Green Menu

31
WCS Indonesia Program Jl. Burangrang No. 18 Bogor-Indonesia 16151 Telp: (62-251) 8306029 Fax: (62-251) 8357347 PNPM Support Facility (PSF) Jl. Diponegoro No. 72 Menteng Jakarta Pusat 10310 Telp: (62-21) 3148175 Fax: (62-21) 31903090 PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LINGKUNGAN MANDIRI PERDESAAN Foto: Akbar/WCS-IP.doc KATALOG GREEN MENU Kumpulan ide kegiatan lingkungan

Transcript of Green Menu

Page 1: Green Menu

WCS Indonesia Program Jl. Burangrang No. 18 Bogor-Indonesia 16151 Telp: (62-251) 8306029 Fax: (62-251) 8357347

PNPM Support Facility (PSF) Jl. Diponegoro No. 72 Menteng Jakarta Pusat 10310 Telp: (62-21) 3148175 Fax: (62-21) 31903090 PROGRAM NASIONAL

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LINGKUNGAN MANDIRI

PERDESAAN

Foto: Akbar/WCS-IP.doc

KATALOG GREEN MENU

Kumpulan ide kegiatan lingkungan

Page 2: Green Menu

KATALOG GREEN MENU

Kumpulan ide kegiatan lingkungan

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LINGKUNGAN MANDIRI PERDESAAN

54

Program ini dilakukan dengan cara kampanye untuk

menumbuhkan kesadaran manusia terhadap lingkun-gan sekitar.

Tujuan Kampanye Tujuan dari kampanye pelestarian alam dan lingkungan hidup adalah:

Meningkatkan Kesadaran. Memberikan Pengetahuan. Merubah Sikap dan kebiasaan. Membentuk Keterampilan. Mengajak Berpartisipasi.

Biaya yang dibutuhkan untuk program ini sangat mu-

rah dan dapat dilakukan oleh semua orang. Kebutuhan pengembangan dari program ini tergantung dari kebu-tuhan dan daerah yang akan dikembangkan.

Foto: Affan/CTRC.doc

Page 3: Green Menu

53 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Alam di sekitar kita telah

menerima akibat dari perilaku manusia yang memanfaatkan sumber daya alam secara berlebihan. Kerusakan alam dan pencemaran lingkungan semakin meningkat, seiring berkembangnya kebutuhan hidup manusia sehari-hari. Kini, ketika kualitas hidup terasa semakin menurun, bumi terasa sesak, dan kemampuan alam menjaga keseimbangannya mulai berkurang, masyarakat mulai menaruh perhatian pada topik-topik sekitar alam. Ditambah lagi dengan bencana lingkungan yang terus terjadi, seperti banjir dan tanah longsong tatkala musim hujan. Demikian pula di musim kemarau, di mana kegagalan panen terjadi, sumur dan sungai mengering, serta air bersih semakin sulit didapat. Salah satu penyebab masalah lingkungan adalah kurangnya kepedulian masyarakat tentang pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati di seluruh penjuru dunia. Selama ini manusia senantiasa membutuhkan sumber daya alam, namun tanpa pemanfaatan dan pengelolaan yang bijaksana. Ratusan ribu spesies hewan terancam dan menuju kepada kepunahan dalam jangka waktu yang sangat singkat dalam sejarah hidup menusia. Keadaan ini harus menjadi perhatian utama kita untuk malakukan usaha pelestarian alam dan isinya yang kini masih tersisa, karena keberadaan umat manusia dan sumber daya alam merupakan sebuah kesatuan ekosistem.

MENUMBUHKAN

KESADARAN LINGKUNGAN

Foto: Affan/CTRC.doc

Katalog Green Menu Kumpulan Ide Kegiatan Lingkungan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM LMP) Diterbitkan Oleh : World Bank, Wildlife Conservation Society (WCS) dan Yayasan Pendidikan Konservasi Alam (Yapeka) Penulis: Edy Hendras Wahyono, Akbar Ario Digdo, Affan Surya, Agus Wijayanto, Nano Sudarno, Yopie Basyarah, Dani Rogi, Steven Siwu, Edies M, Big Antono, Vicky Soleman. Editor : Sunjaya Ilustrator dan Tata letak : Affan Suryo Kredit Foto dan Ilustrasi dari berbagai sumber

Page 4: Green Menu

Pengantar

I Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

rogram pembangunan yang dilakukan pemerintah dewasa ini telah berupaya menitikberatkan pada perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi-

fungsi lingkungan hidup yang bersinergi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program tersebut diarahkan untuk memberbaiki sistem pengelolaan sumber daya alam agar sumber daya alam mampu memberikan manfaat ekonomi, termasuk di dalamnya fungsi jasa lingkungan secara jangka panjang dengan lestari dan berkelanjutan. Ibarat bumi ini adalah tubuh manusia, maka yang ber-peran sebagai paru-paru adalah hutan. Namun paru-paru bumi tersebut sudah terserang berbagai penyakit, dan sudah dapat dikatakan “kronis” yang menyebabkan berbagai dampak yang mengganggu dalam kehidupan, salah satunya adalah pemanasan global. Seperti halnya penyakit TBC, dimana paru-paru bumi itu sudah belang-belang dan sudah tidak hi-jau lagi. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Ling-kungan Mandiri Perdesaan (PNPM LMP), bukanlah satu-satunya “obat” yang mujarab untuk mengobati “penyakit” itu, namun merupakan “suplemen” yang da-pat membantu memperbaiki dan meringankan kerusa-kan-kerusakan itu dengan berbagai kegiatan yang da-pat mengurangi “rasa sakit” yang sudah diderita oleh ibu pertiwi ini. Beberapa kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis namun ramah Lingkungan disajikan dalam “green menu” ini. Semua dapat dilakukan, baik secara kelom-

P

52

Apa saja komponen pengembangan wahana

pendidikan lingkungan? Pendidikan Lingkungan Hidup Material Nature in School, yaitu bahan-bahan pen yadartahuan tentang lingkungan untuk di sekolah. Materi Lingkungan Energi Alternatif Permainan tentang alam (satwa/tanaman) atau e dutainment Kearifan lokal. Peningkatan SDM

Pelatihan Inti lingkungan hidup (LH) Pelatihan Interpreter Pelatihan Pertanian Organik Pelatihan identifikasi satwa liar dan tumbuhan Pelatihan Pembuatan Kompos Pelatihan Energi Alternatif Pelatihan Agroforestry/Wanatani Pelatihan Biopori dan Sumur Resapan

Biaya yang dibu-

tuhkan dalam pembangunan wahana ini san-gat besar. Bisa mencapai pulu-han hingga ra-tusan juta rupiah, tergantung dari kebutuhan.

Foto: Affan/CTRC.doc

Page 5: Green Menu

51 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Wahana pembelajaran lingkungan sangat efektif

dalam memperkenalkan alam dan isinya yang dilakukan langsung di alam bebas agar terbangung kesadaran seseorang tentang pentingnya keseimbangan lingkungan alam (ekosistem).

Pemahaman tentang keanekaragaman hayati adalah

materi yang sangat penting dalam setiap kegiatan pendidikan lingkungan. Dengan demikian, keanekaragaman hayati dapat dipahami sebagai kekayaan yang harus dijaga demi kehidupan generasi sekarang dan masa depan. Materi-materi yang disusun dalam pendidikan lingkungan juga harus menjadi kesatuan yang saling melengkapi dan saling mempengaruhi satu sama lain.

