Makalah Guru Baik

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan, antara lain: guru, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan pendidikan, kurikulum. Dari berbagai factor tersebut,guru dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas menempati kedudukan yang paling penting dan tanpa mengabaikan faktor penunjang lain, guru sebagai subyek pendidikan sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri. Hasil penelitian yang dilakukan Nana Sudjana (2002:42) menunjukkan bahwa76,6% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kinerja guru, dengan rincian: kemampuan guru mengajar memberikan sumbangan 32,43%,penguasaan materi pelajaran memberikan sumbangan 32,38% dan sikap guru terhadap mata pelajaran memberiakan sumbangan 8,60%. Peningkatan prestasi belajar siswa akan dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, proses pembelajaran dikelas harus berlangsung dengan baik, berdaya guna dan berhasil guna. Proses pembelajaran akan berlangsung dengan 1

Transcript of Makalah Guru Baik

Page 1: Makalah Guru Baik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi

keberhasilan pendidikan, antara lain: guru, siswa, sarana dan prasarana,

lingkungan pendidikan, kurikulum. Dari berbagai factor tersebut,guru dalam

kegiatan proses belajar mengajar di kelas menempati kedudukan yang paling

penting dan tanpa mengabaikan faktor penunjang lain, guru sebagai subyek

pendidikan sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri. Hasil

penelitian yang dilakukan Nana Sudjana (2002:42) menunjukkan bahwa76,6%

hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kinerja guru, dengan rincian: kemampuan

guru mengajar memberikan sumbangan 32,43%,penguasaan materi pelajaran

memberikan sumbangan 32,38% dan sikap guru terhadap mata pelajaran

memberiakan sumbangan 8,60%.

Peningkatan prestasi belajar siswa akan dipengaruhi oleh kualitas

proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa, proses pembelajaran dikelas harus berlangsung dengan baik,

berdaya guna dan berhasil guna. Proses pembelajaran akan berlangsung

dengan baik apabila didukung oleh guru yang mempunyai kompetensi dan

kinerja tinggi, karena guru merupakan ujung tombak dan pelaksana terdepan

pendidikan anak-anak di sekolah (Depdikbud, 1991/1992), dan sebagai

pengembang kurikulum. Guru yang mempunyai kinerja baik akan mampu

menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa yang lebih baik, yang

pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Melihat begitu pentingnya peran guru dalam peningkatan dan

pengembangan prestasi belajar siswa, maka dalam makalah ini saya mencoba

mengangkat judul tentang “Ciri-Ciri Guru yang Baik”.

1

Page 2: Makalah Guru Baik

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan di atas dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut:

“Bagaimana dan apa saja ciri-ciri seorang guru yang baik?”

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka penulis

mempunyai tujuan antara lain:

Untuk mengetahui ciri-ciri seorang guru yang baik.

2

Page 3: Makalah Guru Baik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ciri-Ciri Guru yang Baik

Guru adalah profesi yang sangat mulia. Karena gurulah yang membuat

seseorang bisa menjadi presiden, jadi politisi, jadi profesor, jadi pengusaha,

tidak bisa dipungkiri semua orang-orang besar terlahir dari seorang guru.

Terlebih lagi guru SD, sungguh sangat besar jasanya bagi kita semua. Tanpa

beliau, tidak sedikit orang yang buta huruf dan kehilangan etika. Karena,guru

SD lah yang mengajari kita membaca dan menulis. Kemudian, guru SD juga

yang mengenalkan kita budi pekerti luhur, sopan santun, dan saling

menyayangi sesama.

