Makalah Manop
-
Upload
irfan-kurniawan -
Category
Documents
-
view
106 -
download
3
description
Transcript of Makalah Manop
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini kesadaran masyarakat terhadap Islam sebagai agama pembawa
solusi mengalami peningkatan, sehingga kesadaran untuk mencari solusi yang
islami dalam berbagai bidang pun terus meningkat. Salah satu bidang yang jarang
tersentuh adalah bidang kesehatan, di mana masih sedikit orang yang
mendapatkan pencerahan dan penerangan tentang bagaimana islam mengatur
sekaligus memberikan jawaban mengenai hal ini. Oleh karena itu sangat lah
diperlukan munculnya suatu lembaga atau organisasi yang konsisten menggali
dan mengembangkan solusi kesehatan yang islami.
Salah satu hal yang erat sekali kaitannya dengan kesehatan adalah
makanan yang dikonsumsi. Bahkan Rasulullah pernah mengatakan bahwa awal
mula semua penyakit itu ada pada perut (Artinya tergantung apa yang dimakan).
Bukan hanya kadar gizi yang harus dipertimbangkan, tetapi kehalalan juga harus
menjadi prioritas. Sebagaimana Allah swt berfirman dalam al-Qur’an yang artinya
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” [QS al-Baqarah [2]:
168]. Dengan salah satu Misi BRC: Educating people to live healthily, happily,
and abundantly. Mendidik umat untuk hidup sehat , bahagia, dan berlimpah
penuh berkah.
BRC hadir untuk memberikan pencerahan kepada umat mengenai konsep
dan aplikasi hidup sehat, bahagia, dan berlimpah sesuai syari’at islam
Karena fakta membuktikan bahwa makanan yang dikonsumsi sangat
mempengaruhi karakter dan akhlak, maka dari situlah saya tertarik untuk
melakukan suatu penelitian di BRC (Bekam Rukyah Center) di salah satu
cabangnya yang terletak di Geger Kalong Girang No 54. Menggali lebih dalam
mengenai pelayanan-pelayanan jasa yang diberikan.
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah.
Adapun rumusan masalah observasi di PT BRC Berkah International Cabang
Geger Kalong Girang Bandung adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah pendirian PT. BRC BERKAH INTERNATIONAL?
2. Bagaimana profil PT. BRC BERKAH INTERNATIONAL?
3. Bagaimana produk layanan kesehatan PT. BRC BERKAH
INTERNATIONAL?
4. Bagaimana produk layanan pendidikan dan pelatihan PT. BRC BERKAH
INTERNATIONAL?
5. Bagaimana produk layanan sosial masyarakat PT. BRC BERKAH
INTERNATIONAL?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah.
Adapun rumusan masalah observasi di PT BRC Berkah International Cabang
Geger Kalong Girang Bandung adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah pendirian PT. BRC BERKAH
INTERNATIONAL.
2. Untuk mengetahui profil PT. BRC BERKAH INTERNATIONAL.
3. Untuk mengetahui produk layanan kesehatan PT. BRC BERKAH
INTERNATIONAL.
4. Untuk mengetahui produk layanan pendidikan dan pelatihan PT. BRC
BERKAH INTERNATIONAL.
5. Untuk mengetahui produk layanan sosial masyarakat PT. BRC BERKAH
INTERNATIONAL.
1.4 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : 27 April 2010
Tempat : PT BRC Berkah Internasiona cabang Geger Kalong
Girang
2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Manajemen Operasi Jasa
Manajemen operasional bertanggung jawab untuk memproduksi barang
dan jasa dalam organisasi.
Manajemen operasional adalah studi tentang pengambilan keputusan
dalam fungsi operasi.
Pada definisi diatas, ada tiga hal yang perlu diperhatikan :
Fungsi, Manajer operasi bertanggung jawab untuk mengelola departemen
atau fungsi dalam organisasi yang memproduksi barang dan jasa
Sistem, Mengacu pada sistem transformasi yang memproduksi barang
atau jasa. Termasuk didalamnya adalah membuat rancangan dan analisis
operasi
Keputusan, Menyatakan pengambilan keputusan sebagai unsur penting
dalam manajemen opersional.
GAMBAR: 2.1
3
Operasi sering kali didefinisikan sebagai proses transformasi. Proses transformasi
dapat dipandang sebagai serangkaian kegiatan sepanjang rantai nilai (value chain)
dari pemasok ke pelanggan. Proses transformasi dipaparkan pada gambar berikut:
2.2 Desain Sistem Operasi Jasa
Jasa atau pelayanan merupakan bisnis yang dominan dalam masyarakat.
Ide untuk menyusun desain dan perbaikan jasa atau pelayanan dapat berasal dari
berbagai sumber, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam desain jasa, yaitu:
System penyampaian, yang meliputi struktur proses, cetak biru jasa, atau
pelayanan, dan posisi strategic.
Desai fasilitas, yang meliputi lokasi jasa, arsitektur, aliran proses dan tata
letak4
INPUTBahan bakuMesinTenaga kerjaManajemenmodal
PROSES TRANSFORMASI
OUTPUTBarangJasa
Lokasi, yang meliputi permintaan geografis, pemilihan lokasi dan strategi
lokasi
Perencanaan kapasitas, yang meliputi peran strategic, model antrian, dan
criteria perencanaan
Informasi, yang meliputi teknologi dan penggunaan internet
Kualitas, yang meliputi pengukuran, kualitas desain, alat-alat pengendalian
kualitas, perbaikan, dan six sigma
Pelayanan yang dihadapi, yang meliputi budaya, hubungan pasokan, dan
outsourcing
Pengelolaan kapasitas dan permintaan, yang meliputi strategi, pengelolaan
antrian, dan pengelolaan hasil.
Gambar Segi Tiga dalam Jasa
Ada beberapa hal yang memotivasi organisasi untuk mendesain dan
mengembangkan jasa baru, yaitu:
Mencapai sasaran financial, seperti laba, pangsa pasar, dan penghasilan
Mendesain jasa merupakan kegiatan yang kompetitif
Globalisasi
Teknologi
Regulasi/deregulasi
Pengurangan restriksi asosiasi profesional
Pertumbuhan bisnis waralaba (franchising)
Keseimbangan penawaran dan permintaan
Ada beberapa teknik dan alat yang dapat digunakan dalam membantu desain jasa,
yaitu quality function deployment.
5
Strategi Jasa
Pelanggan
KaryawanSistem Pendukung
2.3 Strategi Operasi Jasa
Pengertian Strategi Operasi Jasa
Pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian dari strategi operasi jasa
antara lain:
1. Roger B.Scholder, mengemukakan bahwa strategi operasi adalah suatu
fungsi yang menentukan arahan/dorongan secara keseluruhan untuk pengambilan
keputusan.
2. Schroeder, Anderson, dan Cleveland (1986) mendefinisikan bahwa
strategi operasi terdiri dari empat komponen: mission, objectives, distinctive
competence, dan policies.
3. Menurut pendapat Skinner (1996), operasi harus berhubungan penuh
dengan strategi bisnis. Strategi operasi dan keputusan harus diisi secara penuh
kebutuhan dari bisnis dan harus menambah keunggulan bersaing bagi perusahaan.
4. Hayes dan Wheel Wrigt (1984) mengungkapkan bahwa strategi operasi
adalah strategi fungsional yang harus didukung dengan strategi bisnis dan harus
menjadi pola yang konsisten dalam keputusan.
5. Schroeder, Anderson, dan Clevelend (1986) mendefinisikan bahwa
strategi operasi terdiri dari empat komponen: misi (mission), tujuan (objectives),
keunggulan khusus (distinctive competence), dan kebijakan (policies). Keempat
komponen ini membantu menegaskan tujuan apa yang akan dicapai dan
bagaimana akan mencapai tujuan ini. Hasil strategi akan membantu mengarahkan
dalam pengambilan keputusan pada seluruh tahap operasi.
6. Definisi lain telah diberikan oleh Hayes dan Wheelwright (1984) yang
mendefinisikan strategi operasi sebagai suatu pola yang konsisten dalam
keputusan operasi. Makin konsisten keputusan itu dan makin besar tingkatan
strategi operasi menunjang strategi bisnis, maka akan makin baik. Mereka lebih
lanjut menegaskan bagaimana keputusan utama dalam operasi dibuat dan
dipadukan satu dengan yang lain.
7. Wickham Skinner (1985) menegaskan strategi operasi berkenaan dengan
hubungan antara keputusan dalam operasi dan strategi korporasi. Ia
6
mengingatkan, bahwa kalau operasi melangkah keluar strategi korporasi,
keputusan operasi seringkali bersifat tidak konsisten dan berjangka pendek.
Setelah misi tersusun dengan baik dan jelas, strategi dan implementasinya
dapat mulai disusun. Strategi merupakan rencana tindakan atau kegiatan
organisasi untuk mencapai misi tersebut. Semua bidang fingsional dalam
organisasi juga mempunyai strategi untuk mencapai strategi organisasi.
2.2.1 Mengidentifikasikan Misi dan Strategi
Upaya manajemen operasi yang efektif harus mempunyai misi dan strategi
sehingga tahu ke mana harus melangkah dan tahu bagaimana sampai di sana.
a. Misi
Keberhasilan ekonomi dan kelangsungan hidup suatu perusahaan, adalah
hasil dari mengidentifikasi misi untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Kita mendefinisikan misi organisasi sebagai sasrannya apa yang akan
perusahaan sumbangkan untuk masyarakat. Pernyataan ini memberikan batasan
dan fokus untuk organisasi dan konsep yang akan menjadi landasan organisasi
untuk bergerak. Misi menyatakan latar-belakang keberadaan organisasi.
Mengembangkan strategi yang baik adalah sulit, tapi akan jauh lebih mudah jika
misi sudah didefinisikan dengan baik. Nisi juga bisa dianggap sebagi inti strategi-
apa yang ingin dicapai strategi. Gambar 2-1 memberikan tiga contoh pertanyaan
misi.
Setelah misi organisasi ditetapkan, masing-masing bidang fungsional dalam
perusahaan menetapkan misi pendukungnya. Yang dimaksud “bidang fungsional” adalah
bidang yang dibutuhkan oleh perusahaan; seperti: marketing, keuangan/akuntansi, dan
produksi/operasi. Misi untuk masing-masing fungsi ditetapkan untuk mendukung misi
keseluruhan perusahaan. Gambar 2-2 menyajikan hirearki misi yang sedehana.
Circle K
Kami percaya bisnis utama kami bukanlah bisnis eceran yang hanya
berorientasi pelayanan.
Yang pasti, pelanggan kami membeli kebutuhan sehari-hari di toko kami. Akan
tetapi mereka bisa membelinya di mana saja, dan barangkali dengan harga yang
lebih murah.
7
Tapi mereka lebih suka berbelanja di Circle K, karena kami memberikan nilai
tambah pada uang mereka.
Nilai tambah itu adalah pelayanan dan kemudahan.
Sebagai perusahaan jasa misi kami adalah:
Memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan kami dengan menyediakan
berbagai macam barang dan jasa di berbagai tempat.
American Airlines
Kami akan menjadi pemimpin pasar global dalam transportasi udara dan jasa
informasi terkait. Kepemimpinan itu akan dicapai dengan:
Menetapkan standar industri untuk keamanan dan kenyamanan.
Memberikan layanan pelanggan kelas dunia.
Menciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan partisipatif yang mencari
perubahan-perubahan positif, inovasi imbalan, dan memberikan pertumbuhan,
keamanan, serta peluang bagi para pekerja.
Memberikan pengembalian finansial yang unggul kepada pemegang sahan
dengan konsisten.
American Red Cross
Misi American Red Cross adalah meningkatkan mutu hidup manusia,
meningkatkan kesadaran diri dan perhatian pada orang lain, dan membentu
orang-orang mencegah, siap-siaga dan mengurangi keadaan darurat.
Sumber : Alex Miller dan Gregory G. Dess. Strategic Management (New York:
McGraw Hill,1996) hal 9; dan laporan tahunan.
Gambar 2.1 Pernyataan Misi Untuk Tiga Perusahaan
Contoh Misi Perusahaan
Menjalankan misi pabrikasi dunia yang terdiversifikasi, bertumbuh dan
menguntungkan dalam komponen, peralatan, dan sistem elktronik dan melayani
produk-produk tersebut untuk industri, perdagangan, agrikultur, pemerintahan
dan perumahan.
Contoh Misi Manajemen Operasi
Meghasilkan produk yang konsisten dengan misi perusahaan sebagai pabrikan 8
berbiaya rendah dunia.
