Green Menu
-
Upload
nano-sudarno -
Category
Documents
-
view
484 -
download
8
Transcript of Green Menu
WCS Indonesia Program Jl. Burangrang No. 18 Bogor-Indonesia 16151 Telp: (62-251) 8306029 Fax: (62-251) 8357347
PNPM Support Facility (PSF) Jl. Diponegoro No. 72 Menteng Jakarta Pusat 10310 Telp: (62-21) 3148175 Fax: (62-21) 31903090 PROGRAM NASIONAL
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LINGKUNGAN MANDIRI
PERDESAAN
Foto: Akbar/WCS-IP.doc
KATALOG GREEN MENU
Kumpulan ide kegiatan lingkungan
KATALOG GREEN MENU
Kumpulan ide kegiatan lingkungan
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
LINGKUNGAN MANDIRI PERDESAAN
54
Program ini dilakukan dengan cara kampanye untuk
menumbuhkan kesadaran manusia terhadap lingkun-gan sekitar.
Tujuan Kampanye Tujuan dari kampanye pelestarian alam dan lingkungan hidup adalah:
Meningkatkan Kesadaran. Memberikan Pengetahuan. Merubah Sikap dan kebiasaan. Membentuk Keterampilan. Mengajak Berpartisipasi.
Biaya yang dibutuhkan untuk program ini sangat mu-
rah dan dapat dilakukan oleh semua orang. Kebutuhan pengembangan dari program ini tergantung dari kebu-tuhan dan daerah yang akan dikembangkan.
Foto: Affan/CTRC.doc
53 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Alam di sekitar kita telah
menerima akibat dari perilaku manusia yang memanfaatkan sumber daya alam secara berlebihan. Kerusakan alam dan pencemaran lingkungan semakin meningkat, seiring berkembangnya kebutuhan hidup manusia sehari-hari. Kini, ketika kualitas hidup terasa semakin menurun, bumi terasa sesak, dan kemampuan alam menjaga keseimbangannya mulai berkurang, masyarakat mulai menaruh perhatian pada topik-topik sekitar alam. Ditambah lagi dengan bencana lingkungan yang terus terjadi, seperti banjir dan tanah longsong tatkala musim hujan. Demikian pula di musim kemarau, di mana kegagalan panen terjadi, sumur dan sungai mengering, serta air bersih semakin sulit didapat. Salah satu penyebab masalah lingkungan adalah kurangnya kepedulian masyarakat tentang pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati di seluruh penjuru dunia. Selama ini manusia senantiasa membutuhkan sumber daya alam, namun tanpa pemanfaatan dan pengelolaan yang bijaksana. Ratusan ribu spesies hewan terancam dan menuju kepada kepunahan dalam jangka waktu yang sangat singkat dalam sejarah hidup menusia. Keadaan ini harus menjadi perhatian utama kita untuk malakukan usaha pelestarian alam dan isinya yang kini masih tersisa, karena keberadaan umat manusia dan sumber daya alam merupakan sebuah kesatuan ekosistem.
MENUMBUHKAN
KESADARAN LINGKUNGAN
Foto: Affan/CTRC.doc
Katalog Green Menu Kumpulan Ide Kegiatan Lingkungan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM LMP) Diterbitkan Oleh : World Bank, Wildlife Conservation Society (WCS) dan Yayasan Pendidikan Konservasi Alam (Yapeka) Penulis: Edy Hendras Wahyono, Akbar Ario Digdo, Affan Surya, Agus Wijayanto, Nano Sudarno, Yopie Basyarah, Dani Rogi, Steven Siwu, Edies M, Big Antono, Vicky Soleman. Editor : Sunjaya Ilustrator dan Tata letak : Affan Suryo Kredit Foto dan Ilustrasi dari berbagai sumber
Pengantar
I Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
rogram pembangunan yang dilakukan pemerintah dewasa ini telah berupaya menitikberatkan pada perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi-
fungsi lingkungan hidup yang bersinergi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program tersebut diarahkan untuk memberbaiki sistem pengelolaan sumber daya alam agar sumber daya alam mampu memberikan manfaat ekonomi, termasuk di dalamnya fungsi jasa lingkungan secara jangka panjang dengan lestari dan berkelanjutan. Ibarat bumi ini adalah tubuh manusia, maka yang ber-peran sebagai paru-paru adalah hutan. Namun paru-paru bumi tersebut sudah terserang berbagai penyakit, dan sudah dapat dikatakan “kronis” yang menyebabkan berbagai dampak yang mengganggu dalam kehidupan, salah satunya adalah pemanasan global. Seperti halnya penyakit TBC, dimana paru-paru bumi itu sudah belang-belang dan sudah tidak hi-jau lagi. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Ling-kungan Mandiri Perdesaan (PNPM LMP), bukanlah satu-satunya “obat” yang mujarab untuk mengobati “penyakit” itu, namun merupakan “suplemen” yang da-pat membantu memperbaiki dan meringankan kerusa-kan-kerusakan itu dengan berbagai kegiatan yang da-pat mengurangi “rasa sakit” yang sudah diderita oleh ibu pertiwi ini. Beberapa kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis namun ramah Lingkungan disajikan dalam “green menu” ini. Semua dapat dilakukan, baik secara kelom-
P
52
Apa saja komponen pengembangan wahana
pendidikan lingkungan? Pendidikan Lingkungan Hidup Material Nature in School, yaitu bahan-bahan pen yadartahuan tentang lingkungan untuk di sekolah. Materi Lingkungan Energi Alternatif Permainan tentang alam (satwa/tanaman) atau e dutainment Kearifan lokal. Peningkatan SDM
Pelatihan Inti lingkungan hidup (LH) Pelatihan Interpreter Pelatihan Pertanian Organik Pelatihan identifikasi satwa liar dan tumbuhan Pelatihan Pembuatan Kompos Pelatihan Energi Alternatif Pelatihan Agroforestry/Wanatani Pelatihan Biopori dan Sumur Resapan
Biaya yang dibu-
tuhkan dalam pembangunan wahana ini san-gat besar. Bisa mencapai pulu-han hingga ra-tusan juta rupiah, tergantung dari kebutuhan.
Foto: Affan/CTRC.doc
51 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Wahana pembelajaran lingkungan sangat efektif
dalam memperkenalkan alam dan isinya yang dilakukan langsung di alam bebas agar terbangung kesadaran seseorang tentang pentingnya keseimbangan lingkungan alam (ekosistem).
Pemahaman tentang keanekaragaman hayati adalah
materi yang sangat penting dalam setiap kegiatan pendidikan lingkungan. Dengan demikian, keanekaragaman hayati dapat dipahami sebagai kekayaan yang harus dijaga demi kehidupan generasi sekarang dan masa depan. Materi-materi yang disusun dalam pendidikan lingkungan juga harus menjadi kesatuan yang saling melengkapi dan saling mempengaruhi satu sama lain.
