Makalah Ekologi

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bumi merupakan tempat tinggal, yang menyediakan berbagai ragam komponen sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi. Akibat interaksi tersebut, terbentuklah apa yang dinamakan sebagai suatu hubungan timbal balik dalam suatu lingkingan tertentu. Proses ini melibatkan individu, yang akan berkembang menjadi suatu populasi yang besar, dan pada akhirnya, berbagai populasi pada waktu yang bersamaan akan mendiami daerah tertentu, dan menjadi suatu komunitas. Berbicara mengenai Ekologi, sudah pasti manusia termasuk dalam Komponen biotik yang menduduki tingkatan paling atas dalam suatu piramida makanan. Selain itu, manusia jugalah yang mempengaruhi keberadaan, Ketergantungan, dan kualitas suatu lingkungan. Pola Interaksi manusia pada suatu lingkunagan lebih cepat mempengaruhi kepadatan populasinya di dunia. Oleh karena itu tidak heran jika kita mengetahui bahwa ada beberapa daerah tertentu di muka bumi ini yang sangat padat penduduknya, seperti di negara Cina, India, Amerika Serikat, Indonesia, Brasil, Pakistan, Banglades, Rusia, dan Jepang. Kepadatan penduduk di setiap Negara disebabkan karena ledakan urbanisasi yang mengakibatkan bertambahnya penduduk kota ketimbang penduduk di pedesaan. Semua kebutuhan manusia dipasok dari lingkungan yang merupakan sumber daya alam. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang dapat diperoleh dari lingkungan untuk keperluan manusia. Seorang individu akan merasa betah mendiami suatu lingkungan kerena ketersediaan sumber daya alam dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, daerah yang sangat strategis, jalur akses yang memadai, ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, dan menjamin adanya interaksi dengan individi lain. Jika semakin meningkat jumlah populasi maka, semakin banyak sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. [1]

description

BAB IPENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANGBumi merupakan tempat tinggal, yang menyediakan berbagai ragam komponen sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi. Akibat interaksi tersebut, terbentuklah apa yang dinamakan sebagai suatu hubungan timbal balik dalam suatu lingkingan tertentu. Proses ini melibatkan individu, yang akan berkembang menjadi suatu populasi yang besar, dan pada akhirnya, berbagai populasi pada waktu yang bersamaan akan mendiami daerah tertentu, dan menjadi suatu komunitas. Berbicara mengenai Ekologi, sudah pasti manusia termasuk dalam Komponen biotik yang menduduki tingkatan paling atas dalam suatu piramida makanan. Selain itu, manusia jugalah yang mempengaruhi keberadaan, Ketergantungan, dan kualitas suatu lingkungan. Pola Interaksi manusia pada suatu lingkunagan lebih cepat mempengaruhi kepadatan populasinya di dunia. Oleh karena itu tidak heran jika kita mengetahui bahwa ada beberapa daerah tertentu di muka bumi ini yang sangat padat penduduknya, seperti di negara Cina, India, Amerika Serikat, Indonesia, Brasil, Pakistan, Banglades, Rusia, dan Jepang. Kepadatan penduduk di setiap Negara disebabkan karena ledakan urbanisasi yang mengakibatkan bertambahnya penduduk kota ketimbang penduduk di pedesaan.Semua kebutuhan manusia dipasok dari lingkungan yang merupakan sumber daya alam. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang dapat diperoleh dari lingkungan untuk keperluan manusia. Seorang individu akan merasa betah mendiami suatu lingkungan kerena ketersediaan sumber daya alam dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, daerah yang sangat strategis, jalur akses yang memadai, ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, dan menjamin adanya interaksi dengan individi lain. Jika semakin meningkat jumlah populasi maka, semakin banyak sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh: kebutuhan pangan, kebutuhan sandang, kebutuhan papan, kebutuhan air bersih, kebutuhan udara bersih, dll.Apabila jumlah populasi meningkat akan timbul berbagai masalah, misalnya kepadatan arus lalu Lintas yang mengakibatkan udara terjadi pencemaran, banyak lahan pertanian yang dijadikan pemukiman penduduk atau pembangunan kota yang semakin padat sehingga akan terjadi banjir yang disebabkan berkurangnya lahan atau daerah peresapan air sehingga dapat menimbulkan perkampungan yang kumuh, dan akhirnya air bersih juga ikut tercemar. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus maka akan terjadi penurunan kualitas lingkungan yang nantinya juga akan merusak lingkungan. Jika di berbagai Negara juga mengalami kepadatan populasi, seperti yang telah disebutkan di atas maka sudah pasti akan mempengaruhi keseimbangan lingkungan yang sangat luas yang menyebabkan kerusakan di sebagian besar isi bumi ini. Untuk itu dibutuhkan manusia-manusia yang sadar akan lingkungan dan memiliki pikiran yang optimis, bahwa ternyata masih banyak daerah di muka bumi ini yang penduduknya sangat jarang, bahkan tidak ada sama sekali. Contohnya di Papua Nugini, Fiordland(selandia Baru), Nambia, Semenanjung Sinai, dan masih banyak tempat lain yang belum di jamah manusia untuk dikembangkan serta dilestarikan atau dimanfaatkan untuk mengurangi masalah-masalah yang berhubungan dengan kepadatan populasi. Layaknya sebuah pedesaan, tempat-tempat tersebut ada yang memiliki banyak sumber daya alam, bahkan ada yang sama sekali tidak memiliki sumber daya alam. Dalam mengatasi kepadatan populasi penduduk, ada beberapa upaya yang patut dilaksanakan, yaitu imigrasi atau emigrasi. Yang menjadi permasalahan dalam kedua proses tersebut yaitu, pertama, “Apakah seorang individu mampu beradaptasi dengan habitat/lingkungan barunya?”, kedua, “Bagaimanakah usaha yang dilakukan untuk memperbarui habitat/lingkungan yang belum pernah di huni oleh manusia?”, dan yang ketiga, ”Apa dampak yang terjadi setelah dilakukannya pembhaaruan terhadap lingkungan yang akan dijadikan habitat/tempat tinggal baru bagi manusia?”. Oleh sebab itu, setiap manusia diharapkan dapat memp

