Makalah Ekologi Dan Etologi

54
EKOLOGI DAN ETOLOGI MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH BIOLOGI UMUM Yang di bimbing oleh Ibu Siti Imroatul Maslikah Disusun Oleh: Futri Yuliana 140322600179 Bangun Sulistio 140322602092 Mohammad Muflih M 140322605519 Istiqomah 110322420039 i

description

makalah

Transcript of Makalah Ekologi Dan Etologi

EKOLOGI DAN ETOLOGI

MAKALAHUNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAHBIOLOGI UMUMYang di bimbing oleh Ibu Siti Imroatul Maslikah

Disusun Oleh:Futri Yuliana 140322600179Bangun Sulistio140322602092Mohammad Muflih M 140322605519Istiqomah110322420039

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMJURUSAN FISIKANOVEMBER 2014

KATA PENGANTARAlhamdulillah, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah dengan judul Ekologi dan Etologi dengan sebaik-baiknya. Tak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan yang diridhoi allah. Makalah ini dibuat dari hasil pembelajaran terhadap referensi- referensi yang kami dapatkan, baik melalui buku maupun sumber penunjang lainnya. Penyusunan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi umum.Meskipun kami telah berusaha membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya, namun kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah yang telah kami buat. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan yang kami miliki dan keterbatasan sumber referensi. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.Dalam menyusun makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :1. Ibu Siti Imroatul Maslikha S.Si, M.Si yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini.1. Teman teman offering M yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyusun makalah ini.Dengan adanya penyusunan makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Malang, November 2014 Penyusun

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN SAMPULiKATA PENGANTARiiDAFTAR ISIiiiBAB I PENDAHULUAN1Latar Belakang1Rumusan Masalah2Tujuan2BAB II PEMBAHASAN3Pengertian Ekologi3Komponen-komponen Ekologi4Interaksi Antara Komponen.....18Pengertian Etologi16Bentuk Perilakuan Hewan21Macam dan Conto Perilaku Hewan..26BAB III PENUTUP 29Kesimpulan...29Saran..29DAFTAR PUSTAKA.31LAMPIRAN..32Peta konsep....32

1

5

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangManusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri. Di sekitar kita juga terdapat makhluk hidup. Kita hidup dalam suatu kelompok manusia, dimana masing-masing individu melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Makhluk hidup yang lain juga melakukan aktivitas makan, bergerak, dan berkembang biak untuk kelangsungan hidupnya. Tumbuhan juga melakukan fotosintesis dan bernafas untuk mempertahankan hidupnya. Semua makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Seperti manusia yang memelihara ternak untuk dimanfaatkan daging atau telurnya, hewan ternak pun bergantung pada manusia dalam hal penyediaan makanannya. Sehingga manusia dan hewan ternak saling menguntungkan. Selain makhluk hidup manusia juga memerlukan cahaya, air dan udara. Semua itu merupakan benda tak hidup, tetapi sangat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat. Air dan udara merupakan kebutuhan utama semua makhluk hidup. Berbagai makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada di sekitar kita saling mempengaruhi sehingga terbentuklah suatu hubungan timbal balik.Berdasarkan penjelasan di atas, adapun ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya itu disebut ekologi. Dengan ekologi diharapkan interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya dapat lebih dipahami. Jika dikaitkan dengan manusia, pemahaman yang lebih baik diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan manusia tanpa merusak lingkungan. Untuk mengetahui lebih spesifik mengenai ekologi dan etologi maka dibuatlah makalah yang berjudul ekologi dan etologi.

1.2 Rumusan MasalahRumusan masalah dari makalah ini adalah1. Apa yang dimaksud dengan ekologi ?2. Apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam sistem ekologi ?3. Bagaiman interaksi antara komponen ekologi?4. Apa yang dimaksud dengan etologi ?5. Bagaimana bentuk perilakuan pada hewan?6. Apa macam-macam dan contoh dari perilaku hewan ?1.3 Tujuan 1. Mengetahui pengertian ekologi.2. Memahami komponen-kompenen yang terdapat dalam sistem ekologi.3. Mengetahui interaksi antara komponen ekologi4. Mengetahui pengertian etologi.5. Mengetahu bentuk perilakuan pada hewan.6. Mengetahui macam-macam dan contoh dari perilaku hewan.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian EkologiIstilah ekologi pertama kali dikenalkan oleh ahli biologi Jerman, yaitu Ernst Haeckel (1834-1919). Ekologi berasal dari bahasa Yunani; oikos, artinya rumah atau tempat tinggal dan logos, artinya ilmu. Beberapa puluh tahun kemudian, definisi secara luas tentang ekologi dikemukakan pula oleh beberapa ahli ekologi diantarnya :0. Miller dalam Darsono (1995:16) Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya.0. Odum dalam Darsono (1995: 16) Ekologi adalah kajian struktur dan fungsi alam, tentang struktur dan interaksi antara sesama organisme dengan lingkungannya dan ekologi adalah kajian tentang rumah tangga bumi termasuk flora, fauna, mikroorganisme dan manusia yang hidup bersama saling tergantung satu sama lain. 0. Soemarwoto dalam Darsono (1995:16) Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.0. Resosoedarmo dkk, (1985:1)[3] ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.Jadi, ekologi adalah ilmu interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Mempelajari ekologi berarti mempelajari makhluk hidup, lingkungan, dan interaksi antara keduanya. Seperti tumbuhan, hewan, dan manusia untuk hidup bersama dan saling memepngaruhi di dalam lingkungannya. Sedangkan secara umum lingkungan berarti segala sesuatu diluar individu yang terdiri dari semua benda atau materi, energi, kondisi, keadaan, habitat, ruang dan proses interaksi yang terjadi di alamnya.

2.2 Komponen-Komponen EkologiKomponen-komponen yang terdapat didalam suatu sistem ekologi mempunyai tingkatan tingkatan yang dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Tingkatan komponen ekologi (sumber: http://www.g-excess.com)0. Individu/SpesiesIndividu merupakan organisme tunggal yang hidup ditempat tertentu atau habitat tertentu, misalnya kucing, manusia, cacing, sebatang pohon.