MEMBUAT WAHANA
PEMBELAJARAN
Foto: Affan/CTRC.doc
II
pok ataupun perorangan. Materi kegiatan dari hulu sampai hilir ini, hanya merupakan bahan bacaan, dengan harapan pembaca mendapatkan sebuah ide atau inspirasi untuk pengembangan ke depan. Disisi lain, “green menu” ini juga menampilkan pilihan terha-dap upaya-upaya pemanfaatan energi terbarukan yang berbasis pada potensi daerah setempat. Semua berharap, buku kecil ini dapat memberikan pengetahuan dalam usaha memperbaiki alam dan Lingkungan di sekitar kita, agar hidup ini lebih ber-makna dan harmonis dengan alam serta kese-jahteraan masyarakat dapat meningkat dengan pengelolaan sumberdaya alam secara lestari. Tim Penyusun
Daftar Isi
III Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Pengantar………………………………………………….. Daftar isi……………………………………………………. PERBAIKAN LAHAN Agroforestry atau Wanatani……………………………. Budidaya Aren……………………………………………. Menanam Kelor…………………………………………... Biopori dan Sumur Resapan…………………………... Pupuk Kompos……………………………………………. BIOMASSA Biogas………………………………………………………. Arang Tempurung………………………………………... Biofuel………………………………………………………. Metanol……………………………………………………... ENERGI RAMAH LINGKUNGAN Energi Air: Micro Hydro Power………………………………………. Pico Hydro Power………………………………………... Turbin Angin (Wind Power)…………………………….. Energi Matahari (Solar Cell Power)…………………... KEGIATAN WILAYAH PESISIR Menanam Mangrove……………………………………... Rehabilitasi Terumbu Karang………………………….. Pengembangan Daerah Perlindungan Laut………… Budidaya Rumput Laut…………………………………..
I III
3 5 7 9
11
15 17 19 21
25 27 29 31
35 37 39 41
50
PROGRAM
PENYADAR
TAHUAN
MEMBUAT WAHANA PEMBELA-JARAN MENUMBUHKAN KESADARAN LINGKUNGAN
49 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Foto: Agus Wijayanto/CTRC.doc
IV
EKONOMI ALTERNATIF Budidaya Kepiting……………………………………….. Pengembangan Kawasan Ekowisata………………... PROGRAM PENYADARTAHUAN Membuat Wahana Pembelajaran……………………... Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan……………...
45 47
51 53
1 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Foto: Affan/CTRC.doc
48
Dan yang terpenting adalah membuat informasi dan jaringan kerja untuk pemasaran, tentu perlu untuk membuat brosur dan sebagainya. Untuk pengembangan ini diperlu-kan dana lebih kurang 15-25 juta rupiah untuk keperluan pelatihan dan pema-saran.
Keuntungan; Memberikan nilai ekonomi dalam kegiatan ekosistem di dalam ling-kungan yang dijadikan sebagai obyek wisata, Menghasilkan keuntungan secara langsung untuk pelestarian ling-kungan, Memberikan keuntungan secara langsung dan tidak langsung bagi para stakeholders, Membangun konstituensi untuk konservasi secara lo-kal, nasional dan internasional, Mempromosikan penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan, Mengurangi ancaman terhadap kenekaragaman hayati yang ada di obyek wisata tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan adalah :
Identifikasi potensi atau kelayakan, untuk bahan pe-manduan atau interpretasi. Pengembangan, dalam arti untuk membuat paket-paket program yang variatif. Pengelolaan kawasan yang dikunjungi Pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada. pemasaran dari objek ekowisata dan kerja sama dengan beberapa biro perjalanan. Pemanduan, perlu memahami mengenai tehnik-tehnik pemanduan.
Foto: Affan/CTRC.doc
Pengembangan Kawasan EKOWISATA
47 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Ekowisata
merupakan suatu kegiatan wisata yang bertanggung jawab di tempat-tempat alami dan atau daerah-daerah yang dibuat ber-dasarkan kai-dah alam. Per-jalanannya men-dukung upaya pelestarian lingkungan (alam dan kebudayaan) dan mening-katkan kesejahteraan masyarakat setempat. Konsep ekowisata yang terdiri dari komponen pelestarian lingkungan (alam dan budaya), peningkatan partisipasi masyarakat, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lo-kal, telah diperkenalkan dan dikembangkan dengan sukses di banyak negara berkembang. Pengembangan ini selalu konsisten dengan dua prinsip dasar yaitu memberi keun-tungan ekonomi langsung kepada masyarakat lokal serta turut andil dalam pelestarian alam. Keterlibatan masyarakat akan sangat membantu dalam perlindungan kawasan yang telah dikembangkan sebagai kawasan ekowisata, termasuk bangunan yang berfungsi sebagai salah satu fasilitas wisata.
Biaya yang dibutuhkan tergantung pada apa yang akan
disiapkan. Untuk peningkatan sumber daya manusia seperti pemandu alam, tataboga, penginapan dan kerajinan perlu dana untuk pelatihan. Sedangkan untuk sarana dan prasarana penginapan dapat menggunakan rumah pen-duduk, asalkan bersih.
Foto: Nano/YAPEKA.doc
2
PERBAIKAN
LAHAN
AGROFORESTRY atau WANATANI BUDIDAYA AREN MENANAM KELOR BIOPORI dan SUMUR RESAPAN PUPUK KOMPOS
Agro forestry atau WANATANI
3 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Wanatani sangat baik dilakukan karena merupakan
sistem pertanian menetap yang menanam banyak jenis pohon, baik secara sengaja maupun tumbuh secara alami pada sebidang lahan yang dikelola dengan mengikuti pola tanam dan ekosistem yang menyerupai hutan. Sehingga wanatani dapat dilakukan pada kawasan tangkapan hujan, sumber air ataupun daerah aliran sungai.
Wanatani adalah suatu sistem pengelolaan lahan
berasaskan kelestarian, dengan teknik pemanfaatan lahan untuk pepohonan yang dikombinasikan dengan tanaman pangan, tanaman obat dan atau buah-buahan, ternak dan juga perikanan, yang pelak-sanaannya masih bersifat tradisional sesuai dengan kebudayaan penduduk setempat.
Foto: Nano/YAPEKA.doc
46
Kegiatan yang dapat dilakukan adalah budidaya un-
tuk dijadikan kepiting bertelur dan usaha penggemu-kan. Proses usaha penggemukan sama dengan budi-daya produksi kepiting bertelur. Caranya dapat den-gan menggunakan kurungan bambu atau karamba apung. Perbedaan yang jelas terletak pada kepiting yang dipelihara. Kepiting yang dipelihara pada usaha penggemukan ini adalah kepiting berukuran ekspor dari jenis kelamin jantan maupun betina yang masih keropos. Jangka waktu penggemukan sekitar 5-10 hari, kepiting sudah akan menjadi gemuk dan berisi bila pemeliharaannya baik. Apabila dilanjutkan pemeli-
haraannya bagi yang berjenis kelamin betina, bahkan akan menjadi kepiting bertelur. Untuk menghindari kematian akibat perkelahian antara jantan dan betina, sebaiknya pemeliharaan dilakukan dengan memisahkan antara jantan dan betina.
