[Luqman Bin Muhammad Ba'Abduh] Menebar Dusta Membela Teroris Khawarij

480
Luqman bin Muhammad Ba'abduh t ' I

Transcript of [Luqman Bin Muhammad Ba'Abduh] Menebar Dusta Membela Teroris Khawarij

Luqman bin Muhammad Ba'abduh

t

'

I

website:http://www.merekaadalahteroris.com e-mail: [email protected]

DUSTA^.

Menebar

1 TERDZUST'

.Mcmli. I..

t

s

Khavvaiii

V,

WW ^W^T .' -'" ^^^jjjjjjj :

\uqman

JttSuf:

Menebar Dusta, MemBeCa Teroris XHawarij"Bantahan 'Terhadap Buku: Siapa Teroris? Siapa (ABduh Zutfidar JAkaha) Bin Muhammad enufis: Ba'aBduh Xhawarij?

3-CP- 081559532868

Tim Qau(an esain Cwer: Mas'uddin Noor

Sitw.

Sadida

Setting & JJerwajarian: Tsintain.imsMgn

CetaRcm Pertama: RaBu'uC JAwwaC 1428 Ji/ JApriC2007 M |?ener6tt: "Pustaka QauCan Sadida "Perum Viffii "Bukit Tidar "BCok JA-1/401TeCp (0342) 7062995 3tP. 334995694

Matang

M L W 'J.V PENULIS . V . PENERplf.''l .

' -( .!'V TERORIS? -.: C\ KHAWARIJ?]"

Q

5

Pengantar Penerbit

egala pujian kesempurnaan hanya milik Allah % yang telah memberikan kemudahan kepada kami untuk menerbitkan buku "Sebuah Tinjauan Syari'at Mereka Adalah Teroris!" (selanjutnya kami singkat MAT) karya Al-Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh yang telah tersebar di berbagai kalangan umat ini. Kami bersyukur kepada Allah , dengan izin-Nya saudara-saudara kami kaum muslimin -yang bersungguh-sungguh mencari dan menginginkan kebenaran serta takut terjatuh dalam p e n y i m p a n g a n - p e n y i m p a n g a n aqidah dan m a n h a j dapat memetik manfaat dengan terbitnya buku tersebut. Betapa banyak pihak-pihak yang selama ini tidak mengerti tentang berbagai permasalahan seputar jihad dan hukumnya atau teror dan syubhatsyubhatnya menjadi tahu dan mengerti setelah membaca buku tersebut. Banyak pula pihak-pihak yang selama ini tersesat dalam kegelapan berbagai paham dan aliran yang menyimpang dari AlQur'an dan As-Sunnah di bawah bimbingan pemahaman as-salcifush slialih menjadi mengerti dan antipati terhadap berbagai paham dan

5

S \ 9

S>v9 -B>v9

S^^/B^^/^e^^'B^^'S'^^'B^^'B^^'^^'B'^^'^^J'S^^'S^^J^

aliran sesat dan menyesatkan tersebut. Tidak sedikit pula pihakpihak vang selama ini mengira bahwa kebrutalan itu adalah suatu kepahlawanan, teror itu adalah jihad, para penumpah darah yang diharamkan oleh Allah itu adalah mujahid menjadi mengerti bahwa hakekat permasalahannya adalah tidak seperti yang mereka kira sebelumnya. Kami menyadari bahwa semua itu tidaklah terjadi kecuali karena kehendak dan taufiq Allah H saja. Tiada daya dan upaya dari apa yang kami lakukan kecuali dengan pertolongan-Nya semata. Alhamdulillah, dalam kesempatan kali ini dengan pertolongan dan t a u f i q - N y a pula k a m i m e n g h a d i r k a n di h a d a p a n para p e m b a c a sebuah buku yang berisi b a n t a h a n terhadap buku "Siapa Teroris? Siapa Khawarij?" (selanjutnya kami singkat STSK) karya Abduh Zulfidar Akaha yang diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar Jakarta. Buku tersebut ditulis sebagai bentuk kemarahan dan ketersinggungan terhadap apa yang telah dituliskan oleh Al-Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh dalam bukunya MAT sekaligus sebagai bentuk pembelaan terhadap kelompok/aliran Ikhwanul Muslimin (IM) yang dianutnya sebagaimana akan kami jelaskan oleh penulis. Buku b a n t a h a n kali ini terdiri dari dua jilid, sebab dan alasannya akan dijelaskan oleh penulis sendiri. Kami memohon kepada Allah untuk memberikan taufiq dan pertolongan-Nya kepada Al-Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh untuk segera menyelesaikan jilid kedua buku bantahan ini. Agar berbagai macam syubhat dan kedustaan yang masih tersisa dan mungkin sempat mempengaruhi sebagian pembaca bisa segera dibongkar dan umat terselamatkan dengan izin Allah'M dari berbagai syubhat dan kedustaan yang ditebarkan dalam buku STSK khususnya. Dalam buku bantahannya kali ini, penulis berupaya tidak sekadar membantah berbagai syubhat dan kedustaan Abduh Z A namun sekaligus berupaya menampilkan faidah-faidah ilmiah yang bermanfaat bagi para pelajar, baik dalam bidang mushthalahid hadits, rijahd hadits, al-jarh xvat ta'dil, tafsir, 'aqidah maupun berbagai pernyataan para ' u l a m a Ahlus Sunnah wal J a m a ' a h , dengan

PHMII.IS

1'I.M.KIilT

THRORIS?

KHAWARIJ?]"

\

7

-,

memperhatikan kriteria-kriteria ilmiah serta mengedepankan objektivitas dalam penulisannya. Semoga Allah ig menjadikan buku bantahan ini bermanfaat terkhusus bagi penulisnya serta kaum muslimin secara umum, sebagaimana kami juga berharap buku bantahan ini menjadi sebagai nasehat dan teguran bagi terhadap seluruh pihak yang masih terkungkung dalam paham-paham hizbiyyah yang tidak diridhai oleh Allah Pustaka Qaulan Sadida

9H|H|i|a||Hp 'l PENULIS . PENERBIT > ' ' TERORIS? 1 KHAWARIJ?)" W; 'V. 9 \

f*."T?/ jS\

J,

bl^.

tiU'J^ ^

"Dan seperti itulah, telah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh dari orang-orang yang berdosa. Cukuplah Rabbmu sebagai pemberi petunjuk dan penolong." [Al-Furqan: 31]

c i * i ^s ' s \ 9 ' . s s 9

'^e^>^'e^^'S^^'^^'e>^'e^^'S>^'S^^ns^^'^>^'S^^

TERORIS?

>' \ KHAWARIJ?]"

i-''''

1

' Vj

19

\ il

2.

P e l e t a k a n bab oleh A l - I m a m A n - N a w a w i d a l a m Muqaddimah Shahih Muslim 94 94 94 95 93 Al-Khathib Al-Baghdadi _ Ibnu Abi Zamanin Al-Imam Ibnu Katsir

Asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baz

Membantah dan mengkritik itu tidak usah menyebut nama orang atau kelompok 97 (catatan tentang t'akhrij hadits saudara Abduh ZA [catatan kaki]) _ 98 O Penjelasan dua 'ulama besar Ahlus S u n n a h tentang penyebutan nama orang yang dikritik O Asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baz c& _ Asy-Syaikh Al-'Utsaimin _ 100 103 99

Saudara Abduh Z A memperkecualikan dirinya

3.

Menyematkan gelar "si fulan sesat", "si fulan ahlul bid'ah", "si fulan k h a w a r i j " tidak sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh as-salafush shalih 106 Permasalahan Pertama: Menyematkan gelar-gelar bahwa "si fulan sesat", "si fulan ahlu bid'ah", "si fulan khawarij" tidak sesuai dengan contoh as-salafush shalih. 108 O Atsar para 'ulama generasi as-salafush Al-Imam Asy-Sya'bi _ 109 109 110 110 113 113 shalih 108 108 Shahabat 'Abdullah bin 'Abbas i _

Al-Imam Muhammad bin Ka'b Al-Qurazhi Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri _ Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri Al-Imam Za'idah bin Qudamah Al-Imam Asy-Syafi'i 114

Al-Imam Hammad bin Zaid Al-Bashri

(catatan tentang sya'ir Al-Imam Asy-Syafi'i [catatan kaki]) _ 115 Al-Imam 'Abdullah Ibnul Mubarak _ Al-Imam Syu'bah bin Al-Hajjaj 118 117

^'.g^S> 6 ' v 3 6 \ 3v

S~^9'6\9

6 \ 9 . 6 ^ 9

S\S> 6 \ 9

- 6 \ 9 ' 6 \ 9

-6\9

2.

Pada s u r a t fatwa Hai'ah Kibaril 'Ulama' tersebut t e r k a n d u n g s e b u a h ilmu yang p e n t i n g b a g i k a u m muslimin, terkait dengan keselamatan agama dan aqidah mereka 278

Surat Fatwa Hai'ah Kibaril' Ulama' tersebut dinukilkan dari kitab Madarikun Nazhar yang telah dibaca oleh banyak pihak dan direkomendasi oleh beberapa 'ulama: B. Asy-Syaikh Al-'Allamah 'Abbad Al-Badr ' i f e c _ 'Abdul Muhsin bin Hamd Al278

Asy-Syaikh Al-'Allamah Muhadditsul Nashiruddin Al-Albani 280

'Ashr Muhammad 282

Ada kejanggalan dalam tanggal pengiriman surat

Saudara Abduh ZA telah menghapus satu kata yang sangat penting 283 C. "Fatwa Tandingan" _ Teks "Fatwa Tandingan" 285 287

Kejanggalan-kejanggalan yang perlu dicermati 1 . Sumber tersebut tidak menampilkan copy naskah asli teks fatwa yang dinukilnya 289 2. P e n y e b u t a n3.

nama

sang289

mufti{y***

dengan:290

jL j> < l - l p JJJJJI j l p &

Keanehan pada penulisan kata Abduh ZA 292

4 . Kejanggalan pada salah satu kata dari teks hadits 5. Saudara menjadi mengubah kata

291 oyijJi 292

6. Pengubahan teks hadits oleh saudara Abduh ZA 7. Kejanggalan penulisan ^ 1 J * f 8. Kejanggalan J U ; iul _ dengan294

294 kalimat:

tercantumnya

9. Masalah penulisan "ttd Asy Syaikh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah bin Baz" _ 2 9 5 1 0 . Perbedaan tanggal penerimaan "Fatwa Tandingan" tersebut dan tanggal p e n y e b a r a n n y a , pada situs rujukan 296

VI V

I .PENULIS'"

PENERBIT

!

.'

. l ' . TERORIS? ' '

i KHAWARIJ?]"

S"

V,

27

\

J a w a b a n b e b e r a p a ' u l a m a besar A h l u s S u n n a h wal J a m a ' a h seputar a d a n y a u p a y a u n t u k m e r a g u k a n keabsahan surat fatwa Hai'ah Kibaril 'Ulama' 298 1. Asy-Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi lwfizMiulkh 'Ubaid 300 bin Fatwa 'Abdillah Asli dan 298 2. A s y - S y a i k h hafizhahullah Al-Jabiri "Fatwa 303

D.

P e r b a n d i n g a n antara Tandingan" 301

Dalih-dalih Pelengkap syubhat saudara Abduh Z A

Pertama: Para 'ulama ketika membantah atau mentahdzir adalah murni dalam rangka membela dan menjaga agama Allah, amar ma'ruf nahi munkar, dan karena mengharapkan ridha Allah M. Tidak dilandasi oleh kepentingan atau perselisihan pribadi 305 Kedua: a. Asy-Syaikh Bin Baz memberikan penilaian sebatas apa yang ada pada buku tersebut, dan belum terungkap kepada beliau aqidah dan manhaj DR. Salman Al-'Audah yang sebenarnya 307 b. Kata pengantar Asy-Syaikh Bin Baz ditulis minimalnya 1 (satu) tahun sebelum terbitnya surat fatwa resmi Hai'ah Kibaril ' Ulama' _ 308 Fatwa Asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baz a f e di kota Makkah pada bulan Rajab tahun 1413 H _ 313

c.

Ketiga: Fatwa Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin afe 316 B e b e r a p a kesimpulan dari j a w a b a n A s y - S y a i k h Al'Utsaimin aife 321 1. Sikap beliau terhadap Safar dan Salman tidak seperti yang dikesankan oleh saudara Abduh ZA 321 2. Asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baz dan Asy-Syaikh AlAlbani memiliki sifat adil dan jauh dari paham-paham (ideologi) pemberontakan 321 3. Pernyataan bahwa Safar, Salman, dll itu sebagai Neo-Khawarij adalah pernyataan yang merujuk dan berdasarkan pada perkataan para 'ulama 321

/S^* 9j'S^9 6 \ 9!

6 " - ^ 9 S""-^) S \ 9

6\ 6 ^ 9

6 ^ 3

C \ 9

^ 9 ' 5 > ^ 9 ' f i ^ - S ' S ^ S ' e ^ - ^ S > ^ 9 B ~ v 3 5 \ ? 5 \ 9 6 > J ? ' S ^ v 9 S*V^''>!?-"& sa'-'6**%av

c.

Menafikan segala keterkaitan kelompok IM dengan paham Khawarij atau keterlibatannya dalam tindakan-tindakan teror 373 Kekhawatirannya yang sangat besar akan munculnya asumsi bahwa buku STSKnya ini adalah wujud pembelaan terhadap Imam Samudra 373

d.

3.

