Makalah Modul 2 Gtskl

69
BAB II PEMBAHASAN A. SKENARIO Seorang wanita usia 45 tahun, pekerjaan sebagai pegawai negri pada salah satu universitas negeri, datang ke klinik dengan keluhan utama gigi tiruan patah dua. Menggunakan gigi tiruan sudah 5 tahun, Gigi tiruannya kotor, ada deposit warna kunging dan hitam. Ingin dibuatkan gigi tiruan yang tipis dan kuat Pada pemeriksaan intra oral; 18, 16, 12,24,26,36,37,38,44,45,46,47,48 edentulous, ada torus di palatum, rontgen foto tidak terlihat akar gigi, gigi yang lain normal tanpa kelianan . Karang gigi region lingual anterior rahang bawah. B. KATA/KALIMAT KUNCI Usia 45 tahun Gigi tiruan patah dua Penggunaan gigi tiruan 5 tahun Gigi tiruan kotor, deposit warna kuning dan hitam Gigi tiruan tipis dan kuat Gigi 18, 16,12 24,26,36,37,38,44,45,46,47 edentulous Torus di Palatum Karang gigi lingual anterior rahang bawah C. PERTANYAAN KASUS 1. Jelaskan klasifikasi gigi tiruan sebagian ? 2. Jelaskan tahapan diagnosis Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 1

description

jkjk

Transcript of Makalah Modul 2 Gtskl

Page 1: Makalah Modul 2 Gtskl

BAB II

PEMBAHASAN

A. SKENARIO

Seorang wanita usia 45 tahun, pekerjaan sebagai pegawai negri pada salah satu

universitas negeri, datang ke klinik dengan keluhan utama gigi tiruan patah dua.

Menggunakan gigi tiruan sudah 5 tahun, Gigi tiruannya kotor, ada deposit warna

kunging dan hitam. Ingin dibuatkan gigi tiruan yang tipis dan kuat

Pada pemeriksaan intra oral; 18, 16, 12,24,26,36,37,38,44,45,46,47,48 edentulous,

ada torus di palatum, rontgen foto tidak terlihat akar gigi, gigi yang lain normal

tanpa kelianan . Karang gigi region lingual anterior rahang bawah.

B. KATA/KALIMAT KUNCI

Usia 45 tahun

Gigi tiruan patah dua

Penggunaan gigi tiruan 5 tahun

Gigi tiruan kotor, deposit warna kuning dan hitam

Gigi tiruan tipis dan kuat

Gigi 18, 16,12 24,26,36,37,38,44,45,46,47 edentulous

Torus di Palatum

Karang gigi lingual anterior rahang bawah

C. PERTANYAAN KASUS

1. Jelaskan klasifikasi gigi tiruan sebagian ?

2. Jelaskan tahapan diagnosis

- Anamnesis

- Pemeriksaan intra Oral

- Pemeriksaan Ekstra Oral

- Pemeriksaan Penunjang

- Penyebab Gigi tiruan Patah

- Penyebab gigi tiruan berubah warna

- Pengarus Torus Palatum terhadap Gigi tiruan

3. Jelaskan Diagnosa pada kasus!

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 1

Page 2: Makalah Modul 2 Gtskl

4. Jelaskan Rencana perawatan pada kasus!

a. Perawatan Pre Prostetik

b. Indikasi dan Kontraindikasi Gigi Tiruan Sebgaian Kerangka Logam

- Gigi tiruan yang sesuai

- Kenuntungan dan kekurangan

- Sifat bahan yang digunakan

c. Desain

- Hal hal yang perlu dipertimbangkan dalam perawatan prostodonsi

- Komponen komponen gigi tiruan kernagka logam

- Desain gigi geligi tiruan kerangka logam

5. Jelakan Prognosis perawatan pada kasus!

6. Jelaskan Prosedur Kerja dari kasus!

7. Jelaskan instruksi yang diberikan setelah perawatan

8. Jelaskan dampak apabila tidak dilakukan perawatan

D. PEMBAHASAN

1. Jenis-jenis Gigi Tiruan Sebagian

a. Berdasarkan bahan yang dipakai untuk membuat:

Gigitiruan Akrilik

Gigi tiruan akrilik merupakan gigi tiruan yang paling sering dan umum dibuat pada

saat ini, baik untuk kehilangan satu atau seluruh gigi. Gigi tiruan ini mudah dipasang

dan dilepas oleh pasien.Bahan akrilik merupakan campuran bahan sejenis plastik

yang manipulasinya mudah, murah, ringan dan bisa diwarnai sesuai dengan warna

gigi dan warna gusi. Akan tetapi mudah menyerap cairan dan juga mudah

kehilangan komponen airnya.Sehingga bila tidak dipakai, gigi tiruan akrilik harus

direndam dengan air dingin supaya tidak mengalami perubahan bentuk.Gigi akrilik

pun mudah terpengaruh perubahan warna.Misalnya warna dari makanan dan

minuman, sehingga jenis gigi tiruan ini memerlukan perawatan yang lebih seksama,

seperti selalu menyikatnya dengan sikat gigi lunak. Jangan menyikat gigi tiruan

dengan sikat gigi yang keras karena akan mengakibatkan keausan. Akrilik juga

mudah mengalami keausan, sehingga dengan pemakaian normal pun, dalam

beberapa tahun gigi tiruan jenis ini harus diganti.Untuk mengurangi risiko keausan,

maka gigi tiruan akrilik bisa dikombinasikan dengan gigi tiruan porselen.Landasan

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 2

Page 3: Makalah Modul 2 Gtskl

maupun gigi buatan dari akrilik juga mudah patah, sehingga landasan gigi tiruan

akrilik harus dibuat lebih tebal dan lebih luas. Hal itu mengakibatkan

ketidaknyamanan, karena tertutupnya langit-langit akan mengganggu kontak lidah

dengan langit-langit. Selain itu juga mengganggu bicara.

Gigitiruan Kerangka Logam

Gigi tiruan ini terdiri dari landasan gigi tiruan dari logam sedang gigi buatannya dari

akrilik atau porselen. Karena bahan logam cukup kuat, landasan gigi tiruan kerangka

logam dapat dibuat lebih tipis dan lebih kecil sehingga si pemakai akan lebih

nyaman. Kontak lidah dengan langit-langit tidak terlalu terganggu. Logam yang

dipergunakan merupakan campuran logam khusus yang memerlukan manipulasi

lebih rumit, sehingga gigi tiruan ini lebih mahal dari gigi tiruan akrilik.Apabila patah

pada bagian logam, tidak dapat disambung seperti akrilik, tetapi harus dibuat

ulang.Akan tetapi apabila patah hanya gigi akriliknya saja bisa disambung/diganti

akriliknya saja.Karena landasan logam harus dicoba dulu ketepatannya sebelum

dipasang gigi-giginya, maka kunjungan pasien ke dokter gigi lebih banyak dari

pemasangan gigi akrilik.Karena kekuatan logam, landasan gigi tiruan tidak terlalu

terganggu oleh keadaan cairan/makanan di dalam rongga mulut, yang terpengaruh

hanya bagian gigi buatannya.

b. Berdasarkan saat pembuatan dan waktu pemasangan:

Conventional Prothesa

Gigi tiruan konvensional dibuat setelah gigi anda dicabut dengan kondisi gusi yang

telah mengalami penyembuhan. Jenis ini membutuhkan waktu sekitar empat sampai

enam minggu untuk pemasangannya. jenis ini yang mungkin umum anda temui di

masyarakat

Immediate prothesa

Gigi tiruan immediate (yang sifatnya segera) adalah jenis gigi tiruan yang dibuat

dengan segera setelah gigi anda dicabut . Merupakan jenis gigi tiruan (gigi palsu)

yang dibuat sebelumnya sehingga anda tidak akan dalam keadaan “ompong” sampai

gigi tiruan (gigi asli) permanen anda selesai dibuat. Setelah gigi tiruan dibuat perlu

dilakukan penyesuaian setelah jaringannya sembuh dan menyusut.

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 3

Page 4: Makalah Modul 2 Gtskl

c. Berdasarkan Jaringan pendukungnya

Tooth borne removable partial denture, jika semua gaya oklusal didukung oleh

gigi-gigi penyangga yang membatasi daerah tak bergigi. Jadi tekanan kunyah

diteruskan ke oclusal rest abutmentjaringan periodontal tulang alveolar.

Mucosa / tissue borne removable partial denture, bila dukungan berasal dari

jaringan dan tulang yang berada di bawahnya. Karena tidak ada rest, maka tekanan

kunyah diteruskan pada basis mukosa tulang alveolar.

Tooth dan tissue borne removanble partial denture (kombinasi), geligi tiruan

yang dukungannya diperoleh dari gigi dan jaringan lunak serta tulang.1

d. Berdasarkan pemakaian wing bagian bukal/labial atau tidak :

Open face, gigi tiruan sebagian yang dibuat tanpa gusi tiruan labial, gigi tiruan

tersebut dibuat apabila :

- Keadaan prosessus alveolaris masih baik

- Biasanya pada gigi anterior

- Pasien mempunyai lebar mulut terlalu lebar

Close face, gigi tiruan sebagian yang dibuat dengan gusi tiruan bagian labial,

gigi tiruan tersebut dibuat apabila :

- Prosessus alveolaris telah mengalami absorbsi

- Perbaikan profil ( referensinya dari winny sama buku2)

2. Tahapan diagnosis

a. Anamnesis

Anamnesis adalah riwayat yang lalu dari suatu penyakit atau kelianan

berdasarkan ingtan pernderita pada waktu dilakukan wawancara dan pemeriksaan

medik / dental. Ditinjau dari penyampaian cerita, dikenal dua macam anamnesis

– Auto anamnesis : cerita mengenai keadaan penyakit disampaikan sendiri oleh

pasien

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 4

Page 5: Makalah Modul 2 Gtskl

– Allo anamnesis : cerita yang tidak disampaikan sendiri oleh pasien yg

bersangkutan melainkan melalui bantuan orang lain ( pasien bisu, kesulitan

bahasa,anak )

Pada saaat anamnesis ditanyakan hal hala berikut ini;

Nama; hal ini perlu diketahui untuk membedakan seorang penderita dari yang

lainnya, di samping mengetahui asal suku atau rasnya mengetahui asal suku atau

rasnya, karena ras berhubungan dengan penyusunan gigi depan ( profil orang

Eropa lurus, sedang pada Asia cembung )

