MAKALAH KDP.docx

download MAKALAH KDP.docx

of 84

Transcript of MAKALAH KDP.docx

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGPenelitian dapat dilakukan apabila kita sudah mengetahui konsepnya. Sebelum itu kita dapat mengartikan penelitian itu adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam melakukan penelitian adapun langkah langkah yang harus diketahui sebagai acuan penelitian sehingga susunannya menjadi sistematis dan logis.Seorang peneliti harus mengetahui penelitiannya dilakukan dengan cara kualitatif atau kuantitatif. Karena dalam suatu penelitian ada jenis - jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti.Dalam suatu penelitian ada kendala yang dialami sehingga peneliti harus mempunyai strategi yang harus digunakan. Apabila peneliti mampu menguasai konsep serta cara yang tepat dalam penelitian maka peneliti itu akan sedikit mengurangi hambatan hambatan yang dihadapi sehinggga penelitian dapat berjalan dengan baik.Dalam kenyataaannya penelitian dapat dilaksanakan dengan baik apabila dilakukan berdasarkan konsep yang telah ditentukan.

1.2 RUMUSAN MASALAHA. Apa makna konsep dasar penelitian?B. Apa saja jenis-jenis penelitian?C. Bagaimana cara penulisan skripsi yang baku?

1.3 TUJUANA. Tujuan umumMeningkatkan pengetahuan pembaca mengenai konsep dasar penelitian.B. Tujuan khususMeningkatkan pengetahuan pembaca mengenai konsep dan jenis penelitian serta cara-cara penulisan skripsi yang baku sehingga dapat membantu dalam penyusunan penelitian.

1.4 MANFAATA. Manfaat teoritisPenulisan makalah ini diharapkan agar mahasiswa mampu dalam mengembangkan bakat yang dimilikinya serta dikemudian hari mahasiswa mampu menyusun skripsi. Mahasiswa dapat mengembangkan dan menyalurkan bakat yang dimiliki serta dapat mengeluarkan kreativitas yang dimilikinya dalam melakukan penelitian.

B. Manfaat PraktisMahasiswa dapat memperoleh pengalaman dengan melakukan penyusunan makalah atau skripsi yang baku. Mahasiswa juga dapat membuat konsep dalam melakukan penelitian.

BAB IIISI

2.1 PENGERTIAN KONSEP DASAR PENELITIANA. Pengertian PenelitianPenelitian adalah terjemahan dari bahasa inggris; researc yang berarti usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan dengan suatu metode tertentu dan dengan cara hati-hati, sistematis serta sempurna terhadap permasalahan, sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan atau menjawab masalahnya.Sehingga secara etimologi penelitian berarti memeriksa atau mencari kembali. Menurut Websters New Internasional Dictionary, research adalah pemeriksaan atau pengujian yang diteliti dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip, penyelidikan tekun guna memastikan suatu hal.Sutrisno Hadi memberi pengertian researc sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu kebenaran pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Sedangkan Arief Furchan menyatakan bahwa hakekat penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah dengan tujuan untuk menemukan jawaban tentang persoalan yang berarti, melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah. Secara universal penelitian merupakan usaha sistematis dan obyektif untuk mencari pengetahuan yang dapat dipercaya.Menurut fakultas Sosial dan Politk Universitas Gadjah Mada, hakekat penelitian adalah pengembangan yang merupakan salah satu unsur raison dentre dari universitas dan bahwa penelitian adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap yang saling bergantung dan terikat oleh disiplin-disiplin yang dirumuskan oleh metodologi penelitian.Di dalam bukunya Nana Syaodin Sukmadinata, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan penelitian adalah sebagai proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif ataupun yang bersifat kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku. Metode penelitian adakalanya juga disebut Metodologi Penelitian, dalam makna yang lebih luas bisa berarti desain atau rancangan penelitian. Rancangan ini berisi rumusan tentang obyek atau subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan data dan analisis data berkenaan dengan fokus masalah tertentu.Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, serta mengembangkan dan menguji teori. McMillan dan Schumacher mengutip pendapat Werberg (1986), ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu: (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2) melakukan studi empiris, (3) melakukan replikasi atau pengulangan, (4) menentukan (sintesis) dan mereview, (5) menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana.B. Urgensi PenelitianMenurut Noeng Muhadjir, untuk pelacakan ilmu pengetahuan dengan menggunakan pendekatan penelitian diperlukan adanya pemahaman yang mendasar tentang landasan filosofik dari berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu pengetahuan. Karena dengan pemahaman yang sejelas mungkin terhadap suatu konsep dan teori yang berkaitan dengan tema yang akan diteliti akan sangat membantu dalam mengungkapkan berbagai indikator dalam persoalan atau problematika dalam penelitian. Hal ini sedini mungkin hendaknya dapat disadari oleh peneliti karena pemahaman yang biasa terhadap suatu konsep atau teori menyebabkan timbulnya kerancuan yang menyebabkan penelitian tidak dapat segera mungkin dilaksanakan, dan tidak menutup kemungkinan akan memunculkan kesulitan bagi peneliti itu sendiri, maka sebelum persoalan penelitian itu dimunculkan hendaknya didahului dengan adanya study feasibility dengan cara mengkaji berbagai konsep dan teori yang ada relevansinya dengan tema atau persoalan penelitian. Urgensi penelitian terhadap ilmu pengetahuan social (natural science receach & sosial science reseach.Penelitian dalam pengetahuan alam dapat dikatakan lebih maju ditinjau dalam kemasyarakatan. Sehingga masyarakat itu lebih banyak berminat dalam hal itu daripada ilmu pengetahuan sosial. Sebab manfaatnya lebih banyak langsung dapat dirasakan oleh masyarakat bahkan masyarakat menganggap sesuatu yang ajaib. Sebagai contoh orang pergi kebulan, pesawat concord secara nonstop dari daratan eropa amerika.Penelitian dalam ilmu pngetahuan sosial memiliki peran untuk mencegah penyalahgunaan hasil penelitian dalam ilmu pengetahuan alam dan menyalurkannya untuk hal-hal yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat. Dalam rangka melakukan penelitian dan upaya peningkatan dalam ilmu pengetahuan di dunia perguruan tinggi tersebut, dibutuhkan metodologi sebagai perangkatnya yang syarat dengan berbagai teori. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian adalah usaha untuk menemukan ( pengetahuan tentang) suatu hal menurut metode ilmiah. Dengan demikian ada tiga hal dalam research, yaitu:a. Sasaran yang hendak dicapai, yaitu pengetahuan yang benar tentang suatu hal.b. Usaha yang berarti adanya kegiatan, ikhtiar, atau suatu proses yang ditempuh untuk mencapai sasaran.c. Metode ilmiah.C.Tujuan PenelitianDalam kegiatan penelitian memang mengandung kegiatan yang kadang sulit dan melelahkan, tetapi penelitian mempunyai tujuan yang hendak dicapai oleh peneleti. Beberapa tujuan penelitian yang hendak dicapai diantaranya adalah sebagai berikut:a. Memperoleh Informasi BaruPenelitian biasanya akan berhubungan dengan informasi atau data yang masih baru jika dilihat dari aspek si peneliti. Walaupun mungkin saja suatu data atau fakta tersebut telah ada dan berada di suatu tempat dalam waktu lama. Contohnya data yang sering ditemuai dalam kondisi tersebut misalnya adalah fakta sejarah yang diperoleh di sebuah situs desa Wonoboyo, klaten. Dari situs tersebut ditemukan diantaranya peninggalan peradaban masyarakat kuno yang berupa guci, mata uang, batu permata, dan bagian bawah suatu bangunan yang merupakan bangunan kuno. Hasil-hasil temuan tersebut menurut para ahli arkeologi adalah peninggalan pada zaman mataram kuno.Demikian pula dengan hasil studi para siswa, hasil produksi suatu perusahaan, persepsi masyarakat terhadap sebuah kebijakan pemerintah dan isu yang berkembang dan sebagainya adalah merupakan data yang baru jika mereka disusun dan dicari oleh peneliti.b. Mengembangkan Dan MenjelaskanTujuan yang kedua adalah mengembangkan dan menjelaskan. Fungsi kedua ini penting dan bermanfaat secara signifikan ketika para peneliti berusaha memecahkan permasalahan dengan tidak menginginkan terjadinya pengulangan kerja atau penggunaan tenaga yang sia-sia. Mereka perlu menggali dari variasi sumber-sumber pengetahuan yang relevan agar dapat menerangkan petingnya permasalahan yang hendak dipecahkan. Dengan melakukan pengembangan dan usaha menjelaskan melalui teori yang didukung fakta-fakta penunjang yang ada, peneliti akan sampai pada pemberian pernyataan sementara yang sering disebut sebagai hipotesis penelitian.

