Makalah Green Industri.mariatink11. 4113210016

28
MAKALAH KIMIA INDUSTRI “Green Industry”

description

kimia Industri, bahan tugas kuliah mengenai permsalahan green industri dan perusahaan yang telah bergerak dibidang green industri

Transcript of Makalah Green Industri.mariatink11. 4113210016

MAKALAH KIMIA INDUSTRI

Green Industry

Disusun Oleh :Nama : Mariati Batma Apria SihombingNIM: 4113210016Kelas: KIMIA NK 2011

UNIVERSITAS NEGERI MEDANFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM2012BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahSaat ini dunia dihebohkan dengan masalah-masalah lingkungan yang semakin lama semakin terasa dampak dan akibatnya bagi makhluk hidup sendiri. Masalah lingkungan ini disebabkan oleh tindakan dan kegiatan-kegiatan manusia untuk memenuhi segala kebutuhan dan kecukupannya tanpa memperhatikan efek dan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Terutama disektor industry. Banyak sekali kegiatan industri dan hasil industri yang diproduksi justru menjadi boomerang bagi bumi kita. Industri-industri saat ini tidak memperhatikan lingkunga sekitarnya, industry saat ini hanya memperhatikan berapa besar keuntungan yang mereka hasilkan dari yang mereka lakukan. Untuk meminimalisir kerugian dari industry yang tidak ramah lingkungan maka konsep industry yang berbasis green industry perlu dikembangkan dan dicanangkan dilingkungan kita saat ini.

1.2 Rumusan Masalah1. Apakah yang dimaksud dengan green industri ?2. Bagaimana prospek industri berbasis green industri dimasa depan ?3. Apa sajakah Contoh industri atau perusahaan yang sedang maupun yang bergerak dan berbasis green industry?1.3 Batasan Masalah1. Pengertian green industri2. Alasan green industri dapat menjadi primadona dimasa depan3. Contoh perusahaan atau bahan yang berbasis green industri1.4 Tujuan Makalah1. Mengetahui tentang green industry terhadap pembaca2. Mengetahui prospek baik dengan adanya mengadakan green industry3. Menjadi bahan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan4. Memperbaiki kualitas industri dengan memperhatikan keramahan lingkungan yang dihasilkan oleh produk atau perusahaan demi menciptakan lingkungan yang lebih baik.

