Makalah Kebahasaan

20
Disusun oleh : Kelompok 2 Eka Agustiani Siti Robiah Yulanda Oktariani

description

Contoh makalah rangkuman tentang kebahasaan

Transcript of Makalah Kebahasaan

Page 1: Makalah Kebahasaan

Disusun oleh : Kelompok 2

Eka Agustiani Siti Robiah Yulanda Oktariani

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Prof. Dr. Hamka

( U H A M K A )S.1 PGSD

Page 2: Makalah Kebahasaan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan Rahmat-Nya kami

dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Kebahasaan” yang

merupakan tugas Mata Kuliah PKBI SD tepat pada waktunya. Tidak lupa

shalawat serta salam senantiasa kami curahkan kepada junjungan kita

Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabat nabi dan para

pengikutnya hingga akhir zaman.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan, kerjasama dan

dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu, pada kesempatan ini,

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Edi Sukardi, M.Pd selaku FKIP Uhamka

2. Bapak Yamin, M.Pd selaku dosen Mata Kuliah

3. Kedua Orang Tua kami yang telah membantu baik secara moril

maupun materil.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan

makalah ini, oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan mahasiswa khususnya.

Cariu, April 2011

Penulis

Page 3: Makalah Kebahasaan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................

B. Tujuan .........................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Kalimat Efektif .............................................................

B. Paragraf ......................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................

B. Saran ...........................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

Page 4: Makalah Kebahasaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terampil berbahasa berarti cakap atau mampu menggunakan

bahasa tertentu untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulis

secara baik dan benar.

Berbahasa secara baik berarti berbahasa yang kita gunakan

sesuai dengan tuntutan keadaan, dengan siapa kita berkomunikasi

dan dalam situasi yang bagaimana komunikasi itu berlangsung

(akrab, santai, resmi).

Berbahasa secara benar berarti bahasa yang kita gunakan

sesuai dengan tata bahasa yang atau kaidah bahasa yang berlaku

setiap satuan kebahasaan yang mengandung pikiran yang lengkap di

sebut kalimat.

Kelengkapan pikiran pada sebuah kalimat ditandai dengan

tuntasnya intonasi atau keberadaan subjek, predikat atau gabungan

subjek dan predikat.

B. Tujuan

1. Memahami kalimat efektif

2. Mengetahui sebuah paragraph

Page 5: Makalah Kebahasaan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kalimat Efektif

Dalam komunikasi sehari-hari sering kita temui kalimat-kalimat

yang tidak jelas maksudnya.

Misalnya “Teman Mahasiswa yang baru yang cantik itu kemarin

pingsan” Timbul pertanyaan bagi yang membaca maupun yang

mendengar pernyataan tersebut, siapa yang cantik? Teman dari

mahasiswa yang baru atau mahasiswa barunya?

Kalimat yang tidak jelas maksudnya seperti itu disebut kalimat

ambigu atau kalimat taksa.

Kalimat diatas dapat diperbaiki sehingga lebih jelas maksudnya

menjadi “Teman yang cantik dari mahasiswa baru itu kemarin

pingsan” (jika yang cantik adalah teman mahasiswa baru). Jadi, letak

masalah pada kalimat taksa diatas pada tidak digunakannya kata dari.

Kata dan penggunaannya sangat penting dalam menyusun

sebuah kalimat afektif. Jadi kalimat afektif adalah kalimat yang

maksdu penulisannya atau pengujarannya dapat dipahami secara

persis atau pembaca atau pendengar.

Hal-hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam membuat

kalimat yang efektif, ialah :

1) Memilih kata dan istilah serta meletakkannya dengan posisi yang

tepat;

2) Menggunakan tanda-tanda baca yang cermat dan tepat

3) Megusahakan agar kalimat memiliki kalimat yang logis

4) Menggunakan kata secara tepat, hanya kata yang fungsional

(berfungsi penting) saja yang digunakan.

Page 6: Makalah Kebahasaan

5) Menggunakan imbuhan yang sejajar untuk bagian-bagian kalimat

yang fungsinya sama.

6) Sekurang-kurangnya terdapat subjek dan predikat dan mudah

menentukannya.