3.Menerangkan, Memprediksi, dan Mengontrol Suatu Badan UsahaUbahan yang ada di dalam istilah penelitian disebuit variabel yaitu simbol yang digunakan untuk mentransfer gejala ke dalam data penelitian. Seorang peneliti perlu mengetahuai variabel yang disebut variabel bebas atau independent variable dan variabel tergantung atau sering pula disebut dependent variable, sehingga ia dapat mengetahui secara pasti pengaruh variable satu terhadap variabel yang lainya. Dan kemudian dapat menerangkan keterkaitan dan keterikatan variabel yang ada, dapat diprediksi apa yang terjadi di antara variabel atau bahkan mengontrol mereka untuk memperoleh sesuatu yang bermanfaat. Tujuan penelitian yang ketiga ini penting dalam aspek akademika karena dengan memiliki kamampuan yang mencangkup, menerangkan, memprediksi, dan mengontrol sesuatu, dapat dikatakan bahwa seseorang tersebut adalah orang ahli atau umaroh yang memiliki kelebihan apabila dibandingkan dengan orang awam.D.Karaterisik PenelitianBanyak orang berfikir dan kemudian beranggapan bahwa seseorang yang dating dan melihat secara cermat suatu peristiwa, kemudian melaporkannya kepada orang lain dikatakan dia telah melakukan penelitian. Demikian pula dengan guru orang tersebut, kemudian mencatat hasil tatap muka tersebut, dikatakan bahwa ia telah melakukan penelitian. Anggapan tersebut kurang tepat, kedua contoh tersebut belum bisa dikatakan sebagai penelitian. Karena tidak semua kegiatan pengamatan secara cermat, untuk mengambil data dan melaporkannya dapat dikatakan sebagai penelitian. Yang perlu diketahui, bahwa penelitian memang mengandung unsur-unsur kegiatan seperti di atas, yaitu datang ke tempat penelitian, melakukan wawancara, dan sebagainya. Kegiatan tersebut masih perlu ditambah beberapa kegiatan penting lainya seperti melakukan kajian ilmiah dan menetapkan aturan metodologi penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahannya.Agar permasalahannya memiliki gambaran yang komprehensif tentang suatu kegiatan penelitian, berikut ini akan ditampilkan secara singkat beberapa karakteristik pentingnya penelitian.a. Mempunyai tujuan penelitian. Tujuan penelitian adalah penting dalam setiap kegiatan penelitian. Kegiatan sesibuk dan sesukar apapun hanya dapat disebut bersibuk-sibuk, jika mereka tidak mempunyai tujuan. Peranan tujuan adalah memberikan target dan arah yang hendak dicapai dan bagi seorang peneliti dapat digunakan tolok ukur dan penilaian ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan.b. Mencakup kegiatan pengumpulan data baru. Seorang peniliti yang tidak terjun dan mencari data di lapangan, tidak melakukan pengumpulan data, tidak melakukan pengamatan serta pengontrolan terhadap objek yang diteliti maka kegiatan yang dilaporkan tidak dapat dikategorikan sebagai kegiatan poenelitian.c. Mencakup kegiatan yang terencana dan sistematis. Kegiatan perencanaan penelitian yang baik adalah sudah direncanakan secara sistematis sejak tahap awal atau ditentukannya permasalahan penelitian dengan pembimbiung atau sesama peneliti.

E. Pengertian Metode Penelitiana. MetodeMetode berasal dari Bahasa Yunani Methodos.Metaberarti dari atau sudah danhodos berarti perjalanan. Dari kedua isilah tersebut metode dapat didefinisikan sebagai setiap prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir . Sedangkan menurut para ahli metode adalah:1. Drs. Agus M. HardjanaMetode adalah cara yang sudah dipikirkan masak- masak dan dilakukan dengan mengikuti langkahlangkah tertentu guna untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.2. WiradiMetode adalah seperangkat langkah ( apa yang harus dikerjakan ) yang telah tersusun secara sistematis (urutannya logis).3. Nasir (1988)Metode adalah cara yang digunakan untuk memahami sebuah objek sebagai bahan ilmu yang bersangkutan.4. Rosdy Ruslan (2003)Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau suatu objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.5. Kamus Bahasa IndonesiaMetode adalah cara kerja yang bersistem untuk mempermudah pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.6. Departemen Sosial RIMetode adalah cara yang teratur untuk melaksanakan pekerjaan agar tercapai hasil sesuai dengan yang diharapkan.7. Rothwell & KazanasMetode adalah cara, pendekatan atau proses untuk menyampaikan informasi.8. Alma dkk. ( 1939)Metode adalah cara menerapkan prinsip- prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penejlasan kebenaran.b. PenelitianSecara etimologi penelitian berasal dari bahasa inggris research.reberarti kembali, dansearchmencari. Dengan demikianresearchberarti mencari kembali. Menurut kamus Webster New Internasional, penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Hillway dalam bukunya Introduction to research mengemukakan bahwa penelitian adalah suatu metode belajar yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut (Hillway, 1965).Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. Sedangkan menurut beberapa ahli penelitian adalah :1.Indriantoro&Supomo(1999)Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam.2.J. SupraptoPenelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.3.David H. PennyPenelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.4.Mohammad AliPenelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.5.Nazir (1988)Penelitian adalah percobaaan yang hati hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru.6. Emzir (2007)Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.7.Hamidi ( 2007)Penelitian adalah aktivitas keilmuan yang dilakukan karena ada kegunaan yang ingin dicapai, baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia maupun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.8.Parson( 1946 )Penelitian adalah pencarian terhadap sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah yang dapat dipecahkan.9.Soejarno SoekamtoPenelitian adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konsrtuksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten.10. Sutrisno HadiPenelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.Selain itu penelitian juga dapat didefinisikan sebagai :1. Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah.2. Suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat daripada kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk menetapkan faktor-faktor pokok atau akan menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru.3. Penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.4. Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha yang mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.Dari beberapa definisi penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian merupakan usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau mengembangkan prinsip-prinsip (menemukan/mengembangkan/ menguji kebenaran) dengan cara/kegiatan mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data (informasi/keterangan).c. Metode penelitianMetode penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman. Beberapa pandangan metode penelitian secara umum menurut para ahli:1. Nasir (1988)Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.2. Sugiyonno ( 2004)Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.3. Winarno ( 1994 )Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah ynang dilakukan dengan teknik yang diteliti dan sistematik.4. Muhiddin sirat (2006)Metode penelitian adalah suatu cara memilih masalah dan penentuan judul penelitian.2.2 JENIS-JENISPENELITIANA. Berdasarkan Fungsinyaa. Penelitian DasarPenelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research) adalah penelitian yang diperuntukan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau menemukan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatan secara langsung dari hasil penelitian tersebut. Penelitian dasar justru memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan serta pengujian teori-teori yang akan mendasari penelitian terapan.Penelitian dasar lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan, dan memprediksikan fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian dasar mungkin belum dapat dimanfaatkan secara langsung akan tetapi sangat berguna untuk kehidupan yang lebih baik. Tujuan penelitian dasar adalah untuk menambah pengetahuan dengan prinsip-prinsip dasar, hukum-hukum ilmiah, serta untuk meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah (Sukmadinata, 2005).Tingkat generalisasi hasil penelitian dasar bersifat abstrak dan umum serta berlaku secara universal. Penelitian dasar tidak diarahkan untuk memecahkan masalah praktis akan tetapi prinsip-prinsip atau teori yang dihasilkannya dapat mendasari pemecahan masalah praktis. Dengan kata lain, hasil penelitian dasar dapat mempengaruhi kehidupan praktis. Contoh penelitian dasar yang terkait erat dengan bidang pendidikan adalah penelitian dalam bidang psikologi, misalnya penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perikalu manusia. Hasil penelitian tersebut sering digunakan sebagai landasan dalam pengembangan sikap untuk merubah perilaku melalui proses pembelajaran/pendidikan.b. Penelitian TerapanPenelitian terapan atau applied research dilakukan berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang masalah-masalah tertentu. Tujuan utama penelitian terapan adalah pemecahan masalah sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individu atau kelompok maupun untuk keperluan industri atau politik dan bukan untuk wawasan keilmuan semata (Sukardi, 2003). Dengan kata lain penelitian terapan adalah satu jenis penelitian yang hasilnya dapat secara langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah serta mengetahui hubungan empiris dan analisis dalam bidang-bidang tertentu. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan bersifat umum, bukan rekomendasi berupa tindakan langsung. Setelah sejumlah studi dipublikasikan dan dibicarakan dalam periode waktu tertentu, pengetahuan tersebut akan mempengaruhi cara berpikir dan persepsi para praktisi. Penelitian terapan lebih difokuskan pada pengetahuan teoritis dan praktis dalam bidang-bidang tertentu bukan pengetahuan yang bersifat universal misalnya bidang kedokteran, pendidikan, atau teknologi. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan praktek baru serta pengembangan metodologi untuk kepentingan praktis. Penelitian terapan dapat pula diartikan sebagai studi sistematik dengan tujuan menghasilkan tindakan aplikatif yang dapat dipraktekan bagi pemecahan masalah tertentu. Hasil penelitian terapan tidak perlu sebagai suatu penemuan baru tetapi meupakan aplikasi baru dari penelitian yang sudah ada (Nazir, 1985). Akhir-akhir ini, penelitian terapan telah berkembang dalam bentuk yang lebih khusus yaitu penelitian kebijakan (Majchrzak, 1984). Penelitian kebijakan berawal dari permasalahan praktik dengan maksud memecahkan masalah-masalah sosial. Hasil penelitian biasanya dimanfaatkan oleh pengambil kebijakan.c. Penelitian EvaluatifPenelitian evaluatif difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit tertentu. Penelitian evaluatif yang komperhensif memerlukan data kuantitatif dan kualitatif dari beberapa studi yang terkait.Ada dua macam penelitian evaluatif, yaitu penelitian tindakan dan penelitian kebijakan. Penelitian tindakan dilakukan oleh para pelaksana untuk memecahkan masalah yang dihadapi atau memperbaiki suatu pelaksanaan kegiatan. Penelitian tindakan menekankan baik pada proses maupun hasil dari perubahan-perubahan strategi dan teknik yang di gunakan. Sedangkan penelitian kebijakan memfokuskan kajiannya pada kebijakan yang lalu atau yang berlaku sekarang, dan di arahkan untuk: Meneliti formlasi-formulasi kebijakan, Menguji pelaksanaan suatu program terkait dengan suatu kebijakan, Menguji efektifitas dan efisiensi kebijakan.

Tabel 2.1 Perbedaan antara penelitian Dasar, Terapan, Evaluatif menurut McMillan dan Schumacher (2001)Penelitian DasarPenelitian TerapanPenelitian Evaluatif

Bidang PenelitianPenelitian bidang fisik, perilaku sosialBidang aplikasi kedokteran, rekayasa, pendidikanPelaksanaan berbagai kegiatan, program pada berbagai tempat dan lembaga

TujuanMenguji teori, dalil, prinsip dasar. Menentukan hubungan empiris antara fenomena dan mengadakan generalisasi analitisMenguji kegunaan teori dalam bidang tertentu. Menentukan hubungan empiris dan generalisasi analitis dalam bidang tertentuMengukur manfaat, sumbangan dan kelayakan program atau kegiatan tertentu

Tingkat GeneralisasiAbstrak, umumUmum tetapi pada bidang tertentuKonkrit, spesifik dalam aspek tertentu. Diterapkan dalam praktek aspek tertentu.

Penggunaan HasilMenambah pengetahuan ilmiah dari prinsip prinsip dasar dan hukum tertentu. Meningkatkan metodologi dan cara cara pencarian.Menambah pengetahuan yang didasarkan penelitian dalam bidang tertentu. Meningkatkan penelitian dan metodologi dalam bidang tertentu.Menambah pengetahuan yang didasarkan penelitian tentang praktik tertentu. Meningkatkan penelitian dan metodologi tentang praktik tertentu, membantu dalam penentuan keputusan dalam bidang tertentu.

B. Penelitian Berdasarkan Tingkat EksplanasiTingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.a. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif adalah penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Penelitian deskriptif dapat berkenaan dengan kasus-kasus tertentu atau sesuatu populasi yang cukup luas. Para peneliti dalam penelitian ini tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian deskriptif dapat berupa pendekatan kualitatif maupun pendekatan kuantitatif. Kekhususan penelitian deskriptif adalah bertujuan memecahkan masalah-masalah aktual yang dihadapi sekarang dan bertujuan mengumpulkan data atau informasi untuk disusun, dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini biasanya tidak disertai hipotesis. Jika terdapat hipotesis biasanya tidak diuji menurut analisis statistik.b. Penelitian Komparatif Penelitian komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. Penelitian dilakukan secara alamiah, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen yang bersifat mengukur. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan di antara variabel-variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak terdapat pengontrolan variable maupun manipulasi/perlakuan dari peneliti.c. Penelitian Asosiatif/Hubungan Penelitian asosiatif atau hubungan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dari penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. Jenis hubungan ada yang bersifat simetris, kausal atau sebab akibat, dan resiprokal atau timbal balik.C. Penelitian Berdasarkan Jenis Dataa. Pengertian penelitian kualitatifMeleong, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti (Herdiansyah, 2010)Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitaif (Saryono, 2010).Sugiyono (2011) menyimpulkan bahwa metode penelitian kulitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.Dari beberapa teori-teori di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Dengan tujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.Ada lima ciri pokok karakteristik metode penelitian kualitatif yaitu:1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber dataPenelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung.2. Memiliki sifat deskriptif analitikPenelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.3. Tekanan pada proses bukan hasilTekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapat dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu mentransformasi data menjadi angka untuk menghindari hilangnya informasi yang telah diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.4. Bersifat induktifPenelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan.5. Mengutamakan maknaPenelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru. Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding, peneliti mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih dan tepat.Berdasarkan ciri di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif tidak dimulai dari teori yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari lapangan berdasarkan lingkungan alami. Data dan informasi lapangan ditarik maknanya dan konsepnya, melalui pemaparan deskriptif analitik, tanpa harus menggunakan angka, sebab lebih mengutamakan proses terjadinya suatu peristiwa dalam situasi yang alami. Generalisasi tak perlu dilakukan sebab deskripsi dan interpretasi terjadi dalam konteks dan situasi tertentu. Realitas yang kompleks dan selalu berubah menuntut peneliti cukup lama berada di lapangan.Sejalan dengan pendapat di atas, Bogdan dan Biklen (1992) menjelaskan bahwa bahwa ciri-ciri metode penelitian kualitatif ada lima, yaitu: Penelitian kualitatif mempunyai setting yang alami sebagai sumber data langsung, dan peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada produk. Hal ini disebabkan oleh cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data, setting atau hubungan antar bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses. Peneliti kualitatif mencoba menganalisis data secara induktif: Peneliti tidak mencari data untuk membuktikan hipotesis yang mereka susun sebelum mulai penelitian, namun untuk menyusun abstraksi. Penelitian kualitatif menitikberatkan pada makna bukan sekedar perilaku yang tampak.Atas dasar penggunaanya, dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian kualitatif dalam bidang pendidikan yaitu untuk:1. Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukan kekurangan dan kelemahan pendidikan sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaannya.2. Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara alami.3. Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan data dan informasi yang terjadi di lapangan (induktif) untuk kepentingan pengujian lebih lanjut melalui pendekatan kuantitatif.Bidang kajian penelitian kualitatif dalam pendidikan antara lain berkaitan dengan proses pengajaran, bimbingan, pengelolaan/manajemen kelas, kepemimpinan dan pengawasan pendidikan, penilaian pendidikan, hubungan sekolah dan masyarakat, upaya pengembangan tugas profesi guru, dan lain-lain. Selain penelitian kualitatif yang digunakan dalam bidang pendidikan adalah penelitian tindakan kelas.Penelitian kualitatif adalah strategi penelitian yang biasanya menekankan kata-kata daripada kuantifikasi dalam pengumpulan dan analisis data. Sebagai strategi penelitian, terdapat tiga fitur yaitu induksivitas, konstruksionis, dan interpretatif. Namunpara peneliti kualitatif tidak selalu berhubungan dengan tiga fitur ini. Langkah-langkah utama dalam penelitian kualitatif yang pertama yaitu pertanyaan penelitian umum, yang kedua yaitu pemilihan lokasi dan subjek yang relevan, yang ketiga yaitupengumpulan data yang relevan, yang keempat yaitu interpretasi dari data tersebut, yang kelima yaitu karya konseptual dan teoritis, dan terakhir yaitu menulis kesimpulan.Bagi sebagian besar peneliti kualitatif, mengembangkan langkah-langkah konsep tidak akan menjadi pertimbangan yang signifikan, namun konsep yang sangat banyakadalah bagian dari langkah dalam penelitian kualitatif. Namun, cara konsep-konsep yang dikembangkan dan digunakan sering agak berbeda dari yang tersirat dalam strategipenelitian kuantitatif. Perbedaan Blumer itu antara konsep definitif dan kepekaan menangkap aspek cara yang berbeda tentang konsep tersebut. Perbedaan Blumerbukanlah tanpa masalah. Ini sama sekali tidak jelas seberapa jauh formulasi yang sangat umum konsep dapat dianggap sebagai panduan yang berguna untuk penyelidikan empiris. Kalau terlalu umum itu hanya akan gagal untuk memberikan titik awal yangberguna karena pedoman terlalu luas. Penelitian secara kualitatif pada pengetahuan sosial berbeda dengan penelitian pada ilmu alam. Perbedaan tersebut ada pada objek yang diteliti. Pada ilmu alam objeknya tidak dapat melakukan sesuatu hal pada lingkungannya. Pada penelitian sosial,penelitian kualitatif banyak mengekspresikan komitmen untuk melihat peristiwa dan dunia sosial melalui sudut pandang orang-orang yang mempelajarinya. Dunia social harus ditafsirkan dari sudut pandang orang-orang yang diteliti, bukan seolah-olah mereka adalah subyek yang tidak mampu mererefleksikan mereka sendiri di dunia sosial. Dengan cara pemahaman dasar penelitian teoritis dari konteks dan orang-orang yang belajar dalam bahasa, makna, dan perspektif dari pandangan dunia mereka.Banyak studi kualitatif memberikan laporan rinci tentang apa yang terjadi di dalam hal yang sedang diselidiki. Alasan utama mengapa peneliti kualitatif tertarik untukmemberikan detail yang cukup deskriptif karena mereka biasanya menekankanpentingnya pemahaman kontekstual perilaku sosial. Penelitian kualitatif cenderung melihat kehidupan sosial dalam hal proses. Kecenderungan ini mengungkapkan dirinya dalam sejumlah cara yang berbeda. Penelitian ini terbatas pada sejauh mana ia benar-benar dapat mengadopsi cara pandang orang -orang yang diteliti.Sesuatu yang dapat dipercaya dan kebenaran dalam penelitian kualitatif: Sesuatu yang dapat dipercaya yang bersumber dari luar yaitu tahapan dimana suatuproses pembelajaran dapat diferensiasi. Sesuatu yang dapat dipercaya yang bersumber dari dalam yaitu ketika lebih dari satupenelitian, anggota peneliti setuju apa yang mereka lihat dan dengar. Kebenaran yang berasal dari dalam yaitu ketika adanya kesesuaian antara hasilpenelitian dengan teori yang mereka bangun. Kebenaran yang berasal dari luar yaitu merepresentasikan masalah penelitian kualitatifkarena kecenderungan mengkaji banyak jenis kajian dan sampel yang kecilAlternatif mengevaluasi penelitian, haruslah memperhatikan aspek berikut ini: Kredibilitas Kemudahan akses Ketergantungan Keaslian Dapat diuji kebenarannyaHal yang harus diperhatikan dalam menilai kualitas penelitian kualitatifadalah sebagai berikut: Kepekaan terhadap keseluruhan aspek penelitian Tanggung jawab dalam segala situasi Trasnparan dan koheren Pengaruh dan pentingnya penelitian Kritik terhadap penelitian kualitatif Dengan cara yang sama pada saat penelitian kuantitatif mendapat kritikan, terutama dari peneliti kualitatif, kritikan paralel atau serupa juga diberikan kepada penelitian kualitatif, antara lain:a. Penelitian kualitatif terlalu subjektif, penelitian sering dimulai denganpertanyaan yang terlalu terbuka untuk mendapat masukan informasi dan memerlukan bertahap-tahap penyempitan agar mampu mendapatkan kesimpulan yang tepat.b. Sulit untuk ditiru, kurang terstruktur dan seringkali bergantung pada kecerdikanpeneliti.Contoh Judul : STRATEGI OPTIMALISASI PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH

b. Pengertian penelitian kuantitatifPenelitian kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan atau menjelaskan sebab-sebab perubahan yang berdasarkan fakta-fakta yang terukur dan untuk menemukan generalisasi berdasarkan data yang bersifat kuantitatif (angka), bertolak dari pandangan positivistik, bahwa kenyataan bersifat fragmental, fiks dapat diamati dan diukur.Berikut adalah beberapa definisi tentang penelitian kuantitatif berdasarkan pendapat para ahli, sebagai berikut: Sugiyono (2006)Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan - hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif, karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan - hubungan kuantitatif. Sudarwan Danim (2002)Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai nilai bebas (value free). Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu, penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya. Poerwandari (1998)Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-lain.Selain definisi-definisi tersebut, masih banyak definisi lain yang dikemukakan para ahli dalam mendefinisikan penelitian kuantitatif berdasarkan sudut pandang yang berbeda pula.Setiap jenis penelitian memiliki karakteristik masing-masing yang membedakan antara jenisnya dengan jenis penelitian lainnya. Secara umum, penelitian kuantitatif memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: Bertitik tolak dari konsep positivistik yang memandang bahwa kenyataan memiliki dimensi tunggal, fragmental (terbagi dan terpisah, satu sama lainnya saling terlepas) dan bersifat fiks (tidak beruah/tetap). Antara peneliti dengan objek yang ditelitinya bersifat terpisah/lepas, artinya bahwa penelitian terhadap sesuatu objek tidak boleh memiliki hubungan atau ada pengaruh dari si peneliti. Penelitian dilakukan dari luar. Menggunakan instrumen yang memiliki validitas dan reliabilitas:1. Reliabilitas, artinya menunjukkan sampai sejauh mana instrumen tersebut dapat menghasilkan pengukuran yang relatif konsisten apabila instrumen yang sama dilakukan untuk kedua kalinya,2. Validitas, artinya menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Setting penelitian merupakan buatan, terlepas dari tempat dan waktu. Analisis data menggunakan statistik. Penelitian yang dihasilkan berbentuk hasil inferensial dan generalisasi prediksi. Prosedur penelitian bersifat kaku. Rancangan tertutup dari penelitian telah disusun sebelum pengumpulan data dilakukan. Mencari hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan berdasarkan kepada fakta-fakta yang berbentuk angka-angka yang terukur. Realita terdiri atas bagian dan unsur-unsur yang terpisah satu sama lainnya dan dapat diukur dengan menggunakan instrument. Menemukan generalisasi. Penelitian dilakukan di laboratorium. Menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau korelasional sebagai kajian khasnya (prototype studies) untuk mengurangi kekeliruan, bias dan variabel akstraneus.Menurut jenisnya, penelitian kuantitatif terbagi kepada dua jenis: eksperimental dan non-eksperimen. Penelitian Eksperimental1. Eksperimen Murni (true experimental)Yaitu penelitian eksperimen yang secara ketat mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen, terutama berkaitan dengan pengontrolan variabel, pemberian perlakuan, dan pengujian hasil, mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.2. Eksperimen Semu (Quasi Experimental)Yaitu jenis penelitian yang memiliki kesamaan dengan penelitian eksperimen murni, hanya saja ada perbedaan dalam pengontrolan variabel, dimana dalam penelitian eksperimen semu hanya dilakukan pada satu variabel yang paling dominan.3. Eksperimen Lemah (Weak Experimental)Yaitu penelitian eksperimen yang didesain dan diberlakukan seperti halnya penelitian eksperimen, hanya saja dalam penelitian eksperimen lemah tidak ada pengontrolan variabel. Selain itu tingkat validitasnya bersifat lemah.4. Eksperimen Subjek Tunggal (Single Subject Experimental)Yaitu penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap subjek yang tunggal, dimana variasi eksperimen dilakukan seperti murni, kuasi atau eksperimen lemah.

Non-Eksperimen1. DeskriptifYaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan kejadian pada saat sekarang secara apa adanya. Menurut Sukmadinata, penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel tetapi menggambarkan suatu kondisi dengan apa adanya.2. KomparatifYaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok atau lebih pada variabel yang ditelitinya. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dan pengontrolan variabel dari peneliti.3. KorelasiYaitu penelitian yang bertujuan untuk melihat ada/tidak adanya hubungan antar variabel yang diteliti. Mc. Millan dan Schumacher menegaskan:"correlation research is concerned with assesing relationship between two or more phonomena. This type of study usually involves a statistical measure of the degree of relationship, called correlation".4. SurvaiYaitu merupakan penelitian permulaan dalam rangka mengumpulkan opini dari sejumlah besar orang sebagai sampel tentang masalah-masalah tertentu yang diajukan melalui pertanyaan tertulis maupun lisan.5. Expost FactoYaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih yang tidak dimanipuasi oleh peneliti. Penelitian ini dilakukan untuk kejadian-kejadian yang telah berlalu/lewat.Agar penelitian dapat dilakukan secara efektif, efesien, ekonomis dan membuahkan hasil yang kuat, maka perlu dilakukan dengan mengikuti prosedur-prosedur yang tepat. Untuk melakukan penelitian kuantitatif, dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Mengidentifikasi masalah, Merumuskan masalah penelitian, Menyusun hipotesis penelitian, Merumuskan pertanyaan penelitian, Mengeksplorasi studi kepustakaan, atau penelitian terdahulu, Menentukan sampel, Merumuskan, merancang dan menyusun instrumen penelitian, Merumuskan desain penelitian, Melakukan pengumpulan data-data yang diperlukan, Melakukan analisis data, Menginterpretasikan data, Menyusun simpulan, Menyusun dan memberikan rekomendasi.Metodologi penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut: Tempat dan waktu penelitian Metode penelitian Populasi, sampel, dan sampling Rancangan penelitian Instrumen penelitian Teknik pengumpulan data Teknik analisis data Hipotesis statistika. Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatifPerbedaan mendasar dari metode penelitian kualitatif dengan metode penelitian kuantitatif yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah baik dalam bentuk angka. Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang membangunnya.Terdapat 12 perbedaan pendekatan kualitatif dengan kualitatif seperti berikut ini.1. Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatanetik,dalam arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya dari indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan skor-skornya. Sebaliknya penelitian kualitaif lebih menggunakan persepektifemik. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para informan dan diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan informan.2. Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatifbertolak dari konsep (variabel)yang terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya, melalui kuesioner untuk pengukuran variabel-variabelnya. Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari penggalian data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau aslimereka, kemudian para responden bersama peneliti memberi penafsiran sehingga menciptakan konsep sebagai temuan. Secara sederhana penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau menguji (retest) teori, sedangkan kualitatif mengembangkan ,menciptakan, menemukan konsep atau teori.3. Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis sejak awal, yang berasal dari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data, kemudian dibuktikan melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.4. Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif mengutamakan penggunaan kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan penggunaan wawancara dan observasi.5. Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan atau ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian kualitatif menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden dan latar sosial yang diteliti.6. Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) pendekatan kuantitatif ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan menggunakan rumus, persentase atau tabel-populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum pengumpulan data. Sedangkan penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan data mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai informan awal atau informan kunci dan berhenti sampai pada responden yang kesekian sebagai sumber yang sudah tidak memberikan informasi baru lagi. Maksudnya berhenti sampai pada informan yang kesekian ketika informasinya sudah tidak berkualitas lagi melalui teknik bola salju (snow-ball), sebab informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para informan sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau informannya didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas informasi.7. Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif berproses secara deduktif, yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan menyimpulkan. Di sisi lain, penelitian kualitatif berproses secara induktif, yakni prosesnya diawali dari upaya memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden,life story, life cycle, berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi, kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema, konsep atau teori sebagai temuan.8.Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan responden.9.Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif menggunakannya, sedangkan penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur variabel (definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur). Jika penelitian kualitatif menggunakan definisi operasional, berarti penelitian telah menggunakan perspektifetikbukanemiklagi. Dengan menetapkan definisi operasional, berarti peneliti telah menetapkan jenis dan jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek penelitian mengemukakan pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.10. (Dari segi) analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian kualitatif analisis datanya dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan cara mengangsur atau menabung informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi interpretasi.11. Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu sendiri. Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para responden dan aktivitas mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar responden sebagai sumber data menjadi lebih terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif instrumennya adalah angket atau kuesioner.12. Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang lebih tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah diungkapkan. Peneliti memberikan penjelasan terhadap interpretasi yang dibuat, mengapa konsep tertentu dipilih. Bisa saja konsep tersebut merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh para responden. Di sisi lain, penelitian kuantitatif sepenuhnya dilakukan oleh peneliti, berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.Perhatikan tabel perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif dibawah :Tabel 2.2: Perbedaan Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif

D. Penelitian Berdasarkan Metode Penelitian ditinjau dari metode meliputi:a. Penelitian SurveyMetode penelitian survey MenurutZikmund(1997)yaitu metode penelitian survey adalah satu bentuk teknik penelitian dimana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan, menurut Gay&Diehl(1992) yaitumetode penelitian survey merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuisioner dan wawancara, sedangkan menurutBailey(1982) yaitu metode penelitian survey merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan tertulis atau lisan.Penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi datanya dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Misalnya penelitian tentang kecenderungan masyarakat memilih pemimpin nasional. Penelitian survey digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu tertentu. Ada tiga karakteristik utama dari survey yaitu informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu, informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan baik tertulis maupun lisan dari suatu populasi, informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Tujuan penelitian survey adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi. Penelitian survey seperti juga penelitian deskriptif, ada yang bersifat longitudinal dan juga cross sectional.b. Penelitian Expost FactoPenelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Penelitian ini meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan. Tidak ada manipulasi langsung terhadap variabel independen. Misal penelitian untuk mengungkap sebab terjadinya bencana/kerusakan di berbagai tempat di Indonesia. Penelitian ini dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Adanya hubungan sebab-akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variabel tertentu disebabkan atau dilatarbelakangi oleh variabel tertentu atau mengakibatkan variabel tertentu.c. Penelitian EksperimenMenurutArikunto (2006) yaitumetode penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.Penelitian ekperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Bentuk penelitian eksperimen menurut Tuckman (1982) ada 4 jenis, yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quasi experimental. Berbeda dengan Tuckman, Sukmadinata (2009) dalam bukunya menyatakan bahwa penelitian eksperimen berdasarkan variasinya terdiri dari penelitian ekperimen murni (true experimental), eksperimen kuasi (quasi experimental), eksperimen lemah (weak experimental) dan eksperimen subjek tunggal (single subject experimental).Eksperimen murni merupakan metode eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen. Dalam eksperimen murni, kecuali variabel independen yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel dependen, semua variabel dikontrol atau disamakan karakteristiknya (dicari yang sama). Sedangkan pada eksperimen semu (quasi experimental) pengontrolan variabel hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan.Eksperimen lemah merupakan metode penelitian eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen, tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama sekali. Eksperimen ini sangat lemah kadar validitasnya. Eksperimen jenis ke empat adalah eksperimen subjek tunggal. Eksperimen subjek tunggal merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal. Dalam pelaksanaan eksperimen subjek tunggal, variasi bentuk eksperimen murni, kuasi dan lemah belaku.Contoh penelitian eksperimen: Pengaruh Pola Asuh terhadap Kemandirian Anakd. Penelitian NaturalistikBogdan dan Tylordalam Moleong(1993:3)menyatakan metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.Penelitian Naturalistik merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah. Peneliti berperan sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi. Analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian ini lebih menekankan makna daripada generalisasi.Contoh: Penelitian untuk menemukan metode mengajar yang paling efektif untuk anak yang berasal dari daerah terpencile. Policy ResearchPolicy research adalah suatu proses penelitian yang dilakukan pada atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.Contoh: Penelitian untuk membuat Undang-undang atau peraturan tertentuf. Action ResearchPenelitian tindakan atau action research adalah penelitian yang diarahkan pada usaha mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Fokus pada penelitian ini adalah perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan. Penelitian tindakan juga biasa dilakukan dengan meminta bantuan seorang konsultan atau pakar dari luar.Contoh : penelitian untuk mencari metode mengajar yang paling baik untuk diterapkan dalam pendidikan anak usia dinig. Penelitian EvaluasiPenelitian evaluasi difokuskan pada suatu kegiatan dalam satu unit (site) tertentu. Penelitian evaluasi adalah suatu proses yang dilakukan dalam rangka menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbnagkan nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program. Penelitian ini disebut juga dengan penilaian program. Penelitian ini dapat menilai manfaat atau kegunaan, sumbangan dan kelayakan dari sesuatu kegaitan dalam satu unit. Untuk dapat melakukan penelitian evaluatif membutuhkan latihan khusus dalam beberapa disiplin ilmu, metodologi dan keterampilan berhubungan dan komunikasi secara interpersonal. Penelitian evaluatif yang bersifat komprehensif membutuhkan data kuantitatif dan kualitatif dari beberapa studi terkait yang dilaksanakan dalam berbagai tahapan kegiatan. Pelaksanaan penelitian ini membutuhkan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa praktis sesuai dengan siatuasi yang diteliti, tetapi juga terfokus pada segi-segi yang berarti bagi para penentu kebijakan.Penelitian evaluasi dapat menambah pengetahuan tentang kegiatan tertentu, dan dapat mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut. Ada dua macam penelitian evaluasi yaitu penelitian tindakan (action research) dan penelitian kebijakan (policy research). Penelitian tindakan yang sering dilakukan sekarang ini adalah penelitian tindakan kolaboratif. Penelitian kebijakan memfokuskan kajiannya pada kebijakan yang lalu atau yang berlaku sekarang dan diarahkan untuk meneliti formulasi kebijakan, menguji pelaksanaan suatu program terkait dengan kebijakan, dan menguji keefektifan dan keefisienan kebijakan.Contoh: Efektifitas program IDT, Kebijakan Pendidikan Link & Match, Keluarga Berencanah. . Penelitian HistorisMenurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen (1990) dalam Yatim Riyanto (1996),dalam Nurul Zuriah(2005)metode penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu, sedangkan menurutDonald Ary,dkk (1980) dalam Yatim Riyanto (1996) dalam Nurul Zuriah(2005)metode penelitian sejarah adalah penelitian untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah laluPenelitian ditujukan kepada rekonstruksi masa lampau sistematis dan objektif memahami peristiwa-peristiwa masa lampau itu. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini sukar dikendalikan. Maka tingkat kepastian pemecahan permasalahan dengan metode ini adalah paling rendah. Data yang dikumpulkan biasanya hasil pengamatan orang lain seperti surat-surat arsip atau dokumen-dokumen masa lalu. Penelitian seperti ini jika ditujukan kepada kehidupan pribadi seseorang, maka penelitian disebut penelitian biografis.Tujuan penelitian historis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Seringkali penelitian yang demikian itu berkaitan dengan hipotesis-hipotesis tertentu.Ciri yang menonjol dari penelitian historis adalah:1. Penelitian historis lebih bergantung kepada data yang diobservasi orang lain dari pada yang diobservasi oleh peneliti sendiri. Data yang baik akan dihasilkan oleh kerja yang cermat yang menganalisis keotentikan, ketepatan, dan pentingnya sumber-sumbernya.2. Berlainan dengan anggapan yang populer, penelitian historis haruslah tertib ketat, sistematis, dan tuntas. Seringkali penelitian yang dikatakan sebagai suatu penelitian historis hanyalah koleksi informasi-informasi yang tak layak, tak reliabel, dan berat sebelah.3. Penelitian historis tergantung kepada dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari sumber primer, yaitu Si peneliti (penulis) secara langsung melakukan observasi atau menyaksikan kejadian-kejadian yang dituliskan. Data sekunder diperoleh dari sumber sekunder, yaitu peneliti melaporkan hasil observasi orang lain yang satu kali atau lebih telah lepas dari kejadian aslinya. Di antara kedua sumber itu, sumber primer dipandang sebagai yang memiliki otoritas sebagai bukti tangan pertama, dan diberi prioritas dalam pengumpulan data.4. Untuk menentukan bobot data, biasa dilakukan dua macam kritik, yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal menanyakan apakah dokumen relik itu otentik, sedang kritik internal menanyakan apabila data itu otentik, apakah data tersebut akurat dan relevan. Kritik internal harus menguji motif, keberatsebelahan, dan keterbatasan si penulis yang mungkin melebih-lebihkan atau mengabaikan sesuatu dan memberikan informasi yang terpalsukan. Evaluasi kritis inilah yang menyebabkan penelitian historis itu sangat tertib-ketat, yang dalam banyak hal lebih dibanding dari pada studi eksperimental.5. Walaupun penelitian historis mirip dengan penelaahan kepustakaan yang mendahului lain-lain bentuk rancangan penelitian, namun cara pendekatan historis adalah lebih tuntas, mencari informasi dan sumber yang lebih luas. Penelitian historis juga menggali informasi-informasi yang lebih tua dari pada yang umum dituntut dalam penelaahan kepustakaan, dan banyak juga menggali bahan-bahan tak diterbitkan yang tak dikutip dalam bahan acuan yang standar.Langkah pokok untuk melaksanakan penelitian historis sebagai berikut:1. Definisi masalah.2. Rumuskan tujuan penelitian dan jika mungkin, rumuskan hipotesis yang akan memberi arah dan fokus bagi kegiatan penelitian itu.3. Kumpulkan data, dengan selalu mengingat perbedaan antara sumber primer dan sumber sekunder.4. Suatu keterampilan yang sangat penting dalam penelitian historis adalah cara pencatatan data yaitu dengan sistem kartu atau dengan sistem lembaran, kedua duanya dapat dilakukan.5. Evaluasi data yang diperoleh dengan melakukan kritik eksternal dan kritik internal.6. Tuliskan laporan. 2.3 SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Sistematika penulisan skripsi umumnya dapat dibagim ke dalam tiga bagian utama, yaitu (1) bagian awal, (2) bagian inti, dan (3) bagian akhir.A. Bagian AwalBagian awal biasanya terdiri atas :a. Halaman judul (dan subjudul),b. Halaman persetujuan pembimbing,c. Halaman kata pengantar,d. Halaman abstrak (dalam bahasa Indonesia),e. Halaman abstract (dalam bahasa Inggris),f. Halaman daftar isi,g. Halaman daftar tabel (kalau ada),h. Halaman daftar gambar (kalau ada),i. Halaman daftar grafik (kalau ada),j. Halaman daftar diagram (kalau ada),k. Halaman daftar lampiran (kalau ada).