M e n g g i r i n g O p i n i S e o l a h - o l a h yang M e l e d a k k a n W T C Adalah Umat Islam _ 374 a. b. Pernyataan Usamah bin Laden 376 Pernyataan Imam Samudra 380 (Kenapa saudara Abduh ZA berusaha menyebar opini bahwa pelakunya bukan umat Islam?) 384

4.

Inilah kata-kata keji itu! 386 a. Imam Samudra: 387 b. Usamah bin Laden 389 c. Aiman Azh-Zhawahiri 390 d. Safar Al-Hawali _ 390 e. Muhammad Surur Zainal 'Abidin 390 f. 'Abdurrahman 'Abdul Khaliq _ 391 g. Muhammad Al-Mis'ari 392 Inilah Para Hizbiyyun yang Kau Pertanyakan Itu 397

5.

Bab II : Abduh Zulfidar Akaha Berdusta1. Kedustaan Atas Nama Al-Imam At-Tirmidzi (catatan tentang "hasan mursal" [catatan kaki])

401403 404

(Ketepatan penyebutan nama perawi bukan permasalahan remeh) 407 1. 2. 2. 3. Contoh Pertama: Shalih bin Hayyan 409 411 412 413 Contoh Kedua: Muhammad bin As-Sa'ib

Kedustaan Atas Nama Al-Imam Adz-Dzahabi

Kedustaan Atas Nama Al-Imam Al-Albani rahimahullah

PENULIS

PENERBIT i!! :v

'"!'-.!',!>, TERORIS?

'

KHAWARIJ?]"

\

31

^

a. b.

Asy-Syaikh Al-Albani menyebutkan riwayat siapa Asy-Syaikh Al-Albani menyebutkan liwayat dari siapa

418 418

(Asy-Syaikh Al-Albani telah merinci periwayatan hadits tersebut dan menjelaskan tentang para perawinya satu per satu) 419 4. Kedustaan dalam Memaparkan Biografi Kami 420 Benarkah biografi Al Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh s e b a g i a n besar dinukil dari http:// www.mererkaadalahteroris.com/penulis.htm dengan sedikit perubahan redaksi 421 Tentang pengangkatan sebagai Wakil Panglima Tentang pembubaran Laskar Jihad Tentang judul tulisan 425 427 428 429 425 423

Catatan untuk Sebu ah Koreksi

Kesalahan ketik pada kata "Al Jamhi" _ Kata "As-Sakhtiyani" _ 430 433

Kesalahan ketik pada kata "Al-Qardhawi" Pengetikan kata "Al Muraisi"

Bab III : Abduh Tidak Becus dan Tidak Amanah dalam Menukil 435(beberapa alasan kenapa hal ini ditampilkan) O O O O O Penukilan Penukilan Penukilan Penukilan Penukilan pada pada pada pada pada halaman halaman halaman halaman halaman 436 438 6 catatan kaki no. 11 142 438 45 441 52 442 342-343 _ 444

(KetidakfcecMsan penukilan seperti ini berakibat fatal dan dapat mempengaruhi pemahaman dan kesimpulan pembaca terhadap suatu permasalahan) 446

* . " \ ' ) t^v. 6 \

6~^> S \ 9

S \ 9

6 \ 9

6 \ 3

6 \ 9t

6 \ 3

S\f)

6 \ 9

ff\9

,

B^9y'0^S

s ^ s ;\.->

t r ^ - i ; \ ' ) r^^>

;\^)

; \ ' > ' v \ \ o i r ^ ' i ^ \ - : > v.-r^.'i

Bab IV : STSK dan Kacang Goreng

447449 benar-benar

(Penulis STSK menjadikan buku DSDB sebagai rujukan) C o n t o h yang m e n u n j u k k a n bahwa buku DSDB "bak kacang goreng" 449 a.

Penulisnya selalu menyembunyikan jati dirinya dan segala hal yang berkaitan dengannya, termasuk jati diri orang-orang yang pernah berhubungan dengannya 449 Data-data yang disajikan pun serba bias dan tidak jelas Sembrono dalam perkara yang sudah jelas Pengantar yang tidak bijaksana 457 454 451

b. c. d.

Perlu diketahui bahwa: 1. 2. Sesungguhnya yang meletakkan gelar-gelar tersebut bukan beliau sendiri 458 Gelar-gelar tersebut datangnya bukan dari beliau sendiri. 458 Asy-Syaikh Al-'Allamah Abdul 'Aziz bin Baz fe _ 459 460 460 Asy-Syaikh Al-Muhaddits Al-Allamah Al-Albani s i j _ . 459

Asy-Syaikh Al-'Allamah Al-Fnqih Al-'Utsaimin &ss Asy-Syaikh Muhammad bin 'Abdillah As-Subayyil a t e

(Jawaban Asy-Syaikh Al-Albani ketika beliau ditanya tentang pihak-pihak yang mencela Asy-Syaikh Rabi' bin Hadi AlMadkhali) _ 460

l4)dt\md) _

463

Daftar Pustaha

467

l

*

-

. PENULIS 1

PENERBIT,

, ; \ TERORIS?

. < < KHAWARIJ?)"

\

33

Muqaddimafi

v

i antara yang telah dinasehatkan oleh Rasulullah M bagi umat ini adalah sebuah hadits yang diriwayatkan dari shahabat Anas bin Malik sg:o f A i f '

Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian, hingga dia menyukai untuk saudaranya sesuatu yang ia sukai untuk dirinya sendiri dari perkara yang baik. [HR. Al-Bukhari, Muslim, AnNasa'i] Oleh karena itu, ketika melihat saudara-saudara kami seiman digiring menuju kepada jurang kesesatan oleh para penebar fitnah dan kebatilan maka kami tidak rela, sebagaimana kami tidak rela jika hal itu terjadi pada diri kami sendiri. Kami menginginkan mereka - saudara-saudara kami seiman- bersama-sama berada di atas manhaj dan aqidah yang benar di bawah naungan Al-Qur'an dan As-Sunnah berdasarkan apa yang telah dipahami oleh generasi as-salafush shalih yang telah diridhai oleh Allah iSt. Demi mewujudkan keinginan tersebut, kami berupaya menyajikan buku bantahan ini untuk menjelaskan kepada umat

. j \ g , 6 \ S

6

9 6 \ 9

eN91J\9 6 N 3 . S \ 9

S\9

S \ 9 , S \ 9 S~-v^> 6

.9 6 ^ 9 ,

5 \ 9 S \ !

hakekat sebenarnya. Kami berusaha menyebutkan nasehat dan p e r n y a t a a n para ' u l a m a Ahlus S u n n a h wal J a m a ' a h yang mendasari aqidah dan pemahamannya dengan aqidah dan paham generasi as-salafush shalih. Mereka adalah orang-orang yang berjiwa tegas dan bersikap adil terhadap semua pihak. Membantah berbagai k e s e s a t a n u n t u k m e m b e r s i h k a n Islam ini dari b e r b a g a i permasalahan yang mengotorinya. Itulah yang disabdakan oleh Rasulullah M- dalam haditsnya:

Ilmu agama ini akan terus dibawa oleh orang-orang adil (terpercaya) dari tiap-tiap generasi, yang selalu berjuang membersihkan agama ini dari: m Tahriful Ghalin (pemutarbalikan dilakukan oleh orang-orang yang u Intihalul Mubthilin (Kedustaan mengatasnamakan agama). pengertian agama menyimpang). orang-orang sesat yang yang

Ta'wilul Jahilin (Penta'wilan agama yang salah yang dilakukan oleh orang-orang yang jahil) Al-Misykah

[dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam no. 248]

Permusuhan berbagai paham dan aliran sesat terhadap Ahlus Sunnah dan upaya mereka menyebarkan paham dan alirannyaUpaya menggiring umat menuju kepada jurang berbagai paham dan aliran yang menyimpang terus dilakukan dengan gencar oleh para pengusung dan simpatisannya melalui berbagai media. Pada saat yang sama mereka memberikan gambaran-gambaran negatif terhadap da'wah Ahlus Sunnah dan para 'ulamanya, tak luput pula para da'inya. Di satu sisi, kaum Syi'ah dengan berbagai alirannya dan kelompok Shufi dengan b e r a g a m tarekatnya -

1

PENULIS

PENERBIT

TERORIS?

KHAWARIJ?)"

\

35

\

ft

6\9

S^vfl

ffSS

6\9

6N9

f>

Taimiyyah afe, seorang 'ulama besar yang tidak diragukan lagi keilmuannya,:N/ JLij c

,

.

a y

. i_->) jZ)Vi ^f 2

J'

o ' j*

aL^Ju

j l 4jI J j

/J j

"Apabila seekor anjing menjilat bejana antara kalian, maka tumpahkanlah (air tersebut), kemudian cucilah bejana itu tujuh kali." Dalam riwayat lain: "Cucilah kali, basuhan yang pertama (dicampur) Muslim 279].

(milik) salah seorang di yang ada dalam bejana (dengan air) sebanyak bejana itu sebanyak tujuh dengan tanah." [HR.

Itulah gambaran yang lebih tepat untuk kondisi umat di masa ini. Racun jilatan hizbiyyah dan paham Khawarij telah mengenai banyak pihak, terkhusus kaum muda. Para neo-Khawarij pun dengan gencar di sana-sini melalui berbagai media meracuni umat dengan pahamnya. Mereka lakukan hal itu dengan menggunakan ayatayat Al-Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah M berdasarkan logika dan kepentingan kelompok masing-masing di luar bimbingan pemahaman generasi as-salafush shalih serta para 'ulama masa kini

>'!!' N< iP'. ' J S L LS L " ! L"Tolonglah saudaramu, baik yang berbuat kezhaliman maupun yang terzhalimi. Seorang shahabat bertanya: 'Wahai Rasulullah, jelas aku akan menolongnya jika ia adalah pihak yang terzhalimi, tapi bagaimana menurut engkau jika dia adalah pihak yang berbuat kezhaliman, bagaimana mungkin aku akan menolongnya?' Rasulullah menjawab: "Yaitu (dengan cara) kamu mencegah atau melarang dia dari perbuatan zhalim. Maka sesungguhnya itu adalah bentuk pertolongan untuknya." [HR. Al-Bukhari] Begitu juga dengan hadits:

I j i i j l Lj-"o

jS yo

oli ' ^ * y (_yoi '

jf

yi

-

^*

'*

y

^ yo ' '

-

"Permisalan antara seseorang yang menjalankan syari'at Allah dengan orang yang melanggarnya bagaikan suatu kaum yang mengundi penentuan tempat pada sebuah kapal (bahtera). Sebagian mereka berhasil mendapatkan tempat di bagian atas, sementara yang lain di bagian bawah. Orang-orang yang berada di bagian bawah kapal, jika membutuhkan air minum terpaksa harus melewati orang-orang yang berada di atasnya. Akhirnya mereka berkata: "Kalau seandainya kita lobangi (dinding kapal) sedikit (untuk mendapatkan air) sehingga kita tidak mengganggu orang-orang yang berada di atas kita." Jika mereka membiarkan orang-orang yang ada di bawah dengan kemauannya itu niscaya mereka semua akan binasa. Namun apabila mereka berupaya mencegahnya niscaya mereka akan selamat dan selamat pulalah seluruh (yang ada di kapal tersebut)." [Al-Bukhari 2493, 2686] Akan semakin berkembangnya penyimpangan dan paham sesat. Ketika upaya pengingkaran terhadap berbagai penyimpangan telah diabaikan, tentu umat yang jauh dari bimbingan ilmu ini akan mengira suatu kesesatan sebagai suatu k e b e n a r a n , para p e n g u s u n g p a h a m dan a l i r a n yang menyesatkan dianggapnya sebagai penyeru kebaikan, dan u m a t p u n akan s e m a k i n terpecah belah d a l a m b e r b a g a i kelompok. Para penganut paham Syi'ah yang menyesatkan akan dengan mudah menjerumuskan umat kepada aqidahnya yang menyesatkan itu. Para penganut paham Khawarij akan terus dengan mudah menggiring para pemuda khususnya untuk memusuhi dan mengkafirkan pemerintahnya dan orang-

I

MUQADDIMAH

Y

53

\

i e^^:^^i,i^^l^ S^3/

, /

S^>

S \ 9

S^fl

6^5)

6 \ 3

6\ >c

S"*^9 g ^ J - '

dan Nashara dengan sebab sikap meremehkan urusan agama mereka. Karena itu wajib adanya upaya pembersihan masyarakat (muslimin) dari berbagai macam bid'ah dan kemungkaran, serta wajib berupaya menerapkan perintah-perintah Allah dan Rasul-Nya sebelum kita memerangi Yahudi dan Nashara. Kalau kita terus memerangi Yahudi dan Nashara dalam keadaan kondisi kita masih seperti ini, maka kita tidak akan menang atas mereka selama-lamanya! Bahkan merekalah yang akan menang atas kita disebabkan dosa-dosa kita. [dari kitab Al-Ijabatul Muhimmah fil Masyakil Al-Mulimmah, hal. 28; lihat http://www.misrsalaf.com/vb/showthread.php?t=35 ]

Berwa/a' terhadap orang kafir?B e r m u l a dari p e m b a h a s a n di atas, m u n c u l l a h t u d u h a n t e r h a d a p Ahlus S u n n a h atau salafiyyin b a h w a m e r e k a telah menyerahkan loyalitasnya (berivala') untuk orang-orang kafir. S e h i n g g a salafiyyin dituduh sebagai antek-antek Yahudi dan Nashara serta antek pemerintah "yang kafir", bekerja untuk k e p e n t i n g a n m e r e k a , murji'ah terhadap p e m e r i n t a h khaxoarij terhadap para aktivis da'wah, dan berbagai tuduhan lain. Jawaban terhadap tuduhan di atas dan beberapa pembahasan lainnya, termasuk kenapa kami mengistilahkan berbagai kelompok y a n g k a m i s e b u t k a n di atas d e n g a n s e b u t a n Khawarij, dan pernyataan kami bahwa Abu Bakar Ba'asyir termasuk tokoh Khawarij Indonesia Insya Allah akan kami bahas secara lebih khusus pada jilid kedua buku bantahan ini.