Gambar 2.2 Contoh Individu (sumber: http://www.g-excess.com)Untuk mempertahakan hidupnya setiap individu harus mampu beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Beberapa macam adaptasi makhluk hidup dengan lingkungannya adalah :1. Adaptasi fisiologi, merupakan penyesuaian kemampuan fisiologi makhluk hidup dalam menghadapi perubahan kondisi lingkungan.1. Adaptasi tingkah lakuAdaptasi perilaku merupakan aktivitas-aktivitas yang terarah sebagai respon terhadap kondisi lingkungan, terdiri dari :1. Taksis, merupakan berbagai perilaku hewan yang berupa gerakan berpindah tempat atau pindah kedudukan.1. Refleks, merupakan gerakan otomatis sebagai akibat mekanisme reseptor-efektor sederhana. Berbagai aktivitas pada hewan-hewan rendah seperti makan, berkembangbiak.1. Belajar, komponen perilaku hewan ternyata hanya bersifat bawaan misalnya belajar. Ada beberapa corak belajar pada hewan misalnya: Pembiasaan (habituasi) Pengkondisian (conditioning) Perekaman (improving) Coba-coba (trial and error) Memicu (invitating) Menalar (reasoning)1. Adaptasi Morfologi merupakan perpaduan antara adaptasi fisiogis dan adaptasi tingkah laku yang berkaitan dengan fungsi, yaitu penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidup. Ada beberapa pola tentang adaptasi-adaptasi morfologi ini yaitu: Pola bergmann, spesies hewan yang hidup didaerah bersuhu lebih tinggi berukuran lebih kecil dibanding kerabatnya didaerah bersuhu rendah. Pola allen, pada hewan-hewan yang hidup disuhu rendah mempunyai paruh, daun telinga, ekor dan bagian-bagian terjulur lainnya lebih pendek dibandingkan yang hidup disuhu tinggi. Pola Groger, hewan homoiterm yang hidup didaerah panas dan lembab, mengandung banyak pigmen hitam, didaerah kering lebih banyak pigmen kuning, coklat, merah, sedangkan yang hidup didaerah dingin pigmennya mengalami reduksi. Pola Jordan, ikan-ikan yang hidup di perairan bersuhu rendah jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jumlah ikan yang diperairan suhu tinggi.

Gambar 2.3 Bentuk Adaptasi (sumber: http://www.g-excess.com)0. Populasi0. Definisi PopulasiPopulasi adalah kelompok individu-individu yang memiliki kesamaan genetik, dan berada bersama-sama dalam tempatdan waktu yang sama. Secara umum, apabila kita bicara populasi, maka yang kita maksudkan adalah anggota-anggota dari spesies yang sama, yang satu sama lain berdekatan.

Gambar 2.4 Contoh Bentuk Populasi Bangau (sumber: http://www.g-excess.com)Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam komunitasnya. Populasi selalu dinamis sepanjang waktu, karena adanya 1. Kerapatan (densitas)1. Penyebaran (distribusi)1. Kelahiran (natalitas)1. Kematian (mortalitas)1. Migrasi (emigrasi maupun imigrasi)1. Ciri-Ciri Dasar PopulasiAda dua ciri dasar populasi, yaitu : ciri biologis, yang merupakan ciri-ciri yang dimiliki oleh individu-individu pembangun populasi itu, serta ciri-ciri statistik, yang merupakan ciri uniknya sebagai himpunan atau kelompok individu-individu yang berinteraksi satu dengan lainnya.1. Ciri- ciri biologi seperti halnya suatu individu, suatu populasi pun mempunyai ciri- ciri biologi, antara lain : 0. Mempunyai struktur dan organisasi tertentu, yang sifatnya ada yang konstan dan ada pula yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu (umur).0. Ontogenetik, mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh, berdiferensiasi, menjadi tua = senessens, dan mati).0. Dapat dikenai dampak lingkungan dan memberikan respons terhadap perubahan lingkungan.0. Mempunyai hereditas.0. Terintegrasi oleh faktor- faktor hereditas oleh faktor- fektor heredites (genetik) dan ekologi (termasuk dalam hal ini adalah kemampuan beradaptasi, ketegaran reproduktif dan persistensi. Persistensi dalam hal ini adalah adanya kemungkinan untuk meninggalkan keturunan untuk waktu yang lama.1. Ciri- ciri statistikCiri- ciri statistik merupakan ciri- ciri kelompok yang tidak dapat diterapkan pada individu, melainkan merupakan hasil perjumpaan dari ciri- ciri individu itu sendiri, antara lain:0. Kerapatan (kepadatan) atau ukuran besar populasi berikut parameter- parameter utama yang mempengaruhi seperti natalitas, mortalitas, migrasi, imigrasi, emigrasi.0. Sebaran (agihan, struktur) umur.0. Komposisi genetik 0. Dispersi (sebaran individu intra populasi)1. Faktor-faktor yang mempengaruhi populasi Tingkat populasi dari spesies bisa berubah sepanjang waktu. Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi naik turunnya kecepatan pertumbuhan suatu populasi. Pada prinsipnya pertumbuhan populasi ditentukan oleh factor natalitas, mortalitas, dan migrasi. Ketiga faktor tersebut di pengaruhi oleh :1. Interaksi antara sesama komponen biotik dalam bentuk persaingan memperoleh makanan, pasangan hidup, serta pemangsaan atau parasitisme. 2. Faktor abiotik di lingkungan seperti cuaca, bencana alam, atau ketersediaan makanan. 1. KomunitasKomunitas adalah kumpulan dari populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Secara garis besar dialam terdapat dua bagian komunitas yaitu komunitas akuatik dan komunitas terrestrial. Komunitas akuatik, komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau di kolam. Sedangkan Komunitas terrestrial, yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang rumput, di padang pasir, dll.

