Makalah Kuliah Agama "KAUM KHAWARIJ"

9
KAUM KHAWARIJ Kaum Khawarij terdiri atas pengikut-pengikut ‘Ali Ibn Talib yang meninggalkan barisannya, karena tidak setuju dengan sikap ‘Ali Ibn Talib dalam menerima arbitrase sebagai jalan untuk menyelesaikan persengketaan tetang Khalifah dan Mu’Awiyah Ibn Abi Sufyan. Kaum Khawarij memandang diri mereka sebagai seorang yang meninggalkan rumah dari kampung halamannya untuk mengabdikan diri kepada Allah dan Rasul Nya. Mereka pun menyebut diri mereka Syurah, yang berasal dari kata Yasyri (menjual), sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Baqarah (207) : “Ada manusia yang menjual dirinya untuk keridlaan Allah”. Nama yang lain juga diberikan kepada meeka yaitu Haruriah, Dari kata Harura, yang merupakan sebuah desa yang terletak di dekat kota Kufah, di Irak. Nama Khawarij berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Kaum Khawarij umumnya terdiri dari orang-orang Arab. Badawi. Hidup di padang pasir yang serba tandus membuat mereka sederhana dalam hidup dan pemikiran. Perubahan agama yang terjadi tidak membawa mereka kepada perubahan sikap keBadawian mereka. Mereka tetap bersikap bengis, suka kekerasan, dan tak gentar mati. Sebagai orang Badawi mereka tetap jauh dari ilmu pengetahuan. Ajaran-ajaran Islam, sebagaimana terdapat dalam Al Qur’an dan Hadis, mereka artikan menurut lafaznya dan harus dilaksanakan sepenuhnya. Iman dan paham orang Badawi

description

Kaum Khawarij terdiri atas pengikut-pengikut ‘Ali Ibn Talib yang meninggalkan barisannya, karena tidak setuju dengan sikap ‘Ali Ibn Talib dalam menerima arbitrase sebagai jalan untuk menyelesaikan persengketaan tetang Khalifah dan Mu’Awiyah Ibn Abi Sufyan. Kaum Khawarij memandang diri mereka sebagai seorang yang meninggalkan rumah dari kampung halamannya untuk mengabdikan diri kepada Allah dan Rasul Nya. Mereka pun menyebut diri mereka Syurah, yang berasal dari kata Yasyri (menjual), sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Baqarah (207) : “Ada manusia yang menjual dirinya untuk keridlaan Allah”. Nama yang lain juga diberikan kepada meeka yaitu Haruriah, Dari kata Harura, yang merupakan sebuah desa yang terletak di dekat kota Kufah, di Irak.

Transcript of Makalah Kuliah Agama "KAUM KHAWARIJ"

Page 1: Makalah Kuliah Agama "KAUM KHAWARIJ"

KAUM KHAWARIJ

Kaum Khawarij terdiri atas pengikut-pengikut ‘Ali Ibn Talib yang

meninggalkan barisannya, karena tidak setuju dengan sikap ‘Ali Ibn Talib dalam

menerima arbitrase sebagai jalan untuk menyelesaikan persengketaan tetang Khalifah

dan Mu’Awiyah Ibn Abi Sufyan. Kaum Khawarij memandang diri mereka sebagai

seorang yang meninggalkan rumah dari kampung halamannya untuk mengabdikan

diri kepada Allah dan Rasul Nya. Mereka pun menyebut diri mereka Syurah, yang

berasal dari kata Yasyri (menjual), sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Baqarah

(207) : “Ada manusia yang menjual dirinya untuk keridlaan Allah”. Nama yang lain

juga diberikan kepada meeka yaitu Haruriah, Dari kata Harura, yang merupakan

sebuah desa yang terletak di dekat kota Kufah, di Irak.

Nama Khawarij berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Kaum Khawarij

umumnya terdiri dari orang-orang Arab. Badawi. Hidup di padang pasir yang serba

tandus membuat mereka sederhana dalam hidup dan pemikiran. Perubahan agama

yang terjadi tidak membawa mereka kepada perubahan sikap keBadawian mereka.

