Makalah Lingkungan Sosial
-
Upload
zainullahfawaid -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
description
Transcript of Makalah Lingkungan Sosial
PENDAHULUAN
Lingkungan sangat menentukan proses pembentukan karakter diri
seseorang. Lingkungan yang positif bisa membentuk kita menjadi pribadi
berkarakter positif, sebaliknya lingkungan yang negatif dan tidak sehat bisa
membentuk pribadi yang negatif pula. Lingkungan memiliki peran yang sangat
penting dalam membangun karakter-karakter individu yang ada di dalamnya.
Seorang anak kecil yang terbiasa berkata kotor, tentu saja ia meniru dari
sekitarnya. Anda tidak perlu jauh-jauh mencari penyebab anak tersebut suka
berkata kotor. Tentu saja itu adalah hasil meniru dari lingkungannya. Untuk
mengatasinya, lebih baik anda mengatasi dari sumber masalahnya. Untuk
menanggulangi penyakit, jangannya anda menunggu salah satu anggota keluarga
anda sakit lantas mengobatinya. Bukankah lebih baik anda mulai mengatur pola
hidup sehat, sehingga penyakit tidak akan menyerang dan menjangkiti anda.
Inilah yang saya maksud dengan mengatasi persoalan dari sumbernya.
Lalu, apakah sumber masalah anak kita berkata kotor? Saya yakin, anda
pasti akan memerintah anak anda untuk berhenti berkata kotor, lalu kalau anak
anda kembali mengulang dan tidak patuh dengan perintah anda, anda akan
memukulnya. Namun, anak anda justru semakin menjadi-jadi karena ia merasa
tidak diberi hak untuk mengatur dirinya sendiri. Anda tidak akan mudah meminta
si anak yang terbiasa berkata kotor itu untuk berhenti berkata, sementara orang
lain juga melakukan yang sama. Untuk itu, titik pemecahannya adalah dengan
menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak-anak dan individu yang tinggal di
dalamnya.
Lingkungan yang berkarakter sangatlah penting bagi perkembangan
individu. Lingkungan yang berkarakter adalah lingkungan yang mendukung
terciptanya perwujudan nilai-nilai karakter dalam kehidupan, sepeti karakter cinta
Tuhan dan segenap ciptaan-Nya, kemandirian dan tanggung jawab, kejujuran /
amanah, diplomatis, hormat dan santun, dermawan, suka tolong-menolong,
gotong royong / kerjasama dan lain-lain. Karakter tersebut tidak hanya pada tahap
pengenalan dan pemahaman saja, namun menjadi kebiasaan dalam kehidupan
sehari-hari.
Lingkungan sosial 1
Barangkali dalam benak anda terbayang betapa susahnya membentuk
lingkungan yang berkarakter. Semua itu harus dimulai dari diri sendiri yang
selanjutnya diteruskan dalam lingkungan keluarga. Diri sendiri harus dibenahi
terlebih dahulu sebelum membenahi orang lain. Biasakan membangun pola pikir
positif, melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik, membangun karakter diri yang
pantang menyerah dan seterusnya. Dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga
kita biasakan menerapkan nilai-nilai tersebut. Misalnya, terbiasa jujur dan terbuka
pada anak, memberi kesempatan anak berpendapat dalam memutuskan bahan
dekorasi rumah, mengajak anak berunding tentang tempat les sekolah, dan
mengajak anak untuk ikut berbagi peran dalam menyelesaikan pekerjaan rumah
tangga. Hal itu bagian dari proses membangun karakter anak. Salinglah tolong-
menolong sesama anggota keluarga. Biasakan anak mengeksplor dirinya.
Memberi kesempatan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya. Itu
merupakan proses demokrasi dalam keluarga, Kebiaasaan-kebiasaan positif
semacam itu pada akhirnya akan diteruskan oleh si anak pada lingkungan sosial
yang lebih besar.