Contoh Misi Departemen MO
Manajemen Mutu
Desain Produk
Desain Proses
Desain Tata Letak
Seleksi Lokasi
Sumber daya
manusia
Mencapai mutu yang konsisten dengan misi perusahaan
dari tujuan perusahaan dengan perhatian penuh pada
desain, pembekalan,produksi, dan peluang pelayanan
lapangan untuk meningkatkan desa.
Memimpin dalam kompetensi riset dan rekayasa di semua
bidang bisnis utama, merancang dan menghasilkan produk
dan jasa dengan mutu terbaik dan nilai pelanggan yang
menyatu di dalamnya.
Menentukan dan merancang atau memproduksi proses
produksi dan perlengkapan yang akan kompatibel dengan
produk berbiaya-rendah, kualitas tinggi, dan kehidupan
mutu-kerja yang baik dengan biaya ekonomis.
Untuk mencapai melalui skill, imajinasi, dan akal yang
panjang dalam metode tata letak dan metode kerja,
keefektifan produksi, dan efisiensi, yang mendukung
kualitas kerja yang tinggi.
Menempatkan, merancang, dan membangun fasilitas yang
efisien dan ekonomis yang akan menghasilkan nilai yang
tinggi bagi perusahaan, karyawan, dan masyarakatnya.
Memberikan kehidupan mutu-kerja yang baik, dengan
pekerjaan yang dirancang dengan baik, aman, dihargai,
kelangsungan kerja yang stabil, dan bayaran yang pantas,
sebagai imbalan atas kontribusi individual yang terbaik
9
Manajemen
rantai-pasokan
Penjadwalan
Persediaan
Pemeliharaan
dari para karyawan di semua tingkat.
Bekerja sama dengan para pemasok dan subkontraktor
untuk mengembangkan produk-produk inovatif, sumber-
sumber pasokan yang stabil, efektif, dan efisien.
Mencapai tingkat yang tinggi dari pengiriman pelanggan
yang cepat dan tepat waktu melalui penjadwalan yang
efektif.
Mencapai investasi yang rendah dalam persediaan yang
konsisten dengan tingkat pelayaanan pelanggan yang tinggi
dan pemanfaatan fasilitas yang tinggi.
Mencapai pemanfaatan fasilitas dan peralatan yang tinggi
dengan pemeliharaan preventif yang efektif dan perbaiakan
fasilitas dan peralatan yang cepat.
Contoh Misi Perusahaan, Fungsi Operasi, dan Departemen-Departemen Penting
Dalam Fungsi Operasi.
b. Strategi
Bila misi sudah ditetapkan, strategi dan penerpananya bisa dimulai.
Strategi adalah rencana aksi organisasi untuk mencapai misi. Setiap bidang
fungsional memiliki srategi untuk mencapai misinya dan untuk membantu
organisasi untuk mencapai seluruh misinya. Dalam bagian berikut ini akan
digambarkan bagaimana strategi dikembangkan dan diterapkan.
Michael Porter menegaskan bahwa perusahaan mencapai misi dalam tiga
cara konseptual: (1) diferensiasi, (2) kepeloporan biaya, (3) respons yang cepat.
Atau dengan kata lain, pelanggan menginginkanbarang dan jasa yang : (1) lebih
baik, atau setidaknya berbeda, (2) lebih murah, dan (3) lebih cepat. Manajer-
10
manajer operasi menerjemahkan konsep-konsep stratejik ini menjadi tugas-tugas
berwujud yang harus dituntaskan.
Penyusunan strategi harus mencakup penilaian lima kekuatan (pembeli, pemasok,
pendatang baru, substitusi, dan pesaing) dan hubungan antar kekuatan tersebut.
Secara khusus, dalam mengembangkan strategi, organisasi memperhatikan
kekuatan dan kelemahannya, termasuk kompetensi dan sumberdaya yang dimiliki,
serta kesepakatan dan ancaman industri tersebut. Hal ini dipaparkan pada gambar
Penyusunan Strategi Bersaing
Strategi Pelayanan Kompetitif
Sampson dan Froehle (2006) menyatakan bahwa strategi pelayanan
menurut Porter (1980) terdiri dari tiga macam strategi, yaitu :
1. Strategi kepemimpinan biaya (cost leadership strategy)
Sasarannya adalah mengurangi biaya sehingga berada dibawah biaya
pesaing. Dilakukan berdasarkan : (1) Input dengan biaya rendah dan sistem
operasi yang efisien; (2) Pencapaiannya tergantung dari input pelanggan. Input
pelanggan dapat menghemat dana atau keuangan perusahaan. Beberapa input
pelanggan seperti spesifikasi yang tidak biasa, mendekati heterogenitas proses dan
hasil (diluar apa yang diharapkan pelanggan) dan meningkatnya biaya-biaya lain.
Variabilitas input pelanggan merupakan musuh efisiensi, dapat mengurangi
keunggulan pembelejaran melalui pengulangan, tidak berbeda, dan merupakan
skala ekonomi. Jika perusahaan mau menggunakan strategi kepemimpinan biaya,
11
Kekuatan & Kelemahan Perusahaan
Kesempatan dan Ancaman Industri
(ekonomi & teknik)
Nilai-nilai Personal dari Elemen Kunci
Harapan Masyarakat Luas
Strategi Bersaing
hal ini harus dapat menilai penerimaan relatif setiap input pelanggan dalam proses
produksi untuk menentukan bagaimana dan kapan menerima dan/atau
memperoleh input dan bagaimana mengendalikan variabilitas input.
Perusahaan jasa atau pelayanan mencapai strategi biaya rendah ini dengan
beberapa pendekatan:
a) Mencari pelanggan yang murah. Beberapa pelanggan memang sengaja
mencari barang atau jasa yang harganya rendah, tanpa memandang
kualitasnya.
b) Membuat standarisasi pelayanan pelanggan. Hal ini dimaksudkan untuk dapat
lebih menekan biaya yang digunakan dalam member pelayanan. Pelayanan
yang standar tersebut juga menyangkut pengiriman yang rutin dan
professional dengan biaya murah.
c) Pengurangan elemen personal dalam menyampaikan pelayanan. Strategi
pengurangan elemen personal ini dapat diterima oleh pelanggan bila dapat
meningkatkan hasil. Hal ini dapat dilihat pada transaksi dengan anjungan
tunai mandiri (ATM) yang dapat mengurangi biaya transaksi bagi bank.
d) Pengurangan biaya jaringan kerja. Biaya yang harus dikeluarkan untuk
menjalin hubungan antara pembeli dan penyedia jasa dapat menghemat biaya
secara keseluruhan karena mampu mengurangi biaya persiapan pelayanan.
e) Melakukan operasi pelayanan offline. Beberapa jasa dilakukan harus secara
offline karena menuntut keberadaan pelanggan, seperti potong rambut,
penumpang transportasi, pelayanan kesehatan dan sebagainya.Sementara ada
beberapa jasa yang dapat dilakukan secara onlie,seperti perbaikan sepatu,
penjahit, dan sebagainya. Pelayanan online ini dilakukan pada kios atau ruko
yang berada di suatu lokasi, pelanggan tinggal memesan untuk mendapat jasa
yang mereka inginkan. Pihak pemberi jasa akan mengambil kain yang akan
dijahit atau sepatu yang akan diperbaiki.
2. Strategi fokus (focus strategy)
Merupakan strategi untuk memenuhi kebutuhan eksklusif yang didasarkan
pada pelanggan sebagai target. Strategi fokus menguntungkan pemikiran penting
mengenai input pelanggan, yaitu sasaran harus mengidentifikasi pelanggan
12
dengan kekhasan dan kesamaan input dan harapan pelanggan, kemudian
mendesain proses pelayanan seputar input dan harapan. Namun, pelanggan
dengan input yang tidak sesuai akan menyebabkan permasalahan operasional yang
signifikan yang berkaitan dengan perawatan dan akomodasi khusus.
Strategi fokus dibangun diseputar target pasar dengan menyediakan
pelayanan yang diinginkan pelanggan. Strategi fokus disusun berdasarkan alas an
bahwa perusahaan dapat melayani untuk memenuhi target pasar secara lebih
efektif dan efisien daripada perusahaan lain yang mencoba melayani pasar secara
luas. Sebagai hasilnya, perusahaan mampu mencapai keunggulan bersaing dalam
segmen pasar tersebut dengan memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan
dengan biaya yang lebih rendah melalui spesialisasi.Oleh karena itu, strategi fokus
merupakan penerapan diferensiasi dan atau keseluruhan kepemimpinan biaya
untuk segmen pasar tetentu.
3. Strategi diferensiasi (Differentiation strategy)
Strategi diferensiasi memberikan pelayanan yang unik yang berbeda dari
pesaing. Hal ini dilakukan dengan menangani input pelanggan yang secara
berbeda, bahkan sulit ditiru. Dalam pesan manufaktur, perusahaan dapat
merahasiakan proses yang terjadi di pabrik tanpa ada kesepakatan antara
perusahaan dengan pihak lain. Namun, dalam perusahaan jasa, pesaing dapat
memposisikan diri sebagai pelanggan yang bebas mengakses semua pelayanan
yang diberikan.
Pendekatan untuk melakukan diferensiasi dapat dilakukan dengan bebagai
cara, yaitu brand image, teknologi, ciri atau karakteristik, pelayanan pelanggan,
reputasi, jaringan kerja antar penyedia jasa, dan sebagainya. Strategi diferensiasi
tidak berarti mengabaikan biaya melainkan lebih mengutamakan loyalitas
pelanggan. Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan:
1. Membuat sesuatu yang tidak nampak menjadi nampak.Pelayanan
merupakan sesuatu yang tidak nampak, namun dapat dirasakan.Dengan mengenali
keinginan pelanggan maka pelanggan akan mau menikmati jasa atau pelayanan
yang sama.
13
2. Katemisasi standar produk. Pemberian pelayanan yang khas akan mudah
diingat pelanggan. Salon kecantikan yang juga menyediakan piñata rambut, music
yang mengalun merdu, kantin kecil dengan aneka makanan dan minuman, atau
dengan memberi suasana yang nyaman dan rileks akan terus diingat pelanggan.
3. Pengurangan risiko persepsian. Kurangya informasi mengenai jasa yang
akan diterimanya dapat menyebabkan pelanggan merasa takut menerima
pelayanan yang diinginkannya. Kurangnya keyakinan mengenai kualitas
pelayanan yang akan diterimanya juga membuat pelanggan ragu untuk menerima
pelayanan yang ditawarkan, sehingga mereka mungkin akan berpindah ke
penyedia jasa lain.
4. Berikan perhatian pada pelatihan karyawan. Investasi dalam SDM yang
mampu memberikan kualitas pelayanan yang baik dan dapat bersaing dengan
penyedia jasa lain.
5. Pengendalian kualitas. Penyampaian kualitas pelayanan pada tingkat yang
konsisten dengan sisem tnaga kerja intensif merupakan tantangan yang signifikan.
Beberapa langkah yang dilakukan perusahaan untuk menangani masalah ini alah
pelatihan karyawan, adanya prosedur yang eksplisit, teknologi,batasan atau ruang
lingkup pelayanan, supervisi langsung, tekanan rekan kerja, dan sebagainya.
Kualitas pelayanan akan diperbaiki dan ditingkatkan berdasarkan kesenjangan
antara pelayanan yang diharapkan dengan pelayanan yang diterima pelanggan.
Strategi perusahaan dan strategi korporasi merupakan payung bagi
keputusan manajemen operasi kunci. Manajemen operasi harus memilih strategi
pelayanan atau pemanufakturan untuk setiap proses daam rantai nilai. Strategi
menentukan bagaimana proses dalam organisasi diatur untuk menangani jumlah
dan jenis produk atau pelayanan setiap segmen pasar tertentu. Pilihan awal
menyusun serangkaian keputusan yang mengatur desain proses, sistem, dan
prosedur yang mendukung strategi operasi. Keputusan tersebut tidak bersifat
statis, namun secara konstan dievaluasi kembali melalui dinamika pasar. Dari
pandangan strategic, manajer operasi bertanggung jawab membuat keputusan
yang menjamin perusahaan mempunyai kemampuan menunjukkan prioritas
persaingan segmen pasar yang ada dan baru. Karena adannya perbedaan dalam
14
kompetensi inti, segmen pasar yang dilayani, maka model keputusan bagi satu
organisasi berbeda dari organisasi lain, walaupun masih berada dalam industry
yang sama. Setiap proses harus dianalisis dari pandangan pelanggan yang
dilayani, baik pelanggan eksternal maupun internal.