BAB II

ISI2.1 Pengertian Green Industry Industri Hijau adalah industri yang memproduksi produk ramah lingkungan atau produk yang harus membantu memperbaiki kondisi alam untuk lebih baik. Dan juga selama proses kerja menyebabkan kerusakan minimal terhadap lingkungan. Industri hijau mengharuskan daur ulang limbah dari proses kerja (pemotongan) dan daur ulang limbah energi (panas). Industri hijau harus mencapai proses kerja wasteless. Industri hijau difokuskan pada menghilangkan atau secara signifikan mengurangi ketergantungan pada minyak, emisi rumah kaca, dan racun.2.2 Green Industry dapat menjadi Primadona di masa depanGreen Industry yang selama ini diharapkan sebagai terobosan baru dalam industri dunia demi mendukung terciptanya keberlanjutan ekonomi serta perbaikan lingkungan menjadi sebuah topik terkini walau gagasan ini telah dijadikan sebagai bahan konfrensi dunia pada tahun 2009 di filiphina yang berawal dari harapan banyak orang pada tahun 1985. Banyak harapan yang ditumpahkan dalam gagasan ini, para ahli perekonomian serta ahli lingkungan berusaha menemukan konsep terbaik demi terwujudnya Green Industry yang dapat diterapkan diberbagai belahan dunia dan pada akhirnya di tahun 2009 pencarian itu menemui titik terang dimana beberapa Negara asia dan Amerika serta didukung oleh PBB lewat anak organisasinya UNEP (UN Environment Programme) mempersembahkan hasil awal demi terwujudnya hal itu.Jika ditelaah, hasil dari konfrensi tersebut sebenarnya tidak membahas jauh dari apa yang telah diterapkan pada ilmu Manajemen Operasi, yakni EFISIENSI. Sumber daya perlu untuk diatur sedemikian rupa hingga terciptanya Green Industry. Karena konsep dasar dari Green Industry adalah efisiensi sumber daya, tanpa pengaturan yang baik dan system manajemen yang ketat, maka inisiasi ini akan menjadi sangat sulit untuk diterapkan.Green Industry menitikberatkan pada penggunaan Resources yang baik, Efisiensi bahan baku, energy, sampah, pengelolaan karbon, bahkan transportasi menjadi hal yang utama pada konsep ini. Walau tanpa melupakan penggunaan energy alternative yang menghasilkan karbon lebih sedikit juga merupakan salah satu cara dalam green industry. Tetapi dalam bahasan kali ini, penulis akan menelaah usaha tercapainya green industry dengan pendekatan keilmuan Manajemen, Khusus Manajemen Operasi dan lebih spesifik pada Efisiensi.Efisien menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalahtepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang waktu, tenaga dan biaya) mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat. Itu merupakan definisi dari efisien, bagaimana dengan efisiensi. Efisiensi adalah menggunakan sumber daya yang minimum demi mendapatkan hasil yang maksimum. Lebih bijaksana lagi, dalam imlu ekonomi, efisiensi dapat diartikan sebagai pemaksimalan input demi mencapai hasil yang maksimal pula, baik produksi barang atau jasa. Lebih terdengar seperti prinsip ekonomi, tetapi inilah ilmu manajemen operasi. Tetapi pada prakteknya, input dari resources tidak terlalu jauh baik dari segi kuantitas dari output yang dihasilkan. Jika kita lihat dalam formula, maka dapat dituliskan seperti ini. Efisien = . Secara sederhana dapat kita simpulkan sama seperti apa yang telah kita tuliskan diatas, bahwa dengan penggunaan input yang baik dan pemanfaatan yang maksimal, kita dapat mendapatkan output yang maksimal pula. Hal inilah yang menjadi kunci utama dalam Green Inndustry.Sebagai tindak lanjut dalam efisiensi sumber daya, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, yakni :Pemaksimalan pemanfaatan sumber daya (resource)Low-carbon IndustryGood Transportation system1. Pemaksimalan pemanfaatan sumber daya (resource)Ketika bahan baku ditetapkan oleh perusahaan pada hilir proses produksi, perusahaan telah menghitung berapa sumber daya yang diperlukan untuk memroduksi sedemikian produk dengan kuantitas tertentu. Tetapi apakah sumber daya ini bisa digunakan sepenuhnya secara maksimal atau tidak tergantung pada midstream atau proses pembuatan.Ketika proses pembuatan dilakukan, pada saat inilah konsep efisiensi harus diterapkan. Sebuah perusahaan pembuat otomotif akan memperhitungkan berapa jumlah bahan yang diperlukan untuk membuat 100 buah jenis kendaraan yang sama. Ketika perusahaan tersebut dapat memaksimalkan sumber daya yang dipakai, maka dengan membeli bahan yang berkecukupan pun tidak akan menyebabkan kekurangan bagi perusahaan dalam memproduksi jumlah kendaraan tersebut atau bisa disebut Produksi Pasti Pas.Dengan adanya efisiensi dalam perusahaan mengindikasikan bahwa makin sedikitnya sampah yang dihasilkan dalam proses produksi sebelum akhirnya sampe ke hilir. Sumber daya dimanfaatkan sampai titik maksimalnya sedemikian rupa hingga mencapai output yang optimal. Bermula dari titik inilah Green Industry terbentuk, Less Waste berarti pencemaran dikurangi, yang berarti industri dapat membantu mempertahankan ekologi yang baik dan berkesinambungan tanpa mengindahkan pendapatan yang maksimal. Karena permasalahan yang timbul saat ini adalah pabrik masih belum mampu menanggulangi sampah hasil produksinya, sampah tercipta tetapi produksi kurang maksimal dan banyak barang produksi yang tidak terpakai. Alangkah sayangnya sampah ini terbuang tetapi produksi perusahaan tidak optimum. Lagipula, perusahaan memerlukan waste Management dalam proses produksinya, demi mendukung Green Industry.Akan tetapi dalam prakteknya, perusahaan jangan sampai melupakan Total Quality Management (TQM). Walaupun perusahaan diharapkan untuk tetap mempertahankan efisiensinya, perusahaan juga diharapkan tetap mengacu untuk menghasilkan produksi tanpa kecacatan atau Zero Defect. Jangan sampai demi menggunakan sumber daya yang maksimal, malah melupakan mempertahankan kualitas produk. Just In Time merupakan salah satu solusi dalam pengadaan bahan baku sehingga bahan baku tidak terdepresiasi lebih besar nilainya di dalam Inventory.