Perhatikan contoh-contoh kalimat berikut dengan cermat dan

tunjukkan dimana letak permasalahannya :

1. Kalimat bermasalah pada pilihan kata istilah dan penempatannya.

a. Obat batuk biasanya mengakibatkanrasa mengantuk

b. Bersama surat ini kami memberitahukan bahwa perkuliahan

Bahasa Indonesia diundur pada jam 11.00 BBWI.

c. Masyarakat memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI

ke 60 dengan suka cita.

Perbaikan :

a. 1) Meminum obat batuk biasanya menyebabkan mengantuk

2) Mengantuk dapat terjadi akibat dari minum obat batuk.

b. Dengan surat ini memberitahukan bahwa perkuliahan Bahasa

Indonesia diundur pada pukul 11.00 WIB

c. Masyarakat memeriahkan Hari Ulang Tahun Ke-60

Kemerdekaan RI dengan suka cita.

2. Kalimat bermasalah pada ejaan

a. Anda dapat mengajukan Surat Lamaran kerja disekretariat

FKIP – UHAMKA Jl. Limau II Kebayoran Baru Jakarta Selatan

12130

b. Buku yang berjudul tata bahasa Indonesia baru itu ditulis oleh

Sultan Takdir Alisjahbana.

c. Kalimat anak-anak umumnya lebih singkat, dan berisi

pernyataan yang konkrit.

Page 7: Makalah Kebahasaan

Perbaikan :

a. Anda dapat mengajukan lamaran kerja di secretariat FKIP-

UHAMKA Jln. Linmas II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,

12130

b. Buku yang berjudul Tata Bahasa Indonesia Baru itu ditulis oleh

Takdir Alisjahbana.

c. Kalimat yang dibuat oleh anak-anak pada umumnya singkat

dan berisi sesuatu yang konkret.

3. Kalimat bermasalah pada gagasan yang tidak tunggal

perbaikan

a. Kekeringan melanda persawahan di pantura, petani menderita

kerugian udan dan ikan mas mati.

b. Honor penulis relatif kecil, harga buku mahal

c. Tanah itu longsor dan jalan terputus.

Perbaikan :

a. Kekeringan melanda persawahan di Pantura, udang dan ikan

para petambak pun mati, sehingga petani dan petambak

menderita rugi.

b. Honor penulis relatif kecil, tetapi harga buku mahal.

c. 1) Tanah itu longsor sehingga menutup jalan

2) Tanah itu longsor sehingga memutuskan jalan

3) Jalan itu putus oleh tanah longsor

4) Jalan itu terputus oleh longsoran tanah

4. Kalimat bermasalah pada pemborosan kata

a. Demikianlah surat lamaran saya, sebelum dan sesudahnya

saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Perbaikan :

a. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya menyampaikan terima kasih.

Page 8: Makalah Kebahasaan

5. Kalimat bermasalah pada ketidaksejajaran imbuhan

a. Kami terpukau oleh penampilannya, bertepuk tangan

menyambutnya.

Perbaikan :

a. Penampilannya memukau, kami menyambut dengan tepuk

tangan, dan menyalaminya (predikat berawalan me-)

6. Kalimat bermasalah pada ketiadaan dan ketidakjelasan subjek dan

predikat.

a. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih (tak bersubjek)

Perbaikan :

a. Atas perhatian Bapak/Ibu Sdr, saya menyampaikan terima

kasih.

1. Fungsi – Fungsi dalam Kalimat

Apakah Subjek itu? Subjek ialah bagian kalimat yang tindakan atau

keadaannya dijelaskan oleh predikat. Perhatikan kalimat berikut

ini :

a. Ruangan ini bagus

Bagian kalimat yang tindakan atau keadaannya dijelaskan

adalah “ruangan ini” maka bagian itu berfungsi sebagai subjek.

Apakah Predikat itu? Predikat ialah bagian kalimat yang

menjelaskan tindakan atau keadaan subjek.

Contoh :

Bagaimanapun juga setiap peristiwa pasti ada hikmahnya

Bagian kalimat yang menjelaskan tindakan atau keadaan subjek

(setiap peristiwa) ialah “pasti ada hikmahnya” maka bagian itu

berfungsi sebagai predikat

Page 9: Makalah Kebahasaan

Predikat juga dapat berasal dari berbagai kata, tidak selalu kata

kerja. Fungsi-fungsi lain yang terdapat dapam kalimat ialah objek,

pelengkap dan keterangan.