Kesalahan yang harus diluruskanLayaknya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan, dalam kesempatan ini sangat perlu bagi kami untuk menyampaikan kepada para pembaca seluruhnya bahwa kami telah terjatuh pada kesalahan yang cukup fatal dan harus segera

I

i >ii

PENULIS M N PENERBIT f 'i-. >

TERORIS?

KHAWARIJ?!

\

55

\

i

.

.

.

,

6===m

dibenahi. Kesalahan tersebut terjadi ketika kami memaparkan tentang tragedi berdarah Al-Harrah, yang melibatkan shahabat 'Abdullah bin Muthi' sgft yang memiliki ghirah terhadap Islam dalam sebuah pemberontakan terhadap Khalifah muslimin pada waktu itu, yaitu Yazid bin Mu'awiyah. Sebagaimana dalam buku kami MAT (hal. 706-709/cet. I atau 724-727/cet. II dan sempat kami singgung pula secara singkat pada hal. 535/cet. I atau 553/cet. II). Sebenarnya, tujuan kami memaparkan kisah tragedi Al-Harrah itu adalah untuk menjelaskan kepada kaum muslimin, bahwa: 1. Semua tindakan yang diklaim sebagai jihad atau amar ma'ruf nahi munkar yang tidak didukung oleh 'ulama besar Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah tindakan yang salah. Tindakan gegabah akan menimbulkan kerusakan dan efek negatif yang dapat merugikan orang banyak. Sikap tidak mau mengembalikan permasalahan umat kepada para 'ulama besar yang telah diperintahkan oleh Allah akan menimbulkan kerusakan. Larangan menentang atau memberontak kepada penguasa muslimin walaupun mereka adalah penguasa yang zhalim dan fasik. Al-Harrah

2. 3.

4.

(Silakan para pembaca melihat kembali kisah tragedi tersebut untuk dapat mengambil pelajaran darinya).

Kesalahan kami tersebut berupa penggunaan beberapa kata yang sangat tidak tepat atau tidak layak diucapkan kepada seorang shahabat seperti beliau ('Abdullah bin Muthi' 2 g i ) secara khusus atau penduduk Madinah yang sempat terlibat dalam pemberontak terhadap Khalifah Yazid bin Mu'awiyah xm. U n t u k itu k a m i beristighfar dan bertaubat, semoga Allah M mengampuni kami. Sekaligus kami mengingatkan kaum muslimin secara umum dan para pembaca secara khusus untuk tidak mengikuti kesalahan kami tersebut. Persisnya kesalahan-kesalahan tersebut sebagaimana telah dijelaskan dalam buku STSK halaman 206 hingga 223. Kami pun mengucapkan terima kasih kepada saudara Abduh ZA. Semoga kritikannya pada bagian ini ikhlash karena Allah fg dan diterima di sisi-Nya.

Namun apakah kritikan ini murni karena Allah 5 ataukah itu hanya sekadar tameng untuk menutupi sesuatu yang dia inginkan, seperti jawaban yang diucapkan oleh 'Ali bin Abi Thalib terhadap kaum khawarij sebagaimana disebutkan oleh Syaikhul Islam dalam Al-Fatawa XXVIII/495:

Juga dalam (Shahih) Muslim dari 'Abdillah bin Rafi', sekretaris 'Ali Uj

\ + A J & \ A

J^>yi\

qj

?j>-

H J* ^

Katakanlah: "Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan liujjah untuk itu dan (mengharamkan) untuk berkata atas nama Allah sesuatu yang kalian tidak mengetahuinya." [AlA ' r a f : 33]

Allah juga berfirman:

}\yaS\j

^VZ^Ij

_Ll^

o[

^

'e\)''S >^,

"Akan muncul sekelompok pemuda yang (pandai) membaca AlQur'an namun bacaan tersebut tidak melewati kerongkongannya. Setiap kali muncul sekelompok dari mereka pasti tertumpas." Ibnu 'Umar berkata: 'Saya mendengar Rasulullah mengulang kalimat: "Setiap kali muncul sekelompok dari mereka pasti tertumpas" lebih dari 20 x.' Kemudian beliau berkata: "Hingga muncullah Ad-Dajjal dalam barisan pasukan m e r e k a . " [HR. Ibnu Majah] >6

Lebih tegas lagi Rasulullah M bersabda tentang khawarij, dalam hadits lain yang diriwayatkan dari shahabat Abu Barzah Al-Aslami sgg, dengan lafazh:

"Dan mereka pasti akan tenis muncul hingga munculnya generasi akhir mereka, jika kalian mendapati mereka, maka bunuhlah." (Beliau ucapkan kalimat ini sebanyak tiga kali). [HR. Al-Hakim .(H/146)] dan terdapat lafazh tambahan pada hadits ini:

". ..hingga munculnya kelompok terakhir dari mereka (kaum khawarij ini) bersama Al-Masih Ad-Dajjal."7)

6) 7)

HR. I b n u Albani Ahmad As-Sunanul Al-Mujtaba

Majah

173, dari

Ibnu oleh

'Umar Ibnu

Dihasankan Abi Syaibah kemudian

oleh

Asy-Syaikh Alno. kitab 37917); kitabnya beliau Al-Hakim

dalam

Ash-Shahthah diriwayatkan Al-Bazzar (hadits no. Kubra (hadits

2455. (hadits (IX/294, 3 0 5 ) ; An - N a s a ' i (hadits di dalam 766).

Sebagaimana

(IV/424);

no. 3566),

di d a l a m no.

414);

Ar R u y a n i

PENULIS ''iri PENERBIT - U v . "jSiAPATERORIS? '!,

KHAWARIJ?]"

69

r~^-./ Dari keterangan hadits-hadits di atas, nampak jelas pada kita bahwa kelompok Khawarij senantiasa ada dan terus muncul hingga akhir zaman nanti, kelompok terakhir mereka akan muncul bersama Al-Masih Ad-Dajjal menjelang datangnya Hari Kiamat. Untuk m e n e g a s k a n h a l ini, A s y - S y a i k h Al-'Allamah Muhammad Nashiruddin Al-Albani a& meletakkan bab khusus dalam kitabnya yang sangat istimewa Silsilatul AhadUsish Shahihah ketika menghasankan hadits Ibnu 'Umar di atas dengan judul bab:

^''r'Kelompok

J S^~*]

]

yang artinya: "Kesinambungan

Munculnya

Khawarij."

Hal i n i b e r b e d a dengan penegasan Pustaka Al-Kautsar, b a h w a Khawarij merupakan aliran garis keras yang bisa dibilang sudah punah. Anehnya kesalahan fatal ini didiamkan b e g i t u saja o l e h saudara Abduh Z A ! S e k a l i g u s i n i s e b a g a i salah satu bukti dari sekian bukti yang akan datang yang m e n u n j u k k a n tentang ketidakilmiahan buku "Siapa Teroris? Siapa Khawarij?" A s y - S y a i k h Al-'Allamah ' A b d u l M u h s i n b i n Nashir Al'Ubaikan menegaskan dalam sebuah makalahnya ) yang beliau sampaikan dalam acara Daurah (Kajian Intensif) bersama Asy-Syaikh Al-'Allamah Shalih As-Sadlan dan Asy-Syaikh AlFaqiji Shalih Alusy-Syaikh ):8 9

" D a n telah disebutkan dalam sebuah hadits bahwa kaum khawarij tersebut tidaklah muncul hanya pada satu waktu tertentu saja. Bahkan mereka akan terus muncul dalam zaman yang banyak

menyatakan: persyaratan Majma'uz dan seorang adalah seorang yang para

"Hadits Al-Ima_m

ini

adalah "Hadits

hadits

yang

shahih oleh

sesuai dalam Al-Imam yang

dengan kitabnya Ahmad sebagai lainnya o&

Muslim." bernama Ibnu

Al-Imam Al-Azraq (kitab) lemah Dha'if telah

Al-Haitsami

Zawa'id rawi

berkata: yang oleh hadits

ini d i r i w a y a t k a n

bin Qais telah Ash-Shahi_h. oleh Sunan oleh kitab

dinyatakan

tsiqahperawi

Hibban, adapun

perawi-perawi Asy-Syaikh

dalam

Namun . Nampaknya ai: 8) 9) dalam

hadits

ini d i n y a t a k a n kitabnya

Al-Albani yang

sebagaimana

dalam

An-Nasa'i rawi oleh

no. 4114. bernama Muqbil (11/175)

kelemahan

ini d i s e b a b k a n terhadap

seorang

S y a r i k bin S y t h a b , kitab beliau hadits Saat no. 2704 ini beliau

sebagaimana

dijelaskan

Asy-Syaikh

Tatabbu'-nya dalam

Mustadrak wa huwa

Al-Hakim AkhirulMutajaddid.

Kitab

Qitalusebagai

Ahlil

Baghiwal

Jihad.Saudi 'Arabia.

Makalah

berjudul menjabat

Al-Khawarij

Fikrul Agama

Menteri

Kerajaan

sekali, hingga munculnya mereka bersama dengan munculnya AlMasih Ad-Dajjal." Kemudian beliau menyebutkan hadits Abu Barzah Al-Aslami di atas.1 0 )

10)

Al-Khawarij

wal

Fikrul

Mutajaddid,

hal.

17.

Bab IIMETODE VERSI ABDUH ZA

AL-JARH WAT TA'DIL

mb i iMETODE AL-JARH WATTA'DIL VERSI ABDUH ZA

adalah sebuah m e t o d e p e n g k r i t i k a n / b a n t a h a n dan d u k u n g a n / rekomendasi terhadap paham atau aliran tertentu beserta para tokohnya. Sehingga paham-paham sesat dan para tokohnya dikritik, dibantah, dan umat diperingatkan dari bahayanya. Sementara kebenaran dan para pembelanya didukung, direkomendasi, dan umat dihimbau untuk selalu merujuk kepadanya.V1)

11)

Istilah Namun

Al-Jarh

watpara

Ta'diJperawi

pada ini

awalnya atau saja, atau

diletakkan

untuk hanya

sebuah

metode mereka. pada ataupun pada

penyeleksian penyeleksian sesudahnya. Al-Jarh seorang

hadits hadits sifat

atsarbaik

dalam tidak pada

periwayatan salaf

pemakaian

istilah

berkembang

sebatas

periwayatan adalah: perawi dia. Suatu yang

generasi

kriteria

tertentu

yang atau

ada

berkonsekuensi

dilemahkan

ditolaknya ada dia. pada (lihat

periwayatan

At-Ta'diJ a d a l a h : Suatu sifat atau kriteria tertentu yang seorang perawi yang berkosekuensi diterimanya periwayatan Dhawabithul Jarhi wat Ta'diJ, hal. 10-11).

\ U \ U ' , v PENULIS

PENERBIT

.

.

* TERORIS

7 v

''

* KHAWARIJ?)"

73

^ 5

e^a.p

a-e^a-e^a ^ a

p

a e^a

e^a

Perlu diketahui bahwa Al-Imam An-Nawawi telah meletakkan 2 (dua)14

bab secara berurutan yang berjudul:

f>.

artinya: Pengharaman

Ghibah, kemudian disusul dengan bab: ^lH- f-j*" artinya: Pengharaman mendengarkan Ghibah. Kedua bab tersebut beliau letakkan secara berurutan tepat sebelum bab: Bentuk Ghibah yang Diperbolehkan. Dalam kedua bab tersebut beliau menyebutkan dalildalil, baik dari Al-Cjur'an maupun As-Sunnah, tentang haramnya berbuat dan mendengarkan ghibah, dengan jumlah dalil yang banyak sekali, jauh melebihi dalil yang disebutkan oleh saudara Abduh ZA. Dengan dalamnya keilmuan Al-Imam An-Nawawi jfe tentang haramnya ghibah, toh ternyata dengan keilmuan dan ketaqwaannya, beliau merinci permasalahan tersebut dan meletakkan bab yang menunjukkan adanya jenis-jenis ghibah yang diperbolehkan. Berbeda sekali dengan rekayasa saudara Abduh ZA, yang dengannya baik disadari ataupun tidak ia telah membodohi umat. Bahkan, perlu diketahui juga, membicarakan orang lain dan membongkar kesesatannya dalam rangka menyelamatkan agama dan aqidah umat adalah w a j i b menurut Al-Imam An-Nawawi. Perhatikan perkataan Al-Imam An-Nawawi yang akan kami nukilkan pada halaman 93. Sebelum kita mengikuti pembahasan tentang dalil-dalil yang disebutkan oleh Al-Imam An-Nawawi mari kita perhatikan terlebih dahulu pernyataan beliau pada muqaddimah bab tersebut. ' Beliau berkata:15

14)

M a ' a f k a m i s e b u t k a n ini h a n y a s e k a d a r m e n g i n g a t k a n s a u d a r a A b d u h ZA yang sangat mengesankan bahwa yang mengerti tentang haramnya ghibah dan paling takut melakukannya hanya diri dan k e l o m p o k n y a saja. S e h i n g g a d e n g a n m u d a h ia m e n i l a i b a h w a s i k a p m e n g k r i t i k atau menyebutkan kesesatan dan penyimpangan seorang tokoh atau suatu k e l o m p o k s e b a g a i p e r b u a t a n ghibah .Secara t i d a k l a n g s u n g ini adalah bentuk pembodohan terhadap umat yang mayoritas awam. H a l y a n g s a m a t e l a h b e l i a u s e b u t k a n p u l a d a l a m Syarhu t e p a t n y a p a d a k i t a b Al-Bir no. 2589. Shah'ihi Muslim, hadits

15)

wash

Shilah

wal

Adab

B a b : Tahnmil

Ghibah;

Y t ' v . PENULIS

''

PENERBIT)--'

-

"'TERORIS?-!'','

KHAWARIJ?]"

