Makalah Kesanggupan Kardiovaskuler (Praktikum Fisiologi)

download Makalah Kesanggupan Kardiovaskuler (Praktikum Fisiologi)

of 7

description

blok 8

Transcript of Makalah Kesanggupan Kardiovaskuler (Praktikum Fisiologi)

A. Tujuan PercobaaanTujuan dilakukannya percobban ini adalah untuk mempelajari dan memahami tentang kesanggupan kardiovaskuler melalui tes peninggian tekanan darah dengan pendinginan (cold pressor test) dan percobaan naik turun bangku (harvard step test).

B. Alat yang diperlukan: 1. Sfigmomanometer1. Stetoskop1. Stopwatch1. Ember kecil berisi es dan termometer kimia1. Bangku setinggi 19 inci1. Metronom (frekuensi 120/menit)

C. Langkah PercobaanI. Tes Peninggian Tekanan Darah dengan Pendinginan (Cold-Presor Test)

1. Suruhlah orang percobaan berbaring terlentang dengan tenang selama 20 menit.1. Selama menunggu, pasanglah manset sfigomanometer pada lengan kanan atas orang percobaan.1. Setelah orang percobaan berbaring 20 menit, tekanan darahnya diperiksa setiap 5 menit sekali sampai terdapat hasil yang sama 3 kali berturut-turut (tekanan basal).1. Tanpa membuka manset orang percobaan diminta untuk memasukkan tangan kirinya ke dalam air es (4C) sampai pergelangan tangan.1. Pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, ditetapkan tekanan sistolik dan diastolik orang percobaan.1. Hasil pengukuran tekanan darah orang percobaan selama pendinginan dicatat.1. Orang percobaan diminta untuk segera mengeluarkan tangan kirinya dari es dan tetapkanlah tekanan sistolik dan diastoliknya setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan darah basal.1. Bila terdapat kesukaran pada waktu mengukur tekanan sistolik dan diastolik pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, percobaan dapat dilakukan dua kali.

II. Percobaan Naik Turun Bangku (Harvard Step Test)1. Suruhlah orang percobaan berdiri menghadap bangku setinggi 19 inci sambil mendengarkan detakan sebuah metronom dengan frekuensi 120 kali per menit.1. Suruhlah orang percobaan menempatkan salah satu kakinya di bangku, tepat pada suatu detakan metronom.1. Pada detakan berikutnya (detakan kedua) orang percobaan menaikkan kaki lainnya ke bangku sehingga berdiri tegak di atas bangku.1. Pada detakan ketiga, orang percobaan menurunkan kaki yang pertama kali naik.1. Pada detakan keempat, orang percobaan menurunkan kaki yang masih di atas bangku sehingga berdiri tegak lagi di depan bangku.1. Siklus teresbut diulang terus-menerus sampai orang percobaan tidak kuat lagi tetapi tidak lebih dari 5 menit. Catatlah berapa lama OP sanggup melakukan percobaan itu dengan menggunakan stopwatch.1. Segera setelah itu, orang percobaan disuruh duduk. Hitunglah dan catatlah frekuensi denyut nadinya selama 30 detik sebanyak 3 kali masing-masing dari 0-30, dari 1-130 dan 2-230.1. Hitunglah Indeks Kesanggupan Badan orang percobaan serta berikan penilaiannya.