Alamat; Dengan menegtahui alamatnya, penderita daapt dihubungi segera bila

terjadi sesuatu yang diharapkan, umpamanya kekeliruan pemberian obat, Alamat

juga daapt membantu kita mengetahui latar belakang lingkungan hidup seorang

pasien, sehingga dapat pula diktahui status sosialnya

Pekerjaan; Modofokasi jenis perawatan mungkin perlu dilakukan karena faktor

jenis pekerjaan dan lokasi pekerjaannya. Selain itu keadaan sosial ekonominya

juga dapat dikethui, pada umumnya lebih tinggi kedudukan sosial seseorang ,

lebih besar tuntutannya terhadap faktor estetik

Jenis kelamin; Wanita umumnya cenderung lebih memperhatikan faktor estetik

dibanding pria. Sebaliknya pria membutuhkan protesa yang lebih kuat, seba

mereka menunjukkan kekuatan mastikasi yang lebih besar, pria juga lebih

mementingkan rasa enak/ nyaman, disamping faktor fungsional geligi tiruan yang

diapakainya

Usia

Proses menua mempengaruhi toleransi jaringan kesehatan mulut, koordinasi otot,

mengalirnya saliva, ukuran pullpa gigi sepanjang mahkota klinis. Usia juga

menentukan bentuk, warna serta ukuran gigi sesorang. 2

Waktu dan letak gigi yg terakhir dicabut/hilang à gts immediate

Pengalaman memakai gigi tiruan, adaptasi thd gigi tiruan baru:

Penderita yg pernah memakai gigi tiruan :

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 5

Page 6: Makalah Modul 2 Gtskl

adaptasi mudah

sering membanding-bandingkan gts barunya dengan yang pernah dipakai

sebelumnya

Penderita yg belum pernah memakai gigi tiruan :

Belum mengetahui prosedur pembutan dan pemakaian gigi tiruan à perlu

penjelasan [ pencetakan, penentuan gigitan, awal pemakaian yang sering

menimbulkan rasa sakit itulah sebabnya penerangan yang diberikan menjadi

penting sekali ]

b. Data kesehatan umum

– Penyakit sistemik, misalnya hipertensi diabetes mellitus.

– obat yang digunakan.

– kebiasaan pasien untuk mengontrol kesehatannya.

c. Data jenis kesehatan gigi mulut

– jenis penyakit yang ada atau sedang diderita

– riwayat hilangnya gigi

– Kebiasaan jelek,misalnya mengunyah satu sisi atau bruksism

– Apakah pernah memakai gigi tiruan, jika pernah bagaimana keluhan-   keluhan

gigi tiruan yang lama.

– frekuensi kunjungan ke dokter gigi

– keinginan khusus tentang gigi tiruannya.

– perawatan yang ada atau yang sedang diterimanya.

d. Pemerisaan objektif

Terbagi dua:

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 6

Page 7: Makalah Modul 2 Gtskl

1. Pemeriksaan ekstraoral

2. Pemeriksaan intraoral

Pada pemeriksaan objektif ini pemeriksaan dapat dilakukan dengan :

1. Melihat

2. Palpasi

3. Perkusi

4. Sonde

5. Termis

6. Roentgen foto

- Pemeriksaan ekstraoral

Pemeriksaan ekstraoral meliputi pemeriksaan terhadap:

1. Bentuk muka/wajah

1. Dilihat dari arah depan:

-Oval/ovoid

-Persegi/square

-Lonjong/tapering

1. Dilihat dari arah samping

-cembung

-lurus

-cekung

1. Bentuk bibir

–         Panjang, pendek

–         Normal

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 7

Page 8: Makalah Modul 2 Gtskl

–         Tebal,tipis

–         Flabby

1. Sendi Rahang

–         Menggeletuk

–         Krepitasi

–         Sakit

- Pemeriksaan intraoral

Pemeriksaan intraoral meliputi pemeriksaan terhadap gigi, antara lain:

1. Gigi yang hilang

2. Keadaan gigi yang tinggal:

–         Gigi yang mudah terkena karies

–         Banyaknya tambalan pada gigi

–         Mobilitas gigi

–         Elongasi

–         Malposisi

–         Atrisi

Jika dijumpai adanya kelainan gigi yang mengganggu pada pembuatan gigi

tiruan, maka sebaiknya gigi-gigi tersebut dicabut.

1. Oklusi: diperhatikan hubungan oklusi gigi atas dengan gigi bawah yang ada,

apakah hubungan Angle Kelas I, II, III.

2. Adanya overclosedocclusion pada gigi depan dapat disebabkan antara lain

karena:

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 8

Page 9: Makalah Modul 2 Gtskl

– Erupsi yang tidak teratur.

– Kehilangan gigi posterior dalam waktu yang lama.

– Atrisi gigi geligi

Overclosed occlusion dapat menyebabkan:

1. Angular cheilosis

2. Disfungsi TMJ

3. Spasme otot kunyah

5.  Warna gigi

Warna gigi pasien harus dicatat sewaktu akan membuat gigi tiruan sebagian

lepasan, terutama pada pembuatan gigi tiruan di daerah anterior untuk

kepentingan estetis.

6.  Oral Hygiene

– adanya karang gigi

– adanya akar gigi tertinggal

– adanya gigi yang karies

– adanya peradangan pada jaringan lunak, misalnya gingivitis.

7.  Resesi gingival

Terutama pada gigi tiruan sebagian lepasan yang dilihat untuk gigi penyangga

dari gigi tiruan tersebut.

– Pemeriksaan terhadap mukosa/ jaringan lunak yang menutupi tulang

alveolar,seperti:

1. Inflamasi

2. Keras/ lunak.

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 9

Page 10: Makalah Modul 2 Gtskl

–     Pemeriksaan terhadap bentuk tulang alveolar; bentuk U atau V, datar, sempit,

luas

–     Pemeriksaan ruang antar rahang

1. Besar , dapat disebabkan karena pencabutan yang terlalu lama.

2. Kecil, dapat disebabkan karena elongasi

3. Cukup, minimal jaraknya 5 mm

–     Pemeriksaan torus:

1. Pada palatum, disebut torus paltina

2. Pada mandibula disebut torus mandibula

Torus ini bila mengganggu pada pembuatan gigi tiruan harus dibuang.

–     Pemeriksaan jaringan pendukung gigi

Pemeriksaan terhadap frenulum, apakah perlekatannya tinggi atau rendah sampai

puncak tulang alveolar.

e. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Radiografi

Berfungsi sebagai informasi tambahan bagi pemeriksan klinis. Dapat diketahui

adanya:

Kualitas tulang pendukungdari gigi penyangga

Gigi yang terpendam, sisa-sisa akar

Kista

Kelainan periapikal

Resorpsi tulang

Sklerosis

Amelihat kelian bentuk pada residual ridge

Melihat bentuk, panjang dan jumlah akar gigi

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 10

Page 11: Makalah Modul 2 Gtskl

Selain itu pada pemeriksaan radiografi itu sangat dibutuhkan dalam

Validasi penaykit.Hal ini penting untuk memverifikasi penyakit pada

pemeriksaan klinis yang ditemukan melalui interpretasi radiografi. Misalnya

Pemeriksaan karies gigi , jaringan periodontal Ini akan menjadi penting untuk

menggambarkan keparahan karies, dalam hal jumlah lesi dan dentin / keterlibatan

pulpa, untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat risiko penyakit yang

berhubungan dengan pasien, serta untuk mengidentifikasi terapi apa yang

diperlukan untuk menjaga gigi. Hal yang sama berlaku untuk risiko penyakit

periodontal dan tingkat keparahan,.

gigi Dukungan ( abument)

Kualitas dukungan alveolar dari gigi abutment adalah kepentingan utama karena

gigi harus menahan beban stres yang lebih besar ketika mendukung protesa

gigi.Gigi abutment memberikan dukungan total abutment ke prostesis, apakah

tetap atau dilepas, harus menahan beban yang lebih besar dan gaya horisontal

terutama yang lebih besar.

Densitas Tulang

Kualitas dan kuantitas tulang pada setiap bagian dari tubuh adalah

sering dievaluasi dengan cara radiografi.

Indeks area

Daerah Indeks adalah wilayah dukungan alveolar yang memperlihatkan

reaksi tulang terhadap tekanan tambahan.

Alveolar Lamina Dura

alveolar lamina dura juga dipertimbangkan dalam radiografi sebuah interpretasi

gigi abutment. Lamina dura adalah lapisan tipis tulang kortikal keras yang

biasanya garis alas semua gigi. Ini memberi lampiran untuk serat membran

periodontal yang, dan, seperti semua tulang kortikal, fungsinya adalah untuk

menahan regangan mekanik. Dalam pemeriksaan radiologis, maka lamina dura

ditampilkan sebagai garis putih radiopak sekitar

garis gelap radiolusen yang mewakili membran periodontal

Morfologi akar Karakteristik morfologi dari akar menentukan ke

sebagian besar kemampuan calon gigi penyangga untuk menahan kekuatan rotasi

tambahan yang mungkin ditempatkan pada mereka. Gigi dengan beberapa akar

dan divergen menahan tekanan lebih baik daripada gigi dengan akar menyatu dan

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 11

Page 12: Makalah Modul 2 Gtskl

kerucut, karena kekuatan yang dihasilkan didistribusikan melalui lebih besar

jumlah serat periodontal untuk jumlah yang lebih besar dari pendukung tulang

Geraham ketiga

Molar ketiga erupsi harus dianggap sebagai calon abutment masa depan

untuk menghilangkan kebutuhan untuk perpanjangan distal

gigi tiruan sebagian lepasan Stabilitas meningkat dari gigi tiruan gigi yang

didukung adalah yang paling diinginkan untuk meningkatkan kesehatan

lingkungan mulut 3

Dari hasil anamnesis dapat pula diketahui alasan pasien datang dan faktor

penyebab lain misalnya pada

Penyebab Gigi Tiruan patah

a) Patah plat atau basis geligi tiruan dan gigi. Hal ini dapat dikarenakan:

Kesalahan konstruksi

o Bila gigi belakang, terutama pada rahang atas, disusun di luar puncak lingir

sisa, maka sebagian besar komponen gaya kunyah akan disalurkan ke bagian

tengah geligi tiruan tersebut. Hal ini merupakan sebab patahnya bagian tengah

protesa rahang atas.

o Kurang tebalnya plat resin akrilik pada bagian depan palatum, akan

memperlemah protesa. Hal ini terjadi terutama pada pemakaian gigi depan

yang terbuat dari resin. Bila bagian singulum gigi dibentuk secara anatomis,

maka pada waktu pembuatan plat malam, sering dilakukan penipisan bagian

ini untuk mempertahankan bentuk gigi tadi.

o Kekuatan dan ketidaktepatan dimensional basis protesa, karena tidak tepatnya

konsistensi adonan pada waktu packing, lama dan suhu polimerisasi yang tak

memadai, dan atau kuvet terlalu cepat didinginkan setelah pemasakan (curing).

o Berbagai faktor yang menyebabkan patahnya gigi porselen. Gigi porselen yang

mungkin saja patah pada saat pemrosesan protesa resin.

