Tugas Kosmetik

download Tugas Kosmetik

of 28

description

industri kosmetik

Transcript of Tugas Kosmetik

INDUSTRI KOSMETIKDisusun Oleh :

AbstrakDewasa ini dalam era globalisasi, telah berhasil menciptakan berbagai barang dan alat-alat untuk menunjang kehidupan manusia. Alat-alat penunjang kebutuhan manusia tidak hanya digunakan untuk melengkapi kebutuhan primer dan sekunder pada manusia, tapi sekaligus melengkapi kebutuhan tersier manusia. Salah satu kebutuhan tersier itu adalah kosmetik. Kosmetik adalah sebuah kebutuhan yang identik dengan kaum hawa (wanita) tetapi tidak terlepas dari itu, dewasa ini banyak para kaum adam (pria) yang memakainya sebagai alat untuk berhias dan diyakinin dapat menambah rasa percaya diri. Kosmetik termasuk dalam alat tata rias yang dapat digunakan didalam kehidupan sehari-hari manusia, dominan yang memakai kosmetik adalah kaum wanita. Hal ini berlaku dalam kehidupan metropolitan para artis, business woman, dll. Kata kosmetik berasal dari bahasa Yunani (kosmetik tekhn), yang berarti "teknik berpakaian dan berhias", dari kata (kosmtikos), berarti "terampil dalam menyusun atau mengatur" dan juga dari kata (kosmos), yang berarti "susunan" dan "hiasan". Kosmetik adalah zat perawatan yang digunakan untuk meningkatkan penampilan atau aroma tubuh manusia. Kosmetik umumnya merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumber-sumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis.Jenis kosmetik meliputi krim perawatan kulit, losion, bedak, parfum, lipstik, kuteks, perias muka dan mata, minyak rambut, lensa kontak berwarna, pewarna rambut, deodoran, sanitizer, produk perawatan bayi, perawatan rambut, sabun, garam mandi, serta semua produk perlengkapan mandi. Penggunaan kosmetik yang mengikuti aturan pembuatan dan pembuatan yang benar dan sesuai dengan standar ISO yang ditetapkan, maka kosmetik akan bermanfaat bagi manusia tanpa menimbulkan suatu elergi pada kulit.

PendahuluanIndustri kosmetik di Indonesia saat ini berkembang pesat.Dari data International Cosmetics Club menyebutkan bahwa impor produk kosmetik mencapai Rp 4 miliar sampai Rp 10miliar per bulan. Bahkan, pada tahun 2006 impor selama setahunmencapai Rp 1 triliun. Sementara itu untuk pasaran lokal,menurut Persatuan Kosmetik Indonesia (Petosmi) omzet penjualan kosmetik bisa mencapai Rp 40 miliar untuk satuperusahaan besar dalam satu bulan, Darmadji, (2008). Hal ini menunjukkan bahwa pemakaian kosmetik di Indonesia sangat besar. Seiring perkembangan zaman, kosmetik seolah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian kaum wanita. Hal ini memberikan peluang bagi industri kosmetik di Indonesia, sehingga banyak bermunculan produk baru dipasaran yang dapat menimbulkan persaingan cukup ketat. Disisi lain konsumen memiliki penilaian dan harapan sendiri terhadap kosmetik yang mereka gunakan. Untuk mampu bersaing dan memuaskan konsumen tentunya suatu produk harus mempunyai keunggulan kompetitif dibandingkan dengan produk pesaing serta dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Pihak perusahaan kosmetik dituntut untuk jeli dalam menggali informasi mengenai preferensi konsumen dan mampu menerapkan strategi pemasaran yang tepat. . Dalam hal ini diperlukan antisipasi kemungkinan-kemungkinan strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan pesaing. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menganalisa strategi pemasaran adalah dengan menggunakan teori permainan yaitu suatu model matematika yang digunakan dalam situasi konflik atau persaingan antara berbagai kepentingan yang saling berhadapan sebagai pesaing. Sedangkan fuzzy digunakan untuk merepresentasikan ketidakpastian penilaian antar konsumen. Penelitian ini difokuskan pada produk bedak dengan pertimbangan bahwa produk bedak adalah salah satu produk kosmetik yang umum digunakan oleh masyarakat dan pemakaiannya bersifat konsisten. Studi kasus yang diambil adalah produk kosmetik bedak Sariayu di ITS-Surabaya dengan pesaing yang dihadapi terdiri dari Mustika Ratu, Ponds, dan Marcks.

Sejarah KosmetikKosmetika sudah dikenal orang sejak zaman dahulu kala. Di Mesir, 3500 tahun Sebelum Masehi telah digunakan berbagai bahan alami baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan maupun bahan alam lain misalnya tanah liat, lumpur, arang, batubara bahkan api, air, embun, pasir atau sinar matahari.Penggunaan susu, akar, daun, kulit pohon, rempah, minyak bumi, minyak hewan, madu dan lainnya sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan masyarakat saat itu. Hal ini dapat diketahui melalui naskah-naskah kuno yang ditulis dalam papirus atau dipahat pada dinding piramida.Pengetahuan kosmetik tersebut kemudian menyebar keseluruh penjuru dunia melalui jalur komunikasi yang terjadi dalam kegitan perdagangan, agama, buadaya, politik dan militer. Di Indonesia sendiri sejarah tentang kosmetologi telah dimulai jauh sebelum zaman penjajahan Belanda, namun sayang tidak ada catatan yang jelas mengenai hal tersebut yang dapat dijadikan pegangan. Hasil riset serta penyelidikan antropologi, arkiologi, dan etnologi di Mesir dan India membuktikan adanya pemakaian ramuan seperti bahan pengawet mayat dan salep salep aromatik, yang dianggap sebagai bentuk awal kosmetik yang kita kenal sekarang ini. Hal ini menunjukkan perkembangan kosmetik dimasa itu.Bukti lain misalnya 200 tahun yang lalu, Cleopatra menggunakan susu sebagai rendaman saat mandi. Dia begitu senang karena mendapat manfaat dari laktosa susu untuk kemulusan kulitnya. Sejak saat itu susu digunakan semacam kosmetik dan obat.Hippocrates ( 460 370 SM ) dan kawan-kawanya mempunyai peran yang penting dalam sejarah awal pengembangan kosmetik dan kosmetologi modern melalui dasar-dasar dermatologi, diet, dan olahraga sebagai sarana yang baik untuk kesehatan dan kecantikan, Beberapa ahli yang berperan aktif dalam pengembangan kosmetik, antara lain, adalah Comelius Celcus, Discorides, dan Galen, mereka adalah para ahli yang memajukan ilmu kesehatan gigi, bedah plastek, dermitologi, kimia, dan farmasi.Pada jaman Renaissance ( 1300 1600 ), Banyak universitas didirikan di Inggris, Eropa Utara, Eropa Barat, dan Eropa Timur kemudian pada masa itu ilmu kedokteran semakin bertambah luas, hingga kemudian ilmu kosmeti dan kosmetikologi di pisahkan dari ilmu kedokteran ( Henri De Medovile, 1260 1325 ).Sejak 40 tahun terakhir, industri kosmetik semakin meningkat , Industri kimia memberi banyak bahan dasar dan bahan aktif kosmetik, Kualitas dan kuantitas bahan biologis untuk digunakan pada kulit terus meningkat, Banyak para dokter yang terjun langsung dan meningkatkan perhatian terhadap ilmu kecantikan kulit (cosmetodermatology), serta membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan para ahli kosmetik dan ahli kecanikan, Misalnya dalam hal pengetesan bahan baku atau bahan jadi, dan penyusunan formula berdasarkan konsepsi dermatologi atau kesehatan.