Begitu mulianya tugas seorang guru. Mengajari anak didik supaya

bisa membaca dan menulis serta memperoleh ilmu pengetahuan, kemudian

mendidik anak didik supaya menjadi manusia yang baik dan bermanfaat untuk

orang banyak. Dengan demikian, sungguh berat sebenarnya tugas seorang

guru. Guru mengajar dan mendidik siswa dalam rangka mencetak generasi

penerus bangsa yang berkualitas, berakhlak mulia, serta mampu melakukan

perubahan-perubahan di tengah masyarakat . Bisa dikatakan bahwa gurulah

tolak ukur keberhasilan dunia pendidikan di negeri ini. Di tangan gurulah masa

depan generasi muda ini ditentukan. Oleh karena itu, menjadi guru harus selalu

berhati-hati dalam menjalankan tugas mulianya ini. Jika guru salah dalam

mendidik anak didik, maka akan salah pula nanti produk pendidikan yang

dihasilkan. Ingat, bahwa yang guru cetak ini adalah manusia. Jadi, butuh kerja

keras dan kesabaran ekstra. Lain halnya dengan mencetak kue. Ketika kita

ingin membuat kue bolu, tinggal siapkan bahan, diadon, masukkan ke cetakan,

terus di masak. Jadilah kue bolunya. Namun, meskipun demikian, kita pun

perlu hati-hati dalam membuatnya. Karena, jika salah dalam mengadon

bahannya, bisa jadi kue kita jadi bantat dan jika tidak dikontrol apinya, bisa

jadi kue kita gosong.

3

Page 4: Makalah Guru Baik

Nah, dalam pendidikan, yang akan guru cetak itu adalah manusia.

Bukan tepung terigu dan telur yang tidak pernah protes meskipun dicampur

aduk dengan bahan apapun. Kalau yang dicetak adalah makhluk hidup, guru

harus lebih banyak belajar dan terus meningkatkan keterampilan dalam

mencetaknya. Agar output yang dihasilkan juga sesuai dengan yang

diharapkan.

Mengajar yang baik bukan sekedar persoalan teknik-teknik dan

metodologi belajar saja. Untuk menjaga disiplin kelas guru sering bertindak

otoriter, menjauhi siswa, bersikap dingin untuk menyembunyikan rasa takut

kalau dianggap lemah.

Dalam pendidikan, output yang diharapakan tentunya adalah siswa

yang bukan hanya baik saja, tetapi juga harus benar. Oleh karena itu, baik

sebagai pencetaknya, juga harus melakukan pengajaran dan pendidikan dengan

cara yang baik dan benar. Baik saja belum cukup. Sesuatu yang baik, belum

tentu benar. Mengajar adalah sesuatu yang baik, tetapi belum tentu kita

mengajar dengan cara yang benar. Oleh karena itu,baik dan benar harus

menjadi satu kesatuan yang utuh, yang berjalan bersama-sama dan tidak ada

yang boleh tertinggal.

Berikut diuraikan beberapa pendapat tentang ciri-ciri guru yang baik:

2.1.1 Haerul Anam

Beberapa kriteria guru yang baik dan benar menurut Haerul Anam

antara lain:

1. Mempunyai niat yang ikhlas menjadi guru.

Banyak guru yang menjadi guru hanya sekedar pelarian saja.

Karena tidak dapat pekerjaan lain, karena kebutuhan PNS guru

lebih besar dibandingkan dengan PNS lainnya, dan karena banyak

hal yang lain. Jika begini, maka guru tidak akan pernah memiliki

target dan visi yang jelas menjadi guru. Mungkin cenderung hanya

4

Page 5: Makalah Guru Baik

berorientasi pada materi semata, bukan keberhasilan

pendidikannya.

2. Memiliki akhlak yang mulia

Istilah “guru”, sering kita kenal dengan ”digugu dan ditiru”. Nah,

ini berarti bahwa guru merupakan suri tauladan bagi murid-

muridnya. Segala gerak-gerik, perkataan, dan tingkah laku guru

sedikit banyaknya akan dicontoh oleh murid-muridnya. Oleh

karena itu, guru harus mencontohkan akhlak yang mulia bagi

murid-muridnya. Agar mereka juga bisa menjadi manusia yang

berakhlak mulia.

jadi hindarilah sifat-sifat tercela seperti membenci, marah yang

berlebihan, mengeluarkan kata-kata kasar dan kotor, mencaci maki

murid, dendam terhadap murid, dan berlaku tidak sopan terhadap

murid. Guru harus menghargai murid terlebih dahulu sebelum

meminta murid untuk mengahargai guru.

3. Senantiasa belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik

Jika sekarang seorang guru sudah baik, berusahalah terus untuk

menjadi lebih baik dihari-hari berikutnya. Jika seorang guru belum

baik, maka perbaiki diri dan terus ditingkatkan untuk hari-hari

berikutnya. Yang jelas, semuanya itu proses belajar. Jika hari ini

seorang guru salah dalam memperlakukan murid, maka belajarlah

untuk memperbaikinya di lain waktu. Dengan demikian, murid juga

akan mencontoh kebiasaan guru, yakni senantiasa belajar untuk

menjadi lebih baik.