1. Abstrak

Abstrak merupakan sari tulisan yang meliputi latar belakang penelitian secara ringkas, tujuan, metode, hasil, dan simpulan penelitian. Perincian perlakuan tidak perlu dicantumkan, kecuali jika dianggap penting. Panjang abstrak maksimum 150-200 kata dan dilengkapi dengan kata kunci.2. Abstract Abstract merupakan versi bahasa Inggris dari abstrak, ditulis maksimum 100 kata dan dilengkapi dengan keywords. Abstract ditulis dalam bentuk past tenses, kecuali untuk bagian justifikasi masalah.

B. Bagian IntiPada umumnya bagian ini diawali dengan deskripsi tentang masalah umum dan khusus yang diteliti serta deskripsi tentang nilai pentingnya penelitian yang dilakukan. Berikut disajikan sistematika dan pengertian setiap bagian sebuah skripsi.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PenelitianLatar belakang penelitian mengungkapkan keingintahuan mahasiswa tentang fenomena/gejala yang menarik untuk diteliti dengan menunjukkansignifikansi penelitian bagi pengembangan pengetahuan ilmiah.Empat komponen latar belakang masalah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:1. Adanya gejala tentang permasalahan yang akan diteliti.2. Relevansi dan intensitas pengaruh masalah yang diteliti terhadap aspek ilmu (teknik, sosial, ekonomi, budaya, politik, seni, agama) dengan segala akibat yang ditimbulkannya.3. Keserasian pendekatan metodologis yang digunakan.4. Gambaran kegunaan hasil penelitian.Dari pihak peneliti, pengungkapan bagian ini dapat didasarkan atas pertanyaan-pertanyaan berikut:1. Tentang topik yang diteliti, apa-apa saja informasi yang telah diketahui, baik teoretis maupun factual,2. Berdasarkan informasi yang diperoleh, adakah ditemukan adanyaPermasalahan,3. Dari permasalahan yang dapat diidentifikasi, bagianmana yang menarik untuk diteliti,4. Apakah mungkin secara teknis masalah itu diteliti.

1.2 Identifikasi MasalahIdentifikasi masalah adalah inti fenomena yang akan diteliti sebagai akibat adanya kesenjangan teori dan realitas.1.3 Maksud dan/atau Tujuan PenelitianMaksud penelitian mengungkapkan arah dan tujuan umum apa yang akan dicapai dalam penelitian. Tujuan penelitian mengetengahkan indikator-indikator/aspek-aspek yang hendak ditemukan dalam penelitian, terutama berkaitan dengan variabel-variabel yang akan diteliti.1.4 Kegunaan PenelitianPenjelasan tentang manfaat penelitian yang dilakukan, baik manfaat teoretis maupun manfaat praktis hasil penelitian.

1.5 Kerangka PemikiranPada prinsipnya kerangka pemikiran pada penelitian deduktif(deductive/operational research) dikemukakan (beberapa) dalil, hukum, teori yang relevan dengan masalah yang diteliti sehingga memunculkan asumsi- asumsi dan proposisi yang kemudian kalau mungkin dapat dirumuskan ke dalam hipotesis operasional atau hipotesis yang dapat diuji (testable/operational hypothesis).Pada penelitian induktif (inductive research) kerangka pemikiran berdasarkan dugaan sementara, yaitu adanya kaitan-kaitan tertentu dalam variabel masalah, tetapi tidak dapat didedukasi dari teori. Jadi, hipotesis tidakditurunkan terlebih dahulu, tetapi hipotesis dihasilkan dari data yang disebutbenang merah, yaitu percerminan alur runtut pikir peneliti.1.6 Metodologi PenelitianMetodologi penelitian mengungkapkan secara ringkas rancangan penelitian, prosedur penelitian, alat ukur yang digunakan, parameter yangdiamati, sampel, teknik analisis, dan metode ujinya. Apabila judul Bab III adalah metode penelitian, paragraf ini akan dijelaskan secara rinci pada Bab III.1.7 Lokasi dan Waktu PenelitianSubbab ini menguraikan di mana penelitian dilakukan (kota, daerah, desa, laboratorium, sekolah, perusahaan, klinik, rumah sakit, panti asuhan dsb.). Selain itu, menguraikan jadwal dan lamanya penelitian yang dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKABab ini menjelaskan teori yang relevan dengan masalah yang diteliti. Selain itu, dapat pula berisi uraian tentang data sekunder/tersier yang diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah atau hasil penelitian pihak lain yang dapat dijadikan asumsi-asumsi yang memungkinkan terjadinya penalaran untuk menjawab masalah yang diajukan peneliti. Pada bab ini pula dimungkinkan mengajukan lebih dari satu teori atau data sekunder/tersier untuk membahas permasalahan yang menjadi topik skripsi, sepanjang teoriteori dan/atau data sekunder/tersier itu berkaitan.Tinjauan pustaka merupakan hasil telusuran tentang kepustakaan yang mengupas topik penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan diteliti. Hal ini merupakan bukti pendukung bahwa topik atau materi yang diteliti memang merupakan suatu permasalahan yang penting karena juga merupakan concern banyak orang, sebagaimana ditunjukkan oleh kepustakaan yang dirujuk. Kepustakaan juga dapat berupa teknik, metode, taktik, strategi, atau pendekatan yang akan dipilih untuk melaksanakan penelitian yang hasilnya ditulis dalam skripsi tersebut.

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ATAU OBJEK PENELITIANPenelitian ilmiah wajib memenuhi asas dapat diulang (repeatable) dan dapat menghasilkan hasil penelitian yang sama (reproduceable). Oleh karena itu, bagian Bahan dan Metode Penelitian harus diuraikan dengan jelas dan rinci sehingga jika ada orang yang memiliki kompetensi yang sama ingin melakukan penelitian yang sama, ia akan dapat mengikuti semua prosedur penelitian dan akan memperoleh hasil yang relatif sama pula.Pada bab ini dideskripsikan secara lebih rinci dan runtut rancangan penelitian, prosedur penelitian, teknik penarikan sampel dan kriterianya (termasuk populasinya), penetapan variabel penelitian dan definisi operasional penelitian, teknik analisis dan metode lainnya.Apabila judul Bab III ini adalah Objek Penelitian, bab ini memberikan gambaran umum mengenai objek penelitian, khususnya keadaan objek penelitian yang dikaitkan dengan judul skripsi atau permasalahan yang diteliti.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHasil penelitian adalah bagian yang menyajikan hasil dari penelitian dalam bentuk data. Selain dengan uraian, data penelitian dapat juga disajikan sebagai ilustrasi (gambar, foto, diagram, grafik, tabel, dll.).Dalam menyajikan tabel atau grafik, hendaknya tabel dan grafik tersebut berupa self explanatory. Artinya, semua keterangan harus ada pada tabel dan grafik tersebut sehingga pembaca dapat memahaminya tanpa harus mengacu keteks/naskah.Yang dimaksud dengan pembahasan bukanlah mengulang data yang ditampilkan dalam bentuk uraian kalimat, melainkan berupa arti (meaning) data yang diperoleh. Pembahasan berarti membandingkan hasil yang diperoleh dengan data pengetahuan (hasil riset orang lain) yang sudah dipublikasikan, kemudian menjelaskan implikasi data yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan atau pemanfaatannya. Temuan atau informasi yang diperoleh dapat dikaitkan dengan tujuan penelitian (implikasi hasil penelitian) atau dibandingkan dengan hasil penelitian orang lain yang telah dipublikasikan, sebagaimana diuraikan dalam bagian tinjauan pustaka. Dalam pembahasan ini sebaiknya diutarakan pula kelemahan dan keterbatasan penelitian. Kesalahan umum dalam membahas hasilpenelitian adalah menyajikan data hasil penelitian sekaligus sebagai tabel dan grafik.BAB V SIMPULAN DAN SARANSimpulan merupakan kristalisasi hasil analisis dan intepretasi. Simpulan ini harus terlebih dahulu dibahas dalam bagian Pembahasan sehingga apa yang dikemukakan dalam bagian Simpulan tidak merupakan pernyataan yang muncul secara tiba-tiba.Cara penulisan/pembahasan dirumuskan dalam bentuk pernyataan secara ketat dan padat sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Informasi yang disampaikan dalam simpulan bisa berupa pendapat baru, koreksi atas pendapat lama, pengukuhan pendapat lama, atau menumbangkan pendapat lama sebagai jawaban atas tujuan. Saran tidak merupakan pernyataan yang muncul tiba-tiba akan tetapi merupakan kelanjutan dari simpulan, sering berupa anjuran yang dapat menyangkut aspek operasional, kebijakan, ataupun konseptual. Saran hendaknya bersifat konkret, realistis, bernilai keilmuan dan/atau praktis, serta terarah (disebut saran tindak). Apabila peneliti tidak mengajukan saran/rekomendasi atas dasar simpulan hasil penelitian, judul Bab V ini adalah SIMPULAN.