MEMBUAT WAHANA

PEMBELAJARAN

Foto: Affan/CTRC.doc

II

pok ataupun perorangan. Materi kegiatan dari hulu sampai hilir ini, hanya merupakan bahan bacaan, dengan harapan pembaca mendapatkan sebuah ide atau inspirasi untuk pengembangan ke depan. Disisi lain, “green menu” ini juga menampilkan pilihan terha-dap upaya-upaya pemanfaatan energi terbarukan yang berbasis pada potensi daerah setempat. Semua berharap, buku kecil ini dapat memberikan pengetahuan dalam usaha memperbaiki alam dan Lingkungan di sekitar kita, agar hidup ini lebih ber-makna dan harmonis dengan alam serta kese-jahteraan masyarakat dapat meningkat dengan pengelolaan sumberdaya alam secara lestari. Tim Penyusun

Page 6: Green Menu

Daftar Isi

III Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Pengantar………………………………………………….. Daftar isi……………………………………………………. PERBAIKAN LAHAN Agroforestry atau Wanatani……………………………. Budidaya Aren……………………………………………. Menanam Kelor…………………………………………... Biopori dan Sumur Resapan…………………………... Pupuk Kompos……………………………………………. BIOMASSA Biogas………………………………………………………. Arang Tempurung………………………………………... Biofuel………………………………………………………. Metanol……………………………………………………... ENERGI RAMAH LINGKUNGAN Energi Air: Micro Hydro Power………………………………………. Pico Hydro Power………………………………………... Turbin Angin (Wind Power)…………………………….. Energi Matahari (Solar Cell Power)…………………... KEGIATAN WILAYAH PESISIR Menanam Mangrove……………………………………... Rehabilitasi Terumbu Karang………………………….. Pengembangan Daerah Perlindungan Laut………… Budidaya Rumput Laut…………………………………..

I III

3 5 7 9

11

15 17 19 21

25 27 29 31

35 37 39 41

50

PROGRAM

PENYADAR

TAHUAN

MEMBUAT WAHANA PEMBELA-JARAN MENUMBUHKAN KESADARAN LINGKUNGAN

Page 7: Green Menu

49 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Foto: Agus Wijayanto/CTRC.doc

IV

EKONOMI ALTERNATIF Budidaya Kepiting……………………………………….. Pengembangan Kawasan Ekowisata………………... PROGRAM PENYADARTAHUAN Membuat Wahana Pembelajaran……………………... Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan……………...

45 47

51 53

Page 8: Green Menu

1 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Foto: Affan/CTRC.doc

48

Dan yang terpenting adalah membuat informasi dan jaringan kerja untuk pemasaran, tentu perlu untuk membuat brosur dan sebagainya. Untuk pengembangan ini diperlu-kan dana lebih kurang 15-25 juta rupiah untuk keperluan pelatihan dan pema-saran.

Keuntungan; Memberikan nilai ekonomi dalam kegiatan ekosistem di dalam ling-kungan yang dijadikan sebagai obyek wisata, Menghasilkan keuntungan secara langsung untuk pelestarian ling-kungan, Memberikan keuntungan secara langsung dan tidak langsung bagi para stakeholders, Membangun konstituensi untuk konservasi secara lo-kal, nasional dan internasional, Mempromosikan penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan, Mengurangi ancaman terhadap kenekaragaman hayati yang ada di obyek wisata tersebut.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan adalah :

Identifikasi potensi atau kelayakan, untuk bahan pe-manduan atau interpretasi. Pengembangan, dalam arti untuk membuat paket-paket program yang variatif. Pengelolaan kawasan yang dikunjungi Pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada. pemasaran dari objek ekowisata dan kerja sama dengan beberapa biro perjalanan. Pemanduan, perlu memahami mengenai tehnik-tehnik pemanduan.

Foto: Affan/CTRC.doc

Page 9: Green Menu

Pengembangan Kawasan EKOWISATA

47 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Ekowisata

merupakan suatu kegiatan wisata yang bertanggung jawab di tempat-tempat alami dan atau daerah-daerah yang dibuat ber-dasarkan kai-dah alam. Per-jalanannya men-dukung upaya pelestarian lingkungan (alam dan kebudayaan) dan mening-katkan kesejahteraan masyarakat setempat. Konsep ekowisata yang terdiri dari komponen pelestarian lingkungan (alam dan budaya), peningkatan partisipasi masyarakat, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lo-kal, telah diperkenalkan dan dikembangkan dengan sukses di banyak negara berkembang. Pengembangan ini selalu konsisten dengan dua prinsip dasar yaitu memberi keun-tungan ekonomi langsung kepada masyarakat lokal serta turut andil dalam pelestarian alam. Keterlibatan masyarakat akan sangat membantu dalam perlindungan kawasan yang telah dikembangkan sebagai kawasan ekowisata, termasuk bangunan yang berfungsi sebagai salah satu fasilitas wisata.

Biaya yang dibutuhkan tergantung pada apa yang akan

disiapkan. Untuk peningkatan sumber daya manusia seperti pemandu alam, tataboga, penginapan dan kerajinan perlu dana untuk pelatihan. Sedangkan untuk sarana dan prasarana penginapan dapat menggunakan rumah pen-duduk, asalkan bersih.

Foto: Nano/YAPEKA.doc

2

PERBAIKAN

LAHAN

AGROFORESTRY atau WANATANI BUDIDAYA AREN MENANAM KELOR BIOPORI dan SUMUR RESAPAN PUPUK KOMPOS

Page 10: Green Menu

Agro forestry atau WANATANI

3 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Wanatani sangat baik dilakukan karena merupakan

sistem pertanian menetap yang menanam banyak jenis pohon, baik secara sengaja maupun tumbuh secara alami pada sebidang lahan yang dikelola dengan mengikuti pola tanam dan ekosistem yang menyerupai hutan. Sehingga wanatani dapat dilakukan pada kawasan tangkapan hujan, sumber air ataupun daerah aliran sungai.

Wanatani adalah suatu sistem pengelolaan lahan

berasaskan kelestarian, dengan teknik pemanfaatan lahan untuk pepohonan yang dikombinasikan dengan tanaman pangan, tanaman obat dan atau buah-buahan, ternak dan juga perikanan, yang pelak-sanaannya masih bersifat tradisional sesuai dengan kebudayaan penduduk setempat.

Foto: Nano/YAPEKA.doc

46

Kegiatan yang dapat dilakukan adalah budidaya un-

tuk dijadikan kepiting bertelur dan usaha penggemu-kan. Proses usaha penggemukan sama dengan budi-daya produksi kepiting bertelur. Caranya dapat den-gan menggunakan kurungan bambu atau karamba apung. Perbedaan yang jelas terletak pada kepiting yang dipelihara. Kepiting yang dipelihara pada usaha penggemukan ini adalah kepiting berukuran ekspor dari jenis kelamin jantan maupun betina yang masih keropos. Jangka waktu penggemukan sekitar 5-10 hari, kepiting sudah akan menjadi gemuk dan berisi bila pemeliharaannya baik. Apabila dilanjutkan pemeli-

haraannya bagi yang berjenis kelamin betina, bahkan akan menjadi kepiting bertelur. Untuk menghindari kematian akibat perkelahian antara jantan dan betina, sebaiknya pemeliharaan dilakukan dengan memisahkan antara jantan dan betina.

