Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

27
Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Dosen Pembimbing : Jamil Suprihatiningrum, M.Pd.Si Oleh : Dwi Yulianto ( 10690038 ) Meida Azizah ( 10690041 ) Elis Siti Solihat ( 10690053 ) Khotimatul Khoeriyah ( 10690054 ) Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi

description

makalah program pendidikan profesi guru pra jabatan

Transcript of Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

Page 1: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan

Dosen Pembimbing : Jamil Suprihatiningrum, M.Pd.Si

Oleh :

Dwi Yulianto ( 10690038 )

Meida Azizah ( 10690041 )

Elis Siti Solihat ( 10690053 )

Khotimatul Khoeriyah ( 10690054 )

Prodi Pendidikan Fisika

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

2011

Page 2: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluknya pun tidak akan menyadari begitu

banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa sangat

bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.

Dengan nikmat dan hidayahnya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalh ini

yang merupakan tugas mata kuliah Profesi Pendikan. Penulis sampaikan terimakasih

sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Profesi Pendidikan yaitu ibu Jamil

Suprihatiningrum serta semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan

dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.

Demikian semogaa makalah ini memberikan manfaat umunya pada para pembaca

dan khususnya bagi penulis sendiri. Amin.

Yogyakarta , 28 November 2011

Penulis

1

Page 3: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................. 1

Daftar Isi............................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 3

BAB II NASKAH AKADEMIK PPG.................................................................................... 5

BAB III KURIKULUM PPG................................................................................................. 7

BAB IV KRITERIA LPTK.................................................................................................... 14

BAB V PENUTUP DAN KESIMPULAN............................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 19

2

Page 4: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

BAB I

PENDAHULUAN

Pasal 31 ayat (3) UUD 1945 yang telah diamandemen, menyatakan bahwa

pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,yang

meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

Untuk melaksanakan ketentuan tersebut pemerintah telah melakukan berbagai

usaha,termasuk menerbitkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UURI Nomor

20/2003), Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI Nomor 14/2005) dan berbagai peraturan

Perundangan lainnya yang melihat peranan strategis guru dan dosen dalam peningkatan

mutu pendidikan.Guru dipandang sebagai jabatan profesional dan karena itu seorang

guru harus disiapkan melalui pendidikan profesi.

Makalah ini menjelaskan tentang Program Pendidikan Profesi Guru yang disusun

berdasarkan naskah akademik PPPG dan materi untuk pembekalan calon guru.

3

Page 5: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

BAB II

NASKAH AKADEMIK

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

Guru merupakan jabatan profesional dan memberikan layanan ahli yang menuntut

persyaratan kemampuan yang secara akademik dan paedagogis maupun secara

professional dapat diterima oleh pihak di mana guru bertugas, baik penerima jasa layanan

secara langsung maupun pihak lain terhadap siapa guru bertanggung jawab. Guru sebagai

penyandang jabatan profesional harus disiapkan melalui program pendidikan yang relatif

panjang dan dirancang berdasarkan standar kompetensi guru. Oleh sebab itu diperlukan

waktu dan keahlian untuk membekali para lulusannya dengan kompetensi, yaitu

penguasaan bidang studi, landasan keilmuan dari kegiatan mendidik, maupun strategi

menerapkannya secara profesional di lapangan. Untuk mewujudkan program tersebut,

diperlukan lembaga pendidikan profesi guru (PPG) yang memenuhi syarat tertentu.

Menurut UU No 20/2003 tentang SPN pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi

setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan

dengan persyaratan keahlian khusus. Dengan demikian maka Pendidikan Profesi Guru

(PPG) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan S1 Kependidikan

dan S1/D-IV non Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar mereka

dapat menjadi guru yang profesional serta memiliki berbagai kompetensi secara utuh sesuai

dengan standar nasional pendidikan dan dapat memperoleh sertifikat pendidik (sesuai UU

No. 14/2005) pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah.

Landasan Penyelenggaraan PPG

1. UURI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem pendidikan nasional.

2. UURI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru.

Tujuan Pendidikan Profesi Guru

4

Page 6: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

Mengacu pada UU No. 20/2003 Pasal 3, tujuan umum pendidikan profesi guru adalah

menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional,

yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan khusus Pendidikan

Profesi Guru adalah menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan

pelatihan peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,

dan pendidikan menengah serta melakukan penelitian.