Keahlian; petani kepiting ini memerlukan keahlian
yang terkait dengan sumber pakan yang diperlukan untuk proses pembesaran. Selain itu juga harus paham binatang lain yang menjadi hama, selain siklus atau perilaku dan kehidupan kepiting.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam beter-
nak kepiting adalah : 1. Air yang digunakan harus bebas dari pencemaran
dan jumlahnya cukup, 2. Tersedia pakan yang cukup dan terjamin
kesinambungannya. 3. Terdapat sarana, prasarana produksi dan pemasa-
rannya, 4. Tenaga yang terampil dan menguasai teknis budi-
daya kepiting. 5. Memerlukan kawasan bakau yang masih baik dan
lestari.
Foto: Akbar/WCS-IP.doc
Budidaya K E P I T I N G
45 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
B e r k e m b a n g n y a
pangsa pasar kepiting bakau (Scylla serrata) baik di dalam maupun di luar negeri adalah suatu tantangan untuk mening-katkan produksi secara b e r k e s i n a m b u n g a n . Dengan mengandalkan produksi dari alam/tangkapan semata jelas tidak dapat diharapkan kesinambungan produksinya. Untuk itu perlu adanya usaha budidaya bagi jenis Crustacea yang mempunyai nilai ekonomis tinggi ini. Usaha budidaya kepiting bakau harus didukung oleh tersedianya lahan yang bebas polusi, benih dan kemampuan pengelolaan secara teknis maupun manajemen. Lahan pemeliharaan dapat menggunakan tambak tradisional sebagaimana dipakai untuk memelihara udang atau bandeng.
Keuntungan. Salah satu
k e u n t u n g a n n y a y a i t u membantu pelestarian bakau dan peningkatan pendapatan masyarakat. Kegiatan ini mempunyai dampak langsung bagi pelestarian alam yang dipadukan dengan ekonomi yang berkelanjutan.
Biaya untuk peternakan kepiting bakau tidaklah be-
sar, yang perlu dilakukan adalah pengamanan kawa-san mangrove dari perusakan. Selain itu juga sistem yang akan digunakan, keramba apung atau pemaga-ran. Biaya berkisar antara Rp 200-300 ribu per keramba.
Foto: CTRC.doc
4
Pengetahuan yang perlu dimiliki adalah : 1. Penguatan kelompok masyarakat. 2. Pengembangan tumpangsari 3. Pembuatan pupuk alami 4. Pengendalian hama dan penyakit 5. Pembuatan pestisida alami 6. Teknik pemulsaan 7. Pengetahuan mengenai persemaian, penanaman
dan pasca panen 8. Pemantauan/monitoring dan evaluasi proses
Keuntungan;
“Tabungan” bagi petani; Penyedia kebutuhan sehari-hari petani seperti: sayuran, buah, rempah, bumbu, tanaman obat, dan sebagainya; Tenaga kerja yang dibutuhkan relatif sedikit; Menggunakan teknologi yang sederhana; Mengelola keanekaragaman hayati; Pengembangan dan pemanfaatan hasil hutan non kayu; Model alternatif produksi kayu; Sebagai sarana pelestarian kawasan setempat.
Biaya yang dibutuhkan tergantung dari luas lahan,
jenis pohon, serta kemiringan lahan. Pada daerah per-bukitan akan lebih mahal, karena perlu membuat terasering. Namun perkiraan untuk biaya seluas satu hektar berkisar antara 4-5 juta rupiah.
Budidaya A R E N
5 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Tanaman aren atau
dalam bahasa ilmiahnya disebut Arenga pinnata Merr tersebar hampir di seluruh wilayah Indone-sia, terutama terdapat di Pulau Sumatera, Kaliman-tan, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua. Saat ini telah tercatat ada em-pat jenis pohon yang ter-masuk kelompok aren yaitu : Arenga pinnata (Wurmb) Merr, A. undulati-t o l i a B r e e d a n A.westerhoutii Grift. Jenis yang sudah dikenal man-faatnya adalah Arenga pinnata (aren atau enau).
Keuntungan, semua bagian tumbuhan ini dapat di-
manfaatkan, sangat bagus ditanam di daerah tangka-pan air hujan dan sumber mata air, karena memiliki daya simpan air yang cukup besar. Selain itu, bagian tumbuhan seperti ijuk sebagai bahan baku pembuatan peralatan keperluan rumah tangga, nira sebagai bahan baku gula merah, tuak dan cuka, kolang-kaling untuk ko-lak dan minuman segar. Tepung aren sebagai bahan baku pembuatan sabun, mie, dawet (cendol) dan batang po-hon sebagai bahan bangunan dan peralatan rumah tangga.
Foto: CTRC. doc
44
EKONOMI
ALTERNATIF
BUDIDAYA KEPITING EKOWISATA
43 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Foto: WCS-IP.doc
6
Waktu pelaksanaan penanaman aren dapat dilakukan
secara bertahap. Untuk penyiapan bibit diperlukan waktu 12-15 bulan. Bibit ditanam pada saat musim teduh, dan sampai menghasilkan baik bagian tumbu-han maupun buah memerlukan waktu 5 tahun. Perawatan; agar budidaya aren dapat berhasil dengan baik diperlukan pemeliharaan tanaman yang cukup. Pemeliharaan tanaman aren meliputi: pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta penanggulan-gan tanaman pengganggu (gulma).
Biaya yang diperlukan berupa pembelian bibit. Bibit
yang sudah jadi dan siap tanam seharga Rp 2.500,- per batang. Biaya dapat ditekan bila semua dapat dilakukan ber-sama atau kelompok dalam hal perawatan dan penana-man. Dana yang diperlukan hanya untuk membeli poly-bag.
Aren memiliki nilai ekonomis
dan ekologis yang tinggi. Dipan-dang dari segi ekonomi, aren ter-bukti dapat menghasilkan gula merah, kolang kaling yang lang-sung dapat memberikan nilai ekonomi bagi petani. Sedangkan segi ekologi, aren da-pat dijadikan sebagai tumbuhan di daerah kawasan tangkapan hujan dan lereng-lereng bukit. Karena pohon ini dapat manam-pung air hujan cukup banyak se-belum merembes ke dalam tanah.
Menanam K E L O R
7 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Tumbuhan
kelor (Moringa oleifera) tersebar di berbagai bela-han dunia khususnya di daerah tropis. Tanaman ini mu-dah tumbuh bahkan di daerah kering ataupun tandus. Kelor di sebagian besar Indonesia merupakan tanaman multi guna dan sejak nenek moyang telah dimanfaatkan sebagai bahan obat alami atau
sebagai bahan makanan. Biasanya tumbuhan ini mempunyai tinggi batang 7-11 meter, berbatang lunak dan rapuh, dengan daun sebesar ujung jari berbentuk bulat telur dan tersusun majemuk. Secara morfologi tumbuhan ini mempunyai tajuk yang tidak rapat; poros daun beruas, dengan kelenjar yang berbentuk garis lurus; sirip dari orde pertama 8-10 pasang. Anak daun bertangkai, sisi bawah hijau pucat, biji bentuk bola dan bersayap tiga.
Keuntungan. Selain untuk tanaman obat, kelor dapat
dimanfaatkan sebagai obat untuk berbagai penyakit seperti; anemia, kegelisahan, asma, bincil, darah kotor, tekanan darah, bronkitis, katarak, sesak nafas, kolera, radang usus besar, konjungsi, batuk, diabetes, diare,
Foto: Yayasan Kanopi, doc
42
luas. Rumput ini di-tanam pada petak-petak dan digantungkan pada tali yang diren-damkan dalam air. Da-pat dibudidayakan di laut atau di tambak.
Untuk menjalankan
budidaya rumput laut, pertama yang harus diperhatikan adalah pemilihan lokasi budidaya. Se-baiknya lokasi budidaya diusahakan di perairan yang tidak mengalami fluktuasi salinitas (kadar garam) yang besar dan bebas dari pencemaran industri maupun rumah tangga. Selain itu pemilihan lokasi juga harus mempertimbangkan aspek ekonomis dan tenaga kerja.
Pengetahuan dan keahlian yang diperlukan, terfokus
pada system yang akan dilakukan. Misalnya dengan menggunakan sistem apung di laut atau pembudi-dayaan di tambak seperti halnya beternak ikan. Pemilihan lokasi merupakan langkah pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan usaha budidaya rumput laut. Pada tahap ini, diperlukan per-timbangan-pertimbangan mengenai ekologi, teknis, ke-sehatan sosial, dan ekonomi, serta ketentuan dari peraturan dan perundangan yang berlaku. Disamping itu perlu juga dipertimbangkan pengembangan sektor lain, seperti perikanan, pertanian, pelayaran, pari-wisata, pengawetan dan perlindungan sumber daya alam. Umumnya rumput laut dapat tumbuh dengan cepat, se-hingga cepat menghasilkan keuntungan. Tumbuhan ini dapat dipanen sejak penanaman bibit berkisar antara 25 - 40 hari.
Sumber: http://wisata.voucher-hotel.com/images/stories/tempat-wisata/
Budidaya RUMPUT LAUT
41 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
R u m p u t l a u t (seaweeds) meru-pakan tanaman ma-kro alga yang hidup di laut, tidak memiliki akar, batang dan daun sejati dan pada umummnya hidup di dasar perairan. Mengapa disebut tanaman, karena rumput laut memiliki klorofil (zat hijau daun) sehingga bisa berfotosintesis. Perbedaannya dengan lamun (seagrass) adalah lamun merupakan kerabat tanaman darat yang hidup di laut.
Sumber: http://arielhuda.files.wordpress.com/2009/06/rumput-laut.jpg
Keuntungan. Dapat tumbuh
di air yang keruh, jauh lebih mudah dan murah dari tana-man padi, tidak membu-tuhkan pupuk serta pem-basmi hama dan penyakit. Rumput laut juga dapat dibudidayakan dengan sistem terapung ataupun tambak
Biaya awal untuk pertanian rumput laut tergantung
dari ukuran kavling (petak). Untuk ukuran 50 x 30 me-ter, diperkirakan menelan biaya 3 juta rupiah. Dari satu kavling ini dapat menghasilkan 500 kg. Harga jual rumput laut kering tergantung pasar, berkisar antara Rp 7.500,- sampai Rp. 20.000,- per kg.
Rumput laut tidak memerlukan perawatan khusus,
seperti pemupukan, karena hidup pada perairan yang
http://1.bp.blogspot.com/_LtsuDGABlRI/SQiD0ftl8FI/
AAAAAAAAAJA/unXuyOHbX2M/s400/rumput_kotoni.JPG
Menanam K E L O R
8
disenteri, infeksi mata dan telinga, panas, sakit kepala, cacing usus, penyakit kuning, malaria, sakit sendi, jerawat, penyakit kulit kronis, infeksi kulit, sakit perut, tuberkulosis, tumor, penyakit kemih dan juga untuk perbaikan gizi khusus balita. Selain untuk obat-obatan, juga dapat digunakan untuk pupuk organik, bahan dasar biogas serta bijinya dapat digunakan untuk penjernih air.
Biaya penanaman tumbuhan ini
tidak besar, karena dapat dilakukan dengan stek batang atau bijinya. Biaya akan besar bila akan meng-gunakan bagian tumbuhan untuk keperluan tertentu. Misalnya untuk membuat biogas, pupuk atau pes-tisida organik yang memerlukan proses pembuatan.
Beberapa negara sudah mem-
produksi kelor secara masal untuk berbagai keperluan, seperti untuk pakan ternak karena meningkatkan produksi susu. Untuk makanan tambahan karena mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral serta sebagai bahan dasar pembuatan biogas, pupuk dan pestisida organik .
Fakta Kelor; 1. Pertumbuhan stek batang kelor hingga menghasilkan
daun yang siap digunakan, memerlukan waktu 4-6 bulan. 2. Tidak memerlukan perawatan khusus dan tanaman ini
dapat digunakan menjadi tanaman pagar atau budidaya. Hanya perlu penyiraman saat tumbuhan mulai bertunas.
3. Tidak diperlukan keahlian khsus dalam penanaman, kecuali bila akan membuat produk yang berbahan dasar kelor, misalnya pupuk organik, insektisida, obat-obatan, biogas, penjernih air, dsb.
SUMUR RESAPAN DAN BIOPORI
9 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Sumur resa-
pan dan bio-pori meru-
pakan salah satu alternatif kegiatan untuk membantu me-masukkan air ke dalam tanah. Ada beberapa k e u n t u n g a n dengan melaku-kan kegiatan ini, antara lain: sumur resapan berfungsi seba-gai pengganti lahan terbuka di daerah tang-kapan air yang telah diubah menjadi perumahan, sangat efektif untuk meningkatkan serapan air tanah. Sedangkan biopori berguna untuk mem-bantu memasukkan air ke dalam tanah, pembuatan kompos skala rumah tangga, penyubur tanah, menghindari penum-pukkan sampah dan mengurangi gerusan air (erosi) pada lahan miring. Berbagai sampah organik dapat dimasukkan ke dalam biopori. Selang waktu 3-4 minggu dapat diambil komposnya.
Pembuatan sumur resapan harus dijauhkan dari tempat
penimbunan sampah dan septic tank, karena dikhawatirkan sumur resapan akan tercemar oleh sampah dan septic tank. Sedangkan pembuatan lobang untuk biopori tidak terlalu dekat dengan sumber air yang kita gunakan (sumur air), karena dikhawatirkan akan mencemari air tersebut.
Ilustrasi: Affan/CTRC.doc
Pengembangan Daerah Perlidungan Laut
40
Tujuan DPL, memelihara
fungsi ekologis dengan melindungi habitat tempat hidup, bertelur, dan memijah biota-biota laut, dan Memeli-hara fungsi ekonomis kawasan pesisir bagi masyarakat, se-hingga terjadi keberlanjutan dan produksi perikanan yang pada akhirnya akan meningkat-kan pendapatan baik dari hasil produksi perikanan maupun dari sektor pariwisata bahari
Biaya yang dibutuhkan dalam
kegiatan ini, bervariasi sesuai dengan kebutuhan dalam pengelolaan.
Perawatan dilakukan dengan cara monitoring dalam
pengelolaan dan membutuhkan keahlian khusus. Terutama dalam perbaikan lahan yang rusak dan butuh pemulihan.
Persyaratan Penentuan Lokasi DPL
Kondisi karang baik dengan tutupan karang hidup cu-kup tinggi (lebih besar dari 50%) Kelimpahan dan keanekaragaman ikan karang cukup tinggi Mewakili kawasan terumbu karang yang ada di lokasi Lokasi jauh dari potensi pencemaran Lokasi bukan merupakan daerah utama penangkapan ikan Lokasi berada dalam jangkauan pengamatan masyara-kat
Foto: WCS-IP .doc
Pengembangan Daerah Perlidungan Laut
39 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Daerah Perlindungan Laut (DPL) berbasis masyarakat
adalah upaya masyarakat untuk mempertahankan dan memperbaiki kualitas ekosistem pesisir (terumbu karang) dan sekaligus mempertahankan kualitas sumberdaya lain-nya yang ada di terumbu karang.
Mengapa Perlu DPL Meningkatnya aktivitas pembangunan yang berdam-pak pada peningkatan aktivitas pemanfaatan sumber-daya alam, pencemaran lingkungan, dan degradasi lingkungan. Makin sulitnya menangkap ikan bagi nelayan.
Keuntungan; Terjaminnya kelestarian ekosistem laut untuk menopang kehidupan masyarakat yang tergantung pada sumberdaya yang ada Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati laut Pemanfaatan sumberdaya laut yang berkelanjutan Pengelolaan sumberdaya laut dalam skala lokal secara efektif Pengaturan aktivitas masyarakat dalam kawasan pengelolaan
Ilustrasi: Affan/CTRC.doc
SUMUR RESAPAN DAN BIOPORI
10
Biaya untuk membuat sumur
resapan berkisar antara 1-1,5 juta rupiah untuk satu lubang. Sedangkan untuk biopori hanya memerlukan dana untuk membuat bornya yang har-ganya berkisar antara Rp 100-150 ribu per bor, dan dapat digunakan untuk membuat banyak lubang.
Perawatan; pada sumur resapan perlu penggantian ijuk
atau pencucian. Bila dirasa sudah penuh dengan lumpur, terutama pada bak penyaring sebelum masuk ke dalam bak yang besar. Ijuk dapat diganti atau hanya cukup dicuci. Karena bila lubang sumur sudah banyak lumpur, maka pori-pori tanah tidak akan membantu menyerapkan air.
Foto: Agus/CTRC.doc
11 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Membuat pupuk kom-pos adalah salah satu cara mengolah sam-pah yang semula dianggap tak berguna menjadi benda yang memberi manfaat eko-nomi dan lingkungan bagi kita. Secara sederhana, kompos adalah hasil
pengolahan sampah organik atau yang mudah membusuk secara alami. Pengolahan tersebut dilakukan dalam kondisi suhu yang hangat dan lembab.
Keuntungan; mengurangi penimbunan sampah yang
menumpuk, mengurangi dampak polusi lingkungan karena proses yang dilakukan tidak melalui pembakaran dan mem-punyai nilai ekonomis yang tinggi, meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur dan karakteristik tanah serta menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman .
Biaya yang diperlukan untuk pembuatan kompos, tergan-
tung dari tingkat kebutuhan yang akan dibuat. Namun pem-buatan kompos dapat dilakukan dengan memulai skala rumah tangga. Kisaran biaya kurang dari Rp 100.000, dapat melaku-kan pengelolaan sampah skala rumah tangga. Pembuatan kompos da-pat dilakukan kapan saja, terutama untuk lingkun-gan keluarga. Namun un-tuk keperluan pertanian, dapat dilakukan pasca panen, dengan bahan dari limbah pertanian.
PUPUK KOMPOS
Foto: Agus/CTRC.doc
Foto: Nano/YAPEKA.doc
38
Biaya untuk
m e l a k u k a n rehabi l itasi t e r u m b u karang me-mang sangat mahal, na-mun bila dila-kukan ber-sama dan yang penting adalah ke-
mauan akan terasa lebih murah. Perkiraan biaya untuk te-rumbu karang per rumpun sekitar 3 juta rupiah. Biaya ini untuk membuat bahan agar karang dapat tumbuh pada me-dia yang disediakan, atau menyiapkan bibit terumbu karang. Selain itu juga parawatan, monitoring serta penyu-laman pada terumbu karang yang mati atau rusak. Karena terumbu karang ini memerlukan waktu yang lama untuk tumbuh tergantung kondisi perairan.
Bahan yang paling baik dalam
program terumbu karang buatan yang bertujuan untuk merehabilitasi habitat terumbu karang alami yang rusak dan untuk meningkatkan produktifitas perikanan adalah bahan dari beton. Sebab beton tidak mengandung bahan beracun, memiliki permukaan kasar sebagai media untuk biota penempel, stabil di dalam air, kuat dan tahan pada waktu lama, serta mudah dibentuk sesuai model yang dikehendaki. Syarat paling baik adalah perairan yang bersih dan belum tercemar.
Ilustrasi: D. Bason
Foto: Akbar/WCS-IP.doc
Rehabilitasi TERUMBU KARANG
37 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Terumbu karang meru-
pakan kehidupan di dasar laut pada perairan yang ma-sih mendapatkan sinar matahari. Karena tumbuhan ini memerlukan sinar matahari untuk melakukan fotosintesa. Kondisi terumbu karang di beberapa perairan Indonesia mengalami anca-man karena berbagai kegiatan manusia seperti pengeboman dan penyemprotan racun untuk memudahkan menangkap ikan. Namun kegiatan itu justru merusak habitat ikan, sehingga banyak ikan yang menjauh untuk mencari daerah yang masih baik. Kondisi ini sangat merugikan nelayan, karena produksi ikan atau hasil tangkapan semakin menurun, atau harus melaut lebih jauh. Pertumbuhan terumbu karang sangatlah lambat, baik se-cara vertikal maupun horizontal. Diperkirakan pertumbu-hannya setiap tahun kurang dari satu sentimeter.
Keuntungan baik secara langsung
ataupun tidak, terumbu karang mem-punyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Kawasan ini menjadi tempat tinggal dan berkembang biak berbagai jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomi. Selain itu kawasan yang terjaga dengan baik dapat melindungi dan menyediakan area asuhan, serta meningkatkan pro-duktifitas alami dengan menyediakan habitat baru yang permanen bagi biota penempel (sessile). Dalam aspek eko-logi, kawasan terumbu karang ber-
fungsi untuk menjaga keseimbangan siklus rantai makanan, serta menyiapkan habitat dan simulasi karang alami untuk spesies tertentu.
Foto: Akbar/WCS-IP.doc
Foto: WCS-IP.doc
12
Untuk membuat kompos diperlukan waktu mulai dari 4-7 minggu, tergantung dari bahan, pengelolaan selama proses berlangsung seperti penyiraman, pembalikan, pematangan ataupun penyaringan.