Keahlian; petani kepiting ini memerlukan keahlian

yang terkait dengan sumber pakan yang diperlukan untuk proses pembesaran. Selain itu juga harus paham binatang lain yang menjadi hama, selain siklus atau perilaku dan kehidupan kepiting.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam beter-

nak kepiting adalah : 1. Air yang digunakan harus bebas dari pencemaran

dan jumlahnya cukup, 2. Tersedia pakan yang cukup dan terjamin

kesinambungannya. 3. Terdapat sarana, prasarana produksi dan pemasa-

rannya, 4. Tenaga yang terampil dan menguasai teknis budi-

daya kepiting. 5. Memerlukan kawasan bakau yang masih baik dan

lestari.

Foto: Akbar/WCS-IP.doc

Page 11: Green Menu

Budidaya K E P I T I N G

45 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

B e r k e m b a n g n y a

pangsa pasar kepiting bakau (Scylla serrata) baik di dalam maupun di luar negeri adalah suatu tantangan untuk mening-katkan produksi secara b e r k e s i n a m b u n g a n . Dengan mengandalkan produksi dari alam/tangkapan semata jelas tidak dapat diharapkan kesinambungan produksinya. Untuk itu perlu adanya usaha budidaya bagi jenis Crustacea yang mempunyai nilai ekonomis tinggi ini. Usaha budidaya kepiting bakau harus didukung oleh tersedianya lahan yang bebas polusi, benih dan kemampuan pengelolaan secara teknis maupun manajemen. Lahan pemeliharaan dapat menggunakan tambak tradisional sebagaimana dipakai untuk memelihara udang atau bandeng.

Keuntungan. Salah satu

k e u n t u n g a n n y a y a i t u membantu pelestarian bakau dan peningkatan pendapatan masyarakat. Kegiatan ini mempunyai dampak langsung bagi pelestarian alam yang dipadukan dengan ekonomi yang berkelanjutan.

Biaya untuk peternakan kepiting bakau tidaklah be-

sar, yang perlu dilakukan adalah pengamanan kawa-san mangrove dari perusakan. Selain itu juga sistem yang akan digunakan, keramba apung atau pemaga-ran. Biaya berkisar antara Rp 200-300 ribu per keramba.

Foto: CTRC.doc

4

Pengetahuan yang perlu dimiliki adalah : 1. Penguatan kelompok masyarakat. 2. Pengembangan tumpangsari 3. Pembuatan pupuk alami 4. Pengendalian hama dan penyakit 5. Pembuatan pestisida alami 6. Teknik pemulsaan 7. Pengetahuan mengenai persemaian, penanaman

dan pasca panen 8. Pemantauan/monitoring dan evaluasi proses

Keuntungan;

“Tabungan” bagi petani; Penyedia kebutuhan sehari-hari petani seperti: sayuran, buah, rempah, bumbu, tanaman obat, dan sebagainya; Tenaga kerja yang dibutuhkan relatif sedikit; Menggunakan teknologi yang sederhana; Mengelola keanekaragaman hayati; Pengembangan dan pemanfaatan hasil hutan non kayu; Model alternatif produksi kayu; Sebagai sarana pelestarian kawasan setempat.

Biaya yang dibutuhkan tergantung dari luas lahan,

jenis pohon, serta kemiringan lahan. Pada daerah per-bukitan akan lebih mahal, karena perlu membuat terasering. Namun perkiraan untuk biaya seluas satu hektar berkisar antara 4-5 juta rupiah.

Page 12: Green Menu

Budidaya A R E N

5 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Tanaman aren atau

dalam bahasa ilmiahnya disebut Arenga pinnata Merr tersebar hampir di seluruh wilayah Indone-sia, terutama terdapat di Pulau Sumatera, Kaliman-tan, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua. Saat ini telah tercatat ada em-pat jenis pohon yang ter-masuk kelompok aren yaitu : Arenga pinnata (Wurmb) Merr, A. undulati-t o l i a B r e e d a n A.westerhoutii Grift. Jenis yang sudah dikenal man-faatnya adalah Arenga pinnata (aren atau enau).

Keuntungan, semua bagian tumbuhan ini dapat di-

manfaatkan, sangat bagus ditanam di daerah tangka-pan air hujan dan sumber mata air, karena memiliki daya simpan air yang cukup besar. Selain itu, bagian tumbuhan seperti ijuk sebagai bahan baku pembuatan peralatan keperluan rumah tangga, nira sebagai bahan baku gula merah, tuak dan cuka, kolang-kaling untuk ko-lak dan minuman segar. Tepung aren sebagai bahan baku pembuatan sabun, mie, dawet (cendol) dan batang po-hon sebagai bahan bangunan dan peralatan rumah tangga.

Foto: CTRC. doc

44

EKONOMI

ALTERNATIF

BUDIDAYA KEPITING EKOWISATA

Page 13: Green Menu

43 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Foto: WCS-IP.doc

6

Waktu pelaksanaan penanaman aren dapat dilakukan

secara bertahap. Untuk penyiapan bibit diperlukan waktu 12-15 bulan. Bibit ditanam pada saat musim teduh, dan sampai menghasilkan baik bagian tumbu-han maupun buah memerlukan waktu 5 tahun. Perawatan; agar budidaya aren dapat berhasil dengan baik diperlukan pemeliharaan tanaman yang cukup. Pemeliharaan tanaman aren meliputi: pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta penanggulan-gan tanaman pengganggu (gulma).

Biaya yang diperlukan berupa pembelian bibit. Bibit

yang sudah jadi dan siap tanam seharga Rp 2.500,- per batang. Biaya dapat ditekan bila semua dapat dilakukan ber-sama atau kelompok dalam hal perawatan dan penana-man. Dana yang diperlukan hanya untuk membeli poly-bag.

Aren memiliki nilai ekonomis

dan ekologis yang tinggi. Dipan-dang dari segi ekonomi, aren ter-bukti dapat menghasilkan gula merah, kolang kaling yang lang-sung dapat memberikan nilai ekonomi bagi petani. Sedangkan segi ekologi, aren da-pat dijadikan sebagai tumbuhan di daerah kawasan tangkapan hujan dan lereng-lereng bukit. Karena pohon ini dapat manam-pung air hujan cukup banyak se-belum merembes ke dalam tanah.

Page 14: Green Menu

Menanam K E L O R

7 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Tumbuhan

kelor (Moringa oleifera) tersebar di berbagai bela-han dunia khususnya di daerah tropis. Tanaman ini mu-dah tumbuh bahkan di daerah kering ataupun tandus. Kelor di sebagian besar Indonesia merupakan tanaman multi guna dan sejak nenek moyang telah dimanfaatkan sebagai bahan obat alami atau

sebagai bahan makanan. Biasanya tumbuhan ini mempunyai tinggi batang 7-11 meter, berbatang lunak dan rapuh, dengan daun sebesar ujung jari berbentuk bulat telur dan tersusun majemuk. Secara morfologi tumbuhan ini mempunyai tajuk yang tidak rapat; poros daun beruas, dengan kelenjar yang berbentuk garis lurus; sirip dari orde pertama 8-10 pasang. Anak daun bertangkai, sisi bawah hijau pucat, biji bentuk bola dan bersayap tiga.