Pengertian KosmetikKosmetik berasal dari kata Yunani kosmetikos yang berarti ketrampilan menghias, mengatur. Defenisi kosmetik dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No. HK.00.05.42.1018 adalah setiap bahan atau sediaan dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik (BPOM RI, 2008).Kosmetik saat ini telah menjadi kebutuhan manusia yang tidak bias dianggap sebelah mata lagi. Dan sekarang semakin terasa bahwa kebutuhan adanya kosmetik yang beraneka bentuk dengan ragam warna dan keunikan kemasan serta keunggulan dalam memberikan fungsi bagi konsumen menuntut industri kosmetik untuk semakin terpicu mengembangkan teknologi yang tidak saja mencakup peruntukkannya dari kosmetik itu sendiri namun juga kepraktisannya didalam penggunaannya.Penggunaan kosmetik harus disesuaikan dengan aturan pakainya.Misalnya harus sesuai jenis kulit, warna kulit, iklim, cuaca, waktupenggunaan, umur, dan jumlah pemakaiannya sehingga tidakmenimbulkan efek yang tidak diinginkan. Sebelum mempergunakankosmetik, sangatlah penting untuk mengetahui lebih dulu apa yangdimaksud dengan kosmetik, manfaat dan pemakaian yang benar. Makadari itu perlu penjelasan lebih detail mengenai kosmetik(Djajadisastra, 2005).

Penggolongan KosmetikaBanyaknya kosmetika yang beredar dengan segala macambentuk dan nama, telah membingungkan baik para pemakaimaupun pihak-pihak lain yang berperan serta di dalamnya.Untuk itu para ahli berusaha mengelompokkan kosmetikasesederhana mungkin. Tetapi penggolongan yang dibuatmasing-masing ahli ternyata tidak beda satu dengan lainnya,sehingga terdapat beberapa bentuk penggolongan sebagai berikut :

Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I.berdasarkan kegunaan dan lokalisasi pemakaian pada tubuh,kosmetika digolongkan menjadi 13 golongan, yaitu :1. Preparat untuk bayi; minyak bayi, bedak bayi, dan lainlain. 2. Preparat untuk mandi; minyak mandi, bath capsules, danlain-lain. 3. Preparat untuk mata; maskara, eye shadow, dan lain-lain. 4. Preparat wangi-wangian; parfum, toilet water dan lainlain. 5. Preparat untuk rambut; cat rambut, hairspray, pengeritingrambut dan lain-lain. 6. Preparat pewarna rambut; cat rambut, hairbleach, danlain-lain. 7. Preparat make up (kecuali mata); pemerah bibir, pemerahpipi, bedak muka dan lain-lain. 8. Preparat untuk kebersihan mulut; mouth washes, pastagigi, breath freshener dan lain-lain. 9. Preparat untuk kebersihan badan; deodoran, feminismhygiene spray dan lain-lain. 10. Preparat kuku; cat kuku, krem dan lotion kuku, danlain-lain.11. Preparat cukur; sabun cukur, after shave lotion, danlain-lain. 12. Preparat perawatan kulit; pembersih, pelernbab, pelindungdan lain-lain. 13. Preparat untuk suntan dan sunscreen; suntan gel, sunscreenfoundation dan lain-lain. 4

Penggolongan menurut NATER, Y.P. dan kawan-kawan berdasarkan kegunaannya : 1. Higiene tubuh : sabun, sampo, cleansing. 2. Rias : make up, hair color. 3. Wangi-wangian : deodorant, parfum, after shave. 4. Proteksi : sunscreen dan lain-lain.

Pembagian yang dipakai di Bagian Kosmetologi IlmuPenyakit Kulit dan Kelamin, berdasarkan kegunaan dan carabekerjanya kosmetika dibagi dalam kelompok. 1. Kosmetika pemeliharaan dan perawatan kulit terdiri dari : a. Pembersih (cleansing) : pembersih dengan bahan dasarair (face tonic, skin freshenerdan lain-lain), pembersihdengan bahan dasar minyak (cleansing cream, cleansingmilk, dan lain-lain), pembersih dengan bahan dasar padat(masker). b. Pelembab (moisturizing) : cold cream, night cream,moisturizing, base make up dan lain-lain. c. Pelindung (protecting) : sunscreen, foundation cream,dan lain-lain. d. Penipis (thinning) : bubuk peeling dan lain-lain. 2. Kosmetika rias (decorated cosmetic) : kosmetika yang dipakaiuntuk make up seperti : pemerah pipi, pemerah bibir,eye shadow dan lain-lain. 3. Kosmetika wangi-wangian : parfum, cologne, deodoran,vaginal spray, after shave dan lain-lain

Penggolongan menurut sifat dan cara pembuatan :1. Kosmetik modern, diramu dari bahan kimia dan diolah secara modern (termasuk didalamnya cosmedics)2. Kosmetik tradisional:a. Betul-betul tradisional, misalnya mangir, lulur, yang dibuat dari bahan alam dan diolah menurut resep dan cara yang turun-temurun.b. Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan pengawet agar tahan lama.c. Hanya namanya yang tradisional, tanpa komponen yang benar-benar tradisional dan diberi zat warna yang menyerupai bahan tradisional.Penggolongan menurut penggunaanya pada kulit

