Makalah Kmb 2 (Infeksi Jantung)

18
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II Infeksi Jantung KELOMPOK II : Nor Afifah Alfiana I1B110036 Firyal afifah Juanda I1B110 Tony Cahyono Adipura I1B110 Muhammad Syaqib Arsalan I1B110 Rizky Wahyu Wanabakti I1B110 Sri Untari I1B110 Risa Fariyana I1B110

description

makalah jantung

Transcript of Makalah Kmb 2 (Infeksi Jantung)

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH IIInfeksi Jantung

KELOMPOK II :Nor Afifah AlfianaI1B110036Firyal afifah JuandaI1B110Tony Cahyono AdipuraI1B110Muhammad Syaqib ArsalanI1B110Rizky Wahyu WanabaktiI1B110Sri UntariI1B110Risa FariyanaI1B110

Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas Kedokteran Universitas Lambung MangkuratBanjarbaru, 2012BAB IPENDAHULUAN

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mengalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung.Jantung manusia merupakan jantung berongga yang memiliki 2 atrium dan 2 ventrikel. Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut perikardium.Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik. Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi jantung manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang diawali kekuatan rangsang dari oto jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf.

BAB IIPEMBAHASAN

A. DefinisiEndocarditis adalah radang pada katup jantung dan endokardium yang disebabkan oleh kuman dan jamur (Murwani, A, 2009).Endokarditis adalah suatu infeksi yang melibatkan endokardium yang utuh atau rusak atau katup jantung protesa (Edward K. Chung, 1995).Endocarditis adalah infeksi yang serius dari salah satu dari empat klep-klep (katup-katup) jantung (Anonim, 2011).Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard atau katub jantung. Infeksi endokarditis biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung bawaan, maupun penyakit jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan lain-lain.

B. EtiologiEndokarditis paling banyak disebabkan oleh streptokokus viridans yaitu mikroorganisme yang hidup dalam saluran napas bagian atas. Sebelum ditemukan antibiotik, maka 90 95 % endokarditis infeksi disebabkan oleh streptokokus viridans, tetapi sejak adanya antibiotik streptokokus viridans 50 % penyebab infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari sumber infeksi. Penyebab lain dari infeksi endokarditis yang lebih patogen yaitu stapilokokus aureus yang menyebabkan infeksi endokarditis subakut. Penyebab lainnya adalah streptokokus fekalis, stapilokokus, bakteri gram negatif aerob/anaerob, jamur, virus, ragi, dan kandida.

C. Predisposisi1. Lesi jantung congenital.2. Penyakit katup jantung.3. Fistula arteriovenosa.4. Katup jantung protesa.5. Pemacu jantung buatan (jarang).Faktor predisposisi diawali dengan penyakit-penyakit kelainan jantung dapat berupa penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, katub jantung prostetik, penyakit jantung sklerotik, prolaps katub mitral, post operasi jantung, miokardiopati hipertrof obstruksi.Endokarditis infeksi sering timbul pada penyakit jantung rematik dengan fibrilasi dan gagal jantung. Infeksi sering pada katub mitral dan katub aorta. Penyakit jantung bawaan yang terkena endokarditis adalah penyakit jantung bawaan tanpa ciyanosis, dengan deformitas katub dan tetralogi fallop. Bila ada kelainan organik pada jantung, maka sebagai faktor predisposisi endokarditis infeksi adalah akibat pemakaian obat imunosupresif atau sitostatik, hemodialisis atau peritonial dialisis, serosis hepatis, diabetis militus, penyakit paru obstruktif menahun, penyakit ginjal, lupus eritematosus, penyakit gout, dan penyalahan narkotik intravena.Faktor pencetus endokarditis infeksi adalah ekstrasi gigi atau tindakan lain pada gigi dan mulut, kateterisasi saluran kemih, tindakan obstretrik ginekologik dan radang saluran pernapasan.