Lingkungan sosial 2
PEMBAHASAN
Lingkungan sosial di kelompokkan menjadi 5 antara lain adalah:
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan kampus
4. Lingkungan kerja
5. Lingkungan masyarakat
1. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga adalah lingkungan terkecil dalam kesatuan
masyarakat. Lingkungan sosial yang pertama yang dikenal individu sejak lahir
adalah keluarga. ibu, ayah dan anggota keluarga lainnya merupakan lingkungan
sosial yang secara langsung berhubungan dengan individu.
sosialisasi yang dialami individu secara intensif berlangsung dalan keluarga.
pengenalan nilai, norma dan kebisaan untuk pertama kali diterima dari keluarga.
pengaruh sosialisasi dan enkulturasi yang berasal dari keluarga sangat besar bagi
pembentukan dan perkembangan individu.
Kebiasaan kebiasaan baik yang positif maupun yang berlangsung lama dan
terbuka dalam lingkungan keluarga dapat tertanam secara kuat pada kepribadian
seseorang. kebiasaan tidur dan bangun cepat atau terlambat, kebiasaan menggosok
gigi, kebiasaan menyisir rambut dan berpakaian rapi atau tidak, yang terbawa
dalam kepribadian seseorang, berlangsung dalam keluarga. pada masa lampau
pelajaran agama pun dilakukan dalam lingkuangan ini.
Selanjutnya keadaan keluarga sebagai suatu bentuk lingkungan sosial
termasuk besar kecilnya keluarga, keharmonisan keluarga, perlakuan ayah ibu
terhadap seorang anak, sangat mempengaruhi pembentukan dan perkembangan
kepribadian seorang anak. dalam menanamkan disilipin, nilai, norma, kebiasaan
dasar, keluarga sangat besar perannya.
Lingkungan sosial 3
Fungsi keluarga sebagai sarana pewarisan budaya dapat berkurang apabila
hubungan orang tua dengan anak tidak lagi mendalam karena berbagai tuntunan
dan kebutuhan hidup. peranan keluarga dalam pembinaan kepribadian anak
menjadi sangat mundur. tugas keluarga memberikan dasar pendidikan dan
kebiasaan menjadi sangat dangkal. akibatnya perkembangan kepribadiaan anak
menjadi lebih terpengaruh oleh hal hal yang negative.
1.1. Faktor-faktor dalam lingkungan keluarga
a. Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar
anak. Orang tua yang tidak atau kurang perhatian misalnya keacuhan
orang tua tidak menyediakan peralatan sekolah, akan menyebabkan anak
kurang berhasil dalam belajar. Dalam mendidik anak hendaknya orang tua
harus memberikan kebebasan pada anak untuk belajar sesuai keinginan
dan kemampuannya, tetapi juga harus memberikan arahan dan bimbingan.
Orang tua dapat menolong anak yang mengalami kesulitan dalam belajar
dengan bimbingan tersebut.
b. Relasi antar anggota keluarga
Relasi antar anggota keluarga terutama relasi anak dengan orang tua dan
relasi dengan anggota keluarga lain sangat penting bagi keberhasilan
belajar anak. Demi kelancaran keberhasilan belajar siswa, perlu
diusahakan relasi yang baik dalam keluarga tersebut. Hubungan yang baik
didalam keluarga akan mensukseskan belajar anak tersebut.
c. Suasana rumah
Suasana rumah yang dimaksudkan adalah kejadian atau situasi yang sering
terjadi dikeluarga. Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah
diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram sehingga anak betah
dirumah dan dapat belajar dengan baik.
Lingkungan sosial 4
d. Perhatian orang tua
Anak perlu dorongan dan pengertian dari orang tua dalam belajar. Kadang
anak yang mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberikan
pengertian dan dorongan untuk menghadapi masalah di sekolah. Bila anak
belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas rumah agar konsentrasi anak
tidak terpecah.
