Makalah Kosmetik Dekoratif

12
Pendahuluan Kosmetik dekoratif pada perinsipnya terkait dengan mempercantik dan menghias, dibandingkan fungsionalnya. Untuk membahas produk dekoratif sangatlah menyeluruh mulai dari pentingnya pewarna sampai komponen utama yang ada dalam setiap kosmetik dekoratif. Konvensional pigmen menciptakan warna dengan absorpsi gelombang khusus dari cahaya. Formulasi kosmetik dekoratif sangatlah menantang bagi ahli kosmetik. Sebelum memformulasikan warna-warna produk kosmetik, satu hal yang mesti diperiksa yaitu pengaturan arus dalam Negara dimana produk diusulkan yang akan di jual disesuaikan dalam peraturan. Sesungguhnya segala jenis kosmetik, mulai dari kosmetik pembersih, pelembab, pelindung, dekoratif (make-up) sampai pengobatan, mempunyai tujuan yang sama yaitu memelihara kecentikan kulit (termasuk rambut, kuku, bibir, dan gigi) melalui pembersih kelembaban dan sebagainya. Kekhasan kosmetik dekoratif (make up) bahwa kosmetik ini bertujuan semata-mata mengubah penampilan, yaitu agar tampak lebih cantik dan noda-noda atau kelainan pada kulit tertutupi. Kosmetik dekoratif tidak perlu menambah kesehatan kulit. Kosmetik ini dianggap memadai kalau tidak merusak kulit atau sesedikit merusak kulit. Dalam kosmetik dekoratif, peran zat warna dan zat pewangi sangat besar. Sejak zaman dahulu, wanita cenderung mewarnai pipinya, rambutnya, kukunya, alisnya, bulunya, dan matanya mereka juga cenderung ingin menutupi hal-hal yang mengurangi kecantikannya, misalnya garis-garis penuaan ditutupi, rambut putih disemir, warna bibir dipersegar, kuku dicat, alis dan bulu mata dibuat lebih hitam dan lain-lain. Karena itu,

description

xvvbnbmn n nncvxcxvcbvnbmnbmgfhfjhjhnbv vbfvvbhgbvbvnvnnnnvcv vbngfhtgnghgnhnhgghjhnhnhgfghxdgcbgvnng bbncv nbvnfbghrtgdguhjhjtfhghtyhghygjgjjhttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttjghhhhhhgbhntggggggggffffffffffffffffnngfffnnnnnnnfnthtyhthytbhghbgjbghjhgmgggggggggggggg nhbfccgbchhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb

Transcript of Makalah Kosmetik Dekoratif

Page 1: Makalah Kosmetik Dekoratif

Pendahuluan

Kosmetik dekoratif pada perinsipnya terkait dengan mempercantik dan menghias, dibandingkan fungsionalnya. Untuk membahas produk dekoratif sangatlah menyeluruh mulai dari pentingnya pewarna sampai komponen utama yang ada dalam setiap kosmetik dekoratif. Konvensional pigmen menciptakan warna dengan absorpsi gelombang khusus dari cahaya. Formulasi kosmetik dekoratif sangatlah menantang bagi ahli kosmetik. Sebelum memformulasikan warna-warna produk kosmetik, satu hal yang mesti diperiksa yaitu pengaturan arus dalam Negara dimana produk diusulkan yang akan di jual disesuaikan dalam peraturan.

Sesungguhnya segala jenis kosmetik, mulai dari kosmetik pembersih, pelembab, pelindung, dekoratif (make-up) sampai pengobatan, mempunyai tujuan yang sama yaitu memelihara kecentikan kulit (termasuk rambut, kuku, bibir, dan gigi) melalui pembersih kelembaban dan sebagainya.

Kekhasan kosmetik dekoratif (make up) bahwa kosmetik ini bertujuan semata-mata mengubah penampilan, yaitu agar tampak lebih cantik dan noda-noda atau kelainan pada kulit tertutupi. Kosmetik dekoratif tidak perlu menambah kesehatan kulit. Kosmetik ini dianggap memadai kalau tidak merusak kulit atau sesedikit merusak kulit.