Keuntungan. Selain untuk tanaman obat, kelor dapat

dimanfaatkan sebagai obat untuk berbagai penyakit seperti; anemia, kegelisahan, asma, bincil, darah kotor, tekanan darah, bronkitis, katarak, sesak nafas, kolera, radang usus besar, konjungsi, batuk, diabetes, diare,

Foto: Yayasan Kanopi, doc

42

luas. Rumput ini di-tanam pada petak-petak dan digantungkan pada tali yang diren-damkan dalam air. Da-pat dibudidayakan di laut atau di tambak.

Untuk menjalankan

budidaya rumput laut, pertama yang harus diperhatikan adalah pemilihan lokasi budidaya. Se-baiknya lokasi budidaya diusahakan di perairan yang tidak mengalami fluktuasi salinitas (kadar garam) yang besar dan bebas dari pencemaran industri maupun rumah tangga. Selain itu pemilihan lokasi juga harus mempertimbangkan aspek ekonomis dan tenaga kerja.

Pengetahuan dan keahlian yang diperlukan, terfokus

pada system yang akan dilakukan. Misalnya dengan menggunakan sistem apung di laut atau pembudi-dayaan di tambak seperti halnya beternak ikan. Pemilihan lokasi merupakan langkah pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan usaha budidaya rumput laut. Pada tahap ini, diperlukan per-timbangan-pertimbangan mengenai ekologi, teknis, ke-sehatan sosial, dan ekonomi, serta ketentuan dari peraturan dan perundangan yang berlaku. Disamping itu perlu juga dipertimbangkan pengembangan sektor lain, seperti perikanan, pertanian, pelayaran, pari-wisata, pengawetan dan perlindungan sumber daya alam. Umumnya rumput laut dapat tumbuh dengan cepat, se-hingga cepat menghasilkan keuntungan. Tumbuhan ini dapat dipanen sejak penanaman bibit berkisar antara 25 - 40 hari.

Sumber: http://wisata.voucher-hotel.com/images/stories/tempat-wisata/

Page 15: Green Menu

Budidaya RUMPUT LAUT

41 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

R u m p u t l a u t (seaweeds) meru-pakan tanaman ma-kro alga yang hidup di laut, tidak memiliki akar, batang dan daun sejati dan pada umummnya hidup di dasar perairan. Mengapa disebut tanaman, karena rumput laut memiliki klorofil (zat hijau daun) sehingga bisa berfotosintesis. Perbedaannya dengan lamun (seagrass) adalah lamun merupakan kerabat tanaman darat yang hidup di laut.

Sumber: http://arielhuda.files.wordpress.com/2009/06/rumput-laut.jpg

Keuntungan. Dapat tumbuh

di air yang keruh, jauh lebih mudah dan murah dari tana-man padi, tidak membu-tuhkan pupuk serta pem-basmi hama dan penyakit. Rumput laut juga dapat dibudidayakan dengan sistem terapung ataupun tambak

Biaya awal untuk pertanian rumput laut tergantung

dari ukuran kavling (petak). Untuk ukuran 50 x 30 me-ter, diperkirakan menelan biaya 3 juta rupiah. Dari satu kavling ini dapat menghasilkan 500 kg. Harga jual rumput laut kering tergantung pasar, berkisar antara Rp 7.500,- sampai Rp. 20.000,- per kg.

Rumput laut tidak memerlukan perawatan khusus,

seperti pemupukan, karena hidup pada perairan yang

http://1.bp.blogspot.com/_LtsuDGABlRI/SQiD0ftl8FI/

AAAAAAAAAJA/unXuyOHbX2M/s400/rumput_kotoni.JPG

Menanam K E L O R

8

disenteri, infeksi mata dan telinga, panas, sakit kepala, cacing usus, penyakit kuning, malaria, sakit sendi, jerawat, penyakit kulit kronis, infeksi kulit, sakit perut, tuberkulosis, tumor, penyakit kemih dan juga untuk perbaikan gizi khusus balita. Selain untuk obat-obatan, juga dapat digunakan untuk pupuk organik, bahan dasar biogas serta bijinya dapat digunakan untuk penjernih air.

Biaya penanaman tumbuhan ini

tidak besar, karena dapat dilakukan dengan stek batang atau bijinya. Biaya akan besar bila akan meng-gunakan bagian tumbuhan untuk keperluan tertentu. Misalnya untuk membuat biogas, pupuk atau pes-tisida organik yang memerlukan proses pembuatan.

Beberapa negara sudah mem-

produksi kelor secara masal untuk berbagai keperluan, seperti untuk pakan ternak karena meningkatkan produksi susu. Untuk makanan tambahan karena mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral serta sebagai bahan dasar pembuatan biogas, pupuk dan pestisida organik .

Fakta Kelor; 1. Pertumbuhan stek batang kelor hingga menghasilkan

daun yang siap digunakan, memerlukan waktu 4-6 bulan. 2. Tidak memerlukan perawatan khusus dan tanaman ini

dapat digunakan menjadi tanaman pagar atau budidaya. Hanya perlu penyiraman saat tumbuhan mulai bertunas.

3. Tidak diperlukan keahlian khsus dalam penanaman, kecuali bila akan membuat produk yang berbahan dasar kelor, misalnya pupuk organik, insektisida, obat-obatan, biogas, penjernih air, dsb.

Page 16: Green Menu

SUMUR RESAPAN DAN BIOPORI

9 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Sumur resa-

pan dan bio-pori meru-

pakan salah satu alternatif kegiatan untuk membantu me-masukkan air ke dalam tanah. Ada beberapa k e u n t u n g a n dengan melaku-kan kegiatan ini, antara lain: sumur resapan berfungsi seba-gai pengganti lahan terbuka di daerah tang-kapan air yang telah diubah menjadi perumahan, sangat efektif untuk meningkatkan serapan air tanah. Sedangkan biopori berguna untuk mem-bantu memasukkan air ke dalam tanah, pembuatan kompos skala rumah tangga, penyubur tanah, menghindari penum-pukkan sampah dan mengurangi gerusan air (erosi) pada lahan miring. Berbagai sampah organik dapat dimasukkan ke dalam biopori. Selang waktu 3-4 minggu dapat diambil komposnya.

Pembuatan sumur resapan harus dijauhkan dari tempat

penimbunan sampah dan septic tank, karena dikhawatirkan sumur resapan akan tercemar oleh sampah dan septic tank. Sedangkan pembuatan lobang untuk biopori tidak terlalu dekat dengan sumber air yang kita gunakan (sumur air), karena dikhawatirkan akan mencemari air tersebut.

Ilustrasi: Affan/CTRC.doc

Pengembangan Daerah Perlidungan Laut

40

Tujuan DPL, memelihara

fungsi ekologis dengan melindungi habitat tempat hidup, bertelur, dan memijah biota-biota laut, dan Memeli-hara fungsi ekonomis kawasan pesisir bagi masyarakat, se-hingga terjadi keberlanjutan dan produksi perikanan yang pada akhirnya akan meningkat-kan pendapatan baik dari hasil produksi perikanan maupun dari sektor pariwisata bahari

Biaya yang dibutuhkan dalam

kegiatan ini, bervariasi sesuai dengan kebutuhan dalam pengelolaan.