Peran Kosmetik Dalam Dunia MedisSecara garis besar, kosmetik pengobatan (cosmedics) yang dapat mengatasi kelainan kulit dan adneksanya adalah: Kosmetik pengobatan untuk mengatasi penuaan kulit, terutama penuaan kulit yang belum waktunya atau penuaan dini(premature aging) Kosmetik pengobatan untuk mengatasi kelainan kulit kepala dan akar rambut misalnya ketombe (dandruff), kulit kepala berminyak (seborrhea), dan kerontokan rambut yang abnormal. Kosmetik pengobatan untuk mengatasi kelainan kulit, terutama jerawat dan noda-noda hitam (hiperpigmentasi). Bahan aktifBahan-bahan aktif yang sering digunakan dalam kosmetik pengobatan adalah: Vitamin (A, B, C, D, E, F dan H) Hormone-hormon Enzim-enzim Protein, pepton, peptide dan asam amino Chlorine, betain, derivate dan garam-garamnya, serta senyawa serupa Sulfur dan sulfuric ingredients Bahan-bahan iritan Allantoin Azulene

Bahan kompleks yang mengandung bahan aktifBahan kompleks yang digunakan dalam kosmetikadalah senyawa yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang secara kimiawi tidak seragam. Efektifitasnya belum pasti karena satu atau lebih bahan aktif sudah diketahui, namun sebagian lainnya belum diketahui. Yang pasti, bahan kompleks seperti ini semakin penting didalam kosmetik.Bahan kompleks alam ssecara individual dapat dibagi menjadi: Minyak kaya vitamin Plasenta dan ekstrak organ hewan lainnya Ekstrak tunas tumbuh-tumbuhan Sari buah dan sayuran yang dikondensasi Royal jelly Ekstrak tanaman

Persyaratan bagi kosmetik pengobatanPreparat kosmetik yang berisi bahan aktif farmakologis biasanya tidak mengandung lebih dari 5 % bahan aktif tersebut. Sifat dan daya guna preparat tersebut tentu tidak hanya ditentukan oleh 5% bahan aktif itu, tetapi juga oleh bahan dasar pembawanya sebesar 95%.Karena itu bahan dasar itu harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu : Sepenuhnya kompatibel dengan kulit Sebagai pembawa bahan-bahan aktif, bahan dasar harus bisa melarutkan bahan-bahan aktif aktif tersebut atau setidaknya mendispersikannya secara baik Bahan dasar itu harus dipilih sebaik mungkin, yaitu yang memungkinkan bahan-bahan aktif tetap efektif selama mungkin Bahan dasar itu harus membantu penetrasi bahan aktif sehingga bisa mencapai lapisan kulit yang diinginkan, setidak-tidaknya bahan dasar itu tidak menghalangi penetrasi bahan aktif tersebut.Bahan dasar itu harus mempertinggi, bukan mengurangi, efektivitas bahan aktif, misalnya bahan dasar vitamin A untuk melembutkan dan melenturkan kulit mestinya adalah bahan dasar pelembab.Dari sudut pandangan konsumen, bahan dasar itu harus menarik mungkin, tidak berwarna gelap, tidak lengket, tidak berbau tidak sedap, dll.

Penetrasi Bahan KosmetikFaktor-faktor dalarn kulit dan di luar kulit yang dapatmempengaruhi absorpsi bahan-bahan melalui kulit telah banyakdiselidiki. Kulit terdiri dari epidermis (kulit ari), dermis(kulit jangat) dan subkutis. Setiap lapisan kulit tidak samapermeabilitasnya, lapisan epidermis lebih impermeabel daripada dermis. Lapisan stratum korneum (lapisan tanduk) padaepidermis merupakan lapisan barrier dari kulit dan merupakandasar permeabilitas yang selektif dari kulit terhadap berbagaibahan dari luar (SCHEUPLEIN, 1976).Absorpsi dan penetrasi dari bahan-bahan yang digunakan secaratopikal dapat terjadi melalui 3 cara : 1. Melalui seluruh permukaan stratum korneum yang utuh yang merupakan 99,7% dari permukaan kulit (transepidermalresorption). 2. Melalui folikel rambut yang merupakan 0,2% dari permukaankulit (transfollicular resorption). 3. Melalui saluran kelenjar keringat, merupakan 0,04% daripermukaan kulit.Sejumlah bahan-bahan dapat melewati permukaan kulit, karenakulit merupakan media difusi. Difusi melalui lapisan epidermisberlangsung secara lambat dan pasif, difusi melaluifolikel rambut berlangsung cepat dan aktif, sedangkan peranankelenjar keringat sebagai media difusi sangat kecil. Setiap bahanmempunyai keniampuan tertentu untuk berdifusi. Bahanbahanyang larut air mempunyai kemampuan berdifusi lebihkecil dibandingkan bahan-bahan yang larut lemak.Menurut YANET MARKS (1976) terdapat beberapa factor yang mempengaruhi absorpsi dan penetrasi bahan-bahanmelalui kulit