Gambar 2.4 Bentuk Komunitas Terestrial

Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi antarkomponen ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan antarkomunitas.Perubahan komunitas yang terjadi disebut suksesi ekologi. Proses yang terjadi berupa urutan-urutan yang lambat, pada umumnya perubahannya dapat diramalkan yakni dalam hal jumlah dan jenis mahkluk organisme yang ada di suatu tempat. Perbedaan intensitas sinar matahari, perlindungan dari angin, dan perubahan tanah dapat merubah jenis-jenis organisme yang hidup di suatu wilayah. Perubahan-perubahan ini dapat juga merubah populasi yang membentuk komunitas. Selanjutnya karena jumlah dan jenis spesies berubah, maka karakteristik fisik dan kimia dari wilayah mengalami perubahan lebih lanjut. Wilayah tersebut bisa mencapai kondisi yang relatip stabil atau disebut komunitas klimaks, yang bisa berakhir hingga ratusan bahkan ribuan tahun.

Gambar 2.5 Contoh Suksesi ( sumber: http://www.g-excess.com)Para ahli ekologi membedakan dua tipe suksesi yakni primer dan sekunder. Di dalam suksesi primer organisme mulai menempati wilayah baru yang belum ada kehidupan seperti sebuah pulau baru yang terbentuk karena letusan gunung berapi. Sebagai contoh anak krakatau yang terbentuk sejak 1928 dari kondisi steril, kini telah dihuni oleh puluhan spesies.Suksesi sekunder terjadi setelah komunitas yang ada menderita gangguan yang besar sebagai contoh sebuah komunitas klimaks (stabil) hancur karena terjadinya kebakaran hutan. Komunitas padang rumput dan bunga liar akan tumbuh pertama kali. Selanjutnya diikuti oleh tumbuhan semak-semak. Terakhir pohon-pohonan baru muncul kembali dan wilayah tersebut akan kembali menjadi hutan hingga gangguan muncul kembali.1. EkosistemEkosistem terbentuk dari sebuah komunitas dan lingkungan abiotiknya seperti iklim, tanah, air, udara, nutrien dan energi. Ekosistemadalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur biotik dengan abiotik yang membentuk sistem ekologi atautingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi. Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupundekomposer. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Ciri ekosistem adalah sebagai berikut, Memiliki sumber energi yang konstan, umumnya cahaya matahari atau panasbumi pada ekosistem yang ditemukan di dasar laut yang dangkal. Populasi makhluk hidup mampu menyimpan energi dalam bentuk materiorganik. Terdapat daur materi yang berkesinambungan antara populasi danlingkungannya. Terdapat aliran energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya.

Gambar 2.6 Contoh Ekosistem (sumber: web.unair.ac.id)2. Susunan EkosistemSuatu ekosistem berdasarkan susunan dan fungsinya tersusun dari beberapa komponen sebagai berikut :0. Komponen autotrofAutotrof berasal dari kata Auto yang berarti sendiri, dan trophikos yang berarti menyediakan makan pengertian dari Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.0. Komponen heterotrofHeterotrof berasal dari kata Heteros yang berarti berbeda, dan trophikos yang berarti makanan). Pengertian dari heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.0. AbiotikBahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.0. Pengurai (dekomposer)Pengertian dari Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.2. Macam-macam EkosistemSecara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.1. Ekosistem daratEkosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.0. Bioma GurunDaerah gurun dicirikan oleh curah hujan yang sangat rendah, yaitu kurang dari 250 mm per tahun dan intensitas Matahari lebih tinggi. Daerah gurun mempunyai ciri-ciri khusus, antara lain tingkat evaporasi yg lebih tinggi daripada curah hujan dan air tanah yg cenderung asin. Air tanah itu menjadi asin karena larutan garam dalam tanah tidak berpindah, baik melalui pencucian oleh air maupun oleh drainase. Oleh karena itu, hanya tumbuhan yg mampu beradaptasi yg dapat hidup di daerah tersebut.Tumbuhan yg mampu hidup d gurun pada umunya mempunyai daun yang kecil ceperti duri dan mempunyai akar yg panjang. Melalui struktur tersebut tumbuhan dapat mengurangi penguapan dan mampu mengambil air dari tempat yg dalam, kemudian menyimpannya dalam jaringan spons. Vegetasi yang dapat hidup di daerah gurun adalah kaktus, semak-semak akasia, dan pohon-pohon tamar (kurma). Hewan yang terdapat di daerah gurun antara lain belalang dan berbagai hewan jenis pengerat, contohnya hamster dan gerbil.0. Bioma Padang Rumput (Stepa)Bioma padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Di daerah tersebut pada umumnya mempunyai curah hujan yg tidak teratur, yaitu antara 250 mm 500 mm per tahun.Di daerah padang rumput juga terdapat berbagai jenis hewan, antara lain rusa, antelope, kerbau, kangguru, ular, singa, harimau, dan berbagai hewan pengerat. Daerah padang rumput ini dapat dijumpai antara lain di Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina, dan Australia.0. Bioma Savana (Sabana)Sabana adalah suatu padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon yang tumbuhnya menyebar. Pohon yang umumnya tumbuh di padang sabana adalah pohon jenis palem. Selain itu, ada juga bioma savana yang diselingi oleh pohon-pohon akasia, misalnya bioma sabana di Benua Afrika bagian utara.Bioma sabana termasuk salah satu sistem biotik teresar di bumi, menepati daerah yang luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan Australia. Namun, bioma sabana umumnya terbentuk di daerah tropika ataupun subtropika. Daerah terbentuknya sabana bercirikan temperatur udara panas sepanjang tahun dan hujaan yang terjafi secara musiman. Hewan yang hidup di bioma sabana adalah hewan-hewan jenis perumput dan jenis karnivor. Hewan jenis perumput contohnya kuda dan zebra, sedangkan hewan karnivor contoh singa, macan tutul, dan anjing hutan.0. Bioma Hutan Basah (Hutan Hujan Tropis)Hutan basah terdapat di daerah tropika meliputi Amerika selatan, semenanjung Amerika Tengah, Afrika, Madagaskar, Australia bagian utara, Indonesia dan Malaysia. Adapun pohon-pohon utamanya memiliki ketinggian antara 20 40 meter, cabang-cabang pohonnya berdaun lebar dan lebat, serta selalu hijau.Hewan yg hidup di Bioma hutan tropis umumnya adalah hewan yg hidup di pohon dan berbagai jenis primata. Diantara primata hutan tropis dalam jumlah yg besar adalah avenon, monyet, gorila, dan simpanse terdapat di afrika,sedangkan orang utan dan gibon terdapatdi Asia.0. Bioma Hutan Gugur ( deciduous)Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang, antara lain Amerika Serikat bagian timur, ujung selatan Benua Amerika, kepulauan Inggris, dan Australia. Curah hujannya merata, yaitu antara 750 mm 1000 mm per tahun. Di hutan gugur ini pohon-pohon tidak terlalu rapat dan jumlah tumbuhannya relatif sedikit. Daerah ini mempunyai 4 musim, yaitu musim panas, gugur, semi, dan dingin.0. Bioma Taiga (Coniferous)Bioma Taiga atau hutan pohon pinus banyak terdapatdi belahan bumi utara antara lain Rusia bagian utara dan Kanada. Daerah Taiga ini merupakan bioma terluas. Tumbuhan yg hidup di daerah ini sangat sedikit, yaitu hanya terdiri atas 2/3 jenis tumbuhan. Kondisi seperti tersebut menyebabkan hanya beberapa jenis hewan yg dijumpai di daerah Taiga, antara lain, rubah,serigala dan beruang.0. Bioma TundraTundra merupakan daerah kutub yg tidak dapat dijumpai oleh pepohonan. Hanya lumut yg dapat tumbuh di daerah tundra. Daerah tundradapat dijumpai di sekeliling lingkaran arktik dan pulau-pulau kecil dekat antartika. Fenomena tersebut terjadi karena peredaran matahari hanya mencapai 23,5 LU/LS. Hanya tumbu tumbuhan tertentu yg mampu bertahan hidup dalam kondisi suhu yg sangat dingin. Beberapa jenis tumbuhan khas yg hidup di daerah tundra antara lain, lumut, rumput dan semak.Hewan yg dapat dijumpai di daerah tundra antara lain, rusa, kelinci salju, rubah, dan hewan pengerat. Burung-burung yg terdapat di daerah ini antara lain, elang, itik, angsa, dan burung hantu.1. Ekosistem Air TawarCiri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi. Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai .1. Ekosistem air lautEkosistem air laut berdasarkan daya tembus sinar matahari kedalam laut dibedakan atas :1. Fotik, merupakan daerah yang masih mendapat sinar matahari.1. Afotik, merupakan daerah yang tidak mendapat sinar matahari.Ekosistem laut secara fisik dibedakan atas :1. Daerah literal, yaitu daerah yang berbatasan dengan darat.1. Daerah meritik, yaitu daerah yang didalamnya 200 m dari permukaan laut. Daerah ini masih dapat tembus cahaya matahari.1. Daerah batial, adalah daerah yang kedalamannya mencapai 200-1500 m dari permukaan laut. Daerah inimendapat sedikit cahaya.1. Daerah abisial, adalah kedalamannya lebih dari 1500 m. Daerah ini tidak tembus cahaya matahari.1. Aliran Energi Para ahli ekologi mengkategorikan elemen-elemen yang membentuk atau yang memberi efek pada sebuah ekosistem menjadi 6 bagian utama berdasarkan para aliran energi dan nutrien yang mengalir pada sistem: 1. Matahari.1. Bahan-bahan anorganik.1. Produsen.1. Konsumen Pertama.1. Konsumen Kedua.1. Pengurai