D. Hasil PercobaanI. Tes Peninggian Tekanan Darah dengan Pendinginan (Cold-presor Test)

Tekanan Darah (Mmhg) Setelah 3 Kali Pengukuran Dengan Hasil yang SamaTekanan Darah (mmhg) Setelah Dilakukan Pendinginan

Detik Ke-30Detik Ke-60

100/70110/80130/90

II. Percobaan Naik Turun Bangku (Harvard Step Test)

Waktu Percobaan(Detik)Frekuensi Denyut Nadi Selama 30 Detik Pada Menit Ke-Indeks Kesanggupan Badan KeteranganIKB

0-301-1302-230Cara LambatCara CepatCara LambatCara Cepat

13859495043,6742,52kurangkurang

Cara menghitung Indeks Kesanggupan Badan (IKB) :

1. Cara lambat :Indeks Kesanggupan Badan

Penilaiannya :< 55 = keanggupan kurang0. = kesanggupan sedang0. = kesanggupan cukup0. = kesanggupan baik> 90= kesanggupan amat baik

1. Cara cepat :Indeks Kesanggupan Badan

Dengan daftar :Lamanya percobaanPemulihan denyut nadi dari 0 hingga 30

40-4445-4950-5455-5960-6465-6970-7475-7980-8485-8990-

0 29030 059520515515515515510510510510510510

10 129130 15930453040254025352030203020252025152515201520

20 229230 25960705065456045554050354535403040303530352535

30 329330 359851007585708060705565556050554555455040454045

40 429430 4591101251001109010080907585707565706065556055605055

501301151059590807570656560

Penilaiannya :< 50 = kurang50-80 = sedang>80 = baik

Pembahasan:Tekanan darah pada pembuluh darah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor dasar yang mempengaruhinya adalah cardiac output, total tahanan perifer pembuluh darah di arteriola, volume darah, dan viskositas darah.Dengan factor tersebut, tubuh kita melakukan kontrol agar tekanan darah menjadi normal dan stabil. Pengaturan pembuluh darah yang bekerja dalam mengontrol tekanan darah yaitu pengaturan lokal, saraf dan hormonal.1Kontrol lokal (intrinsik) adalah perubahan - perubahan di dalamsuatu jaringan yang mengubah jari jari pembuluh, sehingga aliran darah kejaringan tersebut berubah melalui efek terhadap otot polos arteriol jaringan. Kontrol local sangat penting bagi otot rangka dan jantung, yaitu jaringan jaringan yang aktivitas metabolic dan kebutuhan akan pasokan darahnya sangat bervariasi, dan bagi otak, yang aktivitas metabolik keseluruhannya dan kebutuhan akan pasokan darah tetap konstan. Pengaruh pengaruh local dapat bersifat kimiawi atau fisik.1

1. Tes Peninggian Tekanan Darah dengan Pendinginan (Cold-Presor Test)Pada hasil percobaan di atas, terlihat secara umum bahwa tekanan darah basal sistole dan diastole mengalami peningkatan setelah tangan dimasukkan ke dalam air es. Hal ini sesuai dengan mekanisme homeostatis tubuh manusia. Saat tubuh manusia berada pada temperatur yang relatif lebih rendah, pembuluh-pembuluh darah akan menyempit (vasokonstriksi), terutama pembuluh darah perifer. Tujuan vasokonstriksi tersebut adalah untuk menjaga panas tubuh agar tidak keluar. Vasokonstriksi tersebut berdampak pada naiknya tekanan darah sistole dan diastole.2Bila pada pendinginan tekanan sistolik naik lebih besar dari 20 mmHg dan tekanan distolik lebih dari 15 mmHg dari tekanan basal, maka OP termasuk golongan hiperreaktor yang dapat diprediksi memiliki potensi hipertensi.Bila kenaikan tekanan darah OP masih dibawah angka-angka tersebut diatas, maka OP termasuk golongan hiporeaktor.Pada percobaan di atas, tekanan darah sistole OP naik sebesar 30 mmHg dan tekanan darah diastolenya naik sebesar 20 mmHg sehingga dapat disimpulkan OP termasuk golongan hiperreaktor.2