Faktor penyebab dari dalam mulut

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 12

Page 13: Makalah Modul 2 Gtskl

Tekanan berlebihan yang terjadi selama proses pengunyahan atau karena

mengertak, atau mengatup-ngatup gigi (clenching atau grinding). Dalam hal

ini, basis resin geligi tiruan perlu diganti dengan bahan metal.

Resorpsi tulang alveolar yang terjadi sesudah pemasangan geligi tiruan akan

menyebabkan geligi tiruan tidak stabil lagi dengan akibat mudah terjadi

fraktur.

Frenulum labialis yang terlalu tinggi mengharuskan dibuatnya lekukan yang

dalam pada plat geligi tiruan. Lekukan semacam ini biasanya merupakan

tempat awal terjadinya fraktur.

o Relif yang tidak memadai pada geligi tiruan rahang atas di bagian tengah

palatum pada penderita-penderita yang perbedaan ketebalan mukosanya

menyolok, dapat menyebabkan geligi tiruan melengkung pada bagian tengah

palatum selama berfungsi. Proses inindapat berakhir dengan fraktur.

Faktor yang berasal dari luar mulut

Tekanan berlebihan selama pembersihan

Kecelakaan, umpanya geligi tiruan jatuh ke lantai. 4

Penelitian ini mengungkapkan bahwa gigi tiruan longgar adalah penyebab utama

gigi tiruan retak terutama rahang atas itu adalah penyebab utama fraktur gigi

tiruan, seperti gigi palsu yang elastis di mulut selama berfungsi di sekitar garis

median dan karena beban kecil yang diulang selama pengunyahan menyebabkan

fraktur akibat kelelahan.

penyebab kedua fraktur dalam penelitian ini adalah kurangnya oklusi yang

ditemukan di 58 (20%) gigi palsu karena beban pengunyahan berat atau tidak

rata, khususnya bila gigi palsu retak alami, over-erupsi atau inklinasi gigi asli

yang menyebabkan oklusi tidak seimbang yang menyebabkan beban

pengunyahan berat pada gigi tiruan.

Penyebab lain dari fraktur ditemukan berhubungan dengan bahan dasar gigi

tiruan akrilik seperti desain basis gigi tiruan yang buruk, ketebalan tidak memadai

dan cacat seperti porositas, Material dalam yang kosong, goresan yang dalam,

serta tekanan dalam pengolahan basis gigi tiruan akrilik yang memberikan

kontribusi sekitar 37 (16%) gigi palsu fraktur. 5

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 13

Page 14: Makalah Modul 2 Gtskl

b. Gigi tiruan berubah warna

Resin basis gigi tiruan harus sesuai warna dan tampilan jaringan oral untuk

memberikan hasil estetik memuaskan bagi para pasien. Stabilitas warna jangka

panjang dalam resin gigi tiruan dimulia dengan resin mempertahankan warna dan

translucency selama pemrosesan . Overheating atau tekanan yang kurang

memadai selama polimerisasi dapat menyebkan porositas , monomer sisa yang

berlebihan , karakteristik permukaan yang tidak menguntungkan , dan

microporosity dari resin. Faktor faktor ini akan memberikan kontribusi untuk

perubahan warna selama penyerapan air, pembubran bahan, dan degradasu

pigmen intrinsik. Misalnya, porositas dalam basis gigi tiruan dkaitkan dengan

perubahan warna selama konsumsi faktor ekstrinsik sperti kopi, cola , dang

anggur. 6

Penumpukan plak Pemakaian gigi tiruan lepasan yang terusmenerus dan tidak

bersih dapat meningkatkan akumulasi plak. Menurut Basker dkk.5 pemakaian

gigi tiruan menyebabkan mukosa di bawah gig tiruan akan tertutup dalam jangka

waktu yang lama, sehingga menghalangi pembersihan permukaan mukosa

maupun gigi tiruan oleh lidah dan saliva. Akibatnya pada permukaan gigi tiruan

akan terbentuk plak. Plak tersebut merupakan tempat yang baik bagi

pertumbuhan mikroorganisme. Pemakaian gigi tiruan lepasan yang tidak disertai

dengan kebersihan mulut baik dapat mengakibatkan terjadinya akumulasi plak.

Plak yang terbentuk pada permukaan gigi tiruan lepasan dapat menimbulkan

dampak yang signifikan terhadap kesehatan gigi dan mulut. Dapat menyebabkan

peradangan jaringan lunak mulut, radang gingiva dan kerusakan gigi. 7

Gigi palsu menghitam biasanya terbuat dari akrilik. Akrilik juga tidak tahan

gores. Bila kita menggosok gigi setiap hari dengan pasta gigi, gigi palsu akan

tergores dengan bahan pengasar yang ada pada pasta gigi. Permukaan berubah

kasar dan menjadi tempat perlekatan zat warna makanan. Dengan begitu, gigi

berubah warna dan semakin lama semakin menghitam. Jika suka minum kopi,

merokok, atau makan/minum yang berwarna, gigi palsu lebih cepat berubah

warna.

c. Macam macam torus dan pengaruhnya terhadap geligi tiruan

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 14

Page 15: Makalah Modul 2 Gtskl

Torus adalah sautu bentuk kelainan tulang yang ditemukan pada pertengahan

palatal dan bagian mandibula daerah premolar. Dan penghilangan torus ini

terutama pada bagian maxilla merupakan hal yang tidak terlalu penting kecuali

jika ukurannya sangat besar maka perlu prosedur bedah. Gigi tiruan yang tidak

stabil ( goyang) di sekitar torus akan menimbulkan resorpsi residual ridge

Klasifikasi torus terdiri dari;

- Class I; Torus yang tidak ada atau ukuran yang kecil. Jenis torus ini tidak

mengganggu konstruksi geligi tiruan

- Class II; Tampakan klinis, torus ini berukuran sedang.Torus ini menimbulkan

kesulitan yang ringan pada proses konstruksi dan penggunaan geligi tiruan

- Class III; Torus yang besar, Torus ini sangat compromise terhadap fungsi dan

pembuatan gigi tiruan

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 15

Page 16: Makalah Modul 2 Gtskl

( sumber textbook of prosthodonsi

Torus yang merupakan penonjolan tulang ini merupakan hambatan utama bagi

kenyamanan pasien pemakai geligi tiruan, karena mukosa yang terdapat diatas torus

pada umumnya tipis dan mudah kena trauma. Pada skenario disebutkan bahwa

pasuen telah mneggunakan gigi triuan yang lama dalam jangka waktu 5 tahun dan

pasien tersebut memiliki torus di palatum sehingga hal ini membuktikan bahwa torus

pada pasien tersebut tidak mengganggu, sehingga dapat dimodifikasi dalam

pembutana gigi tiruan yang selanjutnya torus palatum bisa dibebaskan dari

penutupan plat protesa namun tidak sampai membutuhkan prosedur bedah..8

3. Diagnosis pada kasus

Sebelum mendiagnosa pada kasus terlebih dahulu yang perlu diketahui adalah

klasifikasi kehilangan gigi

- Klasifikasi kennedy

Kelas I Kennedy

Terkarakteristik melalui area edentulous ridge bilateral yang terlokasi pada posterior

dari gigi-gigi yang tersisa. Daerah tidak bergigi terletak dibagian posterior dari gigi

yang masih ada dan berada pada kedua sisi rahang / Bilateral Free End

Kelas II Kennedy

Unilateral edentulous ridge pada bagian posterior. Daerah yang tidak bergigi terletak

dibagian posterior gigi yg ada, pd 1 sisi rahang/unilateral free end.

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 16

Page 17: Makalah Modul 2 Gtskl

Kelas III Kennedy

Unilateral edentulous ridge yang berada diantara gigi asli anterior dan posterior.

Daerah yang tidak bergigi terletak diantara gigi yang masih ada dibagian posterior.

Kelas IV Kennedy:

Kehilangan gigi pada bagian anterior, dimana daerah edentulous ridge berada di

antara gigi-gigi di daerah anterior. Daerah yang tidak bergigi terletak dibagian

anterior dan melewati garis tengah rahang/median line. Untuk kelas ini tidak ada

modifikasi 3

Klasifikasi Applegate – Kennedy

Kelas I

Daerah yang tidak bergigi sama dengan klasifikasi Kennedy.

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 17

Page 18: Makalah Modul 2 Gtskl

Keadaan ini sering dijumpai pada rahang bawah dan biasanya telah beberapa

tahun kehilangan gigi.

Secara klinis dijumpai:

Derajat resorbsi residual ridge bervariasi.

Tenggang waktu pasien tidak bergigi akan mempengaruhi stabilitas gigi tiruan

yang akan dipasang.

Jarak antar lengkung rahang bagian posterior biasanya sudah mengecil.

Gigi asli yang masih tinggal sudah migrasi ke dalam berbagai posisi.

Gigi antagonis sudah ekstrusi dalam berbagai derajat

Jumlah gigi yang masih tertinggal bagian anterior umumnya sekitar 6 10 gigi.

Ada kemungkinan dijumpai kelainan sendi temporomandibula.

Indikasi pelayanan prostodonsia: Gigi tiruan sebagian lepasan dengan desain

bilateral dan perluasan basis distal

Kelas II

Daerah tidak bergigi sama dengan kelas II

Secara klinis dijumpai keadaan :

1.Resorbsi tulang alveolar terlibat lebih banyak

2.Gigi antagonis relatif lebih ekstrusi dan tidak teratur.

3.Ekstrusi menyebabkan rumitnya pembuatan restorasi pada gigi antagonis.

4.Pada kasus ekstrim karena tertundanya pembuatan gigi tiruan untuk jangka

waktu tertntu karena perlu pencabutan satu atau lebih gigi antagonis.

5.Karena pengunyahan satu sisi, sering dijumpai kelainan sendi

temporomandibula.

Indikasi pelayanan prostodonsia: Gigi tiruan sebagian lepasan disain bilateral

perluasan basis distal.