Mereka tetap bersikap bengis, suka kekerasan, dan tak gentar mati. Sebagai orang

Badawi mereka tetap jauh dari ilmu pengetahuan. Ajaran-ajaran Islam, sebagaimana

terdapat dalam Al Qur’an dan Hadis, mereka artikan menurut lafaznya dan harus

dilaksanakan sepenuhnya. Iman dan paham orang Badawi adalah iman dan paham

orang yang sederhana dalam pemikiran (pemikirannya sempit) serta terlalu fanatik.

Kaum Kahawarij terpecah ke dalam golongan-golongan yang lebih kecil

dikarenakan sikap dan kelakuan mereka yang selalu menentang dan mengadakan

perlawanan terhadap penguasa-penguasa Islam dan umat Islam yang ada di zaman

mereka. Golongan-golongan tersebut ialah :

Al Muhakkimah

Golongan asli yang terdiri dari pengikiut-pengikut Ali. Mereka menyetujui

arbitrase bersalah dan menjadi kafir, dan mereka pun meluaskan pengartiannya

sehingga orang yang berbuat dosa besar termasuk golongan orang yang kafir.

Menurut mereka berbuat zinah dan membunuh adalah suatu perbuatan dosa besar

Page 2: Makalah Kuliah Agama "KAUM KHAWARIJ"

yang menurut paham golongan ini orang yang mengerjakannya menjadi kafir dan

keluar dari agama Islam.

Al Zariqah

Golongan ini adalah golongan yang muncul setelah golongan Al Muhakkimah

hancur. Daerah kekuasaannya adalah diperbatasan Irak dan Iran. Nama Al Zariqah

diambil dari Nafi ‘Ibn al-Azraq. Pengikutnya menurut al-Baghdadi adalah lebih dari

20 ribu orang.

Golongan ini sifatnya lebih radikal dari golongan Al Muhakkimah. Mereka

tidak lagi memakai term kafir, tetapi term musyrik atau polyteist, yang dalam Islam

merupakan dosa besar, lebih besar dari kufr. Selanjutnya orang yang tidak sepaham

dan yang sepaham namun tidak tinggal diwilayah atau dilingkungan golongan Al

Zariqah dianggap juga seorang yang musyrik. Siapapa pun orang yang mereka jumpai

dan mengaku bahwa orang Islam namun tak sepaham dengan Al Zariqah, mereka

bunuh. Barang siapa yang datang dan mengaku bahwa dia adalah seorang pengikut

golongan ini, orang itu akan diuji terlebih dahulu, yaitu membunuh seorang tawanan,

dan bila tawanan itu tidak dibunuhnya maka kepala ialah yang dipenggal.

Al Najdah

Najdah Berlainan dengan dua golongan di atas. Menurut mereka orang yang

berdosa besar yang menjadi kafir dan kekal dalam neraka adalah orang Islam yang tak

sepaham dengan golongannya. Adapun pengikutnya jika berdosa besar, betul akan

mendapat siksaan, tetapi tidak dalam neraka, dan kemudian akan masuk surga. Dosa

kecil bagi golongan ini akan menjadi dosa besar jika dikerjakan terus menerus dan

orang yang mengerjakannya adalah orang yang musyrik.

Golongan ini berpendapat bahwa yang diwajibkan bagi tiap-tiap Muslim

adalah mengetahui Allah dan Rasul-rasul Nya, mengetahui haram membunuh orang

Islam dan percaya pada seluruh apa yang diwahyukan Allah kepada Rasul Nya. Orang

yang tak mengetahui ini tak diampuni.

Dalam Al KHawarij, golongan inilah yang pertama kali membawa paham

taqiah, yaitu merahasiakan dan tidak menyatakan keyakinan untuk keamanan diri

seorang. Taqiah menurut pendapat mereka bukan hanya dalam bentuk ucapan tetapi

dalam bentuk perbuatan.

Page 3: Makalah Kuliah Agama "KAUM KHAWARIJ"

Al Ajaridah

Mereka adalah pengikut dari ‘Abd Al-Karim Ibn’ Ajrad yang menurut Al

Syahrastani merupakan salah satu teman dari Atiah Al-Hanafi.