Apakah objek itu? Objek ialah bagian kalimat yang menjadi sasaran

tindakan subjek.

Contoh :

a. Para siswa membersihkan kelas

Bagian kalimat yang menjadi sasaran tindakan subjek ialah

“kelas” maka bagian itu berfungsi sebagai objek.

Dan objek pun memiliki ciri-cirinya.

Apakah pelengkap itu? Kata yang sering menemukan kalimat yang

didalamnya terdapat fungsi yang mirip objek, tetapi tidak memenuhi

ciri-ciri objek.

Misalnya :

a. Kami menanyakan kepada pegawai TU

Bagian “Pegawai TU” mirip dengan objek, tetapi tidak

memenuhi ciri-ciri objek.

Bagian itu tidak dapat berfungsi sebagai subjek jika kalimat itu

diubah menjadi kalimat pasif, (bahkan kalimat itu tidak dapat

dipastikan), bagian kalimat itu tidak dapat diganti dengan /nya/

bagian kailmat itu didahului dengan kata “kepada” (tidak berada

langsung disebelah kanan predikat). Walaupun “Pegawai TU”

tergolong kata benda (nominan) tidak dapat disebut objek.

Bagian kalimat seperti itu disebut pelengkap atau komplemen.

Macam-macam keterangan dalam kalimat

Secara lebih mudah macam-macam keterangan dalam kalimat

dapat dibaca dalam bagan berikut ini :

Page 10: Makalah Kebahasaan

1) Tempat (Lokasi)

2) Waktu (Temporal)

3) Tujuan (Final)

4) Kesetaraan

5) Kecakapan

6) Alat (Instrumental)

7) Kemiripan (Simulatif)

8) Sebab (Kausal)

9) Akibat (Konsekutif)

10)Kesalingan (resipokal)

11)Suasana

12)Perbandingan

13)Perbatasan

14)Kualitatif

15)Kuantitatif

16)Aspek

Aspek Inkoatif (Kegiatan mulai berlangsung)

Aspek Durative (Kegiatan sedang berlangsung)

Aspek Perspektif (Kegiatan sudah berlangsung)

Aspek Futuratif (Kegiatan belum berlangsung)

Aspek Repentitif (Kegiatan berulang dilakukan)

Aspek Spontanitas (Ketaksengajaan/serta merta)

17)Modalitas

Syarat (Kondisional)

Kepastian

Kemungkinan (Potensial)

Keragu-raguan (Dubitatif)

Harapan dan Keinginan

d

d

f

18)d

Keterangan :

Page 11: Makalah Kebahasaan

B. Paragraf

Untuk mengenal paragraph dengan baik, cermatilah teks berikut

ini kemudian tebaklah sebenarnya teks tersebut terdiri dari beberapa

paragrap dan mana batas-batasnya

Apabila kita membaca berita surat kabar, cerita pendek, nopel,

atau buku ilmiah, kita akan mendapatkan paragrap. Paragrap

wujudnya berupa kalimat atau kumpulan kalimat. Paragrap

sebenarnya bukanlah sekedar kalimat atau kumpulan kalimat,

tetapi merupakan kesatuan berpikir atau ide. Melalui paragrap kita

dapat mengetahui dimana bagian-bagian ide itu berawal dan

berakhir. Melalui paragrap-paragrap itu pula membaca dapat

mengatur ritme pembacaan, merungkan isinya serta mencoba

memahami maksud paragrap tersebut. Oleh karena itu paragrap

harus dapat mengemas ide dengan baik, sehingga membantu

pembaca dalam memahami ide tersebut. Paragrap seperti itu tentu

memiliki ciri dan syarat-syarat tertentu.

Teks diatas terdiri dari tiga ide utama yaitu :

1. Paragrap merupakan kesatuan pikiran, 2. Melalui paragrap kita

mengetahui dimana bagian ide itu beawal dan berakhir, 3. Paragrap

harus mengemas ide sehingga membantu pembaca. Anda tentu dapat

menentukan dimana paragrap 1 berakhir serta paragrap 2 dan 3

bermula.

a. Kesatupaduan kalimat

Kalimat-kalimat yang membangun sebuah alinea harus mengacu

pada ide yang tunggal. Misalnya yang ingin menyampaikan ide

“fungsi bahasa sebagai alat berinteraksi social”. Jika semua

kalimat yang membangun alinea mendukung ide pokok tadi, berarti

kita telah berhasil menyatupadukan kalimat menjadi sebuah alinea

yang baik.

