Makalah Modul 2 Gtskl
-
Upload
nengsi-yusuf -
Category
Documents
-
view
252 -
download
31
description
Transcript of Makalah Modul 2 Gtskl
BAB II
PEMBAHASAN
A. SKENARIO
Seorang wanita usia 45 tahun, pekerjaan sebagai pegawai negri pada salah satu
universitas negeri, datang ke klinik dengan keluhan utama gigi tiruan patah dua.
Menggunakan gigi tiruan sudah 5 tahun, Gigi tiruannya kotor, ada deposit warna
kunging dan hitam. Ingin dibuatkan gigi tiruan yang tipis dan kuat
Pada pemeriksaan intra oral; 18, 16, 12,24,26,36,37,38,44,45,46,47,48 edentulous,
ada torus di palatum, rontgen foto tidak terlihat akar gigi, gigi yang lain normal
tanpa kelianan . Karang gigi region lingual anterior rahang bawah.
B. KATA/KALIMAT KUNCI
Usia 45 tahun
Gigi tiruan patah dua
Penggunaan gigi tiruan 5 tahun
Gigi tiruan kotor, deposit warna kuning dan hitam
Gigi tiruan tipis dan kuat
Gigi 18, 16,12 24,26,36,37,38,44,45,46,47 edentulous
Torus di Palatum
Karang gigi lingual anterior rahang bawah
C. PERTANYAAN KASUS
1. Jelaskan klasifikasi gigi tiruan sebagian ?
2. Jelaskan tahapan diagnosis
- Anamnesis
- Pemeriksaan intra Oral
- Pemeriksaan Ekstra Oral
- Pemeriksaan Penunjang
- Penyebab Gigi tiruan Patah
- Penyebab gigi tiruan berubah warna
- Pengarus Torus Palatum terhadap Gigi tiruan
3. Jelaskan Diagnosa pada kasus!
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 1
4. Jelaskan Rencana perawatan pada kasus!
a. Perawatan Pre Prostetik
b. Indikasi dan Kontraindikasi Gigi Tiruan Sebgaian Kerangka Logam
- Gigi tiruan yang sesuai
- Kenuntungan dan kekurangan
- Sifat bahan yang digunakan
c. Desain
- Hal hal yang perlu dipertimbangkan dalam perawatan prostodonsi
- Komponen komponen gigi tiruan kernagka logam
- Desain gigi geligi tiruan kerangka logam
5. Jelakan Prognosis perawatan pada kasus!
6. Jelaskan Prosedur Kerja dari kasus!
7. Jelaskan instruksi yang diberikan setelah perawatan
8. Jelaskan dampak apabila tidak dilakukan perawatan
D. PEMBAHASAN
1. Jenis-jenis Gigi Tiruan Sebagian
a. Berdasarkan bahan yang dipakai untuk membuat:
Gigitiruan Akrilik
Gigi tiruan akrilik merupakan gigi tiruan yang paling sering dan umum dibuat pada
saat ini, baik untuk kehilangan satu atau seluruh gigi. Gigi tiruan ini mudah dipasang
dan dilepas oleh pasien.Bahan akrilik merupakan campuran bahan sejenis plastik
yang manipulasinya mudah, murah, ringan dan bisa diwarnai sesuai dengan warna
gigi dan warna gusi. Akan tetapi mudah menyerap cairan dan juga mudah
kehilangan komponen airnya.Sehingga bila tidak dipakai, gigi tiruan akrilik harus
direndam dengan air dingin supaya tidak mengalami perubahan bentuk.Gigi akrilik
pun mudah terpengaruh perubahan warna.Misalnya warna dari makanan dan
minuman, sehingga jenis gigi tiruan ini memerlukan perawatan yang lebih seksama,
seperti selalu menyikatnya dengan sikat gigi lunak. Jangan menyikat gigi tiruan
dengan sikat gigi yang keras karena akan mengakibatkan keausan. Akrilik juga
mudah mengalami keausan, sehingga dengan pemakaian normal pun, dalam
beberapa tahun gigi tiruan jenis ini harus diganti.Untuk mengurangi risiko keausan,
maka gigi tiruan akrilik bisa dikombinasikan dengan gigi tiruan porselen.Landasan
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 2
maupun gigi buatan dari akrilik juga mudah patah, sehingga landasan gigi tiruan
akrilik harus dibuat lebih tebal dan lebih luas. Hal itu mengakibatkan
ketidaknyamanan, karena tertutupnya langit-langit akan mengganggu kontak lidah
dengan langit-langit. Selain itu juga mengganggu bicara.
Gigitiruan Kerangka Logam
Gigi tiruan ini terdiri dari landasan gigi tiruan dari logam sedang gigi buatannya dari
akrilik atau porselen. Karena bahan logam cukup kuat, landasan gigi tiruan kerangka
logam dapat dibuat lebih tipis dan lebih kecil sehingga si pemakai akan lebih
nyaman. Kontak lidah dengan langit-langit tidak terlalu terganggu. Logam yang
dipergunakan merupakan campuran logam khusus yang memerlukan manipulasi
lebih rumit, sehingga gigi tiruan ini lebih mahal dari gigi tiruan akrilik.Apabila patah
pada bagian logam, tidak dapat disambung seperti akrilik, tetapi harus dibuat
ulang.Akan tetapi apabila patah hanya gigi akriliknya saja bisa disambung/diganti
akriliknya saja.Karena landasan logam harus dicoba dulu ketepatannya sebelum
dipasang gigi-giginya, maka kunjungan pasien ke dokter gigi lebih banyak dari
pemasangan gigi akrilik.Karena kekuatan logam, landasan gigi tiruan tidak terlalu
terganggu oleh keadaan cairan/makanan di dalam rongga mulut, yang terpengaruh
hanya bagian gigi buatannya.
b. Berdasarkan saat pembuatan dan waktu pemasangan:
Conventional Prothesa
Gigi tiruan konvensional dibuat setelah gigi anda dicabut dengan kondisi gusi yang
telah mengalami penyembuhan. Jenis ini membutuhkan waktu sekitar empat sampai
enam minggu untuk pemasangannya. jenis ini yang mungkin umum anda temui di
masyarakat
Immediate prothesa
Gigi tiruan immediate (yang sifatnya segera) adalah jenis gigi tiruan yang dibuat
dengan segera setelah gigi anda dicabut . Merupakan jenis gigi tiruan (gigi palsu)
yang dibuat sebelumnya sehingga anda tidak akan dalam keadaan “ompong” sampai
gigi tiruan (gigi asli) permanen anda selesai dibuat. Setelah gigi tiruan dibuat perlu
dilakukan penyesuaian setelah jaringannya sembuh dan menyusut.
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 3
c. Berdasarkan Jaringan pendukungnya
Tooth borne removable partial denture, jika semua gaya oklusal didukung oleh
gigi-gigi penyangga yang membatasi daerah tak bergigi. Jadi tekanan kunyah
diteruskan ke oclusal rest abutmentjaringan periodontal tulang alveolar.
Mucosa / tissue borne removable partial denture, bila dukungan berasal dari
jaringan dan tulang yang berada di bawahnya. Karena tidak ada rest, maka tekanan
kunyah diteruskan pada basis mukosa tulang alveolar.
Tooth dan tissue borne removanble partial denture (kombinasi), geligi tiruan
yang dukungannya diperoleh dari gigi dan jaringan lunak serta tulang.1
d. Berdasarkan pemakaian wing bagian bukal/labial atau tidak :
Open face, gigi tiruan sebagian yang dibuat tanpa gusi tiruan labial, gigi tiruan
tersebut dibuat apabila :
- Keadaan prosessus alveolaris masih baik
- Biasanya pada gigi anterior
- Pasien mempunyai lebar mulut terlalu lebar
Close face, gigi tiruan sebagian yang dibuat dengan gusi tiruan bagian labial,
gigi tiruan tersebut dibuat apabila :
- Prosessus alveolaris telah mengalami absorbsi
- Perbaikan profil ( referensinya dari winny sama buku2)
2. Tahapan diagnosis
a. Anamnesis
Anamnesis adalah riwayat yang lalu dari suatu penyakit atau kelianan
berdasarkan ingtan pernderita pada waktu dilakukan wawancara dan pemeriksaan
medik / dental. Ditinjau dari penyampaian cerita, dikenal dua macam anamnesis
– Auto anamnesis : cerita mengenai keadaan penyakit disampaikan sendiri oleh
pasien
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 4
– Allo anamnesis : cerita yang tidak disampaikan sendiri oleh pasien yg
bersangkutan melainkan melalui bantuan orang lain ( pasien bisu, kesulitan
bahasa,anak )
Pada saaat anamnesis ditanyakan hal hala berikut ini;
Nama; hal ini perlu diketahui untuk membedakan seorang penderita dari yang
lainnya, di samping mengetahui asal suku atau rasnya mengetahui asal suku atau
rasnya, karena ras berhubungan dengan penyusunan gigi depan ( profil orang
Eropa lurus, sedang pada Asia cembung )
Alamat; Dengan menegtahui alamatnya, penderita daapt dihubungi segera bila
terjadi sesuatu yang diharapkan, umpamanya kekeliruan pemberian obat, Alamat
juga daapt membantu kita mengetahui latar belakang lingkungan hidup seorang
pasien, sehingga dapat pula diktahui status sosialnya
Pekerjaan; Modofokasi jenis perawatan mungkin perlu dilakukan karena faktor
jenis pekerjaan dan lokasi pekerjaannya. Selain itu keadaan sosial ekonominya
juga dapat dikethui, pada umumnya lebih tinggi kedudukan sosial seseorang ,
lebih besar tuntutannya terhadap faktor estetik
Jenis kelamin; Wanita umumnya cenderung lebih memperhatikan faktor estetik
dibanding pria. Sebaliknya pria membutuhkan protesa yang lebih kuat, seba
mereka menunjukkan kekuatan mastikasi yang lebih besar, pria juga lebih
mementingkan rasa enak/ nyaman, disamping faktor fungsional geligi tiruan yang
diapakainya
Usia
Proses menua mempengaruhi toleransi jaringan kesehatan mulut, koordinasi otot,
mengalirnya saliva, ukuran pullpa gigi sepanjang mahkota klinis. Usia juga
menentukan bentuk, warna serta ukuran gigi sesorang. 2
Waktu dan letak gigi yg terakhir dicabut/hilang à gts immediate
Pengalaman memakai gigi tiruan, adaptasi thd gigi tiruan baru:
Penderita yg pernah memakai gigi tiruan :
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 5
adaptasi mudah
sering membanding-bandingkan gts barunya dengan yang pernah dipakai
sebelumnya
Penderita yg belum pernah memakai gigi tiruan :
Belum mengetahui prosedur pembutan dan pemakaian gigi tiruan à perlu
penjelasan [ pencetakan, penentuan gigitan, awal pemakaian yang sering
menimbulkan rasa sakit itulah sebabnya penerangan yang diberikan menjadi
penting sekali ]
b. Data kesehatan umum
– Penyakit sistemik, misalnya hipertensi diabetes mellitus.
