Makalah Ketahanan Nasional
description
Transcript of Makalah Ketahanan Nasional
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan rumusan pengertian ketahanan nasional dan kondisi
kehidupan nasional Indonesia sesungguhnya ketahanan nasional merupakan
gambaran dari kondisi system (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek
pada saat tertentu. Tiap aspek dalam tata kehidupan nasional relatif berubah
menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis
sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang amat sulit dipantau,
karena sangat kompleks. Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata
kehidupan nasional itu diperlukan penyederhanaan tertentu dari berbagai
aspek kehidupan nasional dalam bentuk model yang merupakan hasil
pemetaan dari dari keadaan nyata, melalui suatu kesepakatan dari hasil analisa
mendalam yang dilandasi teori hubungan antara manusia dengan Tuhan,
dengan manusia/masyarakat dan dengan lingkungan.
Berdasarkan pemahaman tentang hubungan tersebut diperoleh gambaran
bahwa konsep ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek
yang mendukung kehidupan yaitu aspek yang berkaitan dengan alamiah yang
bersifat statis dan sosial yang bersifat dinamis.
Dalam makalah ini akan dibahas hal-hal mengenai aspek social dalam
ketahanan nasional yang meliputi aspek ideology, politik, ekonomi, sosial
budaya dan hankam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aspek sosial dalam ketahanan nasional?
2. Apa saja yang terkandung pada aspek sosial dalam ketahanan nasional?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Mengetahui dan memahami aspek sosial dalam ketahanan nasional
-
2
2. Mengetahui apa saja yang terdapat pada aspek sosial dalam ketahanan
nasional.
-
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Aspek Sosial dalam Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia
yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.
Berdasarkan rumusan pengertian ketahanan nasional dan kondisi kehidupan
nasional Indonesia, ketahanan nasional sesungguhnya merupakan gambaran
dari kondisi system kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat
tertentu. Tiap-tiap aspek, terutama aspek dinamis, di dalam tata kehidupan
nasional relatif berubah menurut waktu, orang dan lingkungan sehingga
interaksinya menciptakan kondisi umum yang kompleks.
Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata kehidupann nasional,
diperlukan penyederhanaan tertentu dari berbagai aspek kehidupan nasional.
Aspek yang berkaitan dengan sosial yang bersifat dinamis meliputi aspek
ideologi, politik, ekonomi, social budaya dan hankam.
B. Aspek-aspek Sosial dalam Ketahanan Nasional
Keberhasilan ketahanan nasional dalam bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan keamanan.
1. Aspek Ideologi
Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan ideologi bangsa
Indonesia. Ketahanan ini diartikan mengandung keuletan dan ketangguhan
kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari
dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Ideologi adalah kesatuan gagasan dasar mengenai wujud
masyarakat yang dicita-citakan serta prinsip-prinsip untuk mewujudkan
-
4
masyarakat tersebut. Setiap ideology memiliki gambaran mengenai wujud
masyarakat yang dianggap baik sehingga harus diupayakan pencapaiannya
dengan sungguh-sungguh. Ideology berperan sebagai prinsip pengarah
dalam membangun sisi bersama mengenai masa depan masyarakat
pendukungnya serta memberikan daya gerak pada masyarakat yang
bersangkutan untuk beraktivitas menuju tercapainya masyarakat yang
dicita-citakan.
a. Ideologi di Dunia
Di dunia ini terdapat ideologi besar yakni ideology yang cukup
banyak penganutnya. Ideologi ini adalah liberalism, komunisme,
sosialisme, dan ideologi agama.