Dampak Kosmetik Terhadap KulitEfek Kosmetik terhadap Kulit merupakan sasaran utama dalam menerima berbagai pengaruh dari penggunaan kosmetika. Ada dua efek atau pengaruh kosmetika terhadap kulit, yaitu efek positif dan efek negatif. Tentu saja yang diharapkan adalah efek positifnya, sedangkan efek negatifnya tidak diinginkan karena dapat menyebabkan kelainan-kelainan kulit (Retno I.S Tranggono, 1996:32). Pemakaian kosmetika yang sesuai dengan jenis kulit akan berdampak positif terhadap kulit sedangkan pemakaian kosmetikan yang tidak sesuai dengan jenis kulit akan berdampak negatif bagi kulit. Usaha yang dapat dilakukan dalam menghindari efek samping dari pemakaian kosmetika tersebut diantaranya adalah mencoba terlebih dahulu jenis produk baru yang akan digunakan untuk melihat cocok tidaknya produk tersebut bagi kulit kita. Setiap pemakaian produk kosmetika diharapkan dapat berkhasiat sesuai dengan jenis produk yang kita gunakan, akan tetapi sering kali pemakaian produk kosmetika tersebut justru membawa petaka bagi pemakainya. Efek-efek negatif yang sering kali timbul dari pemakaian kosmetika yang salah adalah kelainan kulit berupa kemerahan, gatal, atau noda-noda hitam. Ada empat faktor yang mempengaruhi efek kosmetikaterhadap kulit yaitu faktor manusia pemakainya, faktor lingkungan alam pemakai, faktor kosmetika dan gabungan dari ketiganya.a) Faktor manusiaPerbedaan warna kulit dan jenis kulit dapat menyebabkan perbedaan reaksi kulit terhadap kosmetika, karena struktur dan jenis pigmen melaminnya berbeda.b) Faktor iklimSetiap iklim memberikan pengaruh tersendiri terhadap kulit, sehingga kosmetika untuk daerah tropis dan sub tropis seharusnya berbeda.c) Faktor kosmetikaKosmetika yang dibuat dengan bahan berkualitas rendah Atau bahan yang berbahaya bagi kulit dan cara pengolahannya yang kurang baik, dapat menimbulkan reaksi negatif atau kerusakan kulit seperti alergi atau iritasi kulit.d) Faktor gabungan dari ketiganyaApabila bahan yang digunakan kualitasnya kurang baik, cara pengolahannya kurang baik dan diformulasikan tidak sesuai dengan manusia dan lingkungan pemakai maka akan dapat menimbulkan kerusakan kulit, seperti timbulnya reaksi alergi, gatal-gatal, panas dan bahkan terjadi pengelupasan.

Kosmetika memiliki efek terhadap kulit yaitu efek negatif dan efek positif. Demikian juga untuk kosmetika pemutih yang mempunyai efek positif yaitu menjadikan kulit lebih cerah atau putih seperti yang diinginkan dan mempunyai efek negatif yang berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan kulit seperti kulit meradang atau terkelupas apabila penggunaannya kurang berhati-hati atau tidak sesuai dengan petunjuk penggunannya.Produk pemutih kulit adalah salah satu jenis produk kosmetika yang mengandung bahan aktif yang dapat menekan atau menghambat pembentukan melanin atau menghilangkan melanin yang sudah terbentuk sehingga akan memberikan warna kulit yang lebih putih. Keinginan seseorang untuk bisa tampil cantik dan memiliki kulit yang putih bersih telah membuat seseorang bersikap konsumtif. Dampak positif yang dapat diperoleh dari pemakaian kosmetika pemutih diantaranya yaitu kulit menjadi putih bersih dan bersinar. Keterbatasan pengetahuan tentang berbagai produk kosmetika pemutih membuat mereka tidak tahu dampak negatif yang timbul jika tidak berhatihati. Kesalahan yang dilakukan dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan kulit. Penggunaan kosmetik, khususnya pemutih secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan kulit.Kosmetika pemutih biasanya mengandung zat aktif pemutih seperti hidroquinon dan merkuri. Hidroquinon yang banyak dipakai sebagai penghambat pembentukan melamin yang dapat menyebabkan hiperpigmentasi, padahal melamin berfungsi sebagai pelindung kulit dari sinar ultraviolet, sehingga terhindar dari resiko terkena kanker kulit. Apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama dan di bawah sinar matahari secara langsung, hidroquinon dapat mengakibatkan noda hitam dan benjolan kekuningan pada kulit yang disebut sebagai okrosinosis yang sifatnya permanen sebagai akibat terhambatnya produksi melanin kulit yang berfungsi melindungi kulit dari sinar ultraviolet.Pemakaian merkuri dalam krim pemutih meskipun dapat menjadikan kulit tampak putih mulus, lama-kelamaan akan mengendap di dalam kulit. Pemakaian bertahun-tahun akan menyebabkan kulit biru kehitaman dan memicu timbulnya kanker. Kurangnya pengetahuan dan informasi yang bisa didapatkan oleh pengguna kosmetika pemutih dapat menyebabkan seseorang melakukan kesalahan. Pada mulanya adalah keinginan untuk membuat kulit menjadi putih dan cantik, tetapi hasil yang didapatkan malah sebaliknya. Tidak jarang pengguna kosmetik pemutih mengeluh karena kulitnya merah meradang setelah menggunakan kosmetika pemutih.

Bahan berbahaya yang ada di kosmetik di antaranyaa)Merkuri merupakan logam berat berbahaya Penggunaan merkuri dalam krim pemutih dapat menyebabkan berbagai efek seperti perubahan warna kulit yang menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi dan iritasi kulit. Penggunaan jumlah merkuri yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin. Dalam jangka pendek bisa menyebabkan muntah, kerusakan paru-paru dan kanker.b)Hydroquinone adalah agen mengurangi larut dalam air dan umumnya digunakan dalam proses (skin pencucian mencetak gambar pigment) Hidroquinon kemampuan untuk menghambat pembentukan melanin (pigmen kulit) membuatnya menjadi bahan kosmetik yang populer, yaitu untuk produk pemutih kulit.Namun, penggunaan Hydroquinone dalam jangka panjang dan dosisi tinggi dapat membuat kulit merah dan terbakar serta kelainan pada ginjal, kanker darah dan kanker sel hati.c)Lauril natrium sulfat (SLS) sering ditemukan dalam produk sabun, campuran sampo, pasta gigi, dan membersihkan tubuh. SLS adalah dapat memicu iritasi. SLS juga mengandung formalin yang bisa memicu alergi, asma, sakit kepala, depresi, pusing, dan nyeri sendi. SLS besar dapat menyebabkan iritasi kulit dan menyebabkan katarak dan mengganggu kesehatan mata anak pada anak-anakd)Pewarna Rhodamin adalah pewarna sintetis yang umumnya digunakan sebagai pewarna kertas, tekstil atau tinta. Pigmen ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan merupakan zat karsinogenik. Rhodamin dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati.e)Dye Merah K.3 (CI 15.585), Merah K.10 (Rhodamin B) dan Orange K.1 (CI 12.075) adalah pewarna sintetis yang umumnya digunakan sebagai pewarna kertas, tekstil atau tinta. Ini zat pewarna karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Rhodamin B dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati.f)Paraben Bahan Pengawet. Paraben digunakan terutama di kosmetik, deodoran, dan beberapa produk perawatan kulit lainnya. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan dan reaksi alergi pada kulit.g)7Propylene Glycol. Ditemukan pada beberapa produk kecantikan, kosmetik dan pembersih wajah.h)Isopropyl Alkohol. Alkohol digunakan sebagai pelarut dalam beberapa produk perawatan kulit.. Zat ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan kerusakan pada lapisan kulit asam sehingga bakteri dapat berkembang. Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan penuaan dini.i)DEA (Diethanolamine), TEA (Triethanolamine) dan MEA (Monoethanolamine). Bahan ini ditemukan dalam bentuk jamak kosmetik dan produk perawatan kulit.Bahan berbahaya ini dapat menyebabkan reaksi alergi dan yang diharapkan penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker ginjal dan hati.j)Mineral minyak. Mineral minyak terbuat dari turunan minyak bumi dan sering digunakan sebagai bahan baku untuk membuat krim tubuh dan kosmetik, Baby oil dibuat dengan 100% minyak mineral. Minyak ini akan melapisi kulit seperti mantel sehingga pengeluaran racun dari kulit menderita. Hal ini akan menyebabkan jerawat dan keluhan kulit lainnya.k)Polyethylene glycol (PEG). Materi ini digunakan untuk mengentalkan produk kosmetik.. PEG akan mengganggu kelembaban alami kulit yang menyebabkan penuaan dini dan kulit menjadi rentan terhadap bakteri.l)Retinoat asam / tretinoin / asam retinoic dapat menyebabkan kulit kering, sensasi terbakar, teratogenik (cacat pada janin).