– obat yang digunakan.
– kebiasaan pasien untuk mengontrol kesehatannya.
c. Data jenis kesehatan gigi mulut
– jenis penyakit yang ada atau sedang diderita
– riwayat hilangnya gigi
– Kebiasaan jelek,misalnya mengunyah satu sisi atau bruksism
– Apakah pernah memakai gigi tiruan, jika pernah bagaimana keluhan- keluhan
gigi tiruan yang lama.
– frekuensi kunjungan ke dokter gigi
– keinginan khusus tentang gigi tiruannya.
– perawatan yang ada atau yang sedang diterimanya.
d. Pemerisaan objektif
Terbagi dua:
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 6
1. Pemeriksaan ekstraoral
2. Pemeriksaan intraoral
Pada pemeriksaan objektif ini pemeriksaan dapat dilakukan dengan :
1. Melihat
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Sonde
5. Termis
6. Roentgen foto
- Pemeriksaan ekstraoral
Pemeriksaan ekstraoral meliputi pemeriksaan terhadap:
1. Bentuk muka/wajah
1. Dilihat dari arah depan:
-Oval/ovoid
-Persegi/square
-Lonjong/tapering
1. Dilihat dari arah samping
-cembung
-lurus
-cekung
1. Bentuk bibir
– Panjang, pendek
– Normal
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 7
– Tebal,tipis
– Flabby
1. Sendi Rahang
– Menggeletuk
– Krepitasi
– Sakit
- Pemeriksaan intraoral
Pemeriksaan intraoral meliputi pemeriksaan terhadap gigi, antara lain:
1. Gigi yang hilang
2. Keadaan gigi yang tinggal:
– Gigi yang mudah terkena karies
– Banyaknya tambalan pada gigi
– Mobilitas gigi
– Elongasi
– Malposisi
– Atrisi
Jika dijumpai adanya kelainan gigi yang mengganggu pada pembuatan gigi
tiruan, maka sebaiknya gigi-gigi tersebut dicabut.
1. Oklusi: diperhatikan hubungan oklusi gigi atas dengan gigi bawah yang ada,
apakah hubungan Angle Kelas I, II, III.
2. Adanya overclosedocclusion pada gigi depan dapat disebabkan antara lain
karena:
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 8
– Erupsi yang tidak teratur.
– Kehilangan gigi posterior dalam waktu yang lama.
– Atrisi gigi geligi
Overclosed occlusion dapat menyebabkan:
1. Angular cheilosis
2. Disfungsi TMJ
3. Spasme otot kunyah
5. Warna gigi
Warna gigi pasien harus dicatat sewaktu akan membuat gigi tiruan sebagian
lepasan, terutama pada pembuatan gigi tiruan di daerah anterior untuk
kepentingan estetis.
6. Oral Hygiene
– adanya karang gigi
– adanya akar gigi tertinggal
– adanya gigi yang karies
– adanya peradangan pada jaringan lunak, misalnya gingivitis.
7. Resesi gingival
Terutama pada gigi tiruan sebagian lepasan yang dilihat untuk gigi penyangga
dari gigi tiruan tersebut.
– Pemeriksaan terhadap mukosa/ jaringan lunak yang menutupi tulang
alveolar,seperti:
1. Inflamasi
2. Keras/ lunak.
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 9
– Pemeriksaan terhadap bentuk tulang alveolar; bentuk U atau V, datar, sempit,
luas
– Pemeriksaan ruang antar rahang
1. Besar , dapat disebabkan karena pencabutan yang terlalu lama.
2. Kecil, dapat disebabkan karena elongasi
3. Cukup, minimal jaraknya 5 mm
– Pemeriksaan torus:
1. Pada palatum, disebut torus paltina
2. Pada mandibula disebut torus mandibula
Torus ini bila mengganggu pada pembuatan gigi tiruan harus dibuang.
– Pemeriksaan jaringan pendukung gigi
Pemeriksaan terhadap frenulum, apakah perlekatannya tinggi atau rendah sampai
puncak tulang alveolar.
e. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiografi
Berfungsi sebagai informasi tambahan bagi pemeriksan klinis. Dapat diketahui
adanya:
Kualitas tulang pendukungdari gigi penyangga
Gigi yang terpendam, sisa-sisa akar
Kista
Kelainan periapikal
Resorpsi tulang
Sklerosis
Amelihat kelian bentuk pada residual ridge
Melihat bentuk, panjang dan jumlah akar gigi
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 10
Selain itu pada pemeriksaan radiografi itu sangat dibutuhkan dalam
Validasi penaykit.Hal ini penting untuk memverifikasi penyakit pada
pemeriksaan klinis yang ditemukan melalui interpretasi radiografi. Misalnya
Pemeriksaan karies gigi , jaringan periodontal Ini akan menjadi penting untuk
menggambarkan keparahan karies, dalam hal jumlah lesi dan dentin / keterlibatan
pulpa, untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat risiko penyakit yang
berhubungan dengan pasien, serta untuk mengidentifikasi terapi apa yang
diperlukan untuk menjaga gigi. Hal yang sama berlaku untuk risiko penyakit
periodontal dan tingkat keparahan,.
gigi Dukungan ( abument)
Kualitas dukungan alveolar dari gigi abutment adalah kepentingan utama karena
gigi harus menahan beban stres yang lebih besar ketika mendukung protesa
gigi.Gigi abutment memberikan dukungan total abutment ke prostesis, apakah
tetap atau dilepas, harus menahan beban yang lebih besar dan gaya horisontal
terutama yang lebih besar.
Densitas Tulang
Kualitas dan kuantitas tulang pada setiap bagian dari tubuh adalah
sering dievaluasi dengan cara radiografi.
Indeks area
Daerah Indeks adalah wilayah dukungan alveolar yang memperlihatkan
reaksi tulang terhadap tekanan tambahan.
Alveolar Lamina Dura
alveolar lamina dura juga dipertimbangkan dalam radiografi sebuah interpretasi
gigi abutment. Lamina dura adalah lapisan tipis tulang kortikal keras yang
biasanya garis alas semua gigi. Ini memberi lampiran untuk serat membran
periodontal yang, dan, seperti semua tulang kortikal, fungsinya adalah untuk
menahan regangan mekanik. Dalam pemeriksaan radiologis, maka lamina dura
ditampilkan sebagai garis putih radiopak sekitar
garis gelap radiolusen yang mewakili membran periodontal
Morfologi akar Karakteristik morfologi dari akar menentukan ke
sebagian besar kemampuan calon gigi penyangga untuk menahan kekuatan rotasi
tambahan yang mungkin ditempatkan pada mereka. Gigi dengan beberapa akar
dan divergen menahan tekanan lebih baik daripada gigi dengan akar menyatu dan
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 11
kerucut, karena kekuatan yang dihasilkan didistribusikan melalui lebih besar
jumlah serat periodontal untuk jumlah yang lebih besar dari pendukung tulang
Geraham ketiga
Molar ketiga erupsi harus dianggap sebagai calon abutment masa depan
untuk menghilangkan kebutuhan untuk perpanjangan distal
gigi tiruan sebagian lepasan Stabilitas meningkat dari gigi tiruan gigi yang
didukung adalah yang paling diinginkan untuk meningkatkan kesehatan
lingkungan mulut 3
Dari hasil anamnesis dapat pula diketahui alasan pasien datang dan faktor
penyebab lain misalnya pada
Penyebab Gigi Tiruan patah
a) Patah plat atau basis geligi tiruan dan gigi. Hal ini dapat dikarenakan:
Kesalahan konstruksi
o Bila gigi belakang, terutama pada rahang atas, disusun di luar puncak lingir
sisa, maka sebagian besar komponen gaya kunyah akan disalurkan ke bagian
tengah geligi tiruan tersebut. Hal ini merupakan sebab patahnya bagian tengah
protesa rahang atas.
o Kurang tebalnya plat resin akrilik pada bagian depan palatum, akan
memperlemah protesa. Hal ini terjadi terutama pada pemakaian gigi depan
yang terbuat dari resin. Bila bagian singulum gigi dibentuk secara anatomis,
maka pada waktu pembuatan plat malam, sering dilakukan penipisan bagian
ini untuk mempertahankan bentuk gigi tadi.
o Kekuatan dan ketidaktepatan dimensional basis protesa, karena tidak tepatnya
konsistensi adonan pada waktu packing, lama dan suhu polimerisasi yang tak
memadai, dan atau kuvet terlalu cepat didinginkan setelah pemasakan (curing).
o Berbagai faktor yang menyebabkan patahnya gigi porselen. Gigi porselen yang
mungkin saja patah pada saat pemrosesan protesa resin.
Faktor penyebab dari dalam mulut
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 12
Tekanan berlebihan yang terjadi selama proses pengunyahan atau karena
mengertak, atau mengatup-ngatup gigi (clenching atau grinding). Dalam hal
ini, basis resin geligi tiruan perlu diganti dengan bahan metal.