Tahapan Pengomposan
Manfaat kompos,
Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
Mengurangi volume/ukuran limbah, Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan
asalnya. Mengurangi polusi udara akibat pembakaran limbah
atau sampah, Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan sampah. Meningkatkan kesuburan tanah, Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah, Meningkatkan kapasitas serap air tanah Meningkatkan aktivitas mikroba tanah, Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan
jumlah panen), Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman Mengurangi pertumbuhan atau serangan penyakit
tanaman Ketersediaan hara di dalam tanah
Pemilahan dan penumpukkan
sampah
Pemantauan suhu
Pelapukan (35) hari
Pematangan (14) hari
Pemanenan
13 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Foto: WCS-IP.doc
36
Biaya untuk menanam
mangrove tergantung dari jenis yang akan di-tanam. Biji dapat diusa-hakan dengan mencari bibit dan disemaikan dalam plastik (polybag). Dengan jarak tanam 1 meter, maka 1 ha me-merlukan bibit 10.000.
Beberapa petani penyedia bibit menghargai sekitar Rp. 1000-Rp. 2000/bibit. Penting dalam kegiatan ini adalah perawatan, sehingga dana lebih banyak dialo-kasikan pada kegiatan perawatan, penyulaman tumbu-han yang mati atau membuat ajir (tiang penguat) bila ada ombak atau air pasang.
Perawatan; Dapat dilakukan setelah 3-4 bulan
penanaman, meliputi ; pembe-rian naungan, penyiraman, pen-dangiran, penyulaman dan pen-gendalian hama dan penyakit. Sebaiknya saat penanaman bibit diberi naungan, setelah tumbuh daun baru. Ada beberapa tahapan yang perlu di lakukan dalam kegiatan ini adalah: pengadaan bibit, persemaian, pemeliharaan bibit, penyapihan, pengangkutan, pen-gayaan dan penanaman, pemeli-haraan tanaman, perlindungan dan pemantauan.
Foto: Nano/YAPEKA.doc
Foto: Akbar/WCS-IP.doc
Menanam MANGROVE
35 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Mangrove merupakan tanaman
yang berfungsi sebagai tempat berte-lurnya ikan dan pelindung dari ben-cana alam. Fakta yang terjadi adalah hutan mangrove yang ada di pesisir mengalami kerusakan yang cukup mengkhawatirkan dan perlu segera di rehabilitasi.
Keuntungan yang dihasilkan dari
penanaman mangrove antara lain, sebagai habitat/tempat bertelur dan berkembang biak ikan, pelindung terhadap bencana alam, pengendapan lumpur, penambah unsur hara, penambat racun, sumber alam dalam kawasan (in-situ) dan luar kawasan (ex-situ), sumber plasma nutfah, tempat rekreasi dan pariwisata, sarana pendidikan dan penelitian, pemelihara proses-proses dan sistem
alami, penyerap karbon, pemelihara iklim mikro, serta pencegah meningkatnya keasaman tanah. Sekitar 58 produk ekonomi berasal dari ekosistem hutan mangrove. Mangrove mempunyai per-anan yang penting dalam men-jaga daerah pesisir dari ter-paan gelombang dan angin. Pemahaman mengenai fungsi ini sangat diperlukan, mengin-gat daerah pesisir kini sudah banyak yang tidak memiliki hu-tan mangrove.
Foto: Akbar/WCS-IP.doc
Foto: Akbar/WCS-IP.doc
14
BIOMASSA
BIOGAS ARANG TEMPURUNG BIOFUEL METANOL
BIOGAS
15 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Biogas merupakan cara alternatif yang dapat
dilakukan untuk mengatasi kelangkaan BBM, khususnya untuk kebutuhan rumah tangga. Biogas merupakan gas mudah terbakar yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob dari limbah rumah tangga maupun kotoran ternak sapi, babi, ayam, dan sampah organik.
Keuntungan; sebagai bahan bakar pengganti
minyak tanah atau kayu bakar. Bahan pembuatan bio-gas dapat dijumpai di se-kitar kita, seperti kotoran kambing, sapi, manusia, babi atau sampah or-ganik. Bila gas yang diha-silkan banyak dapat digunakan juga untuk pembangkit listrik. Sisa kotoran yang sudah tidak menghasilkan gas dapat
digunakan untuk pupuk organik atau kompos. Kotoran buangan yang melimpah juga dapat digunakan seba-gai briket bahan bakar.
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini, terutama
untuk menyiapkan alat penampung kotoran dan instalasi sekitar Rp. 1.100.000,- Besar kecilnya biaya yang diperlukan, tergantung dari reaktor yang akan dibuat. Namun pembuatan reaktor dapat juga menggunakan bahan yang sederhana na-mun aman (seperti plastik polyethylene atau PE).
Foto: WCS-IP. doc
34
KEGIATAN
WILAYAH
PESISIR
MENANAM MANGROVE REHABILITASI TERUMBU KARANG PENGEMBANGAN DAERAH PER-LINDUNGAN LAUT BUDIDAYA RUMPUT LAUT
33 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Foto: WCS-IP.doc
16
Tidak ada keahlian
khusus untuk mem-buat reaktor yang da-pat menghasilkan biogas. Namun ada berbagai cara atau bentuk dalam mem-buat reaktor biogas. Kreatifitas sangat diperlukan untuk me-lakukan kegiatan ini,
baik sebelum pembuatan dan atau setelah menghasil-kan gas. Terutama pengetahuan dan kecakapan dalam pengelolaan, perawatan dan penggunaan koto-ran yang sudah tak terpakai, sebagai bahan dasar pembuat pupuk organik ataupun keperluan lain.
Foto: WCS-IP.doc
Foto: WCS-IP.doc
Dibutuhkan perawatan
khusus mengingat bahan yang digunakan terbuat dari
bahan yang mudah rusak. Namun diperkirakan bahan plastik ini dapat bertahan selama 3-4 tahun.
Proses pembuatan hingga
menghasilkan biogas yang siap digunakan untuk memasak, sekitar 4 – 6 minggu.
ARANG AKTIF
17 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Arang aktif adalah produk yang diperoleh dari pem-
bakaran tempurung kelapa yang tidak sempurna. Proses pembakaran yang tidak sempurna menyebab-kan senyawa karbon kompleks tidak teroksidasi men-jadi karbon dioksida. Peristiwa ini disebut pirolisis, dimana energi panas mendorong terjadinya oksidasi sehingga molekul karbon yang komplek terurai se-bagian besar menjadi karbon atau arang. Pirolisis un-tuk pembentukan arang terjadi pada suhu 150~3000C. Pembentukan arang tersebut sebagai pirolisis primer. Arang dapat mengalami perubahan lebih lanjut men-jadi karbon monoksida, gas hidrogen dan gas-gas hidrokarbon yang disebut sebagai pirolisis sekunder.
Pembuatan arang yang terbaik dapat menggunakan
drum ataupun menggali lubang yang kemudian dilapisi dengan batu bata dan semen. Tidak diperlukan keahlian khusus dalam pembuatan arang aktif. Untuk menghasilkan arang yang berkwali-tas ada tata cara dan alur pembuatan yang harus diperhatikan.
