adalah7a" Retur obatb" Resep obat yang akan dibawa pulangc" Discharge summaryd" &urat #eterangan &akite" Rencana pemeriksaan penunjang terakhir (lab, radiologi, dll"f" #laim asuransig" Dll.+al-hal di atas dikoordinasikan perencanaannya oleh discharge coordinator.!. Program 2plikasi 9ed *anagementProgram aplikasi ini akan membantu admission dan perawat di ruang rawat memantauketersediaan bed.Dengan program aplikasi ini, pihak ruang rawat dapat menentukan sebuah bed (tempat tidur" dalam keadan kosong setelah pasien keluar dari kamar, kapanrencana pulang, dll.Dengan informasi itu, pihak admission tanpa perlu menelepon ruang rawat, dapat mengetahui ketersediaan bed.&ehingga admission dapat menerima atau merencanakan pasien masuk.&elanjutnya, pihak rawat inap pun kemudian mengetahui bahwa sebuah bed.kamar sudah dipesan, sehingga mereka dapat melakukanpersiapan penerimaan pasien.:tulah hal-hal pokok yang perlu disiapkan untuk melaksanakan discharge planning.?ambaran yang terjadi setelah discharge planning dilaksanakan adalah7a" &emua pasien yang masuk >?D sudah diseleksiberdasarkan tingkat kegawatdaruratannya dan ditanganisesuai tingkat prioritasnya.b" Pasien yang tidak masuk criteria masuk >?D diarahkan kepoliklinikc" &emua pasien >?D keluar dari >?D sesuai waktu yangtelah ditetapkan untuk dirawat, pulang, atau dirujuk, sesuaidengan hasil pengkajian dokter.d" Pasien yang masuk rawat inap tidak menunggu lama untukdapat masuk rawat inap.e" Di admission, pasien sudah diinformasikan perkiraan lamarawat sekaligus perkiraan biaya yang akan dikeluarkan.f" Pasien kemudian diantar ke ruang rawat.Di sana pasiendan keluarganya langsung diterima oleh dokter ruangan. Dokter ruangan kemudian menjelaskan diagnose, perjalanan penyakit, perkiraan lama rawat, rencana penatalaksanaan yang akan dilakukan, dan lain-lain yang berkaitan dengan apa yang akan terjadi pada pasien selama dirawat.g" &etiap hari dokter owner 1isit dan dokter ruangan melakukan e1aluasi perjalanan penyakit pasien untuk menilai kesesuaian dengan 54&.h" &atu hari sebelum kepulangan, dokter spesialis telah menyatakan bahwa pasien boleh pulang besoknya.Dengan dasar itu, perawat mengkoordinasikan7-retur obat- pemesanan obat-obatan yang akan dibawa pulang- koordinasi dengan kasir, asuransi- koordinasi dengan lab dan radiologi agar mendahulukan pasien tersebut karena akan pulang- resume medis- surat keterangan sakit- Penjelasan kepada keluarga.perawat pasien di rumah perihal obat-obatan, peralatan, dll untuk pasien-&urat kontrol pasca rawat-transportasi pulang- dlli" Pada hari kepulangan, pasien dapat pulang tepat waktu, karena segala urusan telah diselesaikan sehari sebelumnya dan sarana transportasi.penjemput pasien sudah tersedia sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.j" Dalam keadaan tertentu pasien tidak dapat keluar kamar sesuai waktunya, pasien ditransfer ke discharge lounge.k" Pasien rawat inap berikutnya dapat masuk ruang rawat tanpa menunggu lama karena ada kepastian ketersediaan kamar.l" 9egitu seterusnya.Proses Pelaksanaan Discharge planning Proses discharge planning mencakup kebutuhan fisik pasien, psikologis, sosial, budaya, dan ekonomi. Perry / potter (20" membagi proses discharge planning atas tiga fase, yaitu akut, transisional, dan pelayanan berkelanjutan. Pada fase akut, perhatian utama medis berfokus pada usaha discharge planning . &edangkan pada fase transisional, kebutuhan pelayanan akut selalu terlihat, tetapi tingkat urgensinya semakin berkurang dan pasien mulai dipersiapkan