Makalah Materia Medika dan Terapi

34
MAKALAH MATERIA MEDIKA DAN TERAPI 5 TANAMAN OBAT Sirsak, Pule, Pala, Ketumbar dan Jati Belanda Oleh : NAMA : RACHMAN KADIR NIM : 12.201.0882 KELAS : K.12 FAKULTAS FARMASI

Transcript of Makalah Materia Medika dan Terapi

Page 1: Makalah Materia Medika dan Terapi

MAKALAH MATERIA MEDIKA DAN TERAPI

5 TANAMAN OBAT”Sirsak, Pule, Pala, Ketumbar dan Jati Belanda ”

Oleh  : 

NAMA : RACHMAN KADIRNIM : 12.201.0882KELAS : K.12

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR

MAKASSAR

2014

Page 2: Makalah Materia Medika dan Terapi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT karena rahmat-Nya lah

akhirnya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini dengan

lancar. Tidak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu memberikan pengetahuan dan semangatnya dalam menyelesaikan

makalah ini. Namun sebagaimana layaknya seorang pemula, saya menyadari betul

bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran akan

senantiasa diterima dengan terbuka demi tersempurnanya makalah ini. Akhirnya saya

berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi

pembaca.

Makassar, 22 september 2014

Page 3: Makalah Materia Medika dan Terapi

DAFTAR ISI

                                                                                                                     Kata Pengantar………………………………………………………........ I

Daftar Isi…………………………………………………………….......... Ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………….……………………..……….…........... 1

B. Rumusan Masalah……………………………………………...... 2

C. Tujuan ……………………………….……………………........... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sirsak (Annona muricata L. ).........………….………………....... 3

B. Pule (Alstonia scholaris R. Br. )……..…..………………………. 7

C. Pala (Myristica fragrans Houtt )..................................................... 11

D. Ketumbar (Coriandrum sativum L .).............................................. 13

E. Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk )..…......………………... 17

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. kesimpulan………....……………………………………………. 20

B. Saran………………….......……………………………………… 20

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah Materia Medika dan Terapi

BAB I

PENDAHULUAN

 A.    Latar Belakang

Tanaman merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting.

Disamping itu tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk

perkembangan makhluk hidup. Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan

beraneka ragam tumbuh-tumbuhan atau tanaman. Sebagai negara yang beriklim

tropis, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur, sangat cocok sebagai tempat

tumbuh kembangnya berbagai macam tanaman, dari berbagai macam jenis atau

spesies. Tanaman yang tumbuh subur tersebut tidak hanya tanaman yang asli berasal

dari tanah Indonesia, banyak juga berbagai tanaman yang berasal dari luar negeri

seperti: Asia, Afrika ataupun Amerika latin. Mereka bisa masuk dan tumbuh subur

setelah mereka di bawa dan di sebarkan oleh para penjajah (Belanda, Inggris,

Jepang).

Tanaman berkhasiat sebagai obat tradisonal yang dapat menyembuhkan

berbagai macam penyakit. Tanaman berkhasiat tersebut sangat bermanfaat di

karenakan berbagai zat-zat bermanfaat yang dikandungnya. Untuk memudahkan

mengenali tanaman yang berkhasiat obat maka diperlukan sistem pengklasifikasian

atau pengelompokan berdasarkan perawakan, ciri morfologi, habitatnya dan

manfaatnya. Tanaman obat bersifat alami, efek sampingnya tidak sekeras efek dari

obat-obatan kimia modern. Tubuh manusia secara lebih mudah menerima obat dari

bahan tanaman yang natural ini dibandngkan dengan obat kimiawi. Penemuan obat-

obatan modern dewasa ini ternyata mendukung penggunaan obat tradisional, banyak

obat-obatan modern yang dibuat dari tanaman obat. Dalam makalah ini akan

Page 5: Makalah Materia Medika dan Terapi

dijabarkan beberapa tanaman yang berkhasiat obat yaitu Sirsak (Annona muricata L.),

Pule (Alstonia scholaris R. Br.), Pala (Myristica fragrans Houtt), Ketumbar

(Coriandrum sativum L.), Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) beserta

klasifikasian, pendeskripsian, ciri-ciri morfologi, kandungan zat berkhasiat dan

kegunaannya di dunia farmasi.

