Makalah Kompetensi Guru Profesional

download Makalah Kompetensi Guru Profesional

of 10

Transcript of Makalah Kompetensi Guru Profesional

  • 8/3/2019 Makalah Kompetensi Guru Profesional

    1/10

    Profesi Kependidikan Page 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Makalah Kompetensi Guru Profesional. Sebagai profesi

    kemampuan guru ini erat kaitannya dengan keberhasilan guru sebagai

    seorang pendidik, dimana guru yang berkompeten maka guru tersebut

    berpeluang menjadi pendidik yang profesional. Dalam rangka

    pengembangan sumber daya manusia Indonesia, khususnya dalam

    wilayah otonomi daerah peran guru yang profesional punya andil dalam

    mewujudkannya. Oleh karena itu penulis perlu untuk mengkaji apakah

    guru-guru kita ini sudah kompeten atau belum, sudah profesional atau

    belum dalam menjalankan profesinya.

    Hal ini mengingatkan kita akan terpuruknya bangsa Indonesia ini

    karena pembangunan di sektor perekonomian yang mengalami kegagalan

    sehingga kita mengalami masa krisis moneter yang berkepanjangan.

    untuk lebih lenkap makalah Kompetensi Guru Profesionalsilakan anda

    simak dibawah ini

    1.2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, maka

    rumusan masalah ini adalah : Bagaimana kompetensi guru dengan

    ekonomi yang kurang beruntung.

    1.3 Tujuan

    Berdasarkan perumusan masalah

    1. Untuk mengetahui kompetensi guru dalam melaksanakan

    bimbingan belajar.

    2. Untuk mengetahui kompetensi guru dalam melakukan administrasi

    pembelajaran.

  • 8/3/2019 Makalah Kompetensi Guru Profesional

    2/10

    Profesi Kependidikan Page 2

    3. Untuk mengetahui kompetensi guru dalam menguasai

    bahan/materi pelajaran

    4. Untuk mengetahui kompetensi guru dalam menyusun program

    pengajaran.

    1.4. Batasan Masalah

    Makalah Ini Hanya Membahas Tentang Kompetensi Guru

  • 8/3/2019 Makalah Kompetensi Guru Profesional

    3/10

    Profesi Kependidikan Page 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1. Pengertian Profesi

    Sumargi profesi guru adalah profesi khusus luhur. Mereka yang

    memilih profesi ini wajib menginsafi dan menyadari bahwa daya dorong

    dalam bekerja adalah keinginan untuk mengabdi kepada sesama serta

    menjalankan dan menjunjung tinggi kode etik yang telah diikrarkannya,

    bu-kan semata-mata segi materinya belaka

    Profesi guru adalah orang yang Memiliki latar belakang pendidikan

    keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas

    kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu(Makagiansar, M. 1996)

    Profesi guru yaitu kemampuan yang tidak dimiliki oleh warga

    masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan

    keguruan. Ada beberapa peran yang dapat dilakukan guru sebagai tenaga

    pendidik, antara lain: (a) sebagai pekerja profesional dengan fungsi

    mengajar, membimbing dan melatih (b) pekerja kemanusiaan dengan

    fungsi dapat merealisasikan seluruh kemampuan kemanusiaan yang

    dimiliki, (c) sebagai petugas kemashalakatkatan dengan fungsi mengajar

    dan mendidik masyarakat untuk menjadi warga negara yang baik.

    (Nasanius, Y. 1998)

    Profesi Guru adalah orang yang Bekerja atas panggilan hati nurani.

    Dalam melaksanakan tugas pengabdian pada masyarakat hendaknya

    didasari atas dorongan atau panggilan hati nurani. Sehingga guru akan

    merasa senang dalam melaksanakan tugas berat mencerdakan anak

    didik. (Galbreath, J. 1999)

    Pencanangan guru sebagai sebuah profesi dapat dikatakan

    merupakan upaya pengakuan pemerintah atas jasa dan kerja keras

    mereka. Pengakuan ini menyejajarkan profesi guru seperti

    dokter, pengacara, dan berbagai profesi lain. Apakah dengan pengakuan

    ini dengan sendirinya kesejahteraan segera meningkat? Tentu saja tidak

  • 8/3/2019 Makalah Kompetensi Guru Profesional

    4/10

    Profesi Kependidikan Page 4

    serta-merta demikian, jika pemerintah kemudian tidak menindaklanjuti

    dengan berbagai kebijakan yang mengarah kepada proses

    penyejahteraan guru.

    Peristiwa ini mencerminkan betapa beratnya pekerjaan yang harus

    dilakukan untuk meningkatkan guru dari sekadar okupasional menjadi

    sebuah profesi. Dari sisi kebijakan dalam soal pendidikan, tidaklah

    kondusif untuk mengantarkan guru untuk profesional. Dari segi kultur

    mendidik, itu menunjukkan para guru pun tidak mampu tertib

    mendengarkan presiden yang dipilih langsung oleh rakyat. Jika gurunya

    saja demikian, bagaimana mungkin mereka mampu menertibkan murid-

    muridnya di kelas?