Keputusan manajemen operasi memberikan kontribusi bagi pengembangan
kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar. Sekali manajer menentukan
prioritas persaingan untuk suatu proses, hal ini penting untuk menilai kemampuan
bersaing proses. Berbagai gap antara prioritas persaingan dan kemampuan
mencapai prioritas kompetitif harus ditutup dengan strategi operasi yang efektif.
Hal ini digambarkan seperti
15
Strategi KorporasiMembaca
LingkunganKompetensi intiProses intiStrategi global
Analisis PasarSegmentasi pasarPenilaian kebutuhan
Prioritas Persaingan
BiayaKualitas WaktuFleksibilitas
Pengembangan Produk/Jasa Baru
DesainAnalisisPengembanganPeluncuran
Strategi Operasi
KeputusanPengelolaan prosesPengelolaan rantai nilai
Perbedaan kinerja
?
Kemampuan Bersaing
Yang adaDibutuhkanPerencanaan
Hubungan Antara Stratrgi Korporasi dan Keputusan Manajemen Kunci
2.4 Pengukuran Kualitas Jasa
2.4.1 Pengertian dan Dimensi Kualitas Pelayanan
Sebenarnya tidaklah mudah mendefinisikan kualitas dengan tepat. Akan
tetapi umumnya kualitas dapat dirinci. Sebagai contoh, aspek-aspek yang
dijadikan dasar menentukan kualitas cerita yang dibeli oleh seorang remaja
adalah:
Harga
Bahasa yang mudah dibeli
Banyak sedikitnya gambar dalam buku yang bersangkutan
16
Nama pengarang
Jenis kertas yang dipergunakan
Jenis cerita
Sampul/cover
Kualitas pelayanan mencakup beberapa dimensi, menurut Garvin (1996)
dimensi kualitas pada industri jasa antara lain :
Communication, yaitu komunikasi atau hubungan antara penerima jasa
dengan pemberi jasa
Credibility, yaitu kepercayaan pihak penerima jasa terhadap pemberi jasa
Security, yaitu keamanan terhadap jasa yang ditawarkan
Knowing the costumer, yaitu pengertian dari pihak pemberi jasa pada
penerima jasa atau pemahaman pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan
pemakai jasa
Tangibles, yaitu bahwa dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan
harus dapat diukur atau dibuat standarnya
Reliability, yaitu konsistensi kerja pemberi jasa dan kemampuan pemberi
jasa dalam memenuhi janji para penerima jasa
Responsiveness, yaitu tanggapan pemberi jasa terhadap kebutuhan dan
harapan penerima jasa
Competence, yaitu kemampuan atau keterampilan pemberi jasa yang
dibutuhkan setiap orang dalam perusahaan untuk memberikan jasanya kepada
penerima jasa
Access, yaitu kemudahan pemberi jasa untuk dihubungi oleh pihak
pelanggan atau penerima jasa
Courtesy, yaitu kesopanan, respek, perhatian, dan kesamaan dalam
hubungan personil.
Manfaat kualitas dikemukakan pada gambar 2.1.1(Ross, 1993: 10).
17
Keunggulan harga
Atribut pelanggan dan
Spesifikasi Desain
Peningkatan produktivitas, laba dan pertumbuhan
Costumer value
Pangsa pasar makin besar
Costumer-Driven Qualiti
produktivitas
Kualitas Spesifikasi
Biaya yang Lebih
RendahBiaya Kualitas
yang Lebih Rendah
Investasi dalam Penyempurnaan Kualitas
Gambar 2.1.1 Manfaat Kualitas
2.4.2 Total Quality Service
Menurut Stamatis (1996:75), Total Quality Service (TQS) didefinisikan
sebagai suatu sistem manajemen strategis dan integratif , yang melibatkan semua
manajer dan karyawan serta menggunakan metode – metode kuantitatif dan
kualitatif untuk memperbaiki secra berkesinambungan berbagai proses agar dapat
memenuhi dan melebihi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan. Ini berarti
TQS merupakan kualitas pelayanan secara total yang bersifat sinergis.
Sureshchadar et al. (2001) mengidentifikasi adanya beberapa dimensi
penting dalam TQS dari perspektif manajemen. Keduabelas dimensi penting ini
18
juga merupakan dimensi TQM dalam lingkungan organisasi jasa. Dimensi
tersebut adalah :
1 Komitmen Manajemen Puncak dan Kepemimpinan VIsioner
2 Komitmen manajemen puncak merupakan prasyarat tercapainya
kesuksesan dan keefektifan implementasi TQS.
3 Manajemen Sumber Daya Manusia
Perbedaan dimensi kualitas dalam perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa
dapat dilihat pada table 2.2.1 berikut ini :
Dimensi Perusahaan Manufaktur Perusahaan Jasa
Pendorong Komitmen dan
Kepemimpinan Visioner
dari Manajemen Puncak
Komitmen dan
Kepemimpinan Visioner
dari Manajemen Puncak
Sistem Organisasi
SDM
Rekrutmen dan Seleksi
Keahlian berorientasi
tugas, kerja tim, keahlian
teknik, & nilai - nilai
kualitas
Keahlian interpersonal,
kerja tim, nilai – nilai
kualitas
Pelatihan dan
Pendidikan
Hard topics, yaitu
akuntansi, perancangan,
statistic, dan sebagainya
Soft topics, yaitu
keahlian berkomunikasi,
hubungan interpersonal,
kerja tim, perilaku
karyawan, dan
pelayanan pelanggan
Pemberdayaan karyawan Dukungan infrastruktur
sebagai sumber yang
dinutuhkan dan bantuan
teknik, peningkatan
otonomi dan
bertanggungjawab yang
menekankan pada shop-
floor workers
Penyerahan kekuasaan,
informasi, penghargaan,
pengetahuan,
perlindungan karyawan
selama pemberian
pelayanan pelanggan,
menekankan pada
hubungan personil
Keterlibatan karyawan Gugus kendali mutu, Gugus kendali mutu, 19
team perbaikan kualitas,
brainstorming, dst
team perbaikan kualitas,
brainstorming, dan
seteruanya yang
menekankan pada
keterlibatana karyawan
dalam organisasi jasa
Sistem Teknik
Manajemen kualitas
pelayanan
QFD, hause of quality,
desain Taguchi, poka-
yoke, pencegahan
kesalahan, dst
Mencegah kesalahan,
gap analisis, critical
indent technique
Manajemen proses Pengendalian kualitas
statistic, pengendalian
proses statistic, JIT, six
sigma quality, dst
Sistematisasi,
standarisasi,
penyaderhanaan,
komputerisasi, jaringan
kerja, dst
Sistem Informasi Data yang berhubungan
dengan biaya, akuntansi
keuangan, penjualan,
pemasaran, pembelian,
dst
Data yang berhubungan
dengan kepuasan
pelanggan, kualitas
pelayanan, dan kepuasan
karyawan
Budaya Pentingnya budaya
dalam perusahaan
manufaktur melebihi
teknologi
Penyampaian pelayanan
uang tidak terbatas,
critical indent,
freecovery
Tangible Tidak dapat diterapkan Kondisi seperti suhu,
ventilasi, kegaduhan,
symbol, iklan, layout,
dst
Tanggungjawab Sosial Manajemen lingkungan,
ISO 14000, dsb
Kewargaan organisasi
dengan melakukan
perbuatan yang etis20
Hubungan Industrial Pesan yang dimainkan
oleh serikat kerja yang
berpengaruh pada sistem
organisasi SDM
Peran yang dimainkan
oleh serikat kerja yang
berpengaruh pada sistem
organisasi SDM dengan
berfokus pada pelanggan
Benchmarking Karakteristik produk,
proses, biaya, strategi,
dst
Cirri keperilakuan,
seperti kepuasan
pelanggan, kepuasan
karyawan, kualitas
pelayanan, produk dan
jasa yang disampaikan
Sasaran
Fokus pada pelanggan
Kepuasan pada
pelanggan dan karyawan
merupakan inti TQM,
fokus pada kualitas
produk, pengurangan
cacat, kesesuaian dengan
spesifikasi, kelayakan
waktu, dan lain - lain
Kesenangan dan
loyalitas pelanggan,
keinginan membeli
Kepuasan karyawan Kepuasan dan komitmen
pelanggan, pengenalan
kontribusi dan
pencapaian kualitas,
perilaku yang lebih baik,
nilai dan etika kerja, dst
Ambience Continuous
Improvement
Continuous
Improvement
2.4.3 Konsep Kualitas Pelayanan (Serqual)
Pelayanan memainkan peran penting dalam organisasi, baik organisasi
atau perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur. Chase dan Tansik (1983)
21
membagi 3 jenis pelayanan berdasarkan kontak pelanggan, yaitu, jasa murni, jasa
campuran, dan jasa semifaktur.
Model kualitas pelayan teresebut dapat digambarkan seperti Gambar 2.3.1
Gambar 2.3.1
Model Kualitas Pelayanan
Gambar 2.3.1 menunjukkan bahwa terdapat lima gap yang dapat dijumpai
dalam model kualitas pelayanan.
22
Gap pertama adalah ketidaktahuan terhadap apa yang diinginkan
pelanggan yang disebabkan adanya perbedaan mengenai apa yang diharapkan
oleh pelanggan dan apa yang dipersepsikan oleh manajer. Hal ini disebabkan
kurangnya orientasi dalam penelitian pemasaran.
Gap kedua adalah kesalahan dalam standar kualitas pelayanan, yaitu perbedaan
antara apa yang dipikirkan manajer mengenai harapan pelanggan dan spesifikasi
yang sesungguhnya yang disusun untuk menyampaikan pelayanan kepada
pelanggan.
Gap ketiga adalah perbedaan kinerja pelayanan, yaitu perbedaan antara
spesifikasi pelayanan dengan pelayanan yang sesungguhnya diberikan.meskipun
perusahaan mempunyai standar pelayanan yang baik, namun pelayanan
berkualitas tidak dapat diwujudkan. Standar yang baik harus dilengkapi dengan
sumber daya yang cukup (staf, sistem, dan teknologi) dan harus didukung agar
menjadi efektif, dimana staf yang berprestasi diberi komponsasi.
Gap keempat adalah perbedaan mengenai apa yang telah dijanjikan oleh pemberi
jasa kepada penerima jasa dengan apa yang sesungguhnya disampaikan kepada
penerima jasa atau pelanggan. Janji yang dibuat melaluiiklan dan kegiatan
komunikasi lainnya akan menciptakan harapan konsumen yang akan dijadikan
standar bagi penilaian konsumen terhadap mutu pelayanan yang diberikan
perusahaan.
Gap kelima adalah perbedaan antara pelanggan/konsumen dengan harapan
konsumen. Gap ini berada diluar perusahaan, yang terjadi karena konsumen
memiliki persepsi yang berbeda dengan harapannya.
Gap keenam adalah pebedaan antara pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan
dengan persepsi karyawan terhadap harapan konsumen. Dalam gap ini terjadi
kesalahphaman antara keingginan yang diharapkan oleh pelanggan, kemudian
ketika dikerjakan oleh karyawan atau penyedia jasa, menjadi berbeda atau tidak
sesuai dengan harapan pelanggan.
Gap ketujuh adalah perbedaan antara apa yang manajer harapkan terhadap
pelanggan dengan apa yang karyawan kerjakan untuk pelanggan. Gap ini terjadi,
ketika seorang pimpinan mempunyai persepsi atau rencana agar para pelanggan
23
merasa puas dengan harapan mereka, namun karyawannya tidak memahami apa
yang diminta atau persepsi yang pimpinan inginkan.
2.4.4 Pemulihan Pelayanan (Service Recorvey)
Perilaku ketidakpuasan pelanggan menyatakan bahwa resolusi yang cepat
untuk kegagalan pelayan adalah cara penting untuk menciptakan pelanggan yang
loyal. Kegagalan pelayanan yang dapat diarahkan ke dalam pelayanan yang
menyenangkan dengan cara memberdayakan karyawan baris depan menggunakan
kebijakan untuk membuat seseuatu dengan baik.
Service Recovery berkaitan dengan kepuasan pelanggan, secara umum
dapat
diwujudkan dengan tiga cara pokok.
Pertama, memperlakukan para pelanggan yang tidak puas dengan
sedemikian rupa, sehingga mempertahankan loyalitas mereka.
Kedua, penyedia jasa memberikan jaminan yang luas dan tidak terbatas
pada ganti rugi yang dijanjikan.
Ketiga, penyedia jasa memenuhi atau melebihi harapan para pelanggan
yang mengeluh dengan cara menangani keluhan mereka.