Penyelenggaraan PPG

Berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam undang-undang dan peraturan yang ada maka

pada dasarnya ada dua bentuk penyelenggaraan PPG, yakni:

1. PPG pasca S-1 kependidikan yang masukannya berasal dari lulusan S1 kependidikan

dengan struktur kurikulum subject specific paedagogy (pendidikan bidang studi) dan PPL

Kependidikan.

2. PPG pasca S-1/D-IV non kependidikan yang masukannya berasal dari lulusan S-1/D-IV non

kependidikan, dengan struktur kurikulum matakuliah akademik kependidikan (paedagogical

content), subject specific paedagogy (pendidikan bidangstudi), dan PPL Kependidikan.

Sistem Rekrutmen dan Seleksi Mahasiswa

Rekrutmen calon mahasiswa merupakan kunci utama keberhasilan program PPG.

Rekrutmen mahasiswa harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut.

1. Penerimaan calon harus disesuaikan dengan permintaan nyata di lapangan dengan

menggunakan prinsip supply and demand sehingga tidak ada lulusan yang tidak mendapat

pekerjaan. Hal ini dapat mendorong calon yang baik memasuki PPG.

2. Mengutamakan kualitas calon mahasiswa dengan menentukan batas kelulusan minimal

menggunakan acuan patokan. Ini berarti bahwa calon mahasiswa hanya akan diterima jika

memenuhi persyaratan lulus minimal dan bukan berdasarkan alasan lain.

3. Hanya calon terbaik yang dapat diterima.

4. Untuk memenuhi prinsip a dan b di atas maka penerimaan mahasiswa baru perlu dilakukan

bekerjasama dengan Dinas Pendidikan di daerah sebagai stakeholders. Kerjasama ini perlu

dilakukan menyangkut jumlah calon, kualifikasi dan keahlian sesuai dengan mata pelajaran

yang dibina dan benar-benar diperlukan.

5. Agar mendapatkan calon yang berkualitas tinggi maka proses penerimaan harus dilakukan

secara fair, terbuka dan bertanggung jawab.

6. Rekrutmen dilakukan dengan:

5

Page 7: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

a. Seleksi administrasi: (1) Ijazah relevan dengan mata pelajaran yang akan diajarkan dari

program studi yang terakreditasi, (2) Transkrip nilai dengan indeks prestasi kumulatif

minimal 2,75, (3) Surat keterangan kesehatan, (4) Surat keterangan kelakuan baik, dan

(5) Surat keterangan bebas napza.

b. Seleksi penguasaan bidang studi melalui tes penguasaan bidang studi yang akan

diajarkan.

c. Tes Potensi Akademik.

d. Tes penguasaan kemampuan bahasa Inggris (English for academic purpose).

e. Penelusuran minat dan bakat melalui wawancara dan observasi kinerja disesuaikan

dengan mata pelajaran yang akan diajarkan.

f. Tes kepribadian melalui wawancara/inventory.

Keberhasilan rekrutmen ini amat tergantung kepada kerjasama antara LPTK penyelenggara

PPG dan Direktur Jenderal Pendidikan Tingggi pada satu pihak dengan Dinas

Pendidikan/Pemda pada pihak lain untuk memegang teguh prinsip akuntabilitas pengadaan

tenaga kependidikan/guru.

6

Page 8: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

BAB III

KURIKULUM PPG

A. Standar Kompetensi Lulusan

Standar kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru yang lengkap dapat mengacu

Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007.

B. Struktur Kurikulum PPG

Sebelum menetapkan kurikulum yang akan diberlakukan untuk PPG, perlu dianalisa

terlebih dahulu apa saja kompetensi yang sudah diperoleh mahasiswa lulusan S-1

kependidikan dan S-1/D-IV non kependidikan. Analisis ini akan menentukan apa saja

kegiatan perkuliahan yang perlu ditambahkan untuk kedua program tersebut. Sebagaimana

diketahui, dalam program PPG pasca S1 kependidikan diperuntukkan bagi peserta didik

yang sebelumnya berasal dari S-1 kependidikan dan menerima beban sks materi bidang

studi tidak sebanyak beban sks bidang studi S1 Non Kependidikan. Hasil analisa tersebut

dapat dikemukakan dalam tabel sebagai berikut :

