Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

27
MAKALAH ILMU PENGETAHUAN LINGKUNGAN EKOSISTEM AQUATIK TAWAR DAN EKOSISTEM LAUT Dosen Pengampu : Dra.Sri Dwiastuti Disusun Oleh : 1. Abdi Prasetyo (K4309001) 2. Amelia Rachmawati (K4309008) 3. Anisa Yosa Puri Eka Putri (K4309009) 4. Bryan Dion (K43090 5. Muhyani Rintiarno (K43090 6. Mutia Dwi Zulfana (K4309054) 7. Nurul Qomariyah (K4309061) 8. Triyatni (K4309081)

Transcript of Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

Page 1: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

MAKALAH ILMU PENGETAHUAN LINGKUNGAN

EKOSISTEM AQUATIK TAWAR DAN EKOSISTEM LAUT

Dosen Pengampu : Dra.Sri Dwiastuti

Disusun Oleh :

1. Abdi Prasetyo (K4309001)

2. Amelia Rachmawati (K4309008)

3. Anisa Yosa Puri Eka Putri (K4309009)

4. Bryan Dion (K43090

5. Muhyani Rintiarno (K43090

6. Mutia Dwi Zulfana (K4309054)

7. Nurul Qomariyah (K4309061)

8. Triyatni (K4309081)

Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

2010

Page 2: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, taufik dan

hidayah-Nya kami dapat melaksanakan tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

dalam pembuatan makalah yang berjudul “Ekosistem Aquatik Tawar dan Ekosistem

Laut”.

Dalam makalah yang berjudul “Ekosistem Aquatik Tawar dan Ekosistem Laut”. Ini

diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang individu,

kaarakteristiknya dan perbedaan individu.

Kami mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yakni :

1. Ibu Dra. Sri Dwiastuti sebagai dosen pengampu mata kuliah.

2. Teman – teman pendidikan biologi UNS.

3. Dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan oleh penyusun satu per satu

yang telah membantu dan mendukung kami dalam melaksanakan tugas pembuatan

makalah ini.

Makalah ini tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu saya menerima kritik dan

saran dari berbagai pihak keterkaitannya dengan isi dari makalah yang berjudul

“Ekosistem Aquatik Tawar dan Ekosistem Laut” ini.

Surakarta, 20 Maret 2010

Penyusun

Page 3: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

Semua makhluk hidup menempati suatu lingkungan yang mendukung untuk

kelangsungan hidupnya. Lingkungan tersebut dinamakan habitat. Dalam habitatnya

makluk hidup juga saling berinteraksi dangan makluk hidup lain serta dengan benda mati

disekitarnya sehingga membentuk suatu ekosistem. Dan ilmu yang mempelajari

hubungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain serta dengan benda yang tak

hidup di lingkungannya adalah ekologi.

Ekosistem secara umum adalah kumpulan dari beberapa populasi yang

menempati suatu habitat yang sama dan saling berinteraksi dengan lingkungannya

sehingga terjadi hubungan timbal balik. Contoh dari ekosistem antara lain:

a. Ekosistem Sungai,terdiri dari:

Komponen biotik: ikan, lumut, ganggang, fitoplankton,zooplankton, dll.

Komponen Abiotik : air, batu, pasir, udara, cahaya, dll.

b. Ekosistem Sawah,terdiri dari:

Komponen biotik: rumput, padi, katak, tikus, ulat, wereng, pohon singkong, dll.

Komponen abiotik : air, tanah, udara, unsur hara, mineral dalam tanah, dll.

c. Ekosistem Gurun, terdiri dari:

Komponen biotik:

Komponen abiotik:

Didalam ekologi akan dipelajari tentang hubungan antar makhluk hidup,

hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya, baik komponen biotik dan

abiotik.

Page 4: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

BAB IIPEMBAHASAN

A. EKOLOGI AQUATIK TAWAR

Habitat air tawar dapat dibagi menjadi 2 seri, yaitu :

1. Air tergenang, atau habitat lentik (berasal dari kata lenis berarti tenang):

danau, kolam, rawa atau pasir terapung

2. Air mengalir, atau habitat lotik (berasal dari lotus berarti tercuci) : mata

air, aliran air (brook-creek) atau sungai.