B.     Rumusan Masalah

Sebelum membahas lebih lanjut, pembahasan makalah ini akan dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bagaimana pendeskripsian dan klasifikasi tanaman Jati belanda, Ketumbar, Pala,

Pule dan Sirsak ?

2. Bagaimana ciri-ciri morfologi tanaman Jati belanda, Ketumbar, Pala, Pule dan

Sirsak ?

3. Apa saja zat berkhasiat atau zat kimia yang terkandung pada tanaman Jati belanda,

Ketumbar, Pala, Pule dan Sirsak ?

4. Apa kegunaan tanaman Jati belanda, Ketumbar, Pala, Pule dan Sirsak di dunia

farmasi khususnya tentang pengobatan ?

5. Bagaimana ciri-ciri makroskopik dan mikroskopik dari tanaman Jati belanda,

Ketumbar, Pala, Pule dan Sirsak?

C.    Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Mampu mengetahui klasifikasi, deskripsi, perawakan dan ciri-ciri morfologi dari

tanaman Jati belanda, Ketumbar, Pala, Pule dan Sirsak.

2. Mampu menyebutkan zat berkhasiat atau zat kimia yang terkandung di dalamnya.

3. Mampu mengetahui kegunaanya di dunia farmasi.

Page 6: Makalah Materia Medika dan Terapi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sirsak (Annona muricata L. )

Nama umum

Indonesia: Sirsak, nangka sabrang, nangka walanda

Inggris : Soursop

Melayu : Durian Belanda, Durian Benggaka,

Vietnam : Mang Cau Xiem

Thailand : Thurian Thet, Thurian Khaek

Pilipina : Guyabano, Atti, Illabanos

Sirsak

1. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Magnoliidae

Ordo : Magnoliales

Famili : Annonaceae

Page 7: Makalah Materia Medika dan Terapi

Genus : Annona

Spesies : Annona muricata L.

2. Morfologi

Pohon tinggi 3 – 8 m. Daun memanjang, bentuk lanset atau bulat telur

terbalik, ujung meruncing pendek, seperti kulit, panjang 6 – 8 cm, tepi rata.

Bunga berdiri sendiri berhadapan dengan daun, bau tak enak. Daun kelopak

kecil. Daun mahkota berdaging, 3 yang terluar hijau, kemudian kuning,

panjang 3,5 – 5 cm, 3 yang terdalam bulat telur, kuning muda. Daun kelopak

dan daun mahkota yang terluar pada kuncup tersusun seperti kutup, daun

mahkota terdalam secara genting. Dasar bunga cekung sekali. Benang sari

banyak. Biji hitam dan daging buah putih. Pohon buah dari hindia barat.

3. Kandungan Kimia

Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, minyak esensial,

reticuline, loreximine, coclaurine, annomurine, higenamine.

Buah sirsak mengandung banyak karbohidrat, terutama fruktosa.

Kandungan gizi lainnya adalah vitamin C, vitamin B1 dan vitamin B2 yang

cukup banyak. Biji bersifat racun dan dapat digunakan sebagai insektisida

alami, seperti juga biji srikaya.

4. Manfaat dan Khasiat

a. Mencegah dan Menyembuhkan Kanker

b. Mencegah dan menyembuhkan kanker payudara, prostat, paru-paru,

pankreas

c. Mengobati tekanan darah tinggi

d. Mengobati strok ringan

e. Mengurangi kadar kolesterol

Page 8: Makalah Materia Medika dan Terapi

5. Makroskopik (Daun Sirsak)

Daun tunggal warna kehijauan sampai hijau kecoklatan, helaian dau

seperti kulit, bentuk bundar panjang. Lanset atau bundar telur terbalik,

panjang helaian daun 6 cm sampai 18 cm, lebart 2 cm sampai 6 cm. Ujung

daun meruncing pendek, pangkal daun runcing, tepi rata, panjang tangkai

daun lebih kurang 0,7 cm, permukaan licin agak mengkilat, tulang daun

menyirip, ibu tulang daun menonjol pada permukaan bawah.