137 Merek Kosmetik Berbahaya

No.Merek Kosmetik

1BAOLISHI Lipstick No 15 (gold case)

2BAOLISHI Lipatick No 15 (yellow case)

3BAOLISHILipstick No 20 (gold case)

4BAOLISHILipstick No 20 (green case)

5BAOLISHILipstick No 20 (red case)

6BAOLISHILipstick No 20 (yellow case)

7BAOLISHILipstick No 25

8BAOLISHILipstick No 33

9KISS Beauty No 7

10KISS Beauty No 8 (pink case)

11MISS BEAUTY Lipstick No 07

12MONALIZA Lipstick No 20 (gold case)

13MONALIZA Lipstick No 20 (cartoon casing)

14MONALIZA Series Lipstick No 20 (gold case)

15MONALIZA Series Lipstick No 20 (pink case)

16MONALIZA Series Lipstick No 5

17BAOLISHI Lipstick No 20 (gold case)

18KISS BEAUTY No 20

19HAN'S SKIN CARE TRIAL Flawless Night Cream

20HAN'S SKIN CARE Flawless Night Cream

21PLATINUM Cream Malam

22MEILI Freckle Cream

23COSMEDIC Cream 4 Pagi Sore

24SARI Daily Cream for Oily Skin

25SARI Night Cream for Oily Skin

26SARI Sabun Muka Lime

27SARI Daily Cream for Normal Skin

28SARI Night Cream for Normal Skin

29SARI Sabun Muka Papaya + Honey

30CHANLEEVI No 04

31KISS BEAUTY No 8

32LADYMATE Lipstick No 02 (NA 1811302790)

33LADYMATE Lipstick No 03 (NA 1811302791)

34LADYMATE Lipstick No 04

35LADYMATE Lipstick No 06 (NA 18111302889)

36LADYMATE Lipstick No 07

37LADYMATE Lipstick No 08

38LADYMATE Lipstick No 09

39LADYMATE Lipstick No 10

40LADYMATE Lipstick No 11

41LADYMATE Lipstick No 12

42LADYMATE Lipstick No 02 (NA 18121301026)

43LADYMATE Lipstick No 03 (NA 18121301027)

44LADYMATE Lipstick No 06 (NA 18121301030)

45IMPLORA Lipstik 01

46IMPLORA Fashionable Cosmetics Complete Make Up Tas (lipstik)

47IMPLORA Fashionable Cosmetics Complete Make Up Tas (eye shadow)

48IMPLORA Fashionable Cosmetic 707 (eye shadow)

49IMPLORA Fashionable Cosmetic 707 02 (eye shadow)

50IMPLORA Fashionable Cosmetic 707 02 (blush on)

51IMPLORA Lipstik 03

52HAN'S SKIN CARE TRIAL Treatment Toner

53HAN'S SKIN CARE Treatment Toner

54STEFANI Crem Malam

55Citra Jelita Night Cream

56SULAMIT Miraculous White Day Cream Passion Series

57HAN'S SKIN CARE TRIAL Flawless Day Cream

58HAN'S SKIN CARE Flawless Day Cream

59QB White Night Cream

60COSMEDIC Formula Baru Cream No 8

61Dr BL Skin Care Caira Peremajaan Plus

62Herbal Health Ru Special Cream

63Herbal Health Ji Special Cream

64Herbal Health Cream Yi Special Cream

65Herbal Health Xiang Cream

66Protect & Serve, 2 Oz

67AUBAINE Rejuvenating Intensive Serum

68BIO-K Sulf ANti Acne Cream

69Cassandra Superior Quality Lipstick No. 1-10

70Cassandra Superior Lip Gloss No. 1-12

71GLD Garland Lipstick No. 9

72Marie Anne Beauty Shadow No. 4, 5, 6, 8

73Marie Anne Blush On No. 3

74Sutsyu Eye Shadow Blusher 01

75Sutsyu 18 Colors Eye Shadow 01

76Sutsyu Lipstick Colors Fix No. 1, 3, 4, 6

77Sutsyu Lipstick Colors Fix No. 5

78Asnew Blush On

79Cameo Makes You Beauty Detox 4 in 1 Complete Make Up

80Marimar Eye Shadow Powder Cake

81Natural Belle Colors Fix Lipstick No. 313

82Olay 4 in 1 Complete Make Up

83Ponds Detox Complete Beauty Care Make Up Kit

84Ponds Detox Eye Shadow Blusher Lip Gloss, Creme Powder No. 1-2

85Ponds Detox Complete Beauty Care Eye Shadow Two Way Cake

86Ponds Detox Complete Beauty Care

87Casandra Hair Dye Pink C-14

88Casandra Hair Dye Maroon C-17

89Casandra 3D Profesional Hair Colors Cream Hair Dye Wine Red C-9

90Salsa Hair Colorant Pink Colors (S- 018 )