Kelas III

Keadaan tidak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga, tidak lagi mampu

memberi dukungan kepada gigi tiruan secara keseluruhan.

Secara klinis dijumpai keadaan:

Daerah tidak bergigi sudah panjang.

Bentuk dan panjang akar gigi kurang memadai

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 18

Page 19: Makalah Modul 2 Gtskl

Tulang pendukung mengalami resorbsi cervikal dan atau disertai goyangnya

gigi secara berlebihan.

Beban oklusal berlebihan

Indikasi pelayanan prostodonsi: Gigi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi

dengan desain bilateral.

Kelas IV

• Daerah tidak bergigi sama dengan klas IV Kennedy.

• Pada umumnya untuk klas ini dapat dibuat gigi tiruan sebagian lepasan bila:

Tulang alveolar sudah banyak hilang, seperti pada kasus akibat trauma

Gigi harus disusun dengan “overjet” besar, sehingga dibutuhkan banyak gigi

pendukung.

Dibutuhkan distribusi merata melalui lebih banyak gigi penahan, pada pasien

dengan daya kunyah besar.

Diperlukan dukungan danretensi tambahan dari gigi penahan

Mulut pasien depresif, sehingga perlu penebalan sayap untuk memenuhi faktor

estetik ( gunadi jilid 1)

Jadi pada kasus di skenario pasien kehilangan gigi pada regio

Gigi 18, 16,12 24,26,36,37,38,44,45,46,47 edentulous

18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

Sehingga diagnosa pada kasus skenario tersebut pada rahang atas termasuk ke dalam

klasifikasi kennedy klas III modifikasi 3 yaitu unilateral edentuolus ridge yang

berada diantara gigi anterior dan posterior. Sedangkan menurut kennedy applegate

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 19

Page 20: Makalah Modul 2 Gtskl

termasuk ke dlam kennedy klas III modifikasi klas 1 A, 2P. ( 1 anterior , 2

posterior)

Pada Rahang bawah termasuk ke dlam klasifikasi klas I yaitu edentulous pada ridge

bilateral pada daerah posterior. 1.

4. Rencana perawatan pada kasus terdiri dari;

a. Perawatan pre prostetik

Bedah preprostetik adalah bagian dari bedah mulut dan maksilofasial yang bertujuan

untuk membentuk jaringan keras dan jaringan lunak yang seoptimal mungkin

sebagai dasar dari suatu protesa. Meliputi teknik pencabutan sederhana dan

persiapan mulut untuk pembuatan protesa sampai dengan pencangkokan tulang dan

implan alloplastik (Stephens, 1997) Bedah preprostetik lebih ditujukan untuk

modifikasi bedah pada tulang alveolar dan jaringan sekitarnya untuk memudahkan

pembuatan dental prothesa yang baik, nyaman dan estetis. Ketika gigi geligi asli

hilang, perubahan akan terjadi pada alveolus dan jaringan lunak sekitarnya.

Beberapa dari perubahan ini akan mengganggu kenyamanan pembuatan gigi tiruan.

Evaluasi intra oral jaringan lunak yang mendukung gigi tiruan secara sistematis dan

hati-hati sebaiknya dilakukan sebelum mencoba melakukan rehabilitasi

pengunyahan dengan geligi tiruan 8

Tujuan dari bedah preprostetik membantu untuk :

Mengembalikan fungsi rahang ( seperti fungsi pengunyahan,

berbicara,menelan)

Memelihara atau memperbaiki struktur rahang

Memperbaiki rasa kenyamanan pasien

Memperbaiki estetis wajah

Mengurangi rasa sakit dan rasa tidak menyenangkan yang timbul dari

pemasangan protesa yang menyakitkan dengan memodifikasi bedah

padadaerah yang mendukung prothesa

Memulihkan daerah yang mendukung prothesa pada pasien dimanaterdapat

kehilangan tulang alveolar yang banyak.

Setiap gigi ynag masih tinggal hendakna dievaluasi secara cermat dan diteliti

apakah mungkin dipakai sebagai gigi penahan. Sedaapt mungkin gigi tetap

diperthanakan supaya tulang alveolar bisa lebih awet. Gigi yang rusak, tinggal

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 20

Page 21: Makalah Modul 2 Gtskl

sisia akar atau impaksi dicabut jauh sebelum geligi tiruan dibuat , kecuali bila

tindakan bedah menimbulkan patologik seoerti kista , tumor yang ditemukan pada

rontgen harus diperiksa

Berdasarkan skenario dijumpai banyak karang gigi pada daerah lingual rahang

bawah, adanya karang gigi yang banyak dapat menyebakan berbagai kelainan

periodontal ynag melibatkan jaringan keras dan jaringan lunak pada pendukung

gigi, misalnya ginggivitis yang ditandai dengan kemerahan, infalamsi

( pembenngkakan ), dan ginggiva yang luna disertai mudah berdarah sehingga

menyebabkan perlekatan antara epitelial attachment pada ginggiva berkurang..

Sehingga tindakan pre prostetik yang dapat dilakukan adalah 9

a. Scalling yaitu pembersihan karang gigi dan sementum nektrotik pada

permukaan gigi

b. Rootplanning adalah Mebersihkan karang gigi gigi dan smenetum smapai

pada akar gigi

c. Curetase ginggiva, dalah melakukan scraping pada dinding poket periodontal,

tujuannya untuk mengeluarkan jaringan nekrotik pada dingding poket, atau biasa

dikenal dengan subginggival kuretase 10

Torus yang mengganggu desain geligi tiruan , harus diuang secara bedah, bila tidak

dapat lagi diatasi dengan cara non bedah. Pembungan bagian ini tergantung pada

ukuran, loksi dalam maitan dengan protesa yang akan dibuat serta kualitas dukungan

tulang alveolar. Bila dukungan bersaal dari gigi ( tooth borne support ),

pembedahan jarang dilakukan karena gaya yang menggerakkkan protesa pada saat

fungsi terbatas. Tetapi pada geigi tiruan dukungan jaringan, tori yang terletak pada

bagian distal harus dibuang, khusunya bila resdual ridge memberkan dukungan

minim. Pada kasusu seperti ini, pergerakan fungsional bagian posterior geligi tiruan

akan menyebabkan trauma pada mukosa yang menutupi tori, tetapi pada kasus torus

pada rahang atas tidak mengganggu sehingga hanya akan dimodifikasi dengan

pembebasan plat pada daerah torus untuk kenyamana pasien.

b. Indikasi GTSKL

pada kasus kennedy kelas I dan II

dalam kasus dimana gigi tiruan dapat bertindak sebagai splint periodontal

terdapat gigi anterior hilang yang cukup banyak

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 21

Page 22: Makalah Modul 2 Gtskl

resorbsi ridge yang tinggi

adanya gigi abutment

untuk alas an ekonomi, karna lebih murah dibandingkan GTJ

pasien yang tidak terlalu mementingkan oral hygiene)

Penderita hipersensivitas terhadap bahan resin

Pasien dengan gaya kunyah abnormal

Ruang intermaksilar kecil

Kasus basis dukungan gigi dengan desain unilateral

Pertimbangan khusus, misalnya atas permintaan dari penderita karena

penderita mempunyai kebiasaan penyikatan gigi secara berlebihan . 11

Gigi tiruan yang sesuai pada kasus

Gigi tiruan yang sesuai ,, Karena pada skenario pasien mengingkan gigi tiruan yang

kuat dan titpis dan berdasarkan indikasi dan kontarindikasinya gigi tiruanyang sesuai

aadalah gigi tiruan sebagian lepasan kerangka logam.

GTSKL dapatterbuat dari berbagai macam logam, di antaranya Logam campur emas

kuning, Logam campur emas putih, Logam baja tahan karat.Logam campur kobalt

kromium Di antara bahan-bahan tersebut, bahan yang paling sering digunakan

adalah kobalt kromium. Bahan tersebut tersedia dalam bentuk wrought wire

(kawat logam yang sudah jadi) dan cast alloy (logam tuang). 4

Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan

Metal sebagai bahan basis geligi tiruan memiliki beberapa keunggulan:

1. Penghantar termis

Karena metal merupakan penghantar panas yang baik, maka setiap perubahan

suhu yang terjadi akan langsung disalurkan ke jaringan di bawahnya.

Rangsang seperti ini akan menstimulasi dan mempertahankan kesehatan

jaringan.

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 22

Page 23: Makalah Modul 2 Gtskl

2. Ketepatan dimensional

Basis yang terbuat dari aloi emas maupun krom kobalt tidak saja lebih tepat

tetapi juga mampu mempertahankan bentuk tanpa terjadi perubahan selama

pemakaian dalam mulut. Hal ini disebabkan tidak terjadinya internal strain

selama proses pembuatannya, sehingga tidak terjadi perubahan bentuk dan

volume. Ketepatan bentuk basis akan menciptakan kecermatan kontak dengan

jaringan mulut di bawahnya, sehingga meningkatkan retensi. Inilah yang

disebut interfacial Surface Tension.

3. Kebersihan

Aloi adalah bahan yang tahan abrasi, karena itu permukaannya tetap licin dan

mengkilat, serta tidak menyerap cairan mulut. Sifat ini membuat deposit

makanan maupun kalkulus sulit melekat. Kalaupun terjadi kalkulus dapat

dengan mudah dibersihkan secara mekanis. Karena karakteristik ini, basis

logam ini disebut ‘naturally cleaner’ dibanding resin

4. Kekuatan maksimal dengan ketebalan minimal

Basis logam dapat dibuat lebih tipis daripada resin, tetapi cukup kuat dan

tegar, sehingga ruang gerak bagi lidah relatif lebih luas. Dibanding aloi krom

kobalt yang dapat dibuat lebih tipis dan ringan, basis dari aloi emas tetap lebih

tipis, tetapi lebih berat. Dalam hal tertentu ketebalan basis ini justru

memberikan keuntungan. Contohnya basis yang digunakan untuk

mengembalikan kontur wajah yang berubah karena terjadinya resorpsi

berlebih. Atau, pengisian bukal pouch agar makanan tidak lari ke arah pipi

terselip di bawah protesa.

5. Perawatan geligi yang rusak dengan GTSKL merupakan perawatan untuk

mempertahankan gigi-geligi tersebut, bertentangan dengan GT basis akrilik

yang pada jangka waktu lama tidak mendukung stabilitas dari sisa gigi-geligi.

