makalah penyimpangan sosial

25
TUGAS KELOMPOK MAKALAH IPS TERPADU PENYIMPANGAN SOSIAL DAN UPAYA-UPAYA PERMASALAHAN YANG DIHADAPI SISWA DI SEKOLAH Disusun Oleh : Nama : 1. Hesti Diana Sari 2. Irma Wati 3. Irza Tri Mahendra 4. Mario Vinsensius Wilem 5. Desi 6. Sari Hartuti KELAS : VIII/B SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 02 NANGA PINOH KABUPATEN MELAWI

description

semoga bermanfaat

Transcript of makalah penyimpangan sosial

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH IPS TERPADUPENYIMPANGAN SOSIAL DAN UPAYA-UPAYA PERMASALAHAN YANG DIHADAPI SISWA DI SEKOLAH

Disusun Oleh :

Nama: 1. Hesti Diana Sari2. Irma Wati3. Irza Tri Mahendra4. Mario Vinsensius Wilem5. Desi 6. Sari Hartuti

KELAS : VIII/B

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 02 NANGA PINOHKABUPATEN MELAWI2014

12

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul PENYIMPANGAN SOSIAL DAN UPAYA - UPAYA PERMASALAHAN YANG DIHADAPI SISWA DI SEKOLAH.Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu, yang telah memberikan kesempatan dan memberi fasilitas sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar. Orang tua dirumah yang telah memberikan bantuan materil maupun doanya, sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini.Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Nanga Pinoh, Maret 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Masalah11.2. Pembatasan Masalah11.3. Tujuan Penulisan21.4. Metode Pengumpulan Data21.5. Sistematika Penulisan2BAB II PEMBAHASAN2.1. Sebab Perilaku Penyimpangan Sosial32.2. Bentuk Bentuk Penyimpangan dan Contohnya42.3. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penyimpangan7BAB III PENUTUP3.1. Kesimpulan123.2. Saran12