Analisis Kompetensi Lulusan S-1 Kependidikan dan S-1/D-IV Non Kependidikan

No. Kompetensi Lulusan S-1 KependidikanLulusan S-1 / D-IV Non

Kependidikan

1 Akademik Telah menguasai konsep

dan

landasan kependidikan

Telah memahami peserta

didik

secara baik

Telah menguasai bidang

studi

dan mampu mengemas

bidang

studi untuk pembelajaran

Telah menguasai

pengetahuan

tentang pembelajaran dan

segala aspeknya

Belum menguasai konsep dan

landasan kependidikan

Belum memahami peserta didik

karena tidak diprogramkan

dalam

pembelajaran

Telah menguasai bidang studi

secara mendalam tapi belum

mampu mengemas bidang

studi

untuk pembelajaran

Belum menguasai

pengetahuan

tentang pembelajaran dan

segala

aspeknya

7

Page 9: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

2 Profesional Telah memiliki kemapuan

merencanakan dan

melaksanakan

pembelajaran dengan

segala aspeknya walaupun

belum sempurna

Belum memiliki kemampuan

merencanakan dan

melaksanakan

pembelajaran karena tidak

diprogramkan dalam

pembelajarannya.

Berdasarkan perbedaan kompetensi lulusan S-1 Kependidikan dan S-1/D-IV Non-Kependidikan

tersebut dilakukan kajian kurikulum yang hasilnya dapat dilihat pada

Tabel 2 berikut.

Tabel 2: Kerangka Kurikulum Untuk Lulusan S-1 kependidikan dan S-1/D-IV Non

Kependidikan Program Pendidikan Profesi Guru

No. Kompetensi Lulusan S-1 Kependidikan Lulusan D-IV/S-1 Non

Kependidikan

1 Akademik Pengemasan materi bidang studi untuk

pembelajaran bidang studi yang

mendidik (subject specific pedagogy)

Kajian tentang teori pendidikan

Kajian tentang teori

pendidikan dan

pembelajaran Kajian tentang

peserta didik, Pengemasan

materi bidang studi untuk

pembelajaran bidang studi

yang mendidik (subject

specific pedagogy)

Pembentukan kompetensi

kepribadian pendidik

2 Profesional PPL Kependidikan PPL Kependidikan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur kurikulum Pendidikan Profesi Guru pasca

S1 kependidikan meliputi:

1. Pemantapan dan pengemasan materi bidang studi untuk pembelajaran bidang studi

yang mendidik (subject specific pedagogy atau pendidikan bidang studi)

2. PPL kependidikan.

Struktur Kurikulum Pendidikan Profesi Guru pasca S1/D-IV non kependidikan meliputi:

8

Page 10: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

1. Kajian tentang teori pendidikan dan pembelajaran

2. Kajian tentang peserta didik,

3. Pengemasan materi bidang studi untuk pembelajaran bidang studi yang mendidik

(subject specific pedagogy atau pendidikan bidang studi)

4. Pembentukan kompetensi kepribadian pendidik

5. Matakuliah Kependidikan dan PPL kependidikan.

C. Beban Belajar

Beban belajar mahasiswa program PPG untuk menjadi guru pada satuan pendidikan ditentukan

sebagai berikut:

1. TK/RA/TKKh atau bentuk lain yang sederajat yang berlatar belakang sarjana (S-1) atau

diploma empat (D-IV) kependidikan untuk TK/RA/TKKh atau bentuk lain yang sederajat

adalah 18 (delapan belas) sampai dengan 20 (dua puluh) satuan kredit semester.

2. SD/MI/SDKh atau bentuk lain yang sederajat yang berlatar belakang sarjana (S-1) atau

diploma empat (D-IV) kependidikan untuk SD/MI/SDKh atau bentuk lain yang sederajat

adalah 18 (delapan belas) sampai dengan 20 (dua puluh) satuan kredit semester.

3. TK/RA/TKKh atau bentuk lain yang sederajat yang berlatar belakang sarjana/diploma

empat (D-IV) kependidikan selain untuk TK/RA/TKKh atau bentuk lain yang sederajat

adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester.

4. SD/MI/SDKh atau bentuk lain yang sederajat yang berlatar belakang

sarjana/diplomaempat (D-IV) kependidikan selain untuk SD/MI/SDKh atau bentuk lain

yang sederajat adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan

kredit semester.