Gambar 2.6 Aliran EnergiMatahari menyediakan energi yang hampir dibutuhkan semua produsen untuk membuat makanan. Produsen terdiri dari tanaman-tanaman hijau seperti rumput dan pohon yang membuat makanan melalui proses fotosintesis. Tanaman juga membutuhkan bahan-bahan abiotik seperti air dan pospor untuk tumbuh. Yang termasuk konsumen pertama diantaranya tikus, kelinci, belalang dan binatang pemakan tumbuhan lainnya. Ular, macan dan konsumen kedua lainnya atau yang biasa disebut dengan predator adalah pemakan binatang. Pengurai seperti jamur dan bakteri, menghancurkan tanaman dan binatang yang telah mati menjadi nutrien-nutrien sederhana. Nutrien-nutrien tersebut kembali ke dalam tanah dan digunakan kembali oleh tanaman-tanaman. Tingkatan-tingkatan energi yang berkesinambungan yang berlangsung dalam bentuk makanan ini disebut rantai makanan.

Gambar 2.7 Rantai Makanan (sumber : http://www.g-excess.com)Di dalam sebuah rantai makanan yang sederhana rumput adalah produsen, konsumen pertama seperti kelinci memakan rumput. Kelinci selanjutnya dimakan oleh konsumen kedua misalnya ular atau macan. Bakteri pengurai menghancurkan sisa-sisa rumput yang mati, kelinci, ular, dan macan yang tidak termakan, sama halnya seperti menghancurkan kotoran binatang. Sebagian besar ekosistem memiliki suatu variasi produsen, konsumen dan pengurai yang membentuk sebuah rantai makanan yang saling tumpang tindih yang dinamakan jaringan makanan. Jaringan-jaringan makanan terutama sekali terdapat di ekosistem wilayah tropis dan ekosistem lautan. Beberapa spesies makan banyak jenis makanan tetapi ada juga yang membutuhkan makanan yang khusus. Konsumen pertama seperti koala dan panda terutama makan satu jenis tanaman. Makanan utama koala adalah eucalyptus dan makanan utama panda adalah bambu. Jika tanaman-tanaman ini mati maka kedua binatang tersebut juga ikut mati.

Gambar 2.8 Jaringan Makanan (sumber : http://www.g-excess.com)Energi yang berpindah melalui sebuah ekosistem berada dalam sebuah urutan transformasi. Pertama produsen merubah sinar matahari menjadi energi kimia yang disimpan di dalam protoplasma (sel-sel tumbuhan) di dalam tanaman. Selanjutnya konsumen pertama memakan tanaman, merubah energi menjadi bentuk energi kimia yang berbeda yang disimpan di dalam sel-sel tubuh. Energi ini berubah kembali ketika konsumen kedua makan konsumen pertama. Sebagian besar organisme memiliki efisiensi ekologi yang rendah. Ini berarti mereka hanya dapat merubah sedikit bagian dari energi yang tersedia bagi mereka untuk disimpan menjadi energi kimia. Contohnya tanaman-tanaman hijau hanya dapat merubah sekitar 0,1 hingga 1 % tenaga matahari yang mencapainya ke dalam protoplasma. Sebagian besar energi yang tertangkap di bakar untuk pertumbuhan tanaman dan lepas ke dalam lingkungan sebagai panas. Begitu juga herbivora atau binatang pemakan tumbuhan dan karnivora binatang pemakan daging merubah energi ke dalam sel-sel tubuh hanya sekitar 10 hingga 20 % dari energi yang dihasilkan oleh makanan yang mereka makan.