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahPenulisan pembuatan makalah yang berjudul PENYIMPANGAN SOSIAL dan UPAYA-UPAYA PERMASALAHANNYA YANG DIHADAPI SISWA DI SEKOLAH menjadi dasar pembuatan makalah ini.Seperti yang kita ketahui bahwa perilaku menyimpang banyak terjadi di masyarakat luas. Bahkan semakin berkembangnya zaman sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang semakin beragam.Ada beberapa faktor-faktor yang mempengatuhi terjadinya penyimpangan yang akan di jabarkan penulis dan di perjelas penulis dalam makalah ini.Melalui tulisan ini, penulis ingin menjabarkan sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang dan akan memperjelasnya.1.2 Pembatasan MasalahBagian ini meliputi dua hal: 1) Pembatasan Istilah dan 2) Rumusan Masalah1.2.1Pembatasan IstilahAda beberapa istilah yang didapat dalam pengumpulan data :Norma: Aturan yang berlaku dalam masyarakatProses: Runtunan perubahan (peristiwa)Sosialisasi: Proses belajar seorang anggota masyarakatIntegritas: Keadaan yang menunjukan kesatuan yang utuhMenyimpang : membelok menempuh jalan yang salah1.2.2Rumusan Masalaha. Apa saja sebab-sebab perilaku menyimpang?b. Apa saja bentuk-bentuk penyimpangan dan contohnya?c. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang?1.3 Tujuan Penulisan1. Menyebutkan sebab-sebab perilaku menyimpang2. Menyebutkan bentuk-bentuk penyimpangan dan contohnya3. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi perililaku menyimpang1.4Metode Pengumpulan Data1. Studi Pustaka1.5Sistematika PenulisanKarya tulis ini memuat1.5.1 BAB I PendahuluanBab ini memuat latar belakang masalah, pembatasan masalah ( meliputi pembatasan istilah dan rumusan masalah), tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.1.5.2 BAB II PembahasanBab ini mengungkapkan pembahasan masalah yang bersumber pada data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Bagian ini dapat dipecah-pecah menjadi beberapa subbab berdasarkan topik-topik tertentu.1.5.2 BAB III PenutupBab ini merupakan kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan masalah.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1Sebab-Sebab Perilaku Menyimpanga. Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaanKarena ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan kedalam kepribadiannya maka seorang individu tidak mampu membedakan perilaku yang pantas dan perilaku yang tidak pantas.ini mungkin juga mengalami proses sosialisasi yang tidak sempurna.b. Proses belajar yang menyimpangMekanisme proses belajar perilaku menyimpang sama halnya dengan proses belajar lainnya. Namun kadangkala proses elajar perilaku menyimpang ini dipelajari dari orang yang sudah ahli atau berpengalaman.c. Ketegangan antara kebudayaan dan struktur socialSetiap masyarakat tidak hanya memiliki tujuan-tujuan yang dianjurkan oleh kebudayaan tetapi juga cara-cara yang diperkenankan oleh kebudayaan tersebut untuk mencapai tujuan tersebut. Apabila seseorang tidak diberi peluang maka ia akan memilih cara-cara yang menyimpang dalam memenuhi kebutuhan hidupd. Ikatan social yang berlain-lainanSetiap orang biasanya berhubungan dengan beberapa kelompok yang berbeda. Hubungan dengan kelompok-kelompok tersebut akan cenderung membuatnya mengidentifikasi diri dengan kelompokyang paling dihargainya. Dalam hubungan ini individu akan memperoleh pola-pola sikap dari perilaku kelopoknya. Jika perlaku kelompok tersebut menyimpang maka kemungkinan besar ia juga akan menunjukkan pola-pola perilaku menyimpang.e. Akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan yang menyimpang.Proses sosialisasi dapat terjadi karena sengaja maupun tidak sengaja. Perilaku menyimpang seringkali merupakan akibat dari sosialisasi yang sengaja maupun tidak sengaja. Perilaku menyimpang merupakan hasil sosialisasi tidak senagaj missal anak menjadi buruk kebiasaannya melalui acara televise ataupun membaca buku atau kadangkala anak melihat perilaku menyimpang dari orang tua atau lingkungan sekitar. Sedangkan perilaku menyimpang secara sengaja dapat terjadi melalui kelompok-kelompok gelap yang tujuannya benar-benar mengajarkan penyimpangan2.2Bentuk-Bentuk Penyimpangan dan ContohnyaBentuk-bentuk penyimpangan dapat dibedakan :a. Berdasarkan Intensitasnya1) Penyimpangan Primer (Primari Deviation)Yaitu perilaku menyimpang yang pertama kali dilakukan seseorang. Bisa juga diartikan penyimpangan yang dilalkuakan hanya bersifat temporer atau hanya pada waktu-waktu tertentu saja dan tidak berulang-ulang. Contohnya seorang warga masyarakat terpaksa mencuri karena tidak bekerja dan harus memebeli obat untuk anaknya yang sakit.2) Penyimpangan Sekunder (Secondari Deviation)Yaitu perilaku menyimpang yang merupakan pengulangan dari penyimpangan sebelumnya atau penyimpangan sosial yang dilakukan berulang kali dan secara khas memperlihatkan perilaku menyimpang. Contoh penyimpangan sekunder antara lain orang yang mempunyai kebiasaan mabuk atau minum-minuman keras, pencuri kambuhan, dan sebagainya.b. Berdasarkan Sifatnya1) Penyimpangan PositifPenyimpangan Positif adalah penyimpangan yang mengarah kepada nilai-nilai ideal atau yang didambakan dalam masyarakat tetapi tidak atau belum dietrima oleh warga masyarakat karena waktunya kurang tepat. Akibatnya orang yang melakukan penyimpangan sosial positif ini akan mendapat celaan.2) Penyimpangan NegatifPenyimpangan negatif adalah penyimpangan yang mengarah kepadai nilai-nilai yang dipandang rendah, tercela dan melanggar pedoma-pedoman dalam masyarakat. Penyelewengan negatif ini dinilai sebagai perbuatan yang di bawah standar hidup masyarakat. Artinya orang yang melakukan penyimpangan negatif ini kedudukannya di masyarakat sangat rendah bahkan tidak dapat diterima.c. Berdasarkan Tempat atau Ruang Lingkupnya1) Penyimpangan Sosial Dalam KeluargaPenyimpangan sosial dalam keluarga adalah penyimpangan sosial yang terjadi dalam lingkungan keluarga. Pelaku penyimpangan dalam hal ini adalah anggota keluarga, bisa anak, ibu atau ayah. Contoh penyimpangan dalam keluarga yaitu seorang Ibu tidak lagi mengurus urusan keluarga justru mementingkan diri sendiri, ikut fitnes, sering ngobrol tanpa mengingat waktu, dan sebagainya.2) Penyimpangan Sosial Dalam MasyarakatPenyimpangan sosial dalam masyarakat adalah penyimpangan sosial yang terjadi dalam mayrarakat. Penyimpangan sosial dalam mayrarakat terjadi jika seseorang atau kelompok orang anggota masyarakat melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan kaidah-kaidah atau aturan dalam masyarakat. Beberapa contoh penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat antara lain: terjadinya peristiwa pembunuhan, pencurian, pemerkosaan dan lain sebagainya.d. Berdasarkan Pelakunya1) Individual (Individual Deviation)Penyimpangan individual yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang telah mengabaikan dan menolak norma-norma yang telah berlaku dalam kehidupan masyarakat. Misalnya seorang anak yang membunuh ibunya, seorang ayah yang memperkosa ibunya, Penyimpangan