6. Gigi tiruan ini lebih banyak membantu mempertahankan dan memulihkan

oklusi dan artikulasi dibandingkan dengan protesa plat sebagian dari akrilik.

Cengkramnya menjamin suatu stabilitas yang lebih besar sehingga GT ini

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 23

Page 24: Makalah Modul 2 Gtskl

kurang terbenam dalam mukosa. Adanya penunjang oleh gigi geligi →beban

pada mukosa akan menjadi lebih ringan→ diharapkan resorpsi prosesus

alveolaris juga berkuran

7. mudah berubah warna dan tidak mudah patah atau rusak.

8. Memiliki konduktivitas termal yang baik

9. Desain basisnya dapat dibuat cukup tipis.

10. Biokompatibilitasnya tinggi dan tidak menyebabkan reaksi alergi

kelemahan:

1. Basis metal tak mungkin dilapis atau dicekatkan kembali.

2. Warna basis metal tak harmonis dengan warna jaringan sekitarnya, sehingga

bila dipakai di bagian anterior akan mengganggu faktor estetik.

3. Relatif lebih berat terutama aloi emas untuk rahang atas.

4. Perluasan basis metal sampai ke lipatan bukal maupun pengembalian kontur

pipi dan bibir sulit dilakukan dengan basis metal.

5. Teknik pembuatannya lebih rumit dan mahal

6. Kemungkinan terlihatnya bagian cengkram→ tidak estetik → mengganggu

penampilan..1

Sifat bahan yang digunakan

Bahan basis logam ( Metallic base materials ) termasuk ke dlam golongan ini

adalha;

- Logam campur emas kuning ( Yellow gold Alloy )

- Logam campur emas putih ( White gold alloy)

- Logam baja tahan karat ( Stainless steel )

- Logam campur kobat chromium

Logam campur untuk pembuatan geligi tiruan sebagian lepasan selain tersedia dalam

bentuk kawat ( wrought wire) dikenal juga dalam bentuk logam cor atau cast Alloy.

Emas dan kobalt kromium bisa diperoleh dalam kedua bentuk, sedangkan baja

tahan karat hanya satu bentuk.Beberapa sifat logam yakni;

a. Berat jenis

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 24

Page 25: Makalah Modul 2 Gtskl

Berat jenis bahan basis geligi tiruan penting terutama untuk kerangka logam

pada rahang atas. Bila retensi kurang atau tidak cukup, lebih bijaknsan

memilih bahan yang ringan. Sebagai contoh,, logam campur kobalt kromium

da baja tahan karat lebih ringan dibanding emas.. Berat ringannya sautu logam

campur tergantung pada faktor modulus elasticity

b. Kekerasan

Kekerasan bahan dapat diartikan sebagai ketahanan permukaan bahan terhadap

dstorsi. Itu lah sebabnya , kekerasan bahan harus ditinjau dari faktor faktor;

- Tahan terhadap goresan yaitu permukaan sautu bahan yang mudah tergores

atau aus akan kudah pula menjadi kasar, sehingga menjadi sarang endapan

makanan atau jadi tempat pembentukan kalukulus

- Pengaruh terhadap gigi penyangga yaitu logam atau logam campur yang

terlalu keras mungkin dapat menyebabkan goresan atau kerusakan pada

enamel gigi tetangga atau distorsi lainnya. Penelitian menunjukkan logam

campur emas dan kobalt kromium tidaklah menyebabkan kerusakan pda

enamel gigi penyangga, maupun restorasi emas dan porselen

- Pengaruh terhadap permukaan oklusal yaitu perluasan kerangka logam geligi

tiruan atau permukaan oklusal. Pada kasus dimana ruang ineroklusalnya kecil

maka, dapat menyebabkan abrasi pada geligi antagonisnya. Permukaan

oklusal yang terbuat dari kobalt kromium terlalu keras untuk permukaan gigi

antagonis kobalt. Emas lebih lunak dari kobalt kromium, sehingga bila emas

ini berantagonis dengan logam campur akan menjadi aus

- Penghalusan dan pemolesan yaitu makin keras suatu bahan makin sulit pula

permukaan bahan ini dihaluskan dan dipoles.. pemolesan untuk logam kobal

chromium ini dlakukan secara elektrolitik karena permukaannya yang keras

namun bisa bertahan lama.

c. Tensile strength

Dengan tensile strength dimaksdukan daya tahan logam terhadap deformasi

permanen, misalnya patahnya gigi tiruan. Dalam praktek fraktur cengkram

kobalt kromium ternyata lebih sering terjadi dibanding cengram emas kuning,

tetapi lebih jarang di bandung emas putih. Patahnya cengram dapat pula

disebabkan karen ainherent strength pada titik temu lengan cengkram dengan

konektor minor yang konstruksinya tidak baik. Sebab pada titik inilah

berkumpul partikel partikel logam yang lebih besar. Bentuk melancipnya

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 25

Page 26: Makalah Modul 2 Gtskl

lengan cengkram yang tidak baik juga akan menjadi titik rawan terjadinya

fraktur di kemudia hari,

d. Proportional limit/ elastic limit

Besarnya gaya yang diberikan pada suatu bahan, yang bila dihilangkan akan

membuat bahan tersebut kembali ke keadaaan semula, disebut proportional

limit

e. Modulus elastisitas

Modulus elastisitas adalah besarnya gaya yang dapat menyebakan bahan itu

menjadi tegang atau elastis. Makin tinggi modulus elastids suatu loga, makin

tegar pula logam ini.

f. Pemanjangan

Pemanjangan merupakan bearnya pertambhan dimesi yang permanen dari

sautu logam campur sebelum menjadi putus atau patah. Eongasi ini mrupakan

kemampuan suatu logam unuk dapat dibengkokkkan. Sehingga resiko

patahnya logam dengan elongasi tinggi pada saat dibentuk atau dibengkokkan

di bawah batas proporsional, mejadi lebih kecil

g. Korosi

Korosi merupakan reaksi permukaan logam oleh medium yang berkontak

dengannya, umpanya cairan mulut. Derjat korosi tergantung pada bentuk

berupa noda ( staining), buram ( tarnish sampai desintegrasi

h. Penghantar listrik ( galvanish )

Semua jenis logam punya kemmapuan menghantar listrik . Sebaliknya emas,

plantinum dan perak adalah logam penghantar listrik paling tinggi, sedangkan

kromium , kobalt, tungsten , dan nikel adlah penghantar listrik yang rendah.

Bila arus listrik yang ditimbulkan cukup tinggi atau kuat, pasien dapat menjadi

panik atau syok. Sebaliknya arus listrik lemah berpengaruh buruk dan

menyebabkan korosi permukaan logam. Hal ini disebbkan oleh susunakan

kimia dari saliva atau derajat keasamannya. Akibatnya pasien merasa sakit,

tidak enak atau terjadi kerusakan jaringan mulut karena aliran listrik galvanish

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 26

Page 27: Makalah Modul 2 Gtskl

i. Pelakuan panas

Perlakuan panas untuk logam campur emas ptih tidak dianjurkan karen alogam

yang mendapat perlakuan seperti ini akan mejadi lebih rapuh. Co-Cr tidak

membutuhkan perlakuan panas sperti emas kuning, karena tidak

memungkinkan membuatnya menjadi lunak atau keras. Biasana pendinginan

secara perlahan lahan akan menngembalikan semua sifat fisisnya. 4

d. Desain

Hal hal yang harus dipertimbangkan dalam perawatan

- Jumlah gigi yang masih tersisa, situasi jaringan periodontal dan pilihan pasien.

Pada desain gigi tiruan sebagian lepasan , hal-hal yang harus dipertimbangkan

antara lain :

Relasi oklusal gigi yang tersisa

Orientasi oklusal plane

Ruang tersedia untuk restorasi gigi yang hilang

- Kebutuhan restorasi abutment

- Respon struktur oral pada tekanan, kondisi periodontal pada gigi yang tersisa,

jumlah dukungan  abutmant yang tersisa dan kebutuhan splinting, dll.

- Tipe konektor mayor yang digunakan

- Material  yang digunakan. 12

Selain itu terdapat faktor lain yang perlu dipetimbangkan antara lain

1. Retensi

Daya perlawanan terhadap lepasnya protesa atau gigi tiruan kea rah oklusal. Factor

pemberi retensi antara lain, kualitas klamer, oclusal rest, contour, landasan denture ,

oklusi, adhesi, tekanan atmosfer dan surface tension.

2. Stabilisasi

Perlawanan atas ketahanan terhadap perpindahan tempat GTS dalam arah horizontal

dalam keadaan berfungsi. Stagnasi ditentukan oleh tiga titik sandaran yang harus

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 27

Page 28: Makalah Modul 2 Gtskl

meliputi luas permukaan yang sebesar-besarnya agar bahan yang diterima protesa

setiap unit bisa sekecil mungkin. Dalam hal ini semua logam cengkeram berfungsi

kecuali bagian terminal/ujung lengan retentive. Gigi yang mempunyai stabilisasi

pasti mempunyai retensi, sedangkan gigi yang mempunyai retensi belum tentu

mempunyai stabilisasi.