Gambar 2.9 Piramida Biomassa (sumber: http://www.g-excess.com)Karena begitu banyaknya energi yang lepas sebagai panas pada setiap langkah dari rantai makanan, semua ekosistem mengembangkan sebuah piramida energi. Tanaman sebagai produsen menempati bagian dasar piramid, herbivora (konsumen pertama) membentuk bagian berikutnya, dan karnivora (komsumen kedua) membentuk puncak piramida. Piramid tersebut mencerminkan kenyataan bahwa banyak energi yang melewati tanaman dibandingkan dengan herbivora, dan lebih banyak yang melalui herbivora dibandingkan dengan karnivora. Di dalam ekosistem-ekosistem daratan piramida energi tersebut menghasilkan sebuah piramida biomasa (berat). Ini berarti bahwa berat total dari tanaman-tanaman adalah lebih besar dibandingkan dengan berat total herbivora yang melampaui berat total karnivora. Tetapi di dalam lautan biomasa (berat) tanaman-tanaman dan binatang-binatang adalah sama. 1. BiosferBiosfer adalah kesatuan ekosistem yang terdapat dialam semesta. Biosfer merupakan tingkatan yang paling kompleks dalam ekologi. Biosfer meliputi atmosfer hingga ketinggian beberapa kilometer, daratan sampai ke dan termasukbebatuan yang mengandung air yang berada paling tidak 1500 meter di bawah tanah, danau dan aliran sungai, gua, dan lautan hingga kedalaman beberapa kilometer. Penentu penting persebaran organisme dalam biosfer meliputi sebagai berikut:0. Kondisi geologiBumi kita ini menurut beberapa teori dahulu terdiri atas satu benua besar dan satu samudra, namun karena adanya gaya endogen yang sangat kuat maka benua yang besar itu menjadi terpisah. Pecahan benua ini yang sering disebut sebagai puzzle raksasa. Apabila diperhatikan peta dunia maka Benua Afrika dan Amerika Selatan dapat digabungkan menjadi satu sesuai dengan pola garis pantainya. Keanekaragaman flora dan fauna di permukaan bumi ini diperkirakan sesuai dengan perkembangan bumi dalam membentuk benua (kontinen) menurut Teori Apungan dan Pergeseran Benua yang disampaikan oleh Alfred Wegener (1880-1930).0. IklimSuhu dan kelembapan udara berpengaruh terhadap proses perkembangan fisik flora dan fauna, sedangkan sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk fotosintesis dan metabolisme tubuh bagi beberapa jenis hewan. Angin sangat berperan dalam proses penyerbukan atau bahkan menerbangkan beberapa biji-bijian sehingga berpengaruh langsung terhadap persebaran flora. Kondisi iklim yang berbeda menyebabkan flora dan faunaberbeda pula. Di daerah tropis sangat kaya akan keanekaragamanflora dan fauna, karena pada daerah ini cukup mendapatkan sinar matahari dan hujan, keadaan ini berbeda dengan di daerah gurun. Daerah gurun beriklim kering dan panas, curah hujan sangat sedikit menyebabkan daerah ini sangat minim jenis flora dan faunanya. Flora dan fauna yang hidup di daerah gurun mempunyai daya adaptasi yang khusus agar mampu hidup di daerah tersebut.0. Ketinggian tempat2. Wilayah berudara panas (0 600 m dpal).Suhu wilayah ini antara 23,3C 22C, Tanaman yang cocok ditanam di wilayah ini adalah tebu, kelapa, karet, padi, lada, dan buah-buahan.3. Wilayah berudara sedang (600 1.500 m dpal)Suhu wilayah ini antara 22C 17,1C. Tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini adalah kapas, kopi, cokelat, kina, teh, dan macam-macam sayuran, seperti kentang, tomat, dan kol.3. Wilayah berudara sejuk (1.500 2.500 m dpal)Suhu wilayah ini antara 17,1C 11,1C. Tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini antara lain sayuran, kopi, teh, dan aneka jenis hutan tanaman industri.3. Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal)Wilayah ini dijumpai tanaman yang berjenis pendek. Contohnya, edelweis.1. Faktor biotikPohon beringin merupakan salah satu tanaman yang disukai burung. Burung-burung tersebut memakan biji beringin yang telah matang, lalu burung tersebut tanpa sadar ternyata telah menyebarkan tanaman beringin melalui biji yang masuk ke dalam tubuh burung lalu keluar bersama kotorannya. Pencernaan burung ternyata tidak mampu memecah kulit keras biji-biji tertentu sehingga biji tersebut keluar bersama kotoran. Biji yang keluar bersama kotoran tersebut apabila berada di habitat yang cocok akan tumbuh menjadi tanaman baru.