dan lain sebagainya.2) Penyimpangan Kelompok (Group Deviation)Penyimpangan kelompok yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok, padahal norma tersebut bertentangan dengan norma masyarakat yang verlaku pada umunya. Misalnya: perkelahian pelajar atau tawuran pelajar.3) Penyimpangan Campuran (Mixture Of Both Deviation)Yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh golongan sosial yang terorganisir secara rapi, sehingga individu ataupun kelompok di dalamnya tunduk dan taat pada norma-norma golongan. Padahal secara keseluruhan mereka mengabaikkan norma-norma masyarakat yang berlaku. Misalnya: Kapak Merah merupakan kelompok perampok/penjabret yang terorganisir secara rapiu. Mereka menjalankan aksinya di persimpangan lampu merah yang ada di Jakarta2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PenyimpanganFaktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan sosial sebagai berikut:a. Faktor dari Dalam1) IntelegensiSetiap orang mempunyai intelegensi yang berbeda-beda. Perbedaan intelegensi ini berpengaruh dalam daya serap terhadap norma-norma dan nilai-nilaisosial. Orang yang mempunyai intelegensi tinggi umumnya tidak kesulitan dalam bergaul, belajar, dan berinteraksi di masyarakat. Sebaliknya orang yang intelegensinya di bawah normal akan mengalami berbagai kesulitan dalam belajar disekolahmaupun menyesuaikan diri di masyarakat. Akibatnya terjadi penyimpanganpenyimpangan, seperti malas belajar, emosional, bersikap kasar, tidak bisa berpikir logis. Contohnya, ada kecenderungan dalam kehidupan sehari, anak-anak yang memiliki nilai jelek akan merasa dirinya bodoh. Ia akan merasa minder dan putus asa.Dalam keputusasaannya tersebut, tidak jarang anak yang mengambil penyelesaian yang menyimpang. Ia akan melakukan segala cara agar nilainya baik, seperti menyontek.2) Jenis kelaminPerilaku menyimpang dapat juga diakibatkan karena perbedaan jenis kelamin. Anak laki-laki biasanya cenderung sok berkuasa dan menganggap remeh pada anak perempuan.Contonya dalam keluarga yang sebagian besar anaknya perempuan, jika terdapat satu anak laki-laki biasanya minta diistimewakan, ingin dimanja.3) UmurUmur memengaruhi pembentukan sikap dan pola tingkah laku seseorang. Makin bertambahnya umur diharapkan seseorang bertambah pula kedewasaannya, makin mantap pengendalian emosinya, dan makin tepat segala tindakannya.Namun demikian, kadang kita jumpai penyimpanganpenyimpangan yang dilakukan oleh orang yang sudah berusia lanjut, sikapnya seperti anak kecil, manja, minta diistimewakan oleh anak-anaknya.4) Kedudukan dalam keluargaDalam keluarga yang terdiri atas beberapa anak, sering kali anak tertua merasa dirinya paling berkuasa dibandingkan dengan anak kedua atau ketiga. Anak bungsu mempunyai sifat ingin dimanjakan oleh kakak-kakaknya maupun orang tuanya.Jadi, susunan atau urutan kelahiran kadang akan menimbulkan pola tingkah laku dan peranan dari fungsinya dalam keluarga.b. Faktor Dari Luar (Ekstrinsik)1) Peran keluargaKeluarga sebagai unit terkecil dalam kehidupan sosial sangat besar perananya dalam membentuk pertahanan seseorang terhadap serangan penyakit sosial sejak dini. Orang tua yang sibuk dengan kegiatannya sendiri tanpa mempedulikan bagaimana perkembangan anak-anaknya merupakan awal dari rapuhnya pertahanan anak terhadap serangan penyakit sosial.Sering kali orang tua hanya cenderung memikirkan kebutuhan lahiriah anaknya dengan bekerja keras tanpa mempedulikan bagaimana anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan alasan sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Alasan tersebut sangat rasional dan tidak salah, namun kurang tepat, karena kebutuhan bukan hanya materi saja tetapi juga nonmateri. Kebutuhan nonmateri yang diperlukan anak dari orang tua seperti perhatian secara langsung, kasih sayang, dan menjadi teman sekaligus sandaran anak untuk menumpahkan perasaannya.Kesulitan para orang tua untuk mewujudkan keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan lahir dan batin inilah yang menjadi penyebab awal munculnya kenakalan remaja yang dilakukan anak dari dalam keluarga yang akhirnya tumbuh dan berkembang hingga meresahkan masyarakat. Misalnya, seorang anak yang tumbuh dari keluarga yang tidak harmonis.Kasih sayang dan perhatian anak tersebut cenderung diabaikan oleh orang tuanya. Oleh sebab itulah, ia akan mencari bentuk-bentuk pelampiasan dan pelarian yang kadang mengarah pada hal-hal yang menyimpang. Seperti masuk dalam anggota genk, mengonsumsi minuman keras dan narkoba, dan lain-lain. Ia merasa jika masuk menjadi anggota genk, ia akan diakui, dilindungi oleh kelompoknya. Di mana hal yang demikian tersebut tidak ia dapatkan dari keluarganya.2) Peran masyarakatPertumbuhan dan perkembangan kehidupan anak dari lingkungan keluarga akhirnya berkembang ke dalam lingkugan masyarakat yang lebih luas. Ketidakmampuan keluarga memenuhi kebutuhan rohaniah anak mengakibatkan anak mencari kebutuhan tersebut ke luar rumah. Ini merupakan awal dari sebuah petaka masa depan seseorang, jika di luar rumah anak menemukan sesuatu yang menyimpang dari nilai dan norma sosial.Pola kehidupan masyarakat tertentu kadang tanpa disadari oleh para warganya ternyata menyimpang dari nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat umum. Itulah yang disebut sebagai subkebudayaan menyimpang. Misalnya masyarakat yang sebagian besar warganya hidup mengandalkan dari usaha prostitusi, maka anak-anak di dalamnya akan menganggap prostitusi sebagai bagian dari profesi yang wajar. Demikian pula anak yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat penjudi atau peminum minuman keras, maka akan membentuk sikap dan pola perilaku menyimpang.3) PergaulanPola tingkah laku seorang anak tidak bisa terlepas dari pola tingkah laku anak-anak lain di sekitarnya. Anak-anak lain yang menjadi teman sepergaulannya sering kali memengaruhi kepribadian seorang anak. Dari teman bergaul itu, anak akan menerima norma-norma atau nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat. Apabila teman bergaulnya baik, dia akan menerima konsep-konsep norma yang bersifat positif. Namun apabila teman bergaulnya kurang baik, sering kali akan mengikuti konsep-konsep yang bersifat negatif. Akibatnya terjadi pola tingkah laku yang menyimpang pada diri anak tersebut. Misalnya di suatu kelas ada anak yang mempunyai kebiasaan memeras temannya sendiri, kemudian ada anak lain yang menirunya dengan berbuat hal yang sama. Oleh karena itu, menjaga pergaulan dan memilih lingkungan pergaulan yang baik itu sangat penting.4) Media massaBerbagai tayangan di televisi tentang tindak kekerasan, film-film yang berbau pornografi, sinetron yang berisi kehidupan bebas dapat memengaruhi perkembangan perilaku individu.Anak-anak yang belum mempunyai konsep yang benar tentang norma-norma dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat, sering kali menerima mentah-mentah semua tayangan itu. Penerimaan tayangan-tayangan negatif yang ditiru mengakibatkan perilaku menyimpang.