6. Mikroskopik (Daun Sirsak)

a. kutikula tebal.

b. sel epidermis bawah lebih kecil dari epidermis atas, bentuk tidak

beraturan dengan dinding bergelombang.

c. terdapat stomata tipe anomositik

d. Rambut penutup bentuk lurus, terdiri atas 2 sel sampai 3 sel.

e. Terdapat sel sekresi

f. Fragmen pembuluh kayu dengan penebalan ganda.

7. Ramuan Obat Tradisional

Obat tradisional penyakit kanker

Resep daun sirsak sebagai obat kanker menggunakan dosis 7, 10,

15, 17, 21, atau 31 lembar tergantung dari parah tidaknya (stadium)

kanker secara kondisi pasien. Jika kondisi penderita kanker lemah

kemudian mengkonsumsi ramuan daun dalam dosis tinggi misal 15

lembar dan menimbulkan efek samping sesak nafas, dosis diturunkan

menjadi 7 atau 10 lembar.

Cara membuat ramuan obat :

Rebus daun sesuai stadium kanker pasien, tambahkan 4 gelas air

Page 9: Makalah Materia Medika dan Terapi

bersih, sepucuk sendok teh garam dan 5 lembar daun sirih. Tunggu hingga

tersisa 3 gelas air rebusan daun sirsak. Minum ramuan tersebut 3 kali

sehari.

Mengobati tekanan darah tinggi

Manfaat lain daun ini adalah untuk mengobati hipertensi atau

tekanan darah tinggi dengan cara meminum air rebusan secara teratur

sampai tekanan darah menurun.

Bahan-bahan :

1. 10 lembar daun tanaman sirsak

2. Daun salam secukupnya

3. 4 gelas air

4. Sedikit garam

5. Madu asli jika ada

6. Rambut jagung manis muda

Cara membuat obat herbal hipertensi :

Rebus daun sirsak bersama daun salam dan 4 gelas air.

Tambahkan garam dan madu kemudian tunggu hingga tersisa 2 – 3 gelas

air. Atau bisa juga dengan merebus daun sirsak dengan rambut jagung

manis yang masih muda. Minum ramuan tersebut 2 – 3 kali sehari sampai

tekanan darah turun.

Mengobati stroke ringan

Kegunaan tanaman sirsak selanjutnya adalah melancarkan aliran

darah pada penderita stroke ringan (belum parah).

Bahan-bahan :

1. 10 – 21 lembar daun sirsak

2. Tanaman sirih bumi (lihat gambar di atas)

3. 5 gelas air

4. Garam dapur

Page 10: Makalah Materia Medika dan Terapi

Cara membuat obat stroke ringan :

Ambil daun tanaman sirsak kemudian rebus bersama 5 tanaman

sirih bumi dalam 5 gelas air. Tunggu sampai tersisa 3 gelas air rebusan.

Minum ramuan obat tersebut dalam sehari.

Mengurangi kadar kolesterol

Daun sirsak juga memiliki kegunaan untuk mengurangi kadar

kolesterol dalam darah agar menjadi normal. Caranya dengan merebus 3 –

5 lembar daun dalam 3 gelas air. Angkat dan saring setelah tersisa 1 gelas

kemudian minum secara rutin setiap hari selama sebulan.

B. Pule (Alstonia scholaris R. Br. )

Nama umum

Indonesia: Pule

Pilipina : Dita

1. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Gentianales

Famili : Apocynaceae

Genus : Alstonia

Page 11: Makalah Materia Medika dan Terapi

Spesies : Alstonia scholaris R. Br.

2. Morfologi

Pohon: sangat tinggi, besar, tinggi sampai 15 m besar 60 cm, banyak

getah, kayunya sangat ringan, tidak keras, bingkas, semuanya gubal, tidak

ada galihnya, tumbuh 900 m di atas permukaan laut. Kulit: kelabu, tidak

berbau, pahit. Getah: putih sangat pahit seperti cautchouc. Akar: kecil, pahit.

3. Kandungan Kimia

Alkaloida: ditamine, ditaine (echtitamine), echi-kaoetchine; zat pahit:

echeretine, echicherine, echitene, dan echieteine.

