makalah farmakologi
-
Upload
ampunna-haris -
Category
Documents
-
view
116 -
download
1
Transcript of makalah farmakologi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Farmakologi bersaral dari kata pharmacon (obat) dan logos (ilmu pengetahuan).
Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya
pada system biologis.
Didalam ilmu farmakologi terdapat istilah polimorfisme genetik.
Istilah polimorfisme genetik didefinisikan sebagai “adanya individu-individu
dengan sifat genetik yang berlainan tetapi hidup secara bersamaan dalam populasi,
di mana frekuensi masing-masing selalu tetap dan tidak berubah oleh karena adanya
mutasi genetik. Adanya perbedaan genetik ini bisa menyebabkan perbedaan fenotip
(“penampilan”). Salah satunya adalah dalam hal perbedaan respon seseorang
terhadap penggunaan obat. Obat yang sama, dengan dosis yang sama, bisa
memberikan efek yang berbeda pada orang yang memiliki genetik yang berbeda.
Sebagai contoh, sudah banyak informasi bahwa pada suatu ras tertentu, sekian
persen populasinya memiliki sifat asetilator lambat, sehingga obat yang mengalami
proses asetilasi di dalam tubuh akan lebih lambat prosesnya, dan obat akan berada
dalam tubuh lebih lama, sehingga efeknya meningkat.
1.2 Rumusan Masalah
1. apa Pengertian konsep farmakologi ?
2. apa pengertian polimorfisme?
3.Jenis-jenis enzim yang mengandung polimorfisme
1.3 Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui konsep-konsep dari farmakologi
2.Untuk mengetahui pengertian Farmakologi
3.Untuk mengetahui jenis-jenis enzim yang berperan dalam polimorfisme.
1
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Konsep Dasar Farmakologi
Farmakologi bersaral dari kata pharmacon (obat) dan logos (ilmu
pengetahuan). Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari obat dan
cara kerjanya pada system biologis.
Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian
tanaman atau hewan yang digunakan sebagai obat .
Farmasi adalah bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi
dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab
memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Profesional bidang
farmasis disebut farmasis atau apoteker.
Farmakologi Klinik adalah ilmu farmakologi yang mempelajari pengaruh
kondisi klinis pasien terhadap efikasi obat, misalkan kondisi hamil dan menyusui,
neonates dan anak, geriatric, inefisiensi ginjal dan hepar. Farmakologi Terapi atau
sering disebut farmakoterapi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan obat
untuk tujuan terapi. Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh
bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup.
11.2 Pengertian Polimorfisme
Istilah polimorfisme genetik didefinisikan sebagai “adanya individu-
individu dengan sifat genetik yang berlainan tetapi hidup secara bersamaan dalam
populasi, di mana frekuensi masing-masing selalu tetap dan tidak berubah oleh
karena adanya mutasi genetik. Adanya perbedaan genetik ini bisa menyebabkan
perbedaan fenotip (“penampilan”). Salah satunya adalah dalam hal perbedaan
respon seseorang terhadap penggunaan obat. Obat yang sama, dengan dosis yang
sama, bisa memberikan efek yang berbeda pada orang yang memiliki genetik yang
berbeda. Sebagai contoh, sudah banyak informasi bahwa pada suatu ras tertentu,
sekian persen populasinya memiliki sifat asetilator lambat, sehingga obat yang
2
mengalami proses asetilasi di dalam tubuh akan lebih lambat prosesnya, dan obat
akan berada dalam tubuh lebih lama, sehingga efeknya meningkat.
Individu yang memiliki sifat asetilator lambat, akan menyebabkan obat
mengalami proses asetilasi di dalam tubuh menjadi lebih lambat , dan obat akan
berada dalam tubuh lebih lama, sehingga efeknya meningkat. Dengan demikian,
pemberian obat harus dengan dosis rendah, agar tidak menimbulkan peningkatan
efek toksis dan pemberian obat tidak harus dilakukan berulangkali/frekuensi yang
tinggi, karena metabolisme obat berlangsung lambat. Contoh obat INH Salah
satunya adalah dalam hal perbedaan respon seseorang terhadap penggunaan obat.
Obat yang sama, dengan dosis yang sama, bisa memberikan efek yang berbeda
pada orang yang memiliki genetik yang berbeda.
Individu dengan tipe asetilator cepat, maka pemberian INH harus
dilakukan berulangkali karena metabolisme INH sangat cepat, sehingga dapat
menimbulkan efek setelah diminum, namun efeknya cepat. Hal ini harus
diperhatikan, karena jika obat harus diberikan secara berulangkali, dengan
frekuensi pemberian yang lebih banyak daripada individu tipe asetilator lambat,
maka kemungkinan terjadi resistensi akan cukup tinggi. Sehingga dalam
pengobatannya, pemberian dosis perlu diperhatikan untuk individu yang memiliki
tipe asetilator cepat agar tidak terjadi resistensi. contoh obat: INH,
Hidralazin,Prokainamid, Sulfametazin, Dapson
Individu yang mengalami polimorfisme genetik dapat menyebabkan kanal
K akan membuka terus, sehingga menyebabkan pelepasan insulin terhambat.