Resorpsi tulang alveolar yang terjadi sesudah pemasangan geligi tiruan akan
menyebabkan geligi tiruan tidak stabil lagi dengan akibat mudah terjadi
fraktur.
Frenulum labialis yang terlalu tinggi mengharuskan dibuatnya lekukan yang
dalam pada plat geligi tiruan. Lekukan semacam ini biasanya merupakan
tempat awal terjadinya fraktur.
o Relif yang tidak memadai pada geligi tiruan rahang atas di bagian tengah
palatum pada penderita-penderita yang perbedaan ketebalan mukosanya
menyolok, dapat menyebabkan geligi tiruan melengkung pada bagian tengah
palatum selama berfungsi. Proses inindapat berakhir dengan fraktur.
Faktor yang berasal dari luar mulut
Tekanan berlebihan selama pembersihan
Kecelakaan, umpanya geligi tiruan jatuh ke lantai. 4
Penelitian ini mengungkapkan bahwa gigi tiruan longgar adalah penyebab utama
gigi tiruan retak terutama rahang atas itu adalah penyebab utama fraktur gigi
tiruan, seperti gigi palsu yang elastis di mulut selama berfungsi di sekitar garis
median dan karena beban kecil yang diulang selama pengunyahan menyebabkan
fraktur akibat kelelahan.
penyebab kedua fraktur dalam penelitian ini adalah kurangnya oklusi yang
ditemukan di 58 (20%) gigi palsu karena beban pengunyahan berat atau tidak
rata, khususnya bila gigi palsu retak alami, over-erupsi atau inklinasi gigi asli
yang menyebabkan oklusi tidak seimbang yang menyebabkan beban
pengunyahan berat pada gigi tiruan.
Penyebab lain dari fraktur ditemukan berhubungan dengan bahan dasar gigi
tiruan akrilik seperti desain basis gigi tiruan yang buruk, ketebalan tidak memadai
dan cacat seperti porositas, Material dalam yang kosong, goresan yang dalam,
serta tekanan dalam pengolahan basis gigi tiruan akrilik yang memberikan
kontribusi sekitar 37 (16%) gigi palsu fraktur. 5
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 13
b. Gigi tiruan berubah warna
Resin basis gigi tiruan harus sesuai warna dan tampilan jaringan oral untuk
memberikan hasil estetik memuaskan bagi para pasien. Stabilitas warna jangka
panjang dalam resin gigi tiruan dimulia dengan resin mempertahankan warna dan
translucency selama pemrosesan . Overheating atau tekanan yang kurang
memadai selama polimerisasi dapat menyebkan porositas , monomer sisa yang
berlebihan , karakteristik permukaan yang tidak menguntungkan , dan
microporosity dari resin. Faktor faktor ini akan memberikan kontribusi untuk
perubahan warna selama penyerapan air, pembubran bahan, dan degradasu
pigmen intrinsik. Misalnya, porositas dalam basis gigi tiruan dkaitkan dengan
perubahan warna selama konsumsi faktor ekstrinsik sperti kopi, cola , dang
anggur. 6
Penumpukan plak Pemakaian gigi tiruan lepasan yang terusmenerus dan tidak
bersih dapat meningkatkan akumulasi plak. Menurut Basker dkk.5 pemakaian
gigi tiruan menyebabkan mukosa di bawah gig tiruan akan tertutup dalam jangka
waktu yang lama, sehingga menghalangi pembersihan permukaan mukosa
maupun gigi tiruan oleh lidah dan saliva. Akibatnya pada permukaan gigi tiruan
akan terbentuk plak. Plak tersebut merupakan tempat yang baik bagi
pertumbuhan mikroorganisme. Pemakaian gigi tiruan lepasan yang tidak disertai
dengan kebersihan mulut baik dapat mengakibatkan terjadinya akumulasi plak.
Plak yang terbentuk pada permukaan gigi tiruan lepasan dapat menimbulkan
dampak yang signifikan terhadap kesehatan gigi dan mulut. Dapat menyebabkan
peradangan jaringan lunak mulut, radang gingiva dan kerusakan gigi. 7
Gigi palsu menghitam biasanya terbuat dari akrilik. Akrilik juga tidak tahan
gores. Bila kita menggosok gigi setiap hari dengan pasta gigi, gigi palsu akan
tergores dengan bahan pengasar yang ada pada pasta gigi. Permukaan berubah
kasar dan menjadi tempat perlekatan zat warna makanan. Dengan begitu, gigi
berubah warna dan semakin lama semakin menghitam. Jika suka minum kopi,
merokok, atau makan/minum yang berwarna, gigi palsu lebih cepat berubah
warna.
c. Macam macam torus dan pengaruhnya terhadap geligi tiruan
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 14
Torus adalah sautu bentuk kelainan tulang yang ditemukan pada pertengahan
palatal dan bagian mandibula daerah premolar. Dan penghilangan torus ini
terutama pada bagian maxilla merupakan hal yang tidak terlalu penting kecuali
jika ukurannya sangat besar maka perlu prosedur bedah. Gigi tiruan yang tidak
stabil ( goyang) di sekitar torus akan menimbulkan resorpsi residual ridge
Klasifikasi torus terdiri dari;
- Class I; Torus yang tidak ada atau ukuran yang kecil. Jenis torus ini tidak
mengganggu konstruksi geligi tiruan
- Class II; Tampakan klinis, torus ini berukuran sedang.Torus ini menimbulkan
kesulitan yang ringan pada proses konstruksi dan penggunaan geligi tiruan
- Class III; Torus yang besar, Torus ini sangat compromise terhadap fungsi dan
pembuatan gigi tiruan
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 15
( sumber textbook of prosthodonsi
Torus yang merupakan penonjolan tulang ini merupakan hambatan utama bagi
kenyamanan pasien pemakai geligi tiruan, karena mukosa yang terdapat diatas torus
pada umumnya tipis dan mudah kena trauma. Pada skenario disebutkan bahwa
pasuen telah mneggunakan gigi triuan yang lama dalam jangka waktu 5 tahun dan
pasien tersebut memiliki torus di palatum sehingga hal ini membuktikan bahwa torus
pada pasien tersebut tidak mengganggu, sehingga dapat dimodifikasi dalam
pembutana gigi tiruan yang selanjutnya torus palatum bisa dibebaskan dari
penutupan plat protesa namun tidak sampai membutuhkan prosedur bedah..8
3. Diagnosis pada kasus
Sebelum mendiagnosa pada kasus terlebih dahulu yang perlu diketahui adalah
klasifikasi kehilangan gigi
- Klasifikasi kennedy
Kelas I Kennedy
Terkarakteristik melalui area edentulous ridge bilateral yang terlokasi pada posterior
dari gigi-gigi yang tersisa. Daerah tidak bergigi terletak dibagian posterior dari gigi
yang masih ada dan berada pada kedua sisi rahang / Bilateral Free End
Kelas II Kennedy
Unilateral edentulous ridge pada bagian posterior. Daerah yang tidak bergigi terletak
dibagian posterior gigi yg ada, pd 1 sisi rahang/unilateral free end.
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 16
Kelas III Kennedy
Unilateral edentulous ridge yang berada diantara gigi asli anterior dan posterior.
Daerah yang tidak bergigi terletak diantara gigi yang masih ada dibagian posterior.
Kelas IV Kennedy:
Kehilangan gigi pada bagian anterior, dimana daerah edentulous ridge berada di
antara gigi-gigi di daerah anterior. Daerah yang tidak bergigi terletak dibagian
anterior dan melewati garis tengah rahang/median line. Untuk kelas ini tidak ada
modifikasi 3
Klasifikasi Applegate – Kennedy
Kelas I
Daerah yang tidak bergigi sama dengan klasifikasi Kennedy.
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 17
Keadaan ini sering dijumpai pada rahang bawah dan biasanya telah beberapa
tahun kehilangan gigi.
Secara klinis dijumpai:
Derajat resorbsi residual ridge bervariasi.
Tenggang waktu pasien tidak bergigi akan mempengaruhi stabilitas gigi tiruan
yang akan dipasang.
Jarak antar lengkung rahang bagian posterior biasanya sudah mengecil.
Gigi asli yang masih tinggal sudah migrasi ke dalam berbagai posisi.
Gigi antagonis sudah ekstrusi dalam berbagai derajat
Jumlah gigi yang masih tertinggal bagian anterior umumnya sekitar 6 10 gigi.
Ada kemungkinan dijumpai kelainan sendi temporomandibula.
Indikasi pelayanan prostodonsia: Gigi tiruan sebagian lepasan dengan desain
bilateral dan perluasan basis distal
Kelas II
Daerah tidak bergigi sama dengan kelas II
Secara klinis dijumpai keadaan :
1.Resorbsi tulang alveolar terlibat lebih banyak
2.Gigi antagonis relatif lebih ekstrusi dan tidak teratur.
3.Ekstrusi menyebabkan rumitnya pembuatan restorasi pada gigi antagonis.
4.Pada kasus ekstrim karena tertundanya pembuatan gigi tiruan untuk jangka
waktu tertntu karena perlu pencabutan satu atau lebih gigi antagonis.
5.Karena pengunyahan satu sisi, sering dijumpai kelainan sendi
temporomandibula.
Indikasi pelayanan prostodonsia: Gigi tiruan sebagian lepasan disain bilateral
perluasan basis distal.
Kelas III
Keadaan tidak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga, tidak lagi mampu
memberi dukungan kepada gigi tiruan secara keseluruhan.
Secara klinis dijumpai keadaan:
Daerah tidak bergigi sudah panjang.
Bentuk dan panjang akar gigi kurang memadai
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 18
Tulang pendukung mengalami resorbsi cervikal dan atau disertai goyangnya
gigi secara berlebihan.
Beban oklusal berlebihan
Indikasi pelayanan prostodonsi: Gigi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi
dengan desain bilateral.
Kelas IV
• Daerah tidak bergigi sama dengan klas IV Kennedy.