5. TK/RA/TKKh atau bentuk lain yang sederajat dan pada satuan pendidikan SD/MI/SDKh

atau bentuk lain yang sederajat yang berlatar belakang sarjana psikologi (S-1) adalah 36

(tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester.

6. SMP/MTs/SMPKh atau bentuk lain yang sederajat dan satuan pendidikan

SMA/MA/SMAKh/SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, baik yang berlatar belakang

sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan maupun sarjana (S-1 atau

diploma empat (D-IV) nonkependidikan adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40

(empat puluh) satuan kredit semester.

Untuk lulusan S1 Kependidikan dan S-1/D-IV non kependidikan yang tidak linear dengan mata

pelajaran yang akan diampu, harus mengikuti program matrikulasi yang kurikulumnya

disesuaikan dengan kebutuhan yang didasarkan atas hasil asesmen kompetensi. Matrikulasi

adalah program yang dipersyaratkan bagi peserta didik yang sudah dinyatakan lulus seleksi

PPG untuk memperkuat kompetensi akademik bidang studi dan/atau kompetensi akademik

kependidikan yang akan membantu mereka mengikuti pendidikan profesi guru.

9

Page 11: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

Selanjutnya dalam mengembangkan kurikulum program pendidikan profesi guru paling tidak

harus mengacu pada :

1. Kompetensi yang berimplikasi kepada perancangan, pelaksanaan dan penilaian dengan

mengacu pada perangkat kompetensi yang akan dicapai.

2. Berorientasi pada pengembangan yang lebih ditekankan pada aspek pengembangan

keterampilan yang kontekstual dengan profesi guru, didukung oleh kegiatan praktek tanpa

mengabaikan pengembangan aspek-aspek teoretis yang relevan.

3. Pentingnya keterlibatan pihak-pihak pemangku kepentingan (stakeholders), antara lain

asosiasi profesi program studi dan pengguna lulusan, dalam keseluruhan proses

pengembangan kurikulum.

Sesuai dengan karakteristik peserta PPG yang sangat heterogen, maka alur pengembangan

kurikulum PPG adalah sebagai berikut:

a. Bertolak dari Standar Kompetensi Lulusan;

b. Berdasarkan hasil survey/asesmen kemampuan awal peserta; dan

Menyusun isi kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan tiap kelompok peserta.

D. Alur Kegiatan Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum

Penyusunan dan pengembangan kurikulum pendidikan profesi guru diawali dengan analisis

kompetensi lulusan, menjabarkan kompetensi ke dalam indikator hasil belajar, identifikasi

substansi kajian (materi/kandungan isi), yang diikuti penentuan mata kuliah, pembuatan struktur

kurikulum, penyusunan silabus, dan seterusnya, dengan mempertimbangkan ruang kurikuler

(curricular space) yang tersedia. Penyusunan kurikulum didasarkan pada kompetensi yang akan

dicapai dari tiap-tiap program studi sesuai bidang keilmuan. Kompetensi dasar dijabarkan

menjadi sub kompetensi, lalu diimplementasikan dalam pengalaman belajar yang akan dilakukan

oleh peserta agar kompetensi tersebut dapat dikuasai. Pengalaman belajar dioperasionalkan

dalam substansi kajian atau materi dan rincian yang akan dibahas dan dipraktikkan dalam

kegiatan pembelajaran dengan mengestimasikan perkiraan waktu yang diperlukan. Beberapa

kompetensi dan pengalaman belajar yang serumpundikoordinasikan dan dikemas menjadi suatu

mata kuliah. Isi kurikulum perlu disepakati bersama antara para penyelenggara PPG karena hal

itu akan memudahkan mahasiswa pindah dari satu PPG ke PPG lainnya dan memudahkan

dalam penilaian jika terjadi mobilitas guru dari satu daerah ke daerah lain.

E. Sistem Pembelajaran

Prinsip-prinsip pembelajaran yang perlu mendapat perhatian khusus dalam program

pendidikan profesi guru, antara lain adalah:

1. Belajar dengan berbuat

Prinsip learning by doing tidak hanya diperlukan dalam pembentukan keterampilan,

melainkan juga pada pembentukan pengetahuan dan sikap. Dengan prinsip ini,

10

Page 12: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

pengetahuan dan sikap terbentuk melalui pengalaman dalam menyelesaikan kegiatan-

kegiatan yang ditugaskan termasuk mengatasi masalah-masalah yangdihadapi di

lapangan.