2. Low-Carbon IndustryPerusahaan juga dapat melakukan Green Industry dengan melakukan manajemen dalam penggunaan bahan bakar dan energy. Bahan bakar sangat berperan penting dalam proses produksi atau midstream. Tidak ada produksi yang dapat dilakukan tanpa menggunakan bahan bakar sebagai penggerak mesinnya. Akan digerakkan dengan apa jika tidak ada bahan bakar sebagai sumber energinya.Di Indonesia, masih banyak perusahaan yang masih menggantungkan produksinya pada penggunaan Bahan Bakar Fossil. Bensin memiliki oktan sebanyak 88 ikatan, hal ini menyebabkan makin banyak carbon yang akan terlepaskan dalam penggunaannya. Efisiensi dalam penggunaan bahan bakar disini juga menjadi sangat penting dalam proses di midstream.Bayangkan betapa banyaknya asap yang mengadung CO (Carbon Monoksida) jika perusahaan tidak mengatur dengan baik bahan bakar yang digunakkannya.Selain pengaturan, perusahaan juga dapat melirik penggunaan bahan bakar terbarukan (renewable energy) untuk mengurangi ketergantungan terhadap Bahan Bakar Fossil dan penggunaan teknologi termuktahir untuk mengurangi volume asap akibat penggunaan bahan bakar fossil.3. Good Transportation SystemEfisiensi juga diperlukan dalam pengaturan jalur distribusi sebuah perusahaan. Efisiensi biaya pengiriman serta penggunaan bahan bakarnya pun harus diperhitungkan. Secara sederhana, semakin baik perusahaan dalam melihat jalur dan pemetaan yang baik dengan bantuan Center of Gravity serta Global Positioning System, pemilik keputusan akan sangat dibantu dalam pengaturan terbaik dalma proses trasnportasi. Biaya dapat diperhitungkan dan bahan bakar dapat diatur.Jika perusahan tidak bijak dalam penggunaan biaya dalam transportasi, maka akan sangat merugikan perusahaan dalam penghitungan Income Statement. Jika tidak bijak dalam menentukan, maka penggunaan bahan bakar pun menjadi tidak bijak dan pada akhirnya hanya menambah emisi yang berdampak langsung pada alam. Kebijaksanaan perusahaan pun menjadi kunci penting dalam proses trasnportasi dari Up-Stream ke Down-Stream.