D. Tanda dan Gejala1. Gejala umumDemam dapat berlangsung terus-menerus retermiten/intermiten atau tidak teratur sama sekali. Suhu 380 400 C terjadi pada sore dan malam hari, kadang disertai menggigil dan keringat banyak. Anemia ditemukan bila infeksi telah berlangsung lama. pada sebagian penderita ditemukan pembesaran hati dan limpa.2. Gejala Emboli dan VaskulerPtekia timbul pada mukosa tenggorok, muka dan kulit (bagian dada). Umumya sukar dibedakan dengan angioma. Ptekia di kulit akan berubah menjadi kecoklatan dan kemudian hilang, ada juga yang berlanjut sampai pada masa penyembuhan. Emboli yang timbul di bawah kuku jari tangan (splinter hemorrhagic).3. Gejala JantungTanda-tanda kelainan jantung penting sekali untuk menentukan adanya kelainan katub atau kelainan bawaan seperti stenosis mitral, insufficiency aorta, patent ductus arteriosus (PDA), ventricular septal defect (VCD), sub-aortic stenosis, prolap katub mitral. Sebagian besar endocarditis didahului oleh penyakit jantung, tanda-tanda yang ditemukan ialah sesak napas, takikardi, palpasi, sianosis, atau jari tabuh (clubbing of the finger). Perubahan murmur menolong sekali untuk menegakkan diagnosis, penyakit yang sudah berjalan menahun, perubahan murmur dapat disebabkan karena anemia . Gagal jantung terjadi pada stadium akhir endokarditis infeksi, dan lebih sering terjadi pada insufisiensi aorta dan insufisiensi mitral, jarang pada kelainan katub pulmonal dan trikuspid serta penyakit jantung bawaan non valvular .

E. PatofisiologiKerusakan endotel bisa timbul di berbagai tempat.1. Titik penutupan katup.2. Daerah perbedaan tekanan tinggi melintasi lubang yang sempit (yaitu katup aorta dan mitral).3. Dekat fistula arteriovenosa.4. Bakteri terjaring dalam trombosit dan trombi fibrin, yang membentuk vegetasi yang dapat bertambah besar dan mengganggu fungsi katup.5. Manifestasi perifer endokarditis dapat karena emboli steril atau mikotik atau reaksi imunologi. Keterlibatan sisi kanan jantung sering disertai oleh episode pneumonitis infark paru. Keterlibatan sisi kiri jantung dapat menyebabkan emboli ke otak, ginjal, limpa dan organ lain.6. CHF bisa akibat miokarditis atau perubahan fungsi katup.7. Faktor reumatoid bisa terdeteksi pada sekitar dua pertiga pasien dan merupakan suatu antibodi IgM terhadap IgG hospes. Kompleks imun sering bereaksi dengan komplemen, terutama C3 dan C4 yang menyebabkan penurunan kadar. Penimbunan kompleks imun bisa menyebabkan vaskulitis.

F. Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu :1. EKG: dapat menunjukkan iskemia, hipertrofi, blok konduksi, disritmia.2. Ekokardiogram: dapat menunjukkan efusi perikardial, hipertrofi jantung, disfungsi katup, dilatasi ruang.3. Enzim jantung: CPK mungkin tinggi, tetapi iso enzim tidak ada.4. Sinar X dada: dapat menunjukkan pembesaran jantung, infiltrasi pulmonal.5. JDL: dapat menunjukkan proses infeksi akut/ kronis; anemia.6. LED: umumnya meningkat.7. Titer ISO: peningkatan pada demam rheumatik (kemungkinan pencetus).8. Titer ANA: (+) pada penyakit autoimun. 9. Kultur darah dilakukan untuk mengisolasi bakteri, virus dan jamur yang menyebabkan endokarditis.Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu gambaran secara grafis mengenai aktivitas elektris dari serabut otot panjang. Pemeriksaan jantung dengan menggunakan elektrokardiografi dapat memberikan konfirmasi anatomis dari endokarditis infektif, pengukuran dari vegetasi, mendeteksi komplkikasi intracardiac, dan penilaian fungsi jantung. Sebuah studi dua diimensi dengan warana mengalir dan terus menerus seperti pulsasi Dopler memberikan hasil yang optimal. Transthoracic echocardiography (TTE) tidak memiliki efek invasif dan luar biasa spesifik; akan tetapi, tidak dapat menggambarkan vegetasi yang berdiameter 2 mm, dan pada 20% dari pasien secara tekhnis tidak adekuat disebabkan oleh emhysema atau kebiasaan tubuh. Jadi, TTE dapat mendeteksi vegetasi hanya pada 65% dari pasien dengan endokarditis klinis yang telah dipastikan (dengan kata lain, alat ini memiliki sesnsitivitas sebesar 65%). Selain itu, TTE tidak adekuat untuk mengevaluasi katup prosthetic atau mendeteksi komplikasi intracaradiac. TEE aman digunakan dan secara signifikan lebih sensitif dari ada TTE. Alat tersebut dapat menseteksi vegetasi pada 90% pasien dengan endokarditis yang telah dipastikan; meskipun demikian sutudi yang memberikan hasil negatif palsu tercatat pada 6 sampai 18% dari pasien endokarditis. TEE merupakan metode yang optimal untuk mendiagnosa endokarditis prostheticatau untuk mendeteksi abses miokardium, perforasi katup, atau fistula intracardiac.Para ahli lebih memilih evaluasi echocardiografi dari semua pasien dengan diagnosa klinis endokarditis; bagaimanapun, tes sebaiknya tidak digunakan untuk menyaring pasien-pasien dengan kultur darah positif atau pada pasien dengan gejala demam yang tidak diketahui penyebabnya. Pada pasien yang hasil tes sebelumnya menunjukkan kemungkinan rendah akan endokarditis (5%), hasil pemeriksaan TTE berkualitas tinggi yang menunjukkan hasil negatif cukup untuk meniadakan diagnosa endokarditis. Pada para pasien yang keadaan tubuh mereka menyulitkan untuk belajar dengan TTE dan pada mereka yang mungkin mempunyai endokarditis katup prosthetic atau yang memiliki resiko tinggi akan komplikasi intracardiac, TEE adalah modalitas imaging yang lebih dipilih. Pada pasien dengan hasil tes sebelumnya menynjukkan adanya kemungkinan endokardris berkisar dari 5 sampai 50%, evaluasi inisial dengan menggunakan TEE- sebagai pengganti dari strategi sekuensial dari TTE, dimana, jika negatif, akan dilanjutkan dengan TEE merupakan langkah yang menggunakan biaya yang efektif. Hasil TEE yang negatif saat endokarditis tidak dimasukkan dalam diagnosa tetapi agak menjamin pengulangan dari studi dalam 7 sampai 10 hari dengan tekhnik multiplanar yang optimal.

G. Asuhan Keperawatan Pengkajiana) Riwayat atau adanya faktor resiko1. Penyakit jantung bawaan2. Riwayat bedah jantung3. Pemakaian obat- obat intravena yang sembarangan4. Prosedur diagnose kardiovaskuler sebelumnya yang bersifat invasiveb) Pemeriksaan fisik berdasarkn pengkajian status kardiovaskuler (apendiks G) dan survei umum (apendiks F) kemungkinan menunjukkan1. Anoreksia dan kehilangan berat badan2. Lelah3. Splenomegali4. Lesivaskuler5. Ptekie Nodus oselers ( nyeri, adanya nodul merah di kulit). Lecy jeneways ( datar, tidak ada nyeri, bintik- bintik merah yang di temukan di telapak kaki dan telapak tangan yang menjadi pucat karena tekanan). Gejala gagal jantunga. Pemeriksaan diagnostik1. Kultur darah positif untuk infeksi organism2. JDL menunjukkan leukositosis, dan hb, hematokrit dan sdm di bawah batas normal3. Laju sedimen eritrosit (ESR ) meningkat, yang menggambarkan adanya peradangan4. Sinar X dada mendeteksi gagal jantung kogestif dan hipertrofi jantung5. EKG untuk mengkaji gagal jantung dan aritmia6. Ekokardiogram untuk menentukan luasnya kerusakan katupb. Kaji perasaan pasien dan masalah- masalah tentang kondisi sesudah distress kardio pulmonal terkontrol Diagnosa Keperawatana. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (peradangan miokardium atau perikardium, efek sistemik dari infeksi, dan iskemi jaringan (miokardium)).NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatn selama 1x60 menit, diharapkan klien dapat menunjukkan kontrol nyeri dengan kriteria hasil :1. Klien dapat mengidentifikasi cara-cara untuk mencegah nyeri.2. Klien dapat mengontrol dan melaporkan nyeri yang timbul3. Klien dapat mendemostrasikan tehnik relaksasi dan berbagai aktivitas yang diindikasikan untuk keadaan individual4. Ekspresi klien menunjukkan kenyamanan. NIC :1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (level, penyebab, dll).2. Lakukan tindakan distraksi, relaksasi (nonfarmakologi).3. Kolaborasi pemberian obat analgesik.4. Selidiki keluhan nyeri dada.5. Perhatikan petunjuk nonverbal dari ketidaknyamanan.6. Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan, misal: perubahan posisi, gosokkan punggung, penggunaan kompres hangat/dingin.b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung, karena endokarditisNOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan klien dapat menunjukkan penyesuaian terhadap intoleransi aktivitas, dengan kriteria hasil :1. Frekuensi nafas normal, antara 16-20 kali/menit.2. Tekanan darah berada dalam rentang normal.3. Suhu dan nadi berada dalam rentang normal.(suhu = 36,50-37,50 C ; nadi = 60-100 kali/menit) NIC : 1. Kaji penyebab intoleransi aktivits2. Pantau TTV (TD, suhu, nadi, dan nafas)