4. Manfaat dan Khasiat

a. Rasa nyeri karena tusukan

b. obat tukak di dalam hidung (yang bukan difteri)

c. sebagai tonikum

d. Ekspektoran

e. pada perut kembung dan ginjal yang membesar

f. obat penyakit kulit

g. disentri

h. memperkuat lambung

i. obat diabetes

j. demam

k. darah tinggi

l. dan malaria

Page 12: Makalah Materia Medika dan Terapi

5. Makroskopik (Kulit Pule)

Kulit batang dan cabang terdiri dari potongan-potongan menggulung

atau kadang-kadang berbentuk pipa, tebal sampai lebih kurang 3 mm.

Permukaan luar sangat kasar, tidak rata. Mudah mengelupas, banyak retak-

retak membujur dan melintang, warna permukaan hijau kelabu, coklat

mudah atau coklat kehitaman, intisel berbentuk lonjong, warna putih kelabu.

Terletak melintang. Permukaan dalam bergaris halus, juga terdapat retak-

retak melintang, warna permukaan kuning kecoklatan sampai coklat kelabu

tua. Mudah dipatahkan, bekas patahan kasar dan agak berserat.

6. Mikroskopik (Kulit Pule)

a. Jaringan gabus

b. Jaringan gabus dengan sel membatu

c. Sel parenkim korteks mengandung butir pati

d. Hablur kalsium oksalat berbentuk prisma

e. Butir pati berbentuk bulat, umumnya butir pati tunggal, kadang majemuk.

f. Korteks bagian dalam dengan sel batu

g. Saluran getah, serabut, jaringan floem, dan jari-jari empulur.

7. Ramuan Obat Tradisional

Kulit (lapisan dalam digosok dengan air, obat dalam): sebagai tonikum;

ditambah air jeruk dan air sedikit. Ekspektoran, amarum (ditambah cuka):

pada perut kembung dan ginjal yang membesar, (ditambah daun kelinci

daun sembung dan air) sebagai febrifugum: dibuat bersih, direbus dengan

cuka dalam panci tertutup ditambah, kunyit, gula, dan biji pala, obat

penyakit kulit. Daun: obat sifilis, obat sakit usus, obat cacing, obat diare

menahun, disentri, obat diabetes, dan malaria.

Demam

Page 13: Makalah Materia Medika dan Terapi

kulit batang pulai sebanyak 3 g dicuci bersih lalu direbus dengan 1

gelas air selama 15 menit, kemudian dinginkan dan disaring, tambahkan 1

sendok makan madu dan diaduk merata, diminum. Atau kulit batang

bagian dalam diremas-remas dengan daun kelici (Caesalpinia crista Linn.)

dan daun sembung, tambahkan sedikit air, kemudian diperas dan saring,

diminum.

Malaria

kulit batang pulai yang sudah digiling menjadi bubuk sebanyak 2

sendok makan, rebus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas,

dinginkan dan disaring, diminum sekaligus. Lakukan setiap hari sampai

sembuh. Selama minum obat ini, hindari makanan yang asam dan pedas.

Bila penyakitnya berat, gunakan kulit pulai hitam.

Memperkuat lambung

kulit batang pulai lapisan sebelah dalam diremas-remas dalam air,

kemudian air remasan diminum.

Perut kembung, limpa membesar

kulit batang pulai bagian dalam diremas-remas dengan air

dicampur cuka, lalu diminum.

Darah tinggi

kulit batang pulai 1/4 jari, daun kumis kucing dan daun poncosudo

sebanyak 1/5 genggam, daun pegagan, dan daun meniran masing-masing

1/4 genggam, buah ketapang 1 buah, gula enau 3 jari, semua dicuci lalu

dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai

tersisa 2 1/4 gelas, dinginkan dan disaring, dibagi untuk 3 kali minum.

Kencing manis/Diabetes mellitus

kulit batang pulai sebanyak 2 jari, dicuci lalu dipotong-potong,

rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa ½ gelas, dinginkan dan

disaring, minum 1/2 jam sebelum makan, sehari 2 kali.