Perawatan dilakukan dengan cara monitoring dalam

pengelolaan dan membutuhkan keahlian khusus. Terutama dalam perbaikan lahan yang rusak dan butuh pemulihan.

Persyaratan Penentuan Lokasi DPL

Kondisi karang baik dengan tutupan karang hidup cu-kup tinggi (lebih besar dari 50%) Kelimpahan dan keanekaragaman ikan karang cukup tinggi Mewakili kawasan terumbu karang yang ada di lokasi Lokasi jauh dari potensi pencemaran Lokasi bukan merupakan daerah utama penangkapan ikan Lokasi berada dalam jangkauan pengamatan masyara-kat

Foto: WCS-IP .doc

Page 17: Green Menu

Pengembangan Daerah Perlidungan Laut

39 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Daerah Perlindungan Laut (DPL) berbasis masyarakat

adalah upaya masyarakat untuk mempertahankan dan memperbaiki kualitas ekosistem pesisir (terumbu karang) dan sekaligus mempertahankan kualitas sumberdaya lain-nya yang ada di terumbu karang.

Mengapa Perlu DPL Meningkatnya aktivitas pembangunan yang berdam-pak pada peningkatan aktivitas pemanfaatan sumber-daya alam, pencemaran lingkungan, dan degradasi lingkungan. Makin sulitnya menangkap ikan bagi nelayan.

Keuntungan; Terjaminnya kelestarian ekosistem laut untuk menopang kehidupan masyarakat yang tergantung pada sumberdaya yang ada Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati laut Pemanfaatan sumberdaya laut yang berkelanjutan Pengelolaan sumberdaya laut dalam skala lokal secara efektif Pengaturan aktivitas masyarakat dalam kawasan pengelolaan

Ilustrasi: Affan/CTRC.doc

SUMUR RESAPAN DAN BIOPORI

10

Biaya untuk membuat sumur

resapan berkisar antara 1-1,5 juta rupiah untuk satu lubang. Sedangkan untuk biopori hanya memerlukan dana untuk membuat bornya yang har-ganya berkisar antara Rp 100-150 ribu per bor, dan dapat digunakan untuk membuat banyak lubang.

Perawatan; pada sumur resapan perlu penggantian ijuk

atau pencucian. Bila dirasa sudah penuh dengan lumpur, terutama pada bak penyaring sebelum masuk ke dalam bak yang besar. Ijuk dapat diganti atau hanya cukup dicuci. Karena bila lubang sumur sudah banyak lumpur, maka pori-pori tanah tidak akan membantu menyerapkan air.

Foto: Agus/CTRC.doc

Page 18: Green Menu

11 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Membuat pupuk kom-pos adalah salah satu cara mengolah sam-pah yang semula dianggap tak berguna menjadi benda yang memberi manfaat eko-nomi dan lingkungan bagi kita. Secara sederhana, kompos adalah hasil

pengolahan sampah organik atau yang mudah membusuk secara alami. Pengolahan tersebut dilakukan dalam kondisi suhu yang hangat dan lembab.

Keuntungan; mengurangi penimbunan sampah yang

menumpuk, mengurangi dampak polusi lingkungan karena proses yang dilakukan tidak melalui pembakaran dan mem-punyai nilai ekonomis yang tinggi, meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur dan karakteristik tanah serta menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman .

Biaya yang diperlukan untuk pembuatan kompos, tergan-

tung dari tingkat kebutuhan yang akan dibuat. Namun pem-buatan kompos dapat dilakukan dengan memulai skala rumah tangga. Kisaran biaya kurang dari Rp 100.000, dapat melaku-kan pengelolaan sampah skala rumah tangga. Pembuatan kompos da-pat dilakukan kapan saja, terutama untuk lingkun-gan keluarga. Namun un-tuk keperluan pertanian, dapat dilakukan pasca panen, dengan bahan dari limbah pertanian.

PUPUK KOMPOS

Foto: Agus/CTRC.doc

Foto: Nano/YAPEKA.doc

38

Biaya untuk

m e l a k u k a n rehabi l itasi t e r u m b u karang me-mang sangat mahal, na-mun bila dila-kukan ber-sama dan yang penting adalah ke-

mauan akan terasa lebih murah. Perkiraan biaya untuk te-rumbu karang per rumpun sekitar 3 juta rupiah. Biaya ini untuk membuat bahan agar karang dapat tumbuh pada me-dia yang disediakan, atau menyiapkan bibit terumbu karang. Selain itu juga parawatan, monitoring serta penyu-laman pada terumbu karang yang mati atau rusak. Karena terumbu karang ini memerlukan waktu yang lama untuk tumbuh tergantung kondisi perairan.

Bahan yang paling baik dalam

program terumbu karang buatan yang bertujuan untuk merehabilitasi habitat terumbu karang alami yang rusak dan untuk meningkatkan produktifitas perikanan adalah bahan dari beton. Sebab beton tidak mengandung bahan beracun, memiliki permukaan kasar sebagai media untuk biota penempel, stabil di dalam air, kuat dan tahan pada waktu lama, serta mudah dibentuk sesuai model yang dikehendaki. Syarat paling baik adalah perairan yang bersih dan belum tercemar.

Ilustrasi: D. Bason

Foto: Akbar/WCS-IP.doc

Page 19: Green Menu

Rehabilitasi TERUMBU KARANG

37 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Terumbu karang meru-

pakan kehidupan di dasar laut pada perairan yang ma-sih mendapatkan sinar matahari. Karena tumbuhan ini memerlukan sinar matahari untuk melakukan fotosintesa. Kondisi terumbu karang di beberapa perairan Indonesia mengalami anca-man karena berbagai kegiatan manusia seperti pengeboman dan penyemprotan racun untuk memudahkan menangkap ikan. Namun kegiatan itu justru merusak habitat ikan, sehingga banyak ikan yang menjauh untuk mencari daerah yang masih baik. Kondisi ini sangat merugikan nelayan, karena produksi ikan atau hasil tangkapan semakin menurun, atau harus melaut lebih jauh. Pertumbuhan terumbu karang sangatlah lambat, baik se-cara vertikal maupun horizontal. Diperkirakan pertumbu-hannya setiap tahun kurang dari satu sentimeter.

Keuntungan baik secara langsung

ataupun tidak, terumbu karang mem-punyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Kawasan ini menjadi tempat tinggal dan berkembang biak berbagai jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomi. Selain itu kawasan yang terjaga dengan baik dapat melindungi dan menyediakan area asuhan, serta meningkatkan pro-duktifitas alami dengan menyediakan habitat baru yang permanen bagi biota penempel (sessile). Dalam aspek eko-logi, kawasan terumbu karang ber-

fungsi untuk menjaga keseimbangan siklus rantai makanan, serta menyiapkan habitat dan simulasi karang alami untuk spesies tertentu.