2.3 Interaksi Antar KomponenInteraksi antarkomponen ekologi tmerupakan interaksi antara organisme, antarpopulasi, dan antarkomunitas.A. Interaksi antar organismeSemua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.3. NetralHubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya antara capung dan sapi3. PredasiPredasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.3. ParasitismeParasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. Contoh : Plasmodium dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang 3. KomensalismeKomensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.3. MutualismeMutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan. B. Interaksi AntarpopulasiAntara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut. Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu. Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.C. Interaksi Antar KomunitasKomunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makananD. Interaksi Antarkomponen Biotik dengan AbiotikInteraksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.2.4 Pengertian EtologiIlmu perilaku hewan, ilmu perilaku satwa atau juga disebut etologi (dari bahasa Yunani: , ethos, "karakter"; dan , -logia) adalah suatu cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya. Meski sepanjang sejarah telah banyak naturalis yang mempelajari aneka aspek dari tingkah laku hewan, disiplin ilmu etologi modern umumnya dianggap lahir di sekitar tahun 1930an tatkala biolog berkebangsaan Belanda Nikolaas Tinbergen dan Konrad Lorenz, biolog dari Austria, mulai merintisnya. Atas jerih payahnya, kedua peneliti ini kemudian dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang kedokteran di tahun 1973. Ilmu perilaku hewan, pada keseluruhannya merupakan kombinasi kerja-kerja laboratorium dan pengamatan di lapangan, yang memiliki keterkaitan yang kuat dengan disiplin ilmu-ilmu tertentu semisal neuroanatomi, ekologi, dan evolusi. Seorang ahli perilaku hewan umumnya menaruh perhatian pada proses-proses bagaimana suatu jenis perilaku (misalnya agresi) berlangsung pada jenis-jenis hewan yang berbeda.Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan sebagainya. Bahkan kegiatan internal (internal activity) seperti berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia. Untuk kepentingan kerangka analisis dapat dikatakan bahwa perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau secara tidak langsung. Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme tersebut dipengaruhi baik oleh faktor genetik (keturunan) dan lingkungan. Secara umum dapat dikatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan ini merupakan penentu dari perilaku makhluk hidup termasuk perilaku manusia.2.5 Bentuk Perilaku Hewan Bentuk dari perilaku hewan dapat dibagi menjadi 2 yaitu perilaku hewan yang berasal dari bawaan, yang diwariskan dan perilaku yang terajar (terlatih).1. Perilaku Bawaan (Yang Diwariskan)Warisan memegang peranan yang penting dalam perilaku hewan. Dalam hal meminang, perilaku hewan memastikan dahulu, jika termasuk anggota spesies sama, bukan dari anggota yang lain, sehingga dapat dijadikan pasangan. Misalnya, tingkah laku kunang-kunang saat berpasangan walaupun menunjukkan spesies yang sama, juga mempunyai perilaku berbeda dalam menemukan bahwa kunang-kunang betina mempunyai pasangannya tersendiri. Hal ini dapat dilihat dari pola cahaya dari kunang-kunang yang menyala berbeda pada waktu senja. Kunang-kunang betina dari satu spesies akan menanggapi hanya pada pejantan tertentu dengan memperlihatkan pola nyala lampu spesies tertentu.Beberapa kebiasaan meminang membantu mencegah betina membunuh pejantan sebelum mereka memiliki kesempatan untuk berpasangan. Contohnya, pada beberapa laba-laba pejantannya lebih kecil daripada betina dan beresiko untuk dimakan jika pejantan mendekati betina.sebelum berpasangan pejantan dan beberapa spesies menunjukkan beberapa tanda-tanda. Seperti serangga membungkus diri dalam jarring-jaring yang sempurna.sementara betina yang tidak terbungkus dan memakan serangga. Pejantan mampu berpasangan dengannya memerlukan penyerangan. Setelah berpasangan, pejantan akan dimakan oleh betina.Perilaku hewan bawaan meliputi: Taksis: Bereaksi terhadap stimulus dengan bergerak secara otomatis langsung mendekati atau menjauh dari atau pada sudut tertentu terhadapnya. Macam-macam taksis: kemotaksis, fototaksis, magnetotaksis. Refleks: Respon bawaan paling sederhana yang dijumpai pada hewan yang mempunyai system saraf. Refleks adalah respon otomatis dari sebagian tubuh terhadap suatu stimulus. Respon terbawa sejak lahir, artinya sifatnya ditentukan oleh pola reseptor, saraf, dan efektor yang diwariskan. Contoh: refleks rentanganMesin refleks rentang memberikan mekanisme pengendalian yang teratur dengan baik, yang:0. Mengarahkan kontraksi refleks otot.0. Menghambat kontraksi otot-otot antagonis.0. Terus-menerus memonitor keberhasilan yang dengannya perintah-perintah dari otak diteruskan, dan dengan cepat dan secara otomatis membuat setiap penyesuaian sebagai pengganti yang perlu.1. Perilaku TerajarPerilaku terajar adalah perilaku yang lebih kurang diperoleh atau dimodifikasi secara permanen sebagai akibat pengalaman individu. Kebiasaan: hampir semua hewan mampu belajar untuk tidak bereaksi terhadap stimulus berulang yang telah dibuktikan tidak merugikan. Fenomena ini dikenal sebagai kebiasaan (habituasi) dan merupakan suatu contoh belajar sejati. Keterpatrian/Tanggap Tiru Imprinting: Merupakan salah satu contoh belajar yang khusus dan nyata. Contoh: jika seekor anak angsa yang baru menetas dihadapkan pada sebuah benda yang dapat bergerak dan mengeluarkan bunyi yang dapat terdengar, hewan itu akan mengikutinya sebagaimana mereka mengikuti induknya. Waktu penghadapan cukup kritis, karena jika dilakukan beberapa hari setelah menetas, keterpatrian tidak terjadi. Respon yang Diperlazimkan: merupakan perilaku terajar yang paling sederhana, pada dasarnya adalah respon sebagai hasil pengalaman, disebabkan oleh suatu stimulus yang berbeda dengan yang semula memicunya. Ivan Pavlov, fisiologiawan Rusia, dalam penelitiannya dengan anjing menemukan bahwa jika anjing diberi makanan pada mulutnya, ia akan mengeluarkan air liur yang mungkin merupakan refleks bawaan yang melibatkan kuncup rasa, neuron sensori, jaring-jaring neuron di otak, dan neuron motor yang menuju kelenjar ludah. Pavlov kemudian menemukan jika pada saat meletakkan makanan di mulut anjing ia membunyikan bel, anjing selanjutnya akan berliur setiap kali anjing tersebut mendengar bel. Hal ini merupakan respon yang diperlazimkan. Anjing telah belajar bereaksi terhadap stimulus pengganti, yaitu stimulus yang diperlazimkan. Pelaziman Instrumental: Prinsip pelaziman dapat dipakai untuk melatih hewan melakukan tugas yang bukan pembawaan lahir. Dalam hal ini, hewan ditempatkan pada suatu keadaan sehingga dapat bergerak bebas dan melakukan sejumlah kegiatan perilaku yang berlain-lainan. Peneliti dapat memilih untuk memberi imbalan hanya pada perilaku tertentu. Latihan ini dikenal sebagai pelaziman instrumental atau pelaziman operan (istilah kedua diberikan oleh psikolog B.F. Skinner yang terkenal karena dapat melatih merpati untuk bermain pingpong dan bermain piano mainan). Motivasi: Diantara kebanyakan hewan, motivasi (terkadang disebut juga dorongan) dihubungkan dengan kebutuhan fisiknya. Seekor hewan yang haus akan mencari air dan yang merasa lapar akan mencari makanan. Kepuasan terhadap dorongan merupakan kekuatan motivasi dibalik perilaku hewan tersebut. Sebagian besar perilaku spontan hewan-hewan ini merupakan akibat usaha memelihara homeostasis. Banyak diantara dorongan ini bersumber dalam hipotalamus. Dalam semua kasus, hipotalamus mengawali respon yang berakibat penurunan dorongan tersebut, dan dapat pula menghambat beberapa di antara respon tadi bila titik kepuasan tercapai. Konsep: Kebanyakan hewan memecahkan masalah dengan mencoba-coba. Selama ada motivasi yang memadai hewan akan mencoba setiap alternatif dan secara bertahap, melalui kegagalan dan keberhasilan yang berulang, belajar memecahkan masalahnya. Manusia umumnya tidak sekedar belajar dengan cara mencoba-coba. Bila dihadapkan pada suatu masalah, manusia