c. Keterbatasan aktifitas berhubungan dengan inflamasi dan degenerasi sel-sel otot miokarditis, restriksi pengisian jantung (kardiak output)NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan klien dapat beradaptasi dengan terbatasnya aktivitas, dengan kriteria hasil :1. Peningkatan kemampuan aktifitas. 2. Pengurangan tanda-tanda fisiologik yang tidak sesuai3. Mengungkapkan pentingnya aktifitas yang terbatasNIC:1. Kaji respon aktifitas pasien. Catat adanya/timbulnya dan perubahan keluhan seperti kelemahan, kelelahan dan sesak napas saat beraktifitas. 2. Monitor nadi, tekanan darah dan frekuensi pernapasan, sebelum/sesudah dan selama aktifitas sesuai kebutuhan (penurunan tekanan darah, takikardi, dan takipnea adalah indikasi gangguan aktifitas jantung.)3. Pertahankan bedrest selama periode demam dan sesuai indikasi. (Catatan: Demam meningkatkan kebutuhan dan kosumsi oksigen, karenanya meningkatkan kerja jantung dan mengurangi kemampuan beraktifitas).4. Kaji kemampuan pasien dengan program latihan berkala sesegera mungkin untuk turun dari tempat tidur. d. Kurangnya pengetahuan (mengenai kondisi dan tindakan) sehubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, cara pencegahan terjadinya komplikasi.NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit diharapkan klien dapat memahami mengenai penyakitnya, dengan kriteria hasil :1. Mengungkapkan pengertian tentang proses infeksi, tindakan yang dibutuhkan dengan kemungkinan komplikasi.2. Mengenal perubahan gaya hidup/tingkah laku untuk mencegah terjadinya komplikasiNIC:1. Beritahukan pasien / orang terdekat mengenai dosis, aturan , dan efek pengobatan, diit yang dianjurkan, pembatasan aktifitas yang dapat dilakukan Informasi dibutuhkan untuk meningkatkan perawatan diri, untuk menambah kejelasan efektifitas pengobatan dan mencegah komplikasi.2. Jelaskan tentang pentingnya pengobatan antibiotik/antimikroba jangka panjang Pemberian antibiotik/antimikroba yang lama baik selama di rumah sakit/di rumah dibutuhkan untuk mendapatkan hasil kultur darah yang negatif sebagai indikasi sembuhnya/hilangnya infeks.i3. Identifikasi tindakan-tindakan untuk mencegah endokarditis seperti perawatan gigi yang baik.4. Cegah penderita agar tidak terkontaminasi infeksi(khususnya infeksi saluran pernapasan) bakteri umumnya didapatkan di dalam mulut.5. Beritahukan klien gaya hidup yang baik untuk mencegah komplikasi.

DAFTAR PUSTAKA1. Doengoes, Marilynn E. Et al. 1999, Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.2. Hudak & Gallo, 1996, Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik Vol 1 Edisi VI, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.3. Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran.