Makalah FAM

download Makalah FAM

of 19

Transcript of Makalah FAM

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    1/19

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    2/19

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan

    kesempatan-Nya yang telah diberikan kepada kami sehingga kami dapat

    menyelesaikan Tugas Makalah ii dengan judul. Fibroadenoma Mammae (FAM)

    dengan baik walaupun banyak terdapat kekurangan dalam menyusun makalah ini.

    Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing dan semua

    pihak yang telah memberikan kesempatan kepada kami dalam menyelesaikan

    Makalah FAM ini.

    Tak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini. Atas saran

    dan kritiknya kami terima dan akan dipergunakan untuk perbaikan di kemudian hari.

    Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita yang membaca. Atas perhatian dan

    kerjasama kami mengucapkan terima kasih.

    Watampone, 17 April 2013

    Kelompok III

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    3/19

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL

    KATA PENGANTAR ..................................................................................................i.

    DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang .......................................................................... ....................1B. Rumusan Masalah ..........................................................................................3C.

    Tujuan Penulisan ...........................................................................................3

    D. Manfaat............................................................................................................3BAB II PEMBAHASAN

    A. Definisi............................................................................................................4B. Etiologi Dan Predisposisi................................................................................5C. Patofisiologi.....................................................................................................5D. Diagnosis.........................................................................................................6E. Gejala...............................................................................................................6F. Pemeriksaan.....................................................................................................7G. Komplikasi.....................................................................................................12H. Penatalaksanaan.............................................................................................12I. Pencegahan Dan Deteksi Dini.......................................................................14J. Prognosis.......................................................................................................14

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan ...................................................................................................15B. Saran..............................................................................................................15

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    4/19

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangPenyakit fibroadenoma adalah penyakit wanita muda dengan frekuensi

    yang paling tinggi pada wanita yang berumur 20-25 tahun.Meskipun banyak

    gangguan payudara bersifat jinak, hampir 184.000 kasus baru kanker payudara

    diperkirakan didiagnosa pada tahun 1996. Penyakit jinak payudara sering terjadi

    pada wanita dan menimbulkan kekhawatiran yang sangat besar. Karena variasi

    dalam jaringan payudara yang terjadi selama siklus menstruasi, kehamilan, dan

    menopouse, maka perubahan normal harus dibedakan dari perubahan-perubahan

    yang menunjukkan penyakit. (Brunner & Suddarth, 2001)

    Payudara terdiri dari kumpulan kelenjar dan jaringan lemak yang terletak

    di antara kulit dan tulang dada. Kelenjar di dalam payudara akan menghasilkan

    susu setelah seorang perempuan melahirkan. Kelenjar-kelenjar susu disebut

    lobule yang membentuk lobe atau kantung penghasil susu. Terdapat 15 sampai

    20 kantung penghasil susu pada setiap payudara, yang dihubungkan dengan

    saluran susu yang terkumpul di dalam puting. Sisa bagian dalam payudara terdiri

    dari jaringan lemak dan jaringan berserat yang saling berhubungan, yang

    mengikat payudara dan mempengaruhi bentuk dan ukuran. Terdapat juga

    pembuluh darah dan kelenjar getah bening pada payudara.

    Tumor dibagi dalam dua golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas.

    Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas. Sel tumor pada

    tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada umumnya tidak

    cepat membesar. Sel kanker mendesak jaringan sehat sekitarnya secara serempak

    sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus yang memisahkan jaringan

    tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka pada umumnya tumor

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    5/19

    jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi. (Copyright 2003, PT. Indosiar

    Visual Mandiri)

    Teknik baru untuk operasi tumor jinak payudara dilakukan dengan teknik

    beku cryoablation (Visica Treatment System). Dengan teknik baru ini, selain

    tanpa perlu dibius umum (narkose), sayatan yang dibuat pun tak perlu lebar,

    cukup sekadar untuk memasukkan semacam instrumen jarum khusus yang

    ditusukkan mencapai lokasi tumornya. Sayatannya itu mungkin cuma 3

    milimeter saja.

    Sebelum ada teknik baru semacam itu, untuk operasi tumor jinak

    fibroadenoma (FAM) payudara selama ini dokter harus membelek kulit payudara

    cukup lebar sesuai dengan besarnya ukuran tumor. Dan oleh karena sayatan pada

    kulitnya cukup lebar, barang tentu pada bekas sayatan tersebut akan menyisakan

    bekas jahitan luka yang tak sedap dipandang. Lebih tak sedap kalau pasien

    berbakat keloid, sehingga bekas jahitan lukanya berbintil-bintil seperti tali rami.

    Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan

    wanita dengan usia di bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa

    dikenal dengan tumor payudara membuat kaum wanita selalu cemas tentang

    keadaan pada dirinya. Terkadang mereka beranggapan bahwa tumor ini adalah

    sama dengan kanker. Yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari

    fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas Fibroadenoma mammae

    adalah tumor jinak yang sering terjadi dipayudara. Benjolan tersebut berasal dari

    jaringan fibrosa (mesenkim) danjaringan glanduler (epitel) yang berada di

    payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor

    tersebut dapat berbentuk bulat atauoval, bertekstur kenyal atau padat, dan

    biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada

    tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobile, olehsebab itu sering disebut

    sebagai breast mouse.

    Di bawah ini kami akan membahas lebih lanjut tentang fibroadenoma

    mammae.

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    6/19

    B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan

    kami bahas dalam makalah ini adalah Bagaimanakah uraian mengenai penyakit

    Fibroadenoma mammae (FAM)?

    C. Tujuan PenulisanUntuk mengetahui bagaimana Fibroadenoma mammae (FAM) dapat

    terjadi pada perempuan.

    D. Manfaat1. Memberikan penjelasan pada masyarakat khususnya perempuan dalam masa

    reproduktif menegenai hal hal yang terjadi bila mengalami Fibroadenoma

    mammae (FAM)

    2. Mendeteksi secara dini yang tepat terhadap permasalahan yang dihadapi olehperempuan apabila terkena Fibroadenoma mammae (FAM)

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    7/19

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. DefinisiFibroadenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara

    yang teridiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa. Benjolan ini biasanya ditemukan

    pada wanita muda, seringkali ditemukan pada remaja putri. Fibroadenoma adalah

    tumor jinak payudara yang keras, bulat, dan dapat digerakkan yang biasanya

    mengenai wanita pada usia akhir belasan atau akhir tigapuluhan. (Brunner &

    Suddarth, 2001)

    Fibroadinoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas

    tegas, padat, berkapsul dan lesi payudara terlazim dalam wanita berusia dibawah

    25 tahun, sebagian besar (80%) tunggal. Biasanya neoplasma tampil sebagai

    massa payudara mobil, lobulasi tidak nyeri tekan, kenyal seperti karet berukuran

    1-4cm. Ia tergantung hormon dan bisa berfluktuasi dalam diameter sebanyak 1

    cm dibawah pengaruh estrogen haid normal, kehamilan, laktasi atau penggunaan

    kontrasepsi oral. Pertumbuhan bisa jelas selama kehamilan atau laktasi. Terapi

    dengan biopsi eksisi dan harus dinasehatkan karena jarang regresi involusional.

    Penampilan makroskopik berbeda dari tumor mammae apapun tepinya tajam dan

    permukaan potongannya putih keabu-abuan sampai merah muda dan homogen

    secara makroskopik. Secara histologi ada susunan lobus perikanalikuler yang

    mengandung stroma padat dan epitel proliferatif. Varian bisa memperlihatkan

    proliferasi epitel yang jelas dari kelenjar matang tak teratur yang dikemas padat

    dan epitel sekresi.

    Fibroadenoma mammae yang dikeluarkan selama laktasi cukup selular

    dan telah dikelirukan pada potongan beku dengan adenokarsinoma

    berdiferensiasi baik. Ahli patologi yang memeriksa suatu fibroadinoma yang

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    8/19

    dikeluarkan selama kehamilan harus selalu di informasikan bahwa lesi berasal

    dari payudara laktasi.

    B. Etiologi Dan Predisposisi1. Peningkatan aktivitas Estrogen yang absolut atau relatif.2. Genetik : payudara3. Faktor-faktor predisposisi :

    a. Usia : < 30 tahunb. Jenis kelaminc. Geografid. Pekerjaane. Hereditasf. Dietg. Stressh. Lesi prekanker

    C. PatofisiologiFibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan

    pada masa reproduksi yang disebabkan oelh beberapa kemungkinan yaitu akibat

    sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga

    kelainan ini sering digolongkan dalam mamary displasia.

    Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan

    lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada

    gambaran histologis menunjukkan stroma dengan proliferasi fibroblast yang

    mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan

    ukuran yang berbeda. Pembagian fibroadenoma berdasarkan histologik yaitu :

    1. Fibroadenoma PericanaliculareYakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau

    beberapa lapis.

    2. Fibroadenoma intracanaliculare

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    9/19

    Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar

    berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau

    menghilang.Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan

    pada saat menopause terjadi regresi.

    D. DiagnosisFibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan gejala dan

    ditemukan secara kebetulan. Pada 10-15% kasus, fibroadinoma mammae bersifat

    majemuk. Tumornya bersifat keras, kenyal, dan tidak nyeri tekan, bulat, berbatas

    tegas dan pada palpasi terkesan bahwa ia mudah berlari-lari. Pemikiran kita yang

    pertama, adalah untuk membedakan fibroadinoma dengan kanker. Diperlukan

    eksisi tumor, atau memastikan diagnosa dengan aspirasi jarum halus. Resiko

    utama adalah, bila fibroadinoma yang tidak tereksisi bertumbuh dan

    menimbulkan nyeri, khususnya selama kehamilan.

    Umumnya tidak ditemukan adanya kanker yang tumbuh menginvasi

    fibroadinoma, dan pula sangat jarang (satu per seribu) untuk menemukan kanker

    yang berasal dari jaringan fibroid (sebagian besar karena kanker in situ). Karena

    resiko kanker meningkat menjadi 1 dalam 30, kemungkinan adanya kanker pada

    fibroadinoma menjadi lebih sedikit, dari pada tidak adanya fibroadinoma.

    E. Gejala1. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada

    penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal

    2. Ada bagian yang menonjol ke permukaan3. Ada penekanan pada jaringan sekitar4. Ada batas yang tegas5. Bila diameter mencapai 10 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa ( Giant

    Fibroadenoma )

    6. Memiliki kapsul dan soliter

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    10/19

    7. Benjolan dapat digerakkan8. Pertumbuhannya lambat9. Mudah diangkat dengan lokal surgery10. Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian

    F. PemeriksaanPemeriksaan yang dilakukan adalah

    1. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)a. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal,

    ukuran payudara kiri dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan

    perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan perubahan pada

    puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari

    puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.

    b. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan dibelakang kepala dan kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi

    seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan kecil

    akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara,

    terutama pada payudara bagian bawah.

    c. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arahcermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan

    ukuran dan kontur payudara.

    d. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan,telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar

    (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar

    payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan

    secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit.

    Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara

    mengangkat lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri.

    Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    11/19

    e. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairandari puting susu. Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri

    dan kanan.

    f. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiridan lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan

    menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara

    akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan. Lakukan hal yang sama

    terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu

    kanan dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara

    dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.

    g. Pemeriksaan d dan e akan lebih mudah dilakukan ketika mandi karenadalam keadaan basah tangan lebih mudah digerakkan dan kulit lebih

    licin.

    2. MamografiMamografi adalah suatu pemeriksaan untuk mammae (payudara)

    dengan menggunakan sinar x-ray dosis rendah. Dipakai untuk mendeteksi

    dini tumor payudara pada wanita, tanpa disertai keluhan atau yang disertai

    keluhan. Keluhan seperti adanya benjolan pada payudara, cairan yang tidak

    normal keluar dari puting payudara atau adanya nyeri pada payudara

    (sebelum atau sesudah menstruasi - untuk menyingkirkan bahwa nyeri yang

    ditimbulkan bukan dikarenakan sindroma pre menstrual). Skrining

    mamografi biasanya direkomendasi untuk setiap wanita diatas 40 tahun atau

    dibawah usia 40 tahun jika mempunyai faktor resiko terkena kanker

    payudara.

    a. Indikasi :1) Skrining pada wanita yang mempunyai faktor resiko tinggi untuk

    mendapat kanker payudara (ada 10 faktor resiko, lihat pembahasan

    diatas)

    2) Jika massa / benjolan yang teraba pada payudara tidak jelas.

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    12/19

    3) Jika dokter meraba adanya benjolan pada kelenjar getah beningaksila (ketiak) dan supra klavikula (diatas tulang klavikula / leher)

    walaupun tidak disertai terabanya massa / benjolan pada payudara .