2.4.5 Evaluasi Kualitas Pelayanan
Jasa mempunyai karakteristik yang unik, seperti pelayanan bersifat tidak
nyata atau intangible. Pelayanan adalah proses. Pelayanan dikonsumsi atau
dialami bersamaan waktunya dengan saat diproduksi jasa, serta mempunyai
konsekuensi dalam pengelolaan perusahaan jasa .
2.4.6 SerQual dan SerPerf
Nilsson-Witell dan Fundin (2005) mengidentifikasi dua atribut pelayanan
yang peenting yang berhubungan dengan proses evaluasi alternative, yaitu atribut
yang dicari (search attribute) dan atribut yang dialami (experience attribute).
2.4.7 Alat-alat Kualitas Jasa
Menurut Kantsperger dan kunz (2005), dalam pengelolaan kualitas
pelayanan, terdapat tiga orientasi yang harus diperhatikan, yaitu orientasi kualitas,
orientasi karayawan, dan orientasi pelanggan. Orientasi kualitas menunjukan
24
apakah teknik manajemen kualitas dapat diterapkan untuk mencapai kualitas yang
unggul yang berpusat pada pelanggan.
Heynes dan DuVall (1992) mengajukan dua model kualitas pelayana, yaitu mode
kualitas pelayanan yang mempertimbangkan fungsi produksi berdasarkan aliran
pelanggan melalui operasi pelayanan dan model kualitas pelayanan yang
mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas dari pandangan produktivitas.
Model 1: Model kualitas pelayanan yang mempertimbangkan fungsi
produksi berdasarkan aliran pelanggan melalui operasi pelayanan, yaitu:
Input Proses Output
Atau
Pelanggan: Harapan pengalaman Kepuasan
Model 2: Model kualitas pelayanan yang mempertimbangkan efisiensi dan
efektivitas dari pandangan produktivitas. Produktivitas merupakan hasil yang
dicapai per satuan input yang digunakan. Output yang tinggi sama dengan
efektivitas, sedang input yang ditekankan sama dengan efisiensi. Konsep efisiensi
dan efektivitas tersebut merupakan orientasi khusus dari waktu antri biaya
pelayanan.
2.4.8 Produktivitas Jasa
Produktivitas biasanya selalu dikaitkan dengan kualitas dan profabilita.
Meskipun demikian, ketiga ini memiliki penekanan masing-masing (Edvardson,
et.al., 1994). Penekanan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Produktivitas menekankan pada pemanfaatan (utilisasi) sumber daya, yang
sering kali diikuti dengan pengurangan biaya dan rasionalsisasi modal.
Focus utamanya adalah pada pruduksi.
2. Kualitas lebih menekankan pada aspek kepuasan pelanggan dan
pendapatan. Focus utamanya adalah custumer utility.
3. Profabilitas merupakan hasil dari hubungan antara penghasilan (output)
dengan biaya dan modal yang digunakan.
Perusahaan yang menawarkan barang atau jasa berkualitas superior pasti
dapat mengalahkan pesaingnya yang menghasilkan kualitas inferior.
25
Gambar 2.8.1
Isi Produktivitas Pelayanan
2.5 Teori Antrin
2.5.1 Sejarah Teori Antrian
Antrian yang sangat panjang dan terlalu lama untuk memperoleh giliran
pelayanan sangatlah menjengkelkan. Rata – rata lamanya waktu menunggu
(waiting time) sangat tergantung kepada rata – rata tingkat kecepatan pelayanan
(rate of services). Teori tentang antrian diketemukan dan dikembangkan oleh A.
K. Erlang, seorang insinyur dari Denmark yang bekerja pada perusahaan telepon
di Kopenhagen pada tahun 1910. Erlang melakukan eksperimen tentang fluktuasi
permintaan fasilitas telepon yang berhubungan dengan automatic dialing
equipment, yaitu peralatan penyambungan telepon secara otomatis. Dalam waktu
– waktu yang sibuk operator sangat kewalahan untuk melayani para penelepon
secepatnya, sehingga para penelepon harus antri menunggu giliran, mungkin
cukup lama. Persoalan aslinya Erlang hanya memperlakukan perhitungan
keterlambatan (delay) dari seorang operator, kemudian pada tahun 1917 penelitian
26
Produktifitas Jasa
Kuantitas Kualitas
Ouput volume pelayanan
Input karyawan bahan baku modal
Ouput kualitas persepsi
Input elemen yang nampak dan tidak nampak
dilanjutkan untuk menghitung kesibukan beberapa operator. Dalam periode ini
Erlang menerbitkan bukunya yang terkenal berjudul Solution of some problems in
the theory of probabilities of significance in Automatic Telephone Exhange. Baru
setelah perang dunia kedua, hasil penelitian Erlang diperluas penggunaannya
antara lain dalam teori antrian (Supranto, 1987).
2.5.2 Pengertian Antrian
Menurut Siagian (1987), antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah
(satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan).
Pada umumnya, sistem antrian dapat diklasifikasikan menjadi system yang
berbeda – beda di mana teori antrian dan simulasi sering diterapkan secara luas.
Klasifikasi menurut Hillier dan Lieberman adalah sebagai berikut :
Sistem pelayanan komersial
Sistem pelayanan bisnis – industri
Sistem pelayanan transportasi
Sistem pelayanan sosial
Sistem pelayanan komersial merupakan aplikasi yang sangat luas dari
model– model antrian, seperti restoran, kafetaria, toko – toko, salon, butik,
supermarket, dan sebagainya. Sistem pelayanan bisnis – industri mencakup lini
produksi, sistem material – handling, sistem pergudangan, dan sistem – sistem
informasi komputer. Sistem pelayanan sosial merupakan sistem – sistem
pelayanan yang dikelola oleh kantor – kantor dan jawatan – jawatan lokal
maupun nasional, seperti kantor registrasi SIM dan STNK, kantor pos, rumah
sakit, puskesmas, dan lain – lain (Subagyo, 2000).
2.5.3 Komponen Dasar Antrian
Komponen dasar proses antrian adalah :
Kedatangan
Setiap masalah antrian melibatkan kedatangan, misalnya orang, mobil,
panggilan telepon untuk dilayani, dan lain – lain. Unsur ini sering dinamakan
proses input. Proses input meliputi sumber kedatangan atau biasa dinamakan
calling population, dan cara terjadinya kedatangan yang umumnya merupakan
variabel acak. Menurut Levin, dkk (2002), variabel acak adalah suatu variabel
27
yang nilainya bisa berapa saja sebagai hasil dai percobaan acak. Variabel acak
dapat berupa diskrit atau kontinu. Bila variabel acak hanya dimungkinkan
memiliki beberapa nilai saja, maka ia merupakan variabel acak diskrit. Sebaliknya
bila nilainya dimungkinkan bervariasi pada rentang tertentu, ia dikenal sebagai
variabel acak kontinu.
Pelayan
Pelayan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih
pelayan, atau satu atau lebih fasilitas pelayanan. Tiap – tiap fasilitas pelayanan
kadang – kadang disebut sebagai saluran (channel) (Schroeder, 1997). Contohnya,
jalan tol dapat memiliki beberapa pintu tol. Mekanisme pelayanan dapat hanya
terdiri dari satu pelayan dalam satu fasilitas pelayanan yang ditemui pada loket
seperti pada penjualan tiket di gedung bioskop.
Antri
Inti dari analisa antrian adalah antri itu sendiri. Timbulnya antrian
terutama tergantung dari sifat kedatangan dan proses pelayanan. Jika tak ada
antrian berarti terdapat pelayan yang menganggur atau kelebihan fasilitas
pelayanan (Mulyono, 1991). Proses dasar antrian (Supranto, 1987). Penentu
antrian lain yang penting adalah disiplin antri. Disiplin antri adalah aturan
keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantri. Menurut Siagian (1987),
ada 5 bentuk disiplin pelayanan yang biasa digunakan, yaitu :
First Come First Served (FCFS) atau First In First Out (FIFO) artinya,
lebih dulu datang (sampai), lebih dulu dilayani (keluar). Misalnya, antrian
pada loket pembelian tiket bioskop.
Last Come First Served (LCFS) atau Last In First Out (LIFO) artinya,
yang tiba terakhir yang lebih dulu keluar. Misalnya, sistem antrian dalam
elevator untuk lantai yang sama.
Service In Random Order (SIRO) artinya, panggilan didasarkan pada
peluang secara random, tidak soal siapa yang lebih dulu tiba.
Priority Service (PS) artinya, prioritas pelayanan diberikan kepada
pelanggan yang mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan
pelanggan yang mempunyai prioritas lebih rendah, meskipun yang terakhir
28
ini kemungkinan sudah lebih dahulu tiba dalam garis tunggu. Kejadian
seperti ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal, misalnya seseorang
yang dalam keadaan penyakit lebih berat dibanding dengan orang lain
dalam suatu tempat praktek dokter.
2.5.4 Struktur Antrian
Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh system
antrian :
Single Channel – Single Phase
Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki system
pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu
pelayanan.
Single Channel – Multi Phase
Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang
dilaksanakan secara berurutan (dalam phasephase). Sebagai contoh :pencucian
mobil.
Multi Channel – Single Phase
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi kapan saja di mana ada dua
atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, sebagai contoh model ini
adalah antrian pada teller sebuah bank.
Multi Channel – Multi Phase
Sistem Multi Channel – Multi Phase sebagai contoh, herregistrasi para
mahasiswa di universitas, pelayanan kepada pasien di rumah sakit mulai dari
pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Setiap sistem – sistem
ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapnya.
2.5.5 Mekanisme Pelayanan
Ada 3 aspek yang harus diperhatikan dalam mekanisme pelayanan, yaitu :
a. Tersedianya pelayanan
Mekanisme pelayanan tidak selalu tersedia untuk setiap saat. Misalnya dalam
pertunjukan bioskop, loket penjualan karcis masuk hanya dibuka pada waktu
tertentu antara satu pertunjukan dengan pertunjukan berikutnya. Sehingga pada
29
saat loket ditutup, mekanisme pelayanan terhenti dan petugas pelayanan (pelayan)
istirahat.
Kapasitas pelayanan
Kapasitas dari mekanisme pelayanan diukur berdasarkan jumlah
langganan yang dapat dilayani secara bersama – sama.
Lamanya pelayanan
Lamanya pelayanan adalah waktu yang dibutuhkan untuk melayani
seorang langganan atau satu – satuan.
2.5.6 Model – model Antrian
Pada pengelompokkan model – model antrian yang berbeda – beda akan
digunakan suatu notasi yang disebut dengan Notasi Kendall. Notasi ini sering
dipergunakan karena beberapa alas an. Diantaranya, karena notasi tersebut
merupakan alat yang efisien untuk mengidentifikasi tidak hanya model – model
antrian, tetapi juga asumsi – asumsi yang harus dipenuhi (Subagyo, 2000).
Format umum model :
(a/b/c);(d/e/f)
di mana :
a = distribusi pertibaan / kedatangan (arrival distribution), yaitu jumlah pertibaan
pertambahan waktu.
b = distribusi waktu pelayanan / perberangkatan, yaitu selang waktu antara satuan
– satuan yang dilayani (berangkat).
c = jumlah saluran pelayanan paralel dalam sistem.
d = disiplin pelayanan.
e = jumlah maksimum yang diperkenankan berada dalam sistem (dalam pelayanan
ditambah garis tunggu).
f = besarnya populasi masukan.
Keterangan :
Untuk huruf a dan b, dapat digunakan kode – kode berikut sebagai
pengganti :
30
M= Distribusi pertibaan Poisson atau distribusi pelayanan (perberangkatan)
eksponensial; juga sama dengan distribusi waktu antara pertibaan
eksponensial atau distribusi satuan yang dilayani Poisson.
D = Antarpertibaan atau waktu pelayanan tetap.
G = Distribusi umum perberangkatan atau waktu pelayanan.
Untuk huruf c, dipergunakan bilangan bulat positif yang menyatakan
jumlah pelayanan paralel.
Untuk huruf d, dipakai kode – kode pengganti : FIFO atau FCFS = First –
In First – Out atau First – Come First – Served. LIFO atau LCFS = Last –
In First – Out atau Last – Come First – Served. SIRO = Service In Random
Order. G D = General Service Disciplint.