4. Memandang murid sebagai manusia yang telah memiliki potensi

masing-masing.

Jangan pandang murid sebagai gelas kosong yang siap dituangi air

sampai penuh, bahkan meluber. Setiap manusia pasti memiliki

potensi, guru tinggal menggali dan mengembangkannya saja.

Dengan demikian, proses belajar akan lebih bermakna dan

memperoleh hasil yang maksimal.

5. Tidak merasa diri selalu benar.

5

Page 6: Makalah Guru Baik

Setiap manusia tidak ada yang sempurna. Meskipun seorang guru,

tetap saja berpeluang untuk salah. Dan murid, meskipun lebih muda

dan mungkin ilmuya belum sebanyak gurunya. tetap berpeluang

untuk lebih benar dari gurunya. Guru ataupun murid sama-sama

manusia, yang memiliki peluang yang sama untuk berbuat salah.

2.1.2 Prof. Dr. Saroj Buasri

Prof. Dr. Saroj Buasri (1970) dalam Siswandi (2009)

berpandangan bahwa guru-guru yang baik hendaknya mempunyai tiga

kualitas besar, yaitu:

1. Guru yang baik harus mengajar dengan baik.

Pengajaran yang baik berasal dari pengetahuan tentang teknik-teknik

pengajaran yang sifatnya ilmiah. Ada komitmen untuk mempersiapkan

bahan-bahan belajar dan pengakuan atas perlunya memadukan

moralitas dengan pengajaran.

2. Guru baik harus terus belajar dan melakukan penelitian untuk

pengembangan dan pengetahuannya.

3. Guru-guru yang baik harus membantu siswa untuk

mengembangkan kemampuannya dalam menerapkan pengetahuan,

untuk membantu orang atau masyarakat yang memerlukannya.

2.1.3 Soemanto Wasty

Menurut Soemanto Wasty (1998) dalam Siswandi (2009), bahwa

ciri-ciri guru yang baik adalah :

6

Page 7: Makalah Guru Baik

1. Guru yang mempunyai anggapan bahwa orang lain itu

mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah mereka

sendiri dengan baik.

2. Guru yang melihat bahwa orang lain mempunyai sifat ramah

dan bersahabat dan bersifat ingin berkembang.

3. Guru yang cenderung melihat orang lain sebagai orang yang

sepatutnya dihargai.

4. Guru yang melihat orang-orang dan perilaku mereka pada

dasarnya berkembang dan melihat orang-orang itu mempunyai

kreatifitas dan dinamika.

5. Guru yang melihat orang lain itu dapat memenuhi dan

meningkatkan dirinya; bukan menghalangi, apalagi mengancam.

2.1.4 Soedijarto

Profil guru SD yang baik menurut Soedijarto (1993) yaitu:

1. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang disiplin ilmu

pengetahuan sebagai sumber bahan ajaran.

2. Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang

peserta didik dengan latar belakang kemampuan karakteristik

lainnya.

3. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang berbagai teknik

pendidikan.

4. Memilki pengetahuan yang memadai tentang berbagai model

belajar dan proses perubahan tingkah laku manusia pada

umumnya dan peserta didik khususnya.

5. Memiliki pengetahuan tentang berbagai media dan sumber

belajar dengan berbagai potensinya untuk menunjang

pencapaian tujuan pendidikan.

6. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang teknik evaluasi

pada khususnya dan sistem evaluasi pada umumnya.

7

Page 8: Makalah Guru Baik

7. Memiliki karakteristik seorang pemimpin dan pendidik yang

mampu menerapkan moto “ing ngarso sung tulodo, ing madyo

mangun karso, tut wuri handayani” secara memadai dan kreatif.

8. Memiliki kemampuan mensintesiskan semua pengetahuan secara

kreatif, imajinatif dan inovatif dalam menghadapi situasi

pendidikan, terutama dalam lingkungan belajar di sekolah.