2. Lingkungan Sekolah
lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga pendidikan formal
yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan pengembangan potensi
siswa. Lingkungan sekolah meliputi SD, SMP, dan SMA
siswa yang ada di lingkungan sekolah sikap dan perilaku pun banyak yang
mengalami perubahan seperti kenakalan remaja, pergaulan bebas, berandalan
motor dan penggunaan obat-obatan terlarang. Dengan fenomena ini maka kita
memerlukan“Energi” yang saat ini sangat dibutuhkan yaitu pembentukan karakter
sebagai dasar kepribadian, Karena apabila tidak memiliki karakter dan budaya
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bisa membawa kemunduran peradaban
bangsa.
Padahal, kehidupan masyarakat yang memiliki karakter dan budaya yang kuat
akan semakin memperkuat eksistensi suatu negara. Sekolah sebagai lingkungan
kedua setelah keluarga berperan penting untuk membangun sebuah karakter yang
harus diwujudkan dalam perilaku serta kegiatan belajar di sekolah agar dapat
terinternalisasi dalam setiap jiwa siswa, untuk menerapkan pendidikan karakter
seluruh sekolah harus memiliki kesepakatan tentang nilai-nilai karakter yang akan
dikembangkan di sekolahnya. Unsur-unsur pengembangan karakter itu pun harus
di integrasikan di semua mata pelajaran.
Lingkungan sosial 5
2.1 Adapun 17 karakter yang harus dimiliki oleh siswa sebagai berikut:
1. Religius: sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yangdianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yangselalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
3. Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagaiketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik- baiknya.
6. Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau
hasil barudari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri: Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalammenyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis: Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak
dankewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,
dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan
yangmenempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri
dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air: Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui,
sertamenghormati keberhasilan orang lain.
Lingkungan sosial 6
13. Bersahabat/Komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai: Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang
lain merasasenang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Peduli Lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
16. Peduli Sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada
oranglain dan masyarakat yang membutuhkan.
17. Tanggung-jawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
dankewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat,lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.
Butir-butir karakter di atas dapat difasilitasi dengan kegiatan Bimbingan dan
Konseling dengan 4 bidang layanan sehingga siswa dapat mengenali pribadi
dan karakter secara langsung melalui guru Bimbingan dan Konseling, yaitu:
a) Bimbingan Pribadi.
bimbingan pribadi adalah bimbingan yang dilakukan untuk membantu
siswa dalam memahami keadaan dirinya baik fisik maupun psikis,
memahami akan makna diri sebagai makhluk Tuhan serta pemahaman
akan segala kelebihan dan potensi diri yang dimiliki demi tercapainya
kualitas hidup yang lebih baik.
b) Bimbingan Sosial.
Bimbingan sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di
sekolah. yaitu mengungkapkan bahwa bimbingan sosial merupakan
usaha bimbingan, dalam menghadapi dan memecahkan masalah
pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan
pergaulan.
Lingkungan sosial 7
c) Bimbingan Belajar.
bimbingan belajar yaitu suatu bentuk kegiatan dalam proses belajar
yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih
dalam banyak hal untuk diberikan kepada orang lain yang mana
bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang
belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya.
d) Bimbingan Karir.
Bimbingan Karir adalah proses pemberian bantuan kepada siswa
dalam memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan mengenal
kesempatan kerja, mampu mengambil keputusan sehingga yang
bersankutan dapat mengelola pengembangan kariernya.
2.3 Tujuan pendidikan karakter adalah:
1. Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan warga
negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku terpuji dan sejalan dengan nilai-
nilai universal, dan tradisi budaya bangsa Indonesia yang religius.