Fo
to:
Le
sta
ri.d
oc
32
Bahan sel surya sendiri terdiri kaca pelindung dan material adhesive transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan, material anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan, semi-konduktor P-type dan N-type (terbuat dari campuran Silikon) untuk menghasilkan medan listrik, saluran awal dan saluran akhir (tebuat dari logam tipis) untuk mengirim elektron ke perabotan listrik rumah tangga. Cara kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti semikonduktor dioda. Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan semi-konduktor, terjadi pelepasan elektron. Apabila elektron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju bahan semi-konduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi perubahan sigma gaya-gaya pada bahan. Gaya tolakan antar bahan semi-konduktor, menyebabkan aliran medan listrik. Dan menyebabkan elektron dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir untuk digunakan pada perabot listrik. Bahan dan cara kerja yang aman terhadap lingkungan menjadikan sel surya sebagai salah satu hasil teknologi pembangkit listrik yang efisien bagi sumber energi alternatif masyarakat di masa depan. Memberikan harapan kepada kita untuk mengelola alam secara lebih “alamiah”.
Sumber: http://www.sz-wholesale.com/uploadFiles/upimg4%5CSolar-Cell_45724.jpg
31 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Cahaya matahari yang merupakan pancaran
gelombang elektromagnet adalah salah satu contoh dari sekian banyak bentuk energi yang dapat kita rasakan di bumi dan telah kita manfaatkan sumber dayanya berabad-abad. Pemberdayaan energi cahaya matahari pada setiap zaman semakin meningkat seiring dengan pengetahuan yang kita dapatkan dan salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang memanfaatkan energi foton cahaya m a t a h a r i m e n j a d i e n e r g i l i s t r i k .
Indonesia sendiri, sebuah negara yang dilewati oleh
garis khatulistiwa dan menerima panas matahari yang l e b i h b a n y a k daripada negara lain, mempunyai potensial yang sangat besar untuk m e n g e mb a ng k a n pembangkit listrik t e n a g a s u r y a sebagai alternatif batubara dan diesel sebagai pengganti bahan bakar fosil yang bersih, tidak berpolusi, aman dan persediaannya tidak terbatas. Berbagai instalasi sel surya
telah banyak dipakai walaupun hanya pada beberapa g o l o n g a n m a s y a r a k a t m a m p u .
ENERGI MATAHARI
(Solar Cell Power)
Sumber: http://www.anekasurya.com/sistem/System%20Solar%20Cell.gif
18
Biaya yang diperlukan untuk membuat arang aktif
berkisar antara Rp 250-400 ribu.
Keuntungan:
Arang aktif sangat tepat untuk menggantikan bahan bakar minyak atau gas .
Bahan baku mudah diperoleh.
Tidak memerlukan per-awatan khusus, sehingga menekan biaya pengeluaran.
Hanya memerlukan ke-jelian, seperti penambalan pada bagian yang bocor agar tidak ada udara yang masuk selama proses pembakaran. Satu drum arang yang dihasilkan dapat digunakan selama sebulan untuk satu rumah tangga.
Pemanfaatan arang aktif sudah
banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik untuk industri besar ataupun rumah tangga. Untuk keperluan memasak sehari-hari, digunakan tungku yang sudah ban-yak diproduksi oleh kalangan masyarakat pengguna. Setiap daerah memiliki tungku arang aktif dengan bentuk yang khas, tinggal bagaimana kita membuat dengan penuh kreatifitas dan yang penting adalah dapat di-manfaatkan.
Foto: Lestari.doc
Foto: Lestari.doc
BIOFUEL
19 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Bahan bakar hayati atau
biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari l imbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara untuk pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester; dan energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat tumbuh sebagai bahan bakar).
Proses fermentasi menghasilkan dua tipe biofuel: alkohol dan ester. Bahan-bahan ini secara teori dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil tetapi karena terkadang diperlukan perubahan besar pada mesin, biofuel biasanya dicampur dengan bahan bakar fosil. Uni Eropa merencanakan 5,75 persen etanol yang dihasilkan dari gandum, bit, kentang atau jagung ditambahkan pada bahan bakar fosil pada tahun 2010 dan 20 persen pada 2020. Sekitar seperempat bahan bakar transportasi di Brazil tahun 2002 adalah etanol.
Sumber: http://www.alternative-energy-news.info/images/technical/biofuel-conversion.jpg
30
Untuk Indonesia dengan estimasi kecepatan angin
rata-rata sekitar 3 m/s, turbin skala kecil lebih cocok digunakan, meski tidak menutup kemungkinan bahwa pada daerah yang berkecepatan angin lebih tinggi (Sumatra Selatan, Jambi, Riau, dsb) bisa dibangun turbin skala besar. Perlu diketahui bahwa kecepatan angin bersifat fluktuatif, sehingga pada daerah yang memiliki kecepatan angin rata-rata 3 m/s, akan terdapat saat-saat dimana kecepatan anginnya lebih besar dari 3 m/s - pada saat inilah turbin angin dengan cut-in win speed 3 m/s akan bekerja. Selain untuk pembangkitan listrik, turbin angin sangat cocok untuk mendukung kegiatan pertanian dan perikanan, seperti untuk keperluan irigasi, aerasi tambak ikan, dsb.
Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk
mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin. Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik konvensonal(Co: PLTD,PLTU,dll), turbin angin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak terbaharui(Co : batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.
Biaya yang dibutuhkan sangat besar, tapi dengan
investasi besar ini dapat menerangi seluruh desa sesuai kapasitas turbin tersebut.
29 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan
untuk membangkitkan tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para p e t a n i d a l a m m e l a k u k a n penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak d i b a n g u n d i Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan l e b i h d i k e n a l dengan Windmill.
P e m b a n g k i t
listrik tenaga angin disinyalir sebagai jenis pembangkitan energi dengan laju p e r t u m b u h a n tercepat di dunia dewasa ini. Saat ini kapasitas total pembangkit listrik yang berasal dari tenaga angin di seluruh dunia berkisar 17.5 GW. Jerman merupakan negara dengan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin terbesar, yakni 6 GW, kemudian disusul oleh Denmark dengan kapasitas 2 GW.
TURBIN ANGIN (Wind Power)
Sumber: http://renewableenergyindonesia.files.wordpress.com/2008/03/sketsa-kincir-angin.jpg
20
Biofuel menawarkan kemungkinan memproduksi
energi tanpa meningkatkan kadar karbon di atmosfir karena berbagai tanaman yang digunakan untuk memproduksi b iofuel mengurangi kadar karbondioksida di atmosfir, tidak seperti bahan bakar fosil yang mengembalikan karbon yang tersimpan di bawah permukaan tanah selama jutaan tahun ke udara. Dengan begitu biofuel lebih bersifat carbon neutral dan sedikit meningkatkan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfir (meski timbul keraguan apakah keuntungan ini bisa dicapai di dalam prakteknya). Penggunaan biofuel mengurangi pula ketergantungan pada minyak bumi serta meningkatkan keamanan energi. [1]
Ada dua strategi umum untuk memproduksi biofuel.