Foto: Akbar/WCS-IP.doc

Foto: WCS-IP.doc

12

Untuk membuat kompos diperlukan waktu mulai dari 4-7 minggu, tergantung dari bahan, pengelolaan selama proses berlangsung seperti penyiraman, pembalikan, pematangan ataupun penyaringan.

Tahapan Pengomposan

Manfaat kompos,

Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah

Mengurangi volume/ukuran limbah, Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan

asalnya. Mengurangi polusi udara akibat pembakaran limbah

atau sampah, Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan sampah. Meningkatkan kesuburan tanah, Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah, Meningkatkan kapasitas serap air tanah Meningkatkan aktivitas mikroba tanah, Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan

jumlah panen), Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman Mengurangi pertumbuhan atau serangan penyakit

tanaman Ketersediaan hara di dalam tanah

Pemilahan dan penumpukkan

sampah

Pemantauan suhu

Pelapukan (35) hari

Pematangan (14) hari

Pemanenan

Page 20: Green Menu

13 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Foto: WCS-IP.doc

36

Biaya untuk menanam

mangrove tergantung dari jenis yang akan di-tanam. Biji dapat diusa-hakan dengan mencari bibit dan disemaikan dalam plastik (polybag). Dengan jarak tanam 1 meter, maka 1 ha me-merlukan bibit 10.000.

Beberapa petani penyedia bibit menghargai sekitar Rp. 1000-Rp. 2000/bibit. Penting dalam kegiatan ini adalah perawatan, sehingga dana lebih banyak dialo-kasikan pada kegiatan perawatan, penyulaman tumbu-han yang mati atau membuat ajir (tiang penguat) bila ada ombak atau air pasang.

Perawatan; Dapat dilakukan setelah 3-4 bulan

penanaman, meliputi ; pembe-rian naungan, penyiraman, pen-dangiran, penyulaman dan pen-gendalian hama dan penyakit. Sebaiknya saat penanaman bibit diberi naungan, setelah tumbuh daun baru. Ada beberapa tahapan yang perlu di lakukan dalam kegiatan ini adalah: pengadaan bibit, persemaian, pemeliharaan bibit, penyapihan, pengangkutan, pen-gayaan dan penanaman, pemeli-haraan tanaman, perlindungan dan pemantauan.

Foto: Nano/YAPEKA.doc

Foto: Akbar/WCS-IP.doc

Page 21: Green Menu

Menanam MANGROVE

35 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Mangrove merupakan tanaman

yang berfungsi sebagai tempat berte-lurnya ikan dan pelindung dari ben-cana alam. Fakta yang terjadi adalah hutan mangrove yang ada di pesisir mengalami kerusakan yang cukup mengkhawatirkan dan perlu segera di rehabilitasi.

Keuntungan yang dihasilkan dari

penanaman mangrove antara lain, sebagai habitat/tempat bertelur dan berkembang biak ikan, pelindung terhadap bencana alam, pengendapan lumpur, penambah unsur hara, penambat racun, sumber alam dalam kawasan (in-situ) dan luar kawasan (ex-situ), sumber plasma nutfah, tempat rekreasi dan pariwisata, sarana pendidikan dan penelitian, pemelihara proses-proses dan sistem

alami, penyerap karbon, pemelihara iklim mikro, serta pencegah meningkatnya keasaman tanah. Sekitar 58 produk ekonomi berasal dari ekosistem hutan mangrove. Mangrove mempunyai per-anan yang penting dalam men-jaga daerah pesisir dari ter-paan gelombang dan angin. Pemahaman mengenai fungsi ini sangat diperlukan, mengin-gat daerah pesisir kini sudah banyak yang tidak memiliki hu-tan mangrove.

Foto: Akbar/WCS-IP.doc

Foto: Akbar/WCS-IP.doc

14

BIOMASSA

BIOGAS ARANG TEMPURUNG BIOFUEL METANOL

Page 22: Green Menu

BIOGAS

15 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Biogas merupakan cara alternatif yang dapat

dilakukan untuk mengatasi kelangkaan BBM, khususnya untuk kebutuhan rumah tangga. Biogas merupakan gas mudah terbakar yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob dari limbah rumah tangga maupun kotoran ternak sapi, babi, ayam, dan sampah organik.

Keuntungan; sebagai bahan bakar pengganti

minyak tanah atau kayu bakar. Bahan pembuatan bio-gas dapat dijumpai di se-kitar kita, seperti kotoran kambing, sapi, manusia, babi atau sampah or-ganik. Bila gas yang diha-silkan banyak dapat digunakan juga untuk pembangkit listrik. Sisa kotoran yang sudah tidak menghasilkan gas dapat

digunakan untuk pupuk organik atau kompos. Kotoran buangan yang melimpah juga dapat digunakan seba-gai briket bahan bakar.

Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini, terutama

untuk menyiapkan alat penampung kotoran dan instalasi sekitar Rp. 1.100.000,- Besar kecilnya biaya yang diperlukan, tergantung dari reaktor yang akan dibuat. Namun pembuatan reaktor dapat juga menggunakan bahan yang sederhana na-mun aman (seperti plastik polyethylene atau PE).

Foto: WCS-IP. doc

34

KEGIATAN

WILAYAH

PESISIR

MENANAM MANGROVE REHABILITASI TERUMBU KARANG PENGEMBANGAN DAERAH PER-LINDUNGAN LAUT BUDIDAYA RUMPUT LAUT

Page 23: Green Menu

33 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Foto: WCS-IP.doc

16

Tidak ada keahlian

khusus untuk mem-buat reaktor yang da-pat menghasilkan biogas. Namun ada berbagai cara atau bentuk dalam mem-buat reaktor biogas. Kreatifitas sangat diperlukan untuk me-lakukan kegiatan ini,

baik sebelum pembuatan dan atau setelah menghasil-kan gas. Terutama pengetahuan dan kecakapan dalam pengelolaan, perawatan dan penggunaan koto-ran yang sudah tak terpakai, sebagai bahan dasar pembuat pupuk organik ataupun keperluan lain.

Foto: WCS-IP.doc

Foto: WCS-IP.doc

Dibutuhkan perawatan

khusus mengingat bahan yang digunakan terbuat dari

bahan yang mudah rusak. Namun diperkirakan bahan plastik ini dapat bertahan selama 3-4 tahun.

Proses pembuatan hingga

menghasilkan biogas yang siap digunakan untuk memasak, sekitar 4 – 6 minggu.

Page 24: Green Menu

ARANG AKTIF

17 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Arang aktif adalah produk yang diperoleh dari pem-

bakaran tempurung kelapa yang tidak sempurna. Proses pembakaran yang tidak sempurna menyebab-kan senyawa karbon kompleks tidak teroksidasi men-jadi karbon dioksida. Peristiwa ini disebut pirolisis, dimana energi panas mendorong terjadinya oksidasi sehingga molekul karbon yang komplek terurai se-bagian besar menjadi karbon atau arang. Pirolisis un-tuk pembentukan arang terjadi pada suhu 150~3000C. Pembentukan arang tersebut sebagai pirolisis primer. Arang dapat mengalami perubahan lebih lanjut men-jadi karbon monoksida, gas hidrogen dan gas-gas hidrokarbon yang disebut sebagai pirolisis sekunder.