1) Ideologi Liberal
Ideologi liberal muncul dan berkembang sebagai reaksi atas
pemerintahan yang abasolut dan system kehidupan yang dogmatis
di Eropa pada abad pertengahan. Dalam system ini pemerintahan
yang absolute dan kehidupan yang dogmatis masyarakat tidak
memiliki kebebasan untuk bertindak dan berfikir. Masyarakat yang
diciptakan menurut ideology liberal adalah masyarakat yang
memberikan kebebasan seluas-luasnya pada setian individu untuk
melaksanakan hak-haknya. Ideology liberal menganggap
pengakuan dan penghargaan terhadap hak asasi manusia sebagai
suatu hal yang sangat pentin, karena hal itu merupakan wujud
penghargaan terhadap harkat dan martabat individu. Liberalism
juga menjunjung tinggi prinsip negara hokum, sebab hanya dengan
penegakan hokum secara baik aka nada kepastian hukum dalam
masyarakat, yang berati juga kepastian akan hak-hak individu.
Ideology liberal menolak faham dogmatisme serta ideology
tersebut dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik
politik, ekonomi, sosial, maupun kebuadayaan.
2) Ideologi Komunisme
-
5
Komunisme muncul dan berkembang sebagai reaksi
terhadap berkembangnya kapitalisme yanmg diterapkan di atas
landasan kepemilikan factor produksi oleh perseorangan.
Berkembangnya kapitalisme menciptakan polarisasi masyarakat
yakni golongna majikan dan buruh, atau golongan borjuis dan
proletar. Masyarakat yang dicita-citakan oleh ideology komunisme
adalah masyrakat tanpa kelas atau masyarakat yang sama rasa sama
rata. Dalam pandangan komunisme proses transformasi sosial
menuju terwujudnya masyarakat komunis harus dilakukan melalui
revolusi, yang nota-bene adalah kekerasan (Ebenstein, 1994:7).
Beberapa karakter yang dibawakan ideology komunis diantaranya
adalah atheism. Agama dianggap sebagai titik kebuntuan pikiran
manusia. Agama memelihara kekolotan sehingga dipandang
sebagai penghambat kemajuan, (Dharmodhihardjo, 1983:66). Di
samping itu, komunisme mebawakan sifat dogmatism yang
berlebihan, menolak demokrasi, serta mengingkari hak asasi
individu karena dalam pandangan komunis hak-hak individu
hampir tidak ada, sedangkan yang ada adalah ahak-hak kolektif
(komunal). Karena itu pula hak milik perseorangan sangat dibatasi
dan hamper semua dikuasai oleh negara.
3) Ideologi Agama
Sumber hukum yang utama dalam negara adalah kitab suci
agama tertentu. System keanekaragaan yang demikian didasarkan
pada teori teokrasi, bahwa terbentuknya Negara merupakan
perwujudan kehendak Tuhan di muka bumi, dan kesuksesan
pemerintah Negara merupakan manivestasi kekuasaan Tuhan.
Dalam hal yang demikian berarti bahwa agama seklaigus menjadi
ideology. Teori teokrasi memberikan keabsahan terhadap
kehidupan Negara dan agama menentukan kehidupan kenegaraan
dengan segala konsekuensinya.
b. Ideologi Pancasila
-
6
Sebagai ideology Negara, Pancasila memberikan gambaran
mengenai wujud masyarakat yang dicita-citakan oleh bangsa
Indonesia. Wujud masyarakat yang dicita-ciakan, yaitu masyarakat
yang dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung dari Pancasila. Oleh
karena itu Pancasila menjadi sesuatu yang harus
dipertanggungjawabkan perwujudannya. Sebagai ideology Negara,
Pancasila juga berperan mempersatukan bangsa Indonesia yang
diwarnai oleh berbagai macam keanekaragaman yang dapat
dipersatukan. Salah satu peranan Pancasila yang menonjol sejak
permulaan penyelenggaraan Negara Republik Indonesia adalah
fungsinya dalam mempersatukan seluruh rakyat Indonesia menjadi
bangsa yang berkepribadian dan percaya pada diri sendiri
(Puspowardhoyo, 1991:45). Ideology Pancasila memiliki kekhasan,
berkenaan dcengan kehidupan bermasyarakatan dan kenegaraan.