Transcript of Makalah Ekologi

Page 1: Makalah Ekologi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Bumi merupakan tempat tinggal, yang menyediakan berbagai ragam komponen sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi. Akibat interaksi tersebut, terbentuklah apa yang dinamakan sebagai suatu hubungan timbal balik dalam suatu lingkingan tertentu. Proses ini melibatkan individu, yang akan berkembang menjadi suatu populasi yang besar, dan pada akhirnya, berbagai populasi pada waktu yang bersamaan akan mendiami daerah tertentu, dan menjadi suatu komunitas.

Berbicara mengenai Ekologi, sudah pasti manusia termasuk dalam Komponen biotik yang menduduki tingkatan paling atas dalam suatu piramida makanan. Selain itu, manusia jugalah yang mempengaruhi keberadaan, Ketergantungan, dan kualitas suatu lingkungan. Pola Interaksi manusia pada suatu lingkunagan lebih cepat mempengaruhi kepadatan populasinya di dunia. Oleh karena itu tidak heran jika kita mengetahui bahwa ada beberapa daerah tertentu di muka bumi ini yang sangat padat penduduknya, seperti di negara Cina, India, Amerika Serikat, Indonesia, Brasil, Pakistan, Banglades, Rusia, dan Jepang. Kepadatan penduduk di setiap Negara disebabkan karena ledakan urbanisasi yang mengakibatkan bertambahnya penduduk kota ketimbang penduduk di pedesaan.

Semua kebutuhan manusia dipasok dari lingkungan yang merupakan sumber daya alam. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang dapat diperoleh dari lingkungan untuk keperluan manusia. Seorang individu akan merasa betah mendiami suatu lingkungan kerena ketersediaan sumber daya alam dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, daerah yang sangat strategis, jalur akses yang memadai, ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, dan menjamin adanya interaksi dengan individi lain. Jika semakin meningkat jumlah populasi maka, semakin banyak sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh: kebutuhan pangan, kebutuhan sandang, kebutuhan papan, kebutuhan air bersih, kebutuhan udara bersih, dll.

Apabila jumlah populasi meningkat akan timbul berbagai masalah, misalnya kepadatan arus lalu Lintas yang mengakibatkan udara terjadi pencemaran, banyak lahan pertanian yang dijadikan pemukiman penduduk atau pembangunan kota yang semakin padat sehingga akan terjadi banjir yang disebabkan berkurangnya lahan atau daerah peresapan air sehingga dapat menimbulkan perkampungan yang kumuh, dan akhirnya air bersih juga ikut tercemar. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus maka akan terjadi penurunan kualitas lingkungan yang nantinya juga akan merusak lingkungan. Jika di berbagai Negara juga mengalami kepadatan populasi, seperti yang telah disebutkan di atas maka sudah pasti akan mempengaruhi keseimbangan lingkungan yang sangat luas yang menyebabkan kerusakan di sebagian besar isi bumi ini. Untuk itu dibutuhkan manusia-manusia yang sadar akan lingkungan dan memiliki pikiran yang optimis, bahwa ternyata masih banyak daerah di muka bumi ini yang penduduknya sangat jarang, bahkan tidak ada sama sekali. Contohnya di Papua Nugini, Fiordland(selandia Baru), Nambia, Semenanjung Sinai, dan masih banyak tempat lain yang belum di jamah manusia untuk dikembangkan serta dilestarikan atau

[1]

Page 2: Makalah Ekologi

dimanfaatkan untuk mengurangi masalah-masalah yang berhubungan dengan kepadatan populasi.

Layaknya sebuah pedesaan, tempat-tempat tersebut ada yang memiliki banyak sumber daya alam, bahkan ada yang sama sekali tidak memiliki sumber daya alam. Dalam mengatasi kepadatan populasi penduduk, ada beberapa upaya yang patut dilaksanakan, yaitu imigrasi atau emigrasi. Yang menjadi permasalahan dalam kedua proses tersebut yaitu, pertama, “Apakah seorang individu mampu beradaptasi dengan habitat/lingkungan barunya?”, kedua, “Bagaimanakah usaha yang dilakukan untuk memperbarui habitat/lingkungan yang belum pernah di huni oleh manusia?”, dan yang ketiga, ”Apa dampak yang terjadi setelah dilakukannya pembhaaruan terhadap lingkungan yang akan dijadikan habitat/tempat tinggal baru bagi manusia?”. Oleh sebab itu, setiap manusia diharapkan dapat memperoleh pendidikan tentang ilmu pengetahuan lingkunagan.

Ilmu lingkungan adalah ilmu tentang kenyataan lingkungan hidup, serta bagaimana pengelolanya agar menjaga dan menjamin kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Landasan dasar dari ilmu lingkungan adalah ekologi yang mengajarkan struktur, interaksi dan ketergantungan semua komponen dalam kehidupan yang satu dengan yang lainnya. Jadi semua komponen dinilai berperan sama pentingnya satu terhadap yang lain. Oleh karena itu eksistensi semua makhluk hidup serta kesejahteraannya, harus dipelihara, karena secara ekologi semuanya mempunyai peranan masing-masing dalam jaring-jaring kehidupan, dimana manusia hanyalah satu diantara ratusan ribu jenis dalam kehidupan yang ada. Sebagai manusia kita menghadapi keterbatasan untuk mengerti apa yang sebenarnya dikehendaki oleh setiap individu atau setiap jenis makhluk hidup lainnya.

Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup sangat penting dan esensial, oleh karena itu dengan diberikan pendidikan ini di kalangan masyarakat, maka dapat diharapkan kesadarannya terhadap lingkungan tumbuh dan berkembang dengan baik, untuk selanjutnya terjadi perubahan sikap pandangan serta perilaku terhadap lingkungannya. Oleh karena pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup harus diberikan untuk semua umur dan tingkatan dalam masyarakat baik melalui jalur sekolah maupun luar sekolah.

Pendidikan kependudukan lingkungan bertujuan meningkatkan kesadaran, kreativitas, dan sensitifitas terhadap lingkungan dan berbagai masalahnya. Tujuan pendidikan lingkungan hidup adalah menjadikan masyarakat sadar dan sensitif terhadap lingkungan dan berbagai masalahnya, Serta memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, motivasi dan kesediaan untuk bekerja secara perorangan maupun kelompok ke arah pemecahan dan pencegahan masalah-masalah lingkungan hidup.

1.2. RUMUSAN MASALAH1.2.1. Apa saja yang menyebabkan terjadinya kepadatan populasi?1.2.2. Apa saja masalah dan pengaruh dari pada kepadatan populasi?1.2.3. Bagaimana pendapat pihak optimis untuk mengatasi masalah kepadatan

populasi?

[2]

Page 3: Makalah Ekologi

1.3. TUJUAN 1.3.1. Dapat mengetahui penyebab-penyebab terjadinya kepadatan populasi. 1.3.2. Dapat mengetahui apa saja masalah dan pengaruh akibat dari kepadatan

populasi. 1.3.3. Sebagai pihak yang optimis, dapat memberikan solusi untuk mengatasi

masalah kepadatan populasi.

1.4. MANFAAT1.4.1. Menambah wawasan mengenai berbagai dampak yang timbul akibat adanya

interaksi dari berbagai komponen dalam lingkingan hidup1.4.2. Menjadi media untuk mengkaji lebih dalam berbagai proses, penyebab,

akibat, serta solusi dari adanya kepadatan populasi.

[3]

Page 4: Makalah Ekologi

BAB II

PEMBAHASAN

1.1. PENGERTIAN POPULASI

Kata populasi berarti semua orang yang bertempat tinggal pada suatu tempat. Dalam ekosistem, yang dimaaksud populasi adalah semua individu sejenis yang menempati suatu daerah tertantu. Suatu organisme disebut sejenis apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Menempati daerah atau habitat yang sama;

Mempunyai persamaan morfologi, anatomi, dan fisiologi;

Mampu menghasilkan keturunan yang fertil, yaitu keturunan yang mampu berkembang biak secara kawin.

Sebagai contoh, pada suatu lahan seluas 200 meter persegi terdapat 800 batang jagung, 500 ekor belalang, 50 ekor jangkrik, 10 ekor burung, dan 3 batang taanaman turi. Berdasarkan data tersebut maka di dalam lahan atau daerah tersebut terdapat beberapa populasi, yaitu populasi jagung, populasi belalang, populasi jangkrik, populasi burung, dan populasi turi.

Kalau kita membahas populasi, ada beberapa karakteristik yang khas yang tidak dimiliki oleh individu, yakni kepadatan populasi, perubahan kepadatan, natalitas, dan mortalitas.

1.2. PENGERTIAN KEPADATAN POPULASI

Jumlah individu dalam satu satuan luas daerah tertentu disebut kepadatan populasi. Atau dengan kata lain kepadatan populasi adalah hubungan antara jumlah individu dan satuan luas atau volume ruaang yang ditempati pada waktu tertentu. Istilah kepadatan populasi banyak digunakan dalam bidang kependudukan. Untuk mengetahui kepadatan populasi suatu tempat, dapat menggunakan rumus :

Ket :

D = Kepadatan penduduk

N = Jumlah individu

S = Luas daerah / tempat

Sebagai contoh, suatu daerah luasnya 10 km2, dihuni 50 ekor rusa dan 30 ekor kelinci maka populasi kedua hewan didaerah tersbut adlh sbg berikut :

Kepadatan populasi rusa = 50 ekor/10 km2 atau 5 ekor/km2

Dan

[4]

D=N/S

Page 5: Makalah Ekologi

Kepadatan populasi kelinci = 30 ekor/10 km2 atau 3 ekor/km2

1.3. PENYEBAB TERJADINYA KEPADATAN POPULASI

Penyebab terjadinya kepadatan populasi didasarkan pada adanya perubahan

kepadatan populasi. Populasi organisme pada suatu daerah tidak akan tetap dari waktu ke waktu berikutnya. Jika jumlah populasi suatu jenis berubah, kepadatan populasinya juga akan berubah. Ada dua hal yang mempengaruhi perubahan kepadatan populasi organisme pada suatu daerah.

Adanya individu yang datang, yaitu individu yang lahir dan yang datang dari tempat lain atau imigrasi.

Adanya individu yang pergi, yaitu individu yang mati dan yang pergi pindah ke tampat lain atau emigrasi.