\ V.

79

\

Iq J

r-*......

"Ketahuilah bahwa perbuatan glubah diperbolehkan untuk maksud yang benar dan syar'i, yang tidak memungkinkan untuk sampai pada tujuan tersebut kecuali dengan melakukan ghibah. Hal itu ada enam sebab, yaitu: Pertama: At-Tazhallum (pengaduan). Boleh bagi seseorang yang terzhalimi untuk mengadu kepada seorang penguasa atau seorang qadhi atau yang lainnya dari pihak-pihak yang memiliki kekuasaan atau k e m a m p u a n untuk berbuat sportif terhadap pihak yang menzhaliminya, dengan berkata: "Si Fulan telah menzhalimi saya dengan (perbuatan) ini" Kedua: P e r m i n t a a n tolong untuk m e r u b a h s e b u a h k e m u n g k a r a n , dan m e n g e m b a l i k a n seseorang y a n g b e r b u a t kemaksiatan kepada kebenaran, dengan berkata kepada pihak yang diharapkan kemampuannya untuk menghilangkan kemungkaran tersebut: "Si fidan berbuat begini, maka laranglah dia dari perbuatan tersebut." atau yang semisalnya. Yang menjadi maksud adalah upaya menghilangkan kemungkaran. Jika maksudnya selain itu maka haram. Ketiga: Al-Istifta' (upaya meminta fatwa), dengan cara berkata kepada sang mufti: "Ayahku atau saudaraku atau suamiku atau si fulan telah menzhalimi aku, apakah perbuatan itu boleh bagi dia? Dan bagaimana caranya aku bisa lepas dari (kezhaliman)nya serta mendapatkan kembali hakku dan mencegah kezhalimannya?" atau yang semisal itu. Maka perbuatan seperti ini adalah boleh hukumnya untuk suatu kepentingan tertentu. Walaupun yang lebih hati-hati dan lebih baik adalah dengan mengatakan: "Apa pendapatmu tentang seorang pria atau seorang tertentu, atau suami yang kondisinya seperti ini?" Karena sesungguhnya telah tercapai maksud dengannya tanpa menunjuk (hidung) secara langsung. Tetapi menunjuk secara langsung pun (dengan menyebut namanya) hukumnya boleh sebagaimana akan kami jelaskan dalam penjelasan tentang hadits Hindun. [Kemudian beliau menyebutkan sebab ke-4 yang dengannya seseorang diperbolehkan untuk menyebutkan aib atau kekurangan orang lain, dan tidak dikategorikan sebagai perbuatan ghibah.] Keempat: Dalam rangka memberikan tahdzir (peringatan keras) bagi kaum muslimin dari kejahatan dan memberikan nasehat kepada

m e r e k a . Hal ini bisa d i l a k u k a n dalam b e b e r a p a b e n t u k , di antaranya: Memberikan Jarh (Kritikan Pedas) terhadap pihak-pihak yang berhak mendapatkan Al-Jarh dari kalangan para perawi (hadits) serta para saksi. Ini hukumnya boleh berdasarkan ijma' (kesepakatan) k a u m m u s l i m i n . ) Bahkan wajib untuk sebuah kepentingan. ...16

Jika seseorang melihat seorang pelajar yang sering mendatangi seorang muhtadi' (pengusung bid'ah) atau seorang fasik untuk menimba ilmu darinya. Kemudian dia m e n g k h a w a t i r k a n si pelajar t e r s e b u t t e r p e n g a r u h karenanya, m a k a w a j i b atasnya u n t u k m e m b e r i k a n16) Perlu atas diketahui, nama bahwa yang saudara umat Abduh telah pada kepada menuduh kelima Dia kami. kami dari berdusta bentukpada

kesepakatan

Islam,

point

bentuk halaman

kedustaan 159:

dituduhkan

berkata

"Masih belum cukup berdusta dengan m e n g a t a s n a m a k a n para ulama besar Ahlu S u n n a h w a l J a m a ' a h , k a l i ini A l U s t a d z L u q m a n m e n c o b a m e n g e l a b u h i p e m b a c a dengan mengatasnamakan kesepakatan umat Islam. Padahal, yang namanya umat I s l a m a d a l a h s e m u a o r a n g I s l a m d a r i s e j a k m a s a R a s u l u l l a h Shallallahu

Alaihi

wa

Sallam

hingga sekarang, baik umatnya yang a w a m m a u p u n para

ulamanya,

t e r m a s u k N a b i s e n d i r i d a n p a r a s a h a b a t Radhiyallahu Bahkan dalam catatan kaki no. 280 ZA

Anhum."ketika menambahkan muslim." Al-Imam nama

pernyataannya

tersebut,

saudara

Abduh

mengatakan:

" B a h k a n , s e m u a nabi d a n rasul pun berikut para p e n g i k u t n y a adalah Meminjam An-Nawawi kesepakatan istilah umat dan logika saudara akan Abduh tertuduh ZA di atas, maka pun Na'udzubillah Islam. Dengan telah berdusta Al-Imam

atas

mengatakan

bahwa

An-Nawawi

"mencoba mengelabuhi pembaca dengan mengatasnamakan kesepakatan umat Islam. Padahal, yang n a m a n y a umat Islam adalah s e m u a orang Islam dari sejak m a s a Rasulullah

Shallallahukata

Alaihi

wa SallamAbduh dan ZA,

hingga s e k a r a n g , baik u m a t n y a y a n g a w a m m a u p u n para

' u l a m a n y a , t e r m a s u k N a b i s e n d i r i d a n p a r a s a h a b a t Radhiyallahu saudara beliau "semua Al-Imam tidak itu adalah muslim." Apakah hanya An-Nawawi saja? sepakat beliau masa menganggap saudara

Anhum"yang Abduh bahwa saja?

Bahkan, pengikutnya muslim ZA itu Anyang beliau Apabila

nabi dan rasul pun berikut para Padahal dengan kita dan

kelompoknya muslim muslim Apakah

Insya,

Allah

masih yang

perkataan

Al-Ima.m

Nawawi perkataan saja

tersebut. beliau

kemudian hanya pada (ma'af

memahami kelompoknya

menganggap

itu d i t e r a p k a n khawarij." dari

ini, berarti

Al-Imam dalam di atas,

An-Nawawi tanda maka petik yang telah Untuk

" s e o r a n g y a n g b e r p e m a h a m a n takfiri yang m u d a h m e n g a f i r k a n o r a n g lain. D a n , s a m a beliau Dengan selain berdusta bantahan dengan cara kalimat-kalimat saudara ZA Abduh seperti juga pada ZA redaksinya meminjam pun perkataan saudara kalangan pembaca halaman 159-160).

berpikir dari

Abduh para bisa

beliau

'ulama melihat

bisa umat

tertuduh Islam.

dengan

mengatasnamakan

kesepakatan

selengkapnya

halaman

331-339.

. PENULIS PENERBIT ' TERORIS? " KHAWARIJ?)" |\ 81 \

P^^s

e ^ s ^ e ^ a A e ^ s >ve^ . ^ a ^ a

< - > ^ * o ' ^ ' a > e ^ a dalam k i t a b n y a Syarh Riyadhish Shalihin pada bab Ma Yubahu Minal Ghibah berkata ketika menanggapi penjelasan An-Nawawi di atas:18

" B a b ini telah disebutkan oleh Al-Imam A n - N a w tentang hal-hal yang diperbolehkan ghibah p a d a n y a . Beliau menyebutkan untuk hal itu itu adanya enam sebab sebagaimana kalian telah mendengarnya. Pernyataan beliau ini (yaitu bahwa ghibah diperbolehkan dengan adanya salah satu dari enam alasan) sudah tidak membutuhkan penjelasan lagi, karena semuanya adalah pernyataan yang baik dan benar, serta didukung oleh dalildalil yang akan beliau sebutkan Insya Allah dalam bab ini." Hal ini pula yang ditegaskan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari. Beliau berkata: "Para 'ulama telah berkata bahwa ghibah diperbolehkan pada setiap tujuan yang benar secara syari'at... begitu pula barangsiapa yang melihat seorang pelajar yang sering mendatangi seorang mubtadi' ( p e n g u s u n g b i d ' a h ) atau s e o r a n g y a n g fasik, dan18) Ma'af Asy-Syaikh kali ahlul bahwa Muhammad bin Shalih oleh Al-'Utsaimin saudara m inilah ZA yang untuk

beberapa terhadap

nasehatnya bid'ah

dinukil

Abduh

Al-Jarh wat Ta'dU yang diterapkan oleh Ahlus Sunnah adalah sebagai sikap mencari-cari kesalahan orang lain, atau menjelek-jelekkan 'ulama. L i h a t p e n j e l a s a n p a d a h l m 100-103.mengesankan

PENULIS

PENERBIT

TERORIS?

\ KHAWARIJ?!"'

83

g ^ ^ ^ ^ l g ^ S ' g ^ 3 - , g - - ^ s ,e-^5 g ^ a - . g ^ a - ' . g ^ a f ^ s ' e ^ s ' g ^ a e^5--^s-.e^a- }

o

i>i

s *

y

0'y

*y

S

'

f

y'

y

F a t h i m a h b i n t u Qais b e r k a t a , " A k u d a t a n g m e n e m u i Rasulullah H kemudian aku katakan kepada beliau bahwa Abui Jahm dan M u ' a w i y a h telah melamarku. Maka berkatalah Rasulullah 3S: "Kalau Mu'aunyah adalah seorang yang shu'luk (jaair) yang tidak punya harta. Sedangkan Abui Jahm adalah seorang yang tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya." Dalam

21) 22)

Syarh Fathul Ahlis

Riyadhush Bari Sunnati

Shalih

[n

B a b : Ma di bawah f[ Naqdir

Yubahuhadits Rijal

Mina Ino. wal

Ghibah.Lihat juga wath 28. Thawa'if, Manhaju karya

Kitabulwal Rabi' bin

AdabJama'ah Hadi

6032. Kutub hal.

Asy-Syaikh

Ai-Madkhali

V i t N C E N U PENULIS DAN PENERBIT K! .'KU

TERORIS? SIAPA KHAWARIJ?]"

85

(>^ii

'S

t'^ii

ft^w'fWP

* " . ^ S

^"5

fl^a-fl^SH^S-(!^

sebuah riwayat Muslim: "Kalau Abui Jahm adalah seorang yang suka memukul wanita." [HR. Muslim] )23

Sudah barang tentu bagi seorang yang berakal bahwa kedua sifat yang disebutkan oleh Rasulullah M bagi kedua shahabatnya yang mulia tersebut adalah sifat-sifat kekurangan, terkhusus dalam kondisi keduanya melamar seorang wanita. Apabila ditinjau dengan definisi dan paham saudara Abduh ZA maka sudah barang tentu perkataan dan sikap Rasulullah M tersebut adalah tergolong ghibah, yaitu beliau menyebutkan kejelekan atau kekurangan seorang muslim. Tetapi memang sengaja beliau melakukannya karena penjelasan tersebut sangatlah dibutuhkan oleh sang wanita agar ia bisa memilih dan menentukan sikapnya. J i k a p e r k a r a tersebut terkait d e n g a n u r u s a n dan kemasldahatan seorang wanita padahal dia hanya seorang saja, lalu bagaimana dengan perkara yang terkait dengan urusan dan kemashlahatan u m a t (orang b a n y a k ) , y a n g d e n g a n keawamannya umat ini sangat mudah untuk tertarik dan tertipu dengan berbagai bid'ah dan kesesatan yang dilakukan oleh tokoh-tokohnya dan dipromosikan oleh para pengikutnya. Maka sudah barang tentu, sebagaimana telah dijelaskan oleh para ' u l a m a di atas, adalah s e s u a t u y a n g wajib u n t u k dijelaskan kepada umat tentang kesesatan dan kebid'ahan yang dapat membinasakan mereka. c. Hadits 'Aisyah sgg :

Bahwa Hindun bintu 'Utbah ) berkata: "Wahai Rasulullah sesungguhnya Abu Sufyan adalah pria yang sangat kikir, dan24

23)

HR.

Muslim kitab

no. beliau

1480.