2. Keaktifan peserta didik

Proses pembelajaran diarahkan pada upaya untuk mengaktifkan peserta didik, bukan

dalam arti fisik melainkan dalam keseluruhan perilaku belajar. Keaktifan ini dapat

diwujudkan antara lain melalui: pemberian kesempatan menyatakan gagasan,mencari

informasi dari berbagai sumber dan melaksanakan tugas-tugas yang merupakan aplikasi

dari konsep-konsep yang telah dipelajari.

3. Higher order thinking

Pengembangan sistim pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan berfikir tingkat

tinggi (higher order thinking), meliputi berfikir kritis, kreatif, logis, reflektif, pemecahan

masalah dan pengambilan keputusan.

4. Dampak pengiring

Di samping diarahkan pada pencapaian dampak instruksional (instructional effects),

proses pembelajaran diharapkan mengakomodasi upaya pencapaian dampak pengiring

(nurturant effects). Upaya ini akan membantu pengembangan sikap dan kepribadian

peserta didik sebagai guru, di samping penguasaan materi perkuliahan.

5. Mekanisme balikan secara berkala

Penggunaan mekanisme balikan melalui asesmen secara berkala akan mendukung

upaya pencapaian kompetensi. Praktik asesmen melalui kuis-kuis singkat dan

tugastugas jangka pendek yang diperiksa dan dinilai dapat meningkatkan keefektifan

pembelajaran.

6. Pemanfaatan teknologi informasi

Keterampilan memanfaatkan multi media dan teknologi informasi perlu dikembangkan

dalam semua perkuliahan, baik untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan

maupun sebagai media pembelajaran.

7. Pembelajaran Kontekstual

Dalam melaksanakan pembelajaran, konsep-konsep diperoleh melalui pengalaman dan

kenyataan yang ada di lingkungan sehari-hari. Pengenalan lapangan dalam bidang

pembelajaran dilakukan sejak awal tidak hanya menjelang akhir program, melalui

kunjungan ke sekolah pada waktu-waktu tertentu, hingga pelaksanan Program

Pengalaman Lapangan. Kegiatan dirancang dan dilaksanakan sebagai tugas

perkuliahan.

F. Sistem Asesmen dan Evaluasi Kompetensi Lulusan PPG

Pada hakekatnya Pendidikan Profesi Guru Prajabatan merupakan pendidikan yang

mempersiapkan lulusannya untuk menyelenggarakan layanan ahli kependidikan. Agar mampu

11

Page 13: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

menyelenggarakan layanan ahli, calon guru dituntut memiliki, menguasai dan mampu

menerapkan seperangkat kompetensi, yaitu kompetensi akademik dan kompetensi profesional.

Dengan demikian, Pendidikan Profesi Guru Prajabatan adalah pendidikan yang bertujuan untuk

mempersiapkan mahasiswa agar menguasai kompetensi dasar profesi guru, sehingga layak dan

siap mengemban tugas sebagai guru

yang profesional.

1. Asesmen Penguasaan Kemampuan Akademik

Penguasaan kemampuan akademik yang komprehensif dijabarkan dari sosok utuh calon

guru yang profesional, diases melalui Tes Kemampuan Akademik berupa ujian tertulis, baik

berbentuk objektif (seperti multiple-choice) maupun esai dan pemecahan masalah, serta ujian

kinerja yang dikembangkan oleh LPTK penyelenggara program PPG.

Berbagai ketentuan terkait dengan asesmen penguasaan kemampuan akademik dijelaskan

sebagai berikut :

a) Asesmen dilakukan oleh dosen mata kuliah masing-masing secara formatif, untuk

keperluan umpan balik dan perbaikan, dan secara sumatif untuk keperluan penentuan

kelulusan. Evaluasi tersebut mencakup ujian tengah dan akhir semester serta tugas-

tugas sepanjang perkuliahan berlangsung. Tugas-tugas yang diberikan lebih diarahkan

pada penerapan konsep-konsep yang telah dipelajari secarabertahap dan berkelanjutan.

b) Berdasarkan ciri kurikulum berbasis kompetensi, evaluasi dilakukan dengan

menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang hasilnya

menggambarkan profil kompetensi yang telah dan belum dicapai peserta didik.

