MAKALAH jagung hibrida

13
MAKALAH PEMBUATAN TANAMAN JAGUNG HIBRIDA (Pemuliaan Tanaman) Disusun oleh : Rachmad Fajar W 134130060 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN "

Transcript of MAKALAH jagung hibrida

MAKALAHPEMBUATAN TANAMAN JAGUNG HIBRIDA(Pemuliaan Tanaman)

Disusun oleh :Rachmad Fajar W134130060

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN " YOGYAKARTA2013

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangTanaman jagung sudah lama diusahakan petani Indonesia dan merupakan tanaman pokok kedua setelah padi. Penduduk kawasan timur Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur, Madura, sebagian Maluku, dan Irian Jaya sudah biasa menggunakan jagung sebagai makanan pokok sehari-hari. Produksi jagung Indonesia sebagian besar berasal dari pulau Jawa ( 66%) dan sisanya barasal dari di propinsi luar Jawa terutama Lampung, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, dan Nusa Tenggara Timur.Jagung memiliki peranan penting dalam industri berbasis agribisnis. Untuk tahun 2009, Deptan melalui Direktorat Jendral Tanaman Pangan mengklaim produksi jagung mencapai 18 juta ton. Jagung dimanfaatkan untuk konsumsi, bahan baku industri pangan, industri pakan dan bahan bakar. Kebutuhan jagung dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan seiring berkembangnya industri pakan dan pangan.Kendala dalam budidaya jagung yang menyebabkan rendahnya produktivitas jagung antara lain adalah serangan hama dan penyakit. Hama yang sering dijumpai menyerang pertanaman jagung adalah ulat Penggerek batang jagung, Kutu daun, ulat Penggerek tongkol, dan Thrips. Bulai, Hawar daun, dan Karat adalah penyakit yang sering muncul di pertanaman jagung dan dapat menurunkan produksi jagung.

BAB IIPEMBAHASANPEMBUATAN HIBRIDA TANAMAN JAGUNG(Zea Mays)