91Salsa Hair Colorant Cherry Red (S- 019 )

92Casandra Hair Dye Maroon C-17

93Casandra 3D Profesional Hair Colors Cream Hair Dye Grape Red C-11

94Caronne Beauty Day Cream

95Caronne Whitening Cream (Day Care)

96Caronne Whitening Cream (Night Care)

97CR Lien Hua Bunga Teratai Day Cream

98CR Lien Hua Bunga Teratai Night Cream

99CR Racikan Ling Zhi Day.Cream

100CR Racikan Ling Zhi Night Cream With Vit.E

101CR Day Cream With Vit.E

102CR UV Whitening Night Cream

103CR UV Whitening Day Cream

104DRs Secret 3 Skinlight

105DRs Secret 4 Skinrecon

106Dr. Fredi Setyawan Extra Whitening Cream

107Dr. Fredi Setyawan Whitening Cream II

108Fruity Vitamin C

109Plentiful Night Cream

110QL Papaya Peeling Gel

111QL Day.Cream

112QM Natural Vitamin C E

113Scholar Night Cream

114Top Gel MCA Extra Pearl Cream Plus

115Top Gel MCA Extra Cream

116Top Gel TG-3 Extra Cream

117Topsyne Aloe Beauty Cream TS- 858

118Topsyne Beauty Cream TS-3

119Topsyne Beauty Cream TS- 802

120Topsyne Beneficial Skin Cream TS- 868

121Topsyne Vit C Placenta

122Topsyne Day Cream Night Cream

123Topsyne Vit E C TS- 819

124Topsyne Extra Beauty TS- 821

125Elastiderm Decolletage Chest and Neck

126Obagi Nu-Derm Blender Skin Lightener Blending Cream

127Obagi Nu-Derm Blender Skin Lightener with sunscreen

128Obagi Nu-Derm Toleran Anti Pruritic Lotion

129Obagi C RX System Clarifying Serum

130Obagi C RX C Therapy

131Olay Total White

132Olay Krim Pemutih

133Ponds Age Miracle Day and Night Cream

134Qianyan

135Quints Yen

136Skin Enhacer

137Temulawak Nutrition Cream

Pengolahan LimbahTeknologi pengolahan limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan limbah untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:1. Pengolahan secara fisika2.Pengolahan secara kimia3.Pengolahan secara biologiUntuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.1. Pengolahan limbah secara fisikaPada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap.

Dalam industri kosmetik, limbah cair secara umum diolah secara fisika dengan cara pengendapan purifikasi sehingga dihasilkan air yang terpurifikasi yang dapat direcycle untuk kegiatan yang lain. Namun dalam industri kosmetik terdapat limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang biasanya berupa logam-logam berat dan sisa-sisa pelarut yang bersifat toksik. Untuk bahan-bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses pengolahan berikutnya digunakan proses floatasi. Floatasi juga dapat digunakan sebagai cara penyisihan bahan-bahan tersuspensi atau pemekatan lumpur endapan dengan memberikan aliran udara ke atas. Proses filtrasi dalam pengolahan air buangan biasanya dilakukan untuk mendahului proses adsobrsi atau proses revers osmosis, untuk menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam air agar tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat membran yang dipergunakan dalam proses osmosis. Proses adsorbsi biasanya menggunakan karbon aktif, dilakukan untuk menyisihkan senyawa aromatik (fenol) dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut. Teknologi membran (reverse osmosis) biasanya diaplikasikan untuk unit-unit pengolahan kecil, terutama jika pengolahan ditujukan untuk menggunakan kembali air yang diolah. Biaya instalasi dan operasinya sangat mahal.2. Pengolahan secara kimiaPengolahan limbah industri kosmetik yang berupa logam berat dan sisa pelarut toksik secara kimia dilakukan dengan pengikatan bahan kimia menggunakan partikel koloid. Penyisihan bahan tersebut dilakukan melalui perubahan sifat bahan tersebut, yaitu tak mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.

Pengendapan bahan tersuspensi yang tak mudah larut dilakukan dengan membubuhkan elektrolit yang mempunyai muatan yang berlawanan dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid tersebut, sehingga akhirnya dapat diendapkan. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan membubuhkan larutan alkali (air kapur misalnya) sehingga terbentuk endapan hidroksida logam-logam tersebut atau endapan hidroksiapatit. Endapan logam tersebut akan lebih stabil jika pH air > 10,5 dan untuk hidroksiapatit pada pH > 9,5. Khusus untuk krom heksavalen, sebelum diendapkan sebagai krom hidroksida [Cr(OH)3], terlebih dahulu direduksi menjadi krom trivalent dengan membubuhkan reduktor (FeSO4, SO2, atau Na2S2O5). Penyisihan bahan-bahan organik beracun seperti fenol dan sianida pada konsentrasi rendah dapat dilakukan dengan mengoksidasinya dengan klor (Cl2), kalsium permanganat, aerasi, ozon hidrogen peroksida. Pada dasarnya kita dapat memperoleh efisiensi tinggi dengan pengolahan secara kimia, akan tetapi biaya pengolahan menjadi mahal karena memerlukan bahan kimia.

Hasil pengolahan limbah B3 dari industri kosmetik ini harus di buang . Salah satunya dengan metode injection well.