Ciri-ciri ekosistem air tawar :

Page 5: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

a. Kadar garam atau salinitasnya sangat rendah, bahkan lebih rendah dari

kadar garam protoplasma organisme akuatik.

b. Variasi suhu sangat rendah.

c. Penetrasi cahaya matahari kurang.

d. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.

Habitat air tawar menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi,

dibandingkan dengan habitat lautan dan daratan, tetapi bagi manusia kepentingannya jauh

lebih berarti dibandingkan denganluas daerahnya. Karena alasan sebagai berikut :

1. Habitat air tawar merupakan sumber air yang paling praktis dan murah untuk

kepentingan domestik maupun industri (air mungkin dapat diperoleh dalam

jumlah lebih banyak dari laut, tetapi dengan biaya dengan biaya yang lebih tinggi

yaitu lebih banyak energi yang diperlukan dan adanya popusi garam).

2. Komponen air tawar adalah “leher botol” (daerah kritis) pada daur hidrologi .

3. Ekosistem air tawar menawarkan sistem pembuangan yang memadai dan paling

murah. Karena manusia menyalah gunakan sumber daya ini maka jelas bahwa

usaha untuk mengurangi tekanan tersebut harus dilakukan secepatnya, bila tidak,

air akan menjadi faktor pembatas bagi manusia.

Faktor-faktor pembatas yang cukup penting pada air tawar, dan yang akan

dibicarakan mendalam pada tiap pembahasan dari sistem akuatik adalah :

Suhu.

Air mempunyai beberapa sifat unik yang berhubungan dengan panas yang secara

bersama-sama mengurani perubahan suhu sampai tingkat minimal, sehingga

perbedaan suhu dalam air lebih kecil dan perubahan yang terjadi lebih lambat

dari pada udara. Sifat yang terpenting adalah :

o Panas jenis yang tinggi, relatif sejumlah besar panas dinutuhkan untuk

merubah suhu air. 1 gram kalori (gkal) panas dibutuhkan untuk menaikkan

Page 6: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

suhu 1 ml (=1 gram) air 10 C lebih tinggi (antara 15-160) hanya amonia dan

beberapa senyawa lain mempunyai nilai lebih dari satu.

o Panas fusi yang tinggi. 80 kalori dibutuh kan untuk mengubah 1 gram es

menjadi air tanpa mengubah suhunya (dan sebaliknya).

o Panas evaporasi yang tingi. 536 kalori diserap sewaktu evaporasi yang

dapat dikatakan berlangsun terus menerus dari permukaan vegetasi , air

dan es, sebagian besar sinar matahari digunakan untuk evaporasi air dari

ekosistem didunia, dan alur energi ini mengubah iklim dan memungkinkan

perkembangan kehidupan dalam semua keanekaragaman yang

menakjubkan.

o Kerapatan air tertinggi terjadi pada suhu 40 C ; diatas dan dibawah titik

tersebut air akan berkembang dan menjadi lebih ringan. Sifat unik ini

menyebabkan aira danau tidak membeku seluruhnya pada musim dingin.

Walaupun variasi suhu dalam air tidak sebesar di udara, hal ini merupakan faktor

pembatas utama, karena organisme akuatik seringkali mempunyai toleransi yang

sempit ( stenotermal ). Maka, walaupun terjadi populasi panas yang sedang oleh

manusia, akibatnya dapat amat luas. Perubahan suhu menyebabkan pola sirkulasi

yang khas dan stratifikasi, yang amat mempengaruhi kehidupan akuatik. Daerah

perairan yang cukup luas dapat mempengaruhi iklim daerah daratan di

sekitarnya.

Suhu air paling baik dan efisien diukur menggunakan sensor elektronis seperti

termistor. Pembacaan dan pencatatan langsung dari termistor memudahkan para

pemula untuk mengambil profil suhu dari habitat akuatik.

