Kebijakan pengembangan profesi guru

11
KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU 1. 1. Kebijakan Umum Kebijakan Umum 2. 2. Peningkatan Kompetensi Guru Peningkatan Kompetensi Guru 3. 3. Program Induksi bagi Guru Pemula Program Induksi bagi Guru Pemula 4. 4. Peningkatan Keprofesian Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan Berkelanjutan 5. 5. Penilaian Kinerja Guru Penilaian Kinerja Guru 6. 6. Pengembangan Karir dan Profesi Pengembangan Karir dan Profesi Guru Guru 7. 7. Perlindungan dan Penghargaan Guru Perlindungan dan Penghargaan Guru 8. 8. Etika Profesi Guru Profesional Etika Profesi Guru Profesional

Transcript of Kebijakan pengembangan profesi guru

Page 1: Kebijakan pengembangan profesi guru

KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU

1. 1. Kebijakan UmumKebijakan Umum

2. 2. Peningkatan Kompetensi GuruPeningkatan Kompetensi Guru

3. 3. Program Induksi bagi Guru PemulaProgram Induksi bagi Guru Pemula

4. 4. Peningkatan Keprofesian BerkelanjutanPeningkatan Keprofesian Berkelanjutan

5. 5. Penilaian Kinerja GuruPenilaian Kinerja Guru

6. 6. Pengembangan Karir dan Profesi GuruPengembangan Karir dan Profesi Guru

7. 7. Perlindungan dan Penghargaan GuruPerlindungan dan Penghargaan Guru

8. 8. Etika Profesi Guru ProfesionalEtika Profesi Guru Profesional

Page 2: Kebijakan pengembangan profesi guru

1

Page 3: Kebijakan pengembangan profesi guru

KEBIJAKAN UMUM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Page 4: Kebijakan pengembangan profesi guru
Page 5: Kebijakan pengembangan profesi guru

5

SEKOLAH

2.2.791791..204204 guru guru((existing))

Penyediaan Guru Baru Guru Pensiun

Peningkatan Kualifikasi Akademik

SertifikasiPeningkatan KompetensiPengembangan Karir

Penghargaan dan Perlindungan

Tunjangan Guru

Maslahat Tambahan

1

2

3

4

5

6

7

8

Pembinaan dan Pengembangan SDM Pendidik

Page 6: Kebijakan pengembangan profesi guru
Page 7: Kebijakan pengembangan profesi guru

EMPAT TAHAP MEWUJUDKAN GURU PROFESIONAL

1. Penyediaan guru berbasis perguruan tinggi

2. Induksi guru berbasis sekolah

3. Profesionalisasi guru berbasis prakarsa institusi

4. Profesionalisasi guru berbasis individu (menjadi guru madani)

Page 8: Kebijakan pengembangan profesi guru

PENYEDIAAN GURU BERBASIS PERGURUAN TINGGI

• Berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan PP Nomor 74 Tahun 2008.

• Penyediaan guru menjadi kewenangan LPTK melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG).

• Guru harus memiliki kualifikasi akademik sekurang-kurangnya S1/D-IV dan bersertifikat pendidik.

Page 9: Kebijakan pengembangan profesi guru

PROGRAM INDUKSI GURU BERBASIS SEKOLAH

• Sekalipun guru yang direkrut telah memiliki S-1 dan sertifikat pendidik, masih diperluan Program Induksi untuk memposisikan mereka menjadi guru yang benar-benar profesional.

• Program induksi merupakan fase yang harus dilalui ketika seseorang dinyatakan diangkat dan ditempatkan sebagai guru.

• Masa transisi bagi guru pemula (beginning teacher) dan lazim dilakukan di banyak negara.

• Guru akan dibimbing dan dipandu oleh mentor terpilih untuk kurun waktu sekitar satu tahun, agar benar-benar siap menjalani tugas profesional dan menghadapi realitas dunia kerja.

Page 10: Kebijakan pengembangan profesi guru

PROFESIONALISASI GURU BERBASIS PRAKARSA INSTITUSI

• Prakarsa institusi diperlukan karena secara umum guru pemula masih memiliki keterbatasan, baik finansial, jaringan, waktu, akses, dsb.

• Upaya profesionalisasi guru melalui Pendidikan dan pelatihan (training day), workshop, magang, studi banding, dsb.

• Mengundang nara sumber dari sekolah lain atau dari instansi lain.

Page 11: Kebijakan pengembangan profesi guru

PROFESIONALISASI GURU BERBASIS INDIVIDU

• Menganalisis umpan balik yang diperoleh dari siswa terhadap pelajarannya;

• Menganalisis hasil pembelajaran (nilai ujian, keterampilan siswa, dll);

• Mengamati dan menganalisis tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran;

• Membaca artikel dan buku yang berkaitan dengan bidang dan profesi;

• Melek Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT)• Mengikuti kursus atau pelatihan jarak jauh.