    4) Untuk usia 40 - 50 tahun dilakukan 2 tahun sekali, sedangkan lebihdai 50 tahun dilakukan setahun sekali.

    b. Pada waktu melakukan mamografi :1) Jangan memakai deodorant pada ketiak, talk / bedak pada ketiak

    atau payudara dan sekitarnya. Karena dapat mengaburkan hasil

    pemeriksaan, berupa spots / bintik Kalsium

    2) Beritahu semua keluhan / gejala yang dirasakan pada ahli yangmelakukan mamografi

    3) Tanyakan dengan jelas apa yang didapat dari hasil pemeriksaanmamografi

    4) Jangan memakai perhiasan atau baju diatas pinggang, Pasien akanmengenakan pakaian khusus yang telah disediakan

    c. Keuntungan Mamografi :1) Pemeriksaan mamografi tergantung pada operator / ahli yang

    melakukan pemeriksaan. Apakah bisa mendeteksi tumor payudara

    yang kecil tergantung dari kemampuan operator. Idealnya yang

    melakukan pemeriksaan mamografi adalah dokter yang sebelumnya

    telah melakukan pemeriksaan terhadap payudara pasien sehingga

    hasilnya lebih akurat.

    2) Jika pemeriksaan mamografi di lakukan oleh yang benar-benar ahli,maka mamografi dapat mendeteksi adanya jenis tumor ductal

    carcinoma in situ (DCIS) - jenis tumor yang paling tidak

    membahayakan , yang pada pemeriksaan fisik tidak akan bisa

    terdeteksi.

    d. Kerugian Mamografi :1) Tidak boleh dilakukan jika hamil

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    13/19

    2) Banyak yang mengalami false positive, artinya pada pemeriksaanmamografi hasilnya positif (berarti pasien yang bersangkutan

    mengidap kanker), ternyata pada pemeriksaan lanjutan yaitu biopsi

    (pemeriksaan dengan mengambil sedikit jaringan tersangka kanker

    untuk diperiksa di Lab.Patologi Anatomi) hasilnya negatif (pasien

    yang bersangkutan tadi tidak mengidap kanker payudara). Biopsi ini

    adalah pemeriksaan invasif yang termasuk gold standard untuk

    pemeriksaan tumor payudara (dilakukan dengan jalan melakukan

    tindakan / operasi) Kejadian false positif (hasil mamografi positif

    kanker tapi ternyata pada akhirnya tidak terbukti ganas), pada usia

    40 - 49 tahun sebesar 30 % , sedangkan diatas usia 50 tahun,

    sebanyak 25 % . (sumber : American College of Radiology)

    3) Tidak semua kanker payudara dapat tervisualisasi dengan baiklewat pemeriksaan Mamografi

    4) Pemeriksaan mamografi dilakukan dengan cara menekan payudara.Untuk sebagian pasien, penekanan payudara dirasa sesuatu yang

    tidak menyenangkan bahkan menyakitkan terutama bagi mereka

    yang sebelumnya mempunyai gejala nyeri pada payudara.

    5) Hati-hati bagi pengguna payudara implant. Bagi wanita yang telahmenjalani operasi implant payudara terbuat dari silikon atau salin,

    maka jaringan payudara yang abnormal bisa tidak terdeteksi kalau

    jaringan implant tadi di letakkan diatas / di permukaan jaringan

    payudara tersangka kanker. Bahkan dengan metode menekan

    payudara pada pemeriksaan mamografi ini dapat mengakibatkan

    ruptur / pecahnya implant payudara yang terbuat dari silikon atau

    salin. Sehingga bagi wanita pemakai implant, harap memberitahu

    sebelumnya kepada operator yang melakukan mamografi.

    Akhirnya, mengingat keterbatasan dari pemeriksaan mamografi ini

    maka tidak setiap wanita wajib melakukan mamografi.

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    14/19

    e. Prosedur :Prosedur ini membutuhkan waktu sekitar 20 menit dan dapat dilakukan

    dibagian radiologi rumah sakit atau pada tempat-tempat praktek

    pencitraan swasta. Skining mamografi dikombinasikan dengan

    pemeriksaan fisik.

    1) Dilakukan dua posisi pemotretan untuk tiap payudara, yaitukraniokaudal dan mediolateral. Untuk posisi kraniokaudal dosisnya

    0,05 rad (radiation absorption dose) dan untuk posisi mediolateral

    0,06 rad.

    2) Setiap payudara dimampat dan diratakan yaitu dengan menekandari atas ke bawah dan dari sisi ke sisi oleh alatan tertentu apabila

    imej sinar-X diambil.