1. Percobaan Naik Turun Bangku (Harvard Step Test)Dari percobaan Harvard Step Test, kita dapat menentukan indeks kesanggupan badan seseorang dalam melakukan aktivitas otot. Melalui cara perhitungan yang telah dijelaskan diatas, terlihat dengan jelas bahwa indeks kesanggupan badan sangat bergantung dari lama orang tersebut mampu terus menerus naik-turun bangku dan frekuensi denyut nadinya segera setelah ia melakukan aktivitas tersebut. Semakin lama ia mampu bertahan naik-turun bangku dan semakin cepat frekuensi denyut nadinya pulih ke frekuensi normal, maka semakin baik pula kesanggupannya. Pada prinsipnya, olahraga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fungsional individu dan menurunkan kebutuhan oksigen otot jantungyang diperlukan pada tingkatan latihan fisik, baik pada orang sehat maupun orang sakit. Pada latihan fisik akan terjadi dua perubahan pada sistem kardiovaskular yaitu peningkatan curah jantung dan redistribusi aliran darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Peningkatan curah jantung dilakukan dengan meningkatan isi sekuncup dan denyut jantung.3Pada percobaan di atas didapatkan hasil yaitu kesanggupan badan OP kurang karena hasil perhitungan IKB kurang dari 50. Selain dari gaya hidup seperti seringnya berolahraga, kesanggupan badan juga dipengaruhi oleh berat badan, tinggi badan, jenis kelamin dan usia seseorang. Pada orang yang pendek akan susah mencapai ketinggian kursi 19 inci sehingga dibutuhkan tenaga lebih untuk mencapai kursi dengan kecepatan detakan metronom.Kesanggupan badan seseorang dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan (IKB) yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus di atas. Semakin besar nilai dari IKB seseorang maka kesanggupan badannya semakin baik.2Saat berolahraga, terjadi peningkatan metabolisme dalam tubuh. Ha ini mempengaruhi tekanan darah dan termasuk sebagai pengaruh local kimiawi. Hal itu dikarenakan olahraga dapat menyebabkan:1. Penurunan O2 oleh karena sel-sel yang aktif melakukan metabolisme menggunakan lebih banyak O2 untuk fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP. 1. Peningkatan CO2 sebagai produk sampingan fosforilasi oksidatif1. Peningkatan asam, lebih banyak asam karbonat yang dihasilkan dari peningkatan produksi CO2 akibat peningkatan aktivitas metabolik.1. Peningkatan K+, potensial aksi yang terjadi berulang-ulang dan mengalahkan kemampuan pompa Na+ untuk mengembalikan gradien konsentrasi istirahat, menyebabkan peningkatan K+ di cairan jaringan.1. Peningkatan osmolaritas ketika metabolisme sel meningkat karena meningkatnya pembentukan partikel-partikel yang secara osmotis aktif.1. Pengeluaran adenosin sebagai respon terhadap peningkatan aktivitas metabolisme atau kekurangan O2, terutama di otot jantung.1. Pengeluaran prostaglandin.2Tekanan sistolik dan diastolik dalam keadaan istirahat dan dalam keadaan setelah beraktivitas (misalnya : olahraga) akan berbeda karena saat olahraga terjadi peningkatan aliran balik vena.3Efek aktivitas otot rangka selama berolahraga adalah salah satu cara untuk mengalirkan simpanan darah di vena ke jantung. Penekanan vena eksternal ini menurunkan kapasitas vena dan meningkatkan tekanan vena. Peningkatan aktivitas otot mendorong lebih banyak darah keluar dari vena dan masuk ke jantung. Pada Harvard Step Test menggunakan parameter waktu lama kerja dan frekuensi denyut nadi, Denyut nadi dapat diketahui dengan menghitung denyut arteri radialis, suara detak jantung, atau dengan bantuan eleftrokardiogram. Dengan memakai kedua faktor tersebut dapat dihitung indeks kesanggupan badan, yang dibedakan antara kesanggupan kurang sampai kesanggupan amat baik.3

DaftarPustaka1. Hall JE. Fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.h.44-52.2. Guyton AC. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1995.h.251-9.3. Slonane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.h.117.

6