untuk pulang dan merencanakan kebutuhan perawatan masa depan. Pada fase pelayanan berkelanjutan, pasien mampu untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan akti1itas perawatan berkelanjutan yang dibutuhkan setelah pemulangan. Perry /potter (20" menyusun format discharge planning sebagai berikut 7 !. Pengkajian a" &ejak pasien masuk, kaji kebutuhan pemulangan pasien dengan menggunakan riwayat kesehatan, berdiskusi dengan pasien dan care gi1er < fokus pada pengkajian berkelanjutan terhadap kesehatan fisik pasien, status fungsional, sistem pendukung sosial, sumber-sumber finansial, nilai kesehatan, latar belakang budaya dan etnis, tingkat pendidikan, serta masalah.hambatan terhadap perawatan. b" #aji kebutuhan pasien dan keluarga terhadap pendidikan kesehatan berhubungan dengan bagaimana menciptakan terapi di rumah, penggunaan alat-alat medis di rumah, larangan sebagai akibat gangguan kesehatan, dan kemungkinan terjadinya komplikasi. #aji cara pembelajaran yang lebih diminati pasien (seperti membaca, menonton 1ideo, mendengarkan petunjuk- petunjuk". 'ika materi tertulis yang digunakan, pastikan materi tertulis yang layak tersedia. )ipe materi pendidikan yang berbeda- beda dapat mengefektifkan cara pembelajaran yang berbeda pada pasien. c" #aji bersama-sama dengan pasien dan keluarga terhadap setiap faktor lingkungan di dalam rumah yang mungkin menghalangi dalam perawatan diri seperti ukuran ruangan, kebersihan jalan menuju pintu, lebar jalan, fasilitas kamar mandi, ketersediaan alat-alat yang berguna (seorang tenaga kesehatan dapat dirujuk untuk membantu dalam pengkajian". d" 9erkolaborasi dengan dokter dan staf pada profesi lain (seperti dokter pemberi terapi" dalam mengkaji kebutuhan untuk rujukan kepada pelayanan perawatan rumah yang terlatih atau fasilitas perawatan yang lebih luas. e" #aji persepsi pasien dan keluarga terhadap keberlanjutan perawatan kesehatan di luar rumah sakit. *encakup pengkajian terhadap kemampuan keluarga untuk mengamati care gi1er dalam memberikan perawatan kepada pasien. Dalam hal ini sebelum mengambil keputusan, mungkin perlu berbicara secara terpisah dengan pasien dan keluarga untuk mengetahui kekhawatiran yang sebenarnya atau keragu-raguan diantara keduanya. f" #aji penerimaan pasien terhadap masalah kesehatan berhubungan dengan pembatasan. g" #onsultasikan tim pemberi layanan kesehatan yang lain tentang kebutuhan setelah pemulangan (seperti ahli gi$i, pekerja sosial, dokter spesialis, tenaga kesehatan pemberi perawatan kesehatan di rumah". )entukan kebutuhan rujukan pada waktu yang berbeda. 2. Diagnosa Penentuan diagnosa secara khusus bersifat indi1idual berdasarkan kondisi atau kebutuhan pasien. 2dapun diagnosa yang dapat ditegakkan antara lain 7 a" #ecemasan. +al ini dapat menginterupsi proses keluarga. b" )ekananterhadap care gi1er. +al yang menyebabkannya adalah ketakutan. c" #urang pengetahuan terhadap pembatasan perawatan di rumah. Pasien mengalami defisit perawatan diri dalam hal 7 makan, toileting , berpakaian, mandi.kebersihan. d" &tres sindrom akibat perpindahan. +al ini berhubungan dengan upaya meningkatkan pertahanan.pemeliharaan di rumah. 