Strategi pertama adalah menanam tanaman yang mengandung gula (tebu, bit gula, dan sorgum manis [2]) atau tanaman yang mengandung pati/polisakarida (jagung), lalu menggunakan fermentasi ragi untuk memproduksi etil alkohol. Strategi kedua adalah menanam berbagai tanaman yang kadar minyak sayur/nabatinya tinggi seperti kelapa sawit, kedelai, alga, atau jathropa. Saat dipanaskan, maka keviskositasan minyak nabati akan berkurang dan bisa langsung dibakar di dalam mesin diesel, atau minyak nabati bisa diproses secara kimia untuk menghasilkan bahan bakar seperti biodiesel. Kayu dan produk-produk sampingannya bisa dikonversi menjadi biofuel seperti gas kayu, metanol atau bahan bakar etanol.
METANOL
21 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada "keadaan atmosfer" ia berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). Ia digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi etanol industri.
Metanol diproduksi secara alami oleh metabolisme
anaerobik oleh bakteri. Hasil proses tersebut adalah uap metanol (dalam jumlah kecil) di udara. Setelah beberapa hari, uap metanol tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar matahari menjadi karbon dioksida dan air.
Kegunaan Ketika diproduksi dari kayu atau bahan oganik lainnya, metanol organik tersebut merupakan bahan bakar terbarui yang dapat menggantikan hidrokarbon. Namun mobil modern pun masih tidak bisa menggunakan BA100 (100% bioalkohol) sebagai bahan bakar tanpa modifikasi. Metanol juga digunakan sebagai solven dan sebagai antifreeze, dan fluida pencuci kaca depan mobil. Penggunaan metanol terbanyak adalah sebagai bahan pembuat bahan kimia lainnya. Sekitar 40% metanol diubah menjadi formaldehyde, dan dari sana menjadi berbagai macam produk seperti plastik, plywood, cat, peledak, dan tekstil.
28
B i a y a y a n g
dibutuhkan sangat b e r v a r i a s i tergantung daerah y a n g a k a n d i k e m b a n g k a n . Biasanya per 100 watt sekitar 3,5 juta r u p i a h . B i a y a t e r s e b u t t i d a k termasuk pembuatan
bak penampungan, instalasi menuju rumah, dan perawatan.
Keuntungan: Bersih Lingkungan Konsumsi air tidak berlebihan Mudah dioperasikan Biaya operasi rendah. Sesuai untuk daerah terpencil. Teknologi relatif sederhana Tidak menyebabkan polusi, Membantu pemerintah mengurangi beban dalam menyediakan energi listrik hingga pedesaan Mengurangi ketergantungan pada energi fosil, seperti bahan bakar minyak dan batubara.
Foto: CTRC.doc
27 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Pico hydro adalah salah satu bentuk penghasil listrik
dengan tenaga air. Cara kerjanya sedikit berbeda dengan yang lain. Penghasil listrik ini dapat dibuat dengan skala kecil, murah dan hanya membutuhkan asupan air yang konstan dan slope dengan ketinggian satu meter. Di Vietnam misalnya, Pico-hydro dibuat dengan biaya US$ 20, dapat menghasilkan listrik 300 watt. Sistem kerja dari pico-hydro ini sangat sederhana.
PICO HYDRO POWER
Desain: Affan/CTRC.doc
22
Api dari metanol
biasanya tidak berwarna. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati bila berada dekat metanol yang terbakar untuk mencegah cedera akibat api yang tak terlihat.
Karena sifatnya
yang beracun, metanol sering d i g u n a k a n sebagai bahan additif bagi pembuatan alkohol untuk penggunaan industri; Penambahan "racun" ini akan menghindarkan industri dari pajak yang dapat dikenakan karena etanol merupakan bahan utama untuk minuman keras (minuman beralkohol). Metanol kadang juga disebut sebagai wood alcohol karena ia dahulu merupakan produk samping dari distilasi kayu. Saat ini metanol dihasilkan melului proses multi tahap. Secara singkat, gas alam dan uap air dibakar dalam tungku untuk membentuk gas hidrogen dan karbon monoksida; kemudian, gas hidrogen dan karbon monoksida ini bereaksi dalam tekanan tinggi dengan bantuan katalis untuk menghasilkan metanol. Tahap pembentukannya adalah endotermik dan tahap sintesisnya adalah eksotermik.
Foto: CTRC.doc
23 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Desain: Affan/CTRC.doc
26
Komponen PLTMH: Bangunan Sipil Bendungan Intake Saluran pembawa Bak penenang Pipa pesat Peralatan elektro mekanik Turbin Generator Alat pengontrol arus, biasanya pengontrol beban Panel kontrol Transmisi dan distribusi Tiang listrik; bambu, kayu, besi atau beton Kabel transmisi Kabel distribusi
PLTMH memanfaatkan air yang mengalir dari
pegunungan diubah menjadi listrik melalui teknologi sederhana. Teknologi Mikro Hidro adalah teknologi pembangkit listrik yang memanfaatkan derasnya air mengalir kemudian diarahkan untuk memutar turbin. Dari turbin, listrik yang dihasilkan didistribusikan melalui kabel ke rumah-rumah penduduk sekitar. Benar-benar teknologi yang sederhana dan berbiaya murah.
Biaya yang dibutuhkan sangat bervariasi tergantung
daerah yang akan dikembangkan. Biasanya per KWh sekitar 25-35 juta rupiah. Biaya tersebut tidak termasuk rehabilitasi kawasan tangkapan air, menejemen pengelolaan dan perawatan.
Sumber: http://rimbaraya.files.wordpress.com/2007/06/model-pltka.jpg
25 Katalog—PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
Mikrohidro adalah pem-
bangkit listrik tenaga air yang menghasilkan listrik di bawah 1MW. Listrik ini dihasilkan karena adanya air yang mengalir di suatu daerah dengan ka-pasitas dan ketinggian yang memadai dan me-manfaatkan aliran arus air sebagai tenaganya.
Mikrohidro berkembang karena kelangkaan energi
yang melanda negeri kita, terutama listrik. Sedangkan kita memiliki sumberdaya yang melimpah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi, salah satu dian-taranya sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Keuntungan: Bersih Lingkungan Energi terbarukan Konsumsi air tidak berlebihan Mudah dioperasikan Biaya operasi rendah. Tahan lama Sesuai untuk daerah terpencil. Teknologi relatif sederhana Tidak menyebabkan polusi, Membantu pemerintah mengurangi beban dalam menyediakan energi listrik hingga pedesaan Mengurangi ketergantungan pada energi fosil, seperti bahan bakar minyak dan batubara.
MICRO HYDRO POWER
Sumber: http://matanews.com/wp-content/uploads/turbinmikrohidro.jpg
24
ENERGI
RAMAH
LINGKUNGAN
ENERGI AIR Micro Hydro Power Pico Hydro Power TURBIN ANGIN atau Wind Power ENERGI MATAHARI atau Solar Cell Power