Pembuatan arang yang terbaik dapat menggunakan

drum ataupun menggali lubang yang kemudian dilapisi dengan batu bata dan semen. Tidak diperlukan keahlian khusus dalam pembuatan arang aktif. Untuk menghasilkan arang yang berkwali-tas ada tata cara dan alur pembuatan yang harus diperhatikan.

Fo

to:

Le

sta

ri.d

oc

32

Bahan sel surya sendiri terdiri kaca pelindung dan material adhesive transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan, material anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan, semi-konduktor P-type dan N-type (terbuat dari campuran Silikon) untuk menghasilkan medan listrik, saluran awal dan saluran akhir (tebuat dari logam tipis) untuk mengirim elektron ke perabotan listrik rumah tangga. Cara kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti semikonduktor dioda. Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan semi-konduktor, terjadi pelepasan elektron. Apabila elektron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju bahan semi-konduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi perubahan sigma gaya-gaya pada bahan. Gaya tolakan antar bahan semi-konduktor, menyebabkan aliran medan listrik. Dan menyebabkan elektron dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir untuk digunakan pada perabot listrik. Bahan dan cara kerja yang aman terhadap lingkungan menjadikan sel surya sebagai salah satu hasil teknologi pembangkit listrik yang efisien bagi sumber energi alternatif masyarakat di masa depan. Memberikan harapan kepada kita untuk mengelola alam secara lebih “alamiah”.

Sumber: http://www.sz-wholesale.com/uploadFiles/upimg4%5CSolar-Cell_45724.jpg

Page 25: Green Menu

31 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Cahaya matahari yang merupakan pancaran

gelombang elektromagnet adalah salah satu contoh dari sekian banyak bentuk energi yang dapat kita rasakan di bumi dan telah kita manfaatkan sumber dayanya berabad-abad. Pemberdayaan energi cahaya matahari pada setiap zaman semakin meningkat seiring dengan pengetahuan yang kita dapatkan dan salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang memanfaatkan energi foton cahaya m a t a h a r i m e n j a d i e n e r g i l i s t r i k .

Indonesia sendiri, sebuah negara yang dilewati oleh

garis khatulistiwa dan menerima panas matahari yang l e b i h b a n y a k daripada negara lain, mempunyai potensial yang sangat besar untuk m e n g e mb a ng k a n pembangkit listrik t e n a g a s u r y a sebagai alternatif batubara dan diesel sebagai pengganti bahan bakar fosil yang bersih, tidak berpolusi, aman dan persediaannya tidak terbatas. Berbagai instalasi sel surya

telah banyak dipakai walaupun hanya pada beberapa g o l o n g a n m a s y a r a k a t m a m p u .

ENERGI MATAHARI

(Solar Cell Power)

Sumber: http://www.anekasurya.com/sistem/System%20Solar%20Cell.gif

18

Biaya yang diperlukan untuk membuat arang aktif

berkisar antara Rp 250-400 ribu.

Keuntungan:

Arang aktif sangat tepat untuk menggantikan bahan bakar minyak atau gas .

Bahan baku mudah diperoleh.

Tidak memerlukan per-awatan khusus, sehingga menekan biaya pengeluaran.

Hanya memerlukan ke-jelian, seperti penambalan pada bagian yang bocor agar tidak ada udara yang masuk selama proses pembakaran. Satu drum arang yang dihasilkan dapat digunakan selama sebulan untuk satu rumah tangga.

Pemanfaatan arang aktif sudah

banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik untuk industri besar ataupun rumah tangga. Untuk keperluan memasak sehari-hari, digunakan tungku yang sudah ban-yak diproduksi oleh kalangan masyarakat pengguna. Setiap daerah memiliki tungku arang aktif dengan bentuk yang khas, tinggal bagaimana kita membuat dengan penuh kreatifitas dan yang penting adalah dapat di-manfaatkan.

Foto: Lestari.doc

Foto: Lestari.doc

Page 26: Green Menu

BIOFUEL

19 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Bahan bakar hayati atau

biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari l imbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara untuk pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester; dan energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat tumbuh sebagai bahan bakar).

Proses fermentasi menghasilkan dua tipe biofuel: alkohol dan ester. Bahan-bahan ini secara teori dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil tetapi karena terkadang diperlukan perubahan besar pada mesin, biofuel biasanya dicampur dengan bahan bakar fosil. Uni Eropa merencanakan 5,75 persen etanol yang dihasilkan dari gandum, bit, kentang atau jagung ditambahkan pada bahan bakar fosil pada tahun 2010 dan 20 persen pada 2020. Sekitar seperempat bahan bakar transportasi di Brazil tahun 2002 adalah etanol.

Sumber: http://www.alternative-energy-news.info/images/technical/biofuel-conversion.jpg

30

Untuk Indonesia dengan estimasi kecepatan angin

rata-rata sekitar 3 m/s, turbin skala kecil lebih cocok digunakan, meski tidak menutup kemungkinan bahwa pada daerah yang berkecepatan angin lebih tinggi (Sumatra Selatan, Jambi, Riau, dsb) bisa dibangun turbin skala besar. Perlu diketahui bahwa kecepatan angin bersifat fluktuatif, sehingga pada daerah yang memiliki kecepatan angin rata-rata 3 m/s, akan terdapat saat-saat dimana kecepatan anginnya lebih besar dari 3 m/s - pada saat inilah turbin angin dengan cut-in win speed 3 m/s akan bekerja. Selain untuk pembangkitan listrik, turbin angin sangat cocok untuk mendukung kegiatan pertanian dan perikanan, seperti untuk keperluan irigasi, aerasi tambak ikan, dsb.

Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk

mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin. Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik konvensonal(Co: PLTD,PLTU,dll), turbin angin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak terbaharui(Co : batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.

Biaya yang dibutuhkan sangat besar, tapi dengan

investasi besar ini dapat menerangi seluruh desa sesuai kapasitas turbin tersebut.

Page 27: Green Menu

29 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan

untuk membangkitkan tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para p e t a n i d a l a m m e l a k u k a n penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak d i b a n g u n d i Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan l e b i h d i k e n a l dengan Windmill.

P e m b a n g k i t

listrik tenaga angin disinyalir sebagai jenis pembangkitan energi dengan laju p e r t u m b u h a n tercepat di dunia dewasa ini. Saat ini kapasitas total pembangkit listrik yang berasal dari tenaga angin di seluruh dunia berkisar 17.5 GW. Jerman merupakan negara dengan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin terbesar, yakni 6 GW, kemudian disusul oleh Denmark dengan kapasitas 2 GW.

TURBIN ANGIN (Wind Power)

Sumber: http://renewableenergyindonesia.files.wordpress.com/2008/03/sketsa-kincir-angin.jpg

20

Biofuel menawarkan kemungkinan memproduksi

energi tanpa meningkatkan kadar karbon di atmosfir karena berbagai tanaman yang digunakan untuk memproduksi b iofuel mengurangi kadar karbondioksida di atmosfir, tidak seperti bahan bakar fosil yang mengembalikan karbon yang tersimpan di bawah permukaan tanah selama jutaan tahun ke udara. Dengan begitu biofuel lebih bersifat carbon neutral dan sedikit meningkatkan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfir (meski timbul keraguan apakah keuntungan ini bisa dicapai di dalam prakteknya). Penggunaan biofuel mengurangi pula ketergantungan pada minyak bumi serta meningkatkan keamanan energi. [1]

Ada dua strategi umum untuk memproduksi biofuel.