mungkin melakukan satu atau dua usaha sembarang sebelum berhasil memecahkannya. Respon ini disebut wawasan. Memori: Belajar bergantung kepada memori (ingatan). Jika organisme bermaksud memodifikasi perilakunya dari pengalaman, maka ia harus mampu mengingat-ingat apa pengalamannya itu. Sekali sesuatu dipelajari, maka memori diperlukan agar yang dipelajarinya itu tetap ada. Arti Penting Perilaku Adaptif: Berbagai macam perilaku bergantung pada mesin perilaku: reseptor indera, sirkit dalam sistem saraf, dan organisasi otot. Hewan dihadapkan pada empat bentuk perintah yang menopang hidupnya, yaitu: (a) makan, (b) mencegah jangan sampai dimakan, (c) mampu bertahan hidup dalam kondisi fisik lingkungannya, dan (d) meneruskan gen-gennya kepada generasi berikutnya.1. Perilaku MakanHewan beragam dalam keluasan cita rasanya. Dari yang sangat khusus hingga ke pemakan umum yang dapat memilih di antara sekumpulan spesies yang dapat dimakan. Tujuan makanan ialah energi, tetapi energi diperlukan untuk mencari makanan. Jadi hewan berperilaku sedemikian rupa untuk memaksimumkan perbandingan kerugian/keuntungan dari pencarian makanan itu. Kerugian energi dari mencari makanan diusahakan seminimum mungkin melalui perkembangan citra mencari untuk macam makanan yang, untuk sementara, menghasilkan keuntungan yang besar. Untuk beberapa species, citra mencari itu mungkin bukan perwujudan makannya saja, melainkan tempatnya yang khusus. Banyak pula hewan yang menggunakan energinya untuk membangun perangkap, daya tarik dan sejenisnya untuk menarik mangsanya agar berada dalam jangkauannya. Sebagian besar kehidupan hewan sosial berkisar pada makan bersama.1. Perilaku Mempertahankan diriPerilaku berkisar dari melarikan diri dari pemangsa potensial sampai dengan menggunakan senjata bertahan dan penggunaan kamuflase dan mimikri (meniru)..1. Bertahan Hidup dalam Lingkungan FisikKebanyakan hewan hanya dapat bertahan hidup dalam kisaran suhu, salinitas, kelembaban tertentu, dan sebagainya. Kisaran ini relatif luas bagi hewan, seperti mamalia dan burung, yang banyak mempunyai mekanisme yang efisien untuk mempertahankan kendali homeostatis terhadap lingkungannya.2.6Macam-macam dan Contoh Perilaku HewanMakhluk hidup melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan di sekitar habitat tempat hidupnya tidak terkecuali manusia. Adaptasi yang dilakukan makhluk hidup bertujuan untuk dapat bertahan hidup dari kondisi lingkungan yang mungkin kurang menguntungkan. Di bawah ini adalah merupakan beberapa bentuk adaptasi tingkah laku (behavioral adaptation) pada binatang / hewan di sekitar kita disertai pengertian dan arti definisi4. MimikriMimikri adalah teknik manipulasi warna kulit pada binatang seperti misalnya bunglon yang dapat berubah-ubah sesuai warna benda di sekitarnya agar dapat mengelabuhi binatang predator / pemangsa sehingga sulit mendeteksi keberadaan bunglon untuk dimangsa. Jika bunglon dekat dengan dedaunan hijau maka dia akan berubah warna kulit menjadi hijau, jika dekat batang pohon warna coklat, dia juga ikut ganti warna menjadi coklat, dan lain sebagainya.4. HibernasiHibernasi adalah teknik bertahan hidup pada lingkungan yang keras dengan cara tidur menonaktifkan dirinya (dorman). Hibernasi bisa berlangsung lama secara berbulan-bulan seperti beruang pada musim dingin. Hibernasi biasanya membutuhkan energi yang sedikit, karena selama masa itu biantang yang berhibernasi akan memiliki suhu tubuh yang rendah, detak jantung yang lambat, pernapasan yang lambat, dan lain-lain. Binatang tersebut akan kembali aktif atau bangun setelah masa sulit terlewati. Contoh hewan yang berhibernasi yaitu seperti ular, ikan, beruang, kura-kura, bengkarung, dan lain-lain.4. AutotomiAutotomi adalah teknik bertahan hidup dengan cara mengorbankan salah satu bagian tubuh. Contoh autotomi yaitu pada cicak / cecak yang biasa hidup di dinding rumah, pohon, dll. Cicak jika merasa terancam ia akan tega memutuskan ekornya sendiri untuk kabur dari sergapan musuh. Ekor yang putus akan melakukan gerakan-gerakan yang cukup menarik perhatian sehingga perhatian pemangsa akan fokus ke ekor yang putus, sehingga cicak pun bisa kabur dengan lebih leluasa.4. EstivasiEstivasi adalah menonaktivkan diri (dorman) pada saat kondisi lingkungan tidak bersahabat. Bedanya dengan hibernasi adalah di mana pada estivasi dilakukan pada musim panas dengan suhu udara yang panas dan kering. Hewan-hewan seperti kelelawar, tupai, lemur kerdil, dll akan mengestivasi diri di tempat yang aman dan terlindung. Pada tumbuhan estivasi juga dilakukan oleh oleh pohon jati dengna meranggas atau menggugurkan daun.4. Simbiosis Rayap dan FlagellataRayap membutuhkan bantuan makhluk hidup lainnya yaitu flagelata untuk mencerna kayu yang ada di dalam usus rayap. Tanpa flagellata rayap tidak akan mampu mencerna kayu yang masuk ke dalam tubuhnya. Rayap-rayap kecil yang baru menetas mendapatkan flagellata dengan jalan menjilat dubur rayap dewasa. Rayap secara periodik melakukan aktivitas ganti kulit dan meninggalkan bagian usus lama, sehingga rayap akan memakan kulit yang mengelupas untuk memasukkan kembali flagellata ke dalam usus pencernaannya.1. Pernapasan Ikan PausIkan paus adalah mamalia yang mirip ikan dan hidup di air. Paus memiliki paru-paru yang harus diisi dengan oksigen dari permukaan laut minimal setiap setangah jam sekali. Ikan paus ketika muncuk ke permukaan akan membuang udara kotor lewat hidung mirip seperti air mancur yang berisi karbon dioksida bercampur uap air jenuh yang terkondensasi1. Seekor chameleon berkamuflase seperti lingkungan sekitarnya, bergerak perlahan untuk mendeteksi mangsanya. Untuk memperoleh makanannya, chameleon mengeluarkan lidahnya secepat kilat pada serangga yang jadi mangsanya.1. Perilaku dapat terjadi sebagai akibat suatu stimulus dari luar. Seekor kijang akan segera merespons suatu suara atau gerakan tertentu yang mencurigakan.1. Ketajaman Insting HiuHiu telah diset sedemikian rupa sebagai mesin pemburu yang mengandalkan insting khusus mereka untuk menangkap mangsa. Menggunakan insting pendengaran mereka yang peka, mereka mampu mendeteksi getaran suara hingga sejauh 3.000 kaki. Mereka sangat sensitiv terhadap bunyi berfrekuensi rendah dari mangsa yang sekarat. Getaran suara ini seperti seekor ikan yang terluka dan membuat hiu-hiu ini ribut hiruk pikuk. Ketika para hiu semakin dekat dengan mangsa, insting penciumannya mengambil alih. Insting hiu dapat mendeteksi setetes darah di dalam 25 gallon air. 1. Laba-laba.Rambut halus pada kaki-kaki laba-laba memberikan mereka suatu insting raba yang tajam. Para laba-laba bergantung pada sutera untuk banyak kepentingan. Di samping menangkap dan membungkus makanan, sutera juga melindungi telur-telur mereka, membantu mereka memanjat, dan menyediakan sedikit tempat perlindunganL. PinguinPinguin hanya kembali ke daratan untuk kawin, membuat sarang, membesarkan si kecil, dan berganti bulu. Meskipun demikian pinguin sangat gesit di air. BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanDari makalah ini, kesimpulan yang dapat kami simpulkan adalah :1. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.1. Komponen-Komponen Ekologi1. Individu/Spesies1. Populasi1. Komunitas1. Ekosistem1. Biosfer 1. Bentuk interaksi dalam komponen ekologi4. Interaksi antra organisme4. Interaksi antara populasi4. Interaksi antara komuniatas4. Interaksi antara komponen biotik dan abiotic1. Etologi adalah suatu cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya. 1. Macam-macam perilaku hewan :1. Mimikri1. Hibernasi1. Autotomi1. Estivasi1. Simbiosis Rayap dan Flagellata1. Pernapasan Ikan Paus1. Seekor chameleon berkamuflase seperti lingkungan sekitarnya, bergerak perlahan untuk mendeteksi mangsanya. Untuk memperoleh makanannya, chameleon mengeluarkan lidahnya secepat kilat pada serangga yang jadi mangsanya .1. Perilaku dapat terjadi sebagai akibat suatu stimulus dari luar. Seekor kijang akan segera merespons suatu suara atau gerakan tertentu yang mencurigakan.1. Ketajaman Insting Hiu1. Laba-laba1. Pinguin3.2 Saran0. Harus lebih banyak membaca referensi mengenai Ekologi dan Etologi 0. Dalam pengerjaan makalah jangan terlalu mendadak. 0. sebaiknya menggunakan peta konsep untuk mempermudah dalam pengerjaakan.