Kaum Al Jaridah bersifat lebih lunak, karena menurut paham mereka berhijrah

bukanlah merupakan suatu kewajiban sebagaimana yang diajarkan oleh Nafi Ibn Al-

Azraq dan Nadjah, tetapi hanya merupakan kebajikan. Seterusnya mereka

berpendapat bahwa anak kecil tidak bersalah atau berdosa, tidak musyrik seperti

orangtuanya bila orang tuanya musyrik.

Selanjutnya kaum Al Jaridah tidak mengakui surat Yusuf sebagai bagian dari

Al Quran, karena menurut mereka surat yusuf membawa cerita cinta, dan Al Quran

sebagai kitab suci tidak mungkin mengandung cerita cinta.

Al Ajaridah terpecah menjadi golongan-golongan kecil, diantaranya; golongan

Al Maimunnah dan Al Hamziah yang menganut paham qadariah dan golongan Al

Syuaibiah dan Al Hazimiah yang menganut paham “Tuhanlah yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan manusia dan sebagai manusia tidak dapat menentang kehendak

Allah”.

Al Sufriah

Pemimpin golongan ini adalah Zaid Ibn Al Asfar. Dalam paham mereka tidak

jauh berbeda dengan golongan Al Azariqah. Namun, ada pendapat-pendapat mereka

yang menjadikan mereka kurang ekstrim yaitu:

a. Orang sufriah yang berhijrah tidak dipandang kafir.

b. Mereka tidak berpendapat bahwa anak-anak kaum musyrik boleh dibunuh.

c. Mereka berpendapat tidak semua orang yang berdosa besar musyrik.

d. Daerah golongan Islam yang tak sepaham dengan mereka buka dar harb yaitu

daerah yang harus diperangi; yang diperangi hanyalah maaskar atau camp

pemerintah, sedang anak-anak dan perempuan tidak boleh ditawan.

e. Kufr dibagi dua; kufr bin inkar al nimah yaitu mengingkari rahmat Tuhan dan

kufr bin inkar al rububiah, yaitu mengingkari Tuhan. Dengan demikian term

kafir tidak selamanya keluar dari Islam.

Disamping pendapat tersebut ada pendapat yang spesifik bagi mereka:

a. Taqiah. Menurut mereka hanya boleh dalam bentuk perkataan.

b. Perempuan boleh menikah dengan laki-laki kafir jika untuk keamanan dirinya

(di daerah bukan Islam).

Page 4: Makalah Kuliah Agama "KAUM KHAWARIJ"

Al Ibadiah

Golongan ini adalah golongan yang paling moderat dibandingkan dengan

golongan-golongan Khawarij yang lain. Namanya diambil dari Abdullah Ibn Ibad,

yang pada ahun 686 M, memisahkan diri dari golongan Al Zariqah. Paham moderat

mereka sebagai berikut:

a. Orang Islam yang tidak sepaham dengan mereka bukanlah mukmin dan

musyrik, tetapi kafir.

b. Daerah oran Islam yang tak sepaham dengan mereka, kecuali camp

pemerintah merupakan dar tawhid, daerah orang yang mengesakan Tuhan,

tidak boleh diperangi. Yang merupakan dar kufr, yaitu harus diperangi

hanyalah ma askar pemerintah.

c. Mengerjakan dosa besar tidak membuat orang keluar dari Islam.

d. Yang boleh dirampas dalam perang hanyalah kuda dan senjata. Emas dan

perak harus dikembalikan kepada yang memiliki.

Golongan khawarij Al Ibadiah ini masih ada sampai sekarang, terdapat di

Zanzibar, Afrika Utara, Umman dan Arabia Selatan.

Page 5: Makalah Kuliah Agama "KAUM KHAWARIJ"

QADARIAH dan JABARIAH

Paham Qadariah

Kaum Qadariah berpendapat bahwa manusia mempunyai kemerdekaan dan

kebebasan dalam menentukan perjalanan hidupnya. Meurut paham Qadariah manusia

mempunyai kebebasan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatan-

perbuatannya. Dengan demikian nama Qadariah berasal dari pengertian bahwa

manusia mempunyai qudrah atau kekuatan untuk melaksanakan kehenaknya, dan

bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar Tuhan.