Apabila luas suatu daerah tetap dan jumlahnya individu yang datang lebih besar daripada yang pergi maka kepadatan populasi akan mengecil. Pada suatu daerah yang tersedia cukup ruang dan makanan akan cenderung mendorong bertambahnya jumlah individu. Hal itu akan meningkatkan jumlah populasi sekaligus meningkatkan kepadatan populasi. Meningkatnya jumlah populasi organisme pada suatu daerah akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan populasi. Pertumbuhan populasi akan terus berlangsung selama lingkungan mampu menunjang kehidupan. Apabila populasi sudah mencapai titik maksimum atau melebihi daya dukung lingkungan akan menurun. Kecepatan pertumbuhan populasi pada dasarnya bergantung pada rasio antara natalitas dengan mortalitas. Apabila natalitas lebih besar dari pada mortalitas, pertumbuhan populasinya meningkat. Apabila natalitas lebih kecil dari pada mortalitas, pertumbuhan populasinya menurun.

Natalitas

Natalitas atau angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan jumlah individu baru yang menyebabkan populasi bertambah per satuan waktu. Dengan demikan, meningkatnya natalitas merupakan faktor pendorong meningkatnya pertumbuhan populasi.

Mortalitas

Mortalitas atau angka kematian adalah angka yang menunjukkan jumlah pengurangan individu per satuan waktu. Terjadinya kematian merupakan salah satu faktor utama yang mengontrol ukuran suatu populasi. Populasi organisme pada suatu ekosistem senantiasa mengalami perubahan. Perubahan tersebut ada yang tampak jelas dan ada pula yang tidak jelas. Pada ekosistem darat, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan populasi, di antaranya adalah perubahan suhu, kelembapan, dan curah hujan.

Natalitas dan mortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan semua populasi. Sedangkan, dinamika populasi yang disebabkan emigrasi dan imigrasi khusus untuk organisme yang dapat bergerak seperti hewan dan manusia.

Populasi hewan/tumbuhan dapat berubah namun perubahan tidak selalu menyolok. Pertambahan/penurunan populasi dapat menyolok bila ada gangguan

[5]

Page 6: Makalah Ekologi

drastis dari lingkungannya. Misalnya, adanya penyakit, bencana alam, dan wabah hama.

Perubahan tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Secara sistematik dirumuskan sebgaai berikut :

Ket : DP = Kecepatan perubahan populasi

N = Jumlah populasi

T = waktu

Misalnya, tahun 1980, populasi Jati di Camplong ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990, dihitung lagi ada 500 batang pohon Jati. Dari data tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon Jati sebanyak 200 pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka, kita membagi jumlah batang pohon yang berkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi :

(700-500) / (1990-1980) = 200 / 10 = 20 batang / tahun

Dari rumus hitungan di atas, kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20 batang. Ada beberapa faktor penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi. Dari alam, dapat disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari manusia misalnya karena tebang pilih.

1.4. MASALAH DAN PENGARUH KEPADATAN PENDUDUK

Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi kualitas penduduknya. Pada daerah yang kepadatannya tinggi, usaha peningkatan kualitas penduduk lebih sulit dilaksanakan. Hal ini menimbulkan permasalahan sosial, ekonomi, keamanan, kesejahteraan, ketersediaan lahan, air bersih, kebutuhan pangan, dan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan. Coba perhatikan tingkat pencemaran yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor antara daerah pedesaan dengan daerah perkotaan. Tentu tingkat pencemaran udara di kota lebih tinggi. Kepadatan penduduk mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan kehidupan penduduk berikut ini.

1.4.1. Ketersediaan Udara Bersih

Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.

[6]

DP=N/t

Page 7: Makalah Ekologi

Jadi, dapat dipahami bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk, maka kebutuhan oksigen semakin banyak. Oleh karena itu pemerintah kota di setiap wilayah gencar mengkampanyekan penanaman pepohonan. Selain sebagai penyejuk dan keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat pencemaran udara.

1.4.2. Ketersediaan Pangan

Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan. Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan.

Thomas Robert Maltus seorang sosiolog Inggris, mengemukakan teori yang berjudul Essay on The Principle of Population. Maltus menyimpulkan bahwa pertambahan penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan pertambahan produksi pangan mengikuti deret hitung. Jadi semakin meningkat pertumbuhan penduduk, semakin tinggi pula kebutuhan pangan. Oleh karena itu peningkatan produksi pangan perlu digalakkan. Penduduk yang kekurangan makanan akan menyebabkan gangguan pada fungsi kerja tubuh dan dapat terjangkit penyakit seperti busung lapar, anemia, dan beri-beri.

1.4.3. Ketersediaan Lahan

Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.

1.4.4. Ketersediaan Air Bersih

Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan.

Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri dan kompleks perumahan mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu,

[7]

Page 8: Makalah Ekologi

kawasan pemukiman padat penduduk sering hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka sebagai daerah serapan air hujan. Kawasan yang tertutup rapat oleh aspal dan beton membuat air tidak dapat meresap ke lapisan tanah, sehingga pada waktu hujan air hanya mengalir begitu saja melalui permukaan tanah. Akibatnya cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga pada musim kemarau sering kekurangan air bersih

1.4.5. Pencemaran lingkungan

Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk pada lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka kayu di hutan ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak terjamin.

Di daerah yang padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah. kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal ini akan menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.

1.4.6. Masalah yang timbul setelah proses Imigrasi dan EmigrasiMasalah yang timbul setelah adanya Emigrasi dan Imigrasi mencakup

beberapa hal, yaitu mengenai tingkat kemampuan seseorang individu untuk beradaptasi dengan habitat/lingkungan barunya, usaha yang dilakukan untuk memperbarui habitat/lingkungan hidupnya sebagai tempat yang belum pernah di huni oleh manusia, dampak yang terjadi setelah dilakukannya pembaharuan terhadap lingkungan yang akan dijadikan habitat/tempat tinggal baru..