C. Bagian AkhirBagian akhir biasanya terdiri atas hal-hal berikut.a. Daftar Pustaka. Tata cara penulisan daftar pustaka dapat berbeda-beda, tetapi biasanya mengikuti kaidah yang berlaku di bidang ilmunya masing-masing.b. Lampiran-lampiran (berisi tabel, perhitungan statistik, peraturan-peraturan, contoh kuesioner atau instrumen tertulis yang digunakan, dsb.).c. Riwayat Hidup (apabila perlu).

2.4 CARA PENULISAN SKRIPSI

A. Bahan yang Digunakana. Kertas yang digunakan untuk mengetik skripsi adalah kertas HVS 80 gram ukuran A4 (21,5 cm x 28 cm) warna putih.b. Untuk sampul luar (kulit luar) ditetapkan sampul kertas (hard cover).c. Bahan yang digunakan adalah karton buffalo atau linen dengan warna dasar sesuai dengan warna yang ditetapkan oleh fakultas masing-masing.d. Tiap bab diberi pembatas dengan kertas dorslag (doorslag) dengan warna kuning muda.

B. Pengetikan Tata Letak

a. Layout Kertas Layout kertas untuk pengetikan naskah skripsi dengan mesin tik manual,mesin tik listrik, atau dengan menggunakan word processor (komputer) adalah sebagai berikut:Margin atas : 4 cm dari tepi kertas. Margin kiri : 4 cm dari tepi kertas. Margin bawah : 3 cm dari tepi kertas.Margin kanan : 3 cm dari tepi kertas.

b. Cara Pengetikan1. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak bolak balik.2. Pengetikan dapat dilakukan dengan mesin tik manual, mesin tik elektronik, atau komputer.3. Jenis huruf yang digunakan adalah jenis huruf standar, yaitu Times New Roman, Arial, Arial Narrow, Book Antiqua, Tahoma, atau Courier New.4. Ukuran huruf yang digunakan harus standar, yaitu Pica untuk mesin tik, atau ukuran 12 untuk komputer.5. Pita atau tinta pada komputer yang digunakan berwarna hitam.6. Apabila menggunakan komputer, pencetakannya harus dengan kualitas yang baik (letter quality atau near letter quality).7. Perbanyakan hasil ketikan atau print out komputer dilakukan dengan fotokopi sejumlah yang ditetapkan fakultas masing masing. Bahan yang digunakan adalah fotokopi ukuran A4.c.Spasi Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya dua spasi. Jarak antara penunjuk bab (BAB I) dengan tajuk bab (PENDAHULUAN) dua spasi. Jarak antara tajuk bab (judul bab) dengan teks pertama yang ditulis atau antara tajuk bab tajuk anak bab empat spasi. Jarak antara tajuk anak bab dengan baris pertama teks dua spasi dan alinea teks ditik menjorok ke dalam lima ketukan (atau satu tab pada keyboard komputer). Jarak antara baris akhir teks dan tajuk anak bab berikutnya empat spasi. Jarak antara teks dan tabel, gambar, grafik, diagram, atau judulnya tiga spasi. Alinea baru ditik menjorok ke dalam lima ketukan dari marjin kiri teks. Jarak antara alinea yang satu dan alinea yang lain dua spasi. Penunjuk bab dan tajuk selalu dimulai dengan halaman baru.

d.Kutipan 1. Kutipan langsung (bisa dalam bahasa aslinya atau terjemahannya), yang terdiri dari tidak lebih dari tiga baris, dapat dimasukkan ke dalam teks dengan jarak tetap dua spasi, diikuti dengan nama penulis, tahun, dan halaman).2. Kutipan langsung (bisa dalam bahasa aslinya atau terjemahannya), yang terdiri dari empat baris atau lebih, ditik terpisah dari teks dengan jarak satu spasi dan menjorok masuk lima ketukan dari margin kiri teks, diikuti nama penulis, tahun, dan halaman.3. Jarak antarbaris teks dengan kutipan langsung tersebut pada butir (2) di atas dan jarak antara baris kutipan langsung itu dan baris awal teks berikutnya dua spasi.4. Penggunaan gagasan atau pemikiran seorang penulis buku, artikel, dsb., walaupun disusun dengan menggunakan kata kata sendiri, harus mencantumkan namanya (apabila perlu dapat pula dicantumkan judul karya tulisnya) dan tahun buku/artikel itu ditulis, sesuai dengan kebiasaan penulis pada tiap tiap disiplin ilmu).

C. Tajuk1. Tiap tajuk ditik di halaman baru dengan huruf kapital ditempatkan di tengah dan tidak diberi garis bawah.2. Tajuk yang dimaksud adalah sebagai berikut:a. KATA PENGANTARb. ABSTRAKc. ABSTRACTd. DAFTAR ISIe. DAFTAR TABELf. DAFTAR GAMBARg. DAFTAR GRAFIKh. DAFTAR DIAGRAMi. DAFTAR LAMPIRANj. BAB I PENDAHULUANk. BAB II TINJAUAN PUSTAKAl. BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ATAU METODE/OBJEK PENELITIANm. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANn. BAB V SIMPULAN ATAU SIMPULAN DAN SARANo. DAFTAR PUSTAKAp. LAMPIRANq. RIWAYAT HIDUP (kalau perlu)

D. Abstrak dan Abstracta.Pengetikan Abstrak1. Jarak spasi dalam pengetikan abstrak satu setengah spasi.2. Jarak antara judul ABSTRAK dan teks pertama abstrak empat spasi.3. Jarak antara alinea yang satu dan alinea yang lain satu setengah spasi.4. Alinea baru ditik menjorok ke dalam lima ketukan dari margin kiri teks.b.Pengetikan AbstractAbstract adalah versi bahasa Inggris dari Abstrak. Oleh karena itu,pengetikannya sama abstrak di atas.

c. Panjang dan Isi Abstrak dan AbstractAbstrak dan abstract penelitian empiris sekurang kurangnya berisi halhal berikut:1. Masalah yang diteliti, kalau mungkin dalam satu kalimat,2. Subjek/objek penelitian, disertai karakteristik khususnya, misalnya jumlah, tipe, usia, jenis kelamin, spesies, dan/atau karakteristik lainnya,3. Metode yang digunakan, termasuk peralatan/instrumen, prosedur pengumpulan data, penggunaan perlakuan atau treatment (kalau ada),4. Hasil penelitian, termasuk taraf signifikansi statistic, dan5. Simpulan dan implikasi, terapan, atau rekomendasi.

E. Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf Selain harus mengikuti format yang dicontohkan dalam makalah ini, pengetikan pada umumnya harus mengikuti kaidah penulisan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).1. Penomoran bab pada penunjuk bab (BAB) menggunakan angka Romawi kapital, pengetikannya diletakkan di tengah.2. Penomoran anak bab dan paragraf menggunakan angka Arab pada margin sebelah kiri.3. Penomoran anak bab dan paragraf disesuaikan dengan nomor bab.

F. Penomoran Halamana. Halaman Bagian Awal1. Penomoran halaman bagian awal skripsi, mulai dari halaman judul bagian dalam sampai dengan halaman daftar lampiran, menggunakan angka Romawi kecil.2. Halaman judul bagian dalam dan halaman persetujuan pembimbing tidak diberi nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan halaman ii (nomor halaman tersebut tidak ditik).3. Halaman abstrak sampai dengan halaman daftar lampiran diberi nomor dengan angka Romawi kecil, yang merupakan kelanjutan dari halaman judul bagian dalam dan halaman persetujuan pembimbing.4. Nomor halaman diletakkan pada pias (lajur) atas sebelah kanan, berjarak tiga spasi dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan teks.5. Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari abstrak sampai dengan daftar lampiran, nomor halaman diletakkan pada pias bawah persis di tengah tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah (baris akhir teks pada halaman itu).

b. Bagian IntiPemberian nomor pada bagian inti skripsi ditetapkan seperti di bawah ini.1. Penomoran bagian inti skripsi, mulai dari Bab I PENDAHULUAN sampai dengan Bab V SIMPULAN DAN SARAN, menggunakan angka Arab.2. Nomor halaman diletakkan pada pias atas sebelah kanan, berjarak tiga spasi dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan.3. Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari Bab I PENDAHULUAN sampai dengan Bab V SIMPULAN DAN SARAN, nomor halaman diletakkan pada pias bawah persis di tengah tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah (baris akhir teks pada halaman itu).

c. Bagian AkhirPemberian nomor pada bagian akhir skripsi dilakukan sebagai berikut:1. Penomoran bagian akhir skripsi, mulai dari DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP (kalau ada), menggunakan angka Arab.2. Nomor halaman diletakkan pada pias atas sebelah kanan berjarak tiga spasi dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan.3. Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP (kalau ada), nomor halaman diletakkan pada pias bawah persis di tengah - tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah (baris akhir teks pada halaman itu).