Kejernihan

Penetrasi cahaya seringkali dihalangi oleh zat yang terlarut dalam air, membatasi

zona fotosintesa, dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman. Kekeruhan,

terutama bila disebabkan oleh lumpur dan partikel yangdapat mengendap,

seringkali penting sebagai faktor pembatas. Sebaliknya, bila kekeruhan

Page 7: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

disebabkan oleh organisme, ukuran kekeruhan merupakan indikasi produktivitas.

Kejernihan dapat diukur dengan alat yang amat sederhana yang disebut cakram

secchi (dinamakan menurut penemuannya, A.Secchi, seorang Itali yang

memperkenalkannya pada tahun 1865) berupa cakram putih dengan garis tengah

kira-kira 20 cm dan dimasukkan kedalam air sampai tidak terlihat dari

permukaan. Kedalaman itu disebut kejernihan cakram secchi, yang dapat

mencapai 40 m pada air yang amat keruh dan berkisar antara beberapa cm pada

air yang amat jernih, tidak produktif di danau yang tinggi letaknya seperti Danau

Crater di Taman Nasional Crater Lake, Oregon. Danau-danau di Wiesconsin

yang telah dipelajari dengan intensif menggunakan cakram secchi sampai

kedalaman dimana penetrasi cahaya kira-kira 5% dari radiasi yang mencapai

permukaan. Sementara fotosintesa masih terjadi pada intensitas rendah, tingkatan

5% menandai batas bawah kebanyakan zona fotosintesa. Walaupun elas bahwa

alat-alat sintesa modern akan memberikan data yang akurat tentang penetrasi

cahaya, cakram secchi masih dianggap alat yang berguna oleh ahli limnologi

yangseringkali mengunakan teknik ini untuk mengatur tingkat fertilisasi untuk

menghasilkan pertumbuhan fitoplankton yang baik tapi tidak terlalu tinggi.

Arus

Air cukup “padat”, maka arah arus amat penting sebagai faktor pembatas,

terutama pada aliran air. Disamping itu, arus air sering kali amat menentukan

distribusi gas yang vital, garam dan organisme kecil.

Konsentrasi gas pernapasan

Berbeda dengan lingkungan laut konsentrasi oksigen dan karbon dioksida sering

kali terbatas pada lingkungan air tawar. Pada ”zaman polusi” ini konsentrasi

oksigen terlarut dan kebutuhan oksigen biologis sering kali diukur dan

merupakan faktor fisik yang paling intensif dipelajari. Sebagai suatu gambaran

dari ”kantong oksigen” yang disebabkan polusi dan konsekuensinya dalam hal

biota biasanya berlaku berlawanan, ahli ekologi tentang populasi makin lama

makin memperhatikan penyuburan dibandingkan dengan pengaruh yang

membatasi dari karbon dioksida dalam air tawar.

Page 8: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

Konsentrasi garam biogenik

Nitrat dan pospat sampai batas tertentu tampaknya terbatas jumlahnya hampir

pada semua ekosistem air awar. Dalam air danau dan aliran air dengan kesadahan

rendah, kalsium dan garam-garam lain uga tampaknya terbatas. Kecuali pada

beberapa mata air mineral, bahkan pada air dengan kesadahan tertinggi hanya

mempunyai kadar garam atau salinitas kurang dari 0,5%, dibandingkan dengan

30-37% dalam air laut.

Dua ciri lain dari air tawar dapat mempengaruhi umlah dan distribusi dari jenis

yan ada (atau kekayaan kualitas biota). Karena habitat air tawar seringkali

terisolasi satu dari yang lain oleh daratan dan lautan, organisme dengan

penyebaran rendah melewati halangan ini mungkin telah gagal untuk mapan

ditempat-tempatyang tidak sesuai. Ikan terutama menadi subek dari pembatasan

ini ; aliran air, misalnya walaupun hanya beberapa kilometer jaraknya didaratan

tetapi karena terisolasi oleh air, mungkin daerahnya (niche) ditempati oleh jenis