Pendekatan PAP diterapkan baik dalam pengembangan materi evaluasi maupun analisis

hasil yang dicapai.

c) Penilaian dihasilkan dari berbagai bentuk evaluasi termasuk tes, observasi, dan rubric

d) Hasil evaluasi dinyatakan dalam huruf atau angka atas dasar persentase pencapaian

kompetensi.

e) Kriteria minimal kelulusan dalam suatu matakuliah adalah 75% dengan catatanpeserta

didik yang hasil evaluasinya di bawah kriteria minimal diberi kesempatan untuk

memperbaiki dengan diberikan program remedial.

2. Asesmen Penguasaan Kemampuan Profesional

Penguasaan kemampuan profesional ini meliputi (1) penguasaan kemampuan menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan (2) Kemampuan unjuk kerja dalam konteks otentik.

a. Asesmen penguasaan kemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Asesmen penguasaan kemampuan membuat dan merancang kegiatan pembelajaran dapat

dilakukan dengan menggunakan contoh karya berupa Persiapan Mengajar. Jika diperlukan,

12

Page 14: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

pendalaman lebih lanjut dapat dilakukan melalui wawancara baik sebelum maupun setelah

proses pembelajaran dilaksanakan.

b. Asesmen unjuk kerja dalam konteks otentik

Asesmen unjuk kerja dalam konteks otentik dilakukan melalui pengamatan para ahli. Sasaran

asesmen unjuk kerja kontekstual ini tidak hanya terbatas pada tingkatan kemampuan

mengelola pembelajaran (maximum behavior), melainkan lebih penting lagi adalah kualitas

kinerja secara keseluruhan selama mahasiswa melakukan Program Pengalaman Lapangan.

Asesmen melalui pengamatan tersebut juga dapat dilengkapi dengan wawancara untuk

meggali personal philosophy atau theory-in-use yang dianut para mahasiswa yang

bersangkutan. Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas, dalam asesmen

tagihan penguasaan kompetensi ini dapat dilibatkan penilai luar (external examiners), yaitu

dosen pembimbing dari LPTK lain dan guru pamong dari sekolah lain.

Adapun ketentuan mengenai asesmen unjuk kerja dalam kontek otentik ini adalah :

1) Diterapkan pendekatan supervisi klinis dalam evaluasi yang memungkinkan

mahasiswa melakukan evaluasi diri (self evaluation) dalam pelaksanaan PPL.

2) Evaluasi terhadap Praktik Pengalaman Lapangan dilakukan oleh guru pembimbing

dan dosen pembimbing lapangan. Evaluasi dilakukan terhadap kegiatan praktek

keguruan atau praktek mengajar dan praktek persekolahan di sekolah tempat PPL.

Evaluasi PPL meliputi berbagai kegiatan, yaitu evaluasi terhadap: (a) Praktek

mengajar, (b) Praktek persekolahan, (c) Kemampuan interpersonal, dan (d) Laporan

hasil PPL. Di samping dalam bentuk nilai, hasil evaluasi PPL juga dilengkapi dengan

deskripsi kompetensi-kompetensi yang masih perlu ditingkatkan (rubric).

3) Evaluasi setiap peserta didik perlu didokumentasikan antara lain menerapkan

portofolio sehingga dapat dilihat perkembangan/peningkatan kualitas pembelajaran

yang dilakukan selama PPL.

4) Kriteria nilai minimal kelulusan kegiatan PPL adalah B. Bagi mahasiswa yanghasil

evaluasinya masih di bawah kriteria minimal diberi latihan tambahan sampai berhasil

mencapai nilai minimal.

3. Asesmen dan Evaluasi dalam Kontek Ujian Akhir (Ujian Komprehensif)

Komponen ujian akhir terdiri dari ujian tulis dan ujian kinerja. Ujian tulis dilaksanakan oleh

program studi yang dikoordinasikan oleh LPTK penyelenggara. Ujian kinerja dilaksanakan oleh

program studi yang dikoordinasikan oleh LPTK dengan melibatkan pihak eksternal yang

profesional.