Gambar. Deep injection well

Sumur injeksi atau sumur dalam (deep well injection) digunakan di Amerika Serikat sebagai salah satu tempat pembuangan limbah B3 cair (liquid hazardous wastes). Pembuangan limbah ke sumur dalam merupakan suatu usaha membuang limbah B3 ke dalam formasi geologi yang berada jauh di bawah permukaan bumi yang memiliki kemampuan mengikat limbah, sama halnya formasi tersebut memiliki kemampuan menyimpan cadangan minyak dan gas bumi. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pemilihan tempat ialah struktur dan kestabilan geologi serta hidrogeologi wilayah setempat. Limbah B3 diinjeksikan dalam suatu formasi berpori yang berada jauh di bawah lapisan yang mengandung air tanah. Di antara lapisan tersebut harus terdapat lapisan impermeable seperti shale atau tanah liat yang cukup tebal sehingga cairan limbah tidak dapat bermigrasi. Kedalaman sumur ini sekitar 0,5 hingga 2 mil dari permukaan tanah. Tidak semua jenis limbah B3 dapat dibuang dalam sumur injeksi karena beberapa jenis limbah dapat mengakibatkan gangguan dan kerusakan pada sumur dan formasi penerima limbah. Hal tersebut dapat dihindari dengan tidak memasukkan limbah yang dapat mengalami presipitasi, memiliki partikel padatan, dapat membentuk emulsi, bersifat asam kuat atau basa kuat, bersifat aktif secara kimia, dan memiliki densitas dan viskositas yang lebih rendah daripada cairan alami dalam formasi geologi. Hingga saat ini di Indonesia belum ada ketentuan mengenai pembuangan limbah B3 ke sumur dalam (deep injection well). Ketentuan yang ada mengenai hal ini ditetapkan oleh Amerika Serikat dan dalam ketentuan itu disebutkah bahwa: a. Dalam kurun waktu 10.000 tahun, limbah B3 tidak boleh bermigrasi secara vertikal keluar dari zona injeksi atau secara lateral ke titik temu dengan sumberair tanah.b. Sebelum limbah yang diinjeksikan bermigrasi dalam arah seperti disebutkan di atas, limbah telah mengalami perubahan higga tidak lagi bersifat berbahaya dan beracun.

3. Pengolahan secara biologi

Sebagai contoh adalah pengolahan etil alkohol. Etil alkohol merupakan pelarut dalam industri kosmetik. Limbah cair ini bersifat mudah terbakar sehingga perlu penanganan khusus dalam proses pengolahan limbahnya. Proses pengolahan limbah etil alkohol dapat dilihat dalam diagram di bawah ini : = recovered/ renewable resource

Residu alkohol yang berasal dari limbah kosmetik dipisahkan lalu difermentasikan. Parameter yang mempengaruhi proses fermentasi ini antara lain adalah suhu, pH, alkalinitas, DO, BOD, dan COD. Setelah difermentasikan, selanjutnya didestilasi untuk dipisahkan etil alkohonya. Parameter proses destilasi antara lain: suhu dan tekanan uap, Etil alcohol murni yang didapatkan selanjutnya dapat digunakan lagi dalam industri kosmetik. Selain etil alkohol dihasilkan pula etanol. Etanol yang dihasilkan dari destilasi ini selanjutnya digunakan sebagai green fuel. Sedangkan residu sisanya dievaporasi. Kondensat hasil evporasi disaring dengan menggunakan trickling filter menghasilkan air yang dapat digunakan dalam proses industri serta untuk menyiram tanaman. Sisa dari proses evaporasi dapat dijadikan pakan konsentrat. Produk limbah cair etil alkohol banyak digunakan untuk menggantikan sumber energi yang tidak dapat diperbarui seperti bahan bakar fosil. Sebagai sumber yang dapat diperbarui, etanol memiliki keuntungan yang berarti bagi lingkungan. Sebagai contoh, ketika digunakan sebagai bahan bakar tambahan dalam automobile, etanol sendiri dapat:a. Mengurangi gas knalpot dan gas greenhouse hingga 10%b. Mengurangi pelepasan karbondioksida dan gas beracun tinggi-hingga 30%c. Menghasilkan reduksi bersih pada lapisan bawah ozon, komponen besar dari asap dan bahaya kesehatan bagi anak-anak dan dewasa untuk masalah pernapasand. Membantu mengurangi ketergantungan negeri kita dalam impor minyak asing.Selain itu pengolahan limbah secara biologi dapat dilakukan dengan metode lumpur aktif. Pengolahan sistem lumpur aktif adalah metode pemprosesan limbah dengan mempelajari proses dekomposisi secara mikrobiologis yang dikenal dengan biodegradasi oleh mikroorganisme pengurai. Lumpur akan mengandung berbagai jenis mikroorganisme heterotrofik termasuk bakteri yang memiliki peran penting dalam proses pembersihan secara biologis. Bakteri dapat memanfaatkan bahan terlarut maupun yang tersuspensi dalam air sebagai energi. Bakteri tersuspensi dalam lumpur digunakan untuk mengolah limbah secara mikrobiologis dapat dikembangkan dengan pembibitan (seeding) lumpur yang berasal dari ekosistem alam yang terkontaminasi, tercemar, maupun dari ekosistem alami yang memiliki sifat-sifat khas ataupun ekstrim. Salah satu limbah yang dapat diolah dengan metode tersebut adalah limbah deterjen. Deterjen adalah senyawa sintetik yang termasuk surface active agent. Deterjen merupakan salah satu bahan pencuci yang banyak digunakan sebagai zat pencuci untuk keperluan kosmetik karena memiliki sifat sebagai pendispersi, pencuci dan pengemulsi. Penyusun utama deterjen adalah Dodecyl Benzene Sulfonat (DBS). DBS berfungsi untuk menghasilkan busa. Keberadaan busa-busa tersebut dapat membatasi kontak udara-air sehingga organisme air akan kekurangan oksigen. Adapun metode penelitian yang digunakan untuk menguji kemampuan bakteri dalam mengolah limbah deterjen (DBS) adalah sebagai berikut:a. Sampling Sedimen Sungai TebeSedimen diambil dari dasar sungai kemudian disimpan dalam box sampel suhu 40 C. Sedimen lalu diisolasi bakteri dengan media benzene sulfonat (2 g DBS, 1 g NPK, 0,4 g Mg.SO4.7 H20)b. Penentuan waktu eksponensial melalui kurva pertumbuhan bakteri. Media cair berisi 500 ml masing-masing dimasukkan dalam 2 erlenmeyer 1 L. Kemudian media ditambahkan isolat bakteri secara aseptik dan media lain sebagai kontrol. Media lalu diaerasi, pertumbuhan isolat bakteri diukur dengan turbidimeter setiap 1 jam selama 12 jam. Dari hasil tersebut akan diperoleh waktu pertumbuhan bakteri saat mencapai eksponensial.c. Pembibitan (Seeding) dan pertumbuhan isolat bakteri yang diinokulasikan dalam lumpur aktif. Waktu pembibitan disesuaikan dengan kurva pertumbuhan bakteri, dimana larutan bibit telah siap dipanen saat mencapai fase eksponensial.d. Penentuan Kemampuan Biodegradasi DBS oleh isolat bakteriair limbah disiapkan dengan cara melarutkan 1 g DBS; 0,5 g NPK dan 0,2 g MgSO4.7H2O ke dalam 1 liter akuades. Campuran digojog hingga homogen. Larutan tersebut mengalami proses aerasi. Sebelum larutan bibit dipindahkan ke dalam reaktor, kadar DBS daripada larutan bibit yang telah mencapai fase eksponensial diukur sebagai faktor koreksi yaitu untuk mengetahui kadar DBS yang tersisa saat proses pembibitan. Larutan bibit sebanyak 200 ml dimasukkan dalam gelas beker dan juga 800 ml limbah DBS. Selain larutan tersebut juga dibuat larutan kontrol.Dari hasil penelitian, diketahui bahwa proses biodegradasi Dodecyl Benzena Sulfonat (DBS) dengan menggunakan isolat bakteri dari sedimen sungai Tebe Denpasar menunjukkan penurunan kadar DBS selama 7 hari pengolahan.

