Makalah IPA
description
Transcript of Makalah IPA
Aspek Pemasaran Koperasi Intako
Laporan Kuliah Kerja Lapangan
Oleh
PROGRAM STUDI
FAKULTAS
UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN JAWA TENGAH
WONOSOBO
2016LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pelaksana Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa program studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sains Al-Qur’an tahun 2016 di Koperasi INTAKO ini disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Mengesahkan,
Dosen Pembimbing KKL Ketua Program Studi Manajemen
ii
RAEP . Apriliani . SE .MMNPU .
Ahmad Guspul SE., M.MNPU.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan ramhmat, taufik, dan hidayah-
Nya, sehingga dapat menyusun Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Fakultas Ekonomi Program
Studi Manajemen 2016 di Koperasi INTAKO. Laporan ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dekan Fakultas Ekonomi UNSIQ
2. Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi UNSIQ
3. Dosen Pembimbing KKL.
iii
4. Pihak Biro perjalanan “Transvego” dan segenap Tour Leadernya yang telah mengantarkan
kami melakukan kunjungan ke objek KKL.
5. Segenap karyawan Koperasi INTAKO yang berkenan menerima kunjungan kami.
6. Teman-teman mahasiwa Program Studi Manajemen
Demikian laporan ini kami buat, apabila kekuarangan atau kesalahan dalam menyusun laporan ini
kami mohon maaf. Kritik dan sanran akan selalu kami terima untuk melengkapi laporan kami.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wonosobo, 17 Maret 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................... 2
iv
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................................2
D. Manfaat Penulisanm .................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................................................................3
A. Definisi .....................................................................................................................................3
B. Teori .........................................................................................................................................6
BAB III METODE PENULISAN LAPORAN KKL ........................................................................... 9
A. Lokasi ...................................................................................................................................... 9
B. Jenis Data ................................................................................................................................ 9
C. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................................... 9
BAB IV HASIL KKL DAN PEMBAHASAN .................................................................................... 10
A. Gambaran Umum .................................................................................................................... 10
B. Deskripsi dan Analisan Data ................................................................................................... 13
BAB V KESIMPULAN ........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 16
v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. A. Latar Belakang
Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin
memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada srategi pemasaran
yang dijalankannya . Produk – produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan
memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk
tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh
perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk dapat mendistribusikan
kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian barang
kepada konsumen harus ada perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level
bawah .
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah banyaknya saingan didalam pasar itu
sendiri baik dari produk sejenis maupun dari produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang
harus dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan bisnis. Persaingan yang
semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus terjadi harus dapat dijadikan pelajaran oleh manajemen
pemasaran agar dapat secara proaktif mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa
sekarang dan akan datang. Untuk membahas hal tersebut, lebih jauh kita akan bahas dalam bab-bab berikut dari
makalah ini.
1
B. Rumusan Masalah
Aspek apa saja yang dilakukan Koperasi INTAKO
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui aspek pemasaran intako
D. Manfaat Penulisan
1. Diri sendiri
Tujuan bagi diri sendiri adalah untuk dijadikan sebagai acuan atau pembelajaran dalam memahami pemasaran
2. Pembaca
Pembaca diharapkan dapat memberikan kritik dan saran yang membangun setelah membaca makalah ini.
4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Definisi
Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran merupakan faktor strtegis atau kunci dari keberhasilan perusahaan, jika permintaan terhadap produk/ jasa yang dibuat kurang memadai seluruh kegiatanaspek-aspek yang lain tidak akan terwujud.
Jika propek permintaan terhadap permintaan produk lebih kecil dari peawarannya maka sitem produksi produk tersebut tidak layak dilaksanakan. Jika market space masih tersedia maka perlu diselidiki apakah pasar masih mampu menampung produk baru yang direncanakan.
Untuk mengetahui potensi permintaan dan penawaran terhadap suatu barang atau jasa, perlu dilakukan penelitian yang mendalamtentang perkembangan permintaan dan jumlah pemasoknya. Perkembangan permintaan dapat diduga melalui perubahan pendapatan, selera dan tingkah laku konsumen dalam membeli barang dan jasa tersebut.
Produk
Dalam pemasaran, produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk, melainkan satu paket kepuasan yang didapat dari pembelian produk Kepuasan tersebut merupakan akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan oleh produsen.