Namun

penyebutan diringkas %? Shalihin

lafazh oleh no.

hadits 1533.

di

sini

adalah m

dengan dalam 24) Beliau

diringkas, adalah isteri

sebagaimana Riyadhush Abu Sufyan

Al-Imam

An-Nawawi

hadits

e-'\'-> m . ^ \ < )

^VJ.>'. J\'-)'. J" ^. >1 1 > ,

^ 0 >

T S ^ O I . ^ \ O ' I-^^^>

'CT^.':''

W\!:>'

Atsar para 'ulama generasi as-salafush shalih dan para 'ulama generasi setelahnyaSekarang akan kami tampilkan beberapa pernyataan para ' u l a m a generasi as-salafush-shalih dan para ' u l a m a generasi setelahnya tentang permasalahan ini: Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri # j berkata:t a i y a"

"Tidak berlaku (larangan) ghibah untuk pengusung bid'ah." >27

Hal yang senada juga diucapkan oleh Al-Imam Ibrahim AnNakha'i 4& >28

Al-Imam Sufyan bin 'Uyainah Ss ' berkata: bahwa Al-Imam2 9

27)

L i h a t Lammud Al-Bashri yang

Durril

Mantsur,

[531] hal. 182.

A d a p u n A l - I m a m A l - H a s a n A l - B a s h r i , b e l i a u a d a l a h A l - H a s a n bin Y a s a r ( w . 110 H ) , seorang t o k o h besar tabi'in. Beliau seorang i m a m tsiqah, faqih, dan memiliki keutamaan yang sangat terkenal. AlHafizh Adz-Dzahabi berkata: "Beliau adalah pimpinan dalam ilmu dan amal."

28)-

Salah

seorang

imam

terkemuka mengatakan: dari sifat

dari

kalangan luar beliau definisi atau

tabi'in. biasa

Beliau sifat bahwa

adalah

I b r a h i m bin Y a z i d bin Q a i s bin A l - A s w a d bin ' A m r A n - N a k h a ' i ( w . 1 9 6 H ) .Al-Imam dan dalam berlaku *) Wara' Adz-Dzahabi Dengan

"Al-Faqih, toh

dalam

mara'*)tidak

kebaikan, ilmu."

sangat jauh

ambisi

memperoleh bid'ah.

popularitas,

terdepan

wara'nya

menegaskan dengan:

larangan

ghibahyang dalam yang

untuk tidak

pengusung penting

sebagian .'ulama baik batin

memberikan bentuk

Sikap

menjauhi manfaat atau pada

perkara-perkara baginya, pun yang menyentuh, perbuatan beberapa 29) Imam

tidak

mengandung melihat, yang

pembicaraan, bentuk

mendengar, zhahir

berpikir, syubhat.

dan seluruh bisa ...(lihat

perbuatan dia dari Nazhirln

menyelamatkan Bahjatun Tabi'ut

ketergelinciran 1/643). adalah

Dan ada Al-Imam Al-Imam dan ilmu orang

definisi dari

yang

lainnya. Tabi'in. Beliau Malik

terkemuka m

kalangan

S u f y a n bin ' U y a i n a h Asy-Syafi'i Sufyan aku yang yang melihat lebih (bin 'Uyainah) seorang mampu ada pada

bin M a i m u n Al-Hilali ( w . 1 9 8 H d i M a k k a h ) . "Kalau tidak karena ilmu yang niscaya hilanglah ilmu di negeri Hijaz,

mengatakan:

(bin Anas) seperti

dan tidaklah

pun yang diri

memiliki dari

banyak

Sufyan

bin 'Uyainah.

Dan tidaklah berfatwa

aku melihat

menahan

dibandingkan dia."

PENULIS

PENERBIT

TERORIS

7

'

'

KHAWARIJ?)"

y

V

89

\

g--^a a - ^ s s ^ a c - ^ a c^-^a

< i ^ a e--^a a a o - ^ a c v ^ a ( ^ a c v ^ a c v ^ a e / aj

Syu'bah bin Al-Hajjaj

30

) berkata:J^r

J

j P

^ c_jL~*JAllah

IjiUj

"Kemarilah, kita berbuat ghibah demi (membela agama)

Dalam riwayat Abu Zaid Al-Anshari 4gr: bahwa Al-Imam Syu'bah berkata:

"Hari ini bukan liari (menyampaikan) hadits, tapi hari ini adalah hari glubah. Kemarilah, kita berbuat glubah terhadap para pendusta." >31

Al-Imam Syu'bah bin Al-Hajjaj $g juga berkata:o '

f

o

*

*

'

"

"Pengaduan dan Tahdzir (peringatan keras dari ahlul batil) keduanya bukan tergolong perbuatan ghibah."3 2 )

Perhatikan, para imam besar dari kalangan as-salafush shalih yang dikenal dengan taqwa, zuhud, wara', dan sangat takut kepada Allah M. Mereka adalah orang-orang yang senantiasa menjaga hati, lisan, dan seluruh anggota badannya dari berbuat dosa dan kemaksiatan. Namun ternyata tohAl-Imam seorang tentang Ahmad bin Hanbal berkata: (para "Tidak fiqih) sebagai pernah yang aku lebih melihat berilmu yang

pun dari Al-Qur'an Ibnu

kalangan Hajar

fuqaha dan As-Sunnahimam, hujjah. Tabi'ut hadits.

ahli

dibandingkan dia." beliau tokoh besar gelar Syu'bah imam

Al-Hafizh tsiqah, hafizh, 30) Imam besar

menyebutkan

faqlh,dari

kalangan ilmu

Tabi'in, Beliau

yang adalah

mendapat Al-Imam para

.

Mu'min[n

dalam

bidang

Am[rul bin

Al-Hajjaj Al-Bashri Al-Ha_kim ilmu hadits."

( w . 160 H di B a s h r a h ) . "Syu'bah "Syu'bah

Tsiqah,

h u j j a h , hafizh,

mutqin.dalam dalam kuat

menyatakan:

adalah adalah

imamnya orang yang

Yazid b i n Z u r a i ' b e r k a t a : bidang hadits." Abu Bakr Al-Bakrawi Allah Allah orang ibadahnya beribadah Beliau miskin. 31) 32) Al-Kifayah Syu'abul fi Iman 'Ilmir karya Riwayah kepada kepada adalah

paling j u j u r yang lebih

berkata: sampai yang

"Aku tidak Syu'bah. kulit

melihat

orang

dibanding

Sungguh

dia sangat mengering."

banyak

punggungnya penyayang Al-Khathjb

paling karya

terhadap

orang-orang 1/45.

Al-Baghdadi

Al-Baihaqi

(6791).

S\9'.6\9

g ~ v , 9 > S ^ 9 6\ 6 \ 3

6*9

6\.9

6 \ 9

S\ 6 ^ 9

6"~*^9 g \ 9

g \ 9

6 \ 9

6

mereka tetap mencerca para pengusung kebatilan, bahkan m e r e k a m e n e g a s k a n b a h w a yang demikian itu tidaklah termasuk ghibah. Al-Imam 'Abdullah Ibnul Mubarak tffe > berkata:33

^

s

s

t(*i

'

'

*9

S

9

i

-

4 i i'i i'

s

'

* *

li-'O^

\' '

'

9

" U

a

"

ti

*

*9

'

"Al-Mu'alla bin Hilal dialah orangnya, hanya saja apabila dia meriwayatkan hadits berdusta." S e b a g i a n orang shufi mengatakan kepada beliau: 'Wahai Abu 'Abdirrahman engkau telah berbuat ghibah'? > Maka A l - I m a m ' A b d u l l a h Ibnul Mubarak menjawab: "Diam katnu! jika kita tidak menjelaskan, maka bagaimana bisa diketahui antara kebenaran dan kebatilan?!" )34 35

Al-Imam 'Abdullah Ibnul Mubarak adalah imam besar di kalangan tabi'ut tabi'in. Diberitakan oleh Asy'ats bin Syu'bah Al-Mishshishi: "Suatu hari Harun Ar-Rasyid pergi ke Raqqah, rombongan besar manusia berjalan di belakang Al-Imam 'Abdullah Ibnul Mubarak, hingga terputuslah sandal-sandal dan debu-debu33) A l - I m a m 'Abdullah Ibnul Mubarak Al-Hanzhali Al-Marwazi ( w . 1 8 1 H ) .Beliau "Beliau sifat ahlul bin 34) pada adalah tokoh seorang dan Tabi'ut Tabi'in. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: tsiqah ( t e r p e r c a y a ) , tsabt ( k o k o h ) , faq[h, 'alim, seorang mujahid. Terkumpul padanya (berbagai) sifatyang sangat banyak ini terkenal lagi. dengan pernyataan saudara Abduh ZA baik dan diakui oleh para imam besar Yahya besar

dermawan,

kebaikan." beliau masih hadits, Ma'in, STSK antara orang hal. lain oleh A l - I m a m mirip Syu'bah, Sufyan bin 'Uyainah,

Keutamaan dan

Pernyataan

shufi 104:

" . . . m e m p e l a j a r i t a s h a w u f - s e l a m a tidak m e n y i m p a n g - m a s i h j a u h lebih daripada Sisi menghabiskan adalah: pihak sebagai ZA sama-sama perbuatan Ibnul menilai bahwa sikap seperti waktu hanya untuk menginventarisir seseorang yang belum tentu salah." kemiripannya Kedua : Jika

kesalahan

Pertama: Kedua35) Al-Kifayah Mu'alla

belah

itu

digolongkan yang saudara 1/45; bin Hilal

ghibah.adalah untuk seorang belajar Tahdzib

mengingkari Tadri_bur

Mubarak

Abduh

di sini Rawi

menyarankan 11/369;

shufi, maka tashawwuf.[biografi

Tahdzibut

Al-Hadhrami].

PENULIS

PENERBIT

TERORIS?

KHAWARIJ?]"

91(->^S ^'a

( ' ^ i C ^ i - v ^ i ' e ^ i i

^~.i

(!^&

c^;}

^-y >' f

cv^a a , f

a y '

JJBL^

Z

J)\ Jal/js

'

J '

s

^ijji- -ii-JJ 4 l _ L j ! JaIi * *ts s

JaLi' y

j^Jl*-J lli**

t

'o

O f '

'

y

"

"Dahulu mereka (para shahabat dan pembesar tabi'in) tidak menanyakan tentang sanad (hadits), namun ketika telah terjadi fitnah, mereka berkata: 'Sebutkanlah kepada kami para perawi kalian'. Maka dilihat, jika para perawi tersebut dari kalangan ahlus sunnah maka diterimalah hadits mereka. Jika ternyata para perawinya dari kalangan ahlul bid'ah maka tidak diterima hadits mereka." Dalam kesempatan lain masih dalam Muaaddimah Muslim beliau juga berkata:0f

ShahihO y &

y' y

y

% a . f y O . y Z y 0 Z y 0 y , O . , l * 0

.

'

\ \> t ' '

O

. i

A J J JjJl>-u

jy*s- IJYAJLI

*JjOI lJLft

Jl

"Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka telitilah dari kalian mengambil (mempelajari) agama kalian."

siapa

Perlu diketahui pula bahwa Al-Imam An-Nawawi $g dalam syarh (penjelasan dan komentar) beliau terhadap Muqaddimah Shahih Muslim memberikan bab untuk kedua riwayat tersebut dengan judul: O>UISL^

Je- VIy s

JjSj V^,y-

01^ O i 1 .

jO

JJIL!!s s

SLLLA'L J L J C c_->L's si

0

y'

f J* t**.*

1*

0

,

Sf

S

^ S l*> .

S 0 *>

3 ^ >J

Cr lT

* ^'J

S-^-'J

(HS

^

C^"

Bab: Penjelasan bahwa sanad (hadits) merupakan bagian dari agama, dan bahwa periwayatan hadits tidak bisa diterima kecuali dari para perawi yang terpercaya, dan bahwa jarh (kritikan p e d a s ) terhadap para perawi t e n t a n g h a k e k a t sebenarnya yang ada pada mereka adalah boleh hukumnya, bahkan wajib, dan bahwa hal itu tidak tergolong perbuatan ghibah yang diharamkan, justru hal itu termasuk pembelaan terhadap syari'at yang mulia ini.

' S > s 9 j B ^ @ ' ' S ^ g ) ' B > ^ 9 6~-^9/ !

6 ^ 9 6 \ 9 6~"^9

S \ 0

6\ g \ 9 B ^ g ) '

Al-Khathib Al-Baghdadi a & berkata: " S e b a g i a n kaum yang tidak mendalam keilmuannya mengingkari pernyataan para huffazh dari kalangan imamimam kita serta para ahli dari kalangan ('ulama) salaf kita bahwa " s i fulan adalah seorang perawi yang lemah" dan bahwa "si fulan adalah seorang perawi yang tidak terpercaya" serta u c a p a n - u c a p a n yang s e m i s a l i t u , dan m e r e k a menganggap yang demikian itu sebagai ghibah terhadap pihak yang dikritik ... sesungguhnya hakekat permasalahannya t i d a k seperti yang mereka ( p i h a k - p i h a k yang tidak mendalam keilmuannya itu) yakini. Karena para ahli ilmu sepakat bahwa sebuah berita tidaklah wajib untuk diterima kecuali dari seorang yang berakal dan jujur serta amanah atas apa yang diberitakannya. Dalam perkara ini ada sebuah dalil tentang bolehnya melakukan Al-Jarh (kritikan keras) terhadap pihak-pihak yang tidak jujur dalam periwayatannya. Apalagi sunnah Rasulullah dengan jelas memberikan pembenaran terhadap apa yang telah kami sebutkan (tentang bolehnya m e l a k u k a n Al-Jarh dan b a h w a itu b u k a n l a h t e r g o l o n g p e r b u a t a n ghibah) dan bertentangan dengan pernyataan pihak-pihak yang menyelisihi (pernyataan) kami." )41

Ibnu Abi Zamanin

berkata:

"Ahlus Sunnah senantiasa mencela para pengikut hawa nafsu yang menyesatkan dan melarang untuk bermajelis dengan mereka. Memberi peringatan keras dari bahaya fitnah mereka dan mengabarkan tentang nasib mereka. Ahlus Sunnah tidak memandang hal itu sebagai perbuatan ghibah." >iT

Al-Imam Ibnu Katsir Tidak jauh berbeda dengan perkataan para 'ulama di atas, apa yang ditegaskan oleh Al-Imam Ibnu Katsir is& di dalam kitab Tafsir-nya ketika menjelaskan tentang ayat ke-12 surat Al-Hujurat yang berbicara tentang haramnya ghibah. Beliau

41) 42)

Al-Kifayah Ushulus Mantsur

fi

'Ilmir

Riwayah karya Ibnu

karya

Al-Khathib Al-Baghdadi (293). Lihat

1/37-38. Durril

Sunnah

Abi Zamanin

Lammud

[420] hal. '145.