Dalam kosmetik dekoratif, peran zat warna dan zat pewangi sangat besar. Sejak zaman dahulu, wanita cenderung mewarnai pipinya, rambutnya, kukunya, alisnya, bulunya, dan matanya mereka juga cenderung ingin menutupi hal-hal yang mengurangi kecantikannya, misalnya garis-garis penuaan ditutupi, rambut putih disemir, warna bibir dipersegar, kuku dicat, alis dan bulu mata dibuat lebih hitam dan lain-lain. Karena itu, mereka membutuhkna kosmetik dekoratif dalam bentuk lipstik, rouge, mascara, dan sebagainya.

Pemakaian kosmetik dekoratif lebih alasan psikologis daripada kesehatan kulit dengan memakai kosmetik dekoratif, seseorang ingin menyebunyikan kekurangan pada kulitnya atau ingin memberikan penampilan yang lebih cantik, lebih menarik pada dunia luar. Biasanya wanita menggunakan kosmetik dekoratif (make-up) dimaksudkan untuk menutupi hal-hal yang dapat mengurangi kecantikannya, seperti garis-garis penuaan (age-spot), noda bekas jerawat (acne scar), serta untuk mengoreksi bagian-bagian wajah yang kurang baik.

Sedikit persyaratan untuk kosmetik dekoratif antara lain adalah : warna yang menarik, bau yang harum menyenangkan, tidak lengket, tidak menyebabkan kulit tampak berkilau, yang sudah tentu merusak dan mengganggu kulit, rambut, bibir, kuku, adneksa lainnya.

Page 2: Makalah Kosmetik Dekoratif

Kosmetik dekoratif dapat dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu :

1. Kosmetik dekoratif yang hanya menimbulkan efek pada permukaan dan pemakaian sebentar, misalnya : bedak, lipstick, pemerah pipi, eye shadow, dan lain-lain.

2. Kosmetik dekoratif yang efeknya mendalam dan biasanya dalam waktu lama baru luntur. Misalnya : kosmetik pemutih kulit, cat rambut, pengeriting rambut, dan preparat penghilang rambut.

A. ALAS BEDAK (FOUNDATION)

Alas bedak (Foundation) dalam tata rias wajah adalah dasar kosmetik sebelum kita bubuhi bedak. Foundation dapat menahan bedak, hingga bedak mudah menempel pada kulit wajah, Foundation juga dapat memperhalus permukaan kulit dengan menutupi noda, luka bekas jerawat, ataupun noda kebiruan (couperese) di seputar pipi.

Alas bedak dapat berfungsi untuk menyamarkan warna kulit yang pucat dan bayangan gelap di seputar mata. Alas bedak digunakan di atas pelembab agar pigmen zat warna yang dikandungnya tidak bersentuhan langsung dengan kulit. Alas bedak juga dapat digunakan untuk membuat shape atau dimensi wajah sehingga riasan wajah menjadi lebih sempurna.

Ada beberapa jenis alas bedak yaitu:

1.) Water based foundation (liquid).

Alas bedak jenis ini cocok untuk wanita muda dan dewasa yang berkulit normal. Bahan dasar foundation ini adalah air, sehingga penggunaannya akan lebih mudah menyerap ke dalam kulit dan lebih ringan dari minyak. Cara menggunakannya,pake spons untuk mengaplikasikan liquid foundation, kemudian kenakan dengan cara ditekan untuk menutupi pori-pori dan rongga kulit wajah. Hasilnya nanti riasan akan tampak lebih natural.

2.) Oil based foundation.

Alas bedak jenis ini cocok untuk wanita dewasa dan mereka yang berkulit kering, karena foundation ini mengandung minyak dan pelembab. Alas bedak ini dapat menutup kerutan sehingga riasan lebih bagus dan rata. Apabila menggunakan Oil based foundation, sebaiknya tidak menggunakan bedak lagi, karena jenis foundation ini cenderung lebih berat. Sehingga Jika ingin menggunakan bedak, sebaiknya aplikasikan secara tipis. Oil based foundation dikemas dalam bentuk compact atau stick.

Page 3: Makalah Kosmetik Dekoratif

3.) Oil free moisturizer Foundation

Kosmetika ini cocok untuk kulit berminyak dan jenis alas bedak ini mampu menyerap kelebihan minyak pada kulit, sehingga wajah tidak tampak mengkilap.