Produk identik dengan barang. Dalam akuntansi, barang adalah obyek fisik yang tersedia di pasar. Sedangkan produk yang tidak berwujud disebut jasa. Dalam manajemen produk, identifikasi dari produk adalah barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Kata produk digunakan untuk tujuan mempermudah pengujian pasar dan daya serap pasar, yang akan sangat berguna bagi tenaga pemasaran, manajer, dan bagian pengendalian kualitas.
Ada tiga aspek produk :
Bertujuan pada manfaat
Manfaat penggunaan
Manfaat psikologis
Manfaat dalam mengatasi masalah
Visualisasi produk
Atribut dan keistimewaan produk
Kualitas produk
Corak produk
Kemasan dan label produk
Merk
5
Menambah nilai produk
Garansi
Kemudahan Instalasi
Pengiriman
Ketersediaan di pasar
Layanan purna jual
Pesaing
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang/jasa yang sama atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Analisa pesaing adalah usaha mengedinfikasi ancaman, kesempatan atau permasalahan strategis yang terjadi akibat perubahan persaingan potensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing. Analisa persaingan dimulai dengan pesaing umum dan selanjutnya pesaing potensional. Ada dua cara untuk mengidentifikasi pesaing umum, yaitu:• Menguji perspektif pelanggan dalam membuat pilihan diantara para pesaing.• Identifikasi dengan pendekatan yang berusaha menempatkan para pesaing kedalam kelompok-kelompok strategi dari dasar strategi persaingannya.Dengan mengerti pesaing dan segala aktivitasnya dapat memberikan beberapa keunggulan yaitu :
• Dengan mengerti kekuatan dan kelemahan arus strategi pesaing itu dapat menawarkan kesempatan dan ancaman dan akan dapat menentukan respon baik• Pengetahuan akan strategi kompetitif yang akan datang mungkin bisa memberikan proyeksi/prediksi dari ancaman dan kesematan.• Sebuah keputusan tentang strategi alternatif bisa lebih mudah didapat dengan kemampuan meramal reaksi serupa dari pesaing kunci.Kekuatan dan kelemahan pesaing
Pengetahuan dari kekuatan dan kelemahan pesaing melengkapi pengertian merupakan kunci dari kecakapan firma mengejar bermacam-macam strategi. Suatu pendekatan adalah berusaha/mencoba mengusahakan kelemahan pesaing dalam daerah dimana perusahaan mengembangkan kekuatan. Modal bermaksud untuk mengembangkan strategi yang akan membuat kekuatan melawan kelemahan pesaing. Ketetapan dari kekuatan dan kelemahan pesaing diawali dengan identifikasi dari asset dan skill yang mendukung/ada hubungan dengan industri dan kemudian mengevaluasi pesaing dalam dasar dari asset dan skill. Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan persaingan, adalah perlu untuk mengidentifikasikan aktiva dan keahlian yang dihubungkan dengan industri.
Promosi
Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang
6
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, Tjiptono (2001 : 219).Sementara Sistaningrum (2002 : 98) mengungkapkan arti promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun ”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang. Konsumen aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan perusahaan. Dan konsumen potensial adalah konsumen yang berminat melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa yang akan datang.
Adapun tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi menurut Tjiptono (2001 : 221) adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pelangggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Sistaningrum (2002 : 98) menjelaskan tujuan promosi adalah empat hal, yaitu memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan.Pada prinsipnya antara keduanya adalah sama, yaitu sama-sama menjelaskan bila produk masih baru maka perlu memperkenalkan atau menginformasikan kepada konsumen bahwa saat ini ada produk baru yang tidak kalah dengan produk yang lama. Setelah konsumen mengetahui produk yang baru, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan terbujuk sehingga beralih ke produk tersebut. Dan pada akhirnya, perusahaan hanya sekedar mengingatkan bahwa produk tersebut tetap bagus untuk dikonsumsi. Hal ini dilakukan karena banyaknya serangan yang datang dari para pesaing.Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. Ada empat jenis kegiatan promosi, antara lain : (Kotler, 2001:98-100)1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.3. Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).4. Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian.5. Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.
Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasar tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :1. Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pelanggan untuk membeli.2. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk memperdagangkan barang / jasa dari sponsor.3. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan.4. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.Namun yang jelas apapun jenis kebutuhan yang akan diprogramkan untuk dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana agar perusahaan tetap eksis dan berkembang. Apalagi jika perusahaan tersebut mempunyai lini produk lebih dari satu macam.