    Saat disebut "pemerintah daerah" berkaitan dengan"kesejahteraan", mereka pun kembali gaduh. Ini mengundang tanda tanya

    besar, ada apa dengan "pemda" dan para guru? Apakah guru tidak

    percaya lagi terhadap pemda yang akan dijadikan pilar untuk

    menyejahterakan mereka? Berbagai hal di atas menimbulkan pertanyaan,

    apakah bisa guru-guru kitaprofesional. Tapi apa pun yang terjadi,

    memang guru harus diperjuangkan untuk profesional.

    2.2 . Kompetensi Guru

    Kemampuan melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung

    jawab guru merupakan sebagian dari kompetensi profesionalisme guru.

    Moh Uzer Usman (2000:7) mengemukakan tiga tugas guru sebagai

    profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. (a) mendidik berarti

    meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup, (b) mengajar berarti

    meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, (c) melatih berarti

    mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. DG Armstrong

    dalam Nana Sudjana (2000:69) mengemukakan ada lima tugas dan

    tanggung jawab pengajar, yakni tanggung jawab dalam (a) pengajaran, (b)

    bimbingan belajar, (c) pengembangan kurikulum, (d) pengembangan

    profesinya, dan (e) pembinaan kerjasama dengan masyarakat.

  • 8/3/2019 Makalah Kompetensi Guru Profesional

    5/10

    Profesi Kependidikan Page 5

    Mohamad Ali (2000:4-7) mengemukakan tiga macam tugas utama guru,

    yakni (a) merencanakan tujuan proses belajar mengajar, bahan pelajaran,

    proses belajar mengajar yang efektif dan efisien, menggunakan alat ukur

    untuk mencapai tujuan pengajaran tercapai atau tidak, (b) melaksanakan

    pengajaran , (c) memberikan balikan (umpan balik).

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat penulis

    simpulkan tentang tugas guru yaitu (a) tugas pengajaran, bimbingan dan

    latihan kepada siswa, (b) pengembangan profesi guru, (c) pengabdian

    masyarakat. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di

    atas, seorang guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan

    keterampilan tertentu. Kemampuan dan keterampilan tersebut sebagai

    bagian dari kompetensi profesionalisme guru. Kompetensi merupakansuatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh guru agar tugasnya sebagai

    pendidik dapat terlaksana dengan baik.

    Pengertian dasar kompetensi (competency) yakni kemampuan

    atau kecakapan. Menurut Mc. Load dalam Moh Uzer Usman (2000:14)

    Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan

    yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Sedang

    yang dimaksud dengan kompetensi guru (teacher competency)

    merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban

    secara bertanggung jawab dan layak. Dari pendapat tersebut dapat

    disimpulkan bahwa kompetensi guru merupakan kemampuan guru dalam

    melaksanakan tugas-tugas sebagai pengajar yang dilakukan secara

    bertanggung jawab dan layak.

    Glasser dalam Nana Sudjana (2000:69) mengemukakan empat

    jenis kompetensi tenaga pengajar, yakni (a) mempunyai pengetahuan

    belajar dan tingkah laku manusia, (b) menguasai bidang ilmu yang

    dibinanya, (c) memiliki sikap yang tepat tentang dirinya sendiri dan teman

    sejawat serta bidang ilmunya , (d) keterampilan mengajar.

  • 8/3/2019 Makalah Kompetensi Guru Profesional

    6/10

    Profesi Kependidikan Page 6

    2.3. PROFESIONAL

    Kemampuan profesional ini meliputi :

    1. Menguasai landasan kependidikan

    a. Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan

    pendidikan nasional

    b. Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat

    c. Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat

    dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar

    2. Menguasai bahan pengajaran

    a. Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar

    dan menengah

    b. Menguasai bahan pengayaan

    3. Menyusun program pengajaran

    a. Menetapkan tujuan pembelajaran

    b. Memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran

    c. Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar

    d. Memilih dan mengembangkan media pengajaran

    e. Memilihi dan memanfaatkan sumber belajar

    4. Melaksanakan program pengajaran

    a. Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat

    b. Mengatur ruangan belajar

    c. Mengelola interaksi belajar mengajar

  • 8/3/2019 Makalah Kompetensi Guru Profesional

    7/10

    Profesi Kependidikan Page 7

    5. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan,

    yaitu :

    a. Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran

    b. Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan

    Berdasarkan paparan masing-masing ahli dapatlah penulis simpulkan

    tentang kompetensi guru yang berkaitan dengan tugas mengajar yaitu :

    a. Kompetensi guru dalam melaksanakan bimbingan belajar

    b. Kompetensi guru dalam melakukan administrasi

    pembelajaran.

    c. Kompetensi guru dalam menguasai bahan/materi pelajaran.d. Kompetensi guru dalam menyusun program pengajaran

    e. Kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran

    f. Kompetensi guru dalam menguasai evaluasi pembelajaran.