• Pada umumnya untuk klas ini dapat dibuat gigi tiruan sebagian lepasan bila:
Tulang alveolar sudah banyak hilang, seperti pada kasus akibat trauma
Gigi harus disusun dengan “overjet” besar, sehingga dibutuhkan banyak gigi
pendukung.
Dibutuhkan distribusi merata melalui lebih banyak gigi penahan, pada pasien
dengan daya kunyah besar.
Diperlukan dukungan danretensi tambahan dari gigi penahan
Mulut pasien depresif, sehingga perlu penebalan sayap untuk memenuhi faktor
estetik ( gunadi jilid 1)
Jadi pada kasus di skenario pasien kehilangan gigi pada regio
Gigi 18, 16,12 24,26,36,37,38,44,45,46,47 edentulous
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Sehingga diagnosa pada kasus skenario tersebut pada rahang atas termasuk ke dalam
klasifikasi kennedy klas III modifikasi 3 yaitu unilateral edentuolus ridge yang
berada diantara gigi anterior dan posterior. Sedangkan menurut kennedy applegate
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 19
termasuk ke dlam kennedy klas III modifikasi klas 1 A, 2P. ( 1 anterior , 2
posterior)
Pada Rahang bawah termasuk ke dlam klasifikasi klas I yaitu edentulous pada ridge
bilateral pada daerah posterior. 1.
4. Rencana perawatan pada kasus terdiri dari;
a. Perawatan pre prostetik
Bedah preprostetik adalah bagian dari bedah mulut dan maksilofasial yang bertujuan
untuk membentuk jaringan keras dan jaringan lunak yang seoptimal mungkin
sebagai dasar dari suatu protesa. Meliputi teknik pencabutan sederhana dan
persiapan mulut untuk pembuatan protesa sampai dengan pencangkokan tulang dan
implan alloplastik (Stephens, 1997) Bedah preprostetik lebih ditujukan untuk
modifikasi bedah pada tulang alveolar dan jaringan sekitarnya untuk memudahkan
pembuatan dental prothesa yang baik, nyaman dan estetis. Ketika gigi geligi asli
hilang, perubahan akan terjadi pada alveolus dan jaringan lunak sekitarnya.
Beberapa dari perubahan ini akan mengganggu kenyamanan pembuatan gigi tiruan.
Evaluasi intra oral jaringan lunak yang mendukung gigi tiruan secara sistematis dan
hati-hati sebaiknya dilakukan sebelum mencoba melakukan rehabilitasi
pengunyahan dengan geligi tiruan 8
Tujuan dari bedah preprostetik membantu untuk :
Mengembalikan fungsi rahang ( seperti fungsi pengunyahan,
berbicara,menelan)
Memelihara atau memperbaiki struktur rahang
Memperbaiki rasa kenyamanan pasien
Memperbaiki estetis wajah
Mengurangi rasa sakit dan rasa tidak menyenangkan yang timbul dari
pemasangan protesa yang menyakitkan dengan memodifikasi bedah
padadaerah yang mendukung prothesa
Memulihkan daerah yang mendukung prothesa pada pasien dimanaterdapat
kehilangan tulang alveolar yang banyak.
Setiap gigi ynag masih tinggal hendakna dievaluasi secara cermat dan diteliti
apakah mungkin dipakai sebagai gigi penahan. Sedaapt mungkin gigi tetap
diperthanakan supaya tulang alveolar bisa lebih awet. Gigi yang rusak, tinggal
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 20
sisia akar atau impaksi dicabut jauh sebelum geligi tiruan dibuat , kecuali bila
tindakan bedah menimbulkan patologik seoerti kista , tumor yang ditemukan pada
rontgen harus diperiksa
Berdasarkan skenario dijumpai banyak karang gigi pada daerah lingual rahang
bawah, adanya karang gigi yang banyak dapat menyebakan berbagai kelainan
periodontal ynag melibatkan jaringan keras dan jaringan lunak pada pendukung
gigi, misalnya ginggivitis yang ditandai dengan kemerahan, infalamsi
( pembenngkakan ), dan ginggiva yang luna disertai mudah berdarah sehingga
menyebabkan perlekatan antara epitelial attachment pada ginggiva berkurang..
Sehingga tindakan pre prostetik yang dapat dilakukan adalah 9
a. Scalling yaitu pembersihan karang gigi dan sementum nektrotik pada
permukaan gigi
b. Rootplanning adalah Mebersihkan karang gigi gigi dan smenetum smapai
pada akar gigi
c. Curetase ginggiva, dalah melakukan scraping pada dinding poket periodontal,
tujuannya untuk mengeluarkan jaringan nekrotik pada dingding poket, atau biasa
dikenal dengan subginggival kuretase 10
Torus yang mengganggu desain geligi tiruan , harus diuang secara bedah, bila tidak
dapat lagi diatasi dengan cara non bedah. Pembungan bagian ini tergantung pada
ukuran, loksi dalam maitan dengan protesa yang akan dibuat serta kualitas dukungan
tulang alveolar. Bila dukungan bersaal dari gigi ( tooth borne support ),
pembedahan jarang dilakukan karena gaya yang menggerakkkan protesa pada saat
fungsi terbatas. Tetapi pada geigi tiruan dukungan jaringan, tori yang terletak pada
bagian distal harus dibuang, khusunya bila resdual ridge memberkan dukungan
minim. Pada kasusu seperti ini, pergerakan fungsional bagian posterior geligi tiruan
akan menyebabkan trauma pada mukosa yang menutupi tori, tetapi pada kasus torus
pada rahang atas tidak mengganggu sehingga hanya akan dimodifikasi dengan
pembebasan plat pada daerah torus untuk kenyamana pasien.
b. Indikasi GTSKL
pada kasus kennedy kelas I dan II
dalam kasus dimana gigi tiruan dapat bertindak sebagai splint periodontal
terdapat gigi anterior hilang yang cukup banyak
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 21
resorbsi ridge yang tinggi
adanya gigi abutment
untuk alas an ekonomi, karna lebih murah dibandingkan GTJ
pasien yang tidak terlalu mementingkan oral hygiene)
Penderita hipersensivitas terhadap bahan resin
Pasien dengan gaya kunyah abnormal
Ruang intermaksilar kecil
Kasus basis dukungan gigi dengan desain unilateral
Pertimbangan khusus, misalnya atas permintaan dari penderita karena
penderita mempunyai kebiasaan penyikatan gigi secara berlebihan . 11
Gigi tiruan yang sesuai pada kasus
Gigi tiruan yang sesuai ,, Karena pada skenario pasien mengingkan gigi tiruan yang
kuat dan titpis dan berdasarkan indikasi dan kontarindikasinya gigi tiruanyang sesuai
aadalah gigi tiruan sebagian lepasan kerangka logam.
GTSKL dapatterbuat dari berbagai macam logam, di antaranya Logam campur emas
kuning, Logam campur emas putih, Logam baja tahan karat.Logam campur kobalt
kromium Di antara bahan-bahan tersebut, bahan yang paling sering digunakan
adalah kobalt kromium. Bahan tersebut tersedia dalam bentuk wrought wire
(kawat logam yang sudah jadi) dan cast alloy (logam tuang). 4
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan
Metal sebagai bahan basis geligi tiruan memiliki beberapa keunggulan:
1. Penghantar termis
Karena metal merupakan penghantar panas yang baik, maka setiap perubahan
suhu yang terjadi akan langsung disalurkan ke jaringan di bawahnya.
Rangsang seperti ini akan menstimulasi dan mempertahankan kesehatan
jaringan.
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 22
2. Ketepatan dimensional
Basis yang terbuat dari aloi emas maupun krom kobalt tidak saja lebih tepat
tetapi juga mampu mempertahankan bentuk tanpa terjadi perubahan selama
pemakaian dalam mulut. Hal ini disebabkan tidak terjadinya internal strain
selama proses pembuatannya, sehingga tidak terjadi perubahan bentuk dan
volume. Ketepatan bentuk basis akan menciptakan kecermatan kontak dengan
jaringan mulut di bawahnya, sehingga meningkatkan retensi. Inilah yang
disebut interfacial Surface Tension.
3. Kebersihan
Aloi adalah bahan yang tahan abrasi, karena itu permukaannya tetap licin dan
mengkilat, serta tidak menyerap cairan mulut. Sifat ini membuat deposit
makanan maupun kalkulus sulit melekat. Kalaupun terjadi kalkulus dapat
dengan mudah dibersihkan secara mekanis. Karena karakteristik ini, basis
logam ini disebut ‘naturally cleaner’ dibanding resin
4. Kekuatan maksimal dengan ketebalan minimal
Basis logam dapat dibuat lebih tipis daripada resin, tetapi cukup kuat dan
tegar, sehingga ruang gerak bagi lidah relatif lebih luas. Dibanding aloi krom
kobalt yang dapat dibuat lebih tipis dan ringan, basis dari aloi emas tetap lebih
tipis, tetapi lebih berat. Dalam hal tertentu ketebalan basis ini justru
memberikan keuntungan. Contohnya basis yang digunakan untuk
mengembalikan kontur wajah yang berubah karena terjadinya resorpsi
berlebih. Atau, pengisian bukal pouch agar makanan tidak lari ke arah pipi
terselip di bawah protesa.
5. Perawatan geligi yang rusak dengan GTSKL merupakan perawatan untuk
mempertahankan gigi-geligi tersebut, bertentangan dengan GT basis akrilik
yang pada jangka waktu lama tidak mendukung stabilitas dari sisa gigi-geligi.
6. Gigi tiruan ini lebih banyak membantu mempertahankan dan memulihkan
oklusi dan artikulasi dibandingkan dengan protesa plat sebagian dari akrilik.
Cengkramnya menjamin suatu stabilitas yang lebih besar sehingga GT ini
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 23
kurang terbenam dalam mukosa. Adanya penunjang oleh gigi geligi →beban
pada mukosa akan menjadi lebih ringan→ diharapkan resorpsi prosesus
alveolaris juga berkuran
7. mudah berubah warna dan tidak mudah patah atau rusak.