yang berbeda. Sebaliknya, kebanyakan organisme kecil seperti panggang, udang,

protozoa dan bakteri mempunyai kemampuan penyebaran yang tinggi. Maka

seseorang mungkin akan menemukan Daphnia dalam kolam di Amerika Serikat

dan di Inggris. Buku pegangan untuk invertebrata air tawar yang ditulis untuk

pulau-pulau di Inggris, misalnya dapat digunakan di Amerika Serikat paling tidak

sampai tingkat family atau genus, tanaman rendah dan invertebrata air tawar

menunjukkan tingkat kosmopolitan yang tinggi. Oranisme air tawar mempunyai

persoalan tertentu untuk dipecahkan dalam hubungan dengan pengaturan tekanan

osmose ( osmoregulasi ). Karena konsentrasi garam dalam cairan tubuh atau sel

lebih besar daripada lingkungan air tawar ( yaitu disebut cairan hipertonik ),

maka air cenderung masuk ke dalam tubuh secara osmosis bila selaputnya

(membran) dapat ditembus air ( permeabel ), atau kadar aram akan menjadi tinggi

bila membran relatif tidak permeabel. Binatang air tawar, seperti protozoa

dengan selaput sel yang tipis dan ikan dengan insangnya harus mempunyai cara

efisien untuk mengeluarkan air ( terlaksana dengan vakuola kontraktil pada

protozoa dan ginjal pada ikan) atau badannya akan membesar dan meletus.

Page 9: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

Kesukaran dalam osmoregulasi dapat diterangkan ,paling tidak sebagian,

mengapa sejumlah besar hewan laut dari seluruh Phyllum, kenyataanya belum

pernah berhasil memasuki lingkungan air tawar. Sebaliknya ikan bertulang ( juga

burung laut dan mamalia ) yang cairan tubuhnya berkadar garam lebih rendah

dari air laut ( yaitu hipotonik ) berhasil masuk kembali ke laut dengan merubah

osmoregulasi metabolis secara perlahan-lahan yang meliputi pembuangan garam

dan penanganan air.

Flora ekosistem air tawar:

Hampir semua golongan tumbuhan terdapat pada ekosistem air tawar, tumbuhan

tingkat tinggi (Dikotil dan Monokotil), tumbuhan tingkat rendah (jamur, ganggang biru,

ganggang hijau).

Berdasarkan kedalaman air tanaman ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi

3 macam, yaitu:

1. Zona vegetasi tersembul

Tanaman yang berada pada zona ini adalah tanaman berakar yang bagian alat

fotosintesanya muncul di permukaan air. Jadi, karbon dioksida untuk

menghasilkan makanan diambil dari udara. Tetapi bahan mentah yang lain

diambil dari bawah permukaan air. Contohnya : Scirpus spp., Sagittaria spp.,

Sparganium spp., Eleocharis spp., dan Pontedelia spp.

2. Zona tanaman berakar dengan daun mengapung

Zona ini serupa dengan zona yang disebut sebelumnya secara ekologis, tetapi

permukaan fotosintesa horizontal. Mungkin lebih efektif mengurangi penetrasi

cahaya di dalam air. Contohnya : Teratai

3. Zona vegetasi terendam

Tanaman yang berada pada zona ini adalah tanaman berakar yang seluruhnya

atau sebagian besar terendam. Daun pada tanaman ini cenderung tipis dan

Page 10: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

terbelah-belah halus karena beradaptasi untuk pertukaran nutrisi dengan air.

Contohnya : Marga Potamogeton.

Fauna ekosistem air tawar:

Hampir semua filum dari dunia hewan terdapat pada ekosistem air tawar,

misalnya protozoa, spans, cacing, molluska, serangga, ikan, amfibi, reptilia, burung,

mammalia. Ada yang selalu hidup di air, ada pula yang ke air bila mencari makanan saja.

Klasifikasi ekologis organisme air tawar :

1. Berdasarkan Niche Utama (posisi dalam rantai energi atau rantai makanan)

a. Autotroph (Produsen) : tanaman hijau dan mikroorganisme

kemosintetik.

b. Pagotroph (Konsumen Makro) : pertama, kedua, dst ; herbivore,

predator, parasit, dsb.

c. Saprotroph (Konsumen Mikro atau Pengurai) : diklasifikasikan lagi

berdasarkan asal bahan organik yang diuraikan.