6. Perencanaan +asil yang diharapkan jika seluruh prosedur telah lengkap dilakukan adalah sebagai berikut 7 a" Pasien atau keluarga sebagai care gi1er mampu menjelaskan bagaimana keberlangsungan pelayanan kesehatan di rumah (atau fasilitas lain", penatalaksanaan atau pengobatan apa yang dibutuhkan, dan kapan mencari pengobatan akibat masalah yang timbul. b" Pasien mampu mendemonstrasikan akti1itas perawatan diri (atau anggota keluarga mampu melakukan aturan perawatan". c" Rintangan kepada pergerakan pasien dan ambulasi telah diubah dalam setting rumah. +al-hal yang dapat membahayakan pasien akibat kondisi kesehatannya telah diubah. %. Penatalaksanaan Penatalaksanaan dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu penatalaksanaan yang dilakukan sebelum hari pemulangan, dan penatalaksanaan yang dilakukan pada hari pemulangan. a" Persiapan sebelum hari pemulangan pasien !" *enganjurkan cara untuk merubah keadaan rumah demi memenuhi kebutuhan pasien. 2" *empersiapkan pasien dan keluarga dengan memberikan informasi tentang sumber-sumber pelayanan kesehatan komunitas. Rujukan dapat dilakukan sekalipun pasien masih di rumah. 6" &etelah menentukan segala hambatan untuk belajar serta kemauan untuk belajar, mengadakan sesi pengajaran dengan pasien dan keluarga secepat mungkin selama dirawat di rumah sakit (seperti tanda dan gejala terjadinya komplikasi, kepatuhan terhadap pengobatan, kegunaan alat- alat medis, perawatan lanjutan, diet, latihan, pembatasan yang disebabkan oleh penyakit atau pembedahan". Pamflet, buku-buku, atau rekaman 1ideo dapat diberikan kepada pasien. Pasien juga dapat diberitahu tentang sumber-sumber informasi yang ada di internet. %" #omunikasikan respon pasien dan keluarga terhadap penyuluhan dan usulan perencanaan pulang kepada anggota tim kesehatan lain yang terlibat dalam perawatan pasien. b" Penatalaksanaan pada hari pemulangan 'ika beberapa akti1itas berikut ini dapat dilakukan sebelum hari pemulangan, perencanaan yang dilakukan akan lebih efektif. 2dapun akti1itas yang dilakukan padahari pemulangan antara lain 7 !" 9iarkan pasien dan keluarga bertanya dan diskusikan isu-isu yang berhubungan dengan perawatan di rumah. #esempatan terakhir untuk mendemonstrasikan kemampuan juga bermanfaat. 2" Periksa instruksi pemulangan dokter, masukkan dalam terapi, atau kebutuhan akan alat-alat medis yang khusus. (:nstruksi harus dituliskan sedini mungkin" Persiapkan kebutuhan dalam perjalanan dan sediakan alat-alat yang dibutuhkan sebelum pasien sampai di rumah (seperti tempat tidur rumah sakit, oksigen". 6" )entukan apakah pasien dan keluarga telah dipersiapkan dalam kebutuhan transportasi menuju ke rumah.%" )awarkan bantuan untuk memakaikan baju pasien dan mengepak semua barang milik pasien. 'aga pri1asi pasien sesuai kebutuhan.0" Periksa seluruh ruangan dan laci untuk memastikan barang-barang pasien. Dapatkan daftar pertinggal barang-barang berharga yang telah ditandatangani oleh pasien, dan instruksikan penjaga atau administrator yang tersedia untuk menyampaikan barang-barang berharga kepada pasien. Persiapkan pasien dengan prescription atau resep pengobatan pasien sesuai dengan yang diinstruksikan oleh dokter. 5akukan pemeriksaan terakhir untuk kebutuhan informasi atau fasilitas pengobatan yang aman untuk administrasi diri. 8" 9erikan informasi tentang petunjuk untuk janji follow up ke kantor dokter. ;" +ubungi kantor agen bisnis untuk menentukan apakah pasien membutuhkan daftar pengeluaran untuk kebutuhan pembayaran. 2njurkan pasien dan keluarga mengunjungi kantornya. ," Dapatkan kotak untuk memindahkan barang-barang pasien. #ursi roda untuk pasien yang tidak mampu ke mobil ambulans. Pasien yang pulang dengan menggunakan ambulans diantarkan oleh usungan ambulans.