Menurut hukum minimum Liebig, untuk dapat bertahan dan hidup dalam keadaan tertentu, suatu organisme harus memiliki bahan-bahan yang penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan berkembang biak. Menurut Prof.Ir.Radyastuti Winarno, dalam pidatonya mengatakan bahwa manusia hendaknya mencari pola hubungan baru dengan alam, bila mereka hendak memilih kelangsungan hidupnya.

Dari kedua pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa Sebagai Manusia, kita seharusnya mengetahui bahwa Ekologi yang merupakan ilmu dasar untuk mempertanyakan bagaimana alam bekerja, bagaimana keberadaan makhluk hidup di dalam sistem kehidupan, apa yang mereka perlukan dari habitat untuk dapat melangsungkan kehidupan, bagaimana mereka mencukupi

[8]

Page 9: Makalah Ekologi

kebutuhan hidupnya, bagaimana dengan melakukan semuanya itu mereka berinteraksi dengan komponen lain dan dengan spesies lain, bagaimana makhluk hidup itu menghadapi keterbatasan dan harus toleran terhadap berbagai perubahan, dan bagaimana individu-individu dalam spesies itu mengalami pertumbuhan sebagai bagian dari populasi atau komunitas. Semuanya ini berlangsung dalam suatu proses yang menikuti tatanan, prinsip dan ketentuan alam yang rumit, namun teratur. Artinya, sebagai seorang manusia sekaligus sebagai komponen biotik dalan kontes Ekologi, kita semestinya bukan hanya bisa menerima apa yang menjadi kebutuhan kita, namun seharusnya kita memanfaatkan kreativitas kita untuk menemukan sesuatu yang baru dari alam ini sebagai alternatif untuk kebutauhan masa kini dan masa yang akan datang. Sebagai contoh konkret, kebanyakan masyarakat lebih suka tinggal di daerah perkotaan karena alasan tempat yang strategis, kebutuhan serba instan, dan kemoderenisasian.

Etika Lingkungan hidup mengatakan bahwa Sikap dan perilaku seseorang terhadap sesuatu sangat ditentukan oleh bagaimana pandangannya terhadap sesuatu itu, Kalau sesuatu hal dipandang sebagai berguna dan penting, maka sikap dan perilaku terhadap sesuatu itu lebih banyak bersifat menghargai. Sebaliknya jika sesuatu hal dipandang dan dipahami sebagai sesuatu yangn tidak berguna dan tidak penting, maka sikap dan perilaku yang muncul lebih banyak bersifat mengabaikan, bahkan merusak.. Manusia memiliki pandangan tertentu pada alam, dimana pendangan itu telah menjadi landasan bagi tindakan dan perilaku manusia terhadap alam. Dari pandangan tersebut jelas bahwa Jika hal yang sama dirasakan oleh semua orang dari setiap daerah, maka sudah pasti terjadilah ledakan penduduk besar-besaran. Keadaan akan semakin parah, jika kodisinya tak bisa diperbaharui lagi. Maka sesuai kenyataan bahwa kota-kota besar merupakan tempat yang menjadi sorotan masalah ledakan penduduk.

Masalah yang berikut adalah mengenai habitat/tempat tinggal baru yang belum pernah dihuni oleh siapapun. Seseorang sepatutnya perlu mengetahui medan atau area sebagai tempat tinggalnya, sebagai salah satu cara untuk menemukan alternatif dan inisiatif positif. Kutupan News For You, tanggal 3 Februari yang berjudul “Utah Man Chooses to live Without Money” dialah Daniel Suelo, mengatakan bahwa yang terpenting adalah hidup dengan bebas. Di mana kita bebas memberikan dan kita bebas mengambil. Hal ini merupakan proses berjalannya sifat alami apabila seseorang baru menghadapi tempat tinggal baru yang sebelumnya belum pernah di huni oleh siapapun. Daniel Suelo mengatakan bahwa yang terpenting dalam memecahkan masalah kebutuhan adalah kreatifitas dan daya respon terhadap lingkungan. Sesuatu yang diharapkan tidak akan datang dengan sendirinya tanpa adanya pengamatan, setelah ada hasil pengamatan baru ada tekhnologi pengembangannya. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk menghadapi seatu lingkungan baru yaitu dengan mengadakan penelitian di tempat tersebut, dan menemukan tekhnologi untuk memecahkan berbagai masalah dari hasil penelitian tersebut, asalkan adanya kerjasama, misalnya antar daerah dalam satu negara, atau antar negara.

[9]

Page 10: Makalah Ekologi

Masalah yang ketiga adalah dampak yang timbul akibat adanya pembaharuan terhadap tempat tingal baru. Jika seseorang benar-benar ingin mempertahabkan kelestarian sumber daya dan keanekarangaman hayati di tempat tinggalnya, maka akan menimbulkan dampak positif, begitupun sebaliknya. Selain itu, keadaan lingkungan juga akan berubah bila dipengaruhi oleh beberapa kegiatan manusia yaitu adanya industri primer, sekunder dan tersier.1. industri primer, industri yang mengupayakan kebutuhan dari alam secara

langsung seperti pertanian.2. Industri sekunder, industri yang mengolah industri primer spt industri

makanan, tekstil, dll.3. Industri tersier, industri yang menghasilkan jasa, seperti informasi,

transportasi, perdagangan.

Berubahnya lingkungan akibat ketiga kegiatan di atas, dapat di atasi jika kita memahami dan bisa mengendalikan 2 faktor utama, yaitu: Daya dukung lingkungan: kemampuan lingkungan dalam mendukung kehidupan

berbagai makhluk hidup di dalamnya. Daya lenting lingkungan: kemampuan lingkungan untuk pulih kembali pada

keadaan seimbang jika mengalami perubahan atau gangguan.