Kekhasan ersebut sesuai dengan sila-sila Pancasila.
c. Ketahanan Di Bidang Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang
memberikan motivatasi. Ideologi juga mengandung konsep dasar
tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Keampuhan
suatu ideologi tergantung pada rangkainan nilai yang di kandungnya,
yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi dan kehidupan
manusia. Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan ideologi bangsa Indonesia. Ketahanan ini mengandung
keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari
luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung dalam
rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara
RI. Perwujudan ketahanan ideologi tersebut memerlukan kondisi
mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta berlandaskan
pengamalan Pancasila secara konsisten dan berlanjut. Pencapaian
-
7
ketahanan ideologi memerlukan penghayatan dan pengamalan
Pancasila secara murni dan konsekuen, baik obyektif maupun
subyektif.
1) Pelaksanaan obyaktif adalah pelaksanaan nilai-nilai yang secara
tersurat terkandung dalam ideologi atau palilng tidak secara tersirat
dalam UUD 1945 serta segala peraturan perundang-undangan
dibawahnya dan segala kegiatan penyelenggaraan negara.
2) Pelaksanaan subyektif adalah pelaksanaan nilai-nilai tersebut oleh
masing-masing individu dalam kehidupan sehari-hari,sebagai
pribadi,anggota masyarakat dan warga negara.
2. Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis
kehidupan politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan
kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari
dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin
kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia
berdasar Pancasila dan UUD 1945.
a. Pengertian Politik
Secara etimologis kata politik berasal dari bahasa Yunani polis
yang kurang lebih artinya sama dengan kota (city) atau Negara kota
(city state). Dari asal kata tersebut kemudian timbul istilsh lain yaitu
polite yang artinya warga Negara, politicos artinya
kewarganegaraan.
Selanjutnya kata politik memiliki cakupan makna yang sangat
luas. Demikian luasnya cakupan maknanya sehingga sulit mengartikan
kata politik untuk mencakup aspek-aspek yang terkandung di
dalamnya. Banyak pakar memberikan pengertian yang berbeda
mengenai hal tersebut. Perbedaan itu terjadi karena masing-masing
memberikan penekanan yang berbeda terhadap aspek tertentu yang ada
di dalamnya. Karena sulitnya merumuskan pengertian yang memadai
-
8
tentang politik, maka untuk dapat memahami politik yang lebih
penting dilakukan adalh memahami kmonsep-konsep yang terkandung
di dalmnya, Karena pada akhirnya pengertia politik dapat dilihat dari
konsep-konsep tersebut.
b. Kehidupan Politik di Indonesia
Negara Indonesia adalah Negara yang menganut prinsip
demokrasi. Demokrasi berarti pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Dalam demokrasi dipahami
bahwa rakyat adalah sumber kakuasaan, sedangkan pemerintah
menjalankan kekuasaan atas nama rakyat. Adanya pemilu yang bebas
dan adnya lembaga perwakilan rakyat merupakan dua hal yang tidak
dapat dilepaskan dari Negara demokrasi. Demokrasi mengandung
substansi nilai yang universal, namun bagaimana pelaksanaannya
harus disesuaikan dengan system nilai yang ada dalam masyarakat
dimana demokrasi itu diterapkan. Persoalan yang masih sangat
dirasakan dalam kehidupan politik di Indonesia adalah tingkat
kesadaran politik masyarakat yang masih rendah. Rendahnya
kesadaran politik tersebut pada satu sisi tampak dari kurangnya
partisdipasi masyarakat dalam kehidupan politik, dan pada sisi lainnya
adalah kurangnya kesadaran untuk mentaai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
c. Ketahanan Di Bidang Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis
kehidupan politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari
luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk
menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara Republik
Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
-
9
Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan
politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD 45
Ketahanan pada aspek politik dalam negeri = Sistem pemerintahan
yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan
adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang
mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
Ketahanan pada aspek politik luar negeri = meningkatkan
kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan
meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai
dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Perkembangan,
perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan
seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan
dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan
ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif
negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.
3. Aspek Ekonomi
1) Ekonomi Secara Umum
Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya untuk memenuhi kebutuhan
hidup meliputi kegiatan produksi barang dan jasa dengan
mendistribusikannya kepada konsumen atau pemakai.