Page 12: Makalah Kebahasaan

b. Kalimat utama diawal alinea

Alinea yang ide pokoknya ditempatkan di bagian awal disebut

dengan alinea deduktif. Alinea deduktif mula-mula mengemukakan

pokok persoalan yang diikuti dengan ide-ide pendukung atau

penjelas.

c. Kalimat utama diakhir alinea

Alinea yang ide pokoknya terhadap dibagian akhir disebut alinea

induktif. Alinea induktif mula-mula mengemukakan rincian atau

bagian-bagian yang lebih berfungsi menjelaskan mendukung, atau

membuktikan ide pokok. Diakhir alinea ide pokok itu dikemukakan

sebagai puncak atau simpulan dari bagian-bagian yang telah

dikemukakan sebelumnya.

d. Kalimat utama diawal dan diakhir alinea

e. Ide pokok yang tersebar

Ada jenis alinea yang dikembangkan dengan menyebar ide pokok ke seluruh alinea, alinea ini biasanya terdapat dalam uraian yang bersifat naratif atau deskriptif.

Kekompakan kalimat atau koherensi

Adapun yang dimaksud dengan kalimat adalah keterkaitan antar

kalimat yang membangun sebuah alinea harus serasi, wajar dan

memudahkan pemahaman pembaca. Kalimat-kalimat dalam alinea

yang tidak kompak atau korehensif merupakan kendala bagi

pembaca untuk memahami isi alinea.

Untuk menciptakan hubungan kalimat yang kompak dalam sebuah

alinea dapat ditempuh dua jalan yaitu mendayagunakan alat

bahasa dan mensistematisasikan pemerian atau pikiran.:

1. Menciptakan kekompakan kekompakan kalimat dengan alat

bahasa.

Page 13: Makalah Kebahasaan

Bahasa dapat didayagunakan untuk menciptakan kalimat dalam

sebuah alinea. Unsur-unsur kebahasaan itu ialah : kata transisi

ekstra – kalimat, kata ganti, kata tunjuk, dan pengulangan kata

kunci (repetisi).

2. Tehnik mengembangkan alinea

Secara umum alinea dikembangkan dengan dua titik, yaitu

deduktif dan induktif. Mengembangkan alinea secara deduktif,

artinya pikiran utama diletakkan dibagian awal alinea baru.

Kemudian diikuti dengan pikiran-pikiran penjelas. Pengembang-

an alinea secara induktif artinya pikiran utama diletakkan di

bagian akhir alinea. Dalam hal ini, alinea dimulai dengan rincian

yang berupa pikiran penjelas, berangsur-angsur menuju puncak

topic atau pikiran utama.

Dalam praktek mengarang, pengembangan alinea dikenal

berpariasi, yaitu : 1. Klimaks, 2. Antiklimaks, 3. Perbandingan, 4.

Pertentangan, 5. Analogi, 6. Proses, 7. Sebab Akbat, 8.

Klasifikasi, 9. Contoh, 10. Sudut Pandang dan 11. Definisi.

3. Macam-macam Alinea

Berdasarkan tempat, sifat dan tujuan, alinea-alinea dibedakan

menjadi pembuka, alinea isi, dan alinea penutup.

Page 14: Makalah Kebahasaan

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kalimat efektif harus memperhatikan hal-hal penting yaitu harus

selalu memilih kata dan istilah serta meletakkannya dengan posisi

yang tepat, menggunakan tanda baca yang tepat, mengusahakan agar

kalimat memiliki kalimat yang logis, menggunakan kata yang tepat,

juga menggunakan imbuhan.

Paragrap merupakan kesatuan pikiran yang dengan adanya

paragrap itu mengetahui ide itu berawal dan berakhir.

B. Saran

Sekarang ini, keterampilan bahasa Indonesia bagi peserta didik

tingkat SD atau MI sangatlah penting karena dapat menjadikan

pembuka gerbang penguasaan ilmu pengetahuan. Maka dari itu

pengajar harus dibekali keterampilan berbahasa bagi calon guru

SD/MI.

Mudah-mudahan ini makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca, khususnya mahasiswa para calon guru dan umumnya

pembaca.