G. Sampul Luar/ Kulit Luar Penulisan dan penempatan judul skripsi, anak judul (kalau ada), tulisan SKRIPSI, nama dan NIM mahasiswa, simbol Universitas Bandung Raya, nama universitas dan fakultas/jurusan/laboratorium, kota dan tahun penyusunan skripsi, pada sampul luar dan sampul dalam, mengikuti ketentuan di bawah ini.a. Judul dan Anak judulPenulisan judul dan anak judul diatur sebagai berikut:1. Judul skripsi ditulis di baris paling atas dengan huruf kapital semua dan jarak dari tepi atas kertas sekurang kurangnya 6 cm.2. Judul yang panjang ditulis menjadi dua baris atau lebih dengan pemotongan judul yang logis, sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Jarak antara kedua baris judul diatur agak rapat.3. Anak judul (kalau ada) ditulis di bawah judul dengan huruf kapital semua yang lebih kecil dari huruf judul (jenis huruf sedapat mungkin sama) dan diberi jarak dari judul sekitar 1,5 cm dari baris judul yang paling bawah.4. Anak judul yang panjang ditulis menjadi dua baris atau lebih dengan pemotongan judul yang logis, sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Jarak antara kedua baris diatur agak rapat.5. Judul dan anak judul tidak diakhiri dengan tanda titik (.).Contoh : (besar huruf dan jarak spasi sesuaikan dengan ketentuan)PENGARUH EXPERIENTAL LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KETAHANAN EGO DAN KONTROL EGO REMAJA(SUATU MODEL PERLAKUAN DAN EVALUASI FUNGSI EGO)b.Tulisan SKRIPSI1. Tulisan SKRIPSI ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan anak judul.2. Letak tulisan SKRIPSI sekitar dua setengah cm di bawah anak judul. Kalau tidak ada anak judul, letak tulisan SKRIPSI sekitar 5 cm dari baris judul yang paling bawah.3. Di bawah tulisan SKRIPSI, dengan jarak sekitar 1 cm, dicantumkan kalimat penjelasan berikut:

diajukan untuk menempuh ujian sarjana pada Fakultas Universitas Bandung Raya

c.Nama dan NIM Mahasiswa1. Nama mahasiswa ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan anak judul.2. Letak tulisan nama mahasiswa sekitar 2,5 cm di bawah tulisan Universitas Bandung Raya di atas.3. NIM mahasiswa ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah di bawah nama mahasiswa dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan anak judul. Baris NIM diatur agak rapat dengan baris nama mahasiswa.

d. Simbol Universitas Bandung RayaSimbol Universitas Bandung Raya bergaris tengah sekitar 3,5 cm. Titik tengahnya terletak kirakira di tengahtengah di antara baris NPM mahasiswa dengan baris nama universitas (Universitas Bandung Raya).

e. Nama Universitas, Fakultas, Jurusan, Kota, dan Tahun Penyusunan1. Tulisan nama universitas (Universitas Bandung Raya), fakultas, jurusan, kota, dan tahun penyusunan skripsi ditulis dengan huruf kapital semua dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan anak judul, berurutan seperti contoh di bawah.2. Tahun penyusunan skripsi yang ditulis paling bawah diletakkan sekitar 3,5 cm dari tepi bawah kertas.3. Berturut turut ke atas seperti pada contoh di bawah.Contoh: (besar huruf dan jarak spasi disesuaikan dengan ketentuan)

UNIVERSITAS BANDUNG RAYA FAKULTAS XXXXXXX JURUSAN YYYYYYYY BANDUNG2014

Penempatan tulisan pada sampul luar (yang sama dengan halaman judul) harus memperhatikan keseimbangan jarak margin atas, bawah, kiri, dan kanan.

f. Judul Bagian DalamJudul bagian dalam sama dengan sampul luar/kulit luar, hanya dicetak pada kertas HVS.

H. Halaman Persetujuan Pembimbing (lihat Lampiran 6)Layout halaman persetujuan pembimbing mengacu pada hal-hal berikut:1. Judul skripsi ditik dengan jarak 4 cm dari tepi kertas bagian atas. Semua kalimat judul ditik dengan huruf kapital dengan jarak antarbaris yang rapat.2. Baris subjudul ditik di bawah judul dengan jarak sekitar 1 cm dari baris terakhir judul. Semua ditik dengan huruf kapital.3. Nama mahasiswa ditik di bawah subjudul dengan jarak sekitar 1 cm dari baris terakhir subjudul. Semua ditik dengan huruf kapital4. NPM ditik di bawah nama mahasiswa dengan jarak rapat.5. Waktu pemberian persetujuan hanya ditulis bulan dan tahunnya serta ditik di belakang kata Bandung.6. Layout menyetujui, Pembimbing Utama, dan Pembimbing Pendamping diatur dengan memperhatikan keseimbangan pada halaman ini. Nama pembimbing berjarak 4 cm dari tepi kertas bagian bawah.

I. Penulisan Kepustakaan dan Daftar PustakaTerdapat berbagai cara penulisan daftar pustaka. Setiap kelompok ilmu memiliki cara penulisan daftar pustaka masing-masing. Namun, ada beberapa aturan yang umum berlaku dan diterima oleh setiap kelompok ilmu. Pedoman ini memuat hal-hal yang berlaku umum, sedangkan detail format penulisan daftar pustakanya disesuaikan dengan yang berlaku pada kelompok ilmu (biasanya sudah lazim berlaku di jurusan/program studi/bagian/laboratorium). Contohnya, bidang biologi banyak mengacu kepada cara penulisan dari CBS System, sedangkan untuk ilmu sosial sering digunakan University of Chicago System.Daftar Pustaka, walaupun merupakan bagian akhir dari skripsi (sehingga sering kurang dipersiapkan dengan serius), memiliki fungsi dan peranan yang penting dalam menentukan kualitas ilmiah suatu skripsi. Pencantuman kepustakaan harus benar-benar sempurna karena daftar pustaka merupakan tanggung jawab sepenuhnya penulis skripsi. daftar pustaka yang baik harusa. memuat semua pustaka yang (hanya) digunakan di dalam manuskrip/naskah skripsi;b. ditulis dengan lengkap dan berurutan alfabetis sehingga pembaca yang ingin menelusuri pustaka aslinya akan dapat melakukannya dengan mudah;c. mencantumkan hanya pustaka yang telah diterbitkan;d.menggunakan sistem penulisan nama penulis artikel yang berlaku internasional (nama belakang sebagai entry), terlepas apakah nama belakang penulis artikel merupakan nama marga atau bukan.Secara umum, pengetikan buku, jurnal, dan artikel yang digunakan sebagai bahan referensi dilakukan seperti di bawah ini:1. Jarak spasi yang digunakan untuk pengetikan daftar pustaka 1 spasi.2. Baris kedua tiap buku (jurnal, artikel lain) referensi ditik menjorok ke dalam 5 ketukan mesin tik atau 1 tab dengan keyboard komputer.3. Urutan pengetikan adalah sebagai berikut:a. Nama penulis, baik penulis Indonesia maupun bukan Indonesia, dimulai dengan nama belakang (ditik lengkap), diikuti nama depan (ditik singkatannya), diakhiri dengan tanda titik (.).b. Tahun terbit, diakhiri dengan tanda titik (.).c. Judul buku, ditik dengan huruf kapital pada setiap katanya, sedangkan judul artikel dari jurnal hanya huruf awal kata pertama dan nama diri saja yang dimulai dengan huruf kapital. Beberapa bidang ilmu mengharuskan judul untuk dicetak miring atau diberi garis bawah, tetapi ada juga yang tidak menganut penulisan miring atau penggarisbawahan. Penulisan diakhiri dengan tanda titik (.).d.Kota tempat penerbit atau negara bagian tempat penerbit (yang didahului dengan kota tempat penerbit), diakhiri dengan tanda titik (.).e. Nama penerbit, diakhiri dengan tanda titik (.). Masing-masing dengan jarak 2 ketukan, kecuali kota tempat penerbit berjarak 1 ketukan.4. Apabila dua referensi atau lebih digunakan, sedangkan nama penulisnya (atau penulispenulis) sama, nama penulis pada referensi kedua (dan selanjutnya) tidak ditulis lagi, nama penulis diganti dengan garis bawah sebanyak 7 ketukan (lihat butir 8.9.1 dan 8.9.2).5. Penulisan dua referensi yang nama penulis dan tahunnya sama digunakan penanda a, b, c, dst.

Contoh :Hughes, C.K. 1987a. Economic Development of The Third Countries. New York : John Willey & Sons. 1987b. Proverty of African Sub Saharan Countries. New York : JohnWilley & Sons.

Contoh penulisan pustaka di dalam teks : Dua penulis : Lamb and Dixon (1992)