3. Estetik

Dalam prostodonsia yang berhubungan dengan permukaan GTS adalah ;

a. Penempatan klamer harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dalam

posisi bagaimanapun

b. Gigi tiruan harus tampak asli dan pantas untuk tiap-tiap pasien, meliputi

warna dan inklinasi/posisi gigi.

c. Gambaran countering harus sesuai dengan keadaan pasien

d. Perlekatan gigi di atas ridge. 2

Komponen GTSKL terdiri dari konektor mayor, konektor minor, rest, retainer

direk, komponen stabilisasi dan resiprokasi, retainer indirek, dan basis yang

mendukung elemen gigi. Masing-masing komponen memiliki beberapa

kemungkinan desain. Komponen-komponen tersebut masing-masing akan

memberikan satu atau beberapa fungsi berikut;

1. Major connectors

2. Minor connectors

3. Rests

4. Direct retainers

5. Stabilizing or reciprocal components (as parts of a clasp assembly)

6. Indirect retainers (if the prosthesis has distal extension bases)

7. Basis

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 28

Page 29: Makalah Modul 2 Gtskl

a. Konektor mayor merupakan dari

GTSKL yang menghubungkann bagian-

bagian dari gigi tiruan yang terdapat pada

salah satu sisi lengkung rahang dengan

sisi yang berseberangan. Konektor mayor

digunakan untuk menyatukan, distribusi

beban, dan untuk mencegah rotasi.1

Konektor mayor memiliki peranan

penting untuk mendistribusikan tekanan oklusal yang diberikan kepada GTSKL

pada lengkung gigi.20 Penentuan bentuk konektor mayor harus kaku dan mampu

meneruskan beban oklusi & mastikasi. Terdapat berbagai macam konektor mayor

yaitu21:

* Pada maksila

Palatal plate

Palatal strap

Anterior/posterior palatal ba

Skeletal design

Horshoe design

Labial bar

* Pada mandibula

Lingual plate

Lingual bar

Sublingual bar

Kennedy bar (lingual

bar + continuous

clasp)

Labial bar

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 29

Page 30: Makalah Modul 2 Gtskl

b. Konektor minor merupakan komponen

yang menghubungkan antara konektor mayor

atau basis gigi tiruan GTSKL dengan bagian

lain dari gigi tiruan seperti lengan cengkram,

retainer indirek, dan rest oklusal. Konektor

minor dapat juga diartikan sebagain

komponen yang menghubungkan komponen

GTSKL lainnya dengan konektor mayor. Pada

beberapa desain cengkram, konektor minor

juga berfungsi sebagai alat resiprokasi. Pertemuan atau junction antara konektor

minor dan rest harus memiliki ketebalan minimal 1,5 mm. Konektor minor juga

harus memiliki jarak minimal 5 mm dengan komponen vertikal lainnya.

c. Rest merupakan komponen GTSKL yang memindahkan gaya ke bawah sumbu

gigi penyangga. Permukaan gigi yang dipreparasi sebagai tempar rest disebut rest

seat. Pada kasus tooth borne GTSL semua tekanan harus ke gigi penyangga,

sedangkan pada tooth-tissue borne GTSL, hanya sebagian dari tekanan yang

diteruskan ke gigi penyangga sedangkan sebagian yang lain diteruskan ke residual

ridge. Terdapat 3 jenis utama rest yang digunakan dalam rencana perawatan GTSKL

yaitu: rest oklusal, rest lingual atau singulum, dan rest insisal.

- Rest oklusal

Rest ini disebut rest oklusal karena

terletak pada permukaan oklusal gigi

posterior. Terdapat beberapa faktor yang

menentukan support & retensi rest

oklusal yaitu: fit (pas atau tidaknya).

Ukuran, bentuk, dan lokasi rest oklusal.

Evaluasi pas/tidaknya rest oklusal dapat

dilakukan dengan melihat gap atau celah

antara rest & tempat rest di gigi

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 30

Page 31: Makalah Modul 2 Gtskl

penyangga. Jika tidak pas→beban oklusal tidak dapat disalurkan dengan baik ke gigi

penyangga. Hal ini dapat disebabkan:

Proyeksi permukaan dalam clasp→solusi: hilangkan

Interferensi dari basis resin GTS dekat dengan badan cengkram →solusi:

hilangkan

Deformasi cengkram/rest→solusi: hilangkan jika sedikit, refabrikasi jika jelas.

Jika deformasi diperbaiki dengan bending,

- Rest lingual

atau singulum merupakan rest yang terletak pada permukaan lingual gigi anterior,

umumnya gigi kaninus maksila. Gigi kaninus maksila sering digunakan karena

bentuk morfologinya memudahkan pembentukan rest seat yang baik dengan

preparasi minimal. Walaupun rest lingual dapat dibuat dengan baik, rest oklusal

pada premolar pertama lebih diutamakan karena rest oklusal terletak pada arah yang

lebih menguntungkan (hampir horizontal) dan rest seat lebih mudah untuk dibuat.

- Rest insisal

merupakan rest yang terletak pada tepi insisal gigi

anterior. Rest ini dapat digunakan secara efektif bila

gigi penyangga sehat dan restorasi tuang tidak

diindikasikan. Rest insisal biasanya digunakan pada

kaninusa mandibula, tetapi dapat pula digunakan

pada kaninus maksila

e. Retainer dapat didefinisikan sebagai semua jenis cengkram, attachment, alat, dan

sebagainya, yang digunakan untuk fiksasi, stabilisasi, atau retensi dari suatu gigi tiruan.

Fungsi utama retainer direk pada GTSL adalah support, retensi, dan bracing. Retainer

direk dapat dibagi menjadi 2 jenis utama yaitu retainer direk intrakoronal dan

ekstrakoronal.Retainer direk intrakoronal terletak pada kontur normal dari gigi

penyangga dan berfungsi untuk menahan dan menstabilisasi GTSL.. Retainer direk

intrakoronal dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan cara pembentukannya dan

kesesuaian daya tahan antar komponen, yaitu:

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 31

Page 32: Makalah Modul 2 Gtskl

1. Precision attachment, yaitu jika komponen terbuat dari logam melalui

teknik pengerjaan dengan ketelitian tinggi.

2. Semiprecision attachment, yaitu jika komponen male dan female-nya

memiliki presisi yang kurang baik (tidak melalui proses dengan ketelitian

tinggi). Komponen tersebut biasanya berasal dari wax atau plastik yang

kemudian dicor pada logam.Retainer indirek adalah rest yang paling ujung

dari kedua sisi dalam bentuk rest oklusal tambahan atau rest kaninus.

Komponen retainer indirek, terdiri dari :

Satu atau lebih rest

Konektor minor

Proximal plate

f. Sadel merupakan komponen gigi tiruan yang terletak berdekatan pada jaringan

mukosa dan merupakan tempat di mana elemen gigi prostetik terpasang. Sadel

menghubungkan elemen gigi prostetik tersebut dengan konektor minor yang

akan menghubungkan basis gigi tiruan dengan konektor mayor. Oleh karena

itu basis gigi tiruan berfungsi sebagai penghubung

g. Macam macam Klamer yang digunakan

- Cengkeram tuang

Cengkeram tuang atau yang dikenal dengan nama cengkeram cor ini dibuat

dengan jalan pengecoran logam ke dalam cetakan yang diperoleh setelah

penguapan pola malam.3

Cengkeram Tuang Oklusal

Macam-macam bentuk cengkeram oklusal

1. Cengkeram Akers

Merupakan bentuk dasar dari jenis sirkumferensial, cengkeram ini terdiri dari lengan

bukal, lengan lingual dan sebuah sandaran oklusal. Karena bentuknya sederhana,

efektif, dan cukup kuat, cengkeram akers paling sering digunakan. Cengkeram jenis

ini memang memenuhi semua persyaratan suatu cengkeram, karena mempunyai :

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 32

Page 33: Makalah Modul 2 Gtskl

a. Sandaran oklusal yang berfungsi mencegah pergerakan gigi tiruan ke arah

gingiva.

b. Bagian pengimbang yang berfungsi menahan pergerakan horisontal.

c. Lengan retentif yang berfungsi mencegah pergerakan vertikal ke arah

oklusal.

Akers merupakan pilihan pertama untuk gigi molar dan premolar, terutama

bila gigi tidak miring, estetik tidak penting dan letak gerong retentif jauh

dari daerah tak bergigi.

2. Cengkeram Kail Ikan

Sebetulnya bentuk ini merupakan modifikasi cengkeram akers, dimana satu atau

kedua lengannya diputar membalik untuk menempati gerong retentif dekat daerah

tak bergigi.

3. Cengkeram Mengarah Belakang

Jenis cengkeram ini digunakan pada gigi posterior dengan retensi sedikit dengan

memanfaatkan gerong retentif pada bagian distal dan mesiobuka seperti pada molar

atas. Konektor minor cengkeram ini ditempatkan pada permukaan mesiopalatal

dengan sandaran di bagian distal.

4. Cengkeram Mengarah Belakang Membalik

Cengkeram ini sebetulnya merupakan modifikasi dari jenis terdahulu, memanfaatkan

gerong mesiolingual dengan konektor minor pada permukaan mesiobukal dan

sandaran di sebelah distal. Molar bawah yang miring ke lingual karenanya cocok

ditempati cengkeram jenis ini.

5. Cengkeram Setengah-Setengah

Cengkeram ini digunakan untuk gigi premolar yang berdiri sendiri dan terdiri dari 2

buah lengan dan 2 buah sandaran. Ujung bukalnya biasa ditempatkan pada gerong

mesiobukal dengan pertimbangan estetik.

6. Cengkeram Kaninus

Lebih banyak dipakai untuk kaninus rahang bawah, bisa juga untuk kaninus rahang

atas, bila faktor estetik diabaikan. Sandaran diletakkan pada bagian mesioinsisal.

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 33

Page 34: Makalah Modul 2 Gtskl

Konektor minornya berjalan ke bawah dari sisi mesiolingual, sedangkan lengannya

dari singulum ke arah distal lalu membelok ke bukal dan berakhir pada gerong

mesiolabial.

7. Cengkeram Akers Ganda

Digunakan pada sisi rahang yang tidak kehilangan gigi, misalnya pada kasus kelas II

dan III Kennedy tanpa modifikasi, serta berdesain bilateral. Cengkeram ini terdiri

dari dua buah cengkeram akers yang bersatu.

8. Cengkeram Embrasur

Cengkeram ini hampir sama dengan cengkeram akers ganda, karena memiliki 4

lengan dan 2 sandaran. Perbedaannya terletak pada lengan bukal, yang cengkeram in

terletak pada embrasur gigi.

9. Cengkeram Proksimal de Van

Jenis ini memanfaatkan gerong proksimal. Cengkeram ini berawal dari tepi basis

protesa dan dapat berupa perluasan rangka logam atau ditanam dalam basis resin

akrilik. Dari segi estetik, cengkeram ini juga lebih unggul karena letaknya

tersembunyi di bagian proksimal, apa lagi bila diletakkan pada gigi premolar atau

kaninus.

