makalah lingkungan
-
Upload
rita-ucchata -
Category
Documents
-
view
115 -
download
1
Transcript of makalah lingkungan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan penyusunan makalah yang
alhamdulillah tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “Environmental Pollution From
Automobile Vehicle Service Stations” yang kami artikan dalam bahasa Indonesia adalah
Pencemaran Lingkungan dari Tempat Cuci Mobil
Makalah ini berisikan tentang pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh tempat
cuci mobil, yang dijabarkan dengan jelas sehingga pembaca dapat memahami lebih lanjut
tentang pencemaran lingkungan. Penulisan makalah ini mereferensi dari jurnal yang kami
ambil yaitu Journal of Quality and Technology Management Volume VIII, Issue I, June
2012, Page 61 – 70. Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.
Akhir kata, kami selaku penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah ikut berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin
Yaa Robbal ‘Alamiin. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Ciputat, 27 Oktober 2012
Penyusun
Kimia Lingkungan Page 1
ENVIRONMENTAL POLLUTION FROM AUTOMOBILE VEHICLE SERVICE
STATIONS
PENCEMARAN LINGKUNGAN DARI TEMPAT CUCI MOBIL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak,
mencuci dan keperluan lain. Air tersebut mempunyai standar 3 B yaitu tidak berwarna,
tidak berbau, dan tidak beracun. Tetapi adakalanya kita melihat air yang berwarna keruh
dan berbau serta sering kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti kaleng,
plastik, dan sampah organik. Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai atau
dikolam-kolam. Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula air yang
terpolusi.
Bagi kita, khususnya masyarakat perkotaan, air adalah kebutuhan sehari-hari.
Sumber polutan dapat berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri
dibuang dan dialirkan ke sungai. Bahkan limbah dari tempat pencucian mobil. Semua
akhirnya bermuara ke selokan dan sungai. Pencemaran polutan air ini dapat merugikan
manusia bila manusia mengkonsumsi air yang tercemar.
Usaha pencucian mobil (Carwash) memainkan peran yang sangat penting untuk
menjaga kendaraan dalam kondisi terbaik mereka. Sebagai akibat dari meningkatnya
jumlah kendaraan, maka ada peningkatan pula untuk carwash mobil. Munculnya usaha
pencucian mobil yang makin marak memiliki potensi menurunnya kualitas lingkungan
karena limbah yang dihasilkan. Limbah yang mengandung deterjen dari shampoo mobil
tersebut memiliki kadar COD yang relatif tinggi, sehingga apabila dibuang langsung ke
Kimia Lingkungan Page 2
badan air maka akan membahayakan bagi perairan tersebut. Oleh sebab itu perlu
dilakukan pengolahan terhadap limbah tersebut sebelum dibuang ke badan air penerima.
Kendaraan bermobil dicuci suntuk menghilangkan debu serta kotoran. Limbah
yang dihasilkan dari usaha pencucian mobil ini dibuang dengan tidak benar dialirkan
begitu saja ke selokan perairan yang ada di lingkungan sekitar. Pembersihan dapat
mengakibatkan penghapusan senyawa dalam berbagai bentuk fisik-kimia yang bervariasi
dalam ukuran serta struktur (Wei & Yang, 2010; Ahmad, 2010; Chaudhari & Murthy,
2010).
1.2 Permasalahan
Limbah yang dihasilkan dari usaha pencucian mobil berdampak negatif bagi
lingkungan
1.3 Tujuan
Untuk mengidentifikasi adanya dampak negatif untuk lingkungan dari usaha
pencucian mobil
Menentukan jenis dan tingkatan polutan yang ada dalam limbah dari carwash
Kimia Lingkungan Page 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan mempunyai arti penting bagi manusia, dengan lingkungan fisik manusia
dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan materilnya, dengan lingkungan
biologi manusia dapat memenuhi kebutuhan jasmaninya, dan dengan lingkungan sosial
manusia dapat memenuhi kebutuhan spiritualnya. Lingkungan dipandang sebagai tempat
beradanya manusia dalam melakukan segala aktivitas kesehariannya.
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk
hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan
manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu
lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia,
yang dapat dicegah dan dikendalikan. Karena kegiatan manusia, pencermaran
lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang
dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan
meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak
mencemari lingkungan. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut
polutan.
Pencemaran lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat cepat.
Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran
lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.
Kimia Lingkungan Page 4
2.2 Pencemaran Air
Air merupakan komponen penting bagi kehidupan manusia dan merupakan elemen
penting bagi semua kehidupan. Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang
peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu
air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, bahkan untuk
kegiatan usaha cuci mobil dan masih banyak lagi.
Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja
telah menambah jumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya,
pembuangan detergen atau limbah cair yang dihasilkan dari industri, rumah tangga
bahkan kegiatan seperti tempat cuci mobil ke perairan dapat berakibat buruk terhadap
organisme yang ada di perairan.