13

Page 15: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

BAB IV

KRITERIA LPTK PENYELENGGARA PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)

PRA JABATAN

Lembaga penyelenggara PPG sesuai Undang-undang Nomor 14 tahun 2005, Pasal 11

ayat 2 adalah perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang

memenuhi persyaratan akreditasi dan ditunjuk oleh pemerintah. Acuan penunjukan LPTK

sebagai penyelenggara PPG ditentukan berdasarkan pemenuhan persyaratan yang terkait

dengan peringkat akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), ketaatan

azas dalam penyelenggaraan perguruan tinggi sesuai dengan peraturan perundangan yang ada,

komitmen LPTK dalam memberikan laporan evaluasi diri, verifikasi lapangan untuk memeriksa

kesesuaian antara evaluasi diri dengan kenyataan yang sebenarnya tentang kualitas sumber

daya manusia, kualitas sarana dan prasarana dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di

program studi kependidikan, dan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Secara rinci, kriteria itu

adalah sebagai berikut:

1. Penyelenggara Program PPG

Pendidikan profesi guru (PPG) adalah program pendidikan yang berada di LPTK, yang

penyelenggaraannya dilakukan oleh jurusan dan/atau program studi yang terkait/relevan.

2. Pengelola Program PPG

PPG dikelola oleh Ketua dan/atau Sekretaris program studi yang ada.

3. Peringkat Akreditasi BAN-PT

Penyelenggara PPG adalah program pendidikan S-1 sesuai dengan program

pendidikan profesi yang diselenggarakan minimal terakreditasi B.

4. Ketaatan azas dalam penyelenggaraan perguruan tinggi sesuai dengan peraturan

perundangan. LPTK tidak menyelenggarakan program yang bertentangan dengan kebijakan

Ditjen Dikti, seperti kelas jauh, program studi tanpa ijin, kelas Sabtu- Minggu, tidak sedang

dikenai sanksi Ditjen Dikti, atau melakukan pemendekan/pemampatan masa studi.

5. Komitmen LPTK dalam memberikan laporan evaluasi diri berdasar fakta, melakukan analisis

dan pengembangan program ke depan.

6. Keberadaan dan kualitas Sumber Daya Manusia

14

Page 16: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

a. Memiliki tenaga pengajar tetap 2 orang berkualifikasi doktor dan 4 orang berkualifikasi

magister yang memiliki jabatan fungsional Lektor Kepala, dengan latar belakang pendidikan

yang relevan dengan Program Pendidikan Profesi. Minimal salah satu jenjang pendidikan

dosen tersebut berlatar belakang pendidikan bidang kependidikan.

b. Memiliki rasio jumlah dosen dan mahasiswa memadai sesuai ketentuan Ditjen Dikti.

c. Memiliki perencanaan pengembangan SDM ke depan yang mendukung keberlangsungan

keberadaan program studi.

7. Kualitas sarana dan prasarana dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang dimiliki:

a. Memiliki laboratorium micro teaching

b. Memiliki laboratorium bidang studi

c. Memiliki unit kerja yang melaksanakan program peningkatan dan pengembangan

pembelajaran (P3AI, PSB atau sejenisnya).

d. Memiliki koleksi pustaka yang relevan, jumlah yang memadai dan mudah diakses

mahasiswa.

8. Program Pengalaman Lapangan (PPL)

a. Memiliki unit PPL yang berfungsi efektif

b. Memiliki sekolah laboratorium (minimal memiliki perencanaan untuk mendirikan sekolah

laboratorium yang tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan)

c. Memiliki jaringan kemitraan dengan sekolah-sekolah yang terakreditasi minimal B dan

dituangkan dalam nota kesepahaman. Jaringan tersebut dikelola dalam kesatuan

pengembangan bersama.

d. Memiliki dan melaksanakan program penugasan dosen ke sekolah (PDS).

9. Memiliki program penjaminan mutu yang berfungsi melaksanakan PPG sesuai standar

kompetensi lulusan.

10. Mekanisme Pemberian Ijin Penyelenggaraan PPG melalui usulan seperti Program Hibah

Kompetisi (PHK).

Tuntutan untuk menghasilkan guru yang profesional, mengharuskan LPTK

penyelenggara memiliki visi yang jelas dengan dilandasi prinsip “good governance” dan

memiliki kapasitas yang menjamin keprofesionalan lulusannya. Dengan kata lain kapasitas

LPTK penyelenggara baik sumber daya manusia, yaitu dosen, tenaga kependidikan dan

15

Page 17: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

tenaga pendukung lainnya, maupun sarana dan prasarana, berbagai perangkat keras dan

perangkat lunak harus tersedia dengan baik. Di samping itu harus disiapkan secara

sungguh-sungguh hal-hal lain yang menjamin mutu suatu program pendidikan termasuk

seleksi calon mahasiswa, kurikulum, suasana akademik, penetapan tuntutan kelulusan dan

prosedur evaluasi yang

obyektif dan transparan dengan didukung oleh suatu sistem penjaminan mutu Pendidikan

Profesi Guru.