Jika kita memiliki kesadaran dan kemampuan untuk memahami dan mengendalikan kedia faktor tersebut, maka akan tercapai suatu keseimbangan lingkungan, dan kesejahteraan hidup. Dalam kondisi awal seperti ini, akan lebih baik bila terlaksananya program KB (Keluarga Berencana).

1.5. PANDANGAN PIHAK OPTIMIS TERHADAP MASALAH KEPADATAN PENDUDUK.

Oleh karena masalah-masalah yang dialami akibat adanya kepadatan penduduk maka pihak optimis berpendapat, bahwa sebenarnya sama sekali tidak terdapat krisis kepadatan penduduk di muka bumi ini. Hal yang dapat menyokong pendapat ini, yaitu

a) Banyak bagian di muka bumi ini yang masih belum dihuni oleh manusia secara padat. Manusia itu hidup berdesak-desak hanya di kota besar. Tetapi diluar kota penduduknya masih jarang.

b) Banyak bagian di dunia ini yang memiliki penduduk yang lebih padat di masa lalu, dibandingkan dengan di masa kini. Bagian bumi yang serupa itu dan bagian bumi lain tentu dapat menampung lebih banyak penduduk di masa yang akan datang.

Memang terdapat beberapa bukti yang menunjukkan, bahwa beberapa bagian bumi ini penduduk sekarang menurun, dibandingkan dengan populasi masa lalu. Flavius Josephus, seorang ahli sejarah Yahudi menyatakan, bahwa penduduk Yerusalem, pada zaman Kaisar Nero (37-68 SM) 2.720.000 jiwa, sedang populasi negara Israel dalam sensus tahun 1966 hanya berjumlah 2.629.000 jiwa saja. Bahkan seluruh dataran rendah Mediterinia, Timur Tengah, dan Eropa dulu dihuni oleh penduduk yang jauh lebih banyak daripada sekarang. Menurut tulisan dalam buku/kitab “Bilangan(1:45- 46)” yang mengatakan bahwa “Jadi semua orang Israel yang dicatat menurut suku-suku mereka, yaitu orang-orang yang berumur 20 tahun

[10]

Page 11: Makalah Ekologi

ke atas dan yang sanggup berperang di antara orang Israel, berjumlah 603.550”. Sehingga, pada saat itu semenanjung Sinai memiliki 603.550 pemuda berumur 20 tahun ke atas dan yang mampu berperang. Anggaplah hanya orang laki-laki yang siap bertempur pada stuktur umur itu. Apabila jumlah itu merupakan 20% dari seluruh penduduk Sinai dari berbagai struktur umur, maka di semenanjung itu terdapat. ± 100/20 x 603.550 = 3.000.000 jiwa.

Padahal semenanjung itu sekarang hampir kosong, tidak berpenduduk. Mungkin kita berpendapat, bahwa perhitungan cacah jiwa dimasa lalu banyak kesalahannya dan sukar untuk dipercaya penuh. Sungguh pun demikian, bukti bekas kebudayaan dan reruntuhan bangunan kuno yang tersebar dimana-mana memberi gambaran, bahwa tak mungkin daerah tersebut tidak dihuni oleh penduduk yang besar jumlahnya. Reruntuhan bangunan kuno ini sekarang hampir tak berpengaruh.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya memang dunia ini masih cukup mampu menampung lebih banyak penduduk dari pada sekarang.

Tidak benar kalau dikatakan, bahwa peningkatan populasi itu menjangkitkan banyak penyakit, sebab ternyata sekarang banyak jenis penyakit yang sudah banyak ditaklukan oleh manusia. Lingkungan ternyata tak bertambah buruk, meskipun manusia terus bertambah sampai sekarang. Jumlah kematian manusia meningkat bukan karena jumlah penduduk meningkat, tetapi karena moral manusia yang menurun. Kejahatan, kekerasan, kehidupan bebas timbul karena moral yang buruk, bukan karena populasi meningkat. Demikianlah pendapat pihak optimis.

Selanjutnya Clark, (1967) mengemukakan empat macam alasan yang menyokong pendapat, adanya hubungan yang erat antara peningkatan populasi dan perkembangan serta kemajuan bangsa.

a. Pertama, alasan yang menyangkut ekonomi skala.

Dalam sektor non-pertanian daripada suatu sistem ekonomi, peningkatan input buruh ke dalam suatu usaha akan meningkatkan pula hasil per unit buruh itu. Populasi yang tinggi justru akan menurunkan biaya per unit dalam melatih orang untuk memiliki profesi tertentu. Populasi yang kecil tak mungkin mampu melatih orang yang ahli dalam bidang analisa perangkaan, pembedahan jantung, penyilangan jenis tanaman, dan sebagainya. Sebaliknya, dalam populasi yang besar dapat diciptakan berbagai keahlian terspesialisasi, sehingga negara selalu berada dalam keadaan persaingan yang sehat untuk maju. Makin tinggi populasi, makin besar dan makin banyak penggunaan suatu alat atau fasilitas, maka makin murah biaya operasi dan pemakaian. Contohnya, penggunaan pelabuhan atau lapangan terbang. Ekonomi skala menunjukkan, bahwa pada skala populasi yang besar akan nampak dibutuhkan modal yang lebih kecil per unit produksi dibandingkan dengan populasi kecil. Demikian pula biaya hidup per kapita akan menurun, kalau populasi itu makin naik. Meskipun tentu saja harus diakui, bahwa kecermatan sosial juga menurun, kalau jumlah populasi naik.

b. Kedua, yaitu alasan daya peningkatan.