3. Lingkungan Kampus
Lingkungan kampus adalah lingkungan yang terdiri dari mahasiswa,dosen-
dosen serta organisasi-organisasi yang ada di dalamnya untuk saling berinteraksi
satu sama lain. Kampus merupakan pusat kegiatan utama mahasiswa yakni tempat
untuk menimba ilmu pengetahuan, wawasan serta pengalaman
Antara etika dengan mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat. Etika
sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan
memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam
melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa misalnya di saat mahasiswa
berdemonstrasi menuntut keadilan etika menjadi sebuah alat kontrol yang dapat
menahan mahasiswa agar tidak bertindak anarkis. Dengan etika mahasiswa dapat
berperilaku sopan dan santun terhadap siapa pun dan apapun itu. Sebagai seorang
mahasiswa yang beretika, mahasiswa harus memahami kebebasan dan tanggung
Lingkungan sosial 8
jawab, karena banyak mahasiswa yang apabila sedang berdemonstrasi memaknai
kebebasan dengan kebebasan yang tidak bertangung jawab. Di bawah ini
beberapa etika di kampus yang perlu diinternalisasi dalam diri mahasiswa.
1. Menaati peraturan yang ditetapkan oleh Fakultas dan Para Dosen yang
mendidik kita.
2. Menganggap teman sesama mahasiswa sebagai teman sejawat yang harus
saling membantu dan menganggapnya sebagai pesaing secara sehat dalam
berkompetisi meraih prestasi akademis.
3. Menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah keilmuan yang
berlaku seperti menghindari tindakan menyontek, plagiat, memalsu tanda
tangan kehadiran dan tindakan tercela lainnya.
4. Berperilaku sopan dan santun dalam bergaul di lingkungan kampus dan di
masyarakat umum sebagai manifestasi dari kedewasaan dalam berfikir dan
bertindak.
5. Berpenampilan elegan sesuai dengan mode yang berlaku saat ini tanpa
harus melanggar tata tertib berpakaian di kampus.
6. Berfikir kritis, rasional dan ilmiah dalam menerima ilmu pengetahuan
baru, bisa mempertimbangkan mana yang benar dan mana yang salah
dengan menguji setiap masukan dengan cara mengkonfirmasikan ke
sumbernya.
7. Mempunyai prinsip yang jelas dalam berpendirian di dasari dengan
kerendahan hati tanpa harus tampak sombong atau angkuh.
Sedangkan pendidikan karakter melalui kampus bagi para mahasiswa, tidak
semata-mata pembelajaran pengetahuan semata, tatapi lebih dari itu, yaitu
penanaman moral, nilai-nilai etika, estetika, budi pekerti yang luhur dan lain
sebagainya. Selanjutnya menerapkan pendidikan berdasarkan karakter dengan
menerapkan ke dalam setiap pelajaran yang ada di samping mata pelajaran khusus
untuk mendidik karakter, seperti; pelajaran Agama, Sejarah, Moral dan
sebagainya.
Lingkungan sosial 9
4. Lingkungan Kerja
lingkungan kerja adalah proses kerja dimana lingkungan saling berinteraksi
menurut pola tertentu, dan masing-masing memiliki karakteristik dan/atau nilai-
nilai tertentu mengenai organisasi yang tidak akan lepas dari pada lingkungan
dimana organisasi itu berada
lingkugan kerja yang bisa memotivasi karyawan untuk meningkatkan
kinerjanya dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Lingkungan Internal
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja atau prestasi kerja
karyawan. Karyawan akan bekerja dengan produktif atau tidak
tergantung pada kondisi pekerjaan yang secara langsung ataupun tidak
langsung akan berdampak pada kelangsungan perusahaan.
lingkungan internal adalah komponen-komponen yang ada dalam
lingkup organisasi atau perusahaan.
b. Lingkungan Eksternal
lingkungan eksernal adalah komponen-komponen yang ada
diluar organisasi atau perusahaan. Bagaimanapun juga, lingkungan
eksternal pada saat sekarang ini sangat bergejolak, perubahan-
perubahan yang terjadi didalamnya sangat dinamis dan kadang-kadang
pengaruhnya tidak dapat diperkirakan terlebih dahulu. Karenanya
manajemen dituntut untuk selalu bersikap tanggap dan adaptif, selalu
mengikuti dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu
berubah.