1. PERSIAPAN TANAMJagunghibrida menghendaki kondisi tanah yan gembur, subur, dan bebas dari gulma. Pengolahan tanah bertujuan agar tanah menjadi gembur, tidaktergenang air bebas dari gulma pesaing dan tidak terlindungidari sinar matahari. Persiapan lahan untuk jagung dapat dilakukan dengan duacara:a. Olah Tanah Sempurna (OTS)Tanah di bajak atau dicangkul sedalam 15-25 cm dilakukan dua kali kemudian pemukaan lahan digarusampai rata, setelah itu lahan siap di Tanami. Pada saa pengolahan tanah hendaknya kondisi tanah tidak terlalu basah dan tidak terlalu kerking sehingga mudahdikerjakan tidakterlalu lengket dan mudah digemburkan. Olah tanah sempuna biasanya dilkukan pada tanah berteksturberat, sedangkan padatanah yang bertekstur ringan dan berpasirtidak banyak diperlukan pengolahan tanah.b. Tanpa Olah Tanah (TOT)Tanah diseprot dengan herbisida kemudiandi biarkan selama 1minggu, kemudian di Tanami benih jagung. Cara TOT lain adalah tanah langsung ditanami tanpa adanya persiapan lahan, tetapi hanya dibuatkan lajur tanam pada barisan yang akan ditanami. Pemberantasan pada gulma dilakukan sebelum benih tumbuh.2. PENANAMANTiga komponen yang harus diperhatikandalam penanaman sebagai syarat untuk menghasilkan panen yang tinggi, yaitu:a. Waktu TanamWaktu tanam yang tepat akan mengurangi kegagalan panendalam kaitannyaketersedian air, serangan hama penyakit dan ketersedian unsur hara.b. Kedalaman Lubang TanamKedalaman lubang tanam harus diperhatikan agar pertumbuhantanaman tidak terhambatdan tidak mudah roboh. Lubangtanam dibuat dengan tugal dengan ke dalaman3-5 cm tergantung kelembapan tanah. apabila tanah cukup lembab kedalaman cukup 3 cm.c. JarakTanamDalam kegiatan ini dipersiapkantambang plastik yang telah diberi jarak 20 cm dalam barisan tanaman, dan antar barisan dibuat ajir sepanjang 75 cm.kemudian lubang yang telah siap diberikan benih 2 biji per lubang hal iniuntuk menghindari penyulaman kerena akan membuat tanaman tidak seragam dan akan mempersulit detaselling, kemudian juga dibei furadan sebelum ditutup pupuk dasar langsung dapat diberikan atauketika tanaman sudah tumbuh. Dalam pelaksanaannya dilapangan akan dihasilkan tanaman jantan dan tanaman betina, hasil dari tanaman betina inilah yang akan dijadikan benih hibrida, yang kemudian akan diperbanyak oleh petani.Dalam penanamannya tidak berbarengan tetapi dibuat pola untuk baris pertama ditanami tanaman jantan 2 ST (hari sebelum tanam) kemudian dua baris berikutnya tanaman betina 0 HT (hari tanam) dan baris berikutnya 4 HST (hari setelah tanam). Jarak yang digunakan 40 cm antara tanaman jantan dan betina, sedangkan 70 cm untuk tanaman antar betina.3. PEMELIHARAANTANAMANa. PenyianganAdanya gulma akan menurunkanjumlah dan kualitas panen jagung karena gulma akan bersaing dalam hal air, hara, dan udara. Penyiangan dilakukansatu sampai tiga kali dalam satu siklus pertanaman jagung.Pada tanah yang diolah secara sempuran biasanya penyiangan pertama dilakukan pada umur 15 hari, sedangkan pada TOT dilakukan pada umur 21 hari (3 minggu) atau mempertimbangkann kondisigulma yang ada penyiangan kedua dan ketiga dilihat dari kondisi gulma yang adakondisi tanaman pada umur 4-6 minggu, penyiangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, penyiangan secara manual dan dengan cara kimiawi menggunakanherbisida.b. PemupukanPemupukandilakukan dengan mempertimbangkan kesuburan dan jenistanahsetempat,pemupukan dilakukan dengan cara, membuat lubang dengan tugal pada sebelah kiri dan kanan tanamandengan jarak 7 cm dan kedalaman lubang 10 cm, setelah dimasukann pupuk lubang ditutup kembali menggunakan tanah. Pemupukan keduadan ketigadilakukan sama dengan yang pertama namun jaraknya darilubangbenih 15 cm.PemupukanmenggunakanSp-36,Kcl dan Za diberikan sekaligus pada waktu tanam dan pupuk ureadiberikan2 kali atau 3 kali. Pemupukan kedua pada umur3 mingggu setelah tanam dan atau 6 minggu setelah tanam. Pemberian tiga kali di utamakan daerah-daerah miskin unsur hara dan daerahberpasirc. PengairanUntuk hasil yang optimal tanaman jagung membutuhkan kebutuhan air yang merata, kebutuhan air terutama untuk berkecambah, pucuk petumbuhan vegetatif, pembungaan dan pengisisan biji.Pengairan di musim kemarau dilakukanselang 2 minggu dengancara membuat saluran-saluran kecil diantara barisan tanaman atau dua barisan tanaman jagungd. Pengendalian hama penyakitMengetahui jenis dan gejala serangan hama beserta penyakit akan sangat membantu dalamprogrampengendaliannya dan keberhasilan dalam bertanam jagung hibrida. Hama penyakit yang menyerangtanamanjagung beserta pengendaliannya berdasarkan sistem PHT (pengendalian hama terpadu).

4. POLINASIa. Kastrasi/DetasselingKegiatan pembuangan atau pencabutan bungapada tanaman betina, dilakukan ketika bunga mula terlihat,hal ini dilakukan agar benang sari tidak menyerbuki putik. Untuk, mendapatkanbenih penyerbukan akan dilaksanakan oleh tanaman jantan.b. IsolasiTanaman jagung harus terpisah dari pertanamanvarietas lainnya dengan jarak paling dekat200m,isolasi jarak tersebut dapat diperpendek apabila penangkaran benih terus bertambah, dengan cara menanam induk jantan pada tanaman yang berbatasan dengan blok liannya. Apabila dua verietas blok yang berdampingan dan akan menghasilkan jagung hibrida yang berlainan maka tinggal diatur sedemikian rupa sehingga pada saat berbunganya berbeda kurang lebih 1 bulan agar tidak tejadi persilangan.5. PANENPanen dan pasca panentanaman memiliki ciri-ciri siap kelobot berwarna kuning, biji sudah tua dan berwarna mengkilap pada buturan jagung sudah terbentuk jaringantetutup berwarna hitam, dan bila biji jagung tersebut ditekan dengankuku tangan maka pada bagian jagung tidak akan membekas, pada kondisi ini perkiraan kandungan air sudah 35%. Setelah dipanenjagung agar dibukaagar kadar air tongkol menurun sehinggaterhindar dari seranganjamur, pengeringan tongkol hingga kadar air 17-20% hingga mudah dipipil dan segera di jemur hingga kadar air 15 %.a. Ciri Umur PanenTanda tandavisual yang dapat dipakai sebagai petunjukbahwa jagung sudah dapat dipanen, yang biasa disebutdengan tingkat kematangan optimal antara lain : Biji nampak kering dan mengkilat Apabila biji ditusuk dengan kuku, tidak nampak bekasnya klobotnya telah menguning.

Tujuan dan pentingnya penetapan waktu panen, antara lain : Meminimalisir risiko penundaan panen akibat musimhujan Menangkal/menghambattumbuhnya cendawan padatongkol Menangkal serangan hamapada biji dan ulat padatongkol Meminimalisir kehilangan saat pemipilan Meminimalisir penyusutan di lapangan, dan sebagainya.Dua hal yang mempengaruh waktu panen jagung yaitu derajat masak dan iklim/cuaca.Derajat masak waktu panen merupakan aktivitas yang paling baik untuk memanen jagung kebalikannya adalah kondisi kurang masak maupun pemanenan yang terlambat. Sedangkan cuaca yang cerah(panas terik) merupakan saat panen yang baik kebalikanpada cuaca buruk (hujan), panen tidak dapat dilaksanakan, terlebih lagi apabila jagung akan dipetik bersama-samadengan klobotnya.b. Cara memanenjagungTerdapat 2 (dua) cara pemanenan jagung yang dapat dilakukan oleh petani dari cara yang praktis maupun yangkurang praktis :1. Pemanenan bentuk tongkol tanpa klobot, merupakanpemenenan yang secara umum paling banyak dikerjakanpara petani dengan cara memotong tangkai tongkol daribatang dengan menggunakan tangan secara langsungataupun kadangkadang dilakukan dengan memotongbatang tanaman .Cara memotong tangkai tongkol daribatang dengan menggunakan tangan ternyata efisien dan lebih praktis, mengingat biaya dan pemakaian tenaga yang dikeluarkan lebih sedikit serta memakan waktu yang tidak terlalu lama.2. Pemanenan bentuk tongkol dengan klobot, merupakan cara pemanenanyang oleh parapetani untuk sementaraini dianggap kurang praktis.Melalui cara memanen jagung ini biasanya akan tersisa daun dan batang yang dimanfaatkan sebagai pakan ternakruminansia.

c. PemipilanSetelah dijemur sampai kering jagung dipipil. Pemipilan dapatdilakukan dengan tangan atau dengan alat pemipilan bila jumlahproduksi cukup besar. Pada dasarnya memipil jagung adalahmemisahkan antara biji dan tongkol. 6. DRYINGPengeringan jagungadalah kegiatan yang sangat penting.Pengeringan jagungdapat dilakukan, dalam bentuk tongkolberkelobot, tongkol tanpa klobot dan pipilan.a. Pengeringan jagungtongkol tanpa klobot,cara ini banyak dilakukan karena mudah pelaksanaannyadan tidak diperlukan sarana khusus selama penjemuran disamping meminimalisir penyusutanbobotkarena tercecer/ kehilangan, sehingga petani menganggap cara inicukup praktis,namun cara ini membutuhkan waktu yanglebih lama dan ruangan yang lebih besar dibandingkandengan bentuk lain. Pengeringan cara ini dilakukan sampaikadar air mencapai 18-20%.b. Pengeringan jagungpipil, pengeringan cara ini dianjurkandilakukan sampai kadar air mencapai 14%.Adapun cara pengeringan jagungyang dikenal selama iniadalah dengan 2 (dua) cara yaitu pengeringan alami denganpenjemuran, pengeringan buatan dengan menggunakanteknik pengering menggunakan mesin pengering (grain dryer). Pengeringan buatan maupun pengeringan secara alami dengan cara yang salah dapat merusak jagung, sehinggamenimbulkan cacat antara lain :

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2013. Makalah pembuatan hibrida tanaman jagung. http://www.endrymesuji.com/2013/07/makalah-pembuatan-hibrida-tanaman-jagung.html