2.3 Biochemical Oxygen Demand (BOD)
BOD adalah jumlah oksigen yang digunkan untuk mendegrdasi bahan organic
secara biokimia, sehingga juga dapat diartikan sebagai ukuran bahan yang dapat
dioksidasi melalui proses biokimia. Oleh karena itu, tujuan pemeriksaan BOD adalah
untuk menentukan pencemaran air akibat limbah domestic atau limbah industri. Kadar
BOD yang aman adalah tidak lebih dari 4 ppm.
2.4 Chemical Oxygen Demand (COD)
Kebutuhan oksigen kimiawi (COD) adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi bahan organik secara kimiawi. Sama halnya dengan BOD, COD
juga digunakan menduga jumlah bahan organik yang dapat dioksidasi secara kimia.
Mutu air yang baik untuk standar kualitas air limbah adalah 40 ppm (Allaert, 1984).
Sedang nilai COD yang paling tinggi untuk kehidupan biota perairan adalah sekitar 10
ppm, dan untuk kebutuhan mandi dan renang lebih kecil dari 30 ppm.
Kimia Lingkungan Page 5
2.5 Total Suspended Solid (TSS)
Total padatan tersuspensi adalah padatan yang tersuspensi di dalam air berupa
bahan-bahan organik dan anorganik yang dapat disaring dengan kertas millipore berpori-
pori 0,45 μm. Materi yang tersuspensi mempunyai dampak buruk terhadap kualitas air
karena mengurangi penetrasi matahari ke dalam badan air, kekeruhan air meningkat yang
menyebabkan gangguan pertumbuhan bagi organisme.
2.6 Kandungan Logam Berat
Kehadiran jenis logam ini akan mengancam kehidupan biota perairan karena logam
tersebut selain mempunyai sifat peracunan kronis juga bersifat akut. Kehadiran unsur
arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun terhadap manusia sehingga
perlu pembatasan yang agak ketat (± 0,05 mg/l). Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih
akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligam, menimbulkan warna koloid merah
(karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia.
Kimia Lingkungan Page 6
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi
Lahore, Pakistan
Sampel Lokasi
3.2 Prosedur Kerja
1. Dipilih 5 carwash secara acak
2. Kemudian 1,5 liter pada botol diisi air melalui nozzle (mulut pipa) dengan tekanan
yang sama yang digunakan untuk menyemprotkan air pada mobil
3. Dicatat waktu yang diperlukan untuk mengisi botol
4. Dicatat pula waktu yang dibutuhkan untuk mencuci kendaraan , sehingga bisa
diperkirakan banyak air yang digunakan per kendaraan
Hasil yang didapat :
5. 1 liter dari masing-masing sampel di kumpulkan, lau di uji ke laboratorium (sampel
diambil 2x dalam sebulan, satu sebelum hujan dan satu setelah hujan).
Kimia Lingkungan Page 7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel. Hasil Pengamatan
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dari sampel menunjukkan bahwa nilai BOD yang
jauh lebih tinggi daripada standar nasional seperti yang ditunjukkan dalam tabel. Nilai
BOD rata-rata semua sampel adalah 520 mg /L, sedangkan spesifikasi standar nasional
lingkungan untuk permintaan BOD adalah 80 mg / L di perairan debit. BOD adalah
jumlah oksigen yang digunkan untuk mendegrdasi bahan organic secara biokimia,
sehingga juga dapat diartikan sebagai ukuran bahan yang dapat dioksidasi melalui proses
biokimia. Oleh karena itu, tujuan pemeriksaan BOD adalah untuk menentukan
pencemaran air akibat limbah dari tempat cuci mobil ini.
Kimia Lingkungan Page 8
Atas dasar survei literatur dapat disimpulkan bahwa air limbah di carwash, BOD
disebabkan oleh kotoran hewan dan kotoran burung yang hanyut dengan air (Cosgun &
Esin, 2006). Bebas minyak, emulsi minyak, solar dan bensin kehadiran juga
berkontribusi ke tingkat yang lebih tinggi dari BOD. Deterjen atau sampo yang
digunakan untuk mencuci kendaraan juga berkontribusi terhadappeningkatan BOD. Pada
survei yang dilakukan, minyak sulit dipisahkan dari air, dan semua air cuci masuk ke
sistem saluran pembuangan secara langsung. Oleh karena itu nilai-nilai BOD sangat
tinggi.
Analisis laboratorium menunjukkan bahwa COD nilai rata-rata sampel adalah
1.330 mg / L sedangkan menurut standar nasional lingkungan seharusnya 150 mg / L.