Program pengembangan karakter dirancang untuk tujuan membawa
karyawan dan pimpinan bersama-sama kepada perilaku kerja yang penuh
integritas, etis, dan loyal kepada organisasi. Program ini akan menyentuh sifat,
perilaku, kebiasaan-kebiasaan, dan moralitas peserta. Hal ini akan menciptakan
kesadaran moral dalam pengembangan karakter, menghasilkan sumber daya
Lingkungan sosial 10
manusia yang sensitif terhadap nilai-nilai integritas, loyalitas, etis, dan moralitas.
Kondisi ini akan menjadi hal ideal untuk membangun fondasi organisasi yang
kredibel dan berkualitas tinggi
5. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana kita tinggal untuk saling
berinteraksi dengan orang luas yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal kita.
Lingkungan masyarakat bisa juga disebut sebagai lingkungan sosial,
lingkungan dimana Anda tinggal dan lingkungan dimana anak Anda berinteraksi
dengan orang lain yang lebih luas lagi. Anak Anda adalah bagian dari masyarakat
yang saling berinteraksi satu sama lain dimana anak Anda dapat memberikan
pengaruh pada lingkungannya tapi sebaliknya, anak Anda juga dapat menerima
pengaruh dari lingkungan masyarakat tersebut.
Lingkungan masyarakat dapat berperan membentuk karakter anak Anda.
Misalnya lingkungan tempat tinggal di asrama polisi atau tentara, anak-anak yang
tinggal disana cenderung lebih berani karena mereka merasakan adanya label dari
orangtuanya. Mereka juga besikap lebih semena-mena kepada teman-temannya
yang lain. Lingkungan yang seperti ini akan membentuk karakter anak menjadi
keras, pribadi yang galak, apa yang dia inginkan harus segera terlaksana. Ataupun
dengan memilih tinggal di tengah-tengah kota besar, yang mana sesama tetangga
tak saling mengenal satu sama lain, lingkungan yang seperti ini dapat membentuk
karakter yang tidak baik juga pada anak Anda, anak jadi terbiasa untuk tidak peka
terhadap orang lain, merasa tidak memerlukan orang lain dalam hidupnya, sikap
individualismenya juga akan sangat terlihat.
Lingkungan masyarakat juga dapat berpengaruh sebaliknya yaitu berpengaruh
baik bagi anak Anda. Misalnya dengan memilih tinggal di sebuah perkampungan
di pinggiran kota. Yang di lingkungan tersebut terdapat masjid, para remajanya
pun aktif dan antusias dalam kegiatan-kegiatan syiar agama untuk masyarakat
sekitar, baik orangtua, remaja bahkan anak-anak kecil. Suasana lingkungan
menjadi hidup, dinamis, agamis, harmonis serta menyenangkan hati masyarakat
yang tinggal di lingkungan tersebut. Anak-anak Andapun terbentuk karakter yang
sopan santun, beradaptasi, berempati, serta dapat menjadi manusia yang berjiwa
sosial.
Lingkungan sosial 11
5.1 Demokrasi Yang Ada Di Lingkungan Masyarakat
1. Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.
2. Pemilihan organisasi masyarakat melalui musyawarah
3. Mengikuti kegiatan yang diadakan oleh desa
4. Mengikuti kegiatan kerja bakti
5. Bersama-sama memberikan ususlan demi kemajuan masyarakat.
6. Menghargai pendapat orang lain
7. Memberi usul, kritik, dan saran untuk kesejahteraan desa
8. Memecahkan masalah dengan musyawarah mufakat
Lingkungan sosial pada umumnya terbagi menjadi 2, yaitu Lingkungan
Sosial Primer dan Lingkungan Sosial Sekunder.