Strategi pertama adalah menanam tanaman yang mengandung gula (tebu, bit gula, dan sorgum manis [2]) atau tanaman yang mengandung pati/polisakarida (jagung), lalu menggunakan fermentasi ragi untuk memproduksi etil alkohol. Strategi kedua adalah menanam berbagai tanaman yang kadar minyak sayur/nabatinya tinggi seperti kelapa sawit, kedelai, alga, atau jathropa. Saat dipanaskan, maka keviskositasan minyak nabati akan berkurang dan bisa langsung dibakar di dalam mesin diesel, atau minyak nabati bisa diproses secara kimia untuk menghasilkan bahan bakar seperti biodiesel. Kayu dan produk-produk sampingannya bisa dikonversi menjadi biofuel seperti gas kayu, metanol atau bahan bakar etanol.

Page 28: Green Menu

METANOL

21 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada "keadaan atmosfer" ia berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). Ia digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi etanol industri.

Metanol diproduksi secara alami oleh metabolisme

anaerobik oleh bakteri. Hasil proses tersebut adalah uap metanol (dalam jumlah kecil) di udara. Setelah beberapa hari, uap metanol tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar matahari menjadi karbon dioksida dan air.

Kegunaan Ketika diproduksi dari kayu atau bahan oganik lainnya, metanol organik tersebut merupakan bahan bakar terbarui yang dapat menggantikan hidrokarbon. Namun mobil modern pun masih tidak bisa menggunakan BA100 (100% bioalkohol) sebagai bahan bakar tanpa modifikasi. Metanol juga digunakan sebagai solven dan sebagai antifreeze, dan fluida pencuci kaca depan mobil. Penggunaan metanol terbanyak adalah sebagai bahan pembuat bahan kimia lainnya. Sekitar 40% metanol diubah menjadi formaldehyde, dan dari sana menjadi berbagai macam produk seperti plastik, plywood, cat, peledak, dan tekstil.

28

B i a y a y a n g

dibutuhkan sangat b e r v a r i a s i tergantung daerah y a n g a k a n d i k e m b a n g k a n . Biasanya per 100 watt sekitar 3,5 juta r u p i a h . B i a y a t e r s e b u t t i d a k termasuk pembuatan

bak penampungan, instalasi menuju rumah, dan perawatan.

Keuntungan: Bersih Lingkungan Konsumsi air tidak berlebihan Mudah dioperasikan Biaya operasi rendah. Sesuai untuk daerah terpencil. Teknologi relatif sederhana Tidak menyebabkan polusi, Membantu pemerintah mengurangi beban dalam menyediakan energi listrik hingga pedesaan Mengurangi ketergantungan pada energi fosil, seperti bahan bakar minyak dan batubara.

Foto: CTRC.doc

Page 29: Green Menu

27 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Pico hydro adalah salah satu bentuk penghasil listrik

dengan tenaga air. Cara kerjanya sedikit berbeda dengan yang lain. Penghasil listrik ini dapat dibuat dengan skala kecil, murah dan hanya membutuhkan asupan air yang konstan dan slope dengan ketinggian satu meter. Di Vietnam misalnya, Pico-hydro dibuat dengan biaya US$ 20, dapat menghasilkan listrik 300 watt. Sistem kerja dari pico-hydro ini sangat sederhana.

PICO HYDRO POWER

Desain: Affan/CTRC.doc

22

Api dari metanol

biasanya tidak berwarna. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati bila berada dekat metanol yang terbakar untuk mencegah cedera akibat api yang tak terlihat.

Karena sifatnya

yang beracun, metanol sering d i g u n a k a n sebagai bahan additif bagi pembuatan alkohol untuk penggunaan industri; Penambahan "racun" ini akan menghindarkan industri dari pajak yang dapat dikenakan karena etanol merupakan bahan utama untuk minuman keras (minuman beralkohol). Metanol kadang juga disebut sebagai wood alcohol karena ia dahulu merupakan produk samping dari distilasi kayu. Saat ini metanol dihasilkan melului proses multi tahap. Secara singkat, gas alam dan uap air dibakar dalam tungku untuk membentuk gas hidrogen dan karbon monoksida; kemudian, gas hidrogen dan karbon monoksida ini bereaksi dalam tekanan tinggi dengan bantuan katalis untuk menghasilkan metanol. Tahap pembentukannya adalah endotermik dan tahap sintesisnya adalah eksotermik.

Foto: CTRC.doc

Page 30: Green Menu

23 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Desain: Affan/CTRC.doc

26

Komponen PLTMH: Bangunan Sipil Bendungan Intake Saluran pembawa Bak penenang Pipa pesat Peralatan elektro mekanik Turbin Generator Alat pengontrol arus, biasanya pengontrol beban Panel kontrol Transmisi dan distribusi Tiang listrik; bambu, kayu, besi atau beton Kabel transmisi Kabel distribusi

PLTMH memanfaatkan air yang mengalir dari

pegunungan diubah menjadi listrik melalui teknologi sederhana. Teknologi Mikro Hidro adalah teknologi pembangkit listrik yang memanfaatkan derasnya air mengalir kemudian diarahkan untuk memutar turbin. Dari turbin, listrik yang dihasilkan didistribusikan melalui kabel ke rumah-rumah penduduk sekitar. Benar-benar teknologi yang sederhana dan berbiaya murah.

Biaya yang dibutuhkan sangat bervariasi tergantung

daerah yang akan dikembangkan. Biasanya per KWh sekitar 25-35 juta rupiah. Biaya tersebut tidak termasuk rehabilitasi kawasan tangkapan air, menejemen pengelolaan dan perawatan.

Sumber: http://rimbaraya.files.wordpress.com/2007/06/model-pltka.jpg

Page 31: Green Menu

25 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan

Mikrohidro adalah pem-

bangkit listrik tenaga air yang menghasilkan listrik di bawah 1MW. Listrik ini dihasilkan karena adanya air yang mengalir di suatu daerah dengan ka-pasitas dan ketinggian yang memadai dan me-manfaatkan aliran arus air sebagai tenaganya.

Mikrohidro berkembang karena kelangkaan energi

yang melanda negeri kita, terutama listrik. Sedangkan kita memiliki sumberdaya yang melimpah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi, salah satu dian-taranya sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air.

Keuntungan: Bersih Lingkungan Energi terbarukan Konsumsi air tidak berlebihan Mudah dioperasikan Biaya operasi rendah. Tahan lama Sesuai untuk daerah terpencil. Teknologi relatif sederhana Tidak menyebabkan polusi, Membantu pemerintah mengurangi beban dalam menyediakan energi listrik hingga pedesaan Mengurangi ketergantungan pada energi fosil, seperti bahan bakar minyak dan batubara.

MICRO HYDRO POWER

Sumber: http://matanews.com/wp-content/uploads/turbinmikrohidro.jpg

24

ENERGI

RAMAH

LINGKUNGAN

ENERGI AIR Micro Hydro Power Pico Hydro Power TURBIN ANGIN atau Wind Power ENERGI MATAHARI atau Solar Cell Power