2.3 Contoh Industri/ Perusahaan yang berbasis Green Industry1. PT Astra Agro LestariPT Astra Agro Lestari merupakan salah satu contoh perusahaan yang mulai menerapkan efisiensi sebagai basis green industry mereka, berikut penggalan berita yang dilaporkan olehwww.greenradio.fm, jumat, 4 Maret 2011.Astra Terapan Green IndustryKelompom usaha Astra yang bergerak dalam berbagai bidang telah melakukan konsep green industry sejak tahun 90-an. Menurut M. Riza Deliansyah, Head Environment & Social ResponsibilityDivision Astra Internasional mengatakan bahwa pihaknya selama ini telah berkomitmen melaksanakan konsep green industry lewat 3 aspek yaitu sosial, lingkungan dan ekonomi.Ada 145 perusahaan di seluruh Indonesia yang sudah melakukan konsep itu. Dan kebijakan kami, mewajibkan setiap anak perusahaan untuk mengimplementasikan Astra Green Company, minimal peringkat hijau dan efisiensi sumberdaya alam dan energy minimal 5% persatuan produk, tandasnya.Apa yang disampaikan Riza Deliansyah diamini oleh Joko Supriyono, Direktur Astra Agro Lestari yang menjadi salah satu anak perusahaan Astra Grup. Social responsibility diterapkan dengan prinrip care to local people. Astra Argo Lestari telah mengembangkan 65.000 hektar plasma. Dari yang dikembangkan itu telah membantu 38.000 kepala keluarga, kata Joko Supriyono.Dalam perkebunan plasma ini, kata Joko, masyarakat lokal yang memiliki laham seluas 1-4 hektar mendapat bantuan untuk mengembangkannya agar mandiri dan menghasilkan. Program plasma ini berhasil mengangkat kualitas kehidupan petani local dengan cara berkelanjutan, dimana saat ini rata-rata petani dapat menghasilkan uang 5 hingga 10 juta rupiah per bulannya.Soal penerapan ramah lingkungan PT Astra Argo Lestari kata Joko, bahkan secara khusus menerapkanenvironmentally friendly lewat prinsip care to planet. Kami secara khusus menggunakan bahan bakar produksi dari limbah cangkang dan serat sawit dan bahan bakar soalr kami gunakan pada instalasi awal saja. Selanjutkan proses composting limbah padat, water management dilahan gambut sehingga untuk menjaga tingkat air dan meminimalkan emisi. Hal lainnya adalah kami menggunakan agen biologi untuk hama seperti burung hantu dan ulat, konservasi mangrove di pinggir pantai Sumatra Barat, dan High Conservation Value (HCV). Itu semua dilakukan Astra Argo Lestarikan dalam mengelola kebun sawit yang sesuai dengan prinsip green industry sehingga kami mendapat penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup yaitu penilaian peringkat hijau pada 2010 lalu, ujarnya.Pada contoh diatas dapat dilihat bahwa PT Astra Agro Lestari menerapkan kehijauan pada emisi dan renewable energy. Langkah tersebut mencerminkan penghematan sumber energy dimana mengindikasikan perusahaan menggunakan sumber energy seefiesien mungkin tanpa membuang-buang bahan bakar yang ada, apalagi kalau mereka masih menggunakan bahan bakar fossil.2. The Body Shop IndonesiaThe Body Shop Indonesia:Menuju Perilaku Ramah Lingkungan, berikut penggalan berita yang memuat mengenai The Body Shop Indenesia yang menuju perlilaku ramah lingkungan dari http://www.portalhr.com/human-interest/go-green/perusahaan-perusahaan-go-green/ :The Body Shop Indonesia ingin menjadi panutan dan pemimpin untuk penerapangreen behavior(perilaku ramah lingkungan,red), Rika Anggraini, Social and Environmental Values Manager The Body Shop Indonesia (TBSI) mengungkapkan harapan pendiri The Body