    Makin kuatnya tuntutan akan profesionalisme guru bukan hanya

    berlangsung di Indonesia, melainkan di negara-negara maju. Misalnya, di

    Amerika Serikat isu tentang profesionalisasi guru ramai dibicarakan mulai

    pertengahan tahun 1980-an. Hal itu masih berlangsung hingga sekarang.

    2.4. Kode Etik Guru

    Adanya sumpah profesi dan kode etik guru, menurut Achmad

    Sanusi, sebagai rambu-rambu, rem, dan pedoman dalam tindakan guru

    khususnya saat kegiatan mengajar. Alasannya, guru harus bertanggung

    jawab dengan profesi maupun hasil dari pengajaran yang ia berikan

    kepada siswa. Jangan sampai terjadi malapraktik pendidikan.

    Direktur Program Pascasarjana Uninus, Prof. Dr. H. Achmad

    Sanusi, (PR/6/10) menyatakan, "Sebagai kalangan profesional, sudah

    waktunya guru Indonesia memiliki kode etik dan sumpah profesi." Saya

  • 8/3/2019 Makalah Kompetensi Guru Profesional

    8/10

    Profesi Kependidikan Page 8

    sebagai guru merasa tertarik meluruskan pernyataan tersebut. Sebab,

    sebenarnya sebelum saya diangkat menjadi guru pun kode etik itu sudah

    ada.

    Isi kode etik tersebut adalah

    1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk

    manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila,

    2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional,

    3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik

    sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan,

    4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang

    menjunjung berhasilnya proses belajar-mengajar.

    5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan

    masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa

    tanggung jawab bersama terhadap pendidikan,

    6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan

    meningkatkan mutu dan martabat profesinya,

    7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan,

    dan kesetiakawanan sosial,

    8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu

    organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian,

    9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam

    bidang pendidikan.

    Yang menjadi masalah bagi kalangan pendidikan bukanlah belum

    adanya kode etik guru, melainkan sudah sejauh mana guru-guru di negeri

    ini mempelajari, memahami, dan mengaplikasikan kode etik guru tersebut,

    baik dalam mendidik anak bangsa ataupun dalam kehidupan sehari-hari.

    Sehingga, guru betul-betul menjadi suri teladan bagi seluruh komponen

    bangsa di mana pun berada.

  • 8/3/2019 Makalah Kompetensi Guru Profesional

    9/10

    Profesi Kependidikan Page 9

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggungjawab

    terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal,

    baik disekolah maupun di luar sekolah, ini berarti seorang guru minimal

    memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan

    dalam nejalankan tugas. Untuk itu seorang guru perlu memiliki

    kepribadian, menguasai bahan pelajaran dan menguasai cara-cara

    mengajar sebagai dasar kompetensi. Bila guru tidak memiliki kepribadian,

    tidak menguasai bahan pelajaran dan cara-cara mengajar, maka guru

    akan gagal menunaikan tugasnya, sebelum berbuat lebih banyak dalam

    pendidikan dan pengajaran. Oleh Karena itu, kompetensi mutlak dimiliki

    guru sebagai kemampuan, kecakapan atau keterampilan dalam

    mengelola kegiatan pendidikan. Dengan demikian kompetensi guru berarti

    pemilikan pengetahuan keguruan, dan pemilikan keterampilan serta

    kemampuan sebagai guru dalam melaksanakan tugasnya.

    B. Saran

    Guru yang profesional tidak hanya tahu akan tugas, peranan dan

    kompetensinya. Namun dapat melaksanakan apa-apa yang menjadi tugas

    dan perannya, dan selalu meningkatkan kompetensinya agar tercapai

    kondisi proses belajar mengajar yang efektif dan tercapai tujuan belajar

    secara optimal.

  • 8/3/2019 Makalah Kompetensi Guru Profesional

    10/10

    Profesi Kependidikan Page 10

    DAFTAR PUSTAKA

    Pantiwati, y. 2001. Upaya peningkatan Profesionalisme

    kepemimpinan. Malang: PSSJ PPS Universitas Malang.http://makalahfrofesikependidikan.blogspot.com/2010/07/kompeten

    si-guru-profesi.html .

    Journal PAT. 2001. Manajemen dan Kepemimpinan . April/Mei

    2001. 2001).

    Semiawan, C.R. 1991. Strategi Pengembangan Diri UntukMenjadi

    Pemimpin Jakarta: Grasindo.