10. Cengkeram Batang Roach

Macam-macam desain cengkeram jenis ini dinamai sesuai menurut bentuk ujungnya,

seperti cengkeram T,Y,L,C,I,U dan S.

a. Cengkeram batang T

Walaupun retensinya cukup, pengimbangannya sering dianggap kurang karena itu

kerap dikombinasikan dengan cengkeram sirkumferensial. Lebih banyak digunakan

pada gigi premolar atas dan cukup memenuhi kebutuhan estetik.

b. Cengkeram Batang U

Digunakan pada gigi posterior, bila garis survei tidak teratur dan letaknya diagonal.

c. Cengkeram batang L

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 34

Page 35: Makalah Modul 2 Gtskl

Merupakan modifikasi bentuk T yang diperkecil dan dipakai bila tidak cukup tempat

untuk bentuk T.

d. Cengkeram batang I

Bila cengkeram L diperkecil lagi, maka jadilah cengkeram I dan banyak digunakan

untuk pencengkeraman protesa berujung bebas, dengan maksud untuk memperkecil

gaya torsional pada gigi penyangga.

e. Cengkeram lain-lain bentuk seperti S,R,C dan E

11. Cengkeram mesio-distal

Ada dua macam cengkeram jenis ini yaitu

- Cengkeram mesio-distal untuk gigi Kaninus

Bila kaninus perlu dicengkerami, inilah pilihannya dengan syarat ada sedikit

diastema atau gigi ini berdiri sendiri. Dari arah labial cengkeram ini hanya terlihat

sebagai tumpatan metal kecil saja. Pada permukaan lingual, kedua lengan bersatu

dan bersandaran pada singulum. Kedua lengan cengkeram harus cukup fleksibel

agar bisa membuka dan menutup pada saat menempati gerong proksimal gigi

kaninus.

- Cengkeram mesio-distal untuk gigi posterior

Desain cangkolan ini dibuat oleh Countessy Saddle Lock Inc.dan dipaka untuk gigi

premolar dengan alasan estetik.2

Desain

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 35

Page 36: Makalah Modul 2 Gtskl

5. Prognosis perawatan

Berdasarkan pada kasus pasien tidak meiliki riwayat penyakit sistemik sehingga

kesehatan dan faktor nutrisi mempengaruhi kemampuan pasien menggunakan geligi

tiruannya dengan nyaman. Selain itu pasien juga sebelumnya sudah pernah memakai

gigi tiruan dan tidak menutup kemungkinan pasien dapat dengan cepat beradaptasi

dengan gelgigi triuannya yang baru. Pasien jug amasih berumur 45 tahun dimana

mtulang masih masih aktif dalam membentuk osteoblas. Osteoblas adalah sel berinti

satu yang berfungsi dalam pembentukan tulang. Osteoblas menghasilkan matriks

osteoid mengandung kolagen tipe 1 . Osteoblas juga berperan dalam mineralisasi

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 36

Page 37: Makalah Modul 2 Gtskl

matriks osteoid. Osteoblas terbentuk dari sel progenitor yang terdapat di sumsum

tulang dan lapisan dalam periosteum, 13

6. Prosedur Pembuatan Gigi tiruan sebagian lepasan kerangka logam

Tahap klinis gigi tiruan sebagian lepasan

1. Penegakan diagnosis dan rencana perawatan

2. Tahapan preprostetik

3. Pembuatan cetakan pertama.

Biasanya diambil menggunakan alginat pada sendok cetak siap pakai. Untuk

sadel free-end, modifikasikan sendok terlebih dahulu dengan kompoun atau

dempul silikon.

4. Catat oklusi.

Jika posisi interkuspal jelas, oklusi dapat dicatat secara konvensional pada satu

kunjungan dengan pengambilan cetakan pertama. Jika posisi interkuspal tidak

jelas, diperlukan blok malam pencatat dan dilakukan pada kunjungan yang

berbeda. Jika tidak ada gigi pada kontak oklusal, tahap yang dilakukan sama

dengan ketika mencatat oklusi untuk gigi tiruan lengkap atas dan bawah. Jika

ada stop oklusal tetapi gigi yang ada kurang memadai untuk menghasilkan

hubungan coran yang stabil, prosedurnya adalah sebagai berikut :

Tentukan dimensi vertikal oklusi dan tandai posisi dua gigi indeks dengan

pensil.

Tentukan dataran oklusal dengan menggunakan record block yang paling

mudah, misalnya gigi ke gigi, gigi ke fossa retromolar.

Periksa record block di dalam mulut, menggunakan tanda pada gigi indeks

sebagai panduan, dan menyesuaikan blok bila perlu.

Catat oklusi dengan pasta pencatat-gigitan.

Periksa hubungan antara gigi-gigi indeks pada model yang diartikulasikan

seperti artikulasi dalam mulut.

5. Model yang sudah dipasang di artikulator disurvei dan dibuat desain gigi

tiruan

Tahapan surveying sangat penting untuk menciptakan diagnosis dan rencana

perawatan yang efektif. Tujuan surveying adalah sebagai berikut1:

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 37

Page 38: Makalah Modul 2 Gtskl

Menentukan jalur pemasangan yang paling sesuai yang dapat meniadakan atau

meminimalkan gangguan atau interferensi terhadap pemasangan dan pelepasan

dibuat parael terhadap jalur pemasangan.

Mengidentifikasi permukaan proksimal gigi yang sudah atau harus dibuat

paralel sehingga dapat berfungsi sebagai guiding plane selama pemasangan

dan pelepasan

Menemukan dan mengukur area gigi yang dapat digunakan untuk retensi

Menentukan apakah gigi dan dan area tulang yang mengganggu perlu

dihilangkan melalui pembedahan atau dengan memilih jalur pemasangan

yang berbeda.

Untuk menentukan jalur pemasangan

yang paling sesuai yang akan memungkinkan penempatan retainer dan gigi

buatan untuk hasil yang paling estetis.

Memberikan pemetaan akurat dari persiapan pada mulut yang harus

dilakukan.

Menggambarkan ketinggian kontur pada gigi penyangga dan untuk

menemukan area-area undercut gigi yang tidak diinginkan yang harus

dihindari, dihilangkan, atau diblokir.

Merekam posisi cetakan gigi dalam kaitannya dengan jalur pemasangan

untuk rujukan pada kasus selanjutnya.

6. Preparasi gigi mungkin diperlukan untuk :

Mengakomodasikan dudukan rest. Rest harus >1 mm untuk kekuatan, oleh

karena itu jika tidak cukup ruang dalam oklusi untuk mengakomodasi ukuran

ini, gigi harus direduksi.

Tentukan guide plan.

Modifikasi garis survei yang tidak menguntungkan, misalnya menurunkan ke

cembungan.

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 38

Page 39: Makalah Modul 2 Gtskl

Meningkatkan retensi, misalnya dengan menambahkan resin komposit untuk

membuat undercut.

7. Catat cetakan kedua menggunakan sendok cetak khusus. Alginat merupakan

material yang paling umum digunakan, tetapi elastomer lebih disukai untuk

undercut yang dalam karena sebaiknya dilakukan try-in dengan malam

sebelum pembuatan rangka. Ini memungkinkan anda mengkonfirmasi posisi

gigi sehingga elemen retentif untuk akrilik terletak dengan benar.

Terdapat beberapa hal yang harus dilakukan yaitu

1. Penentuan saddle/gigi yang akan diganti:

a) Menggantikan gigi

b) GT untuk splint oklusal.

Perlu dilihat hubungan antar rahang (ruangan yang tersedia) dengan

menggunakan artikulator

2. Penentuan support yang didapatkan gigi tiruan

Klasifikasi Beckett (1953), Craddock (1956), Osborne & lammie (1974):

a) Kelas I: dukungan berasal dari mukosa dan tulang di bawahnya

b. Kelas III: dukungan didapatkan dari kombinasi dari mukosa dan gigi

3. Penentuan Rest Pendukung

Rest pendukung ditentukan berdasarkan pedoman berikut ini:

Posisi Rest tergantung klasifikasi

Pada kasus tooth-borne, rest ditempatkan disebelah ruang

edentulous

Pada kasus free-end, rest ditempatkan pada sisi yang menjauhi

ruang edentulous.

Penentuan rest pendukung dapat dengan jelas terlihat pada gambar berikut ini

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 39

Page 40: Makalah Modul 2 Gtskl

4. Penentuan Pelat Proksimal dan Konektor Minor

1. Semua rest yang terletak di sebelah area gigi penjangkaran harus dihubungkan

ke pelat proksimal.

2. Pada area free end, pelat proksimalnya tidak terhubung kepada rest. Rest

mesialnya terhubung dengan konektor minor

5. Penentuan Konektor Mayor

Konektor mayor dipilih berdasarkan dukungan dan kekakuan yang diperlukan

untuk melindungi jaringan dan keterbatasan anatomik. Perlu diperhatikan

indikasi setiap jenis konektor mayor pada masing-masing rahang.

6. Penentuan Retainer Direk

Retainer direk ditentukan dengan mempertimbangkan hal-hal

sebagai berikut.

. Pada ruang paradental tipe dari cengkram yang dipilih tidak

begitu penting. Gigi dan kontur jaringan dan estetik harus

dipertimbangkan dan sebisa mungkin cengkram yang digunakan

harus sederhana.

ada gigi penjangkaran pada kasus free end:

Jika terdapat undercut distobukal, lebih dianjurkan untuk

menggunakan proyeksi vertikal dari cengkram retentif

Jika terdapat undercut mesiobukal, diindikasikan untuk

menggunakan cengkram kawat

7. Prosedur laboratoriumnya terdiri atas;

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 40

Page 41: Makalah Modul 2 Gtskl

- Setelah desain di transfer ke tekniker maka saatnya prosedur laboratorium

dimulai

Penutupan bagian model kerja yaitu disebut juga sebagai blocking out

dilakukan dengan menggunakan malam. Daerrah penutupan harus

benar benar di bawah gasris survey dan tidak pada bagian dimana akan

diletakkan ujung lengan cengkram

Setelah penggambaran garis survey, tekniker kemudia menandai

daerah daerah gerong. Jalnnya cengkram di gambar mulai dari

sandaran oklusal samapai ujung lengan

Pembuatan rilif. Konstruksi protesa sebagian lepasan membutuhkan

rilif pada beberapa bagian tertentu, biasnya berkaitan dengan basis.

Duplikasi model kerja yang digunakan sebagai model refraktori dibuat

dengan jalan mengisi cetakan hidrokoloid dengan bahan tanam

( invement material)

Perlakuan Model duplikat, seudah dikeringkan dalam tanur pada suhu

180-2—derajat F, selama sekita 45 menit, model kemudian di celup

dalam beeswax

Pembuatan pola malam kerangka geligi tiruan

Proses penanaman pola malam yang terdiiri dari pembuatan spru

Proses penguapan pola malam

Proses pengecoran kerangka logam

8. Try-in rangka

Periksa perpanjangan, adaptasi, posisi cengkeram, dan rest. Jika pengecoran

tidak tepat, penggunaan cairan koreksi dapat menunjukkan daerah mana yang

perlu diasah.

Periksa dimensi vertikal oklusal dan oklusi rahang atas dan rahang bawah

secara terpisah, kemudian bersama-sama.

Kesalahan major : ulangi pencetakan kedua.