Shop. TBSI membayangkan bahwa puluhan tokonya yang tersebar di kota-kota besar Indonesia menjadi pilihan pertama bagicustomeryang menginginkan perilaku lebih hijau. Paracustomerakan datang ke Body Shop dan itu bagian dari kontribusi kami kepada masyarakat, kata Rika.The Body Shop dikenal sebagai produsen kosmetik berbahan dasar alami, menentang keras uji coba pada binatang dan berkomitmen pada penyelamatan planet bumi. Warisan nilai ini terbentuk sejak perintis TBS, almarhumah Anita Roddick, yang seorang aktivis lingkungan mendirikan The Body Shop di London, Inggris.Komitmen kuat The Body Shop tampak pada tulisan besar yang terpampang di pintu masuk kantor pusat TBSI di Gedung Sentosa Sektor 7 Bintaro, Banten. Green Office Green Behavior, demikian bunyi tulisan tersebut. Penegasan ramah lingkungan juga ditunjukkan dengan melarang membawastyrofoamseperti tertulis jelas di pintu masuknya. Sementara di halaman depan dan samping terdapat 20 lebih lubang biopori.Salah satu komitmen The Body Shop adalah menghemat energi dan peduli pada persediaan listrik maupun air. Contoh di kantor TBSI, setiap hari pengumuman rutin sebelum jam 12 siang selalu berkumandang. Selamat siang penghuni gedung, sebentar lagi kita istirahat, pastikan komputer Anda mati dan pilah sampah Anda sesuai kategori, Rika menirukan kalimat pengumuman harian itu. Itu setiap hari terus menerus dan bukan mesin. Siapapun bolehngomong, bisa atasan, bawahan, dan lain-lain, kata Rika seraya menambahkan, di Body Shop pusat ada sekitar 40 karyawan tapi total seluruh karyawan grup kami di gedung ini sekitar 350 orang.Program penghematan energi khusus hari Jumat pernah dilakukan TBSI, yaitu dengan memanfaatkan jam istirahat Jumat yang lebih panjang. Selama 1,5 jam di hari Jumat semua listrik dimatikan. Sekarang peraturan baru lagi, kalau datang kurang dari jam 8.15 harus naik tangga ke lantai atas karenaliftbaru beroperasi jam 8.15. Sedangkan pukul 17.30, AC sudah mati, ujar Rika. Kalau mau sampai malam memberitahu dulu, tambahnya. Demi ketertiban agar terbiasa dengan perilaku ramah lingkungan, para pimpinan TBSI pun mendukungnya. Atasan pun kalau hanya ke lantai dua naik tangga, ungkap Rika.Membangun kultur perilaku ramah lingkungan perlu kesabaran dan kesinambungan. TBSI yang kerap menjadi referensi perilaku ramah lingkungan pun mengakui, konsistensi dan komitmen adalah modal utamanya. Maka, bukan menerapkan sanksi bila ada pelanggaran, namun sekadar teguran yang manusiawi saja.Pernah suatu waktu ada staf yang bawa sarapan bubur pakaistyrofoam. Temannya ingin menegur, tapi merasa tidak enak. Ternyata dia lupa karena buru-buru beli sarapan bubur dan lupa peraturan di kantor ini, Rika mengisahkan. Kami lebih memilih teguran manusiawi daripada sanksi. Perilaku ramah lingkungan perlu dilakukan dengan penuh kesadaran dan pemahaman. Jadi, siapapun yang masuk ke sini tahu bahwa kami punya nilai-nilai berperilaku hijau, harap Rika. Masalah lingkungan adalah masalah semua orang dan tidak ada lagi orang yang bisa mengelak dari perubahan klim.Menurut Rika, perusahaan yang mau berkomitmen untuk ramah lingkungan perlu menumbuhkan budaya hijau. Membangun kultur ramah lingkungan akan membawa perusahaan menujugreen. Ingatlah, kultur hijau akan berhubungan dengan pilihan teknologi, keinginan berinvestasi, keinginan untuk memperbaiki produksi bersih, dan lain-lain apapun industrinya, ujar Rika menjelaskan. (Rina Suci Handayani)