4.) Concealer

Jenis foundation ini digunakan untuk menutupi bagian-bagian kulit yang memerlukan penutupan khusus seperti noda, bercak-bercak, bekas jerawat atau luka sehingga kulit wajah akan tampak bersih dan rata. Selain itu juga dapat menutupi lingkaran hitam di seputar mata.

5.) Foundation krim pemutih.

Jenis alas bedak ini biasanya digunakan di bawah mata untuk memberikan efek cerah di daerah tersebut dan mampu menyamarkan kantung mata.

B. BEDAK ( POWDER )

Syarat bedak yang baik adalah bedak yang mampu menutupi cacat-cacat kulit secara sempurna, melekat dengan baik pada kulit, melicinkan kulit, memiliki daya serap yang tinggi dan mampu memantulkan sinar ultraviolet. Sesuai dengan syarat-syarat tersebut, biasanya bedak mengandung :

1.) Zinc oxyda, zat yang memberi daya penutup.

2.) Zinc stearat, zat yang memiliki daya lekat.

3.) Talcum vanetum, zat yang memberi daya pelicin.

4.) Calcium Carbonat dan magnesium carbonat, zat yang mempunyai daya hisap.

5.) Titanium dioxyda, zat yang memiliki daya penutup yang kuat.

6.) Zat warna dan wangi-wangian.

Bedak mempunyai daya yang menyatu dengan alas bedak dan memberi kesan kulit menjadi lembut. Ada dua macam jenis bedak yaitu bedak yang berbentuk serbuk (face powder, loose powder) dan bedak padat (compact powder/cream puff).

Bedak serbuk (tabur) cocok untuk segala jenis kulit. Pemilihan warna bedak tabur biasanya disesuaikan dengan warna kulit. Gunakan warna pink untuk menyegarkan wajah. Compact powder adalah loose powder yang dipres

Page 4: Makalah Kosmetik Dekoratif

menjadi bentuk cake yakni sejenis bedak padat yang pemakaiannya paling praktis dan bedak padat ini ada yang berjenis translucent, dan two in one.

Bedak translucent yang bersifat transparan cocok untuk semua jenis kulit terutama kulit kering dan normal, kulit sensitif sebaiknya menggunakan bedak wewangian, dan kulit berminyak sebaiknya menggunakan bedak yang dapat menyerap minyak yang berlebihan di kulit wajah. Bedak two in one (two way cake) terdiri atas alas bedak dan bedak padat yang digabungkan, ini sangat bagus karena dapat menghasilkan efek halus dan rata.

Bedak mempunyai fungsi antara lain untuk menghilangkan minyak mengkilat yang berasal dari alas bedak, melindungi kulit muka dari sinar matahari, membuat make–up tahan lama dan melengkapi tata rias agar menjadi sempurna. Pilihlah warna bedak yang sama atau sedikit lebih terang dari warna foundation.

Bedak sebaiknya digunakan setelah kulit wajah dilapisi alas bedak, cream rouge dan shadow (bayangan) yang dikenakan di hidung atau bagian wajah yang lain. Pemakaian bedak harus rataagar didapat hasil yang natural. Pakailah spons dengan cara ditepuk-tepukkan pada seluruh wajah, leher dan tengkuk, kemudian diratakan kembali dengan menggunakan kuas bedak yakni kuas besar yang bulu-bulunya sangat halus.

C. PERONA PIPI (BLUSH-ON atau ROUGE)

Perona pipi (rouge) digunakan dengan tujuan untuk mengoreksi wajah, sehingga wajah tampak lebih cantik, lebih segar dan berdimensi. Perona pipi tersedia dalam bentuk loose, compact powder, fat-based make-up, emulsi cair atau krim, cairan jernih dan gel. Losse atau perona pipi serbuk adalah bentuk perona pipi yang paling sederhana, berisi pigmen dan lakes yang digunakan setelah menggunakan bedak dengan cara dibaurkan pada tulang pipi yang menonjol dengan menggunakan kuas perona pipi.

Perona pipi compact powder lebih populer dan dapat melekat dengan baik di pipi serta tidak beterbangan ketika dipakai.

Penggunaan perona pipi compact powder sama dengan pemakaian perona pipi serbuk.

Perona pipi berbentuk cair dan cream digunakan setelah penggunaan alas bedak (foundation) yang masih belum kering di kulit pipi dan sebelum bedak dengan cara dioleskan pada tulang pipi yang menonjol menggunakan spongse.