Borok bernanah

Page 14: Makalah Materia Medika dan Terapi

daun pulai kering digiling menjadi serbuk, taburkan pada borok

bernanah setelah dibersihkan terlebih dahulu. Lakukan 2 kali sehari,

sampai sembuh.

C. Pala (Myristica fragrans Houtt )

Nama umum

Indonesia : Pala

Inggris : Nutmeg

Cina : rou dou kou

Pala

1. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Magnoliidae

Ordo : Magnoliales

Famili : Myristicaceae

Genus : Myristica

Spesies : Myristica fragrans Houtt

2. Morfologi

Pohon bertajuk rimbun. Tinggi sampai 18 m, kulit kayu kasar, warna

coklat kehitaman, cabang-cabang mendatar. Daun bial diremas berbau keras

sepertibijinya, bentuk bundar telur, elip lonjong, ujung lancip sampai

runcing, permukaan atas berwarna hijau gelap, mengkilat terdapat bintik-

Page 15: Makalah Materia Medika dan Terapi

bintik halus, bila masih mudah berbulu pendek dan jarang, kemudian

menjadi gundul panjang 5 cm sampai 15 cm, lebar 3 cm sampai 7 cm.

Perbungaan berupa malai, keluar diketiak daun biasanya berbentuk payung,

warna kuning terrang bila masih muda berbulu halus, dan kemudian gundul.

Buah licin berwarna kekuningan, agak bulat, panjang 3 cm sampai 6 cm,

lebar 3 cm sampai 5,5 cm. Biji coklat, coklat kehtaman, bulat lonjong,

dalamnya berongga, kulit ari berwarna putih kekuningan, kemudian berubah

menjadi merah tua, mengkilat, berbau wangi yang keras.

3. Kandunag Kimia

Kulit: minyak terbang. Daun: minyak terbang tak berwarna, cair,

encer, bau enak.

4. Manfaat dan Khasiat

Obat kejang lambung, obat diare afrodi siakum.

5. Makroskopik (Biji Pala)

Bentuk inti biji bulat telur, panjang 2 cm sampai 3 cm, lebar 1,5 cm

sampai 2 cm. Warna permukaan luar coklat mudah sampai coklat kelabu

dengan bintik dan garis-garis kecil berwarna coklat tua sampai coklat tua

kemerah-merahan. Permukaan luar juga beralur dangkal yang berupa

anyaman jala.

6. Mikroskopik (Biji Pala)

a. Perisperm primer terlihat tangensial

b. Endosperm dengan butir pati dan aleuron

c. Perisperm sekunder dengan sel minyak

d. Butir patih

Page 16: Makalah Materia Medika dan Terapi

e. Berkas pembuluh

7. Ramuan Obat Tradisional

Mengatasi mual-mual dan muntah

Pala juga dapat dipakai sebagai ramuan tradisional untuk mengatasi

rasa mual dan muntah-muntah, caranya dengan menyeduh 1 sendok teh

pala halus dengan ¼ sendok teh garam halus dengan air hangat sebanyak

1 gelas, kemudian diaduk sampai rata dan diminum ketika masih dalam

keadaan hangat bersama-sama dengan ampasnya.

Untuk mengatasi masuk angin, sakit maag dan cegukan

Penggunaan buah pala sebagai ramuan tradisional yang berguna

untuk mengatasi masuk angin, sakit maag dan cegukan dapat dilakukan

dengan cara mencampurkan 100 ml air hangat dengan 1 sendok teh pala

halus dan 2 sendok teh bubuk buah pisang batu, kemudian diminum

ketika masih hangat.

D. Ketumbar (Coriandrum sativum L .)

Nama umum

Indonesia : Ketumbar, katuncar (Sunda)

Cina : hu sui, yuan sui, xiang cai

1. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Page 17: Makalah Materia Medika dan Terapi

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Apiales

Famili : Apiaceae

Genus : Coriandrum

Spesies : Coriandrum sativum L.

2. Morfologi

Batang basah: tegak tinggi sampai 1 m, ditanam (tidak liar), ditanam

rendah dan dipegunungan. Tumbuhan yang masih segar (wan soei) selalu

dijual dengan bawang cina dan kucai.