Untuk huruf e dan f, dipergunakan kode N (untuk menyatakan jumlah
terbatas) atau (tak berhingga satuan – satuan dalam sistem antrian dan
populasi masukan). Misalnya, model (M/M/1);(FIFO//), berarti
bahwa model menyatakan pertibaan didistribusikan secara Poisson, waktu
pelayanan didistribusikan secara eksponensial, pelayanan adalah satu atau
seorang, disiplin antrian adalah first – in first – out, tidak berhingga jumlah
langganan boleh masuk dalam system antrian, dan ukuran (besarnya)
populasi masukan adalah tak berhingga.
2.5.7 Teknik Simulasi
a. Pengertian Simulasi
Simulasi ialah suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan
menggunakan model dari satu sistem nyata (Siagian, 1987). Menurut Hasan
(2002), simulasi merupakan suatu model pengambilan keputusan dengan
mencontoh atau mempergunakan gambaran sebenarnya dari suatu sistem
kehidupan dunia nyata tanpa harus mengalaminya pada keadaan yang
sesungguhnya. Simulasi adalah suatu teknik yang dapat digunakan untuk
memformulasikan dan memecahkan model – model dari golongan yang luas.
Golongan atau kelas ini sangat luasnya sehingga dapat dikatakan , “ Jika semua
cara yang lain gagal, cobalah simulasi” (Schroeder, 1997).
b. Kelebihan dan Kekurangan Simulasi
31
Meskipun model analitik sangat berguna dan sering digunakan, namun masih
terdapat beberapa keterbatasan, yaitu :
Model analitik tidak mampu menelusuri perangai suatu sistem pada masa
lalu dan masa mendatang melalui pembagian waktu. Model analitik hanya
memberikan penyelesaian secara menyeluruh, suatu jawab yang mungkin
tunggal dan optimal tetapi tidak menggambarkan suatu prosedur
operasional untuk masa lebih singkat dari masa perencanaan. Misalnya,
penyelesaian persoalan program linier dengan masa perencanaan satu
tahun, tidak menggambarkan prosedur operasional untuk masa bulan demi
bulan, minggu demi minggu, atau hari demi hari.
Model matematika yang konvensional sering tidak mampu menyajikan
sistem nyata yang lebih besar dan rumit (kompleks). Sehingga sukar untuk
membangun model analitik untuk sistem nyata yang demikian. Kalaupun
model matematika mampu menyajikan sistem nyata yang kompleks
demikian, tetapi bisa jadi tidak mungkin diselesaikan dengan hanya
menggunakan teknik analitis yang sudah ada. Seperti sistem pedesaan
yang dikaitkan dengan faktor ekonomi, sosial, politik, dan lain – lain.
Model analitik terbatas pemakaiannya dalam hal – hal yang tidak pasti dan
aspek dinamis (faktor waktu) dari persoalan manajemen. Berdasarkan hal
di atas, maka konsep simulasi dan penggunaan model simulasi merupakan
solusi terhadap ketidakmampuan dari model analitik.
Beberapa alasan yang dapat menunjang kesimpulan di atas adalah sebagai
berikut :
Simulasi dapat memberi solusi kalau model analitik gagal melakukannya.
Model simulasi lebih realistis terhadap sistem nyata karena memerlukan
asumsi yang lebih sedikit. Misalnya, tenggang waktu dalam model
persediaan tidak perlu harus deterministik.
Perubahan konfigurasi dan struktur dapat dilaksanakan lebih mudah untuk
menjawab pertanyaan : what happen if… Misalnya, banyak aturan dapat
dicoba untuk mengubah jumlah langganan dalam sistem antrian.
Dalam banyak hal, simulasi lebih murah dari percobaannya sendiri.
32
Simulasi dapat digunakan untuk maksud pendidikan.
Untuk sejumlah proses dimensi, simulasi memberikan penyelidikan yang
langsung dan terperinci dalam periode waktu khusus.
Namun, model simulasi juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu :
Simulasi bukanlah presisi dan juga bukan suatu proses optimisasi.
Simulasi tidak menghasilkan solusi, tetapi ia menghasilkan cara untuk
menilai solusi termasuk solusi optimal.
Model simulasi yang baik dan efektif sangat mahal dan membutuhkan
waktu yang lama dibandingkan dengan model analitik.
Tidak semua situasi dapat dinilai melalui simulasi kecuali situasi yang
memuat ketidakpastian
c. Model – model Simulasi
Model – model simulasi yang ada dapat dikelompokkan ke dalam beberapa
penggolongan, antara lain :
Model Stochastic atau probabilistic
Model stokastik adalah model yang menjelaskan kelakuan sistem secara
probabilistik; informasi yang masuk adalah secara acak.
Model Deterministik
Pada model ini tidak diperhatikan unsur random, sehingga pemecahan
masalahnya menjadi lebih sederhana.
Model Dinamik
Model simulasi yang dinamik adalah model yang memperhatikan
perubahan – perubahan nilai dari variabel – variabel yang ada kalau terjadi
pada waktu yang berbeda.
Model Statik
Model statik adalah kebalikan dari model dinamik. Model statik tidak
memperhatikan perubahan – perubahan nilai dari variabel – variabel yang
ada kalau terjadi pada waktu yang berbeda.
Model Heuristik
Model heuristik adalah model yang dilakukan dengan cara coba – coba,
kalau dilandasi suatu teori masih bersifat ringan, langkah perubahannya
33
dilakukan berulang – ulang, dan pemilihan langkahnya bebas, sampai
diperoleh hasil yang lebih baik, tetapi belum tentu optimal (Subagyo,
2000).
d. Langkah – Langkah Dalam Proses Simulasi
Pada umumnya terdapat 5 langkah pokok yang diperlukan dalam menggunakan
simulasi, yaitu :
Menentukan persoalan atau sistem yang hendak disimulasi.
Formulasikan model simulasi yang hendak digunakan.
Ujilah model dan bandingkan tingkah lakunya dengan tingkah laku dari
sistem nyata, kemudian berlakukanlah model simulasi tersebut.
Rancang percobaan – percobaan simulasi.
Jalankan simulasi dan analisis data (Levin, dkk, 2002).
2.5.8 Pengujian Distribusi
Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih
populasi. Benar atau salahnya suatu hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan
pasti, kecuali bila seluruh populasinya diperiksa. Tentu saja, dalam kebanyakan
situasi hal itu tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, dapat diambil suatu
contoh acak dari populasi tersebut dan menggunakan informasi yang dikandung
contoh itu untuk memutuskan apakah hipotesis tersebut kemungkinan besar benar
atau salah. Bukti dari contoh yang tidak konsisten dengan hipotesis yang
dinyatakan tentu saja membawa pada penolakan hipotesis tersebut, sedangkan
bukti yang mendukung hipotesis akan membawa pada penerimaannya (Walpole,
1990). Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolak membawa
penggunaan istilah hipotesis nol yang dilambangkan dengan Ho. Penolakan Ho
mengakibatkan penerimaan suatu hipotesis alternatif, yang dilambangkan dengan
H1. Pada penelitian ini digunakan uji chi kuadrat, untuk menguji apakah frekuensi
yang diamati menyimpang secara significance dari suatu distribusi frekuensi yang
diharapkan. Menurut Spiegel (1988), suatu ukuran mengenai perbedaan yang
terdapat antara frekuensi yang diharapkan dengan yang diamati untuk uji chi –
kuadrat.
2.6 Perencanaan Sumber Daya
34
Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning atau
ERP) merupakan proses dalam perusahaan yang berada pada bidang
fungsional,unit unit bisnis,wilayah geografis, dan lini produk. System ERP
adalah konfigurasi system informasi yang mengintegrasikan beberapa fungsi
bisnis.
System ERP adalah luas,yang terintegrasi dengan sitem informasi yang
ada dan mendukung proses proses dalam perusahaan d an kebutuhan data.
Keberhasilan ERP dipengaruhi oleh
Interaksi,asosiasi dan mengarahkan pengguna dan tim proyek ERP
Komunikasi antara pengguna dan tim proyek BPR
Domain pengetahuan dan keahlian yang ditunjuk oleh tim proyek ERP
Keinginan dan komitmen tim proyek ERP untuk membantu dan mendukung
mengadopsi system.
Menurut stjin dan wensley (2001), ada empat tipe memory organisasi
yaitu informasi,pengetahuan atau struktur pengetahuan,paradigm dan
keahlian.keempat isi memory tersebut melekat pada system ERP .sistem ERP
dipandang sebagai bagian dari memori organisasi yang melekat pada isi memori.
35
Manfaat ERP antara lain :
1. Mengurangi cycle time.
2. Mengurangi biaya persediaan.
3. Meningkatkan kemampuan untuk terus mengadakn perbaikan dalam
penyediaan informasi strategic
4. Menambah banyaknya kesempatan untuk mengadakan pengembangan
5. Meningkatkan kebutuhan staf selama dan setelah penerapan.
6. Mengurangi perbaikan yang tambal sulam
7. Meningkatkan standarisasi dan integritas system
Manajemen Rantai Pasokan ( supply-chain management) didefinisikan
sebagai intergrasi proses bisnis dari pelanggan akhir melalui pemasok yang
menyediakan produk, pelayanan dan informasi yang menambah nilai bagi
pelanggan ( Cooper et al., 1997). Manajemen Rantai Pasokan merupakan
kegiatan yang terintegrasi yang dalam pengadaan bahan baku,
mentransformasikannya menjadi barang dalam proses dan barang jadi, dan
menyerahkannya kepada pelanggan (Heizer & Render, 2008).
Manajemen hubungan pelayanan menggunakan data peramalan untuk
menyusun perencanaan harian bagi setiap karyawan.
Transfer Bahan Transfer Informasi
36
PEMASOK
DESAIN JASA PENYEDIA JASA PELANGGAN
Gambar 1.1. Penawaran Pelayanan dengan Hubungan Bidirectional
Peramalan permintaan menyediakan estimasi banyaknya pelayanan atau
jasa yang dapat dijual oleh organisasi. Hasil peramalan juga berpengaruh dalam
perkiraan jasa.
Karakteristik metode peramalan
Metode Data yang
diperlukan
Biaya
relatif
Rentang
waktu
Penerapan
Model subjektif
Delphi metode Hasil survey Tinggi Jangka
panjang
Peramalan
teknologi
Cross impact
analysis
Korelasi
antar
peristiwa
Tinggi Jangka
panjang
Peramalan
teknologi
Historical analogy Data
beberapa
tahun dengan
situasi yang
mirip
Tinggi Jangka
panjang
Proyeksi
siklus hidup
permintaan
Model kausal
Regresi Semua data
masa lalu
untuk semua
variabel
Sedang Jangka
sedang
hingga
panjang
Peramalan
permintaan
Ekonometri Semua data
masa lalu
untuk semua
variabel
Sedang
hingga
tinggi
Jangka
menengah
Kondisi
perekonomian
Time series
model
Rata rata bergerak N observasi
terdekat
Sangat
rendah
Jangka
pendek
Peramalan
permintaan37
Exponential
bergerak
Memperhalus
nilai
Sangat
rendah
Jangka
pendek
Peramalan
permintaan
Metode peramalan bisnis bisa di kelompokan menjadi dua jenis, yaitu
model peramalan kuantutatif dan model peramalan kuantitatif. Model kuantitatif
masih dapat dibagi lagi menjadi metode kausal dan model runtut waktu (time
series).
A. Metode kualitatif
Metode kualitatif ini di bagi menjadi 3 metode yaitu:
1. Teknik Delphi
Metode ini merupakan teknik yang memepergunakan suatu prosedur
sistematis untuk mendapatkan konsensus pendapat dari sekelompok ahli.
Teknik Delphi dilakukan dengan membentuk suatu panel yang terdiri atas
para ahli.
2. Analisis dampak silang (cross-impact analysis)
Sebagaimana metode Delphi, analisis dampak silang juga
menggunakan beberapa panel yang terdiri dari beberapa ahli. Panel
tersebut memepelajari serangkaian korelasi antara ber bagai kejadian di
masa mendatang.
3. Analogi historis (historical analogies)
Mengasumsikan bahwa pola pengenalan dan pertumbuhan suatu
produk atau jasa baru akan meniru pola yang telah di bentuk oleh konsep
serupa yang datanya tersedia.
Metode ini sering digunakan untuk meramalkan penenetrasi pasar
siklus hidup suatu suatu produk ataau jasa baru.
38
Pengelolaan
Pemerolehan informasi
Output
Tindakan
Hasil
B. Metode Kuantitatif dibagi dua :
1. Metode runtut waktu
Metode runtut waktu yaitu data yang dikumpulkan, dicatat, atau
diobservasi sepanjang waktu yang berurutan. Ada beberapa metode yang
dapat dipergunakan untuk melakukan analosis runtut waktu,diantaranya
metode naïf,rata rata brgerak,dan penghalusan eksponensial
a. Metode naïf ( naïve model)
Metode naïf dipergunakan untuk membuat model model yang
sederhana yang didasarkan pada asumsi bahwa periode yang baru saja
berlalu ( misalnya bulan lalu,semester lalu, atau tahun lalu) merupakan
alat peramalan terbaik untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang.