(" 9antu pasien menuju kursi roda atau usungan dan gunakan sikap tubuh dan teknik pemindahan yang sopan. Dampingi pasien memasuki unit dimana transportasi yang dibutuhkan sedang menunggu. #unci roda dari kursi roda. 9antu pasien pindah ke mobil pribadi atau kendaraan untuk transportasi. 9antu keluarga menempatkan barang-barang pribadi pasien ke dalam kendaraan. !" #embali ke bagian, dan laporkan waktu pemulangan kepada departemen pendaftaran.penerimaan. :ngatkan bagian kebersihan untuk membersihkan ruanganpasien. 0. E1aluasi a" *inta pasien dan anggota keluarga menjelaskan tentang penyakit, pengobatan yang dibutuhkan, tanda-tanda fisik atau gejala yang harus dilaporkan kepada dokter. b" *inta pasien atau anggota keluarga mendemonstrasikan setiap pengobatan yang akan dilanjutkan di rumah. c" )enaga kesehatan yang melakukan perawatan rumah memperhatikan keadaan rumah, mengidentifikasi rintangan yang dapat membahayakan bagi pasien, dan menganjurkan perbaikan. Unsur-Unsur Discharge planning Discharge planning 2ssociation (2," mengatakan bahwa unsur- unsur yang harus ada pada sebuah form perencanaan pemulangan antara lain 7 !. Pengobatan di rumah, mencakup resep baru, pengobatan yang sangat dibutuhkan, dan pengobatan yang harus dihentikan. 2. Daftar nama obat harus mencakup nama, dosis, frekuensi, dan efek samping yang umum terjadi. 6. #ebutuhan akan hasil test laboratorium yang dianjurkan, dan pemeriksaan lain, dengan petunjuk bagaimana untuk memperoleh atau bilamana waktu akan diadakannya. %. 9agaimana melakukan pilihan gaya hidup dan tentang perubahan akti1itas, latihan, diet makanan yang dianjurkan dan pembatasannya. 0. Petunjuk perawatan diri (perawatan luka, dll". 8. #apan dan bagaimana perawatan atau pengobatan selanjutnya yang akan dihadapi setelah dipulangkan. 3ama pemberi layanan, waktu, tanggal, dan lokasi setiap janji untuk kontrol . ;. 2pa yang harus dilakukan pada keadaan darurat dan nomor telepon yang bisa dihubungi untuk melakukan peninjauan ulang petunjuk pemulangan. ,. 9agaimana mengatur perawatan lanjutan (jadwal pelayanan di rumah, tenaga kesehatan yang mendatangi rumah pasien, penolong, pembantu jalan< walker , kanul, oksigen, dan lain-lain" beserta dengan nama dan nomor telepon setiap institusi yang bertanggung jawab untuk menyediakan pelayanan. Cara Mengukur Discharge planning &ebuah discharge planning dikatakan baik apabila pasien telah dipersiapkan untuk pulang, pasien telah mendapatkan penjelasan-penjelasan yang diperlukan, serta instruksi-instruksi yang harus dilakukan, serta apabila pasien diantarkan pulang sampai ke mobil atau alat transportasi lainnya ()he Royal *arsden+ospital, 2%". #esuksesan tindakan discharge planning menjamin pasien mampu melakukan tindakan perawatan lanjutan yang aman dan realistis setelah meninggalkan rumah sakit (+ou, 2! dalam Perry / Potter, 20". +al ini dapat dilihat dari kesiapan pasien untuk menghadapi pemulangan, yang diukur dengan kuesioner. METDE PE!DKUME!T"#$"! #"PDokumentasi kebi%ananDokumentasi kebidanan adalah bagian dari kegiatan yang harus dikerjakan oleh bidansetelah memberi asuhan kepada pasien, merupakan informasi lengkap meliputi status kesehatan pasien, kebutuhan pasien, kegiatan asuhan keperawatan.kebidanan serta respons pasien terhadap asuhan yang diterimanya. (2njarwati, 2!". )ulisan yang berisi komunikasi tentang kenyataan yang essensial untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi untuk suatu periode tertentu serta menyiapkan dan memelihara kejadian-kejadian yangdiperhitungkan melalui lembaran.catatan.dokumen. (Aranches )alska Aishbacht, !