2. Berdasarkan bentuk kehidupan atau kebiasaan hidup

a. Bentos : organisme yang melekat atau beristirahat pada dasar endapan.

Binatang bentos dapat dibagi berdasarkan cara makannya : pemakan

penyaring (seperti kerang) dan pemakan deposit (seperti siput).

b. Periphyton : organisme (baik tanaman maupun binatang) dan daun dari

tanaman yang berakar atau permukaan lain yang menojol dari dasar.

c. Plankton : organisme mengapung yang pergerakannya tergantung pada

arus walaupun beberapa zooplankton menunjukkan gerak berenang

aktif yang membantu mempertahankan posisi vertikal.

Page 11: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

d. Nekton : organisme yang dapat berenang dan bergerak dengan

kemauan sendiri. Contohnya : ikan, amfibi, dan serangga air yang

besar.

e. Neuston : organisme yang beristirahat atau berenang pada permukaan.

3. Berdasarkan daerah atau subhabitat

a. Zona literal : daerah perairan yang dangkal dengan penetrasi cahaya

sampai ke dasar, biasanya di kolam dan danau alami ditumbuhi oleh

tanaman tetapi tidak selalu demikian pada kolam yang dikelola.

b. Zona linetik : daerah air terbuka sampai kedalaman penetrasi cahaya

yang efektif, disebut tingkat kompensasi yaitu daerah dimana

fotosintesa seimbang dengan respirasi. Komunitas disini hanya terdiri

dari plankton, nekton, dan kadang-kadang neuston.

c. Zona profudal : bagian dasar dan daerah air yang dalam yang tidak

tercapai oleh penetrasi cahaya efektif. Zona ini biasanya tidak ada

pada kolam.

4. Berdasarkan aliran air

a. Zona air deras : daerah yang dangkal dimana kecepatan arus cukup

tinggi untuk menyebabkan dasar sungai bersih dari endapan dan materi

lain yang lepas, sehingga dasarnya padat. Zona ini dihuni oleh bentos

yang beradaptasi khusus atau organisme perifitik yang bisa melekat

kuat pada dasar dan oleh ikan yang kuat berenang.

b. Zona air tenang : bagian air yang dalam dimana kecepatan arus sudah

berkurang, maka lumpur dan materi lepas cenderung mengendap di

dasar, sehingga pada dasarnya lunak. Zona ini dihuni oleh nekton dan

beberapa plankton.

Page 12: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

B. EKOSISTEM LAUT

Ekosistem air laut luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi ( + 70 % ), karena

luasnya dan potensinya sangat besar, ekosistem laut menjadi perhatian orang banyak,

khususnya yang berkaitan dengan REVOLUSI BIRU.

Ciri-ciri:

a. Memiliki kadar mineral yang tinggi, ion terbanyak ialah Cl (55%), namun

kadar garam di laut bervariasi, ada yang tinggi (seperti di daerah tropika)

dan ada yang rendah (di laut beriklim dingin).

b. Ekosistem air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.

Aspek - aspek yang yang menjadi perhatian dalam bidang ekologi:

1. Laut itu luas, mencakup 70% dari permukaan bumi.

2. Laut itu dalam, dan kehidupan berlangsung pada setiap kedalaman.

Meskipun tidak ada daerah abiotik dilaut, tetapi kehidupan lebih padat

terdapat disekitar daratan dan pulau - pulau.

3. Lautan itu saling sambung menyambung tidak terpisah – pisah seperti

habitat daratan atau air tawar.

4. Laut adalah sirkulasi berkesinambungan; perbedaan temperature udara

antara kutub dan khatulistiwa menyebabkan angin kencang seperti angin

pasat.

5. Laut didominasi oleh berbagai macam gelombang dan oleh pasang – surut

yang terjadi karena gaya tarik bulan dan matahari.