Ada 3 gagasan utama dalam perencanaan bisnis yang dikemukakan oleh Kotler-AB. Susanto (2000 :
7
80) ;1. Bahwa bisnis perusahaan seharusnya seperti ” Portofolio Investment ”, yaituperlu diputuskan bisnis mana yang dapat dikembangkan, dipertahankan, dikurangi atau bahkan mungkin dihentikan. Karena tiap bisnis memiliki keuntungan masing-masing dan sumber daya perusahaan harus dikelola sesuai dengan potensi yang menguntungkan.2. Berorientasi pada potensi keuntungan di masa depan dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta kesesuaian perusahaan. Tidak cukup dengan mengandalkan penjualan dan keuntungan yang telah dicapai pada tahun sebelumnya sebagai panduan.3. Strategi. Perusahaan harus memiliki dan menetapkan rencana kerja untuk mencapai sasaran jangka panjang dengan melihat posisi industri (lihat Identifikasi Pesaing), sasaran, peluang keahlian serta sumber daya perusahaan.Di samping tiga gagasan utama di atas, perlu pula dilakukan analisa atau pendekatan-pendekatan untuk menanggapi adanya perubahan-perubahan pada kondisi pasar yang bisa berdampak pada faktor biaya, Tjiptono (2000 : 7- 8).Sehingga dengan melakukan analisa dapat dilakukan antisipasi agar tidak keluar biaya yang tidak terkontrol yang dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan.
B. Teori
Aspek Pemasaran
Aspek pasar adalah inti dari penyusunan Studi Kelayakan Proyek, karena permintan pasar terhadap produk merupakan dasar
untuk menyediakan produk. Oleh karena itu studi mengenai Aspek Pasar bertujuan untuk mengetahui besarnya permintaan
terhadap produk yang akan disediakan dan menempatkan produk yang akan dipasarkan pada posisi yang menguntungkan
sehingga proyek bisa dijalankan.
Aspek pasar yang dianalisa meliputi permintaan pasar terhadap produk yang akan disediakan, analisa tingkat persaingan dan
strategi pesaing dalam memasarkan produknya, sehingga bisa dirancang produk dan metode pemasaran yang bisa
memenangkan persaingan.
BAB III METODE PENULISAN LAPORAN KKL
A. Objek KKL
Koperasi INTAKO
B. Jenis Data
Data deskriptif.
8
C. Teknik Pengumpulan Data
Datang langsung ke Koperasi INTAKO
Melakukan Tanya Jawab
BAB IV HASIL KKL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Awalnya koperasi ini hanya beranggotan 27 orang. Modal awal hanya sebesar Rp 135.000 yang
diperoleh dari iuran wajib anggota sebesar Rp 5.000. Saat itu, kenang Pak Khozin, koperasi sulit
mencari anggota. Hal ini disebabkan para pengrajin sudah jenuh dengan adanya organisasi usaha
serupa yang memberi pengalaman buruk. Maka ketika koperasi dibentuk hanya berhasil menjaring
sedikit pengrajin.
Tahun 80-an dengan dukungan Pemerintah sejumlah mesin-mesin produksi, pelan tapi pasti Koperasi
INTAKO mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Munculnya sebuah ide dari masyarakat pengerajin atas ramainya kunjungan konsumen ke Koperasi
INTAKO, yaitu dengan mendirikan toko-toko/showroom hasil produksi mereka sendiri. Hingga tahun
2000 telah muncul sekitar 250 toko sepanjang 2,5 km jalan sampai menuju Showroomnya INTAKO.
Diawal-awal krisis ekonomi 1998, Sentra Tanggulangin justru mendapat keuntungan banyaknya
pembeli dari Kalimantan, Sumatra dan Sulawesi manjadi reseller produk Tanggulangin hingga tahun
2001.