Model ini bisa dirumuskan sebagai berikut:
Ft+1 = Xt
b. Metode rata rata
Asumsi yang mendasari berbagai macam metode rata rata ini
adalah bahwa fluktuasi masa lalu menunjukan perubahan dari suatu kurva
yang mulus.metode rata rata terdiri atas tiga jenis,yaitu metode rata rata
sederhana,rata rata bergerak dan rata rata bergerak ganda.
c. Penghalusan eksponensial
Metode penghalusan eksponensial adalah suatu jenis teknik
peramalan rata rata bergerak yang melakukan penimbangan terhadap data
masa lalu dengan cara eksponensial sehingga data paling akhir
mempunyai bobot atau timbangan lebih besar dalam rata rata bergerak.
2. Model kausal
39
Asumsi dalam model kausal serupa dengan asumsi model runtut
waktu, yaitu bahwa data mengikuti pola yang dapat diidentifikasi sepanjang
waktu dan ada hubungan yang dapat diidentifikasikan di antara informasi
yang diramalkan dan faktor lainnya.
a. Regensi
Analisis regensi merupakan metode statistic yang dipergunakan
untuk untuk menentukan hubungan antar paling tidak dua variable yaitu
satu atau dua variable bebas( independent variables) dan satu variable
teikat (dependent variabeles). Tujuannya adala untuk mermalkan atau
memperkirka nilai variable terikat dalam hubungannya dengan nilai
variable bebas tertentu..Bentuk umum persamaan regensi adalah :
Y = a0 + a1 X1 + a2 X2 + ……. + an Xn
b. Ekonometrik
Model ekonometrik terdiri atas serangkaian persamaan
persamaan simultan yang menyatakan variable terikat dalam beberapa
variable bebas yang berbeda. Model ekonometrik cenderung lebih mahal
mahal dan kompleks daripada model regensi lainnya. oleh karena itu
umumnya hanya dipergunakan dalam peramalan jangka panjang.
Keuntungan dan kekurangan Metode kuantitatif versus metode kualitatif untuk
peramalan.
Pertimbangan Metode kuantitatif Metode kualitatif
Pilihan metode atau
model yang
dpergunakan
Metode atau model
tidak dapat dipilih atas
dasra statistic semata
mata
Pilihan metode atau model
brpengar besar terhadap
ramalan ttapi membutuhkan
penilaian manusia untuk
memilihnya
Kemampuan Perubahan di masa Perubahan di masa
40
memprediksikan
perubahan dalam
pola atau hubungan
yang ada
mendatang tidak dapat
diprediksi
mendatang dapat diprediksi
tetapi tidak dapat pula
diabaikan atau bahkan orang
terlalu melebih lebihkan
Pemanfaatan
informasi atau data
yang tersedia
Tidak semua informasi
dalam data
dipergunakan
Kterangan dari orang dalam
dapat dipergunakan tetapi
orang seringkali bersifat
selektif membias dan tidak
konsisten didalam
menggunakan informasi
Adaptasi atau
penyesuaian ramalan
setelah erubahan
diidentifikasi
Modifikasi ramalan
tergantung pada metode
tertentu yang
dipergunakan
Dapat mengevaluasi
pengaruh perubahn dan
memodifikasi ramalan
Unsure obyektivitas
dalam ramalan
Obyektivitas diperoleh
atas dasar beberapa
criteria (misalnya
memimumkan mean
squared error/MSE)
yang harus ditentukan
berdasarkan judgment
Ramalan sangat dipengaruhi
pertimbangan politik pribadi
dan perasaan optimis/pesimis
yang tidak pada tempatnya
Penentuan
ketidakpastian masa
mendatang
Seringkali di luar
perkiraan sebagian
besar metode kuantitatif
yang ada
Sebagian besar di luar
perkiraan sebagai akibat
optimisme berlebihan
41
Kebutuhan akan
pengulangan
ramalan
Ramalan tetap konsisten
baik itu saat
dipergunakan pertama
kali maupun saat
digunakan ke 100.000
kali
Orang biasanya gampang
bosan dengan situasi
pengulangan
ramalan,sehingga
ramalannya cenderung tidak
konsisten
Biaya metode yang
dipergunakan
Dewasa ini relatif
murah
Relatif mahal
2.4 Manajemen kapasitas
Dalam arti kamus, kapasitas merupakan kemampuan untuk menjaga,
menerima, menyimpan, dan mengakomodasi. Dalam pengertian bisnis, kapasitas
seringkali dipandang sebagai banyaknya output yang dapat dicapai oleh sistem
dalam periode waktu tertentu (Chase et al.,2006).
Model strategi kapasitas yang digunakan dapat digambarkan seperti
gambar di bawah:
karakteristik unik pelayanan
42
KAPASITAS PELAYANAN
Mudah Usang
Tidak berwujud
Tidak dapat dipisahkan
Memaksimalkan penjualan
Menolak yang masuk
Mengurangi pembelian resiko anggota
pelanggan & hubungan
Pengembangan Pelanggan JanjiDukungan Karyawan Perluasan KapasitasMenukarkan Deferensiasi
Meningkatka penjualan / memperbaiki Profitabilitas dan memperbaiki kinerja bisnis
sasaran strategik
strategik kapasitas
manfaat dan hasil
Perencanaan kapasitas merupakan proses perencanaan penjualan dan
operasi, memproses informasi dalam standar waktu, aliran, dan informasi lain
mengenai bagaimana perusahaan menghasilkan jasa atau produk, dan rencana
input yang diperlukan. Perencanaan kapasitas juga dapat membuat laporan bagi
manajer dalam berbagai bidang seperti sumber daya manusia, pembelian,
penjualan dan pemasaran, dan keuangan dan akuntansi.
Menerut Haksever et al. (2000), perencanaan kapasitas mudah dilakukan
diperusahaan manufaktur, namun sulit dilakukan di perusahaan jasa. Hal ini
disebabkan:
43
1. Pelayanan bersifat mudah rusak atau tidak tahan lama (perishable), sehingga
pelayanan dikonsumsi saat pelayanan tersebut dihasilkan.
2. Kapasitas maksimum dari beberapa sistem pelayanan tidak mempunyai
fleksibilitas.
3. Permintaan pada beberapa jasa atau pelayanan lebih sulit diprediksi.
4. Variabilitas dalam waktu pelayanan.
5. Banyak pelayanan berada di luar batas lokasi.
Menurut Heizer dan Render(2008), permintaan dan kapasitas harus
disesuaikan, sehingga manajemen permintaan harus dapat menangani
kesepakatan, reservarsi, atau peraturan first-come firs saved. Pada beberapa jenis
bisnis seperti praktik dokter atau kantor pengacara, system janji untuk bertemu
(appointment system) merupakan jadwal yang cukup.
Perusahaan jasa atau pelayanan lebih banyak menggunakan strategi
campuran.
Kedua strategi tersebut memiliki berbagai dimensi yang berbeda
karakteristiknya. Hal ini dapat di paparkan dibawah ini
Perbandingna levelcapacity dan chase demand44
Dimensi strategik Level Capacity Chase Demand
Antrian pelanggan Biasanya rendah Sedang
Pelayan pelanggan Sedang Tinggi
Level keakhlian
karyawan
Tinggi Rendah
Perputaran kerja
karyawan
Rendah Tinggi
Pelatihan yang
diperlukan
Tinggi Rendah
Kondisi kerja Menyenangkan Rebut/ramai
Kebutuhan supervise Rendah Tinggi
Peramalan Jangka panjang Jangka pendek
Penjadwalan sistem pelayanan berbeda dari penjadwalan sistem
manufaktur dalam beberapa hal. Dalam sistem manufaktur, penjadwalan
menekankan pada mesin dan material, sedang dalam sistem pelayanan
penekanan pada level staffing (Heizer&Render, 2008).
Berbagai program matematika digunakan dalam mencari solusi optimal,
yaitu linear programming, integer programming, goal programming, network
flow,non-linear programming, dan dynamic programming. Penjadwalan
kekuatan karyawan berisi berbagai jenis fleksibilitas, yaitu :
1. Karyawan yang berkerja kurang dari delapan jam per hari (fleksibilitas
panjang shift).
2. Karyawan yang bekerja kurang dari lima hari per minggu (fleksibilitas
panjang hari kerja).
3. Karyawan yang menerima waktu istirahat selama periode shift (fleksibilitas
waktu istirahat).
4. Karyawan yang mulai bekerja dalam sehari sepanjang shift (fleksibilitas
mulainya shift).
5. Karyawan secara individu yang mulai bekerja pada periode yang berbeda
pada hari yang berbeda dalam seminggu (fleksibilitas waktu mulainya hari
kerja).45
6. Karyawan yang boleh menerima tawaran rekreasi pada hari kerja yang tidak
berurutan dalam seminggu (hari libur yang tidak berurutan).
Dalam tiap kuadran matiriks penyampaian pelayanan tersebut case
manager mamainkan peran penting. Jika lingkungan pelayanan terintegrasi
dengan baik, sumber daya langka, case manager harus membantu dalam
distribusi sumber daya dengan cara yang paling efisien.
Perusahaan jasa atau pelayanan adalah perusahaan yang padat karya,
dengan pelayanan yang bervariasi mengikuti permintaan pelanggan. Oleh karena
itu, penjadwalan yang dilaksanakan adalah penjadwalan karyawan. Karyawan
merupakan sumber daya yang paling fleksibel. Karyawan dapat disewa dan
diberhentikan dengan lebih mudah daripada membeli atau menjual peralatan.
Keterbatasan karyawan dapat diatasi dengan menyusun jadwal kerja lembur,
memperluas jam kerja tiap minggu, menambah shift dalam sehari, atau
menggunakan karyawan paruh waktu. Fleksibelitas tersebut sangat berharga,
namun hal tersebut membuat penjadwalan sulit. Penjadwalan heuristik dapat
dilakukan dengan cara :
1. Tentukan N = Banyaknya karyawan yang tersedia
Di = Permintaan banyaknya karyawan pada hari ke-i
X = Hari kerja
O = Hari Libur46
2. Penugasan pertam adalah N-D karyawan yang libur 1. Penugasan kemudian
N-D karyawan yang libur 2. Lanjutkan cara yang sama hinggga seluruh hari
kerja terjadwalkan.
3. Juka banyaknya hari kerja untuk karyawan penuh (full-time) kurang dari 5,
penugasan dalam hari kerja sisanya disusun sehingga hari libur 2 hari
berurutan harus dicapai.
4. Menugaskan karyawan sisa sebagai karyawan paruh waktu dengan
memperhatikan batasan waktu.
5. Jika hari libur berurutan diperlukan, pertimbangan perubahan jadwal harian
dengan persyaratan permintaan.
Contoh :
Salon Amanda mempunyai Tujuh orang karyawan (Ika, Ayu, Ebeu, Yuke,
dan Evi). Permintaan terhadap pelayanan salon Amanda setiap minggunya rata-
rata sebagai berikut :
Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Kebutuhan
karyawan3 3 4 3 4 5 3
Jadwal yang pertama kali dilakukan secara sederhana adalah :
Hari Senin Selasa Rabu Kamis Juma
t
Sabtu Mingg
u
Kebutuhan
karyawan3 3 4 3 4 5 3
Ika O X X O X X X
Ayu O X X O X X X
Ebeu X O X X O X X
Yuke X O X X X X O
Evi X X O X X X O
Ket : O = Hari Libur
X = Hari Kerja
Penyampaian Jasa47
Sistem penyampaian jasa seharusnya memeberikan pelayanan yang tepat
dengan cara yang tepat kepada pelanggan yang tepat pada waktu yang tepat.
Desain pekerjaan adalah penting dan merupakan bagian penting yang
menetapkan bagaimana pelayanan disampaikan.
2.7 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu
atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja)
yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara
maksimal sehingga tercapai tujuan (goal)bersama perusahaan,karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal.[1] MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap
karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya
bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi,
sosiologi, dan lain-lain.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan
implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan
karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan
hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia
melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara
lansung sumber daya manusianya. Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan
untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi.
Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang
efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan
menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan,
menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas)
dan tipe (kualitas) yang tepat.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai
masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja
lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi
sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut
48
HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber
daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk
memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
Tujuan-tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu :
a. Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya
manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas
organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia
diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer
tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya
manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan
dengan sumber daya manusia.
b. Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak
berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih
rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
c. Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-
kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi
dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan
sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-
hambatan.
d. Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal
tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi.
Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus
dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak
49
dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan
dapat meninggalkan organisasi.
Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Departemen Sumber Daya
Manusia
Perencanaan
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja (Preparation and selection)
persiapan. Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber
daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul.
Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/forecast akan
pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor
yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti
jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan
lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga
kerja, dan lain sebagainya.
Rekrutmen & Seleksi
a. Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu proses
untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer,
atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau
perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk
membuat deskripsi pekerjaan/job description dan juga spesifikasi
pekerjaan/job specification.
b. Seleksi tenaga kerja/Selection. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses
menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau
calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas
lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup/cv/curriculum vittae milik
pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar
yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu
pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk
dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja/interview dan proses seleksi
lainnya.
Pelatihan, Pengembangan & Penilaian Prestasi
50
a. Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and evaluation).
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus
menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk
itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih
menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan
kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi
karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah
maupun yang tinggi.
b. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation and
protection). Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai
secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat
sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada
pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi
yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari
atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan.
Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja
tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau
imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan
pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.
Promosi, Pemindahan dan Pemisahan
a. Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali
seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan
pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan
yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut transfer ke bawah,
adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan
kesempatan.
b. Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut
downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitif seorang
pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan
51
beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan semakin
serius.
c. Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari
organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak
menunjukkan kinerja yang cukup.
d. Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atas
inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri.
e. Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan
masa kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan
istilah pensiun.
Fungsi operasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan basic
(dasar ) pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan efektif dalam pencapaian
tujuan organisasi/perusahaan. Fungsi operasional tersebut terbagi 5 ( lima ), secara
singkat sebagai berikut:
Fungsi Pengadaan
adalah proses penarikan ,seleksi,penempatan,orientasi,dan induksi untuk
mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan.( the right man in the
right place).
Fungsi Pengembangan
adalah proses peningkatan ketrampilan teknis,teoritis,konseptual, dan moral
karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan yang
diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa
depan.
Fungsi Kompensasi
adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk uang atau
barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang diberikannya kepada
perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan
tanggung jawab karyawan tersebut.
Fungsi Pengintegrasian
adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan
karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling
52
menguntungkan.Dimana pengintegrasian adalah hal yang penting dan sulit dalam
MSDM, karena mempersatukan dua aspirasi/kepentingan yang bertolak belakang
antara karyawan dan perusahaan.
Fungsi Pemeliharaan
adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan
loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang
baik dilakukan dengan program K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) .
Menurut Nkomo (1980) evolusi manajemen SDM melewait tiga tahap, yaitu ;
a. Defenisi Stage : Yaitu ketika manajer personalia menyelenggarakan
programprogaram yang kurang memberikan manfaat untuk kengurangi
kekacauan karyawan dan kemungkinan perpecahan.
b. Perencanaan Manpower : dalam tahap ini digunakan kebutuhan pekerja
dan perekrutan seleksik, training untuk menjamin terpenuhinya target
manpower.
c. Manajemen SDM Strategis Ketika manajer SDM seharusnya lebih proaktif
dalammemecahakan masalah manajemen perusahaan dan dalam
memberikan kontribusi efektivitas organisasional yang lebih besar.
BAB III
PEMBAHASAN
53
3.1 Sejarah
BRC awalnya dirintis serta dipimpin oleh Bapak Asep Hasan Badri (30),
tanggal 29 Juni 2004 merupakan awal BRC hadir di pentas sejarah kebangkitan
Islam. BRC hadir sebagai jawaban atas miskinnya pengobatan islam, hadir pula
sebagai jawaban dari kondisi umat islam yang tenggelam dalam pengobatan yang
tidak syar’I, terjebak syirik banyak menimbulkan mudharat dan sebagainya.
Pada mulanya BRC hadir dengan menggunakan nama BRC; singkatan dari
Bandung Ruqyah Center, namun seiring dengan berkembangnya BRC ke seluruh
kota di tanah air, terutama saat itu yang menjadi fokus adalah JABODETABEK
dirasa kurang relevan apabila menggunakan nama Bandung Ruqyah Center
sebagai brand, awal 2008 BRC merubah kepanjangannya menjadi BEKAM &
RUQYAH CENTER.
Dalam kurun waktu perjalanan yang baru berjalan kurang dari 5 tahun
BRC telah berhasil mendirikan 26 cabang di Indonesia dan 2 Cabang di luar
negeri, yaitu di Malaysia dan Singapura. BRC pun memperluas peta dakwahnya,
tidak hanya bergerak di kesehatan saja namun mencoba terjun ke pendidikan yang
berbasis Thibbun Nabawi, bisnis, makanan dan training dengan memegang
konsep makna sehat yang ternyata bukan fisik saja namun didukung dengan sehat
secara finansialnya, sehat lingkungan sosialnya, sehat perekonomiannya dan
sebagainya. Telah berdiri pula divisi khusus dlam pengelolaan makanan halal
thoyib, BRC Food yang mengeluarkan beberapa produk: air sehat BRC, beras
organic, kue dan sirup, serta ayam organic. BRC juga telah mengawali program
ibadah Umrohh plus thibbun nabawi.
Pada Maret 2009 BRC Bertransformasi menjadi sebuah perusahaan
Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT BRC BERKAH INTERNATIONAL.
Legalitas Perusahaan: DINKES 445/1609/STPT-BATTRA/II/06 DEPAG Kd.10-
19/1/BA-05/834/2007 KEJARI B06/0.2.10/Disp.5/05/08
3.2 Profil Perusahaan
Nama Resmi : PT. BRC BERKAH INTERNATIONAL
3.2.1 Visi
54
“Creating The Healthy World With Shari’ah” (Menciptakan Dunia yang sehat
dengan syari’ah)
3.2.2 Misi
Providing Modern Islamic Health Service.
Menyediakan pelanyanan kesehatan islam modern
Educating people to live healthily, happily, and abundantly. Mendidik umat
untuk hidup sehat , bahagia, dan berlimpah penuhberkah.
Creating the Living-media for learning, growing, and creating, value added
for BRC big family.Menciptakan wahana belajar, tumbuh berkembang, serta
menciptakan nilai tambah bagi seluruh keluarga besar BRC.
Empowering people to build a powerful Islamic Businees Alliance
Memperdayakan umat untuk membangun aliansi bisnis muslim yang tangguh
3.2.3 Tagline
Sehat sesuai Sunnah Nabi….ya BRC
3.2.4 Logo Resmi
3.2.5 Makna Logo
1. Tiga lingkaran diatas melambangkan prisip ketauhidan dalam kesehatan.
Lingkaran besar artinya kesehatan merupakan Takdir dari Alloh, Lingkaran
55
sedang kesehatan yang dianut sesuai dengan sunnah Rosulullah, dan selalu
berkaitan antara Ketentuan/perintah Alloh dengan Sunnah Rosul, Lingkaran
kecil: ikhtiar manusia dalam menjaga kesehatan atau menyembuhkan
hanyalah kecil jika dibandingkan Takdir alloh dan Sunnah RosulNya.
2. Tulisan BRC dengan jenis huruf arial black mendakan keberlimpahan potensi
dan ketegasan BRC dalam menjalankan priinsipnya
3. Tulisan Creating the Healty World with Shariah menandakan Visi yag
diusung oleh BRc yang artinya; menciptakan (seluruh masyarakat) dunia
yang sehat (paripurna) dengan (menjalankan aturan) syariat (islam)
4. Warna Putih melambangkan kebersihan hati, fikiran dari sifat-sifat syirik,
bidah dan khurafat, serta bermakna selalu menjaga kualitas pelayanan yang
bersih dan menjaga kesucian
5. Warna pinggir (shadow) bermakna BRC muncul sebagai pembeda dengan
lembaga lesehatan lainnya serta memiliki citra yang positif, menerangi umat
islam untuk kembali pada ajaran islam secara KaafahDownload Profile disini
3.2.6 Makna Umum Logo PT BRC Berkah International
BRC menbawa visi dibidang kesehatan yakni menjadikan masyarakat duia
bisa mendapatkan keehatan paripurna dengan menjalankan perintah Alloh,
Sunnah Rosul serta ikhtiar yang terbebas dari bahaya syirik, sehingga ummat
dapat bangkit dan kembali jaya dengan mengamalkan ajaran islam secara kaafah
3.2.7 Direktur BRC/Khadim BRC : Asep Hasan BadriAsst Persona
Manajemen BRC Pusat
Staf Keuangan
Staf HRD
Staf Logistik
Staf Multimedia
Staf IT
Staf Webmaster
Staf Marketing
: Lisnawati, SE,Ak
: Maman Abdul
Rohman,S.Si
: Nazaruddin Syamil
: Yudhi Triyanto
: Yanto Garyanto
: H Arju Nasrulloh
56
Kepala PenPes : Vivi Elsika
: Sumiati Sunar
3.3 Produk Layanan Kesehatan
3.3.1 Produk Utama Klinik kesehatan
Thibbun Nabawi Klinik BRC adalah sebuah tempat pengobatan berbagai
macam penyakit medis ataupun non medis. Adapun terapi yang tersedia di Klinik
BRC adalah :
a. Diagnosa Iridologi
b. Terapi Totok Oksigen
c. Terapi Ruqyah
d. Terapi Bekam + Sebat Rotan
e. Terapi Gurah Mata
f. Terapi Oksigen Murni dengan gerakan Shalat
g. Terapi Kay Modern
h. Terapi Bekam Telinga “Ear Candle”
i. Terapi rawatan penyakit dengan herbal
j. Terapi Detoks
Terapi-terapi di atas terbukti sangat efektif dalam menangani berbagai
macam keluhan penyakit ringan dan berat, oleh Karena itu tanggapan dari
masyarakat terhadap Klinik BRC sangatlah baik, sehingga dalam jangka waktu 2
tahun saja BRC telah berhasil memperluas cabang-cabangnya, baik di dalam dan
luar negeri serta tidak kurang dari 10.000 pasien yang rutin berobat ke klinik
BRC.
Terapi di atas juga merupakan kunci produktifitas hidup, yang berguna
tidak hanya untuk yang menderita sakit saja akan tetapi bagi yang sehat pun
sangat memerlukan terapi diatas tersebut untuk menjaga kesehatannya.
3.3.2 BRC Mobile
BRC MOBILE merupakan program yang bertujuan untuk memperluas
jaringan brc di masyarakat guna membumikan pengobatan cara Rasul khususnya
di kota Bandung.Mungkin selama ini anda tidak sempat untuk mengunjungi klinik 57
kami. Oleh karena itu Brc mobile pun mempermudah anda untuk mendapatkan
layanan kesehatan yang dahsyat ini.
3.4 Produk Layanan Pendidikan dan Pelatihan
BRC mendirikan pusat pendidikan dan pelatihan yang berbasis Pesantren
modern yang berpusat di kota Bandung, sebagai media kaderisasi dalam
mempersiapkan dan melahirkan para pejuang tangguh yang siap berkontribusi
terhadap kebangkitan umat, terutama di bidang Thibbun Nabawi.Produk
Pendidikan BRC antara Lain:
a. Program Pesantren Profesional Program yang tepat bagi anda para
professional, yang bekerja, berwirausaha, kuliah sampai Ibu rumah tangga
untuk mengenal sambil mengamalkan Kedokteran Islam dalam kehidupan
sehari-hari. Materi dibuat dengan padat dan komprehensif ditambah
Praktek yang memudahkan peserta dalam mengaplikasikan materi.
Pelatihan ini juga sangat cocok buat intsansi - instansi yang tertarik
dengan peserta minimal 10 orang kami siap datang untuk mengajarkan
materi ini.
b. Pesantren Reguler BRC Pesantren Reguler adalah Pendidikan
thibbunnabawi yang dilakukan oleh pesantren BRC; merupakan
pendidikan intensif untuk menyiapkan calon mujahid mujahidah islam
khususnya dalam bidang thibbunnabawi, mempelajari materi diniyah,
konsep Diri, Pengembangan Diri, akhlak, Manajemen wirausaha, dan tentu
saja wawasan Serta Keterampilan kedokteran islam sesuai perkembangan
teknologi mutakhir.