8. Memiliki konduktivitas termal yang baik
9. Desain basisnya dapat dibuat cukup tipis.
10. Biokompatibilitasnya tinggi dan tidak menyebabkan reaksi alergi
kelemahan:
1. Basis metal tak mungkin dilapis atau dicekatkan kembali.
2. Warna basis metal tak harmonis dengan warna jaringan sekitarnya, sehingga
bila dipakai di bagian anterior akan mengganggu faktor estetik.
3. Relatif lebih berat terutama aloi emas untuk rahang atas.
4. Perluasan basis metal sampai ke lipatan bukal maupun pengembalian kontur
pipi dan bibir sulit dilakukan dengan basis metal.
5. Teknik pembuatannya lebih rumit dan mahal
6. Kemungkinan terlihatnya bagian cengkram→ tidak estetik → mengganggu
penampilan..1
Sifat bahan yang digunakan
Bahan basis logam ( Metallic base materials ) termasuk ke dlam golongan ini
adalha;
- Logam campur emas kuning ( Yellow gold Alloy )
- Logam campur emas putih ( White gold alloy)
- Logam baja tahan karat ( Stainless steel )
- Logam campur kobat chromium
Logam campur untuk pembuatan geligi tiruan sebagian lepasan selain tersedia dalam
bentuk kawat ( wrought wire) dikenal juga dalam bentuk logam cor atau cast Alloy.
Emas dan kobalt kromium bisa diperoleh dalam kedua bentuk, sedangkan baja
tahan karat hanya satu bentuk.Beberapa sifat logam yakni;
a. Berat jenis
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 24
Berat jenis bahan basis geligi tiruan penting terutama untuk kerangka logam
pada rahang atas. Bila retensi kurang atau tidak cukup, lebih bijaknsan
memilih bahan yang ringan. Sebagai contoh,, logam campur kobalt kromium
da baja tahan karat lebih ringan dibanding emas.. Berat ringannya sautu logam
campur tergantung pada faktor modulus elasticity
b. Kekerasan
Kekerasan bahan dapat diartikan sebagai ketahanan permukaan bahan terhadap
dstorsi. Itu lah sebabnya , kekerasan bahan harus ditinjau dari faktor faktor;
- Tahan terhadap goresan yaitu permukaan sautu bahan yang mudah tergores
atau aus akan kudah pula menjadi kasar, sehingga menjadi sarang endapan
makanan atau jadi tempat pembentukan kalukulus
- Pengaruh terhadap gigi penyangga yaitu logam atau logam campur yang
terlalu keras mungkin dapat menyebabkan goresan atau kerusakan pada
enamel gigi tetangga atau distorsi lainnya. Penelitian menunjukkan logam
campur emas dan kobalt kromium tidaklah menyebabkan kerusakan pda
enamel gigi penyangga, maupun restorasi emas dan porselen
- Pengaruh terhadap permukaan oklusal yaitu perluasan kerangka logam geligi
tiruan atau permukaan oklusal. Pada kasus dimana ruang ineroklusalnya kecil
maka, dapat menyebabkan abrasi pada geligi antagonisnya. Permukaan
oklusal yang terbuat dari kobalt kromium terlalu keras untuk permukaan gigi
antagonis kobalt. Emas lebih lunak dari kobalt kromium, sehingga bila emas
ini berantagonis dengan logam campur akan menjadi aus
- Penghalusan dan pemolesan yaitu makin keras suatu bahan makin sulit pula
permukaan bahan ini dihaluskan dan dipoles.. pemolesan untuk logam kobal
chromium ini dlakukan secara elektrolitik karena permukaannya yang keras
namun bisa bertahan lama.
c. Tensile strength
Dengan tensile strength dimaksdukan daya tahan logam terhadap deformasi
permanen, misalnya patahnya gigi tiruan. Dalam praktek fraktur cengkram
kobalt kromium ternyata lebih sering terjadi dibanding cengram emas kuning,
tetapi lebih jarang di bandung emas putih. Patahnya cengram dapat pula
disebabkan karen ainherent strength pada titik temu lengan cengkram dengan
konektor minor yang konstruksinya tidak baik. Sebab pada titik inilah
berkumpul partikel partikel logam yang lebih besar. Bentuk melancipnya
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 25
lengan cengkram yang tidak baik juga akan menjadi titik rawan terjadinya
fraktur di kemudia hari,
d. Proportional limit/ elastic limit
Besarnya gaya yang diberikan pada suatu bahan, yang bila dihilangkan akan
membuat bahan tersebut kembali ke keadaaan semula, disebut proportional
limit
e. Modulus elastisitas
Modulus elastisitas adalah besarnya gaya yang dapat menyebakan bahan itu
menjadi tegang atau elastis. Makin tinggi modulus elastids suatu loga, makin
tegar pula logam ini.
f. Pemanjangan
Pemanjangan merupakan bearnya pertambhan dimesi yang permanen dari
sautu logam campur sebelum menjadi putus atau patah. Eongasi ini mrupakan
kemampuan suatu logam unuk dapat dibengkokkkan. Sehingga resiko
patahnya logam dengan elongasi tinggi pada saat dibentuk atau dibengkokkan
di bawah batas proporsional, mejadi lebih kecil
g. Korosi
Korosi merupakan reaksi permukaan logam oleh medium yang berkontak
dengannya, umpanya cairan mulut. Derjat korosi tergantung pada bentuk
berupa noda ( staining), buram ( tarnish sampai desintegrasi
h. Penghantar listrik ( galvanish )
Semua jenis logam punya kemmapuan menghantar listrik . Sebaliknya emas,
plantinum dan perak adalah logam penghantar listrik paling tinggi, sedangkan
kromium , kobalt, tungsten , dan nikel adlah penghantar listrik yang rendah.
Bila arus listrik yang ditimbulkan cukup tinggi atau kuat, pasien dapat menjadi
panik atau syok. Sebaliknya arus listrik lemah berpengaruh buruk dan
menyebabkan korosi permukaan logam. Hal ini disebbkan oleh susunakan
kimia dari saliva atau derajat keasamannya. Akibatnya pasien merasa sakit,
tidak enak atau terjadi kerusakan jaringan mulut karena aliran listrik galvanish
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 26
i. Pelakuan panas
Perlakuan panas untuk logam campur emas ptih tidak dianjurkan karen alogam
yang mendapat perlakuan seperti ini akan mejadi lebih rapuh. Co-Cr tidak
membutuhkan perlakuan panas sperti emas kuning, karena tidak
memungkinkan membuatnya menjadi lunak atau keras. Biasana pendinginan
secara perlahan lahan akan menngembalikan semua sifat fisisnya. 4
d. Desain
Hal hal yang harus dipertimbangkan dalam perawatan
- Jumlah gigi yang masih tersisa, situasi jaringan periodontal dan pilihan pasien.
Pada desain gigi tiruan sebagian lepasan , hal-hal yang harus dipertimbangkan
antara lain :
Relasi oklusal gigi yang tersisa
Orientasi oklusal plane
Ruang tersedia untuk restorasi gigi yang hilang
- Kebutuhan restorasi abutment
- Respon struktur oral pada tekanan, kondisi periodontal pada gigi yang tersisa,
jumlah dukungan abutmant yang tersisa dan kebutuhan splinting, dll.
- Tipe konektor mayor yang digunakan
- Material yang digunakan. 12
Selain itu terdapat faktor lain yang perlu dipetimbangkan antara lain
1. Retensi
Daya perlawanan terhadap lepasnya protesa atau gigi tiruan kea rah oklusal. Factor
pemberi retensi antara lain, kualitas klamer, oclusal rest, contour, landasan denture ,
oklusi, adhesi, tekanan atmosfer dan surface tension.
2. Stabilisasi
Perlawanan atas ketahanan terhadap perpindahan tempat GTS dalam arah horizontal
dalam keadaan berfungsi. Stagnasi ditentukan oleh tiga titik sandaran yang harus
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 27
meliputi luas permukaan yang sebesar-besarnya agar bahan yang diterima protesa
setiap unit bisa sekecil mungkin. Dalam hal ini semua logam cengkeram berfungsi
kecuali bagian terminal/ujung lengan retentive. Gigi yang mempunyai stabilisasi
pasti mempunyai retensi, sedangkan gigi yang mempunyai retensi belum tentu
mempunyai stabilisasi.
3. Estetik
Dalam prostodonsia yang berhubungan dengan permukaan GTS adalah ;
a. Penempatan klamer harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dalam
posisi bagaimanapun
b. Gigi tiruan harus tampak asli dan pantas untuk tiap-tiap pasien, meliputi
warna dan inklinasi/posisi gigi.
c. Gambaran countering harus sesuai dengan keadaan pasien
d. Perlekatan gigi di atas ridge. 2
Komponen GTSKL terdiri dari konektor mayor, konektor minor, rest, retainer
direk, komponen stabilisasi dan resiprokasi, retainer indirek, dan basis yang
mendukung elemen gigi. Masing-masing komponen memiliki beberapa
kemungkinan desain. Komponen-komponen tersebut masing-masing akan
memberikan satu atau beberapa fungsi berikut;
1. Major connectors
2. Minor connectors
3. Rests
4. Direct retainers
5. Stabilizing or reciprocal components (as parts of a clasp assembly)
6. Indirect retainers (if the prosthesis has distal extension bases)
7. Basis
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 28
a. Konektor mayor merupakan dari
GTSKL yang menghubungkann bagian-
bagian dari gigi tiruan yang terdapat pada
salah satu sisi lengkung rahang dengan
sisi yang berseberangan. Konektor mayor
digunakan untuk menyatukan, distribusi
beban, dan untuk mencegah rotasi.1
Konektor mayor memiliki peranan
penting untuk mendistribusikan tekanan oklusal yang diberikan kepada GTSKL
pada lengkung gigi.20 Penentuan bentuk konektor mayor harus kaku dan mampu
meneruskan beban oklusi & mastikasi. Terdapat berbagai macam konektor mayor
yaitu21:
* Pada maksila
Palatal plate
Palatal strap
Anterior/posterior palatal ba
Skeletal design
Horshoe design
Labial bar
* Pada mandibula
Lingual plate
Lingual bar
Sublingual bar
Kennedy bar (lingual
bar + continuous
clasp)
Labial bar
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 29
b. Konektor minor merupakan komponen
yang menghubungkan antara konektor mayor
atau basis gigi tiruan GTSKL dengan bagian
lain dari gigi tiruan seperti lengan cengkram,
retainer indirek, dan rest oklusal. Konektor
minor dapat juga diartikan sebagain
komponen yang menghubungkan komponen
GTSKL lainnya dengan konektor mayor. Pada
beberapa desain cengkram, konektor minor
juga berfungsi sebagai alat resiprokasi. Pertemuan atau junction antara konektor
minor dan rest harus memiliki ketebalan minimal 1,5 mm. Konektor minor juga
harus memiliki jarak minimal 5 mm dengan komponen vertikal lainnya.