COD limbah cair cuci mobil adalah 9 kali lebih besar dari nilai yang diperlukan sesuai
dengan standar nasional. COD dalam air limbah menunjukkan adanya kontaminan yang
stabil dan tidak mudah terurai (Bechet, Durin, Legret, & Le Cloirec, 2006). Diesel,
bensin, limbah oli mesin, emulsi minyak, semua memberikan kontribusi COD dalam air
limbah cuci mobil.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa air limbah pencucian mobil mengandung isi
minyak sangat tinggi. Hasil yang diperoleh yaitu lemak rata-rata dan nilai Grease sampel
1.070 mg / L sedangkan menurut standar nasional harus 10 mg / L, karena itu adalah
107 kali lebih besar dari standar (Andersen , Bratli, Fjeld, Faafeng, Grande, & Hem,
1997).
Selama pengambilan sampel, manajer dan pekerja dari bengkel melaporkan
bahwa minyak tidak hadir dalam air cuci mobil, meskipun mereka sendiri tidak tahu
kenyataan yang sebenarnya. Kandungan minyak yang hadir dalam air cuci disebabkan
karena sebagian besar kendaraan memiliki mesin bocor. Air yang digunakan orang untuk
menyemprotkan solar atau limbah oli mesin dan tumpahan minyak di tempat mencuci,
semua dialirkan begitu saja dalam sistem saluran pembuangan .
Penyebab lain kandungan minyak yang tinggi ini disebabkan karena
pembentukan emulsi minyak akibat deterjen sehingga nilai rata-rata minyak dan lemak
melebihi batas standar yaitu 10 mg / L di dalam limbah. Deterjen mengelilingi tetesan
minyak dengan lapisan molekul deterjen untuk membuat lapisan molekul detergen
dengan minyak menjadi larut dalam air (Harrison & Wilson, 1985; Lin, Chen, Huang,
Hwang & Chang-Chien, Lin, 2005).
Kimia Lingkungan Page 9
Kandungan besi yang ditemukan relatif lebih tinggi tapi tidak terlalu
mengkhawatirkan. Kandungan nilai besi rata-rata sampel adalah 4,14 mg / L, sedangkan
menurut standar nasional itu harus 2,0 mg / L, karena itu kandungan besi dalam limbah
menjadi 2 kali lebih besar dari nilai batas standar yang ditentukan. Kandungan besi
disebabkan oleh proses pencucian atau penyemprotan dengan air pada bawah mobil atau
kolong mobil yang berkarat (cKenzie, Uang, Hijau & Young, 2009).
Nilai rata-rata dari padatan tersuspensi dalam sampel adalah 308,5 mg / L
sedangkan menurut standar nasional itu harus 150 mg / L, sehingga hasil yang diperoleh
menjadi 2 kali lebih besar dari nilai yang ditetapkan. Pasir, debu, kotoran hewan atau
kotoran burung, semua ini bisa hadir sebagai padatan tersuspensi dalam air limbah cuci
mobil. Padatan tersebut tidak menetap dan membuat keruh air limbah juga. Berdasrkan
hasil yang diperoleh bahwa pada tempat cuci mobil limbah minyak dan Grease, BOD,
COD, Besi dan padatan tersuspensi yang dihasilkan melebihi batas standar naional. Hal
ini berdampak buruk bagi lingkungan, sehingga lingkungan menjadi tercemar khususnya
pencemaran pada air.
Kimia Lingkungan Page 10
BAB V
KESIMPULAN
Limbah yang dihasilkan dari tempat pencucian mobil di sekitar Lahore, Pakistan
menyebabkan kerusakan pada lingkungan.
Kondisi perairan di kawasan tersebut sudah dikategorikan tercemar dengan
komposisi polutan yang melebihi nilai batas standar.
Mengingat kualitas air di sekitar Lahore, Pakistan sudah sangat memprihatinkan,
diperlukan upaya untuk mengurangi tingkat pencemaran di kawasan ini
(misalnya dengan water treatment plant).
Pembangunan usaha pencucian mobil di kawasan Lahore, Pakistan adalah hal
yang tidak bisa dihindarkan, namun demikian dampak yang ditimbulkan
terhadap lingkungan perairan sekitarnya sebaiknya di minimalisasi
BAB VI
Kimia Lingkungan Page 11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31082/5/Chapter%20I.pdf. Diunduh
pada tanggal 27 Oktober 2012 jam 13:00 WIB.
Hakim, Fadly Rachman. 2011. Penelitian Pengolahan Limbah Jasa Pencucian Mobil Dengan
Koagulasi-Flokulasi Secara Batch. http://digilib.its.ac.id/penelitian-pengolahan-limbah-jasa-
pencucian-mobil-dengan-koagulasiflokulasi-secara-batch-14954.html. Diunduh pada tanggal 27
Oktober jam 18:30 WIB.
Monoarfa,Winarni. 2002. http://directory.ung.ac.id/bei/lingkungan/winarni.pdf. Diunduh
pada tanggal 27 Oktober 2012 jam 13:49 WIB.
Yasin, S, Iqbal, T dkk. 2012. Environmental Pollution From Automobile Vehicle ServiceStations.
Pakistan : Chemical Engineering Department, University of Engineering & Technology.
Kimia Lingkungan Page 12