Kesalahan minor : sesuaikan saat tahap penyelesaian.

Ulangi pencetakan oklusi bila perlu.

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 41

Page 42: Makalah Modul 2 Gtskl

Pilih tooth mould dan warna.

Teknik altered cast bila perlu.

9. Try-in gigi tiruan malam

Periksa posisi dari gigi denture

Periksa perpanjangan dan ketebalan sayap.

Periksa dimensi vertikal oklusi

Periksa estetika bersama dengan pasien dan hanya dilanjutkan jika pasien

puas.

Penentuan area relief postdam dan penanganan undercut.

10.Penyelesaian

Begitu bagian permukaan perlekatan gigi yang kasar sudah dihilangkan, gigi

tiruan dicobakan secara terpisah, dan dilakukan penyesuaian undercut serta

kontak sesuai kebutuhan. Beri pasien instruksi tertulis dan lisan serta

perjanjian untuk kunjungan berikutnya.14,4

8. Instruksi

1. Ajarkan kepada pasien cara melepas dan memasang gigi tiruan. Penggunaan

cermin sangat membantu bagi pasien pemula. Beritahu kepada pasien arah

pemasangan dan pelepasan gigi tiruannya, sesuai dengan desainnya

2. Gigi tiruan harus dikeluarkan dari mulut dan dibersihkan secara berkala

sekurang-kurangnya dua kali sehari, dengan sikat yang halus dan deterjen cair

sebagai pembersih.

3. Memberitahukan ke pasien tentang pentingnya melakukan kontrol priodik

sebab jaringan mulut maupun gigi tiruan selalu mengalami perubahan,misal

cengkram yang mulai tidak pas, terjadinya peradangan gingiva, gigi

pendukung mengalami karies, resorpsi linggir sisa, dan perubahan lainnya.

4. biasakan membilas gigi tiruan setelah makan dengan air untuk menghilangkan

sisa-sisa makanan.

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 42

Page 43: Makalah Modul 2 Gtskl

5. gunakan bahan pembersih atau perendam gigi tiruan lepasan khusus yang ada

di pasaran untuk mengontrol bakteri dan jamur yang melekat pada gigi tiruan

lepasan.

6. biasakan untuk melepas gigi tiruan sebelum tidur malam, bertujuan untuk

mengistirahatkan dan menjaga kesehatan jaringan pendukung gigi tiruan.

7. bila tidak digunakan sebaiknya gigi tiruan lepasan disimpan dalam gelas berisi

air, untuk mencegah perubahan bentuk gigi tiruan lepasan.

8. Instruksikan kepada pasien untuk kontrol jangka pendek yaitu 24 jam setelah

pemakaian gigi tiruan dan lakukan pemeriksaan terhadap adaptasi jaringan

pada rongga mulut, periksa oklusi dan artikulasi

9. lakukan pemeriksaan rutin atau kontrol teratur minimal setiap 6 (enam) bulan

sekali pada dokter gigi anda, untuk menjaga kesehatan gigi dan jaringan

pendukung disekitarnya serta untuk menjaga gigi tiruan dapat digunakan

secara optimal.

10.konsultasikan dengan dokter gigi anda untuk bahan atau cara lainnya untuk

menjaga kebersihan gigi tiruan lepasan.15

9. Dampak jika kasus tersebut tidak ditangani

Dampak jika tidak ditangani

1. Migrasi dan rotasi gigi

Hilangnya kesinambungan atau berputarnya gigi. Karena gigi ini tidak lagi

menempati geseran, miring atau berputarnya gigi. Karena gigi ini tidak lagi

menempati posisi yang normal untuk menerima beban yang terjadi pada saat

pengunyahan, maka akan mengakibatkan kerusakan struktur periodontal. Gigi

yang miring lebih sulit dibersihkan, sehingga aktivitas karies dapat meningkat.

2. Erupsi berlebih

Dapat terjadi tanpa atau disertai pertumbuhan tulang alveolar. Bila hal ini

terjadi tanpa pertumbuhan tulang alveolar, maka struktur periodontal akan

mengalami kemunduran sehingga gigi mulai ekstrusi disertai pertumbuhan

tulang alveolar berlebih, maka akan menimbulkan kesulitan jika pada suatu

hari penderita perlu dibuatkan gigi tiruan lengkap.

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 43

Page 44: Makalah Modul 2 Gtskl

3. Penurunan efisiensi kunyah

Mereka yang sudah banyak kehilangan banyak gigi, apalagi yang belakang,

akan merasakan betapa efisiensi kunyahnya menurun.

4. Gangguan pada sendi temporo-mandibular

Kebiasaan menguyah yang buruk, penutupan berlebih, hubungan rahang yang

eksentrik akibat kehilangan gigi, dapat menyebabkan gangguan pada struktur

sendi rahang.

5. Beban berlebih pada jaringan pendukung

Bila penderita sudah kehilangan sebagian gigi aslinya, maka gigi yang masih

ada akan menerima tekanan mastikasi lebih besar sehingga terjadi pembebanan

berlebih. Hal ini mengakibatkan kerusakan membran periodontal dan lama

kelamaan gigi tadi menjadi goyang dan akhirnya dicabut.

6. Kelainan bicara

Kehilangan gigi depan atas dan bawah seringkali menyebabkan kelainan

bicara, karena gigi khususnya anterior termasuk bagian fonetik.

7. Memburuknya penampilan

Menjadi buruknya penampilan karena kehilangan gigi depan akan mengurangi

daya tarik wajah seseorang, apalagi dari segi pandang manusia modern.

8. Terganggunya kebersihan mulut

Migrasi dan rotasi gigi menyebabkan gigi kehilangan kontak dengan

tetangganya, demikian pula gigi yang kehilangan antagonisnya. Adanya ruang

interproksimal tidak wajar ini, mengakibatkan celah antar gigi mudah disisipi

makanan.

9. Atrisi

Pada kasus tertentu membran periodontal gigi asli masih menerima beban

berlebihan, tidak akan mengalami kerusakan, malahan tetap sehat. Toleransi

terhadap beban ini bisa berwujud atrisi pada gigi-gigi tadi, sehingga dalam

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 44

Page 45: Makalah Modul 2 Gtskl

jangka waktu panjang akan terjadi pengurangan dimensi vertikal wajah pada

saat keadaan gigi beroklusi sentrik.

10.Efek terhadap jaringan lunak mulut

Bila ada gigi yang hilang, ruang yang ditinggalkannya akan ditempati jaringan

lunak pipi dan lidah. Jika berlangsung lama, hal ini akan menyebabkan

kesukaran adaptasi terhadap gigitiruan yang kemudian dibuat, karena

terdesaknya kembali jaringan lunak tadi dari tempat yang ditempati prostetik.

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 45

Page 46: Makalah Modul 2 Gtskl

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gigi tiruan kerangka logam ini terdiri dari landasan gigi tiruan dari logam

sedang gigi buatannya dari akrilik atau porselen. Karena bahan logam cukup

kuat, landasan gigi tiruan kerangka logam dapat dibuat lebih tipis dan lebih

kecil sehingga si pemakai akan lebih nyaman. Kontak lidah dengan langit-

langit tidak terlalu terganggu. Logam yang dipergunakan merupakan campuran

logam khusus yang memerlukan manipulasi lebih rumit, sehingga gigi tiruan

ini lebih mahal dari gigi tiruan akrilik.Apabila patah pada bagian logam, tidak

dapat disambung seperti akrilik, tetapi harus dibuat ulang.Akan tetapi apabila

patah hanya gigi akriliknya saja bisa disambung/diganti akriliknya saja.Karena

landasan logam harus dicoba dulu ketepatannya sebelum dipasang gigi-

giginya, maka kunjungan pasien ke dokter gigi lebih banyak dari pemasangan

gigi akrilik.Karena kekuatan logam, landasan gigi tiruan tidak terlalu

terganggu oleh keadaan cairan/makanan di dalam rongga mulut, yang

terpengaruh hanya bagian gigi buatannya . Basis yang terbuat dari aloi emas

maupun krom kobalt tidak saja lebih tepat tetapi juga mampu mempertahankan

bentuk tanpa terjadi perubahan selama pemakaian dalam mulut. Hal ini

disebabkan tidak terjadinya internal strain selama proses pembuatannya,

sehingga tidak terjadi perubahan bentuk dan volume. Ketepatan bentuk basis

akan menciptakan kecermatan kontak dengan jaringan mulut di bawahnya,

sehingga meningkatkan retensi. Inilah yang disebut interfacial Surface Tension

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 46

Page 47: Makalah Modul 2 Gtskl

DAFTAR PUSTAKA

1. Abu bakar. Kedokteran gigi klinis ed 2. Yogyakarta; Quantum: 2012

2. Gunadi, Haryanto A., Margo, anton., Burhan, Lusiana K.,

Suryatenggara, Freddy., Setiabudi, Indra. . Ilmu Geligi Tiruan

Sebagian Lepasan, jilid 1. Jakarta: Universitas Trisakti.

3. Alan B. Carr, DMD, MS. Removable partial

prodthodontic.12 ed. Mosby elsevier; 2012

4. Gunadi, Haryanto A., Margo, anton., Burhan, Lusiana K.,

Suryatenggara, Freddy., Setiabudi, Indra. . Ilmu Geligi Tiruan

Sebagian Lepasan, jilid 2. Jakarta: Universitas Trisakti

5. Hoshang khalid. Causes and types of complete denture fracture. Zanco

journal medical science. Vol. 15, no (3) 2011

6. Hollis cott, elaine eitsenbeiz, anthenius versluis. Color stability of

denture acrylic resin after staining and exposure to celansing agnet..

University of tannesse health sciece center.

7. Liana Rahmayani, Herwanda dan Melisa Idawani. Perilaku pemakai

gigi tiruan terhadap pemeliharaan

8. Nallaswamy deepok. Textbook of prosthodontic.. jaypee

9. Vaughn curtis. The manual dental assisting . Australia; elsevuer;;2005

10. Kahli anill. Dental operating assistant. India; Jaypee; 2011

11. essential of prosthodontics. JAYPEE :2009 halaman : 168

12. Removal partial denture, john d junes. 2009. Wiley blackwell. 166

13. Jurnal

14. Mitchell Laura, David A. Mitchell. Kedokteran gigi klinik 5th ed.

Jakarta : EGC. 2015. Hal 314-315

15. jurnal

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 47

Page 48: Makalah Modul 2 Gtskl

Makalah Modul 2 kelompok VII/Gigi tiruan kerangka logam Page 48