[11]

Page 12: Makalah Ekologi

Di dalam populasi yang sedang meningkat dengan cepatnya, suatu kekeliruan dalam menanamkan modal mempunyai kesempatan baik untuk ditukarkan ke usaha yang lebih tepat. Dalam populasi yang tak tumbuh, kekeliruan semacam itu bahkan sukar dicari letak kesalahannya. Dalam hal ini memang alasan kedua ini mengandung yang berat resikonya. Dalam ekonomi yang cepat tumbuhnya, suatu hambatan pertumbuhan usaha akan menimbulkan kerugian yang berat sekali. Hal ini misalnya, terjadi pada perusahaan penerbangna pada tahun 1970-1971. Selama musim semi 1971, empat perusahaan penerbangan Amerika Serikat menderita kerugian rata-rata 10 juta dolar per bulan. Setiap perusahaan itu ternyata terlalu banyak menanamkan modalnya pada pembelian peswat terbang baru. Kecepatan tingggi dari pada suatu peningkatan juga dapat meragsang keuntungan yang tak dapat disangka-sangka. Di daerah yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat orang mudah mencari untung dengan resiko kecil, bahkan menambah kemungkinan memperoleh untung yang tiba-tiba. Karena adanya pertumbuhan ekonomi, inovasi atau penemuan baru dalan teknologi modern dapat dirangsang. Contohnya, usaha menemukan pembangkit tenaga nuklir, melalui penelitian dan percobaan dirasakan perlu, karena populasi sedang tumbuh dengan cepatnya. Jadi, peningkatan populasi itu dapat dijadikan prakondisi bagi menemukan penyelesaian masalah sosial.

c. Alasan ketiga menyangkut pengamatan mengenai lokasi berbagai kemudahan.

Pengeluaran biaya bagi upah buruh memang tinggi dalam negara yang padat penduduknya. Sungguh pun demikian, dalam sebuah kota yang besar, dengan berbagai perusahaan, pengeluaran biaya untuk upah buruh mendapat kompensasi dari mudahnya penduduk memperoleh segala macam barang. Dibandingkan, tentu saja, kota kecil yang harus membeli banyak kebutuhan hidup dari luar, maka biaya angkutan pun bertambah tinggi.

d. Alasan keempat menyangkut hubungan antara pertumbuhan populasi dengan kebebasan pribadi.

Populasi yang menurun di Eropa pada abad ke-14 dan 15 ternyata menimbulkan kekakuan dalam kehidupan ekonomi. Sebaliknya, kemungkinan seseorang dapat memperoleh posisi yang tinggi dalam sebuah organisasi memang lebih besar dalam organisasi yang meningkat maju daripada organisasi yang sedang mengalami kemunduran.

i. Pihak optimis di Amerika Serikat juga tidak percaya, bahwa bahan makanan semakin berkurang di dunia. Kenyataan menunjukan, bahwa Amerika Serikat tiap tahun berhasil meningkatkan produksi biji-bijian (gandum, jagung, beras dan sebagainya). Lebih daripada itu, nampak dibeberapa bagian bumi, produksi pertanian masih dapat ditingkatkan dengan bantuan teknologi pertanian modern. Produksi pertanian dapat ditingkatkan dengan penggunaan pupuk, irigasi, pestisida, bibit unggul, dan sebagainya. Produksi laut juga

[12]

Page 13: Makalah Ekologi

dapat ditingkatkan di masa yang akan datang dengan bantuan mesin pembangkit tenaga matahari, sehingga peredaran bahan mineral di dasar laut dapat diangkat ke bagian permukaan. Dengan cara demikian, laut dapat menjadi tempat yang subur untuk menghasilkan produksi pangan. Masalah pencemaran alam oleh pihak optimis dianggap sebagai masalah sementara saja. Dimasa yang akan datang pasti dapat diusahakan suatu cara atau penemuan baru dalam teknologi, untuk mengatasi pencemaran alam. Terutama kalau kita sudah berhasil menemukan pembangkit tenaga nuklir.

Pihak optimis merasa yakin, bahwa manusia akan dapat mengatasi hampir semua masalah, selama ia masih bisa memperoleh energi dan teknologi. Kecerdikan manusia akan selalu dapat menemukan cara untuk memperoleh energi yang murah serta inovasi teknologi yang dikehendaki.

Beberapa unsur pertimbangan dan alasan pihak optimis ini cukup berharga untuk dipikirkan. Penyelesaian berbagai masalah tidak berdasarkan keadaan teknologi sekarang, tetapi berdasarkan teknologi yang masih harus dikembangkan. Seringkali waktu untuk mengembangkan teknologi dan menemukan berbagai inovasi dilalaikan orang. Padahal waktu juga merupakan sumber alam yang tertentu batasnya. Demikian pula data mengenai persediaan sumber alam untuk mengembangkan teknologi jarang dikemukakan. Ramalan sepintas lalu bagi masa yang akan datang menunjukkan, adanya persedian energi cukup untuk 30 tahun mendatang, bukan 50 tahun, apalagi lebih. Selain itu, pihak optimis kemungkinan timbulnya masalah baru, sebagai akibat interaksi baru daripada berbagai proses, yang berlaku dalam dalam lingkungan hidup manusia. Mungkin masalah yang nampaknya tidak penting dewasa ini, menjadi sangat berbahaya dimasa yang akan datang. Pihak optimis nampaknya menyangkal kemungkinan timbulnya hambatan termodinamika dan terbatasnya sumber alam bagi kegiatan hidup manusia. Bagi mereka tak begitu penting artinya optima, asimptot, atau pembatasan.