Paham Qadariah dibawa oleh orang-orang Islam yang bukan berasal dari Arab

padang pasir. Hal itu menyebabkan kegoncangan dalam pemikiran mereka. Paham

Qadariah itu mereka anggap bertentangan dengan ajaran Islam. Paham Qqadariah

timbul pertama kali oleh seseorang yang bernama Ma bad Al-Juhani. Menurut Ibn

Nabatah, Ma bad Al-Juhani dan temannya Ghailan al-Dimasyqi mengambil paham ini

dari seorang Kristen yang masuk Islam di Irak, dan menurut Al-Zahabi, Ma bad Al-

Juhani adalah seorang Tabii yang baik, namun ia memasuki dunia politik dan

memihak pada Abd Al-Rahman Ibn Al-Ilyas, Gubernur Sajistan, dalam menentang

kekuasaan Banu Umayyah. Dalam pertempuran dengan Al Hajjaj Ma bad mati pada

tahun 80 H. Paham ini berpendapat bahwa manusia itu, merdeka dalam tingkah

lakunya. Ayat-ayat yang boleh membawa kepada kaum Qadariah adalah sebagai

beikut; Al-Kahf (18)-29, Fussilat (41)-40, Al-Imran (3)-164.

Paham Jabariah

Berbeda dengan kaum Qadariah, kaum Jabariah berpendapat bahwa manusia

tidak mempunyai kemerdekaan dalam menentukan kehendak dan

perbuatannya.Manusia dalam paham ini terikat pada kehendak mutlak Tuhan. Jadi

nama Jabariah berasal dari kata jabara yang berarti memaksa. Memang dalam paham

ini ada pendapat bahwa manusia mengerjakan perbuatannya dalam keadaan terpaksa.

Jadi perbuatan-perbuatan manusia semuanya telah ditentukan oleh Tuhan.

Masyarakat Arab sebelum Islam kelihatanya dipengaruhi oleh paham Jabariah

ini. Bangsa Arab yang pada waktu itu besifat sederhana dan jauh dari pengetahuan,

terpaksa menyesuaikan hidup mereka dengan suasana padang pasir, dengan panasnya

yang terik serta tanah dan gunungnya yang gundul.

Page 6: Makalah Kuliah Agama "KAUM KHAWARIJ"

Aliran ini pertama kali dimunculkan oleh Al Jad Ibn Dirham, tetapi yang

menyiarkannya adalah Jahm Ibn safwan dari khurasan. Jahm yang terdapat pada

aliran Jabariah ini sama dengan Jahm yang mendirikan golongan Al Jahmiah dalam

kalangan Murjiah. Sebagai sekretaris dari syuriah Ibn Al Haris turut dalam gerakan

melawan kekuasaan Bani Umayyah.

Manusia menurut Jahm tidak mempunyai kekuasaan apa-apa; tidak

mempunyai daya, tidak mempunyai kehendak sendiri, dan tidak mempunyai pilihan.

Manusia dalam perbuatan-perbuatannya adalah dipaksa dengan tidak ada kekuasaan,

kemauan, dan pilihan baginya. Manusia dalam paham ini hanya merupakan wayang

yang digerakan oleh dalang dan dalang yang menggerakan manusia adalah Tuhan.

Ayat-ayat yang memperbolehkan kita ke paham Qadariah sebagai beikut; Al-

An’am (6)-112, Al-Safaat (37)-96, Al-Hadid (57)-22, Al-Anfat (8)-17, Al-Insan (76)-

30.

Jika dilihat paham-paham diatas mempunyai ayat-ayat seperti yang telah tersebut, dan

tidak mengherankan jika paham Qadariah dan paham Jabariah masih tetap ada

dikalangan umat Islam walupun penganjur-panganjurnya telah meninggal. Dalam

sejarah teologi selanjutnya paham Qadariah dianut oleh kaum Mutazilah, sedang

paham Jabariah terdapat dalam aliran Al Asy-ariah.