Dampak Positif dan Negatif Industri Kosmetika. Dampak Positif1) Terbukanya lapangan kerja. Industry kosmetik membutuhkan banyak tenaga kerja dalam proses pengolahannya. Oleh sebab itu, berdirinya industry kosmetik menjadikan kesempatan kerja terbuka lebar, terutama bagi masyarakat sekitar lokasi industry.2) Terpenuhinya berbagai kebutuhan masyarakat, terutama bagi wanita yang ingin meningkatkan daya tarik/ kecantikan melalui produk kosmetik.3) Pendapatan masyarakat meningkat, melalui bekerja sebagai karyawan di industry kosmetik4) Terbukanya usaha-usaha lain di luar bidang industry kosmetik.b. Dampak Negatif1) Terjadi pencemaran lingkungan akibat limbah dari industry kosmetik. Limbah dapat berupa polusi udara, polusi air, maupun polusi tanah.2) Tingkat konsumerisme masyarakat menjadi tinggi, akibat keinginan yang tidak bias dibatasi.3) Hilangnya kepribadian masyarakat budaya Indonesia yang berkulit sawo matang menjadi sifat kebaratan, yang menginginkan kulit putih dengan menggunakan produk kosmetik.4) Muncul peralihan mata pencaharian dari pertanian menjadi non pertanian (buruh indusri kosmetik)5) Industry pabrik yang didirikan di kota mengakibatkan tingkat urbanisasi menjadi tinggi dan menyebabkan muncul pemukiman kumuh.Limbah dalam suatu industri adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Dalam kegiatan industri akan diikuti dengan dampak negatif limbah industri terhadap lingkungan hidup manusia. Limbah industri yang toksik akan memperburuk kondisi lingkungan dan akan meningkatkan penyakit pada manusia dan kerusakan pada komponen lingkungan lainnya.Keberadaan limbah yang bersumber dari industri kosmetik cukup mengkhawatirkan. Bahan beracun dan berbahaya banyak digunakan sebagai bahan baku industri kosmetik maupun sebagai penolong. Beracun dan berbahaya dari limbah ditunjukkan oleh sifat fisik dan kimia bahan itu sendiri, baik dari jumlah maupun kualitasnya.Beberapa kriteria berbahaya dan beracun telah ditetapkan antara lain mudah terbakar, mudah meledak, korosif, oksidator dan reduktor, iritasi bukan radioaktif, mutagenik, patogenik, mudah membusuk dan lain-lain.Dalam jumlah tertentu dengan kadar tertentu, kehadirannya dapat merusakkan kesehatan bahkan mematikan manusia atau kehidupan lainnya sehingga perlu ditetapkan batas-batas yang diperkenankan dalam lingkungan pada waktu tertentu. Padahal limbah industri kosmetik sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran. Pada umumnya limbah industri kosmetik mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Menurut PP 18/99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya.

CONTOH PENGOLAHAN LIMBAH KOSMETIK DI INDONESIALimbah cair dari PT P&G terutama mengandung bahan organik yang tinggi yang berasal dari produksi shampo (80 % dari total limbah). Sistem pengolahan limbah cair PT P&G dilakukan secara kombinasi fisik-kimia-biologis. Pengolahan kimia yang digunakan adalah proses koagulasil flokulasi, sedangkan proses biologis yang digunakan adalah proses lumpur aktif (activated sludge).Pengolahan kimia dengan proses koagulasi/flokulasi menggunakan bahan kimia Na2CO3 untuk pengaturan pH, PAC sebagai koagulan, dan polimer anionik sebagai koagulan pembantu. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, didapatkan dosis optimum koagulan yang digunakan, yaitu Na2CO3 sebesar 600 ppm, PAC sebesar 4000 ppm, dan polimer anionik sebesar 1.5 ppm. Efisiensi yang diperoleh adalah zat padat tersuspensi (SS) tebesar 80,3% dan COD sebesar 80,8%.Pengolahan biologis baik dengan proses lumpur aktif maupun gabungan proses anaerob-aerob dalam reaktor tipe fixed film dilakukan dengan menggunakan tiga variasi waktu tinggal (detention time), yaitu 24 jam, 48 jam, dan 72 jam.Pengolahan limbah cair dengan proses anaerob dan aerob dalam reaktor tipe fixed film (AAFBR) dengan waktu tinggal 24 jam dapat menurunkan COD maksimum sebesar 34,94%, dengan waktu tinggal 48 jam sebesar 75,34%, sedangkan dengan waktu tinggal 72 jam sebesar 81,53%.Sedangkan proses lumpur aktif dengan waktu tinggal 24 jam dapat menurunkan COD maksimum sebesar 52,01%, dengan waktu tinggal 48 jam sebesar 68,29%, dan dengan waktu tinggal 72 jam sebesar 76,22%.Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa persentase penyisihan COD pada proses aerob cenderung menurun dengan bertambahnya waktu tinggal. Sebaliknya dengan proses anaerob, persentase penyisihan COD pada proses aerob semakin meningkat dengan bertambahnya waktu tinggal. Yang perlu diperhatikan bahwa tenyata efisiensi pengolahan Iimbah cair dengan proses koagulasi/flokulasi (proses fisik kimia), proses lumpur aktif dan proses anaerob-aerob (proses fisik-biologi) yang dilakukan secara terpisah belum dapat menurunkan beban COD sampai memenuhi baku mutu limbah yang berlaku. Untuk memperoleh efisiensi pengolahan yang dapat menurunkan beban COD sampai memenuhi baku mutu maka dilakukan penggabungan terhadap ketiga proses.