Page 5: Makalah Kosmetik Dekoratif

Pemilihan warna perona pipi sebaiknya disesuaikan dengan warna lipstick dan nail polish (cat kuku), sehingga penampilan keseluruhan akan lebih harmonis. Perona pipi tersedia dalam berbagai pilihan warna, yaitu merah, jingga, pink dan juga kecoklatan.

Aplikasikan blush-on warna coklat muda dan orange jika ingin memberi kesan natural. Aplikasikan blush–on warna pink hingga ke puncak hidung jika ingin menampilkan kesan romantis, dan aplikasikan warna coklat tua pada bagian pipi untuk member kesan maskulin

D. EYE SHADOW

Penggunaan eye shadow dapat menampilkan nuansa keindahan pada mata, sehingga tampak lebih bersinar. Tujuan penggunaan eye shadow adalah untuk mengaksentuasikan mata dan membuat putih biji mata sehingga mata tampak cemerlang. Eye shadow digunakan di dekat mata dan di kelopak mata bagian atas. Eye shadow termasuk ‘ekstrem’ di antara jenis kosmetik dekoratif lain, kandungan bahan dasarnya harus aman dan cara pemakaiannya harus hati-hati karena digunakan di dekat mata yang kulitnya sangat peka.

Eye shadow dapat ditemui dalam berbagai bentuk, yaitu dalam bentuk cair, cream, powder atau cake. Warna eye shadow mencakup semua warna dan untuk malam hari dibuat warna keemasan atau warna perak yang penggunaannya disesuaikan dengan warna mata atau warna busana yang dipakai. Eye shadow dioleskan pada kelopak mata agar mata terlihat bersinar.

Cara penggunaan eye shadow samar-samar saja. Gunakan warna lembut untuk siang hari dan warna emas atau perak untuk malam hari. Di atas bayangan mata atau di bawah alis berilah warna yang lebih terang (high light) agar mata tampak lebih cemerlang dan lebih rapi.

Peranan Zat Warna dalam Kosmetik Dekoratif

Dalam kosmetik dekoratif, zat pewarna memegang peran sangat besar. Zat warna untuk kosmetik dekoratif berasal dari berbagai kelompok:

1. Zat warna alam yang larut

Zat ini sekarang sudah jarang digunakan dalam kosmetik. Sebetulnya dampak zat warna alam ini lebih baik daripada zat warna sintetis, tetapi kekuatan warnanya relative lemah, tak tahan cahaya, dan relative mahal. Misalnya alkalaine-zat warna merah yang diekstrak dari kulit akar alkana (Radix

Page 6: Makalah Kosmetik Dekoratif

alcanae); Carmine-zat warna merah yang diperoleh dari tubuh serangga coccus carti yang dikeringkan; klorofil daun-daun hijau; henna-yang diekstrak dari daun Lawsonia inermis; Carotene-zat warna kuning.

2. Zat warna sintetis yang larut

Zat warna sintetis pertama kali disintetis dari aniline, sekarang benzene, toluene, anthracene, dan hasil isolasi dan coal-tar lain yang berfungsi sebagai produk awal bagi kebanyakan zat warna dalam kelompok ini sehingga disebut sebagai zat warna aniline atau coal-tar. Lebih dari seribu zat warna dari coal-tar yang berhasil diciptakan, tetapi hanya sebagian yang dipakai dalam kosmetik.

Sifat-sifat zat warna sintesis yang perlu diperhatikan antara lain :

a. Tone dan intensitas harus kuat sehingga jumlah sedikitpun sudah memberikan warna.

b. Harus bisa larut dalam air, alcohol, minyak, atau salah satunya. Yang larut air untuk emulsi O/W dan yang larut minyak untuk emulsi W/O. yang larut air hampir selalu juga larut dalam alcohol encer, gliserol, dan glikol. Yang larut minyak juga larut dalam benzene, karbontetra klorida, dan pelarut organic lainnya, kadang-kadang juga dalam alcohol tinggi. Tak pernah ada zat warna yang sekaligus larut dalam air dan minyak.

c. Sifat yang berhubungan dengan pH. Beberapa zat warna hanya larut dalam beberapa pH asam, lainnya hanya dalam pH alkali. Beberapa jenis hanya memberi warna yang diinginkan dalam pH tertentu atau tidak stabil dalam pH tertentu.