3. PT Unilever Indonesia TbkPT Unilever Indonesia Tbk.:Ciptakan Lingkungan Hijau lewat Program Kemasyarakatan, berikut penggalan berita yang memuat mengenai hal tersebut http://www.portalhr.com/human-interest/go-green/perusahaan-perusahaan-go-green/:Sekali Bilas. Demikian bunyitaglineMolto Ultra, produk pelembut dan pengharum pakaian dari PT Unilever Indonesia Tbk. (ULI).Taglinetersebut tak sekadar pemanis produk, tetapi juga memiliki misi sosial. Kami mengajak keluarga Indonesia untuk menggeser paradigma dalam menggunakan air untuk hemat energi dan menyelamatkan lingkungan, kata Direktur Human Resources and Corporate Relations PT Unilever Indonesia Tbk., Josef Bataona.Josef menyatakan, ULI memiliki komitmen untuk terus-menerus mengadakan perbaikan dalam pengelolaan dampak lingkungan, selain berupaya mendukung sasaran jangka panjang untuk mengembangkan bisnis yang langgeng. Kami akan bekerja sama dalam kemitraan dengan pihak lain untuk menggalakkan kepeduliaan lingkungan, meningkatkan pemahaman akan masalah lingkungan dan menyebarluaskan budaya karya yang baik, tuturnya.Elemen komunitas masyarakat ini, diakui Josef, secara langsung membawa ke dalam programcorporate social responsibility(CSR) dari hulu ke hilir yang menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan di dalam proses bisnis perusahaan. Misalnya, kami membina para petani kedelai hitam agar bisa menghasikan bahan baku berkualitas. Agar proses produksinya bisa berkelanjutan, kami ajarkan juga mereka untuk hemat air dan energi, urai Josef.Program CSR lingkungan yang pernah digelar ULI di antaranya Green and Clean,Trashion, Green Festival, Jakarta Green Office, dan Jakarta Green School. Josef menjelaskan, ProgramGreen and Cleandiawali di Surabaya pada 2001 di Kelurahan Jambangan, Surabaya. Tujuannya adalah mengedukasi masyarakat dalam mengatasi permasalahan lingkungan termasuk masalah sampah. Pada akhirnya, dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir, katanya.Saat ini,Green and Cleanberkembang di enam kota besar, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Makassar, Medan, dan Banjarmasin. Pendekatan program dilakukan dengan cara memberdayakan peran pemimpin di masyarakat (fasilitator lingkungan) yang kemudian mengajak warga masyarakat untuk berperan aktif dalam mengelola lingkungan (kader lingkungan). Josef menjelaskan, satu fasilitator lingkungan memberikan pelatihan kepada 150 kader lingkungan dari satu rukun warga (RW).Sedangkan satu kader lingkungan mendidik masyarakat sebanyak 10-20 keluarga. Program lain,Trashion (Trash Fashion), diciptakan untuk mengurangi dampak sampah kemasan plastik dengan cara memberi nilai tambah. Bareng Hypermart kami mengajak masyarakat untuk turut ambil bagian dalam upaya melestarikan lingkungan melalui penggunaan produk daur ulang plastik di dalam aktivitas mereka sehari-hari, terang Josef . Salah satu produkTrashionadalah tas belanja. Saat ini telah terbentuk 53 sentraTrashiondan melibatkan sekitar 500 ibu rumah tangga. Di Jakarta sendiri, kini sudah mencapai 1.000 pengusaha kecilTrashion.SementaraGreen Festivalmerupakan kelanjutan dari Konferensi Internasional tentang Perubahan Iklim Desember 2007 lalu dan menggandeng Kompas, FeMale Radio, MetroTV dan PT Pertamina (Persero). SedangkanJakarta Green Officeadalah ajang kompetisi antar kelompok karyawan perusahaan tentang kepedulian terhadap lingkungan kerja dalam gerakan penghematan energi listrik, air, kertas serta pengelolaan sampah. Kami ciptakan dalam bentuk kompetisi agar memacu semangat karyawan untuk memperbaiki lingkungan kerjanya, kata Nurulita Novi Arlaida, Media Relations Manager ULI, menambahkan.Dan,Jakarta Green Schoolmerupakan bagian dari program lingkungan yang bertujuan mengedukasi siswa sekolah dimulai dari lingkungan sekolah. Program ini diikuti oleh 33 SD dan 26 SMP di Jakarta. Pemahaman dan kesadaran menjaga lingkungan perlu dibina sejak usia dini, sehingga permasalahan lingkungan yang masih kita temui saat ini dapat kita cegah sedini mungkin, harap Josef sambil menambahkan, karyawan juga dilibatkan seperti saat penanaman 12.500 tunas kelapa di Pangandaran, Jawa Barat, 2008 silam. (Anung Prabowo)