Dari pandangan pihak optomis ini, contoh masalah dan upaya yang dapat dilihat dalam upaya untuk mengatasi kepadatan penduduk sebagai tindakan dari pihak optimis adalah sebagai berikut :

Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbanagan. Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk diii kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup, seperti :

1. Munculnya pemukiman liar. 2. Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan baik oleh

masyarakat maupun sampah dari pabrik-pabrik Industri. 3. Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri. 4. Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran, dan lain-

lain.

[13]

Page 14: Makalah Ekologi

Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar, makkka ppperlu ada upaya untuk meratakan penyebaran pendudukdi tiap-tiap daerah. Upaya-upaya tersebut adalah :

1. Pemerataan pembangunan. 2. Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan

daerah pedesaan. 3. Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan

alamnya.

Selain di Jawa, kepentingan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan. Luas Wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 0,92% dari Seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas indonesia, tetapi Jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia. Untuk Mengatasi penduduk yang tidak merata, dilaksanakan program transmigrasi. Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu :

a. Meratakan persebaran penduduk di Indonesia. b. Peningkatan taraf hidup transmigran. c. Pengelolaan sumberdaya alam. d. Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.e. Menyediakan lapangan kerja bagi transmgran. f. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. g. Maningkatkan pertahanan dan keamanan wilayah Indonesia.

Untuk mengatasi kepadatan penduduk, pemerintah menggalakan program transmigrasi. Adapun jenis-jenis transmigrasi yabg ada adalah :

1. Transnigrasi umumYaitu transmigarasi yang biayanya dita nggung pemerintah. Dianjurkan

untuk penduduk ya ng memenuhi syarat.

2. Transmigrasi spontan/swakarsaYaitu transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri.

Pemerintah hanya menyediakan lahan pertanian dan rumah.

3. Transmigrasi LokalYaitu transmigrasi yang dilakukan dalam satu wilayah provinsi.

4. Transmigrasi khusus/ sektoralYaitu transmigrasi uyang dilakukan karena penduduk terkena bencana alam.

5. Transmigrasi bedol desaYaitu transmigari yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa berikut

pejabat-pejabat pemerinytahan desa.

Untuk mengatur kel;ahiran penduduk, pemerintah mengalakan Program Keluarga Berencana dalam ranka mencapai Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Program KB juga mengarah pada catur warga, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang anak. Ternyata program KB di Indonesia

[14]

Page 15: Makalah Ekologi

berhasil sangat baik dan bahkan dijadikan contoh oleh banyak negara untuk mengatasi masalah kependudukan.

BAB III

[15]

Page 16: Makalah Ekologi

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Populasi adaah semua individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu pada waktu yang bersamaan. Pembahasan tentang populasi, ada beberapa karakteristik yang khas yang tidak dimiliki oleh individu yalni kepadatan populasi, perubahan kepadatan, natalitasn, dan mortalitas.

Jumlah individu dalam satu satuan luas daerah tertentu disebut kepadatan populasi. Atau dengan kata lain kepadatan populasi adalah hubungan antara jumlah individu dan satuan luas atau volume ruang yang ditempati pada waktu tertentu.

Kepadatan populasi dapat mengalami pertambahan dan penurunan. Sifat pertambahan disebabkan oleh adanya natalitas (kelahiran) imigrasi. Sedangkan sifat penurunan disebabkan oleh adanya mortalitas (kematian) dan Emigrasi.

Kepadatan penduduk juga mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan kehidupan penduduk, yaitu di antaranya ketersediaan lahan ketersediaan air bersih, dan pencemaran lingkungan.

Kreatifitas dan inisiatif yang tinggi, dapat mengatasi sulitnya melangsungkan kehidupan pada tempat tinggal baru. Selain itu, pemahaman terhadap daya dukung dan daya lenting lingkungan juga dapat membantu untuk mengatasi sulitnya memenuhi kebutuhan hidup dan kerusakan lingkungan hidup.

Namun sebagai pihak yang oprimis yakin bahwa kepadatan populasi penduduk dapat diatasi atau ditanggulangi. Bahwa sebenarnya sama sekali tidak terdapat krisis kepadatan penduduk di muka bumi ini. Hal yang dapat menyokong pendapat ini yaitu:

1. Banyak bagian di muka bumi ini yang masih belum di huni oleh manusia secara padat. Manusia itu hidup berdesak-desakan hanya di kita-kota besar, tetapi di luar kota penduduknya masih jarang.

2. Banyak bagian di bumi ini yang memiliki penduduk yang lebih padat di masa lalu, di bandingkan dengan di masa kni. Bagian bumi yang serupa itu dan bagian bumi lain tentu dapat menampung lebih banyak penduduk di masa yang akan datang.

3.2. SARAN

Dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan kepadatan populasi/penduduk, diharapkan agar manusia atau masyarakat tidak berpikir pesimis tetapi harus selalu optimis bahwa ada jalan keluar yang bisa digunakan utnuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Penyelesaian masalah tersebut dapat dipelajari dan di pahami melalui pembelajaran terhadap limgkungan yang terspesifikasi di dalam Pendidikan Ilmu Pengetahuan Lingkungan yang didasarkan pada Ekologi yang mengajarkan struktur, intraksi, dan ketergantungan semua komponen dalam kehidupan yang satu dengan yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

[16]

Page 17: Makalah Ekologi

Pringgoseputro, Sunaryo dan Srigandono, B.1990. Ekologi Umum Edisi Kedua Terjemahan. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Purtomo, Suko. 2003. Pendidikan Lingkungan, (www. Pdf Search). Copyrigth, 17 Maret 2013.

www.microsoft. Com/product/encarta, copyrigth 17 Maret 2013 Microsoft Corporation All rigths reserved Tern to use.

[17]