d. Kelekatan terhadap kulit atau rambut. Daya lekat berbagai zat warna pada kulit dan rambut berbeda-beda. Terkadang kita memerlukan yang berdaya lekat besar, seperti untuk cat rambut, namun terkadang kita menghindarinya, misalnya untuk sabun.

e. Toksisitas. Yang toksis harus dihindari. Tetapi ada : derajat keamanannya. Diamerika, yang toksis ini dibedakan menjadi 3 kelompok : Yang boleh digunakan dalam kosmetik dan makanan. Yang hanya boleh digunakan dalam kosmetik. Yang hanya boleh digunakan dalam kosmetik untuk pemakaian luar

saja. Zat warna asal coal-tar tidak boleh digunakan dalam kosmetik untuk daerah sekitar mata.

3. Pigmen-pigmen alam

Pigmen alam adalah pigmen warna pada tanah yang memang terdapat secara alamiah, misalnya aluminium silikat, yang warnanya tergantung pada kandungan besi oksida atau mangan oksidanya (misalnya kuning oker, cokelat,

Page 7: Makalah Kosmetik Dekoratif

merah bata, cokelat tua). Zat warna ini murni, sama sekali tidak berbahaya, penting untuk mewarnai bedak krim dan make-up stick. Warnanya tidak seragam, tergantung asalnya dan pada pemanasan kuat menghasilkan pigmen warna baru.

4. Pigmen-pigmen sintetis

Dewasa ini, besi oksida sintetis dan oker sintetis sering menggantian zat warna alam. Warnanya lebih intens dan lebih terang. Pilihan warnanya antara lain kuning, cokelat sampai merah, dan macam-macam violet. Pigmen sintetis putih seperti zink oksida dan titanium oksida termasuk dalam kelompok zat pewarna kosmetik yang terpenting. Zink oksida tidak hanya memainkan suatu peran besar dalam pewarnaan kosmetik dekoratif, tetapi juga dalam preparat kosmetik dan farmasi lainnya. Bismuth karbonat kadang-kadang digunakan sebagai pigmen putih, sementara bismuth oksiklorid umum digunakan untuk warna putih mutiara. Sejumlah senyawa kobalt digunakan sebagai pigmen sintetik warna biru, khususnya warna kobalt dan ultramarine. Kobalt hijau adalah pigmen hijau yang kebiru-biruan. Sejumlah zat warna asal coal-tar juga diklasifikasikan sebagai pigmen sintetis. Daya larutnya dalam air, alcohol, dan minyak rendah sehingga umumnya hanya digunakan dalam bentuk bubuk padat yang terdispersi halus. Satu wakilnya yang penting adalah indantern blue. Banyak pigmen sintetik yang tidak boleh dipakai didalam preparat kosmetika Karena toksis, misalnya cadmium sulfide dan Prussian blue.

5. Lakes alam dan sintetis

Lakes dibuat dengan mempresipitasikan satu atau lebih zat warna yang larut air di dalam satu atau lebih substrat yang tidak larut dan mengikatnya sedemikian rupa (biasanya dengan reaksi kimia) sehingga produk akhirnya menjadi bahan pewarna yang hampir tidak larut dalam air, minya atau pelarut lain. Kebanyakan lakes dewasa ini dibuat dari zat warna sintetis, kecuali florentinlake yang diperoleh dari presipitasi carmine dan brazilin (zat warna dari sayuran) di dalam aluminium hidroksida. Lakes yang dibuat dari zat-zat warna asal coal-tar merupakan zat pewarna terpenting di dalam bedak, lipstick dan make up warna lainnya karena lebih cerah dan lebih kompatibel dengan kulit. Substrat paling umum adalah zink oksida, aluminium hidroksida, aluminium fosfat, barim fosfat, barium sulfat, magnesium karbonat, alumina hidrat dan kaolin.

Page 8: Makalah Kosmetik Dekoratif

Tugas Individu

MAKALAH KOSMETOLOGI

“Kosmetik Dekoratif”

Oleh :

Nama : Ariwanti

N I M : 70100111010

Universitas islam negeri alauddin

Makassar

Samata – Gowa

Page 9: Makalah Kosmetik Dekoratif

2014