Dengan demikian pendidikan profesi guru yang bermutu memungkinkan lulusannya:

1. Menunjukkan seperangkat kompetensi sesuai dengan standar yang berlaku.

2. Mampu bekerja dengan menerapkan prinsip-prinsip keilmuan dan teknologi dalam

memberikan layanan seorang ahli.

3. Mematuhi kode etik profesi guru yang memintanya bertindak sesuai norma kepatutan.

4. Bekerja dengan penuh dedikasi.

5. Membuat keputusan secara mandiri maupun secara bersama.

6. Menunjukkan akuntabilitas kinerjanya kepada pihak-pihak terkait.

7. Bekerja sama dengan sejawat dan pihak lain yang relevan.

8. Secara berkesinambungan mengembangkan diri baik secara mandiri maupun melalui

asosiasi profesi

Agar calon guru mampu melakukan hal-hal tersebut, diperlukan bukan saja

persiapan yang bersifat akademik, namun juga pengalaman intensif dalam menerapkan

prinsipprinsip akademik tersebut dalam situasi nyata di sekolah. Kompetensi guru

merupakan sesuatu yang utuh, sehingga proses pembentukannya tidak bisa dilakukan

secara instan, karena guru merupakan profesi yang akan menghadapi individu-individu,

yakni pribadi unik yang mempunyai potensi untuk tumbuh dan berkembang. Pembentukan

kompetensi guru merupakan kegiatan pengkajian, latihan, dan pembiasaan, yang

memerlukan kecakapan mengambil keputusan dalam situasi transaksional.

Saat ini di Indonesia terdapat lebih 200 LPTK negeri dan swasta dalam berbagai

bentuk dan tersebar di seluruh Indonesia yang pemetaannya belum sepenuhnya dilakukan

secara detail. Sementara itu juga terjadi disparitas kualitas, rentangan kualitas LPTK-LPTK

tersebut sangat lebar, ditambah lagi sebarannya tidak merata.

16

Page 18: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

Bentuk dan Jumlah LPTK Negeri dan Swasta di Indonesia

Sumber: Direktorat Ketenagaan Dikti (2008)

17

BERBAGAI BENTUK LPTKSTATUS

JUMLAHNEGERI SWASTA

Universitas eks IKIP 12 1 13

Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan - 15 15

Sekolah Tinggi keguruan dan Ilmu

Pendidikan- 53 53

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 21 113 134

Fakultas / Jurusan Tarbiyah ? ? ?

Jumlah 33 181 214

Page 19: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

BAB V

KESIMPULAN DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program pendidikan yang

diselenggarakan untuk lulusan S1 Kependidikan dan S1/D-IV non Kependidikan

yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar mereka dapat menjadi guru yang

profesional serta memiliki berbagai kompetensi secara utuh sesuai dengan standar

nasional pendidikan dan dapat memperoleh sertifikat pendidik (sesuai UU No.

14/2005) pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,

dan pendidikan menengah.

tujuan umum pendidikan profesi guru adalah menghasilkan calon guru yang

memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Tujuan khusus

Pendidikan Profesi Guru adalah menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pelatihan peserta didik pada pendidikan anak usia dini

jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta melakukan

penelitian.

Lembaga penyelenggara PPG sesuai Undang-undang Nomor 14 tahun 2005, Pasal

11 ayat 2 adalah perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga

kependidikan yang memenuhi persyaratan akreditasi dan ditunjuk oleh pemerintah.

B. PENUTUP

Alhamdulilah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT makalah

ini dapat terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat kami

sampaikan dan tulisan dalam makalah ini , jika ada kekurangan maka kami

selaku oenulis memohon maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan

kami untuk mendapatkan saran-saran yang bermanfaat

18

Page 20: Makalah Program pendidikan profesi Guru Prajabatan

DAFTAR PUSTAKA

Draft Naskah Akademik Program PPG .2008.Direktorat Ketenagaan Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Draft Panduan PPG Direktorat Ketenagaan.2008.Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

19