Maka pada pasien tersebut, penggunaan obat golongan sulfonil urea tidak
memberikan efek yang diharapkan.
contoh gol. obat sulfonil urea:
golongan I (asetoheksaid, klorpropamid, tolazamid, tolbutaid)
golongan II (glipizid, gliburid, glimepirid
3
11.3 Enzim yang mengandung Polimorfisme
CYP2D6
CYP2C9
CYP2C19
NAT2
Setiap enzim memiliki aktivitas yang berbeda-beda.
Enzim CYP2D6 ,CYP2C9,CYP2C19 merupakan bagian dari enzim CYP
(P450) yang berfungsi dalam metabolisme obat didalam hati selain itu
terdapat juga enzim NAT2. Terdapat 2 tipe umum reaksi metabolisme obat
didalam hati:
Reaksi fase 1
merupakan fase reduksi, oksidasi, dan hidrolisis yang mengubah obat
menjadi lebih polar dengan menjadi inaktif,aktif atau kurang aktif . Reaksi
fase I dilakukan oleh enzim sitorkrom P450 (CYP) sebagai enzim
pengoksidasi, dan merupakan enzim yang terpenting dalam reaksi ini.
Dalam reaksi metabolisme didalam hati
Enzim CYP2D6 (2-4% dari total CYP didalam hati) dan merupakan
enzim yang pertama kali dikenal dengan nama debrisoquine
hydroxylase dan dapat memetabolisme obat sebanyak 15-25%.
Contoh gol. obat yang dimetabolisme: antidepresan, antipsikotik,
analgesik dan obat-obat kardiovaskule
enzim CYP2C9 dan CYP2C19 dapat memetabolisme obat sebanyak
15%.
Reaksi fase 2
4
merupakan reaksi konjugasi dengan substrat endogen : asam
glukuronat,asam sulfat, asam asetat atau asam ammino dan hasilnya menjadi
sangat polar . enzim NAT2 berperan sebagai asetilasi dalam reaksi fase II .
Dalam hal ini enzim CYP, genotip populasi terbagi menjadi:
Extensive Metabolizers (EM)
Poor Metaboizers (PM)
sedangkan NAT2 terbagi menjadi:
Rapid Acetylators (RP)
Slow Acetylators (SA) Extensive Metabolizers (EM)
Tipe individu yang memetabolisme obat dengan cepat Karena metabolisme
yang cepat maka obat pun akan cepat dieksresikan dan itu akan mengakibatkan obat
menjadi kurang poten. Maka dalam pemberian obat harus dengan dosis tinggi.
Poor Metabolizers (PM)
Tipe individu yang membawa sifat metabolisme yang buruk (poor
metabolizer) terhadap obat tertentu, misalnya diazepam, proguanil, atau
amitriptyline. Dimana, tubuhnya tidak merespon obat-obatan dengan baik sehingga
sebagian obat yang diminumnya akan mengendap Jika dikonsumsi dalam waktu
lama dan endapannya akan bersifat toksik atau racun dalam tubuh.
Rapid Acetylators (RP)
Individu yang memiliki sifat asetilator cepat.
Slow Acetylators (SA)
Atau asetilator lambat adalah tipe individu yang memiliki sifat gen resesif
tunggal yang berpengaruh terhadap enzim N acetylate transferase di hati. Gen ini
5
menyebabkan enzim bekerja lambat dalam metabolisme obat-obatan tertentu.
Karena situasi ini lambat, maka individu yang memiliki tipe asetilator lambat akan
menerima lebih dari obat yang diberikan dalam sirkulasi umumnya daripada
asetilator cepat yang metabolisme obat dan mengirimkannya keluar dari tubuhnya
melalui ginjal dan urin pada tingkat yang lebih cepat dan dengan demikian
meninggalkan kecil jumlah dalam sirkulasi umum, yaitu, aliran darah
6
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
polimorfisme didefinisikan sebagai adanya individu-individu dengan sifat
genetik yang berlainan tetapi hidup secara bersamaan dalam suatu populasi,
dimana frekuensi masing-masing selalu tetap dan tidak berubah oleh adanya
mutasi genetik.
Polimorfisme genetik ditemukan pada enzim:
CYP2D6
CYP2C9
CYP2C19
NAT2
III.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan
pemahaman tentang polimorfisme dalam bidang study dalam kehidupan sehari-
hari.
7
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2009). Sariawan Bayi. (http//febryan.com/?p=38) diakses 22 Mei
(http://www.pewartakabarindonesia.blogspot.com) di akses 21 juni 2010
Effendi, Nasrul. (1998). Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC
Departemen farmakologi dan terapeutik fakultas kedokteran Ui,Farmakologi
Terapi edisi V,2007.
8