2) Ekonomi Indonesia
Pengelolaan dan pengembangan ekonomi Indonesia didasarkan pada
pasal 33 UUD 1945. System perekonomian sebagai usaha bersama berarti
setiap warga Negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam
menjalankan roda perekonomian untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Dalam perekonomian Indonesia juga tidak dibenarkan adanya politik
monopoli dan monopsoni yang dapat merugikan masyarakat. Selanjutnya
dinyatakan bahwa cabang-cabang produksi yang penting dan menguasai
-
10
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. Jadi Negara sebagai pihak
yang menguasai berkewaijban untuk mengatur pemanfaatan bumi, air, dann
kekayaan alam yang ada agar dapat mendatangkan kemakmuran bagi
seluruh rakyat.
System ekonomi kerakyatan maknanya sama dengan demokrasi
ekonomi (participatory economy), dalam pasal 33 UUD 1945 dinyatakan
bahwa produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan
dan pemilikan anggota-anggota masyarakat. Peranan Negara dalam system
ekonomi kerakyatan sesuai dengan pasal 33 lebih ditekankan pada segi
penataan kelembagaan melalui pembuatan peraturan perundang-undangan.
Penataan itu baik menyangkut cabang-cabang produksi yang menguasai
hajat hidup orang banyak, maupun sehubunan dengan pemanfaatan bumi,
air, dan segala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
3) Ketahanan Di Bidang Ekonomi
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan
perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi serta segala tantangan, ancaman, hambatan,
serta gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung
maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik
bangsa dan negara RI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pembangunan ekonomi diarahkan pada mantapnya ketahanan ekonomi
melalui iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi, tersedianya barang dan jasa, terpeliharanya fungsi lingkungan
hidup serta meningkatnya daya saing dalam lingkup per ekonomian global.
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan
pembinaan berbagai hal, yaitu antara lain:
1) Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan
kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh
wilayah nusantara melalui ekonomi kerakyatan serta untuk menjamin
-
11
kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan hidup
bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2) Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan:
a. Sistem free fight liberalsm yang hanya menguntungkan pelaku
ekonomi kuat dan tidak memungkinkan berkembangnya ekonomi
kerakyatan
b. Sistem etatisme, dalam arti negara beserta aparatur ekonomi negara
bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya
kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
c. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk
monopoli yang merugikan masyarakat dan bertentangan dengan
cita-cita keadilan sosial.
3) Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling
menguntungkan dalam keselarasan dan keterpaduan antara sektor
pertanian dan perindustrian serta jasa.
4) Pembangunan ekonomi yang merupakan usaha bersama atas dasr asa
kekeluargaan di bawah pengawasan anggota masyarakat, memotivasi
dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
5) Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasi-hasilnya senantiasa
dilaksanakan dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian
pembangunan antarwilayah dan antarsektor.
6) Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis
untuk mempertahankan serta meningkatkan eksistensi dan kemandirian
perekonomian nasional.
4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keahanan di Bidang Ekonomi
1) Bumi dan sumber alam
a. Belum ada kemampuan sepenuhmnya untuk memanfaatkan
kekayaan alam.
b. Masih banyaknya bencana alam.
-
12
c. Struktur ekonomi agraris merupakan tekanan berat atas areal
tanah dan lingkungan dengan kopnsekuensi sosial yang amat
luas.
d. Ketergantungan terhadap important baku yang banyak
memerlukan devisa.
2) Tenaga Kerja
Pertambahan penduduk yang cepat bisa menguntungkan, karena
tersedianya tenaga kerja yang cukup, namun harus disertai dengan
peningkatan ketrampilan teknoligis dan perluasan kesempatan kerja.
3) Faktor Modal
Modal dapat diperoleh dari tabungan, pajak, reinvestasi perusahaan,
pendapatan ekspor, dan modal asing. Negara berkembang mengalami
kekurangan modal, dan pemupukan modal dalam negeri terbatas.