MENGENAI. PENULIS DAN PENERBIT (il M l "(SIAPA TERORIS? SIAPA KHAWARIJ?]"

?j>

V

95

pun menyebutkan beberapa dalil hadits yang telah disebutkan oleh Al-Imam An-Nawawi di atas. >43

Setelah kita menyimak bersama pernyataan sederetan 'ulama besar Ahlus S u n n a h wal Jama'ah yang tidak diragukan lagi keilmuan, ketaqwaan, kezuhudan, serta nasehat dan perjuangannya untuk umat ini mungkinkah kita yang jauh dari keilmuan, sedikit ketaqwaan, dan hampir-hampir tidak memiliki kezuhudan, akan menuduh para 'ulama tersebut sebagai orang-orang yang tidak mengerti tentang haramnya ghibah? Atau akan menuduh merekamencari-cari dan mengoleksi kesalahan orang atau ulama yang tidak disukai

untuk kemudian disebar-luaskan. Sungguh ini suatu sikap seorang yang sombong dan tidak mengerti tentang kedudukan dan nilai dirinya. Atau akan ada yang mengatakan, mungkin saja para 'ulama tersebut tidak mengerti tentang ayat-ayat dan hadits-hadits yang disebutkan oleh saudara Abduh ZA. La Haula wala Quwwata illa Inilah. Itulah beberapa atsar 'ulama generasi as-salafush shalih dan generasi sesudahnya yang dapat kami nukilkan dalam kesempatan yang singkat ini, yang menjelaskan kepada kita semua bahwa membicarakan atau menyebutkan aib atau kejelekan dan kesesatan ahlul b i d ' a h serta mengkritik penyimpangan p a h a m mereka bukanlah tergolong jenis perbuatan ghibah yang terlarang. Untuk melengkapi pernyataan para 'ulama tersebut, sekarang akan kami tampilkan pernyataan Asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baz -ate dalam permasalahan di atas, agar para pembaca tahu bahwa sikap beliau tidak seperti yang digambarkan oleh saudara Abduh ZA ketika menukilkan perkataan beliau dan meletakkannya bukan pada tempatnya sebagaimana telah lalu pada halaman 74. Asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baz berkata:

" J i k a seseorang m e n a m p a k k a n k e b i d ' a h a n n y a atau kemaksiatannya maka tidak berlaku hukum (larangan) ghibah baginya. Seseorang yang terang-terangan menampakkan dia m e m i n u m k h a m r , maka d i k a t a k a n b a h w a dia a d a l a h seorang yang fajir (jahat), atau terang-terangan merokok dan43) Tafsir Ibni Katsir, tafsir ayat ke-12 surat Al-Hujurat.

mencukur jenggotnya, maka tidak berlaku hukum (larangan) ghibah baginya. Karena dia sendirilah yang membongkar aib dirinya. Begitu pula seseorang yang menampakkan kebid'ahannya, seperti mereka yang melakukan bid'ah dalam bentuk perayaan maulid, atau malam ke-27 Sya'ban, atau malam Isra' dan Mi'raj menurut keyakinan mereka, atau dengan membangun di atas kubur dan mengapurinya, serta meletakkan bangunan k u b a h di a t a s n y a , m a k a m e r e k a h a r u s d i i n g k a r i dan d i k a t a k a n : " P e r b u a t a n ini t i d a k b o l e h , dan t e r g o l o n g perbuatan bid'ah." Maksud dari itu semua adalah menampakkan kebid'ahan dan kemaksiatannya sehingga tidak b e r l a k u lagi h u k u m (larangan) ghibah bagi yang menampakkan hal itu, dengan anda katakan: "Coba perhatikan si fulan telah menampakkan s e b u a h b i d ' a h tertentu dan m e n y e r u k e p a d a n y a , maka waspadailah d i a , " '44

Dalam Arti

sebuah judul

Muhadharah Lihat ceramah

(ceramah) Lammud tersebut

yang Durril

berjudul Mantsur

Afatul [548]

Lisan hal.

tanggal 185.

29-2-1413 bahaya)

H di Tha'if. Lisan"

a d a l a h "Penyakit-penyakit (bahayatoh beliau tidak menggeneralisir semua bentuk gh[bah adalah terlarang. Dengan kedalaman ilmunya serta ketinggian taqwanya beliau merinci permasalahan. Tidak sebagaimana yang d i k e s a n k a n o l e h s a u d a r a A b d u h ZA d a l a m p e n u k i l a n n y a t e r h a d a p n a s e h a t beliau. namun Dari bahwa nasehat perkataan beliau beliau yang yang kami nukilkan oleh di atas, kita bisa ZA: mengetahui "Sekiranya dinukil saudara Abduh

seseorang tidak boleh berbuat ghibah terhadap saudaranya s e s a m a m u k m i n sekalipun dia b u k a n u l a m a , b a g a i m a n a m u n g k i n s e s e o r a n g dibolehkan m e n g - g h i b a h para ulama kaum Tidak yang mukminin?" "ulama lain maksud maksudnya atau beliau bukanlah para Salaful para tokoh-tokoh oleh para Sunnah bid'ah wal yang dianggap dipromosikan adalah aqidah sebagai 'ulama pengikutnya. Jama'ah,

'ulama

beraqidah

dengan

Ahlus Ummah.

"I-v,'

PENULIS

PENERBIT-.

'

TERORIS?

KHAWARIJ?]"

\

97

P'-^g/es p^^vP^5^g^S' ^5'G^5-@ -.' =

' s \ 9 - 6 \ f - )

6\ PENERBIT ii' :Ki "iSi.-M'A TERORIS? "N

:

i KHAWARIJ?)"

\ 103 \

( P E R I N G A T A N KERAS) T E R H A D A P B I D ' A H - B I D ' A H NYA TERSEBUT. ^ >50

B a c a l a h d e n g a n s e k s a m a dan p e n u h h a r a p a n untuk mendapatkan hidayah dari Allah t, apa yang telah dipaparkan oleh kedua ' u l a m a di atas. Semoga saudara A b d u h ZA dan kelompoknya pun bisa mengambil pelajaran dari nasehat-nasehat tersebut. Perlu diketahui pula bahwa apa yang telah kami paparkan pada poiiit pertama di atas, bahwa mengkritik dan membantah kesesatan seorang tokoh atau aliran tertentu bukanlah tergolong perbuatan gliibali, juga pada point ketiga yang akan datang dari berbagai perkataan para 'ulama salaf, dengan tegas menjelaskan kepada kita bahwa para 'ulama tersebut mengkritik tokoh-tokoh, paham, dan aliran sesat, atau para perawi yang memiliki kelemahan dalam periwayatan dengan langsung menyebutkan namanya. Hal ini dilakukan sebagai upaya nyata para 'ulama tersebut untuk menyelamatkan dan melindungi umat dari bahaya kesesatan dan kebatilan berikut para pengusungnya, serta membersihkan agama Islam ini dari segala bentuk p a h a m dan aliran yang mengotorinya. Anehnya, dengan tidak adil dan tidak sportif saudara Abduh ZA m e n g e c u a l i k a n dirinya dari keterkaitan dan keterikatan terhadap kaidah yang dia letakkan sendiri sebagaimana di atas, yang dengannya dia menyerang ahlus sunnah dan mengesankan bahwa penyebutan nama pihak yang dikritik bukan bagian dari apa yang dicontohkan oleh Rasulullah H. Pada catatan kaki no. 23 halaman 13, saudara Abduh ZA mengatakan:

49)

Dari juga

Al-Liqa'ul dilihat pada

Babul kitab orang hal

Maftuh Liqa'atul yang dan

Pertanyaan Babil Maftuh, atau

no. III/

1536. 502.

Lihat

http:// atau bisa untuk beliau tahu

www.fatwal.com/anti-erhab/Salafivah/naad/oth 50) Perhatikan, menyebut tidak dan faham dengan tegas Asy-Syaikh dibantah

naad-asma.html menyuruh dan sama

Al-'Utsaimin dikritik,

kita sekali osc

nama

menganggap

tersebut

sebagai

ghibah.yang

Padahal

beliau

ayat-ayat

hadits-hadits

melarang

ghibah.

9 S>>^>''S\?,- 'E^9.'-S\9' S > ^ V B ^ ^ j / g ^ ^ / B ^ ^ j / B ^ ^ j r 0 ^ ^ / g ^ ^ j ^ ^ / g ^ ^ , 5 ^ ^ ' , g \ 9I

g'

"Kami mohon maaf jika kami juga terpaksa menyebut nama dan kelompok. Akan tetapi, insya Allah kami akan tetap bersikap adil, obyektif, dan proporsional. Selain itu, kami pun akan menggunakan bahasa sehalus mungkin. Satu hal yang perlu dipahami, buku ini adalah bantahan dan pembelaan, sehingga mau tidak mau kami mesti mengemukakan data dan fakta yang ada."

[Cetak tebal dari kami] Dari perkataan saudara Abduh ZA di atas, ada beberapa hal ng bisa ditangkap: Bahwa penyebutan nama orang dan kelompok pihak yang dikritik, yang dia lakukan dalam bukunya STSK sifatnya adalah terpaksa, sehingga karena terpaksa maka boleh menyebutkan nama orang dan kelompok pihak yang dikritik. Buku STSK ini adalah buku yang bersifat bantahan dan pembelaan. Karena ini bersifat bantahan dan pembelaan maka boleh menyebutkan nama orang dan kelompok pihak yang dikritik. Karena ini adalah bantahan dan pembelaan, maka mau tidak mau terpaksa mengungkapkan data dan fakta yang ada. Bahwa menyebutkan nama orang dan kelompok pihak yang dikritik adalah boleh-boleh saja bila disertai dengan sikap adil, objektif, dan proporsional. Menanggapi hal ini, kami mengatakan: T e l a h k a m i s e b u t k a n dalam p e n j e l a s a n di atas, b a h w a penyebutan nama orang dan kelompok yang dikritik adalah s e s u a t u y a n g telah d i b e n a r k a n secara s y a r ' i dan telah dicontohkan oleh Rasulullah 38 serta para 'ulama generasi salaf, dan pernyataan langsung beberapa para 'ulama yang kami nukilkan di atas. Itu semua mereka lakukan karena m e m a n g kondisi dan keadaan m e n g h a r u s k a n dengan t e r p a k s a untuk m e n y e b u t k a n n a m a . N a m u n a n e h n y a saudara Abduh ZA menganggap bahwa dirinya sajalah yang mempunyai alasan keterpaksaan untuk menyebutkan nama pihak yang dia kritik sementara pihak lain tidak. Sungguh ini sangat tidak adil, tidak objektif, dan tidak proporsional.

f

Asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baz - :Barangsiapa melampaui batas ketentuan ini, dan m a s i h terus bersikeras (di atas sikapnya yang salah) demi kepentingan pribadi atau tujuan-tujuan yang tidak tahu kecuali Allah, M A K A W A J I B UNTUK MENYIARKAN KESALAHAN ORANG TERSEBUT SERTA M E M B E R I PERINGATAN K E R A S T E R H A D A P N Y A , oleh pihak-pihak yang mengetahui hakekat yang sebenarnya.

,1

4

Asy-Syaikh Al-'UtsaiminD i zaman kita ini, jika bantahan terhadap kebatilannya sangat bergantung kepada penyebutan namanya, maka H A R U S D I S E B U T K A N

/

-'S

I

2.

Perlu diketahui pula bahwa apa yang telah disampaikan dan dituliskan oleh para 'ulama serta para da'i salafy dalam berbagai bentuk bantahan dan kritikannya terhadap kebatilan serta paham dan aliran sesat adalah sebagai bentuk pembelaan terhadap syari'at Islam serta harga diri para 'ulama yang telah dijatuhkan kredibilitasnya. Sehingga terpaksa menyebutkan nama orang dan kelompok yang dikritik. Karena itu adalah sifatnya bantahan dan pembelaan, maka m a u tidak m a u , para ' u l a m a dan da'i salafi t e r p a k s a mengungkapkan data dan fakta yang ada. Untuk masalah adil, objektif, dan proporsional, maka melalui tulisan ini akan nampak dan terbukti -Insya Allah- benar tidaknya apa yang anda klaim tersebut. Semoga Allah M selalu menjadikan kita sebagai orang yang adil dan objektif dalam bersikap.

3.

4.