((!".Dalam teknik penulisan dokumentasi, jangan menghapus, menggunakan tip-eF atau mencoret tulisan yang salah ketika mencatat, karena akan tampak seakan-akan bidan mencoba menyembunyikan informasi akan merusak catatan. Cara yang benar adalah dengan membuat suatu garis pada tulisan yang salah, tulis kata dan Guot< salah / Guot< lalu diparaf, kemudian tulis catatan yang benar (Perry / Potter, 20".Manajemen kebi%anan*anajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan, keterampilan dalam rangkaian.tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien (@arney, !((;".*anajemen &42P adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkanmutu pelayanan kesehatan adalah dengan adanya system pendokumentasian yang baik. &ystem pendokumentasianyang dilaksanakan dapat memberikan manfaat antara lain sebagaisarana komunikasi antara tenaga kesehatan, saran untuk mengetahui perkembangan e1aluasi pasien, dapat dijadikan data penelitian dan pendidikan, mempunyai nilai hukum, dan merupakan dokumen yang syah. Dalam kebidanan banyak hal penting yang harus didokumentasikan yaitu segala asuhan yng diberikan oleh bidan baik pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.&42P merupakan urutan langkah yang dapat membantu anda mengorganisasikan pikiran anda dan memberikan asuhan yang menyeluruh. *etode ini merupakan inti sari dari suatu proses penatalaksanaan kebidanan untuk tujuan pembuatan dokumentasi asuhan.Meto%e Pen%okumentasian #"P&42P pada dasarnya sama dengan komponen yang terdapat pada metode &42P:ER, hanya saja pada &42P untuk implementasi dan e1aluasi dimasukkan dalamH P I sedangkan komponen Re1isi tidak dicantumkan. &42P merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan singkat. Prinsip metode ini merupakan proses pemikiran penatalaksanaan manajemen kebidanan.Prinsip %okumentasi #"P&42P merupakan singkatan dari 7& 7 &ubjektif*enggambarkan pendokumentasian hanya pengumpulan data klien melalui anamnese ( 2pa yang dikatakan klien ".)anda gejala subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya dari pasien, suami atau keluarga ( identitas umum, keluhan, riwayat menarche, riwayat perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat persalinan, riwayat #9, penyakit, riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit keturunan, riwayat psikososial, pola hidup."Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa. Pada orang yang bisu, dibagian data dibelakang H & H diberi tandaHH atau H J H ini menandakan orang itu bisu. Data subjektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat. 4 7 4bjektif*enggambarkan pendokumentasian hasil analaisa dan fisik klien, hasil laboratorium, dan testdiagnostic lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assessment (2pa yang dilihat dan dirasakan oleh bidan setelah melakukan pemeriksaan". )anda gejala objektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan (tanda #>, 1ital sign, Aisik, khusus, kebidanan, pemeriksaan dalam, laboratorium dan pemeriksaan penunjang". Pemeriksaan dengan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan diagnosa. Data fisiologis, hasil obser1asi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil 5aboratorium, sinar J, rekaman C)?, dan lain-lain" dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat dapat dimasukkan dalam kategori ini. 2pa yang diobser1asi oleh bidan akan menjadi komponen yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.2 7 2ssesment*asalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan ( #esimpulan apa yang telah dibuat dari data & dan 4 ".