4) Faktor Teknologi
Teknologi memerlukan modal besar, dan karena lemah permodalannya
maka memerlukan bantuan luar negeri atau penanaman modal asing.
5) Hubungan dengan Ekonomi Luar Negeri
Timbulnya pengaruh, mempengaruhi antara ekonomi dalam negeri dan
luar negeri
6) Prasarana atau Infrastruktur
Prasarana merupakan segala sesuatu yang diperlukan untuk menunjang
produksi barang dan jasa. Prasarana adalah factor utama bagi
pertumbuhan dan kelangsungan ekonomi Negara.
7) Factor Manajemen
Manajemen adalah tata cara mengelola perusahaan. Oleh sebab itu
diperlukan usaha peningkatan kemampuan aparatur Negara maupun
pihak swasta secara terus menerus, dan pihak swasta perlu
ditumbuhkan kemampuan wiraswasta yang sepadan.
4. Aspek Sosial Budaya
Aspek sosial menyangkut masyarakat, ysng berarti mengacu pada
orang-orangnnya, sedangkan aspek budaya menyangkut kebudayaannya
-
13
yang berarti mengacu pada system nilai, system ide, kepercayaan,
teknologi, pencaharia, dan segala yang terdapat dalam masyarakat yang
bersangkutan. Sehingga dalam kenyataan masyaraka dan kebudayaan
memang merupakan dua hal yang tak dpt dipisahkan. Manusia
mengembangkan kebudayaan tidak lain sebagai upaya mempertahankan
kelangsungan hidupnya meenghadapi berbagai tantangan yang muncul
dari lingkungannya untuk kemudian mewujudkan kehidupan yang lebibn
baik.
Aspek sosial biasanya mengacu kepada masalah struktur sosial dan
pola hubungan sosial yang ada di dalamnya, sedangkan kalau kita bicara
aspek budaya mengacu pada kondisi kebudayaan yang ada dalam
masyarakat yang bersangkutan.
a. Struktur Sosial di Indonesia
Struktur masyarakat di Indonesia ditandai oleh dua cirri yang
bersifat unik. Secara horizontal ditandai oleh adanya kesatuan-
kesatuan berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, adat, serta
perbedaan kedaerahan. Secara vertical struktur permasalahan Indonesia
ditandai oleh perbedaan-perbedaan vertical antara lapisan atas dan
lapisan bawah yang cukup tajam (Nasikun, 1993:28). Perbedaan sosial
baik secara vertical maupun horizontal pada akhirnya harus juga dilihat
sebagai perbedaan kepentingan yang akan membuka kemungkinan
erjadinya benturan serta fiksi antarkelompok yang mengganggu
ketahanan nasional. Untuk itu diperlukan adanya kebijakan pemerintah
yang dapat melayani serta mengendalikan berbagai kepentingan dalam
masyarakat itu secara berkeadilan dan menerapkan strategi integrasi
yang relevan.
b. Kondisi Budaya di Indonesia
Di Indonesia dijumpai bermacam-macam suku bangsa dengan
kebudayaan daerah yang menyertai keberadaan suku tersebut.
Demikian pula lapisan sosial yang berbeda membawa perbedaan
perilaku yang diwujudkan dalam keadaa ertentu seperti bahsa yang
-
14
digunakan, kebiasaan berpakaian, kebiasaan konsumsi makanan, dsb.
Kebudayaan baru yang lebih penting daripada kebudayaan-kebudayaan
lain dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa adalah
kebudayaan nasional atau kebudayaan Indonesia. Kebudayaan tersebut
yang diterima dan dijunjung tinggi oleh sebagian besar suku-suku
bangsa di Indonesia dan memiliki persebaran disebagian basar wilayah
Indonesia
c. Ketahanan di Bidang Sosial Budaya
Ketahanan di bidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi
dinamis budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan,
dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta
gangguan dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya
bangsa dan negara RI.