BAB IIIPENUTUP

3.1KesimpulanSetelah mempelajari tentang sebab-sebab prilaku menyimpan dalam masyarakat,maka dapat disimpulkan bahwa:a. Perilaku menyimpang tidak hanya disebabkan karena satu faktor saja, tetapi banyak hal yang bisa mempengaruhi perilaku menyimpang yang semua bersifat negatif.b. Perilaku menyimpang tidak hanya berakibat buruk bagi diri sendiri, tetapi berdampak negatif bagi orang banyak di sekitar kita.c. Peran orang tua adalah peran yang paling besar dalam mempengaruhi sikap-sikap dalam individu seseorang.3.2SaranUntuk mengurangi sikap menyimpang pada individu sebaiknya:1. Pemerintah :a. Memperketat hukum yang berlakub. Menindak tegas pelaku penyimpangan yang merugikan orang banyak.c. Penegakan hukum tidak pandang bulu.2. Orang Tua:a. Tidak membiarkan anak terlalu bebas dalam bergaulb. Selalu mengawasi anak bertemanc. Membimbing anak untuk selalu taat dalam beragama.3. Siswa/Anak :a. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lainb. Selalu mentaati peraturan/norma yang berlaku di sekolah dan masyarakatc. Mematuhi nasehat orang tua