6. Laut adalah asin. Hal in dikarenakan kandungan garam yang cukup tinggi

didalam air laut.

7. Konsentrasi zat hara yang terlarut adalah rendah dan merupakan suatu

faktor keterbatasan dalam menentukan ukuran populasi lautan.

Page 13: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

8. Yang sangat berlawanan, lautan dan beberapa kelompok organisme yang

hidup didalamnya lebih tua daripada dasar laut, yang selalu berubah dan

diperbaharui oleh adanya proses tektonik dan pengendapan.

Pembagian daerah ekosistem air laut

Daerah Litoral / Daerah Pasang Surut:

Daerah litoral adalah daerah yang langsung berbatasan dengan darat. Radiasi

matahari, variasi temperatur dan salinitas mempunyai pengaruh yang lebih

berarti untuk daerah ini dibandingkan dengan daerah laut lainnya. Biota yang

hidup di daerah ini antara lain: ganggang yang hidup sebagai bentos, teripang,

binatang laut, udang, kepiting, cacing laut.

Daerah Neritik:

Daerah neritik merupakan daerah laut dangkal, daerah ini masih dapat

ditembus cahaya sampai ke dasar, kedalaman daerah ini dapat mencapai 200

m. Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton, nekton, neston dan bentos.

Daerah Batial atau Daerah Remang-remang:

Kedalamannya antara 200 – 2000 m, sudah tidak ada produsen. Hewannya

berupa nekton.

Daerah Abisal:

Daerah abisal adalah daerah laut yang kedalamannya lebih dari 2000 m.

Daerah ini gelap sepanjang masa, tidak terdapat produsen.

Berdasarkan intensitas cahayanya, ekosistem laut dibedakan menjadi 3 bagian:

a. Daerah fotik: daerah laut yang masIh dapat ditembus cahaya matahari,

kedalaman maksimum 200 m.

b. Daerah twilight: daerah remang-remang, tidak efektif untuk kegiatan

fotosintesis, kedalaman antara 200 – 2000 m.

c. Daerah afotik: daerah yang tidak tembus cahaya matahari. Jadi gelap

sepanjang masa

Komunitas di Dalam Ekosistem Air Laut

Page 14: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

Menurut fungsinya, komponen biotik ekosistem laut dapat dibedakan menjadi 4,

yaitu:

a. Produsen

terdiri atas fitoplankton dan ganggang laut lainnya.

b. Konsumen

terdiri atas berbagai jenis hewan. Hampir semua filum hewan ditemukan di

dalam ekosistem laut.

c. Zooplaokton

terdiri atas bakteri dan hewan-hewan pemakan bangkai atau sampah.

Pada ekosistem laut dalam, yaitu pada daerah batial dan abisal merupakan daerah

gelap sepanjang masa.

Di daerah tersebut tidak berlangsung kegiatan fotosintesis, berarti tidak ada

produsen, sehingga yang ditemukan hanya konsumen dan dekompos saja. Ekosistem laut

dalam merupakan suatu ekosistem yang tidak lengkap.

Adaptasi biota laut terhadap lingkungan yang berkadar garam tinggi:

Pada hewan dan tumbuhan tingkat rendah tekanan osmosisnya kurang lebih sama

dengan tekanan osmosis air laut sehingga tidak terlalu mengalami kesulitan untuk

beradaptasi. Tetapi bagaimanakah dengan hewan tingat tinggi, seperti ikan yang

mempunyai tekanan osmosis jauh lebih rendah daripada tekanan osmosis air laut. Cara

ikan beradaptasi dengan kondisi seperti itu adalah:

banyak minum

air masuk ke jaringan secara osmosis melalui usus

sedikit mengeluarkan urine

pengeluaran air terjadi secara osmosis

garam-garam dikeluarkan secara aktif melalui insang

Page 15: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

air masuk ke jaringan secara osmosis melalui usus

sedikit mengeluarkan urine

pengeluaran air terjadi secara osmosis

garam-garam dikeluarkan secara aktif melalui insang

Ekosistem perairan laut

Terdapat 3 tipe ekosistem perairan laut yaitu

a. Ekosistem laut dangkal. Ekosistem ini hanya merupakan bagian kecil dari

ekosistem laut, yang umumnya terdapat di sepanjang pantai. Bagian yang

kecil ini menyimpan amat banyak spesies dibandingkan ekosistem laut

lainnya. Daerah intertidal merupakan daerah pasang surut ekosistem ini.