Pesantren Reguler dilaksanakan intensif selama 6 bulan, dengan ketentuan
3 bulan belajar teori dan 3 bulan praktek magang di lapangan, dan setiap
pekannya belajar hari Senin sampai Jum'at pukul 8.00 – 17.00 WIB
Pelatihan – pelatihan seperti pelatihan Motivasi Islam dan
HolistikPelatihan motivasi ini bersifat In House Training, dalam pelatihan ini
BRC berperan sebagai EO Training dan Fasilitator (Trainer), pelatihan spesial
yang terbukti sangat luar biasa ini dinamakan “RUHUL JADID, BRC” (Semangat
Baru BRC)
58
3.5 Produk Layanan Sosial Masyarakat
a. Ceramah Thibbun Nabawi/Stadium General. BRC secara rutin atau dalam
kegiatan-kegiatan khusus memberikan eduksi bagi masyarakat tentang
Kesehatan islami. Pelaksanaannya dilaksanakan di Mesjid, Lembaga-
lembaga pemerintah atau swasta, Pameran, Peringatan hari besar atau
sebagai Pengisi acara di kampus-kampus besar di Indonesia.
b. Bakti Sosial BRC. Sebagai bentuk pengabdian BRC terhadap umat, BRC
rutin menyelenggarakan berbagai macam bentuk kegiatan-kegiatan sosial
kemasyarakatan yang bertujuan memberikan edukasi terhadap masyarakat
tentang pola hidup sehat holistik, yang meliputi program Baksos, Stadium
General, pemberdayaan Dhuafa dan sebagainya.
Produk Barang Halal Thoyyib
a. Produk Herbal BRC. BRC menyediakan berbagai produk herbal unggulan
yang berasal dari bahan alami, aman serta berkualitas. Produk kami
berasal dari dalam maupun luar negeri serta bekerja-sama dengan para
pengusaha muslim yang sangat memperhatikan kehalalan dan kethayyiban
produknya. Jumlah produk herbal BRC bsaat ini berjumlah sekitar 150
produk. Produk best seller BRC antara lain: Madu BRC, Habbatussauda
BRC, Sarikurma BRC, The Pegagan BRC, Minyak Zaitun, Minyak but-
but, Herbal Pisang, Spirulina BRC, Madu Muwalad, Air Hexagonal
Organik, dll.
b. BRC Food Merupakan divisi khusus yang bergerak dalam pengembangan
makanan dan minuman yang berkonsep alamiyah. Menyelaraskan
kebutuhan pangan masyarakat dengan Thibbun Nabawi. BRC Food telah
memiliki berbagai jenis produk yang sangat diminati masyarakat antara
lain:
Air Minum BRC
Ayam Organik BRC
Sayur organic BRC
Beras Organik BRC
BRC Cookies
59
Es Krim Herbal BRC
Sirup Rosella
Sirup Pala
Brownies Herbal
BRC Tasikmalaya
Jl. Letnan Harun No. 99 Tasikmalaya
(Depan Balaikota)
Telp. 0265-5694149
BRC Margahayu
Jl. Kopo-Margahayu 358
(Sebelum Margahayu Permai)
Telp. 022-76206037
BRC Marga Cinta
Jl. Ciwastra 181
(5m Sebrang taman Pluto Margahayu
Raya)
Telp. 022-76780415
BRC Rancaekek
Jl. Raya Rancaekek 314
(warung cina) 100 m dari yomart
Telp. 022-76208933
BRC SOREANG
Jl Soreang Cingcin 434
(50 m dari Per3an Gading Tutuka )
Telp. 022-76477272
BRC Buah Batu
Jl, Terusan Buah Batu 280
(50 m dari Pintu Tol Buah Batu)Telp.
(022) 705 09 725
BRC Bandung Utara
Jl. Geger Kalong Girang No. 54 (100
BRC Cijerah
Jl. Cijerah 2 Blok 2 Cempaka No.79
(Jl. Melong raya)
Telp. (022) 700 46 504
BRC Antapani
Jl. Kawali I No.8 (Belakang terminal
Antapani)
Telp. (022) 70 553 442
BRC Tanjungsari
Jl. Raya Tanjungsari 307
Telp. (022) 709 315 73
BRC Padalarang
Jl. Raya Caringin No. 367 (200m
sebelum Tol Padalarang )
Telp. (022) 700 69 773
BRC Garut
Jl. Papandayan No. 18
(50 m Lampu merah maktal)
Telp. 0262- 234 907 / 0262-4608077
BRC Cikarang
Jl. Tarum Barat 2 Golden Arcade 25
Perum. Cikarang Baru, Cikarang
Telp. 021-33282968 / 021-89843261
60
m dari Masjid DT)
Telp. (022) 200 8187
BRC Bandung Timur
Jl. PHH Mustofa (Suci) No. 137
(500m sebelum Cicaheum)
Telp. (022) 727 88 36
BRC Bandung Barat
Jl. Cihanjuang 34 Cimahi
(100 m dari Jl. Raya Cibabat)
Telp. (022) 70 3333 84
BRC Bandung Selatan
Jl. Cibaduyut Raya No. 7
(100 m dari term Leuwi panjang)
Telp. (022) 700 57 600
BRC Majalaya
Jl. Raya Laswi Gg. BRI No. 16
(Belakang BRI Alun-alun Majalaya)
Telp. 022-70321816 / 022 – 60937272
SMS Center : 0857 93255725
BRC Riung Bandung
Jl. Cipamokolan Raya No. 28
(100 m dari Borma Riung Bandung)
Tlp. 022-70073895
BRC Cibiru
Jl. Raya Cibiru Wetan No. 54 (Depan
UPJ PLN Cileunyi)
Telp. (022) 704 205 44
BRC KRUKUT (CABANG BARU)
Jl. Kebahagiaan No. 11 B Krukut -
Tamansari
BRC Jakarta
Jl. Raya Pasar Minggu No. 12 B
(samping masjid At Taqwa)
Telp. 021-7994141
BRC Bekasi
Jl. Raya PuloRibung Taman Galaxy
Ruko Griya Alifa Blok C1 No.12
Bekasi Selatan
(depan Masjid Muhammad
Ramadhan)
Telp.021- 82434683 / 021-32514599.
BRC Tangerang
Jl.Ciledug Raya No.35
Kreo Tangerang (Smpg Giant)
(021) 236 57 311
BRC CILEDUG
KOMPLEK DEPT. KEUANGAN
Jl. Ciremai Raya No. 49 Karang
Tengah, Ciledug Tangerang.
Telp. 021-68772780 Hp. 0813 880
17753
BRC BOGOR
Jl. Pasirkuda RT/RW 03/04 No 13
Ciomas, Bogor (depan Insan kamil,
Darul Ihya )
Telp : 0251-8636396 / 0251-8147111
SMS center :0813 2244 9943
61
Jakarta Barat
022 - 37157772
BRC Utan Kayu
Jl. Utan Kayu Raya No.67 C
Matraman Jakarta Timur
Telp 021-85913890
BRC Cianjur
Toserba Selamat Joglo,
Jl. Siliwangi Raya 56 Lt.
dasar/Basement (area parkir Toserba)
Telp 0263-3124584
Keunggulan Kerjasama sistem Mudharabah “Klinik Cabang BRC”
1. Aspek Ekonomis
a. BRC telah menjadi trendsetter thibbunnabawi sehingga tingkat kepercayan
masyarakat cukup tinggi itu akan memudahkan franchisee
mengembangkan bisnisnya.
b. Harga terapi yang cukup kompetitif.
c. Biaya operasional yang tidak terlalu tinggi.
d. Brc bergerak bukan hanya dibidang jasa juga herbal sehingga keuntungan
yang didapat lebih besar.
e. Untung rugi ditanggung bersama dengan sistem bagi hasil
f. Berkeadilan dalam pembagian keuntungan berdasarkan syariat Islam.
g. Tanpa ada pembayaran franchise fee.
h. Royalty fee dihitung dari laba bersih positif.
2. Aspek Keamanan dan Kepastian
a. Herbal-herbal yang dijual di brc telah memiliki sertifikasi halal dari MUI
dan Izin BP POM.
b. Materi perjanjian memuat hak dan kewajiban yang jelas dan
menguntungkan kepada semua pihak (a positive sum transactions).
62
c. Masa perikatan yang cukup panjang, yakni sampai dengan 5 tahun dan
dapat diperpanjang, sehingga memberikan kesempatan yang lebih lama
bagi franchisee untuk menikmati hasil-usaha;
d. Berdasarkan azas kebersamaan, kesamaan visi dan misi, serta fleksibelitas.
e. Terapis yang telah terlatih dan telah mendapat sertifikasi dari brc.
3. Aspek Syari’ah
a. Melakukan terapi yang sesuai prinsip-prinsip pengobatan thibbunnabawi
b. Bebas dari pengobatan yang mengandung syirik
c. Tidak menggunakan bahan yang haram/najis atau bercampur dengan
sesuatu yang haram/najis.
d. Tidak menggunakan obat-obat kimia dan efek samping yang berbahaya.
e. Menggunakan herbal-herbal yang direkomendasikan oleh Rasulullah.
f. Aspek Manajerial
g. Memiliki Tim Manajemen yang kuat didukung oleh tenaga professional;
h. Tersedia buku panduan untuk kegiatan produksi, persediaan, manajemen
pelayanan dan keuangan, serta promosi;
i. Tim Manajemen menyediakan program asistensi;
j. Tim Manajemen secara aktif melakukan riset pasar dan mengembangkan
program pemasaran;
k. Menyediakan forum komunikassi antara shahibul mal (Investor) dan
mudharib (pengelola) dalam bentuk buletin secara berkala.
4. Prasyarat Calon Shahibul mal (Investor)
a. Muslim
b. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. Memiliki visi untuk mengembangkan thibbun nabawi.
d. Memiliki kejujuran dan integritas yang tinggi terhadap perusahaan;
e. Memiliki semangat kewirausahaan dan keinginan kuat untuk berhasil;
f. Memiliki jiwa kepemimpinan (leadership), pribadi yang manarik, ramah,
terbuka dan mudah bergaul;
g. Memiliki dukungan finansial yang cukup.
63
5. Kelengkapan Persyaratan Permohonan
a. Surat Permohonan.
b. Daftar Riwayat hidup pemohon (curriculum vitae);
c. Fotokopi KTP
d. Fotokopi ijazah/sertifikat pendidikan formal maupun non-formal;
e. 2 lembar pasfoto (4x6).
f. Bukti kepemilikan rekening bank dengan reputasi yang baik.
g. Bersedia membuat pernjanjian bahwa tidak akan melakukan tindakan
diluar standar yang ditetapkan oleh brc.
6. Proses Pengajuan Permohonan
a. BRC menggunakan system kerjasama mudhorobah
b. Pihak calon shahibul mal mengajukan surat permohonan beserta analisa
marketing perihal tempat yang diajukan sebagai klinik cabang kepada
pihak manajemen brc
c. Pihak manajemen akan melakukan seleksi awal berupa pemeriksaan
kelengkapan dan keabsahan dokumen pendukung yang terlampir pada
surat permohonan;
d. Jika dinyatakan tidak memenuhi syarat, maka surat permohonan ditolak
sama sekali atau masih perlu dipenuhi kelengkapannya untuk diajukan
kembali;
e. Apabila dinyatakan memenuhi syarat, maka tahap berikutnya adalah
interview/tatap muka dengan pihak manajemen;
f. Apabila dinyatakan memenuhi syarat dalam tahap interview, maka pada
tahap berikutnya adalah pihak manajemen melakukan survey ke lokasi
calon klinik cabang dan melihat langsung kondisi fisiknya;
g. Shahibul mal melengkapi sarana dan prasarana operasional
h. Bilamana lokasi dan kondisi fisik calon klinik dinyatakan memenuhi
syarat, maka tahap berikutnya adalah penandatanganan Memorandum of
Understanding (MoU)
7. Proses Pengajuan Kerjasama Mudharabah Klinik BRC
64
Calon investor mengajukan tempat yang akan dijadikan klinik dalam
bentuk proposal yang memuat:
letak geografis tempat
ukuran tempat beserta gambar / foto
target market
potensi market
Temu investorPresentasi kerjasama mudharabah klinik BRC mengisi form
permohonan survey lokasidan membayar administrasi survey
biaya survey Rp. 4.000.000. Membayar uang mua sebesar 30% dari total biaya
yang harus dikeluarkan.
penentuan layout ruangan
renovasi gedung dan ruangan
pemenuhan perlengkapan klinik
penandatanganan perjanjian
soft opening
CATATAN : berdasarkan azas fleksibelitas dan keuntungan bersama, maka
semua prasyarat dan syarat tersebut adalah negotiable
65
66
67
68
69