    3) Pemotretan dengan sinar X sesuai dengan dosis radiasi mamografiyang dihitung adalah skin dose (dosis di permukaan kulit) seperti

    diatas.

    3. BiopsiBiopsi bedah biasanya dilakukan di unit rawat jalan dibawah

    anastesi lokal. Biopsi mencakup eksisi lesi dan mengirimkannya ke

    laboraturium untuk dilakukan pemeriksaan patologis.

    Bila ukuran tumor tidak terlalu besar, maka semua benjolan

    diangkat dengan cara operasi yang dilakukan dalam pembiusan total, disebut

    biopsi eksisi. Bila tumor ukurannya besar, biasanya diambil sampel atau

    contoh yaitu dengan mengambil sebagian kecil saja dari benjolan yang ada,

    disebut biopsi insisi. Setelah dilakukan biopsi, jaringan tumor dikirim

    kepada seorang patolog, dan diperiksa , hasilnya berupa hasil pemeriksaan

    patologi anatomi (PA) . Hasil pemeriksaan PA ini biasanya membutuhkan

    waktu 4-7 hari.

    Biopsi dilakukan untuk pemeriksaan histopatologik yang

    merupakan pemeriksaan jaringan. Kadang dilakukan pemeriksaan sitologi

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    15/19

    untuk menentukan diagnosis . Hasil pemeriksaan PA inilah yang menjadi

    golden standart atau diagnosis pasti apakah suatu benjolan itu jinak atau

    ganas (kanker).

    Pada proses ganas terdapat penyusupan sel ganas ke jaringan sehat

    sekitarnya. Sedangkan pada proses jinak tidak terdapat penyusupan ke

    jaringan sehat sekitarnya.

    Tindakan biopsi itu sendiri dapat merupakan tindakan pengobatan.

    Bila hasil PA jinak maka dengan pengangkatan tumor berarti pengobatan

    sudah selesai. Namun bila hasilnya adalah kanker , harus dilanjutkan oleh

    operasi kedua yaitu dengan tindakan bedah kuratif.

    Bedah kuratif yang mungkin dilakukan ialah mastektomi radikal

    (pengangkatan payudara dengan sebagian besar kulitnya, m.pektoralis mayor

    dan minor, serta semua kelenjar ketiak sekaligus), bedah radikal yang diubah

    (m. Pektoralis mayor dan minor dipertahankan jika tumor mamae jelas bebas

    dari otot tersebut), dan bedah konservatif yang merupakan eksisi tumor luas.

    Biasanya badah konservatif selalu ditambah diseksi kelenjar aksila dan

    radioterapi pada (sisa) payudara tersebut. Ketiga tindakan tersebut

    merupakan satu paket terapi yang harus dilaksanakan serentak

    (Copyright 2002 Pontianak Post )

    G. KomplikasiBila pengangkatan tumor tidak sempurna, maka sisa dari tumor akan

    menyebabkan terjadinya sistosarkoma Filoides.

    (Sylvia A & Lorraine M, 2005)

    H. PenatalaksanaanFibroadenoma seringkali berhenti tumbuh atau bahkan mengecil dengan

    sendirinya. Pada kasus seperti ini, tumor biasanya tidak diangkat. Jika

    fibroadenoma terus membesar, maka harus dibuang melalui pembedahan

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    16/19

    1. Pembekuan CryoablationTeknik baru operasi tumor jinak payudara dilakukan dengan teknik

    beku cryoablation (Visica Treatment System). Dengan teknik baru ini, selain

    tanpa perlu dibius umum (narkose), sayatan yang dibuat pun tak perlu lebar,

    cukup sekadar untuk memasukkan semacam instrumen jarum khusus yang

    ditusukkan mencapai lokasi tumornya. Sayatannya itu mungkin cuma 3

    milimeter saja.