Pada ekosistem ini dijumpai estuaria yang merupakan pertemuan perairan

tawar dan perairan laut dengan keanekaragaman jenis tumbuhan, alga dan

mikroorganisme yang tinggi,yang merupakan pemasok makanan terbesar

bagi hewan-hewan baik di estuaria maupun di laut terbuka.

b. Ekosistem laut terbuka. Ekosistem ini kaya akan plankton, yang sebagiaan

besar terdapat pada kedalaman 100 m di lautan. Beberapa plangton

merupakan algae dan bakeri fotosintesis yang hidup sejauh cahaya mata

hari dapat sampai. Aktivitas ini menunjang konsumen sekunder dan

konsumen yang lebih tinggi.

c. Ekosistem laut dalam. Hanya beberapa spesies organisme yang terdapat

pada ekosistem ini, karena penetrasi cahaya matahari hanya mencapai

maksimal 300 m. Banyak organisme laut dalam bersifat bioluminesens

yang berguna untuk pertahanan tubuh dan menarik perhatian calon

mangsanya.

Page 16: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULAN1. Habitat air tawar dapat dibagi menjadi 2 seri, yaitu :

a. Air tergenang

b. Air mengalir

2. Ciri-ciri ekosistem air tawar :

a. Kadar garam atau salinitasnya sangat rendah, bahkan lebih rendah

dari kadar garam protoplasma organisme akuatik.

b. Variasi suhu sangat rendah.

c. Penetrasi cahaya matahari kurang.

d. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.

3. Faktor-faktor pembatas yang cukup penting pada air tawar,

antara lain:

a. Suhu

b. Kejernihan

c. Arus

d. Konsentrasi garam biogenic

Page 17: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

e. Konsentrasi gas pernapasan

4. Berdasarkan kedalaman air tanaman ekosistem air tawar

dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

Zona vegetasi tersembul

Zona tanaman berakar dengan daun mengapung

Zona vegetasi terendam

5. Klasifikasi ekologis organisme air tawar :

a. Berdasarkan Niche Utama (posisi dalam rantai energi atau rantai

makanan)

i. Autotroph (Produsen)

ii. Pagotroph (Konsumen Makro)

iii. Saprotroph (Konsumen Mikro atau Pengurai)

b. Berdasarkan bentuk kehidupan atau kebiasaan hidup

i. Bentos

ii. Periphyton

iii. Plankton

iv. Nekton

v. Neuston

c. Berdasarkan daerah atau subhabitat

i. Zona literal

Page 18: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

ii. Zona linetik

iii. Zona profudal

d. Berdasarkan aliran air

i. Zona air deras

ii. Zona air tenang

9. EKOSISTEM LAUT

A. SARAN

Page 19: Makalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Odum, Eugene P. 1993. Dasar – Dasar Ekologi Edisi ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

http://erikarianto.wordpress.com/2008/01/10/ekologi-air-tawar/ diakses tanggal 18

maret 2010 pukul 16:54

http://elfisuir.blogspot.com/2010/02/konsep-ekologi-komunitas-dan-populasi.html

diakses tanggal 18 maret 2010 pukul 17:06

http://defishery.wordpress.com/warta-perikanan/ekologi-aquatik/ diakses tanggal 18

maret 2010 pukul 17:08

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1963415-ekologi/ diakses tanggal 18

maret 2010 pukul 17:09

http://kusmandanuunindra4.blogspot.com/2008/09/ekologi.html diakses tanggal 18

maret 2010 pukul 17:12

http://bamacute.blogspot.com/2009/12/faktor-pembatas-ekosistem-sungai.html

diakses tanggal 18 maret 2010 pukul 17:15