c. Rest merupakan komponen GTSKL yang memindahkan gaya ke bawah sumbu
gigi penyangga. Permukaan gigi yang dipreparasi sebagai tempar rest disebut rest
seat. Pada kasus tooth borne GTSL semua tekanan harus ke gigi penyangga,
sedangkan pada tooth-tissue borne GTSL, hanya sebagian dari tekanan yang
diteruskan ke gigi penyangga sedangkan sebagian yang lain diteruskan ke residual
ridge. Terdapat 3 jenis utama rest yang digunakan dalam rencana perawatan GTSKL
yaitu: rest oklusal, rest lingual atau singulum, dan rest insisal.
- Rest oklusal
Rest ini disebut rest oklusal karena
terletak pada permukaan oklusal gigi
posterior. Terdapat beberapa faktor yang
menentukan support & retensi rest
oklusal yaitu: fit (pas atau tidaknya).
Ukuran, bentuk, dan lokasi rest oklusal.
Evaluasi pas/tidaknya rest oklusal dapat
dilakukan dengan melihat gap atau celah
antara rest & tempat rest di gigi
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 30
penyangga. Jika tidak pas→beban oklusal tidak dapat disalurkan dengan baik ke gigi
penyangga. Hal ini dapat disebabkan:
Proyeksi permukaan dalam clasp→solusi: hilangkan
Interferensi dari basis resin GTS dekat dengan badan cengkram →solusi:
hilangkan
Deformasi cengkram/rest→solusi: hilangkan jika sedikit, refabrikasi jika jelas.
Jika deformasi diperbaiki dengan bending,
- Rest lingual
atau singulum merupakan rest yang terletak pada permukaan lingual gigi anterior,
umumnya gigi kaninus maksila. Gigi kaninus maksila sering digunakan karena
bentuk morfologinya memudahkan pembentukan rest seat yang baik dengan
preparasi minimal. Walaupun rest lingual dapat dibuat dengan baik, rest oklusal
pada premolar pertama lebih diutamakan karena rest oklusal terletak pada arah yang
lebih menguntungkan (hampir horizontal) dan rest seat lebih mudah untuk dibuat.
- Rest insisal
merupakan rest yang terletak pada tepi insisal gigi
anterior. Rest ini dapat digunakan secara efektif bila
gigi penyangga sehat dan restorasi tuang tidak
diindikasikan. Rest insisal biasanya digunakan pada
kaninusa mandibula, tetapi dapat pula digunakan
pada kaninus maksila
e. Retainer dapat didefinisikan sebagai semua jenis cengkram, attachment, alat, dan
sebagainya, yang digunakan untuk fiksasi, stabilisasi, atau retensi dari suatu gigi tiruan.
Fungsi utama retainer direk pada GTSL adalah support, retensi, dan bracing. Retainer
direk dapat dibagi menjadi 2 jenis utama yaitu retainer direk intrakoronal dan
ekstrakoronal.Retainer direk intrakoronal terletak pada kontur normal dari gigi
penyangga dan berfungsi untuk menahan dan menstabilisasi GTSL.. Retainer direk
intrakoronal dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan cara pembentukannya dan
kesesuaian daya tahan antar komponen, yaitu:
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 31
1. Precision attachment, yaitu jika komponen terbuat dari logam melalui
teknik pengerjaan dengan ketelitian tinggi.
2. Semiprecision attachment, yaitu jika komponen male dan female-nya
memiliki presisi yang kurang baik (tidak melalui proses dengan ketelitian
tinggi). Komponen tersebut biasanya berasal dari wax atau plastik yang
kemudian dicor pada logam.Retainer indirek adalah rest yang paling ujung
dari kedua sisi dalam bentuk rest oklusal tambahan atau rest kaninus.
Komponen retainer indirek, terdiri dari :
Satu atau lebih rest
Konektor minor
Proximal plate
f. Sadel merupakan komponen gigi tiruan yang terletak berdekatan pada jaringan
mukosa dan merupakan tempat di mana elemen gigi prostetik terpasang. Sadel
menghubungkan elemen gigi prostetik tersebut dengan konektor minor yang
akan menghubungkan basis gigi tiruan dengan konektor mayor. Oleh karena
itu basis gigi tiruan berfungsi sebagai penghubung
g. Macam macam Klamer yang digunakan
- Cengkeram tuang
Cengkeram tuang atau yang dikenal dengan nama cengkeram cor ini dibuat
dengan jalan pengecoran logam ke dalam cetakan yang diperoleh setelah
penguapan pola malam.3
Cengkeram Tuang Oklusal
Macam-macam bentuk cengkeram oklusal
1. Cengkeram Akers
Merupakan bentuk dasar dari jenis sirkumferensial, cengkeram ini terdiri dari lengan
bukal, lengan lingual dan sebuah sandaran oklusal. Karena bentuknya sederhana,
efektif, dan cukup kuat, cengkeram akers paling sering digunakan. Cengkeram jenis
ini memang memenuhi semua persyaratan suatu cengkeram, karena mempunyai :
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 32
a. Sandaran oklusal yang berfungsi mencegah pergerakan gigi tiruan ke arah
gingiva.
b. Bagian pengimbang yang berfungsi menahan pergerakan horisontal.
c. Lengan retentif yang berfungsi mencegah pergerakan vertikal ke arah
oklusal.
Akers merupakan pilihan pertama untuk gigi molar dan premolar, terutama
bila gigi tidak miring, estetik tidak penting dan letak gerong retentif jauh
dari daerah tak bergigi.
2. Cengkeram Kail Ikan
Sebetulnya bentuk ini merupakan modifikasi cengkeram akers, dimana satu atau
kedua lengannya diputar membalik untuk menempati gerong retentif dekat daerah
tak bergigi.
3. Cengkeram Mengarah Belakang
Jenis cengkeram ini digunakan pada gigi posterior dengan retensi sedikit dengan
memanfaatkan gerong retentif pada bagian distal dan mesiobuka seperti pada molar
atas. Konektor minor cengkeram ini ditempatkan pada permukaan mesiopalatal
dengan sandaran di bagian distal.
4. Cengkeram Mengarah Belakang Membalik
Cengkeram ini sebetulnya merupakan modifikasi dari jenis terdahulu, memanfaatkan
gerong mesiolingual dengan konektor minor pada permukaan mesiobukal dan
sandaran di sebelah distal. Molar bawah yang miring ke lingual karenanya cocok
ditempati cengkeram jenis ini.
5. Cengkeram Setengah-Setengah
Cengkeram ini digunakan untuk gigi premolar yang berdiri sendiri dan terdiri dari 2
buah lengan dan 2 buah sandaran. Ujung bukalnya biasa ditempatkan pada gerong
mesiobukal dengan pertimbangan estetik.
6. Cengkeram Kaninus
Lebih banyak dipakai untuk kaninus rahang bawah, bisa juga untuk kaninus rahang
atas, bila faktor estetik diabaikan. Sandaran diletakkan pada bagian mesioinsisal.
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 33
Konektor minornya berjalan ke bawah dari sisi mesiolingual, sedangkan lengannya
dari singulum ke arah distal lalu membelok ke bukal dan berakhir pada gerong
mesiolabial.
7. Cengkeram Akers Ganda
Digunakan pada sisi rahang yang tidak kehilangan gigi, misalnya pada kasus kelas II
dan III Kennedy tanpa modifikasi, serta berdesain bilateral. Cengkeram ini terdiri
dari dua buah cengkeram akers yang bersatu.
8. Cengkeram Embrasur
Cengkeram ini hampir sama dengan cengkeram akers ganda, karena memiliki 4
lengan dan 2 sandaran. Perbedaannya terletak pada lengan bukal, yang cengkeram in
terletak pada embrasur gigi.
9. Cengkeram Proksimal de Van
Jenis ini memanfaatkan gerong proksimal. Cengkeram ini berawal dari tepi basis
protesa dan dapat berupa perluasan rangka logam atau ditanam dalam basis resin
akrilik. Dari segi estetik, cengkeram ini juga lebih unggul karena letaknya
tersembunyi di bagian proksimal, apa lagi bila diletakkan pada gigi premolar atau
kaninus.
10. Cengkeram Batang Roach
Macam-macam desain cengkeram jenis ini dinamai sesuai menurut bentuk ujungnya,
seperti cengkeram T,Y,L,C,I,U dan S.
a. Cengkeram batang T
Walaupun retensinya cukup, pengimbangannya sering dianggap kurang karena itu
kerap dikombinasikan dengan cengkeram sirkumferensial. Lebih banyak digunakan
pada gigi premolar atas dan cukup memenuhi kebutuhan estetik.
b. Cengkeram Batang U
Digunakan pada gigi posterior, bila garis survei tidak teratur dan letaknya diagonal.
c. Cengkeram batang L
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 34
Merupakan modifikasi bentuk T yang diperkecil dan dipakai bila tidak cukup tempat
untuk bentuk T.
d. Cengkeram batang I
Bila cengkeram L diperkecil lagi, maka jadilah cengkeram I dan banyak digunakan
untuk pencengkeraman protesa berujung bebas, dengan maksud untuk memperkecil
gaya torsional pada gigi penyangga.
e. Cengkeram lain-lain bentuk seperti S,R,C dan E
11. Cengkeram mesio-distal
Ada dua macam cengkeram jenis ini yaitu
- Cengkeram mesio-distal untuk gigi Kaninus
Bila kaninus perlu dicengkerami, inilah pilihannya dengan syarat ada sedikit
diastema atau gigi ini berdiri sendiri. Dari arah labial cengkeram ini hanya terlihat
sebagai tumpatan metal kecil saja. Pada permukaan lingual, kedua lengan bersatu
dan bersandaran pada singulum. Kedua lengan cengkeram harus cukup fleksibel
agar bisa membuka dan menutup pada saat menempati gerong proksimal gigi
kaninus.