5. Aspek Pertahanan dan Keamanan
a. Pokok-pokok Pengertian tentang Hankam
Pertahanan dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan Negara
untuk menghadapi tantangan yang dating dari luar (eksternal),
sedangkan keamanan merupakan upaya untuk menghadapi tantangan
yang dating dari dalam (internal). Penyelenggaraan pertahanan dan
keamanan Negara Republik Indonesia dilandasi oleh landasan idiil
Pancasila, landasan konstitusional UUd 1945, dan landasan fissional
wawasan nusantara. Sesuai dengan landasan tersebut pertahanan dan
keamanan Negara merupakan hak dan kewajiban seluruh warga
Negara untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara,
keutuhan wilayah, terwujudnya keamanan serta tercapainya tujuan
nasional.
b. Postur Kekuatan Hankam
-
15
Postur kekuatan hankam menncakup struktur kekuatan, tingkat
kemampuan dan gelar kekuatan. Untuk membangun postur kekuatan
hankam dapat digunakan empat pendekatan, yaitu pendekatan
ancaman, pendekatan misi, pendekatan kewilayahan, dan pendekatan
politik. Dalam hal ini perlu adanya pembagian tugas dan fungsi antara
pertahanan dan keamanan. Sesuai dengan konsep wawasan nusantara,
pembangunan kekuatan hankam perlu diarahkan pada upaya
mempertahankan seluruh wilayah Negara, baik wilayah darat, wilayah
laut, dan wilayah udara.
c. Ketahanan di Bidang Hankam
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya
upaya seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan
mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa dan negara
RI. Pertahanan dan keamanan negara RI dilaksanakan dengan
menyusun, mengerahkan, dan menggerakkan seluruh potensi nasional,
termasuk kekuatan masyarakat di seluruh bidang kehidupan nasioal
secara terintegrasi dan terkoordinasi. Pertahanan dan keamanan negara
RI bertujuan untuk menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam
rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia. Wujud ketahanan
pertahanan dan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal
bangsa yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat.
Kondisi ini mengandung kemampuan bangsa dalam memelihara
stabilitas pertahanan dan keamanan negara,mengamankan
pembangunan dan hasil-hasilnya, serta mempertahankan kedaulatan
negara dan menagkal segala bentuk ancaman.
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional,setiap warga
negaraIndonesia, perlu:
1) Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam membentuk
perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan
tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan
nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan,ancaman
-
16
dan gangguan yang dari dalam maupun dari luar untuk menjamin
identitas,integras,kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
pencapaian tujuan nasional.
2) Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada
aspek IPOLEKSOSBUD HANKAM ,sehingga setiap warga
negara Indonesia dapat mengeliminir pengaruh tersebut.
-
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Aspek social dalam ketahanan nasional merupakan aspek dinamis, di
dalam tata kehidupan nasional relatif berubah menurut waktu, orang
dan lingkungan sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang
kompleks.
2. Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata kehidupann nasional,
diperlukan penyederhanaan tertentu dari berbagai aspek kehidupan
nasional. Aspek yang berkaitan dengan sosial yang bersifat dinamis
meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, social budaya dan hankam.
B. Saran
1. Kepada mahasiswa bisa lebih memahami dan mempehatikan hal-hal
mengenai aspek sosial dalam ketahanan nasional.
2. Kepada dosen pengampu mata kuliah kewarganegaraan bisa
memberikan koreksi mengenai pembuatan makalah ini.
3. Kepada pembaca untuk dapat memberikan dan membandingkan
pemahaman konsep aspek sosial dalam ketahanan nasional dari
sumber-sumber yang berbeda.
-
18
DAFTAR PUSTAKA
http://zuhdiachmad.blogspot.com/2010/05/ketahanan-nasional-dalam-
aspek.html
http://nettysadzali.blogspot.com/2012/05/aspek-sosial-dalam-ketahanan-
nasional.html
http://ebookbrowse.com/pengertian-aspek-sosial-pdf-d411327413
Bakry Ms Noor. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan (Kewiraan). Yogyakarta :
Liberty-Yogyakarta
Sunarto, dkk. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.
Semarang: UPT UNNES PRESS