Iklim usaha yang terjadi pada para pengrajin di Tanggulangin, tak bisa lepas dari peran koperasi yang
menaungi. Sejarah Koperasi Intako yang jatuh bangun, justru telah membuat posisinya semakin
9
kokoh dan berjaya. “Pengrajin di sini sudah menjadi aset Jawa Timur. Kami cukup bangga bahwa
telah menjadi daerah tujuan wisata yang tidak pernah sepi,” kisah Pak Khozin
Tahun 2002 mulai terjadi kontraksi bahkan penurunan daya beli karena mahalnya bahan baku akibat
kenaikan BBM. Pada tahun 2005, pasar sangat lesu akibat mahalnya bahan baku dan turunnya daya
beli masyarakat. Keadaan jatuh dan banyak yang bangkrut ditambah lagi kejadian luar biasa dan amat
mengejutkan yaitu meluapnya Lumpur Lapindo di akhir mei tahun 2006. Menurut kutipan dari Metro
TV News Lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, membuat industri kerajinan kulit di
Tanggulangin mati suri. Banyak konsumen yang mengira lokasi ini ikut ditenggelamkan lumpur.
Sebagian yang lain mengeluh bau menyengat di lokasi semburan, sehingga mengganggu aktivitas
belanja.
Dengan sistem banting harga atau grosir ini diharapkan para perajin tasyang sudah terlepasdari beban
dan bisa kembali hidup. Sejak kenaikan harga BBM pertama kali, ditambah munculnya bencana
lumpur, jumlah perajin tasterus berkurang dari 350-an perajin menjadi sekitar 100-an perajin. Iklim
usaha yang terjadi pada para pengrajin di Tanggulangin, tak bisa lepas dari peran koperasi yang
menaungi. Sejarah Koperasi Intako yang jatuh bangun, justru telah membuat posisinya semakin
kokoh dan berjaya. Dengan semakin berkembangnya usaha Koperasi Intako, kini banyak para anggota
yang telah melakukan ekspor ke berbagai negara. Produk asal Tanggulangin tak kalah mutunya
dengan produk asing.
Pemasaran produk kulit di Koperasi Intako pada umumnya dibedakan dalam dua bentuk. Pertama adalah penjualan langsung yaitu melalui showroom yang mana konsumen bisa langsung melihat hasil produksi kemudian memilih dan membelinya. Kedua adalah melalui pesanan, koperasi Intako membuat produk sesuai pesanan yang diinginkan konsumen. Untuk penjualan secara langsung ternyata kurang memberikan keuntungan karena tidak cepat laku dan tergantung dari kunujungan para konsumen. Omzet terbesar didapat dari pesanan.
Proses pemasaran dalam penjualan berdasarkan pesanan dimulai dari pilihan konsumen. Konsumen dalam halini adalah pemesan memilih salah satu desain produk atau juga memiliki desainnya sendiri kemudian memsan produk pada koperasi Intako.
Jika pesanan dalam jumlah besar, maka pengrajin akan membuat model terlebih dahulu dan kemudian diberikan kepada pemesan untuk melihat hasil tersebut apakah sudah sesuai pesanan. Jika pemesan sudah cocok, maka akan dibuat kontrak untuk menyelesaikan seluruh pesanan.Dalam memilih merk, pemesan juga bisa memilih untuk menggunakan merk dari pengrajin,tanpa merk, atau juga bisa menggunakan merk pemesan sendiri. Produk yangntelah selesai bisa diambil pemesan atau juga bisa diantarkan oleh pihak pengrajin. Ongkos kirim bisa ditanggung pemesan, atau duibebankan pada harga pokok produksi.
10
B. Deksripsi dan Analisa Data
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian tumbuh menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia yang menjadi konsep pemasaran.. Mulai dari pemenuhan produk, penetapan harga, pengiriman barang dan mempromosikan barang .
Pada Koperasi Intako ada beberapa aspek pemasaran antara lain :
1. Permintaan
Permintaan produk dari kulit khususnya tas dan sepatu sampai saat ini seiring dengan kondisi perekonomian yang membaik, pasar produk smulai kembali membaik. Tantangan yang dihadapi industri kulit ini adalah persaingan di pasar luar negeri yaitu produk tas kulit dari Cina. Dipasaran produk tas kulit dari Cina dipoasarkan dengan harga relatif lebih murah. Sedangkan produk kulit khusunya tas kulit Indonesia yang beredar di oasar luar negeri harganya relatif mahal. Hal ini disebabkan belum adanya akses langsung ke pasar luar negeri.
Untuk permintaan dalam negeri sendiri masih didominan dari wisatawan domestik atau konsumen yang datang langsung ke showroom yang biasanya sangat ramai pengunjung di saat-saat liburan sekolah maupun Nasional.