- Cengkeram mesio-distal untuk gigi posterior
Desain cangkolan ini dibuat oleh Countessy Saddle Lock Inc.dan dipaka untuk gigi
premolar dengan alasan estetik.2
Desain
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 35
5. Prognosis perawatan
Berdasarkan pada kasus pasien tidak meiliki riwayat penyakit sistemik sehingga
kesehatan dan faktor nutrisi mempengaruhi kemampuan pasien menggunakan geligi
tiruannya dengan nyaman. Selain itu pasien juga sebelumnya sudah pernah memakai
gigi tiruan dan tidak menutup kemungkinan pasien dapat dengan cepat beradaptasi
dengan gelgigi triuannya yang baru. Pasien jug amasih berumur 45 tahun dimana
mtulang masih masih aktif dalam membentuk osteoblas. Osteoblas adalah sel berinti
satu yang berfungsi dalam pembentukan tulang. Osteoblas menghasilkan matriks
osteoid mengandung kolagen tipe 1 . Osteoblas juga berperan dalam mineralisasi
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 36
matriks osteoid. Osteoblas terbentuk dari sel progenitor yang terdapat di sumsum
tulang dan lapisan dalam periosteum, 13
6. Prosedur Pembuatan Gigi tiruan sebagian lepasan kerangka logam
Tahap klinis gigi tiruan sebagian lepasan
1. Penegakan diagnosis dan rencana perawatan
2. Tahapan preprostetik
3. Pembuatan cetakan pertama.
Biasanya diambil menggunakan alginat pada sendok cetak siap pakai. Untuk
sadel free-end, modifikasikan sendok terlebih dahulu dengan kompoun atau
dempul silikon.
4. Catat oklusi.
Jika posisi interkuspal jelas, oklusi dapat dicatat secara konvensional pada satu
kunjungan dengan pengambilan cetakan pertama. Jika posisi interkuspal tidak
jelas, diperlukan blok malam pencatat dan dilakukan pada kunjungan yang
berbeda. Jika tidak ada gigi pada kontak oklusal, tahap yang dilakukan sama
dengan ketika mencatat oklusi untuk gigi tiruan lengkap atas dan bawah. Jika
ada stop oklusal tetapi gigi yang ada kurang memadai untuk menghasilkan
hubungan coran yang stabil, prosedurnya adalah sebagai berikut :
Tentukan dimensi vertikal oklusi dan tandai posisi dua gigi indeks dengan
pensil.
Tentukan dataran oklusal dengan menggunakan record block yang paling
mudah, misalnya gigi ke gigi, gigi ke fossa retromolar.
Periksa record block di dalam mulut, menggunakan tanda pada gigi indeks
sebagai panduan, dan menyesuaikan blok bila perlu.
Catat oklusi dengan pasta pencatat-gigitan.
Periksa hubungan antara gigi-gigi indeks pada model yang diartikulasikan
seperti artikulasi dalam mulut.
5. Model yang sudah dipasang di artikulator disurvei dan dibuat desain gigi
tiruan
Tahapan surveying sangat penting untuk menciptakan diagnosis dan rencana
perawatan yang efektif. Tujuan surveying adalah sebagai berikut1:
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 37
Menentukan jalur pemasangan yang paling sesuai yang dapat meniadakan atau
meminimalkan gangguan atau interferensi terhadap pemasangan dan pelepasan
dibuat parael terhadap jalur pemasangan.
Mengidentifikasi permukaan proksimal gigi yang sudah atau harus dibuat
paralel sehingga dapat berfungsi sebagai guiding plane selama pemasangan
dan pelepasan
Menemukan dan mengukur area gigi yang dapat digunakan untuk retensi
Menentukan apakah gigi dan dan area tulang yang mengganggu perlu
dihilangkan melalui pembedahan atau dengan memilih jalur pemasangan
yang berbeda.
Untuk menentukan jalur pemasangan
yang paling sesuai yang akan memungkinkan penempatan retainer dan gigi
buatan untuk hasil yang paling estetis.
Memberikan pemetaan akurat dari persiapan pada mulut yang harus
dilakukan.
Menggambarkan ketinggian kontur pada gigi penyangga dan untuk
menemukan area-area undercut gigi yang tidak diinginkan yang harus
dihindari, dihilangkan, atau diblokir.
Merekam posisi cetakan gigi dalam kaitannya dengan jalur pemasangan
untuk rujukan pada kasus selanjutnya.
6. Preparasi gigi mungkin diperlukan untuk :
Mengakomodasikan dudukan rest. Rest harus >1 mm untuk kekuatan, oleh
karena itu jika tidak cukup ruang dalam oklusi untuk mengakomodasi ukuran
ini, gigi harus direduksi.
Tentukan guide plan.
Modifikasi garis survei yang tidak menguntungkan, misalnya menurunkan ke
cembungan.
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 38
Meningkatkan retensi, misalnya dengan menambahkan resin komposit untuk
membuat undercut.
7. Catat cetakan kedua menggunakan sendok cetak khusus. Alginat merupakan
material yang paling umum digunakan, tetapi elastomer lebih disukai untuk
undercut yang dalam karena sebaiknya dilakukan try-in dengan malam
sebelum pembuatan rangka. Ini memungkinkan anda mengkonfirmasi posisi
gigi sehingga elemen retentif untuk akrilik terletak dengan benar.
Terdapat beberapa hal yang harus dilakukan yaitu
1. Penentuan saddle/gigi yang akan diganti:
a) Menggantikan gigi
b) GT untuk splint oklusal.
Perlu dilihat hubungan antar rahang (ruangan yang tersedia) dengan
menggunakan artikulator
2. Penentuan support yang didapatkan gigi tiruan
Klasifikasi Beckett (1953), Craddock (1956), Osborne & lammie (1974):
a) Kelas I: dukungan berasal dari mukosa dan tulang di bawahnya
b. Kelas III: dukungan didapatkan dari kombinasi dari mukosa dan gigi
3. Penentuan Rest Pendukung
Rest pendukung ditentukan berdasarkan pedoman berikut ini:
Posisi Rest tergantung klasifikasi
Pada kasus tooth-borne, rest ditempatkan disebelah ruang
edentulous
Pada kasus free-end, rest ditempatkan pada sisi yang menjauhi
ruang edentulous.
Penentuan rest pendukung dapat dengan jelas terlihat pada gambar berikut ini
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 39
4. Penentuan Pelat Proksimal dan Konektor Minor
1. Semua rest yang terletak di sebelah area gigi penjangkaran harus dihubungkan
ke pelat proksimal.
2. Pada area free end, pelat proksimalnya tidak terhubung kepada rest. Rest
mesialnya terhubung dengan konektor minor
5. Penentuan Konektor Mayor
Konektor mayor dipilih berdasarkan dukungan dan kekakuan yang diperlukan
untuk melindungi jaringan dan keterbatasan anatomik. Perlu diperhatikan
indikasi setiap jenis konektor mayor pada masing-masing rahang.
6. Penentuan Retainer Direk
Retainer direk ditentukan dengan mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut.
. Pada ruang paradental tipe dari cengkram yang dipilih tidak
begitu penting. Gigi dan kontur jaringan dan estetik harus
dipertimbangkan dan sebisa mungkin cengkram yang digunakan
harus sederhana.
ada gigi penjangkaran pada kasus free end:
Jika terdapat undercut distobukal, lebih dianjurkan untuk
menggunakan proyeksi vertikal dari cengkram retentif
Jika terdapat undercut mesiobukal, diindikasikan untuk
menggunakan cengkram kawat
7. Prosedur laboratoriumnya terdiri atas;
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 40
- Setelah desain di transfer ke tekniker maka saatnya prosedur laboratorium
dimulai
Penutupan bagian model kerja yaitu disebut juga sebagai blocking out
dilakukan dengan menggunakan malam. Daerrah penutupan harus
benar benar di bawah gasris survey dan tidak pada bagian dimana akan
diletakkan ujung lengan cengkram
Setelah penggambaran garis survey, tekniker kemudia menandai
daerah daerah gerong. Jalnnya cengkram di gambar mulai dari
sandaran oklusal samapai ujung lengan
Pembuatan rilif. Konstruksi protesa sebagian lepasan membutuhkan
rilif pada beberapa bagian tertentu, biasnya berkaitan dengan basis.
Duplikasi model kerja yang digunakan sebagai model refraktori dibuat
dengan jalan mengisi cetakan hidrokoloid dengan bahan tanam
( invement material)
Perlakuan Model duplikat, seudah dikeringkan dalam tanur pada suhu
180-2—derajat F, selama sekita 45 menit, model kemudian di celup
dalam beeswax
Pembuatan pola malam kerangka geligi tiruan
Proses penanaman pola malam yang terdiiri dari pembuatan spru
Proses penguapan pola malam
Proses pengecoran kerangka logam
8. Try-in rangka
Periksa perpanjangan, adaptasi, posisi cengkeram, dan rest. Jika pengecoran
tidak tepat, penggunaan cairan koreksi dapat menunjukkan daerah mana yang
perlu diasah.
Periksa dimensi vertikal oklusal dan oklusi rahang atas dan rahang bawah
secara terpisah, kemudian bersama-sama.
Kesalahan major : ulangi pencetakan kedua.
Kesalahan minor : sesuaikan saat tahap penyelesaian.