3. Menyematkan gelar "si fulan sesat", "si fulan ahlul bid'ah", "si fulan khawarij" tidak sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh as-salcLfush s h a l i hBahkan saudara Abduh ZA menyatakan bahwa Al-Jarh wat Ta'dil dengan menyematkan gelar "si fulan sesat", "si fulan ahlul bid'ah", "si fulan khawarij" tidak sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh as-salafush shalih. Pada halaman xxiii Abduh ZA mengatakan:"... dengan disertai bumbu-bumbu penyedap bahwa si fulan sesat, si fulan ahlu bid'ah, si fulan khawarij, dan sebagainya. Apalagi d e n g a n m e n a f i k a n s e g a l a k e b e n a r a n y a n g ada p a d a d i r i seseorang yang didiskreditkan. S u n g g u h , y a n g demikian ini

PENULIS

PLNLRlil I

TERORIS?

KHAWARIJ?!'

\ 107ti ' V '- w -^ T ' f S ^ f

^a-'d^a-c-Vi < - S ! ^ U^ J)

' {{

y oyjy^i

y

yy Oi ,0 y 9 .J^JI

. 5T

52)

Al-Bukhari 117, no.

no. 122, 4727; Tafsir juga

Muslim

no. 2380;

At-Tirmidzi ayat ke-60 Lihat Fathul

3 1 4 9 ; Ahmad V/ surat Al-Kahfi. hadits kitab wa Bari syarh dalam Ruwati Ada

118. Lihat juga 122. Atau fi wa boleh Dhabthi

Al-Baghawi dibaca karya

pada

Kata " A l - B a k a l i " boleh Al-Mughni Alqabihim

dibaca "Al-Bikali". Rijali boleh wa

"Al-Bakkali"

sebagaimana Kunar "Khidhir".

Asma'ir

Ma'rifati Thahir

Ansabihim kata yang

Muhammad

bin 'Ali Al-Hindi; dalam

hal. 47. beberapa Al-

Sementara penyebutan Mughni di atas

"Khadhir" lainnya,

disebut juga

sebagaimana

disebutkan

kitab

hal. 93.

V)

PENULIS

PENERBIT

TERORIS.'

KHAWARIJ?]"

\

I

,

P/S>

< ^S --^ telah memberitakan Kadzdzab (Seorang

Padahal Al-Harits Al-A'war adalah seorang yang faqih. Namun karena kejelekan dan kejahatan madzhabnya yaitu Syi'ah maka Al-Imam Asy-Sya'bi mencercanya. Al-Imam Muhammad bin Ka'b Al-Qurazhi berkata:

53) 54)

Syarh

Shahih

Muslim

(penjelasan Muslim. Al-A'war]. Asy-Sya'bi, imam bin 'Uyainah Rasulullah masanya, a

hadits Lihat nama

no. pula

2380) Tahdzijbul adalah Kamal bin [biografi SyarahM th. unggulan masanya,

Muqaddimah Al-Harits Adapun 100

k i t a b Shahih bin 'Abdillah Al-Imam

beliau

'Amir

Asy-Sya'bi, setelah

seorang

besar

dari

kalangan Ibnu

Tabi'in 'Abbas

(w. setelah pada

H). Sufyan shahabat pada

berkata: adalah:

"Manusia-manusia pada masanya."

Asy-Sya'bi

dan Ats-Tsaun

"Semoga Allah binasakan kaum Qadariyyah. berilmu tentang Allah daripada mereka."55)

Sungguh Iblis lebih

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri mentahdzir Ma'bad Al-Juhani:

berkata, ketika beliau

"Janganlah kalian berteman dengan Ma'bad, karena sesungguhnya dia adalah seorang yang Dhallun Mudhill (sesat menyesatkan). " )56

Padahal Ma'bad Al-Juhani (w. 80 H) adalah seorang yang dikenal jujur dalam periwayatan hadits, sangat bersemangat terhadap menuntut ilmu dan beribadah serta beberapa nilai kebaikan yang lainnya. Namun Ma'bad Al-Juhani adalah pencetus dan pembesar paham Qadariyyah. A l - I m a m S u f y a n Ats-Tsauri $g berkata tentang seorang perawi yang bernama Tsuwair bin Abi Fakhitah: 0 * 0

j

1

cy

1 ^ * > )

j

y*57>

^

Dia adalah salah satu pilar di antara pilar-pilar kedustaan."

55)

Tafstruth adalah aku

Thabari, bin seorang

pada yang

ayat

ke-16 surat

Al-A'raf. di K u f a h dengan ( w . 120 H ) . Beliau tentang "Tak pernah Al-Qur'an Al"Bab Nihayah : keilmuannya tafsir wan berjudul

Muhammad Al-Qur'an,

Ka'b Al-Qurazhi, shalih, yang dikatakan yang lebih Di d a l a m

tinggal dikenal

sebagaimana seorang beliau." Katsir tafsir

oleh 'Aun bin 'Abdillah: berilmu tentang kitab Al-Bidayah

melihat Ibnu

dibandingkan Imam dalam 56) 57) Tahdzi_bul biografi M'izanul Ibnul tentang

meletakkan Muhammad Al-Qur'an, Ma'bad

pembahasan dan kekuatan bin Khalid

atsar

keutamaan bidang Kamal,

bin Ka'b Al-Qurazhi, Al-Juhani wal

keilmuaannya Al-Bashri Matrukm bin Kufah dan karya Sa'id (w. imam, Mubarak lebih bin hadits

hafalannya."

[biografi

'Abdul I'tidal

'Aziz

bin Mihran]. 1 1 / 9 8 ; Adh-Dhu'afa

karya Adz-Dzahabi 1/161.

Jauzi

Sementara bin 161

Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri Ats-Tsauri, besar Abu. 'Abdillah, berkata: keilmuan Adz-Dzahabi dalam pernah

beliau adalah berasal "Beliau dari

Sufyan negeri

Masruq

H). Al-Imam tokoh "Tidak pada

adalah

seorang Ibnul yang

termasuk berkata: utama 'Uyainah, lainnya, dalam

dan kezuhudan." (hadits) dari Al-Imam

aku menulis

seorang Syu'bah,

dari

beliau." Ditegaskan A n - N a b N , Yahya Ats-Tsauri [Lihat Sufyan

oleh

Sufyan

A b u 'Ashim bahwa ilmu

bin Ma'in, d a n para sebagai Kamal karya

'ulama

berpredikat Tahdz'ibul

Amlrul

Mu'min[nAl-Mizzi].

bidang

hadits.

w

J

Sampai-sampai Al-Imam Asy-Syafi'i

menceritakan: SayaM

mendengar

Sufyan

bin 'Uyainah

berkata: dari

m

'Aku mendengar Jabir Al-Ju'fi pembicaraan, aku pun

suatu m a k a

segera ruangan aku

meninggalkan

tersebut, karena khawatir runtuh

atapnya

menimpaku!"

M-

P e r l u p e m b a c a tahu, Tsuwair bin Abi F a k h i t a h ini bukanlah orang sembarangan. Dia adalah seorang perawi yang pernah meriwayatkan dari shahabat ' A b d u l l a h bin 'Umar dan 'Abdullah bin Az-Zubair 4 * . Namun karena dia berpaham Syi'ah Rafidhah maka berkatalah Al-Imam Ats-Tsauri dengan ucapan yang cukup pedas. Kalau kita meminjam istilah dan logika saudara Abduh ZA, maka Al-Imam AtsTsauri adalah orang yang tidak santun dan suka mengghibah saudara muslim. Anehnya, saudara Abduh ZA sok menampilkan perkataan Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri yang seolah-olah beliau sejalan dengan pahamnya dan paham tokoh-tokoh IM. Tepatnya pada halaman xxi saudara Abduh ZA mengatakan:"Sufyan bin Said Ats-Tsauri rahimahullah (w. 161 H) berkata, "Katakanlah tentang saudaramu ketika dia sedang tidak berada di sisimu sebagaimana yang kamu sukai jika dia mengatakan tentang dirimu ketika kamu sedang tidak di sisinya."

Kalau bukan karena terbatasnya waktu penulisan buku ini serta k e k h a w a t i r a n semakin tebalnya h a l a m a n buku bantahan ini, niscaya kami akan nukilkan sikap-sikap keras dan tegas Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri serta kebencian beliau kepada ahli bid'ah, baik yang menganut paham Syi'ah atau pun yang menganut paham Khawarij serta yang lainnya, yang telah disebutkan oleh para 'ulama dalam buku-buku mereka tentang biografi para nndiaditsin baik dari generasi as-salafush shalih maupun yang sesudahnya. Sekali lagi, coba perhatikan sikap keras beliau terhadap seorang yang menganut paham Syi'ah Rafidhah. Insya Allah para pembaca bisa membandingkan sikap Al-Imam Ats-Tsauri, salah seorang imam besar yang terkenal dengan keilmuan, ketaqwaan, dan kezuhudan, serta jasa dan perjuangannya untuk umat ini dengan sikap Hasan Al-Banna dan para tokoh IM terhadap kaum Syi'ah Rafidhah, yang Insya Allah dapat para pembaca ikuti secara lengkap pada jilid kedua dari buku bantahan ini. Silakan menanti.

f

V ' .* ' ,

PENULIS

PENERBIT

61

Demikianlah Al-Imam Asy-Syafi'i mencerca orang lain dengan kata-kata keras dan pedas, yaitu dalam kondisi ketika memang penggunaan kata-kata keras dan pedas dibutuhkan. Dalam rangka memberikan peringatan kepada umat dari bahaya kesesatan pengusung kebatilan. Hal ini mengingatkan kita pada penukilan saudara Abduh ZA, yang mencoba untuk berdalil dengan perkataan Al-Imam Asy-Syafi'i, dalam upayanya mementahkan dan mengaburkan prinsip Al-Jarh wat Ta'dil dan mengesankan bahwa Al-Imam Asy-Syafi'i adalah seorang 'ulama yang sangat anti terhadap penggunaan kata-kata keras dan pedas dalam membantah

60)

Lisanul

Mi_za_n

karya (64)].

Al-Hafizh As-Suwal

Ibnu

Hajar 1/34 [ B i o g r a f i nama tempat

Ibrahim

bin Isma'il di

bin "Ulayyah Berkata Mesir. Adapun terkenal, (w.

Al-Hafizh: Al-Imam salah

adalah

yang

berada yang beliau beliau

Jami'sangat adalah

Asy-Syafi'i, imam

beliau

adalah yang

imam

besar Nama

atau

madzhab

empat.

M u h a m m a d bin I d r i s bin A I - ' A b b a s bin " U t s m a n bin Sya.fi' A l - Q u r a s y i2 0 4 H di Mesir). dan umat mujaddid karya I'tidal Keilmuan, kefaqihan, dan jasa-jasa terkenal tahun dan diakui 2 0 0 H. Al-Majruh'm Ibnul Jauzi karya 111/24. Al-Imam AsyIbnu Hibban terhadap Beliau Islam adalah 61) Mizanul 11/222; ini s u d a h sangat oleh umat.

di penghujung wal Matrukm

Adz-Dzahabi V/493;

Adh-Dhu'afa

karya

D a l a m C D P r o g r a m Mausu'atul Syafi'i ini disebutkan dengan

Hadltsisy redaksi:

Syarif,

perkataan

Salah

satu

di antara

para

kadzdzab

(pendusta)

PENULIS

PENERBIT '

.

TERORIS'?

'

KHAWARIJ?]"

\

115

\

g^s g^a

g**"*

g^^a g^a

g** g^a g / ?

fe^sV^'

ahlul batil atau tidak mau sibuk dengan "kesalahan" orang lain, sebagaimana dinukil oleh saudara ' A b d u h ZA pada halaman 16-17 bahwa Al-Imam Asy-Syafi'i berkata:

l i j j ">ISIp JIS" 01 f^lil

i l & f JJULsi j ^ i is'/

( H ^ - J ( H ^ " cr-^ *"J O*1

"Kalau saja seseorang itu memiliki akal dan wara' Wara 'nya akan menyibukkannya dari aib orang lain Laksana orang sakit parah yang membuatnya sibuk dari penyakit orang lain seluruhnya dan semuanya"62) Semestinya kami beri sya'ir tersebut gelap): demikian (perhatikan baik-baik

62)

bagian

yang

warna

&jj ^iLp 'jlT jl t'jS>> so .

s A

a

-

J'

ii&i p a i* j,

j ^ j i Lir

j'"Kalau Maka saja sifat seseorang wara'nya itu akan berakal dan bersifat dirinya

o*wara' dari (mengurusi) aib orang lain

menyibukkan

Laksana orang sakit parah yang telah disibukkan Oleh rasa sakitnya dari derita sakit manusia seluruhnya"Letak kesalahannya l i j j adalah = pada: Kata Jadi (artinya pada sifat

wara')

padahal artinya sebagai yang berbeda pada pada = rasa =

semestinya orang yang dari

^ j j bersifat

(dengan

harakat

kasrah

h u r u f ar-ra', bermakna sebagai sangat huruf jauh sifat,

wara').dengan kata setelah

dengan

kasrah

subjek, berasal makna akhir huruf

sementara

fathahKata huruf

bermakna Sehingga1

mashdardan dan dan

tersebut.