1. Lingkungan Primer
Lingkungan sosial primer adalah lingkungan dimana kumpulan-kumpulan
masyarakat yang ada di dalam lingkungan tersebut memiliki hubungan
yang erat, saling mengenal baik.
Contohnya, masyarakat-masyarakat di pedesaan atau di daerah pinggir
perkotaan kebanyakan merupakan lingkungan sosial primer. Mengapa
demikian? Karena biasanya ditempat tinggal mereka, lebih ditanamkan
sifat kebersamaan dan silaturahmi, sehingga antara warga cenderung
saling mengenal baik satu sama lain, keep contact, tidak individualis.
2. Lingkungan Sekunder
Lingkungan sosial sekunder adalah kebalikan dari lingkungan sosial
primer, lingkungan sosial sekunder adalah lingkugan sosial dimana
masyarakat yang ada di dalamnya cenderung individualis, cuek, bersikap
acuh tak acuh kepada sesamanya.
Lingkungan sosial 12
Contohnya masyarakat di komplek-komplek perkotaan, mereka cenderung
tidak mengenal satu sama lainnya di lingkungan tempat tinggal mereka,
tidak peduli akan sesamanya
KESIMPULAN
Lingkungan sosial adalah hubungan interaksi antara masyarakat dengan
lingkungan.Sikap masyarakat terhadap lingkungan sosial dipengaruhi oleh nilai
sosial, itulah hubungannya. Jika nilai sosial tentang lingkungan lantas
berubah/terjadi pergeseran, maka sikap masyarakat terhadap lingkungan juga
berubah/bergeser. Itulah sebabnya masyarakat dan nilai sosial selalu terlihat
dinamis, terlepas dari baik dan buruknya lingkungan sosial itu sendiri.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan sangat berpengaruh dalam
pembentukan sebuah karakter pada diri seseorang yaitu dari lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan sekitarnya. Karena lingkungan merupakan tempat
dimana seorang individu mulai bersosialisasi. Mulai bersosialisasi dengan sesama
anggota keluarganya sampai belajar bersosialisasi dengan lingkungan luar.
Apabila hal ini berjalan baik, maka terciptalah lingkungan yang berkarakter.
Lingkungan sosial 13
KAMUS
Internalisasi proses pemasukan nilai pada seseorang yang akan membentuk pola pikirnya dalam melihat makna realitas pengalaman.
Enkulturasi
proses mempelajari dan menysuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan
sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya.
Integrasi
usaha atau proses mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu negara
Universal
( Umum ) secara Konsep kemanusiaan adalah konsep yang di percaya berlaku
universal,sebab konsep ini di percaya di miliki oleg setiap manusia tanpa
membedakan ras,golongan dan agama
Individualisme
Sifat yang terbentuk pada diri manusia yg menganggap diri sendiri (kepribadian)
lebih penting dari pada orang lain.
Estetika
Nilai-nilai keindahan yang bisa terbentuk dan bagaimana setiap orang bisa
merasakannya
Lingkungan sosial 14
DAFTAR PUSTAKA
(http://www.pendidikankarakter.com/pentingnya-membangun-lingkungan-
berkarakter/)
(http://tugasisdkedua.blogspot.com/)
(http://www.academia.edu/4125090/18_karakter_yg_harus_dikembangkan)
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Diana%20Septi%20Purnama,
%20M.Pd./MEMBANGUN%20ETIKA%20MAHASISWA.pdf)
http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com/2011/06/23/pelatihan-pengembangan-
karakter-di-tempat-kerja-program-2-hari-16-jam/
http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/20/pengaruh-lingkungan-terhadap-
karakter-anak-463621.html
(Puskur,Balitbang Kemendiknas, 2010)
http://remajasampit.blogspot.com/2012/04/contoh-demokrasi-di-lingkungan.html
http://nanangbudianas.blogspot.com/2013/02/pengertian-lingkungan-kerja.html
Lingkungan sosial 15