3. Kandungan Kimia

Minyak atsiri mengandungd-linalool, geraniol, borneol.

4. Manfaat dan Khasiat

Untuk memperbaiki pencernaan, menghilangkan rasa loyo (mual),

karminatif, spasmolitik, stomakik.

5. Makroskopik (Buah Ketumbar)

Buah kremokarp, merikarp saling berikatan pada tepi sehingga buah

berbentuk bulat; garis tengah 2 mmsampai 5 mm, warna kuning kecoklatan

atau coklat keunguan; pada ujung buah terdapat 5 sisah daun kelopak kecil

dan satu stilopodium pendek; pada permukaan tiap merikarp terdapat 4

sekunder yang membujur, menonjol dan lurus; diantara rusuk sekunder

terdapat 5 rusuk primer membujur, berkelok-kelok dan kurang menonjol;

gagang buah pendek atau tidak ada.

Page 18: Makalah Materia Medika dan Terapi

6. Mikroskopik (Buah Ketumbar)

a. Epikarp terdiri dari selapis sel kecil berdinding agak tebal

b. Jaringan parenkim dengan sel-sel termanpat dan berdinding tipis.

c. Jaringan sklerenkimatik yang tersusun membujur dan tangensial

d. Sel parenkim bernoktah

e. Pembuluh kayu

f. Hablur kalsium oksalat

7. Ramuan Obat Tradisional

Perut Kembung

Bahan yang diperlukan:

a. beberapa biji ketumbar

b. bawang merah

c. dan buah pinang secukupnya.

Cara meracik:

Semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus kemudian dicampur

air dan diaduk sampai merata.

Cara pemakaian:

Ramuan tersebut ditempelkan pada bagian yang sakit (perut).

Sakit Kepala

Bahan yang diperlukan:

a. ketumbar

b. biji pinang

c. daun sirih

d. rimpang bangle dan

e. pacar jawa.

Cara meracik:

Semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus kemudian dicampur

air dan diaduk sampai merata.

Page 19: Makalah Materia Medika dan Terapi

Cara pemakaian:

Ramuan tersebut ditempelkan pada bagian yang sakit.

Tekanan Darah Tinggi

Bahan yang diperlukan:

a. ketumbar dan

b. daun seledri secukupnya.

Cara meracik:

Ketumbar direbus sampai mendidih kemudian ditambahkan

seledri, air rebusannya disaring.

Cara pemakaian:

Air rebusan tersebut diminum secara rutin.

Batuk

Bahan yang diperlukan:

a. 100gr ketumbar

b. 100 gr kapulaga

c. 100 gr daun jinten

d. 50 gr jahe

e. 300cc madu

f. 10 gr bawang merah

g. 100 gr pegagan

Cara meracik:

Semua bahan direbus dengan 800 cc ar, selama 1 jam lalu disaring

dan bubuhkan madu.

Cara pemakaian:

Ramuan ini diminum 3 kali sehari sebanyak 15 cc.

Page 20: Makalah Materia Medika dan Terapi

E. Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk )

Sinonim

Guazuma tomentosa Kunth.

Nama umum

Indonesia: Jati belanda

1. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Dilleniidae

Ordo : Malvales

Famili : Sterculiaceae

Genus : Guazuma

Spesies : Guazuma ulmifolia Lamk

2. Morfologi

Pohon: bertumbuh cepat, tinggi sampai 20 m didatangkan dari amerika

bagian tengah. Daun: pada pangkalnya berbentuk jantung tak sama, bulat

telur, panjang menajam, bergerigi ganda, di bawah kelabu, berbulu. Bunga:

kuning dengan titik merah, dalam malah rata d ketiak, panjang 2 x

tangkainya. Buah: buah keras beruang 5, berwarna hitam seperti kutil,

bebentuk telur berbalik, agak bersegi, dengan bungkul halus terletak dalam

kotak kuning mengandung banyak lendir, rasanya manis.

3. Kandungan Kimia

Page 21: Makalah Materia Medika dan Terapi

Kulit: lendir 10 %, asam damar 9,3 %, zat samak 2,7 %. Zat pahit

sedikit, glycose (sakar anggur), dan minyak lemak.

