MAKALAH KEMISKINAN
-
Upload
randi-ahmad -
Category
Documents
-
view
28 -
download
0
description
Transcript of MAKALAH KEMISKINAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Kemiskinan”.
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Kemiskinan atau yang lebih
khususnya membahas tentang Kemiskinan di Indonesia. Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi dan bermafaat bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 2
BAB I PEMBAHASAN............................................................................................ 3
A. Definisi Kemiskinan....................................................................................... 3
B. Masalah Kemiskinan di Indonesia................................................................. 4
C. Penyebab Kemiskinan di Indonesia............................................................... 5
D. Faktor-faktor terjadinya kemiskinan.............................................................. 6
BAB II PENUTUP.................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ................................................................................................... 8
B. Saran .............................................................................................................. 8
BAB I
PEMBAHASAN
A. Defenisi Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk
dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini
berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan
dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan
masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif,
sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya
bentuk/jenis kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu:
1. Kemiskinan Absolut
Seseorang dikategorikan termasuk ke dalam golongan miskin absolut apabila
hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup minimum, yaitu: pangan, sandang, kesehatan, papan, dan
pendidikan.
2. Kemiskinan Relatif
Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis
kemiskinan tetapi masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya.
Kemiskinan ini dilihat dari aspek ketimpangan sosial, karena ada orang yang sudah
dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya tetapi masih jauh lebih rendah
dibanding masyarakat sekitarnya (lingkungannya). Semakin besar ketimpangan antara
tingkat penghidupan golongan atas dan golongan bawah maka akan semakin besar
pula jumlah penduduk yang dapat dikategorikan miskin, sehingga kemiskinan relatif
erat hubungannya dengan masalah distribusi pendapatan.
3. Kemiskinan Kultural
Kemiskinan ini berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok
masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun
ada usaha dari pihak lain yang membantunya. mereka merasa miskin karena
membandingkan dirinya dengan orang lain atau pasrah dengan keadaannya dan
menganggap bahwa mereka miskin karena turunan, atau karena dulu orang tuanya
atau nenek moyangnya juga miskin, sehingga usahanya untuk maju menjadi kurang.
Keluarga miskin adalah pelaku yang berperan sepenuhnya untuk menetapkan tujuan,
mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya.
Ada tiga potensi yang perlu diamati dari keluarga miskin yaitu:
1. Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar contohnya dapat dilihat dari aspek
pengeluaran keluarga, kemampuan menjangkau tingkat pendidikan dasar formal yang
ditamatkan, dan kemampuan menjangkau perlindungan dasar.
2. Kemampuan dalam melakukan peran sosial akan dilihat dari kegiatan utama dalam
mencari nafkah, peran dalam bidang pendidikan, peran dalam bidang perlindungan, dan
peran dalam bidang kemasyarakatan.
3. Kemampuan dalam menghadapi permasalahan dapat dilihat dari upaya yang dilakukan
sebuah keluarga untuk menghindar dan mempertahankan diri dari tekanan ekonomi dan
non ekonomi.
B. Masalah Kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain
rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan,
terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu
layanan pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi
kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan,
perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.
Pemecahan masalah kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan program yang
dirancang secara khusus dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab
bersama antara pemerintah dan masyarakat. Penulis ingin menitikberatkan karya ilmiah
ini dengan 3 masalah utama kemiskinan di Indonesia, yaitu: terbatasnya kecukupan dan
mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, serta terbatasnya dan
rendahnya mutu layanan pendidikan.
Terbatasnya Kecukupan dan Mutu Pangan
Hal ini berkaitan dengan rendahnya daya beli, ketersediaan pangan yang tidak
merata, dan kurangnya dukungan pemerintah bagi petani untuk memproduksi beras
sedangkan masyarakat Indonesia sangat tergantung pada beras. Permasalahan kecukupan
pangan antara lain terlihat dari rendahnya asupan kalori penduduk miskin dan buruknya
status gizi bayi, anak balita, dan ibu.
Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan Kesehatan
Hal ini mengakibatkan rendahnya daya tahan dan kesehatan masyarakat miskin
untuk bekerja dan mencari nafkah, terbatasnya kemampuan anak dari keluarga untuk
tumbuh kembang, dan rendahnya kesehatan para ibu. Salah satu indikator dari
terbatasnya akses layanan kesehatan adalah angka kematian bayi. Data Susenas (Survai
Sosial Ekonomi Nasional) menunjukan bahwa angka kematian bayi pada kelompok
pengeluaran terendah masih di atas 50 per 1.000 kelahiran hidup.
Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan Pendidikan
Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya pendidikan, terbatasnya kesediaan sarana
pendidikan, terbatasnya jumlah guru bermutu di daerah, dan terbatasnya jumlah sekolah
yang layak untuk proses belajar-mengajar. Pendidikan formal belum dapat menjangkau
secara merata seluruh lapisan masyarakat sehingga terjadi perbedaan antara penduduk
kaya dan penduduk miskin dalam masalah pendidikan.
C. Penyebab Kemiskinan di Indonesia
Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu:
1. Kemiskinan alamiah
Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan
teknologi yang rendah, bencana alam,dan karena seseorang atau suatu masyarakat tak
mau berusaha dengan kerja keras.
2. Kemiskinan buatan
Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat
sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai
fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin.
Bila kedua penyebab kemiskinan tersebut dihubungkan dengan masalah mutu
pangan, kesehatan, dan pendidikan maka dapat disimpulkan beberapa penyebab
kemiskinan antara lain:
1. Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak misalnya
puskesmas, sekolah, tanah yang dapat dikelola untuk bertani.
2. Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak dapat menjalani dan
mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak dikarenakan biaya
yang tinggi
3. Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya karena mereka
kurang mendapat pengetahuan mengenai pentingnya memliki pendidikan tinggi dan
kesehatan yang baik.
4. Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian agar masyarakat
miskin dapat bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak.
5. Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk menjangkau
seluruh wilayah dengan perhatian yang sama. Hal ini menyebabkan terjadi perbedaan
masalah kesehatan, mutu pangan dan pendidikan antara wilayah perkotaan dengan
wilayah yang tertinggal jauh dari perkotaan.
D. Faktor-faktor terjadinya kemiskinan
1. Pengangguran
Semakin banyak pengangguran, semakin banyak pula orang-orang miskin yang ada
di sekitar. Karena pengangguran atau orang yang menganggur tidak bisa
mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Padahal kebutuhan
setiap manusia itu semakin hari semakin bertambah. Selain itu pengangguran juga
menimbulkan dampak yang merugikan bagi masyarakat, yaitu pengangguran dapat
menjadikan orang biasa menjadi pencuri, perampok, dan pengemis yang akan
meresahkan masyarakat sekitar.
2. Tingkat pendidikan yang rendah
Tidak adanya keterampilan, ilmu pengetahuan, dan wawasan yang lebih,
masyarakat tidak akan mampu memperbaiki hidupnya menjadi lebih baik. Karena
dengan pendidikan masyarakat bisa mengerti dan memahami bagaimana cara untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia.
Dengan belajar, orang yang semula tidak bisa menjadi bisa, salah menjadi benar,
dsb. Maka dengan tingkat pendidikan yang rendah masyarakat akan dekat dengan
kemiskinan.
3. Bencana Alam
Banjir, tanah longsor, gunung meletus, dan tsunami menyebabkan gagalnya panen
para petani, sehingga tidak ada bahan makanan untuk dikonsumsi dan dijual kepada
penadah atau koperasi. Kesulitan bahan makanan dan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari tidak dapat terpenuhi.
BAB IIPENUTUP
A. Kesimpulan
Kondisi kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini ditandai dengan
rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan,
terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu
layanan pendidikan. Oleh karena itu, perlu mendapat penanganan khusus dan terpadu
dari pemerintah bersama-sama dengan masyarakat.
Faktor penyebab kemiskinan ada dua, yaitu faktor alami dan faktor buatan. Selain
kedua faktor tersebut ada faktor lain yang menimbulkan kemiskinan, yaitu:
Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak.
Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak mendapatkan
haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak.
Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya .
Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian.
Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk
menjangkau seluruh wilayah dengan perhatian yang sama.
Penanggulangan masalah kemiskinan diwujudkan oleh pemerintah dalam bentuk
Sasaran Pembangunan dan Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2007. Keberhasilan
program menurunkan kemiskinan tidak akan tercapai tanpa adanya kerja-sama yang baik
dan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat .
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah:
1. Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu secara serius dan bertanggung
jawab agar dapat segera mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.
2. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari kita dukung semua program
pemerintah dengan sungguh-sungguh demi masa depan bangsa dan negara Indonesia
terbebas dari kemiskinan.
3. Marilah kita tingkatkan kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu saudara
kita yang masih mengalami kemiskinan.
MAKALAH KEMISKINAN
DISUSUN
OLEH KELOMPOK :
NURWIN MAIHAYA MAILANI AHMAT S IRVANDI
KELAS IX 5
SMP N 3 WOTU2015