Ulangi pencetakan oklusi bila perlu.
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 41
Pilih tooth mould dan warna.
Teknik altered cast bila perlu.
9. Try-in gigi tiruan malam
Periksa posisi dari gigi denture
Periksa perpanjangan dan ketebalan sayap.
Periksa dimensi vertikal oklusi
Periksa estetika bersama dengan pasien dan hanya dilanjutkan jika pasien
puas.
Penentuan area relief postdam dan penanganan undercut.
10.Penyelesaian
Begitu bagian permukaan perlekatan gigi yang kasar sudah dihilangkan, gigi
tiruan dicobakan secara terpisah, dan dilakukan penyesuaian undercut serta
kontak sesuai kebutuhan. Beri pasien instruksi tertulis dan lisan serta
perjanjian untuk kunjungan berikutnya.14,4
8. Instruksi
1. Ajarkan kepada pasien cara melepas dan memasang gigi tiruan. Penggunaan
cermin sangat membantu bagi pasien pemula. Beritahu kepada pasien arah
pemasangan dan pelepasan gigi tiruannya, sesuai dengan desainnya
2. Gigi tiruan harus dikeluarkan dari mulut dan dibersihkan secara berkala
sekurang-kurangnya dua kali sehari, dengan sikat yang halus dan deterjen cair
sebagai pembersih.
3. Memberitahukan ke pasien tentang pentingnya melakukan kontrol priodik
sebab jaringan mulut maupun gigi tiruan selalu mengalami perubahan,misal
cengkram yang mulai tidak pas, terjadinya peradangan gingiva, gigi
pendukung mengalami karies, resorpsi linggir sisa, dan perubahan lainnya.
4. biasakan membilas gigi tiruan setelah makan dengan air untuk menghilangkan
sisa-sisa makanan.
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 42
5. gunakan bahan pembersih atau perendam gigi tiruan lepasan khusus yang ada
di pasaran untuk mengontrol bakteri dan jamur yang melekat pada gigi tiruan
lepasan.
6. biasakan untuk melepas gigi tiruan sebelum tidur malam, bertujuan untuk
mengistirahatkan dan menjaga kesehatan jaringan pendukung gigi tiruan.
7. bila tidak digunakan sebaiknya gigi tiruan lepasan disimpan dalam gelas berisi
air, untuk mencegah perubahan bentuk gigi tiruan lepasan.
8. Instruksikan kepada pasien untuk kontrol jangka pendek yaitu 24 jam setelah
pemakaian gigi tiruan dan lakukan pemeriksaan terhadap adaptasi jaringan
pada rongga mulut, periksa oklusi dan artikulasi
9. lakukan pemeriksaan rutin atau kontrol teratur minimal setiap 6 (enam) bulan
sekali pada dokter gigi anda, untuk menjaga kesehatan gigi dan jaringan
pendukung disekitarnya serta untuk menjaga gigi tiruan dapat digunakan
secara optimal.
10.konsultasikan dengan dokter gigi anda untuk bahan atau cara lainnya untuk
menjaga kebersihan gigi tiruan lepasan.15
9. Dampak jika kasus tersebut tidak ditangani
Dampak jika tidak ditangani
1. Migrasi dan rotasi gigi
Hilangnya kesinambungan atau berputarnya gigi. Karena gigi ini tidak lagi
menempati geseran, miring atau berputarnya gigi. Karena gigi ini tidak lagi
menempati posisi yang normal untuk menerima beban yang terjadi pada saat
pengunyahan, maka akan mengakibatkan kerusakan struktur periodontal. Gigi
yang miring lebih sulit dibersihkan, sehingga aktivitas karies dapat meningkat.
2. Erupsi berlebih
Dapat terjadi tanpa atau disertai pertumbuhan tulang alveolar. Bila hal ini
terjadi tanpa pertumbuhan tulang alveolar, maka struktur periodontal akan
mengalami kemunduran sehingga gigi mulai ekstrusi disertai pertumbuhan
tulang alveolar berlebih, maka akan menimbulkan kesulitan jika pada suatu
hari penderita perlu dibuatkan gigi tiruan lengkap.
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 43
3. Penurunan efisiensi kunyah
Mereka yang sudah banyak kehilangan banyak gigi, apalagi yang belakang,
akan merasakan betapa efisiensi kunyahnya menurun.
4. Gangguan pada sendi temporo-mandibular
Kebiasaan menguyah yang buruk, penutupan berlebih, hubungan rahang yang
eksentrik akibat kehilangan gigi, dapat menyebabkan gangguan pada struktur
sendi rahang.
5. Beban berlebih pada jaringan pendukung
Bila penderita sudah kehilangan sebagian gigi aslinya, maka gigi yang masih
ada akan menerima tekanan mastikasi lebih besar sehingga terjadi pembebanan
berlebih. Hal ini mengakibatkan kerusakan membran periodontal dan lama
kelamaan gigi tadi menjadi goyang dan akhirnya dicabut.
6. Kelainan bicara
Kehilangan gigi depan atas dan bawah seringkali menyebabkan kelainan
bicara, karena gigi khususnya anterior termasuk bagian fonetik.
7. Memburuknya penampilan
Menjadi buruknya penampilan karena kehilangan gigi depan akan mengurangi
daya tarik wajah seseorang, apalagi dari segi pandang manusia modern.
8. Terganggunya kebersihan mulut
Migrasi dan rotasi gigi menyebabkan gigi kehilangan kontak dengan
tetangganya, demikian pula gigi yang kehilangan antagonisnya. Adanya ruang
interproksimal tidak wajar ini, mengakibatkan celah antar gigi mudah disisipi
makanan.
9. Atrisi
Pada kasus tertentu membran periodontal gigi asli masih menerima beban
berlebihan, tidak akan mengalami kerusakan, malahan tetap sehat. Toleransi
terhadap beban ini bisa berwujud atrisi pada gigi-gigi tadi, sehingga dalam
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 44
jangka waktu panjang akan terjadi pengurangan dimensi vertikal wajah pada
saat keadaan gigi beroklusi sentrik.
10.Efek terhadap jaringan lunak mulut
Bila ada gigi yang hilang, ruang yang ditinggalkannya akan ditempati jaringan
lunak pipi dan lidah. Jika berlangsung lama, hal ini akan menyebabkan
kesukaran adaptasi terhadap gigitiruan yang kemudian dibuat, karena
terdesaknya kembali jaringan lunak tadi dari tempat yang ditempati prostetik.
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 45
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gigi tiruan kerangka logam ini terdiri dari landasan gigi tiruan dari logam
sedang gigi buatannya dari akrilik atau porselen. Karena bahan logam cukup
kuat, landasan gigi tiruan kerangka logam dapat dibuat lebih tipis dan lebih
kecil sehingga si pemakai akan lebih nyaman. Kontak lidah dengan langit-
langit tidak terlalu terganggu. Logam yang dipergunakan merupakan campuran
logam khusus yang memerlukan manipulasi lebih rumit, sehingga gigi tiruan
ini lebih mahal dari gigi tiruan akrilik.Apabila patah pada bagian logam, tidak
dapat disambung seperti akrilik, tetapi harus dibuat ulang.Akan tetapi apabila
patah hanya gigi akriliknya saja bisa disambung/diganti akriliknya saja.Karena
landasan logam harus dicoba dulu ketepatannya sebelum dipasang gigi-
giginya, maka kunjungan pasien ke dokter gigi lebih banyak dari pemasangan
gigi akrilik.Karena kekuatan logam, landasan gigi tiruan tidak terlalu
terganggu oleh keadaan cairan/makanan di dalam rongga mulut, yang
terpengaruh hanya bagian gigi buatannya . Basis yang terbuat dari aloi emas
maupun krom kobalt tidak saja lebih tepat tetapi juga mampu mempertahankan
bentuk tanpa terjadi perubahan selama pemakaian dalam mulut. Hal ini
disebabkan tidak terjadinya internal strain selama proses pembuatannya,
sehingga tidak terjadi perubahan bentuk dan volume. Ketepatan bentuk basis
akan menciptakan kecermatan kontak dengan jaringan mulut di bawahnya,
sehingga meningkatkan retensi. Inilah yang disebut interfacial Surface Tension
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 46
DAFTAR PUSTAKA
1. Abu bakar. Kedokteran gigi klinis ed 2. Yogyakarta; Quantum: 2012
2. Gunadi, Haryanto A., Margo, anton., Burhan, Lusiana K.,
Suryatenggara, Freddy., Setiabudi, Indra. . Ilmu Geligi Tiruan
Sebagian Lepasan, jilid 1. Jakarta: Universitas Trisakti.
3. Alan B. Carr, DMD, MS. Removable partial
prodthodontic.12 ed. Mosby elsevier; 2012
4. Gunadi, Haryanto A., Margo, anton., Burhan, Lusiana K.,
Suryatenggara, Freddy., Setiabudi, Indra. . Ilmu Geligi Tiruan
Sebagian Lepasan, jilid 2. Jakarta: Universitas Trisakti
5. Hoshang khalid. Causes and types of complete denture fracture. Zanco
journal medical science. Vol. 15, no (3) 2011
6. Hollis cott, elaine eitsenbeiz, anthenius versluis. Color stability of
denture acrylic resin after staining and exposure to celansing agnet..
University of tannesse health sciece center.
7. Liana Rahmayani, Herwanda dan Melisa Idawani. Perilaku pemakai
gigi tiruan terhadap pemeliharaan
8. Nallaswamy deepok. Textbook of prosthodontic.. jaypee
9. Vaughn curtis. The manual dental assisting . Australia; elsevuer;;2005
10. Kahli anill. Dental operating assistant. India; Jaypee; 2011
11. essential of prosthodontics. JAYPEE :2009 halaman : 168
12. Removal partial denture, john d junes. 2009. Wiley blackwell. 166
13. Jurnal
14. Mitchell Laura, David A. Mitchell. Kedokteran gigi klinik 5th ed.
Jakarta : EGC. 2015. Hal 314-315
15. jurnal
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 47
Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 48