#arena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik subjektif maupun objektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses pengkajian adalah suatu proses yang dinamik. &ering menganalisa adalah sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin suatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.*enggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi 7!. Diagnosa . masalah- Diagnosa adalah rumusan dari hasil pengkajian mengenai kondisi klien 7 hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir . 9erdasarkan hasil analisa data yang didapat.-*asalah segala sesuatu yang menyimpang sehingga kebutuhan klien terganggu, kemungkinan mengganggu kehamilan . kesehatan tetapi tidak masuk dalam diagnosa.2. 2ntisipasi masalah lain . diagnosa potensialP7 Planning*enggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan e1alusi berdasarkan 2ssesment (Rencana apa yang akan dilakukan berdasarkan hasil e1aluasi tersebut".&42P untuk perencanaan, implementasi dan e1aluasi dimasukkan dalamH P I sedangkan Perencanaan membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. >ntuk mengusahakantercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau menjaga mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan harus sesuai dengan instruksi dokter.Didalam Planning dapat berisikan tentang 7- #onsul- )es diagnostic . laboratorium- Rujukan- Pendidikan konseling- Aollow >p- Pendokumentasian asuhan kebidananTahap pembuatan #"P)ahap : 7 Pendokumentasian data &ubyektif dan 4byektif&emua data yang telah dikumpulkan didokumentasikan kedalam format pendokumentasian sesuai dengan situasi klien pada saat itu.Penting sekali data-data didokumentasikan dengan lengkap.)ahap :: 7 Pendokumentasian hasil assessment&etelah data subyektif dan obyektif didokumentasikan hasil assessment data yang akurat berupa diagnosa atau masalah yang spesifik didokumentasikan sesuai dengan nomenklatur diagnosa kebidanan.Contoh 7Diagnosa 7 :npartu #ala :*asalah7 #lien merasa cemas menghadapi persalinannyaDang perlu di akses di 2ssesment 7- Diagnosa dan masalah- Diagnosa dan masalah potensial- #ebutuhan akan tindakan segera)ahap ::: 7 *enyusun Rencana asuhanRencana 2suhan yang sudah dirumuskan dengan mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan kesehatan yang disetujui oleh kedua belah pihak , yaitu bidan dan klien didokumentasikanagar dapat dilaksanakan dengan efektif. )ahap :@ 7 Pelaksanaan asuhan yang telah direncanakan dengan memperhatikan efisiensi dan keamanan tindakan Pelaksanaan asuhan didokumentasikan dalam lembar pelaksanaan asuhan. 9idan tidak melakukan sendiri semua asuhan 9idan perlu memonitor pendokumentasian setiap tindakan *erupakan data yang menjadi bahan kajian bidan)ahap @7 *endokumentasikan e1aluasi keefekti1itas pelaksanaan rencana asuhanReference :Depkes R:. 22. Pedoman nasional penanggulangan Tuberkulosis, cetakan ke ,. 'akarta. Depkes R:...., Plan for Follow-up Care, http7..whttp7..www.mass.go1.dph.cdc.tb.cmsprotocols.pdf tanggal 28 &eptember 2;".+arper E.2. !((,. Discharge planning: An interdisciplinary method. &il1erberg Press7 Chicago, :5.3ew 9runswick Department of +ealth and =ellness. 22. Job definition of a discharge planning coordinator. 2uthor7 Aredericton, 39.Perry / Potter. 20. Fundamental eperawatan onsep! Proses dan Praktik. Edisi %, @ol 2. 2lih 9ahasa7 2nita #omalasar, &.#p, dkk. 'akarta7 E?CCarpenito, 5.'. !(((. "encana Asuhan dan Dokumentasi #eperawatan. 2lih bahasa Ester, *. 'akarta 7 E?C.@arney, +. !((;. #arney$s %idwifery. )hird edition. E?C7 'akarta