    Agar jarum yang dimasukkan ke dalam jaringan payudara lebih

    akurat mencapai sasaran tumornya, memasukkan arah jarumnya perlu

    dipandu dengan bantuan USG (Ultrasonography). Pada saat ujung jarumnya

    sudah menyentuh bagian tumornya, instrumen tersebut melakukan proses

    pembekuan (cryoablation) terhadap tumornya, sehingga jaringan tumornya

    menjadi hancur. Oleh karena yang berlangsung proses membekuan jaringan

    (freezing), tentu tak terasakan nyeri apa pun. Setelah jaringan tumornya

    hancur, instrumen kemudian dicabut, dan oleh karena sayatannya hanya

    minimal, bekas sayatan tak memerlukan jahitan sebagaimana lazimnya

    pembedahan umumnya, melainkan cukup diberi plester khusus untuk

    merapatkan kembali bekas luka sayat yang minimal itu. Proses operasi

    dengan teknik ini rata-rata menghabiskan waktu sekitar 30 menit saja.

    Jaringan tumor yang sudah hancur oleh proses pembekuan

    dibiarkan tak dikeluarkan dari dalam payudara. Diharapkan dalam beberapa

    bulan kemudian sisa-sisa jaringan tumor yang hancur itu akan diserap sendiri

    oleh tubuh tanpa bersisa.

    2. Teknik Pemanasaan (heating)Teknik pemanasaan (heating) memakai alat ultrasound yang

    dipandu oleh MRI (Magnetic Resonance Imaging). Teknik ini dinamakan

    Magnetic Resonance guided Focus Ultrasound Therapy (RgFUS). Dengan

    teknik ini malah sama sekali tidak memerlukan sayatan pada payudara,

    namun perlu waktu operasi sampai 2-3 jam.

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    17/19

    Dengan pemidaian MRI, selain untuk melihat di mana persis lokasi

    jaringan tumor payudaranya, juga untuk mengetahui apakah pada jaringan

    tumornya sudah berlangsung proses pemanasan yang dilakukan oleh efek

    ultrasound. Cara pemanasan ini yang akan menghancurkan jaringan

    tumornya. Sama halnya dengan teknik cryoablation, jaringan tumor yang

    sudah dihancurkan itu juga akan diserap sendiri oleh tubuh.

    I. Pencegahan Dan Deteksi Dini1. Faktor-faktor resiko2.

    Pemerikasaan payudara sendiri

    3. Pemeriksaan klinik4. Mammografi5. Melaporkan tanda dan gejala pada sumber/ahli untuk mendapat perawatan.

    J. PrognosisPrognosis dari fibroadinoma mammae adalah baik, bila diangkat dengan

    sempurna, tetapi bila masih tertapat jaringan sisi dari hasil operasi dapat kambuh

    kembali.

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    18/19

    BAB III

    PENUTUP

    A. KesimpulanFibroadenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara

    yang teridiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa.Benjolan ini biasanya ditemukan

    pada wanita muda, seringkali ditemukan pada remaja putri. Fibroadenoma

    mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita. Tumor ini

    terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa. Fibroadenoma yang

    sering ditemukan berbentuk bundar atau oval, tunggal, relative mobile, dan tidak

    nyeri. Massa berukuran diameter 1-5cm. Biasanya ditemukan secara tidak

    sengaja.

    B. Saran1. Setiap perempuan hendaknya waspada terhadap gejala yang menunjukkan

    adanya fibroadenoma .

    2. Bagi para perempuan agar dapat melakukan deteksi dini dengan caramelakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

    3. Hendaknya bidan memberikan penyuluhan pada tiap perempuan mengenaifibroadenoma.

  • 8/12/2019 Makalah FAM

    19/19

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Anderson Silvia, McCarty Lorraine, et al. Patofisiologi. Edisi VI. Jakarta.Penerbit buku kedokteran EGC. 2006; p. 1302.

    2. Sabiston C David jr. Buku Ajar Bedah. Edisi II. Jakarta. Penerbit bukukedokteran EGC. 1995; p. 383-384.

    3. Schorock Theodore R. Ilmu Bedah (handbook of surgery). Edisi VII. Jakarta.Penerbit buku kedokteran EGC. 1991;p. 184.

    4. De Jong Wim, Sjamsuhidajat R, Editor. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi II. Jakarta.Penerbit buku kedokteran EGC. 2005;p. 392.

    5. Manuaba,Chandranita,dkk.2008.Gawat Darurat Obstetri-Giekologi dan Obstetri-Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan.Jakarta : ECG

    6. Badziat,Ali.2003.Endokrinologi Ginekologi.Jakarta : Media Aesculapius BukuPanduan Praktikum Kesehatan Reproduksi

    7. Sylvia A Price, Lorraine M Wilson. 2005.Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit edisi 6 volume 1. Jakarta : Penerbit Buku kedokteran EGC.