4. NSN Indonesia:Greenuntuk Pelanggan, Karyawan, dan MasyarakatNSN Indonesia:Greenuntuk Pelanggan, Karyawan, dan Masyarakat, berikut penggalan berita yang memuat mengenai hal tersebut http://www.portalhr.com/human-interest/go-green/perusahaan-perusahaan-go-green/:

"Awal 2009 silam, 150 karyawan Nokia Siemens Network Indonesia (NSN) berjalan kaki melewati medan terjal dan menanjak sejauh enam kilometer menuju Taman Nasional Gunung Pangrango. Rombongan orang kantoran ini terlihat kelelahan setelah menanam 1.000 bibit pohon.Head of HR NSN Indonesia, Irvandi Ferizal, menyatakan, aksi ini merupakan salah satu programcorporate social responsibility(CSR) yang rutin dilakukan bekerja sama dengan Green Radio. Konsepnya dinamakan Program Adopsi Pohon, yakni karyawan diajak untuk mengadopsi beberapa pohon. Setiap pohon dihargai Rp 110 ribu, tapi karyawan hanya membayar satu pohon itu dengan harga Rp 10 ribu, sisanya Rp. 100 ribu sumbangan dari perusahaan, katanya menjelaskan. Sementara untuk pemeliharaan pohon dilakukan oleh para petani setempat.Akhir tahun lalu, tepatnya November 2009, NSN kembali melakukan program penghijauan dengan menanam 3.000 mangrove (bakau) di Taman Laut Nasional Bunaken, Sulawesi Utara. Perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi ini juga memberikan pelatihan kepada para nelayan setempat mengenai lingkungan, wirausaha, daninformation and communication technology(ICT). Agar mereka mengerti tentang ICT dan kami berikan satu perangkat komputer di koperasi nelayan setempat, kata Irvandi sambil menyebut konsep CSR yang dijalankan perusahaan harus melibatkan karyawan dan berbasis teknologi.Program CSR yang kini masih berjalan adalah programGreen Empowermentdi Tambora, Jakarta Barat. Rencananya, kawasan kumuh dan padat penduduk ini akan diperbaiki dengan menciptakan lingkungan sehat. Sayang, beberapa waktu lalu di daerah tersebut terjadi kebakaran. Jadi programnya sempat terhenti, sesal Irvandi. Programgreenyang sudah sempat dilakukan di lokasi ini yaitu memberdayakan masyarakat untuk mendaur ulang sampah menjadi pupuk kompos dan membuat barang kerajinan.Menariknya, kata Irvandi, masyarakat melakukanteleconferencedengan peraih penghargaan di bidang lingkungan hidup, Yuyun Ismawati, di Bali. Yuyun memberikan pelatihan tentang pengolahan pupuk kompos kepada masyarakat Tambora melaluiteleconference, ujarnya. Pada programGreen Empowermentdi Tambora ini, sedikitnya 18 karyawan internal menjadi sukarelawan dalam memberikan pelatihan mengenai ICT.Programgreenjuga diterapkan di lingkungan NSN sendiri. Antara lain, di setiap jendela tidak diberikan gorden agar memanfaatkan sinar matahari sebagai penerang. Perusahaan menghemat energi listrik dengan mematikan lampu pada pukul 19.30 WIB. Saat ini kami sedang gencar kampanye hemat cetak kertas. Kami selalu informasikan ke karyawan melalui email, bahwa kalau nge-printper lembar itu menghabiskan biaya sekitar Rp 200, sedangkan kalau print warna sebesar Rp 1.300 per lembar, urai Irvandi.NSN juga fokus terhadap programgreenkepada para pelanggan. Misalnya, pertama, perusahaan mengurangi jumlahBase Transceiver Station(BTS). Pasalnya, dalam sebuah konsepmobile network, BTS selalu menghabiskan energi listrik yang paling besar. Kedua, NSN berusaha menciptakan produk yang hemat energi. Produk kami lebihsave energyhingga 35% daripada produk kompetitor, imbuhnya. Dan ketiga, perusahaan memilih BTS yang ramah lingkungan. Jadi, BTS tanpa listrik.Saat ini sudah ada BTS yang menggunakan bahan bakar solar. Bahkan, di Eropa sudah ada BTS yang menggunakan tenaga angin untuk operasionalnya, tambah Irvandi. Irvandi memastikan, berbagai programgreenyang dijalankan perusahaan selama ini mendapatkan respons positif dari seluruh karyawan.Dalam survei penilaian karyawan terhadap programgreennaik 20% dari 2008 sampai 2009, katanya. Kunci sukses pelaksanaan programgreen, menurutnya, terletak pada proses sosialisasi ke karyawan. Kami selalu mengomunikasikan melalui email dengan bahasa yang dapat membangun kesadaran karyawan untuk melaksanakan programgreen, dibantu data-data pendukung agar karyawan dapat mengetahui gambarannya. Misalnya, satu pohon dapat memproduksi oksigen untuk kebutuhan dua orang, ungkapnya. (Anung Prabowo)