keduanya. kalimat

j*-**** -.}aT-jim;baik

(dengan

al-mim kasrahmaupun

adanyaakhir

Padahal

semestinya pada

mim,

iiir}

harakat

al-'ain

al-ha').huruf

(artinya

sakitnya)

tanpa

al-

kalimat ini

setelah dan

h u r u f al-jim, dari

dengan

harakat kami Abduh adanya pada ZA

dhammahsusunan kata

pada kata kerja

h u r u f al-'ain kami terakhir adanya (verbal),

al-ha'.bermula ditampilkan dalam *ii kata keheranan saudara Yaitu masih oleh

Kesalahan-kesalahan yang membuat

ketahui yang

kejanggalan tepatnya

maknanya. lil, yang

sebuah

6 \ S > g \ 9 6~-v9 S^vF) S \ 9

S\"->

6~>>g)'B>^g)'B\9 S \ 9

e\9

S~~^9 S~-v^>6\. > 6 ~ ^ 9 ic

Benarkah Al-Imam Asy-Syafi'i seperti yang dikesankan oleh saudara Abduh ZA? Ternyata tidak, justru beliau juga menyebutkan aib dan kejelekan orang lain dengan menggunakan kata-kata keras dan pedas, dalam rangka memberikanmembutuhkan nya. sya'ir yang dapati Perkiraan tersebut. menjadi dengan adanya kami Untuk

fa'il fa'il

(subjek), (subjek) saudara bait bukan

tapi ternyata tersebut hal i t u , kami ZA, yaitu tersebut.

belum kata kitab

a d a fa'i I ( s u b j e k ) terakhir D'mianul memang dari bait kitab Imami kami : kepada

adalah

memastikan

merujuk Ternyata

referensi lafazh Imami Darul

Abduh sya'ir

Asy-Syafi'i

yang

memuat iiirj

p-f-^-j. h a l . 7 5 Qafiyatul

( l i h a t Dh/vanul

Asy-Syafi'i, Kutubil

'Ain d e n g a n j u d u l

Al-Wara';tahun yang

Penerbit 2003 biasa M -

'Ilmiyyah-Beirut/Libanon, kesalahan terlalu fatal.

cetakan ke-3 kesalahan Perlu satu yang hanya orang

1424 H). pembaca saja, mengira, tidaklah ini adalah tidak bagi menyimpang fatal, Bahasa jauh.

Mungkin pembaca mengerti yang 1.

sebagian

dan ringan bahkan

ketahui, sedikit

kesalahan sekian saja

Abduh

ZA ini sangat tentang Abduh sya'ir

kesalahan, mengetahui fatal.

kesalahan

Terkhusus

pengetahuan

"Arab,

dia akan kesalahan

kesalahan-kesalahan fatal tersebut

ZA tersebut dari:

sebagai

Kesalahan-kesalahan Akibat adanya oleh mengakibatkan diletakkan wazn 2. terakhir Akibat sya'ir beliau 3. Adanya g a r/'yafi n y a pada adanya yang

ditinjau

penambahan terjadinya Al-Imam adalah

dua huruf

al-mi_m qafiyahterletak

pada

kata

tersebut telah ini sya'ir

perubahan Asy-Syafi'i

wazn

sya'ir Padahal satu

yang

s& p a d a n y a .

huruf a/-'a/n, yang dua huruf Al-Imam saudara

huruf

sebelum makna yang salah dari

kata

terakhir. tersebut, Abduh menjadikan dari ZA pun oleh Asy-Syafi'i s& b e r u b a h

penambahan Sehingga pada

diletakkan

maukan. perubahan menjadi p u n lafazh

menerjemahkannya. harakat (yakni tersebut, pada juga kalimat harakat p-j*-^j terakhir tersebut,

dhammahmerusak 4. Kalau ZA

kasrah

h u r u f al-'ain), kepada ternyata

di samping maknanya. Abduh ketika Padahal

tatanan, sya'ir salah

berpengaruh

tersebut dalam lafazh

memang

saudara

pun masih

menerjemah'k'annya. dengan: atau oleh yang

Dia mengatakan

menerjemahkan

tersebut

"dan mereka"

semuanya".atau tergantung ZA lebih setelah

lafazh tersebut artinya

adalah:

"perkumpulan

"pengumpulankonteks tepatnya huruf

mereka"

atau arti

"golonganyang

mereka"disebutkan (dengan bukan

lainnya Abduh

pembicaraannya. Sementara menggunakan saudara kata adanya huruf

al-ya'

al-

m[m

yang

berharakat'Trasra/)) dalam tulisan sehingga catatan atau lagi hal ini kami bantahan kesalahan Abduh oleh tidak,

Sungguh pembaca Mengingat tendensius, pun huruf masih diberi

sangat terpaksa saudara dalam buku saudara Abduh

untuk

menampilkan seperti kami hal kata di

kepada atas. terlalu ringan yang STSK. lain-

kesalahan-kesalahan

Abduh MAT

ZA yang

ZA kepada dalam kata

sebenarnya "instensif" buku

ZA, sampai-sampai ketik seperti lebih kami pada

pemakaian "fasiq", dan

kapital banyak

kesalahan

semestinya Sementara nya, jauh

"intensif", kritik lebih yang

pemakaian kami

huruf " q " atau " k " pada ini y a n g di sini,

catatan-catatan

menghiasi bagi

sampaikan

dan di beberapa

tempat

penting

dan semoga

bermanfaat

para

pembaca.

',

'

PENULIS

'

PENERBIT < .

.TERORIS?

l'-P

KHAWARIJ?]"

\

117-

\

rg^s

e^s

&

g--^ fv> g^^'e-^e-^p^^-.e^s^vg^B^

.

W

peringatan kepada umat dari bahaya kesesatan dan para pengusungnya. Insya Allah kita semua tahu dan yakin bahwa Al-Imam Asy-Syafi'i, sebagai salah satu imam besar Ahlus Sunnah, lebih mengetahui ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah yang m e l a r a n g p e r b u a t a n ghibah, serta lebih m e m a h a m i cara mengaplikasikannya, dan tentunya tidak bisa dibandingkan d e n g a n kita s e m u a yang j a u h terbatas k e i l m u a n dan ketaqwaannya. Lebih jelasnya tentang sikap Al-Imam Asy-Syafi'i terhadap ahlul batil dan ahlul bid'ah, telah disebutkan oleh Al-Imam Al-Baihaqi dalam kitab Manaqibusy Syafi'i (1/469):

3

0

^

^

0

0 J l

"Dahulu Al-Imam Asy-Syafi'i adalah seorang yang keras terhadap para pengusung al-ilhad (pencela dan pengingkar agama) dan para pengusung bid'ah serta menampakkan secara terang-terangan kebenciannya kepada mereka dan pemboikotan terliadap mereka." ^6 M)

Al-Imam 'Abdullah Ibnul Mubarak berkata ketika itu beliau berada di hadapan khalayak ramai :

s

&

s

s

s

"Tinggalkanlah (riwayat) hadits 'Amr bin Tsabit sesungguhnya dia telah mencaci salaf." )65

karena

Ijma'ul Syaikh yang bid'ah batil,

'Ulama'i Khalid lainnya dengan bahkan sikap

'alal keras

Hajri

wat

Tahdzm hal 52.

min

Ahlil

Ahwa', sis

karya

Asy-

Azh-Zhafiri terhadap sikap sikap IM para dan

Bandingkan

dan tegas A l - I m a m pengusung IM dan para kelompok

Asy-Syafi'i kebatilan para

dan para para terhadap kafir.

'ulama ahlul

dan

pengusung

tokohnya

Insya Allah akan k a m i t a m p i l k a n secara lebih lengkap pada jilid kedua buku b a n t a h a n i n i , y a n g Insya Allah akan terbit tidak lama lagi. Muqaddimah Shahih Muslim, Tahdzibut Tahdzib [Biografi 'Amr bin Tsabit (Abil M i q d a m ) ] .tokohnya terhadap kaum Biografi kaki no. 33 'Abdullah Al-Imam Lihat 'Abdullah ibnul Mubarak bisa dilihat Tsabit. pada catatan Al-Ima_m pula halaman terhadap 175-176, jenazah bagaimana sikap

ibnul

Mubarak

'Amr bin

6^.9

6

9 6"VJi'.g\9

e \ 9

C~-v9 g \ 9 g \ 9 6 \ 9 g \ s

(n\9

6~^9 B N

Perhatikan pernyataan 'Abdullah Ibnul Mubarak di atas, beliau adalah salah seorang 'ulama besar dari generasi assalafush shalih yang dikenal dengan ketaqwaan, kezuhudan, dan keilmuannya. Namun beliau dengan tegas menyebutkan nama orang yang dikritiknya. Tidak menganggapnya sebagai ghibah atau pantangan sebagaimana dikesankan oleh saudara Abduh ZA. Ikut j u g a mengomentari kritikan terhadap ' A m r bin Tsabit ini, Al-Imam Abu Dawud sebagai salah seorang 'ulama besar yang mengikuti jejak generasi as-salafush shalih - - dengan tegas mengatakan: "Rafidhi Khabits" artinya = "Dia ('Amr bin Tsabit) adalah seorang penganut paham (Syi'ah) Rafidhah yang jahat." >66

Al-Imam S y u ' b a h bin Al-Hajjaj afe berkata, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Ibnul Mubarak}3 t .a ' 0^ > O

t

$>s

< s

"Inilah dia 'Abbad bin Katsir, waspadailah

orang ini."

Kemudian Ibnul Mubarak bertanya kepada Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri afe tentang 'Abbad bin Katsir ini: "Apakah engkau membolehkanku untuk memberitahu orang-orang tentang (kekurangan) dia, agar mereka tidak mengambil (riwayat hadits) darinya?" Maka Al-Imam Sufyan menjawab: "Tentu." >67

Ats-Tsauri

dengan

tegas

Tahukah para pembaca siapa 'Abbad bin Katsir, sehingga Al-Imam Syu'bah, Ats-Tsauri, Ibnul Mubarak, dan yang lainnya berbicara keras tentangnya dan memperingatkan umat untuk mewaspadainya? Apakah ada yang mengira bahwa 'Abbad

66) 67)

Sunan 'Amr

Abi

Dawud Kamal;

di bawah Tahdzi_but Al-Imam kaki

hadits

n o . 2 8 7 ; Tahdz'ibut [biografi

Tahdz'ib

[Biografi

bin Tsabit

(Abil

Miqdam)]. Tahdz'ib 'Abbad bin Katsir AtsSufyan halaman

Tahdzi_bul Tsaqafi]. Adapun 89;

biografi

Syu'bah bisa

bin A l - H a j j a j d a n A l - I m a m pada 110. catatan kaki no. 30

Ats-Tsauri

masing-masing

dilihat

dan catatan

no. 57 halaman

MENCT?

< PENULIS

* . PENERBIT

i

" ' , TERORIS'

, KHAWARIJ )"7

\

119 i

\ yj

r-L^'g^si&r^s

a^^vp^^lg^S'g^S'g^s

-g^s

^^i

l'^n

^H

76

hadits

Al-Imam Yahya bin Ma'in berkata pula tentang seorang perawi yang bernama Talid bin Sulaiman Al-Muharibi:

"Dia kadzdzab (sang pendusta) yang mencela (shahabat) 'Utsman. Semua pihak yang mencela (shahabat) 'Utsman, atau (shahabat) Thalhah, atau pun seorang saja dari kalangan para shahabat

75)

Tahdz[bul Adapun hadits banyak

Kamal

[biografi Yahya

Ishaq

bin Najih

Al-Malathi]. adalah Yahya bin M a ' i n besar Beliau dalam ilmu bin ahlul Imam

Al-Imam yang

bin Ma'[n b e l i a u

' A u n bin Z i y a d A l - B a g h d a d i bergelar bin sebagai keutamaan. 'Ali 'Abdillah luar Az-Zuhri Bashrah ilmu

( w . 2 3 3 H di Madinah).

Imamul

Jarhi

watti-

Ta'diJ.

memiliki sebuah Hijaz negeri puncak "Dan

Al-Ima_m perkataannya berada Kufah ilmu bin aku pada berada

Al-Madini biasa yaitu,:

berkata

yang pada

sangat Al-Imam

"Puncak

ilmu

negeri

Al-Imam negeri

d a n ' A m r bin Dinar, berada pada Al-Imam Madini)

puncak Qatadah

Al-A'masy beliau

dan Abu Ishaq,

sementara melanjutkan: pada

penduduk A b i Katsir." mendapati

d a n Yahya Al-Ima.m ini

Kemudian puncak

('Ali I b n u l semua

mereka

terkumpul beliau: ciptakan

Yahya ada laki 76)

bin Ma'in." Ahmad bin Hanbal yang Yahya membongkar [biografi berkata telah kedustaan tentang Allah para "Di tempat untuk laki-laki adalah: (sengaja) bidang (laki-

Al-Imam seorang (hadits) Tahdzibut

ini, yang Tahdzijj

(perawi)

pendusta,

tersebut)

bin Ma'in." Ishaq bin Najih Al-Malathi]

S\c

6 \ 0 ff\_9 S \ 9 6 \ 0 6 \ < 5 g \ 9

6\3)-^s g;/e^g)'B^9J'e'5

Rasulullah M maka dia adalah dajjal, tidak boleh dicatat (diriwayatkan) haditsnya, dan atasnya laknat Allah, laknat para malaikat, dan laknat seluruh manusia." >77 ; 78}

Perhatikan dengan baik dan seksama pernyataan para imam besar di atas, baik dari kalangan para shahabat, tabi'in maupun tabi'ut tabi'in, yang mereka itu adalah generasi yang d i n a m a k a n dengan as-salafush shalih dan para ' u l a m a g e n e r a s i s e t e l a h n y a . Yang dikenal d e n g a n k e t a q w a a n , kezuhudan, keilmuan, dan kemuliaan akhlaqnya, serta jasanya yang sangat besar terhadap umat. Toh t