2. Penawaran
Kerajinan tas kulit memerlukan keterampilan tangan dan keuletan. Untuk para pengrajin Tanggulangin, terdapat ungkapan "tidak ada yang tidak bisa dibuat oleh pengrajin Tanggulangin". Hal ini karena kemampuan pengrajin Tanggulangin dalam membuat produk tas kulit tidak diragukan. Para pengrajin ini seringkali mengoleksi majalah-majalah mode dunia untuk melihat trend tas kulit yang berkembang. Dari melihat gambar tersebut mereka mampu memproduksinya dengan hasil yang persis dengan aslinya.Konsumen yang menginginkan model tas yang berbeda, dapat membuat desain sendiri atau memberikan contoh produk yang ia punya dan para pengrajin ini akan membuatnya sesuai selera pemesan. Pemesan juga dapat melihat contoh produk yang ada pada koleksi pengrajin kemudian meminta pengrajin untuk membuat produk modifikasinya. Pengusaha bahkan telah terbiasa memproduksi tas dalam jumlah ribuan dalam waktu satu minggu.
3. Analisis persaingan dan peluang pasar
Produk yang ada di Koperasi Intako saat ini masih memiliki peluang pasar yang sangat luas. Untuk menciptakan peluang-peluang yang baru Koperasi Intako sering mengadakan acara baik yang bekerja sam dengan pemerintah daerah maupun secara mandiri yang bertujuan untuk memperkenalkan produknya pada konsumen. Selain itu Koperasi Intako juga memasarkan dalam bentuk promosi secara langsung menggunakan brosur atau lewat internet, mengadakan pameran
11
bersama, atau melaui bursa pasar murah produk Tanggulangin seperti Lebaran Fair dan juga pameran beklanja dalam rangka memperingati hari-hari nasional.
4. Kendala Pemasaran
Masaalh pemasaran yang dihadapi oleh Koperasi Intako dalam memasarkan produknya adalah berkurangnya minat masyarakat terhadap produk kulit karena harga yang relatif mahal. Konsumen cenderung memilih produk dari kulit imitasi atau dari campuran kulit dengan imitasi dikarenakan harganya yang lebih murah. Selain itu kurangnya minat pemebeli terhadap produk dalam negeri , mereka lebih bangga memekai produk luar dengan merk yang lebih terkenal dan untuk kepentingan prestise.
Secara umum, permasalahan pemasaran adalah kemampuan yang masih lemah untuk menembus pasar luar negeri.. Padahal selama ini Produk kulit
tersebut telah masuk pasar luar negeri namun selalu melalui pihak asing sebagai pemesan atau sekaligus pemasar..Dan tentu pemasaran ini menggunakan merk pemesan sendiri. Hal ini sangat merugikan kerana nama tanggulangin akan sulit untuk dikenal.
5. Harga
Harga produk tas kulit sangat beragam sesuai dengan tingkat kesulitan pembuatan, kualitas bahan baku, dan banyaknya bahan yang digunakan. Untuk tas kulit wanita dengan ukuran kecil dengan model sederhana dijual dengan harga antara Rp 100.000 - Rp 120.000 (harga langsung). Tas koper dengan model sederhana dijual dengan harga Rp 300.000 - Rp 350.000. Sedangkan untuk tas golf berharga antara Rp 4.000.000 sampai Rp 5.000.000.
BAB V KESIMPULAN
Walaupun Koperasi INTAKO sempat terpuruk karena akses jalan menju lokasi Koperasi tertutup,
Tapi Koperasi INTAKO mampu mengatasi masalah tersebut dan berhasil melewatinya. Barang yang
diproduksi Koperasi INTAKO umumnya mudah dipasarkan, karena sepatu dan tas sudah menjadi
barang kebutuhan primer manusia. Ikatan sosial di Koperasi INTAKO dengan para pengrajin juga
sangat kuat, dibuktikan dengan kejujuran INTAKO dan mau membayar tunai barang hasil kerajinan
masyarakat Tanggulangin.
12
DAFTAR PUSTAKA
- http://cara-membuat.net/search/pengertian-aspek-produksi , http://kumpulantugasekonomi.blogspot.com/2010/02/makalah-analisa-pesaing.html, http://manajemenproduk.blogspot.com/. http://rasimunway.blogspot.com/2011/03/aspek-produk-barang-dan-jasa.html , http://www.republika.co.id/berita/konsultasi/kewirausahaan/12/03/24/m1d9z7-bagaimana-ya-strategi-promosi-yang-efektif
13