3 Bermacam Langkah untuk Menciptakan Lingkungan Hidup Sehat dan HijauMenciptakan hidup dan lingkungan sehat merupakan sebuah pilihan Mengambil langkah dalam mengikuti pola hidup hijau dan sehat akan termasuk mengubah lingkungan di tempat di mana Anda tinggal, komunitas yang Anda ikuti, dan akhirnya, membuat perubahan pada dunia ini Definisi lingkungan bagi Anda dapat saja berupa tubuh Anda sendiri, rumah, komunitas terdekat Anda, atau yang lebih besar lagi, dunia ini secara global.Menciptakan lingkungan hidup hijau dan sehat seharusnya dimulai dengan langkah-langkah kecil terlebih dahulu , lalu kemudian membuat langkah-langkah tersebut bersinergi satu sama lain seiring dengan proses yang berjalan dari waktu ke waktu. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa area lingkungan Anda yang memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan dengan area lainnya. Sebagai contoh, memasang panel surya pada rumah yang terisolasi dari sinar matahari tentu tidaklah berguna.Langkah kecil Anda yang pertama untuk menciptakan lingkungan hidup yang hijau dan sehat dapat berupa mematikan semua lampu, kipas angin, serta barang-barang elektronik lain ketika Anda hendak pergi meninggalkan rumah Hal ini akan mengurangi jumlah energi listrik yang Anda gunakan sebab hal ini berpengaruh terhadap material limbah pembangkitan energi listrik yang dikeluarkan. Selama musim-musim tertentu, seperti musim panas dan dingin, penggunaan sumber energi listrik ini meningkat dengan pesat Jika setiap orang mematikan lampu dan kipas angin mereka ketika akan keluar rumah, penggunaan energi tentunya akan berkurang secara signifikan.Pilihan lain untuk mengurangi penggunaan energi ialah dengan mengatur dan membatasi operasional alat pengatur suhu di rumah Anda Satu derajat lebih rendah jika Anda kepanasan, atau satu derajat lebih tinggi jika Anda kedinginan merupakan salah satu metode yang dianjurkan. Selang beberapa waktu kemudian Anda sudah akan terbiasa dengan perbedaan suhu yang terjadi, dan tentu saja hal tersebut akan membantu Anda mengurangi pengeluaran tiap bulannya untuk biaya listrik. Anda juga dapat meningkatkan efisiensi dari rumah di mana Anda tinggal, sehingga efeknya adalah penghematan dalam penggunaan energi sehari-hari. Untuk membuat alat pengatur suhu menjadi efektif, Anda harus memastikan jendela, pintu, loteng, dan basement rumah Anda terisolasi dengan rapat.Hal-hal tersebut merupakan langkah-langkah lain untuk menciptakan lingkungan hidup sehat dan mengurangi biaya pengeluaran listrik Anda. Anda dapat menghubungi Perusahaan Peneliti Energi terdekat untuk menganalisa rumah yang Anda tempati. Beberapa perusahaan energi lain juga mungkin dapat melakukan hal yang sama pada rumah Anda. Ketika Anda memutuskan membeli peralatan rumahtangga baru, seperti lemari es atau pemanas air, pastikan semuanya memiliki sertifikat.Langkah berikutnya untuk memiliki lingkungan hidup yang hijau sehat adalah dengan mulai memikirkan untuk mendaur-ulang bahan-bahan kertas, aluminium, dan produk lainnya yang tidak terpakai. Ada beberapa kota di mana tempat daur ulang bahan seperti aluminium mudah didapatkan dan mereka membeli aluminium yang kita miliki. Bukankah hal ini menarik untuk dijadikan bisnis sampingan? Anda pun akan menginspirasi para tetangga di sekitar rumah untuk bergabung dalam gerakan daur ulang ini.Mulailah untuk menciptakan pupuk kompos dari bahan-bahan limbah sayur-sayuran Anda Hal ini memungkinkan Anda memiliki pupuk yang baik untuk berbagai tanaman di kebun dan pot Anda. Hal ini juga akan membuat produksi sampah rumahtangga Anda menjadi minimal, namun di waktu yang sama dapat mempercantik kebun Anda dengan tanaman-tanaman yang subur Namun ingat Anda tidak dapat membuat pupuk kompos dari bahan-bahan yang berasal dari hewan, seperti daging atau produk susuMaterial kompos hanya dapat dibuat dari limbah sayur-sayuran dan buah-buahan.Langkah kecil lainnya untuk menciptakan lingkungan hidup hijau dan sehat adalah dengan menggunakan air secara efisien Cobalah untuk tidak berlama-lama ketika mandi dan hanya lakukan mandi dengan durasi yang lama ketika Anda bekerja sangat berat seharian. Rajinlah memeriksa dan memperbaiki keran air dan toilet rumah Anda yang rusak sebab kerusakan sekecil apapun dapat saja menambah waktu yang Anda butuhkan ketika mandi Dengan begitu, Anda pun akan lebih hemat saat menerima tagihan penggunaan air. Cobalah juga untuk menggunakan tandon air untuk menampung air hujan. Air hujan ini dapat berguna untuk menyirami tanaman-tanaman di kebun Anda.Masih banyak cara lain untuk menciptakan pola hidup sehat dan hijau di sekitar lingkungan rumah Anda, sebelum Anda beranjak pada skala yang lebih besar lagi untuk komunitas yang Anda ikuti. Hal-hal di atas merupakan beberapa ide sederhana bagi Anda untuk memulai menciptakan lingkungan hijau dan hidup yang sehat BAB III

PENUTUP3.1 Kesimpulan Green Industry merupakan hasil dari keberhasilan perusahaan dari menerapkan system manajemen operasi yang baik. Sehingga tidak menutup kemungkinan ketika ada perusahan yang ingin merubah diri menjadi sebuah green industri akan sangat menjadi mudah ketika ia telah memeliki manajemen operasi yang baik.Untuk menyayangi lingkungan dan bumi, tindakan green industry adalah salah satu hal postif yang perlu kita terapkan dan lakukan dinegara kita. Industri yang ramah lingkungan akan meningkatkan kualitas SDA dan SDM suatu negara pula.

Daftar Pustakahttp://www.portalhr.com/human-interest/go-green/perusahaan-perusahaan-go-green/www.greenradio.fmhttp://ardhihiang.blogspot.com