DAFTAR PUSTAKA

Soemarno. 2011. Ekologi dan Ilmu Lingkungan Malang: PMPSLP PPSUB -Universitas Brawijaya.

Suhara. Tanpa Tahun. Etologi, (Online): http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196512271991031-SUHARA/Ch.1_ETOLOGI_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf, diakses pada 10 November 2014.

Tim Iad. 2002. Prisnsip-prinsip Ekologi, (Online): http://web.unair.ac.id/admin/file/f_20025_7c.pdf, diakses pada 02 November 2014. http://www.g-excess.com

LAMPIRAN

Peta Konsep Ekologi dan etologiIlmu yang mempelajari interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.

Definisi

Ekologi Antar organismeAntar popuasiAntar komunitasAntar komp. Biotik dan abiotikBentuk Interaksi

Komponen

Terdiri dariMimikr, Hibernasi, Autotom, Estivasi, Simbiosis Rayap dan Flagellata, pernapasan ikan paus

Macam2 Perilaku HewanPerilaku bwawaanPerilaku terajarBentuk perilaku hewan tertutupIlmu yang mempelajari tingkah laku hewanEtologi Aliran energi Daur Materi Rantai makanan Jaring-jaring makanan Piramida EkologiDekeomposer

AbiotikHetrotofAutrotofIndividuPopulasiKomunitasEkosistem