4. Manfaat dan Khasiat

Biji: menghentikan diare, juga obat untuk menjadi kurus. Kulit dalam:

adstringens, diaforetikum, perekat, obat elemfatiasis.

5. Makroskopik (Daun Jati Belanda)

Daun tunggal bentuk bundar telur sampai lanset, panjang helai daun 4

cm sampai 22,5 cm, lebar 2 cm sampai 10 cm, pangkal dau berbentuk

jantung yang kadang-kadang tidak setangkup, ujung dau meruncing, pinggir

dau bergigi, permukaan dau kasar, warna hijau kecoklatan sampai coklat

muda; tangkai daun panjang 5 mm sampai 25 mm.

6. Mikroskopik (Daun Jati Belanda)

a. Rambut kelenjar dan rambut penutup bentuk bintang

b. Epidermis atas dan epidermis bawah

c. Jaringan palisade, bungakarang, stomata, berkas pembuluh, sklerenkim

dan hablur kalsium oksalat.

d. Sel lendir atau saluran lendir

7. Ramuan Obat Tradisional

Peluruh kolesterol

Ambil beberapa lembar daun jati belanda kering. Seduh dengan air

panas secukupnya, seperti membuat teh. Saring sebelum diminum. Agar tidak

hambar, tambahkan satu sendok madu atau gula batu.

Pereda Diare

Page 22: Makalah Materia Medika dan Terapi

Daun jati belanda kering digiling untuk dijadikan serbuk. Ambil 20 gr

serbuk ini dan seduh dengan air panas. Kemudian saring dan minum dua kali

sehari. Jika suka, bisa dicampur kencur dan madu secukupnya. Catatan: Orang

yang bermasalah dengan ginjal sebaiknya menghindari ramuan ini.

Pelangsing

Ambil tujuh lembar daun jati belanda segar lalu cuci bersih. Tambahkan

sepotong rimpang bangle, temulawak, atau kunir putih. Rebus dengan satu

setengah gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan

minum. Saat meramunya harus bersamaan dengan temulawak atau kunir putih

guna mengurangi efek iritasi lambung. Selama mengonsumsi ramuan ini,

tetaplah minum banyak air putih.

BAB IV

Page 23: Makalah Materia Medika dan Terapi

PENUTUP

A. Kesimpulan

Walaupun tanaman yang dipaparkan diatas semuanya sederhana, tapi

memiliki khasiat yang luar biasa dalam segi penyembuhan meskipun tanaman

herbal umumnya lebih lambat dalam pengobatan penyakit dibanding

penyembuhan menggunakan Obat – obatan kimia, namun pengobatan secara

tradisional menggunakan tanaman herbal jauh lebih aman bagi tubuh dengan

sangat sedikit efek samping yang ditimbulkannya, mudah di produksi,

menghilangkan akar penyakit, mudah diperoleh, murah dan mempunyai banyak

khasiat.

B. Saran

Seharusnya kita dapat lebih bijak untuk memanfaatkan tanaman herbal

yang ada di sekitar kita dengan sebaik mungkin. Serta tetap menjaga kelestarian

lingkungan hidup disekitar kita agar tercipta lingkungan hidup yang sehat.

Page 24: Makalah Materia Medika dan Terapi

Daftar Pustaka

Dirjen POM, 1978.”Materia Medika Indonesia, jilid II”. Departemen Kesehatan RI:

Jakarta.

Dirjen POM, 1980.”Materia Medika Indonesia, jilid IV”. Departemen Kesehatan RI:

Jakarta.

Dirjen POM, 1989.”Materia Medika Indonesia, jilid V”. Departemen Kesehatan RI:

Jakarta.

J. Kloppenburgh – Versteegh, 2006.”Tanaman Berkhasiat Indonesia Volume I”, Alih

Bahasa dan Saduran : drh.J.Soegiri, Prof.Dr.drh.Nawangsari, IPB Press.

Sastroamidjojo, Seno, Dr. 1997.”Obat asli Indonesia”. Dian Rakyat: Bandung.

Van Steenis, 2006.”FLORA”. Perca: Jakarta.