9. Berkepribadian pancasila.

2.1.5 Syaiful Bahri

Syaiful Bahri (2005) mengemukakan bahwa guru yang baik

adalah guru yang berpedoman pada kode etik guru dalam setiap

tindakannya. kode etik guru Indonesia sebagai hasil rumusan kongres

PGRI XIII pada tanggal 21 sampai 25 November 1973 di Jakarta,

terdiri dari Sembilan poin, yaitu:

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk

membentuk manusia pembangunan yang ber-pancasila

2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum

sesuai kebutuhan anak didik masing-masing.

3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh

informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala

bentuk penyalahgunaan.

4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara

hubungan dengan orang tua anak didik sebaik-baiknya bagi

kepentingan anak didik.

5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar

sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan

pendidikan.

6. Guru sendiri atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan

meningkatkan mutu profesinya.

7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru,

baik berdasarkan lingkungan kerja maupun dalam hubungan

keseluruhan.

8

Page 9: Makalah Guru Baik

8. Guru secara hukum bersama-sama memelihara, membina, dan

meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana

pengabdiannya.

9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan

kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.

Kode etik guru ini merupakan suatu yang harus dilaksanakan

sebagai barometer dari semua sikap dan perbuatan guru dalam berbagai

segi kehidupan, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.

9

Page 10: Makalah Guru Baik

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan pada pembahasan yang diuraikan iatas dapat ditarik

beberapa kesimpulan yaitu:

1. Guru merupakan faktor yang menempati kedudukan yang paling penting

dan tanpa mengabaikan faktor penunjang lain dalam kegiatan proses

belajar mengajar di kelas, guru sebagai subyek pendidikan sangat

menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri.

2. Guru dalam melakukan pengajaran dan pendidikan dengan cara yang baik

dan benar. Mengajar adalah sesuatu yang baik, tetapi belum tentu kita

mengajar dengan cara yang benar. Oleh karena itu,baik dan benar harus

menjadi satu kesatuan yang utuh, yang berjalan bersama-sama dan tidak

ada yang boleh tertinggal.

3. Guru yang baik aalah guru yang memiliki kemampuan akademik dan

moral yang balance dan mampu mengembangkannya secara serasi dan

seimbang.

4. Ciri-ciri guru yang baik yaitu mempunyai niat yang ikhlas menjadi guru,

memiliki akhlak yang mulia, senantiasa belajar untuk menjadi pribadi yang

lebih baik, memandang murid sebagai manusia yang telah memiliki

potensi masing-masing, dan tidak merasa diri selalu benar.

3.2 Saran

Berdasarkan rumusan simpulan yang diuraikan di atas, penulis dapat

memberikan beberapa saran, yaitu:

1. Guru harus melakukan pengajaran dan pendidikan dengan cara yang baik dan

benar. Mengajar adalah sesuatu yang baik, tetapi belum tentu kita mengajar

dengan cara yang benar. Oleh karena itu,baik dan benar harus menjadi satu

10

Page 11: Makalah Guru Baik

kesatuan yang utuh, yang berjalan bersama-sama dan tidak ada yang boleh

tertinggal.

2. Untuk menjadi guru yang baik harus mempunyai niat yang ikhlas menjadi

guru, memiliki akhlak yang mulia, senantiasa belajar untuk menjadi

pribadi yang lebih baik, memandang murid sebagai manusia yang telah

memiliki potensi masing-masing, dan tidak merasa diri selalu benar.

3. Seorang guru harus yang memiliki kemampuan akademik dan moral yang

balance dan mampu mengembangkannya secara serasi dan seimbang.

11

Page 12: Makalah Guru Baik

DAFTAR PUSTAKA

Barizi, Ahamad. 2009. Menjadi Guru Unggul. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Djamarah, Syaiful Bahri, 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta

Soedijarto, 1993. Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Grasindo.

Sudjana, Nana. 2002. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Anam, Haerul. 2010. Menjadi Guru yang Baik dan Benar. Kreasi Putra Ciamis, (online), (http://haerul-anam.com diunduh Maret 2010).

Nugroho, Siswandi Adi. 2009. Ciri-Ciri Guru yang Baik dalam Mengelola Pembelajaran. Berbagai Informasi, Ilmu dan Penelitian, (online), (http://nazwadzulfa.wordpress.com diunduh Maret 2010).

12